Desentralisasi Reformasi
Birokrasi
5
Sumber : RPJMN 2020-2024
Keterkaitan Peraturan Perundang-undangan
SEKTOR
LINGKUNGAN
KEWILAYAHAN HIDUP
UU 26/2007 UU 32/2009
Lingkungan Hidup 6
Penataan Ruang
Isu Strategis
Pembangunan Infrastruktur Permukiman 2020 - 2024
Kurang komprehensifnya pembangunan dalam
meningkatkan kebutuhan layanan infrastruktur permukiman
7
Sumber: Analisis 2019
Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan Ditjen Cipta Karya Tahun 2020-2024
1. 2. 3.
Terselenggaranya pemenuhan Terselenggaranya penguatan Terselenggaranya pengembangan
infrastruktur permukiman yang pembinaan dan fasilitasi teknis sistem pemanfaatan, pengawasan,
diprioritaskan pada air minum dan penyelenggaraan infrastruktur dan pengendalian, serta tata kelola
sanitasi layak dan aman, termasuk di permukiman, bangunan gedung, dan organisasi bidang infrastruktur
lokasi permukiman kumuh peningkatan kualitas sarana permukiman yang berkelanjutan
prasarana pendukung permukiman
9
Tujuan
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman 2020-2024
“
layak menuju permukiman yang cerdas
Arah Kebijakan dan Strategi
Arah Kebijakan Cipta Karya Tahun 2020 – 2024
Dalam mewujudkan Smart Living, arah kebijakan Cipta Karya meliputi 4 aspek :
Peningkatan penyediaan
infrastruktur permukiman
Perwujudan Penerapan Pembangunan Penerapan
yang partisipatif dan Permukiman Bangunan Permukiman Teknologi dan
berkelanjutan layak huni Gedung Tahan Bencana Permukiman
(livable Hijau Ramah
settlement) Lingkungan
01 02 03 04
12
Sumber: Permen PUPR Nomor 26/PRT/M/2017 tentang PANDUAN PEMBANGUNAN BUDAYA INTEGRITAS DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Komponen Permukiman Cerdas
Tata Kelola Pemerintah yang TATA KELOLA PERENCANAAN DAN Perencanaan dan Perancangan
transparan, tepat guna, dan PEMERINTAHAN PERANCANGAN berdasarkan data yang akurat yang
terpadu dan tidak sectoral CERDAS CERDAS menghasilkan rencana dan
melalui pembentukan dan rancangan yang sesuai dengan
pelaksanaan Pokja PKP yang 3 1 kebutuhan (berubah, berdampak,
efektif dan efisien dan berkelanjutan)
BANGUNAN
CERDAS
PERMUKIMAN
CERDAS
RUANG TERBUKA SANITASI
CERDAS CERDAS
PERSAMPAHAN
CERDAS
Pemanfaatan/Penerapan teknologi TEKNOLOGI
KOMUNITAS Pelibatan aktif masyarakat mulai
informasi yang tepat guna, mudah INFORMASI 4 2 CERDAS saat tahap perencanaan,
diakses dan aman untuk CERDAS
mempermudah pengawasan dan pembangunan, dan pengelolaan
pengelolaan permukiman dengan mengedepankan nilai
tambah ekonomi bagi masyarakat
Kebijakan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Membangun sistem penyediaan infrastruktur permukiman berbasis entitas, yang andal,
responsif terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, inklusif (termasuk
pengarusutamaan gender), berkelanjutan, serta bersifat return of investment, dalam setiap
tahapan penyelenggaraan infrastruktur permukiman
14
Rebranding Kegiatan
Pembangunan Kawasan Permukiman
2015-2019 2020-2024
2
Pembentukan awareness terhadap penanganan
permukiman kumuh secara nasional melalui
2 Peningkatan Kualitas/Revitalisasi Kawasan permukiman kumuh
• SESUAI KEBUTUHAN
• BERDAMPAK CEPAT, memberikan nilai tambah SOSIAL dan
peningkatan peran pemda sebagai panglima dan EKONOMI
penanganan permukiman kumuh skala • MERUBAH WAJAH KAWASAN melalui penerapan pola
PEREMAJAAN DAN PEMUKIMAN KEMBALI
lingkungan dengan pola pemugaran
3
Penanganan Inklusif dan Berkelanjutan
3
Pembangunan kawasan perkotaan dan perdesaan • Penanganan FOKUS PADA KAWASAN dengan NILAI
STRATEGIS
dalam kerangka pengembangan ekonomi lokal • BERKELANJUTAN, melalui penguatan pola PEMANFAATAN
sesuai dengan potensi/ komoditas unggulan DAN PENGELOLAAN (OM) serta PENERAPAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA 15
Arah Kebijakan dan Strategi
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman 2020-2024
KEBIJAKAN STRATEGI
a. Pendampingan dan penguatan komitmen Pemda dalam menyusun kelengkapan instrumen perencanaan
Peningkatan kapasitas penyelenggaraan kawasan permukiman sebagai acuan kab/kota
1 pemangku kepentingan
terkait penyelenggaraan
b.
c.
Pengendalian kegiatan penyelenggaraan kawasan permukiman melalui standar teknis bidang permukiman
Memberikan bimbingan penyuluhan, bantuan teknis, dan fasilitasi untuk meningkatkan keterlibatan dan
kawasan permukiman komitmen seluruh stakeholder dalam penyelenggaraan kawasan permukiman
2 instrumen perencanaan
kawasan permukiman
secara terpadu
b.
berdasarkan isu strategis dan kebutuhan kawasan
Memperluas peluang sumber pembiayaan lainnya secara proporsional dalam penganggaran
a. Mendorong kepastian bermukim dan kesesuaian dengan rencana tata ruang melalui pengembangan
Pengembangan
permukiman yang telah ada
kawasan permukiman
3 secara komprehensif,
inklusif, dan
b.
c.
Mendukung pengembangan pusat kegiatan baru melalui pembangunan baru kawasan permukiman
Memulihkan daya dukung kawasan yang terdampak bencana melalui pembangunan kembali
berkelanjutan d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan infrastruktur permukiman
Pembangunan infrastruktur permukiman di kawasan prioritas secara terpadu berbasis entitas kawasan mendorong percepatan
penanganan yang SESUAI KEBUTUHAN, BERDAMPAK CEPAT, memberikan nilai tambah EKONOMI
*) Variabel penentu prioritas:
1. Major Project RPJMN 2020-2024, 2. Lokasi Rawan Air dan Sanitasi, 3. Lokasi Penanganan Permukiman Kumuh 2020-2024, dan 4. Kapasitas Fiskal Daerah (PMK No 126/PMK.07/2019
tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah 2019)
Instrumen dalam Penanganan Permukiman Kumuh
1 2 3 4 5 6
PENETAPAN PENETAPAN PELAKSANAAN REVIEW SK PENETAPAN
PENYUSUNAN LOKASI RENCANA PENCEGAHAN & KUMUH LOKASI
KEGIATAN
PERDA KUMUH KUMUH PENANGANAN PENINGKATAN (MINIMAL 1 KALI KUMUH
(SK KUMUH) (PERBUP/ PERWAL) KUALITAS DALAM 5 TAHUN) (SK KUMUH)
1. Kriteria Kumuh 1. Tabel daftar lokasi 1. Profil Perumahan kumuh Pelaksanaan: 1. Pengurangan 1. Tabel daftar
2. Tata Cara Perumahan dan Permukiman kumuh; 1. Pencegahan luasan lokasi
Identifikasi, Kumuh dan 2. Rumusan permasalahan ; 2. Pemugaran permukiman Perumahan
Penilaian, dan Permukiman 3. Rumusan konsep 3. Peremajaan kumuh yang telah Kumuh dan
Penetapan Lokasi Kumuh; dan Pencegahan dan 4. Pemukiman Kembali tertangani Permukiman
3. Tata Cara 2. Peta sebaran Peningkatan Kualitas; 5. Pengelolaan 2. Identifikasi lokasi- Kumuh; dan
Pencegahan Perumahan 4. Rencana Pencegahan; lokasi yang 2. Peta sebaran
Kumuh Kumuh dan 5. Rencana Peningkatan terindikasi sebagai Perumahan
MUATAN
4. Tata Cara Permukiman Kualitas; permukiman Kumuh dan
Peningkatan Kumuh. 6. Rumusan perencanaan kumuh baru Permukiman
Kualitas Kumuh penyediaaan tanah; Kumuh.
(Pemugaran, 7. Rumusan rencana
Peremajaan, investasi dan pembiayaan;
Pemukiman dan
Kembali) 8. Rumusan peran pemangku
kepentingan.
UU No. 1/2011 Pasal PP No.14/2016 Pasal UU No. 1/2011 Pasal 96, PP UU No 1/2011, PP No. Permen PUPR No. PP No.14/2016
98 106 No.14/2016 Pasal 106 14/ 2016, Permen PUPR 14/PRT/M/2018 Pasal 106
DASAR
UU No. 23/2018 Permen PUPR No. Permen PUPR No. No. 14/PRT/M/2018 Pasal 38 dan 39 Permen PUPR No.
HUKUM
Lampiran sub urusan 14/PRT/M/2018 14/PRT/M/2018 P3asal 42 dan 14/PRT/M/2018
PRKP Pasal 36 dan 37 4 Pasal 36 dan 37
1. Dasar 1. Kepastian lokasi 1. Pendekatan penanganan 1. Memberikan jaminan Dilakukan untuk 1. Dasar
pelaksanaan penanganan dan intervensi perolehan lingkungan mengevaluasi hasil pelaksanaan
penanganan 2. Dasar 2. Alokasi pendanaan tempat tinggal yang pelaksanaan penanganan
kumuh perencanaan penanganan layak huni kepada penanganan kumuh kumuh
URGENSI 2. Dasar penanganan 3. Kolaborasi seluruh masyarakat. terkait pengurangan selanjutnya
penganggaran 2. Memberikan luasan atau
dalam kepastian bermukim. penambahan luasan
penanganan di lokasi lain.
kumuh
Pemerintah Kab/ Kota Pemerintah Kab/ Kota Pemerintah Kab/ Kota Pemerintah Pusat, Pemerintah Kab/ Pemerintah Kab/
PELAKU Propinsi, Kab/Kota, Kota Kota
Masyarakat
Skema Kedudukan Pokja PKP
Hubungan Stakeholders
Penyelenggara Kawasan Permukiman
Kolaborasi Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman
27
Kolaborasi Pelaksanaan
Keterlibatan Stakeholder dalam Pembangunan Infrastruktur Permukiman
PEMERINTAH DAERAH
• Pengadaan Infrastruktur dan
prasarana sarana dasar lingkungan
maupun prasarana utama kawasan
• Penyediaan Lahan
• Penataan ulang dan pembenahan
lahan kawasan
Penyelenggaraan • Melalui instansi terlibat melakukan
PKP proses pemastian status tanah
• Penataan kembali kawasan untuk non
permukiman yang telah digunakan
sebagai permukiman, seperti bantaran
sungai dan Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
• Program pengamanan dan pendukung
penataan kembali kawasan non
MASYARAKAT PEMERINTAH PUSAT SWASTA permukiman seperti bantaran sungai
• Pengadaan dan • Fasilitasi pembangunan prasarana kerangka kawasan • Dukungan investasi dalam dan RTH dengan jalan inspeksi dan
• Bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam pemenuhan standar pelayanan normalisasi sungai
perbaikan rumah
pemenuhan kebutuhan infrastruktur utama kawasan infrastruktur permukiman. • Pengadaan uji coba (pilot project)
• Pemeliharaan fisik untuk pengadaan rumah dan
• Fasilitasi pembangunan rusunawa dan infrastruktur di • Pengembangan perumahan untuk
kawasan prasarana pendukung
dalamnya. Masyarakat Berpenghasilan
(prasarana dan Rendah (MBR) • Pengadaan dan penyiapan lahan
• Bantuan teknis (technical assistance) dalam
rumah) • Mekanisme land sharing dengan untuk lokasi tujuan relokasi
pendampingan proses penanganan kawasan
aplikasi kredit dengan bunga • Pengadaan dan penyiapan lahan
permukiman
terjangkau/cicilan. untuk lokasi Rumah Susun
• Pembinaan terhadap penyelenggaraan kawasan
• Kegiatan supervisi fisik pelaksanaan
permukiman
(implementasi) program
28
Sumber-sumber Pembiayaan Infrastruktur
CSR
APBD
KAB/KOTA
KPBU
PENDANAAN
- Bantuan Keuangan
PENDANAAN APBD INKONVENSIONAL
- Hibah & Bansos
PEMERINTAH PROVINSI - Pinjaman
MASYARAKAT
DAN LEMBAGA
NON-
- Dekonsentrasi PEMERINTAH
- Tugas Pembantuan (TP)
APBN - Transfer ke Daerah (DAU, DAK, DBH) PEMBIAYAAN
- Pinjaman & Hibah LAINNYA?
- Subsisi
29
- Belanja Lain-lain
Sumber-sumber Pembiayaan Infrastruktur
SKEMA PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PENANGANAN KAWASAN KUMUH
MELALUI POLA KPBU PADA LAHAN MILIK PEMERINTAH PADA LAHAN MASYARAKAT
LAND SHARING
LAND
CONSOLIDATION
30
Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman
Arah Kebijakan dan Strategi
Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP)
SPKP merupakan dokumen
strategi penyelenggaraan
infrastruktur di kawasan
permukiman, yang menjadi
acuan untuk menetapkan
prioritas pembangunan
infrastruktur di
Kabupaten/Kota.
SPKP disusun oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan didampingi
Pemerintah Pusat dan Balai
PPW Provinsi dengan jangka
waktu perencanaan dari 2020
- 2024.
33
Kawasan Prioritas Filter
Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP)
KETERANGAN:
: Batas Administrasi Kabupaten/Kota
: PRIORITAS 1 (96 Kab/Kota)
Pembangunan infrastruktur permukiman di kawasan prioritas secara terpadu berbasis entitas kawasan mendorong percepatan
penanganan yang SESUAI KEBUTUHAN, BERDAMPAK CEPAT, memberikan nilai tambah EKONOMI
*) Variabel penentu prioritas:
1. Major Project RPJMN 2020-2024, 2. Lokasi Rawan Air dan Sanitasi, 3. Lokasi Penanganan Permukiman Kumuh 2020-2024, dan 34
4. Kapasitas Fiskal Daerah (PMK No 126/PMK.07/2019 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah 2019)
Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP)
BERBASIS ENTITAS
Rencana Pembangunan
Infrastruktur Permukiman PRIORITAS
(RPIP) merupakan rencana (SESUAI
tahunan pembangunan KEBUTUHAN)
infrastruktur pada Kawasan
prioritas yang disepakati
dalam Strategi ANTISIPATIF
Penyelenggaraan Kawasan (RC SIAP)
Permukiman (SPKP) dan
digunakan sebagai dasar bagi
KETERPADUAN
penganggaran selanjutnya
KOLABORASI
BERKELANJUTAN
35
Pengembangan Kawasan
Penataan Kawasan Strategis Lainnya
Strategis Lainnya
Kegiatan
pembangunan
infrastruktur kawasan
strategis berdasarkan
Komitmen Kementerian
dan/ atau Direktif
Presiden. KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG GEDONGSONGO
TA N J U N G SEL O R MAJA
37
Pembangunan Kembali
Penanganan Pasca Bencana
Membangun Reservoir 200m3
bencana responsif
terhadap mitigasi dan Kolam Retensi
Drainase Primer
IPAL 230 KK
adaptasi perubahan
Huntap
iklim dan memulihkan Sumur Bor
bencana melalui
Jalan Lingkungan & DPT
pembangunan MCK
K AWA S A N H U N TA P D U Y U
38
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Pemugaran
Pemugaran
dilakukan untuk
perbaikan dan/atau
pembangunan
kembali perumahan
dan permukiman
menjadi perumahan PEUNAYONG, ACEH BAYANGKARA, PAPUA
Kegiatan perbaikan
bangunan gedung,
prasarana, sarana, dan/atau
utilitas umum yang dilakukan
tanpa perombakan
mendasar dan bersifat BATANG ARAU, SUMBAR BUNGKUTOKO, SULTRA KAMPUNG BUGIS, KEPRI
parsial.
39
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Peremajaan
Peremajaan
dilakukan melalui
perombakan dan
penataan mendasar
secara menyeluruh
meliputi rumah dan
Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum SEMANGGI, SURAKARTA , JAWA TENGAH
Perumahan dan
Permukiman dengan
terlebih dahulu
menyediakan tempat
tinggal sementara bagi
masyarakat terdampak.
BATANG ARAU, SUMBAR
40
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Pemukiman Kembali
Pemukiman Kembali adalah
kegiatan memindahkan
masyarakat terdampak dari
lokasi Perumahan Kumuh atau
Permukiman Kumuh yang tidak
mungkin dibangun kembali karena
tidak sesuai dengan rencana tata N S D K O TA PA L O P O , S U L AW E S I S E L ATA N
ruang dan/atau rawan bencana.
N S D K O TA K E N D A R I , S U L AW E S I T E N G G A R A
41
Pengembangan
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
KPSN Kawasan yang
memiliki fungsi utama
pariwisata atau memiliki
potensi untuk
pengembangan
pariwisata nasional
yang mempunyai
pengaruh penting dalam
satu atau lebih aspek,
seperti pertumbuhan
ekonomi, sosial dan
budaya, pemberdayaan
sumber daya alam, daya
dukung lingkungan hidup,
serta pertahanan dan
keamanan. PUNCAK WARINGIN, LABUAN BAJO
42
Pengembangan
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
*Super Prioritas 43
Pengembangan
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) On Going
LABUAN BAJO M A N A D O - L I K U P A N G 44
44
Padat Karya
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat
Menggunakan platform
kolaborasi antara
Pemerintah Pusat;
Pemerintah Daerah dan
Masyarakat dengan
mekanisme infrastruktur
berbasis masyarakat
melalui skema
pemberdayaan, dimana
masyarakat terlibat penuh
mulai tahap perencanaan,
pelaksanaan, pemanfaatan
hingga pengawasan di
kawasan permukiman
Perkotaan dan
Perdesaan.
45
Padat Karya: KOTAKU
Pembangunan Titian Ulin - Kelurahan Alalak Selatan Kota Banjarmasin
46
Padat Karya: PISEW