PENDIDIKAN KESEHATAN
PERUMAHAN
AMANAH KONSTITUSI DAN PERMUKIMAN
SDGs
Perumahan dan pelayanan dasar
RPJPN 2005-2025
layak, aman, dan terjangkau untuk
RPJMN 2015-2019 KOTA TANPA KUMUH 2025 semua, termausuk peningkatan kualitas
Penyelenggaraan pembangunan permukiman kumuh.
100% Akses Air Minum perumahan yang berkelanjutan, Manajemen perencanaan permukiman
memadai, layak, dan terjangkau oleh yang inklusif, terintegrasi, dan
0% Kumuh Perkotaan daya beli masyarakat serta didukung berkelanjutan dengan mengedepankan
oleh prasarana dan sarana partsipasi masyarakat;
100% Akses Sanitasi
permukiman yang mencukupi dan Akses universal dan pemerataan
berkualitas yang dikelola secara terhadap air minum yang terjangkau.
profesional, kredibel, mandiri, dan Akses universal dan pemerataan
efisien; terhadap sanitasi layak, bebas BABS,
dengan memperhatikan kesetaraan
gender.
Jalan Menuju 100-0-100 (2019)
Target yang Perlu
ditangani
menuju
100-0-100 (2019)
70,97% AKSES AIR MINUM LAYAK
Air Minum:
95,6 Juta Jiwa
62,14% AKSES SANITASI LAYAK
Sanitasi:
117 Juta Jiwa
38.431 Ha KUMUH PERKOTAAN
Kumuh:
38.431 Ha
3,4 Juta RUMAH TANGGA TINGGAL DI
RUMAH TIDAK LAYAK HUNI
(RTLH) RTLH:
3,4 Juta Jiwa
Sumber Data: BPS 2014, MDGs 2015, dan berbagai publikasi
Potret Kekumuhan
Permukiman kumuh merupakan gejala dari:
a. Ketimpangan desa dan kota,
mengakibatkan terjadinya urbanisasi dari
Unskilled Labor
b. Kurangnya akses MBR terhadap
ruang/lahan/rumah yang layak &
terjangkau (sewa/milik)
Jakarta c. Ketidakmampuan penyediaan infrastruktur
Aceh
dasar
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/394765/kementerian-pu-tangani-
171-kawasan-kumuh-2013 d. Ketidakpahaman/ketidakpatuhan pada Sumber:http://rri.co.id/post/berita/225092/daerah/
tahun_2019_provinsi_aceh_ditargetkan_bebas_dari_kawasan_kum
standar uh.html
Sumber:https://hasanzainuddin.wordpress.com/2012/09/07/banjarbakula-
hanya persoalan fisik Sumber:http://p2kp-sumsel.blogspot.co.id/2015/10/kelurahan-kemang-agung-
menjadi-icon.html
solusi-atasi-keruwetan-kota-banjarmasin/
Contoh Penataan Pekumuhan
LEARNED
3
Mencegah permukiman kumuh dengan memperkuat
Kunci Keberhasilan integrasi pembangunan spasial dan sosial-ekonomi
Penanganan Kumuh
(UN-HABITAT)
Mengidentifikasi dan menangani persoalan lahan yang
menjadi penghambat dalam penyediaan rumah layak dan
terjangkau bagi masyarakat di perkotaan
4
Menguatkan institusi terkait penanganan permukiman
kumuh untuk menjamin keberlanjutan penanganan
5
Tantangan Pengentasan Kumuh
1 Komitmen politik jangka panjang terhadap penanganan kumuh
Reformasi kebijakan terhadap lahan dan pembangunan perumahan
2 yang pro-poor
3 Integrasi housing markets, housing production, dan land supply
4 Penguatan Kemitraan dengan berbagai stakeholders
5 Penguatan kapasitas stakeholders dalam perencanaan,
implementasi dan manajemen
6 Penguatan mekanisme koordinasi, perencanaan, dan manajemen.
Penyediaan dan pembiayaan layanan dasar secara bertahap namun
7
berkelanjutan
8 Penguatan mekanisme tabungan perumahan dan tabungan
komunitas untuk perumahan
Prinsip Dasar Pengentasan Permukiman Kumuh
Pemerintah Daerah sebagai “Nakhoda”
Pemda bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan program penanganan permukiman kumuh
Pemerintah Pusat berperan sebagai pendamping Daerah dan menciptakan kondisi yang kondusif
CITIES
Sedang melaksanakan Penyelesaian
WITHOUT
Daerah Tipologi 2 seluruh program Pelaksanaan
SLUM 2025
penanganan kumuh
APBN Masyarakat
DAK CSR
Program Nasional
Perncanaan
0% Cakupan (Area)/Coverage 100%
BUSINESS PROCESS PROGRAM NASIONAL PENANGANAN KUMUH
(Kerja Sama Program Pusat-Daerah)
Mainstreaming Penyusunan
Pelaksanaan dilakukan berdasarkan Program 5
target nasional
perencanaan daerah sebagai wujud ke dalam Tahun dan
Pemda sebagai “Nakhoda” RPJMD Tahunan
Provinsi
Channelling Pelaksanaan
Fund (APBD,
Pendampingan DAK, CSR,
Kab/Kota
dan Pelatihan dll)
Mainstreaming Penyusunan
target Rencana
nasional ke Penanganan
dalam RPJMD Kumuh Skala
Kab/Kota
Penyusunan Sosialisasi Persiapan
Enabling Skema Program Prov dan
Agency- Nasional Kab/Kota
Pusat
Capacity Building
PHLN Dana
Housing
Desa
Strategi Land Consolidation
Komitmen
Pokja PKP Pengentasan Water & Sanitation
Pimpinan
Daerah Kumuh
Daerah Urban Renewal
Kab/Kota
•Visi Misi Minimum requirements:
•Mandat 1. Dari,oleh, dan untuk kota ybs.
•Political Supports 2. Berdasarkan strategi
•Tupoksi pembangunan kota
3. Skala kota dengan kejelasan
•Dukungan Dana
•RPJMD
prioritas penanganan DAK Swadaya
4. Demand responsive approach APBN
(top-down meets bottom-up)
5. Multi sektor, multi stakeholder
Strategi Pengentasan Kumuh Kab/Kota
Visi Misi Kab/Kota