Anda di halaman 1dari 50

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Kebijakan dan Strategi


Penyelenggaraan Kawasan
Permukiman
Desember 2020
Outline
1 2 3 4

Pendahuluan Tujuan dan Sasaran Arah Kebijakan dan Kegiatan Pengembangan


Strategis Strategi Kawasan Permukiman
Pendahuluan
Permasalahan
Pertumbuhan Pertumbuhan
Penduduk dan Penduduk dan
53,3% (2012)
Urbanisasi Urbanisasi
Menurunnya daya dukung Meningkatkan kerawanan
lingkungan akibat bertambahnya kekeringan dan banjir
beban di perkotaan 69% (2045)

Ketimpangan Tingginya tingkat


Ekonomi Wilayah kejadian bencana
dan Kemiskinan di Indonesia
Belum meratanya pembangunan di - 82% kota memiliki indeks rawan bencana tinggi
Indonesia bagian timurdan barat - Posisi geografis di “Ring of Fire”

Desentralisasi Reformasi
Birokrasi

- Ketergantungan daerah Memastikan penyelenggaraan berjalan


terhadap pusat secara efektif, efisien, akuntabel, dan
- Rendahnya kontribusi Pemda responsif Sumber: Mastek Renstra CK, Dit KIP 2019, analisis 2019
4
PROGRAM PRIORITAS AMANAT PN-5
RPJMN 2020-2024
PN-5: Memperkuat infrastruktur untuk mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar

5
Sumber : RPJMN 2020-2024
Keterkaitan Peraturan Perundang-undangan

“Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya


UUD 1945
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk
pasal 33 ayat 3 kemakmuran rakyat.”

SEKTOR

UU 28/2002 Bangunan Gedung UU No.1 TATANAN


UU 38/2004 Jalan Tahun 2011 KEPEMERINTAHAN
UU 11/1974 Pengairan Perumahan dan UU 23/2014
UU 18/2008 Pengelolaan Sampah
Kawasan Pemerintahan Daerah
UU 20/2011 Rumah Susun
Permukiman

LINGKUNGAN
KEWILAYAHAN HIDUP
UU 26/2007 UU 32/2009
Lingkungan Hidup 6
Penataan Ruang
Isu Strategis
Pembangunan Infrastruktur Permukiman 2020 - 2024
Kurang komprehensifnya pembangunan dalam
meningkatkan kebutuhan layanan infrastruktur permukiman

CAPAIAN ENTITAS KAWASAN PEMBINAAN PEMANFAATAN DAN


Belum tercapainya Kurangnya sinergi Lemahnya kapasitas PENGENDALIAN
layanan infrastruktur antar sektor kelembagaan Kurang Optimalnya Tata Kelola
dasar permukiman Pemanfaatan dan
Pengendalian Infrastruktur

KERENTANAN PERMUKIMAN KEWENANGAN PEMBIAYAAN


Terhadap bencana, baik alam maupun Terbatasnya kewenangan Belum optimalnya
non-alam (termasuk pandemik Covid- pembangunan infrastruktur pemanfaatan alternatif
19), serta mitigasi terhadap dampak permukiman hingga ke hilir sumber pembiayaan lainnya
perubahan iklim

7
Sumber: Analisis 2019
Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan Ditjen Cipta Karya Tahun 2020-2024

“Terselenggaranya pemenuhan infrastruktur permukiman yang layak dan aman menuju


terwujudnya smart living, dengan pemanfaatan dan pengelolaan yang partisipatif dan
berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat”

1. 2. 3.
Terselenggaranya pemenuhan Terselenggaranya penguatan Terselenggaranya pengembangan
infrastruktur permukiman yang pembinaan dan fasilitasi teknis sistem pemanfaatan, pengawasan,
diprioritaskan pada air minum dan penyelenggaraan infrastruktur dan pengendalian, serta tata kelola
sanitasi layak dan aman, termasuk di permukiman, bangunan gedung, dan organisasi bidang infrastruktur
lokasi permukiman kumuh peningkatan kualitas sarana permukiman yang berkelanjutan
prasarana pendukung permukiman
9
Tujuan
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman 2020-2024

“ Terselenggaranya perencanaan dan peningkatan


kontribusi penataan kawasan permukiman yang


layak menuju permukiman yang cerdas
Arah Kebijakan dan Strategi
Arah Kebijakan Cipta Karya Tahun 2020 – 2024

Dalam mewujudkan Smart Living, arah kebijakan Cipta Karya meliputi 4 aspek :

Arah Kebijakan Cipta


Karya 2020-2024 :

Peningkatan penyediaan
infrastruktur permukiman
Perwujudan Penerapan Pembangunan Penerapan
yang partisipatif dan Permukiman Bangunan Permukiman Teknologi dan
berkelanjutan layak huni Gedung Tahan Bencana Permukiman
(livable Hijau Ramah
settlement) Lingkungan

01 02 03 04
12
Sumber: Permen PUPR Nomor 26/PRT/M/2017 tentang PANDUAN PEMBANGUNAN BUDAYA INTEGRITAS DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Komponen Permukiman Cerdas
Tata Kelola Pemerintah yang TATA KELOLA PERENCANAAN DAN Perencanaan dan Perancangan
transparan, tepat guna, dan PEMERINTAHAN PERANCANGAN berdasarkan data yang akurat yang
terpadu dan tidak sectoral CERDAS CERDAS menghasilkan rencana dan
melalui pembentukan dan rancangan yang sesuai dengan
pelaksanaan Pokja PKP yang 3 1 kebutuhan (berubah, berdampak,
efektif dan efisien dan berkelanjutan)
BANGUNAN
CERDAS

KONEKTIVITAS AIR MINUM


CERDAS CERDAS

PERMUKIMAN
CERDAS
RUANG TERBUKA SANITASI
CERDAS CERDAS

PERSAMPAHAN
CERDAS
Pemanfaatan/Penerapan teknologi TEKNOLOGI
KOMUNITAS Pelibatan aktif masyarakat mulai
informasi yang tepat guna, mudah INFORMASI 4 2 CERDAS saat tahap perencanaan,
diakses dan aman untuk CERDAS
mempermudah pengawasan dan pembangunan, dan pengelolaan
pengelolaan permukiman dengan mengedepankan nilai
tambah ekonomi bagi masyarakat
Kebijakan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Membangun sistem penyediaan infrastruktur permukiman berbasis entitas, yang andal,
responsif terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, inklusif (termasuk
pengarusutamaan gender), berkelanjutan, serta bersifat return of investment, dalam setiap
tahapan penyelenggaraan infrastruktur permukiman

Mendukung kontribusi dan kemandirian


Menerapkan inovasi terbarukan
Pemerintah Daerah serta partisipasi
dan/atau tepat guna dalam
semua pihak dalam rangka
implementasi penyelenggaraan
keberhasilan pengelolaan infrastruktur
infrastruktur permukiman
permukiman

14
Rebranding Kegiatan
Pembangunan Kawasan Permukiman
2015-2019 2020-2024

1 Pemenuhan prasarana dasar di permukiman


melalui pembangunan infrastruktur permukiman 1 FOKUS PADA PERENCANAAN KAWASAN
sebagai dasar/acuan sektor dalam pembangunan
(jalan, drainase, air minum, sanitasi, dan infrastruktur permukiman melalui instrument SPKP
persampahan) dan RPIP

2
Pembentukan awareness terhadap penanganan
permukiman kumuh secara nasional melalui
2 Peningkatan Kualitas/Revitalisasi Kawasan permukiman kumuh
• SESUAI KEBUTUHAN
• BERDAMPAK CEPAT, memberikan nilai tambah SOSIAL dan
peningkatan peran pemda sebagai panglima dan EKONOMI
penanganan permukiman kumuh skala • MERUBAH WAJAH KAWASAN melalui penerapan pola
PEREMAJAAN DAN PEMUKIMAN KEMBALI
lingkungan dengan pola pemugaran

3
Penanganan Inklusif dan Berkelanjutan

3
Pembangunan kawasan perkotaan dan perdesaan • Penanganan FOKUS PADA KAWASAN dengan NILAI
STRATEGIS
dalam kerangka pengembangan ekonomi lokal • BERKELANJUTAN, melalui penguatan pola PEMANFAATAN
sesuai dengan potensi/ komoditas unggulan DAN PENGELOLAAN (OM) serta PENERAPAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA 15
Arah Kebijakan dan Strategi
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman 2020-2024
KEBIJAKAN STRATEGI
a. Pendampingan dan penguatan komitmen Pemda dalam menyusun kelengkapan instrumen perencanaan
Peningkatan kapasitas penyelenggaraan kawasan permukiman sebagai acuan kab/kota

1 pemangku kepentingan
terkait penyelenggaraan
b.
c.
Pengendalian kegiatan penyelenggaraan kawasan permukiman melalui standar teknis bidang permukiman
Memberikan bimbingan penyuluhan, bantuan teknis, dan fasilitasi untuk meningkatkan keterlibatan dan
kawasan permukiman komitmen seluruh stakeholder dalam penyelenggaraan kawasan permukiman

Pengembangan a. Penyusunan perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur kawasan permukiman

2 instrumen perencanaan
kawasan permukiman
secara terpadu
b.
berdasarkan isu strategis dan kebutuhan kawasan
Memperluas peluang sumber pembiayaan lainnya secara proporsional dalam penganggaran

a. Mendorong kepastian bermukim dan kesesuaian dengan rencana tata ruang melalui pengembangan
Pengembangan
permukiman yang telah ada
kawasan permukiman
3 secara komprehensif,
inklusif, dan
b.
c.
Mendukung pengembangan pusat kegiatan baru melalui pembangunan baru kawasan permukiman
Memulihkan daya dukung kawasan yang terdampak bencana melalui pembangunan kembali
berkelanjutan d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan infrastruktur permukiman

Sumber: Rancangan Renstra CK 2020-2024, 2020


Arah Kebijakan dan Strategi
Rancangan Strategi Pelaksanaan Kegiatan PKP 2020-2024
KEBIJAKAN STRATEGI KEGIATAN
Peningkatan kapasitas Pendampingan dan penguatan 1. Pendampingan penyusunan Rencana Kawasan Permukiman
(RKP)
pemangku kepentingan komitmen Pemda dalam menyusun 2. Pendampingan penyempurnaan Dokumen Strategi
terkait penyelenggaraan kelengkapan instrumen perencanaan Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP)
penyelenggaraan kawasan 3. Pendampingan penyusunan Rencana Pencegahan dan
kawasan permukiman Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
permukiman sebagai acuan kab/kota dan penetapan peraturan kepala daerah disahkan

Pengendalian kegiatan 1. Pendampingan perencanaan pembangunan bidang Perumahan


dan Kawasan Permukiman yang terintegrasi, komprehensif, dan
penyelenggaraan kawasan sesuai dengan standar teknis dan biaya konstruksi
permukiman melalui standar teknis 2. Melakukan review dokumen perencanaan dari kab/kota yang
bidang permukiman akan dilaksanakan paket fisiknya oleh Balai PPW
3. Pemantauan proses dan hasil pelaksanaan pekerjaan bidang
pengembangan kawasan permukiman sesuai dengan SE Menteri
PUPR No 15/2019 tentang Penjaminan Mutu dan Pengendalian
Mutu

Memberikan bimbingan penyuluhan, 1. Pendampingan penyusunan Ranperda tentang Pencegahan dan


Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
bantuan teknis, dan fasilitasi untuk Kumuh
meningkatkan keterlibatan dan 2. Penguatan Kemitraan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah
komitmen seluruh stakeholder dalam (Pokja PKP), Masyarakat serta Pokja Perumahan dan Kawasan
Permukiman
penyelenggaraan kawasan 3. Pendampingan pemanfaatan dan pengendalian prasarana
permukiman permukiman berupa sistem pemanfaatan dan pengendalian
infrastruktur permukiman
Arah Kebijakan dan Strategi
Rancangan Strategi Pelaksanaan Kegiatan PKP 2020-2024
KEBIJAKAN STRATEGI KEGIATAN
Pengembangan instrumen Penyusunan perencanaan dan 1. Identifikasi dan seleksi lokasi prioritas (Lokpri) penanganan
permukiman kumuh dan kegiatan strategis nasional tahun 2020-
perencanaan kawasan pemrograman pembangunan 2024 untuk dimasukkan dalam SPKP
permukiman secara secara infrastruktur kawasan permukiman 2. Pengelolaan basis data bidang pengembangan kawasan
berdasarkan isu strategis dan permukiman (Sistem Informasi PKP dan Strategi PKP)
terpadu
kebutuhan kawasan

Memperluas peluang sumber 1. (Usulan) Kolaborasi penanganan kawasan permukiman kumuh


pembiayaan lainnya secara dengan Program Bantuan Rumah Swadaya, DAK Terintegrasi,
konsolidasi tanah oleh Pemerintah Kabupaten/kota dan CSR
proporsional dalam penganggaran
perusahaan atau hibah;
2. (Usulan) Kolaborasi penanganan Kawasan Permukiman Strategis
dengan KPBU atau peran masyarakat melalui BKM
Arah Kebijakan dan Strategi
Rancangan Strategi Pelaksanaan Kegiatan PKP 2020-2024
KEBIJAKAN STRATEGI KEGIATAN
Pengembangan kawasan Mendorong kepastian bermukim dan 1. Penanganan permukiman kumuh secara terpadu
kesesuaian dengan rencana tata 10.000 Ha
permukiman secara 2. Peremajaan permukiman kumuh perkotaan 10
komprehensif, inklusif dan ruang melalui pengembangan
Kawasan
permukiman yang telah ada
berkelanjutan 3. 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (termasuk loan ITDP)
4. 11 PIP Perbatasan dan 6 Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN)
5. Pengembangan wilayah metropolitan
6. pengembangan 2 kota baru (Maja dan Sorong)
7. Direktif Presiden/Komitmen Kementerian
8. RSID, Ecodistrict, SISHA
Mendukung pengembangan pusat 1. Pengembangan 2 kota baru (Tanjung Selor & Sofifi )
kegiatan baru melalui pembangunan 2. Dukungan infrastruktur permukiman di IKN Baru
baru kawasan permukiman
Memulihkan daya dukung kawasan 1. Pemulihan pasca bencana (termasuk loan WB &
yang terdampak bencana melalui CSRRP)
pembangunan kembali
Meningkatkan peran serta 1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis
masyarakat dalam pembangunan Masyarakat di Perkotaan 1.533 ha
infrastruktur permukiman 2. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis
Masyarakat di Perdesaan 5.400 ha
Klasifikasi Rincian Output (KRO) – Rincian Output (RO)
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman 2020-2024
KODE
KRO SATUAN KRO RO SATUAN RO
KRO
ABF Kebijakan Bidang Sarana dan Rekomendasi
Prasarana Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman Dokumen
Kebijakan
CBB Prasarana Bidang Perumahan
dan Permukiman Unit 1. Pengembangan Kawasan Permukiman
- Pengembangan Kawasan Permukiman Hektar
- Pembangunan Baru Kawasan Permukiman Hektar
- Pembangunan Kembali Kawasan Permukiman Hektar
2. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
- Pemugaran Permukiman Kumuh Hektar
- Peremajaan Permukiman Kumuh Hektar
- Pemukiman Kembali Permukiman Kumuh Hektar
3. Penyediaan Infastruktur Berbasis Masyarakat
- Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat di Perkotaan Hektar
- Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat di Perdesaan Hektar
4. Pengembangan KSPN
- Penataan 10 Kawasan Destinasi Wisata Prioritas Hektar
FBA Fasilitasi Pembinaan
Pemerintah Daerah Kab/Kota Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Kawasan Permukiman Kab/Kota
20
Arah Kebijakan dan Strategi
Rancangan Strategi Pelaksanaan Kegiatan PKP 2020-2024

DATA PERENCANAAN STANDAR TEKNIS KELEMBAGAAN


• Peningkatan kualitas data • Pengembangan instrumen • Penyusunan Pedoman • Peningkatan pemahaman
yang akurat, valid, dan terkini perencanaan yang lebih Standar Teknis Infrastruktur terhadap bidang Pengembangan
• Penerapan kebijakan satu meningkatkan keterpaduan Permukiman Kawasan Permukiman
data melalui penguatan • Mendorong penyiapan RC • Pengembangan standar • Pendampingan dan fasilitasi
database dan pengelolaan secara lebih baik teknis sesuai kebutuhan untuk meningkatkan keterlibatan
Sistem Informasi Nasional • Penyederhanaan/ percepatan • Penerapan SOP (Keterpaduan stakeholders dalam proses
yang terintegrasi proses administrasi pencairan Perencanaan, Monev, penyelenggaraan pembangunan
anggaran Pinjaman Luar Negeri Bimbingan Teknis) • Penguatan pembagian peran
• Memperluas peluang sumber • Pengendalian kegiatan antar stakeholders
pembiayaan lainnya berdasarkan asas tepat • Penguatan komitmen Pemerintah
manfaat, administrasi, Daerah dalam lingkup
waktu, mutu, dan biaya pemanfaatan dan pengelolaan
infrastruktur permukiman

Strategi Rencana Pembangunan


Standar Teknis & SOP Sinkronisasi, Koordinasi
Penyelenggaraan Infrastruktur
Keterpaduan Perencanaan, dan Pelibatan
Kawasan Permukiman Permukiman
(RPIP)
Monev, dan Bimtek Profesional
(SPKP)
21
Arah Kebijakan dan Strategi
Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP)

SPKP berfungsi sebagai :


1. Profil kawasan permukiman
serta arahan spasial dan
sektoral dalam pembangunan
infrastruktur permukiman
berbasis entitas.
2. Acuan penetapan kawasan
prioritas dalam pembangunan
infrastruktur permukiman di
Kabupaten/Kota.
3. Masukan dalam pembahasan
usulan kegiatan bidang Cipta
Karya melalui mekanisme Konreg
ke dalam aplikasi SIPPA.

Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran di Lingkup DJCK


Arah Kebijakan dan Strategi
Kawasan Prioritas Filter SPKP
KETERANGAN:
: Batas Administrasi Kabupaten/Kota
: PRIORITAS 1 (96 Kab/Kota)

: PRIORITAS 2 (245 Kab/Kota)

: PRIORITAS 3 (157 Kab/Kota)

Pembangunan infrastruktur permukiman di kawasan prioritas secara terpadu berbasis entitas kawasan mendorong percepatan
penanganan yang SESUAI KEBUTUHAN, BERDAMPAK CEPAT, memberikan nilai tambah EKONOMI
*) Variabel penentu prioritas:
1. Major Project RPJMN 2020-2024, 2. Lokasi Rawan Air dan Sanitasi, 3. Lokasi Penanganan Permukiman Kumuh 2020-2024, dan 4. Kapasitas Fiskal Daerah (PMK No 126/PMK.07/2019
tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah 2019)
Instrumen dalam Penanganan Permukiman Kumuh
1 2 3 4 5 6
PENETAPAN PENETAPAN PELAKSANAAN REVIEW SK PENETAPAN
PENYUSUNAN LOKASI RENCANA PENCEGAHAN & KUMUH LOKASI
KEGIATAN
PERDA KUMUH KUMUH PENANGANAN PENINGKATAN (MINIMAL 1 KALI KUMUH
(SK KUMUH) (PERBUP/ PERWAL) KUALITAS DALAM 5 TAHUN) (SK KUMUH)
1. Kriteria Kumuh 1. Tabel daftar lokasi 1. Profil Perumahan kumuh Pelaksanaan: 1. Pengurangan 1. Tabel daftar
2. Tata Cara Perumahan dan Permukiman kumuh; 1. Pencegahan luasan lokasi
Identifikasi, Kumuh dan 2. Rumusan permasalahan ; 2. Pemugaran permukiman Perumahan
Penilaian, dan Permukiman 3. Rumusan konsep 3. Peremajaan kumuh yang telah Kumuh dan
Penetapan Lokasi Kumuh; dan Pencegahan dan 4. Pemukiman Kembali tertangani Permukiman
3. Tata Cara 2. Peta sebaran Peningkatan Kualitas; 5. Pengelolaan 2. Identifikasi lokasi- Kumuh; dan
Pencegahan Perumahan 4. Rencana Pencegahan; lokasi yang 2. Peta sebaran
Kumuh Kumuh dan 5. Rencana Peningkatan terindikasi sebagai Perumahan
MUATAN
4. Tata Cara Permukiman Kualitas; permukiman Kumuh dan
Peningkatan Kumuh. 6. Rumusan perencanaan kumuh baru Permukiman
Kualitas Kumuh penyediaaan tanah; Kumuh.
(Pemugaran, 7. Rumusan rencana
Peremajaan, investasi dan pembiayaan;
Pemukiman dan
Kembali) 8. Rumusan peran pemangku
kepentingan.

UU No. 1/2011 Pasal PP No.14/2016 Pasal UU No. 1/2011 Pasal 96, PP UU No 1/2011, PP No. Permen PUPR No. PP No.14/2016
98 106 No.14/2016 Pasal 106 14/ 2016, Permen PUPR 14/PRT/M/2018 Pasal 106
DASAR
UU No. 23/2018 Permen PUPR No. Permen PUPR No. No. 14/PRT/M/2018 Pasal 38 dan 39 Permen PUPR No.
HUKUM
Lampiran sub urusan 14/PRT/M/2018 14/PRT/M/2018 P3asal 42 dan 14/PRT/M/2018
PRKP Pasal 36 dan 37 4 Pasal 36 dan 37

1. Dasar 1. Kepastian lokasi 1. Pendekatan penanganan 1. Memberikan jaminan Dilakukan untuk 1. Dasar
pelaksanaan penanganan dan intervensi perolehan lingkungan mengevaluasi hasil pelaksanaan
penanganan 2. Dasar 2. Alokasi pendanaan tempat tinggal yang pelaksanaan penanganan
kumuh perencanaan penanganan layak huni kepada penanganan kumuh kumuh
URGENSI 2. Dasar penanganan 3. Kolaborasi seluruh masyarakat. terkait pengurangan selanjutnya
penganggaran 2. Memberikan luasan atau
dalam kepastian bermukim. penambahan luasan
penanganan di lokasi lain.
kumuh

Pemerintah Kab/ Kota Pemerintah Kab/ Kota Pemerintah Kab/ Kota Pemerintah Pusat, Pemerintah Kab/ Pemerintah Kab/
PELAKU Propinsi, Kab/Kota, Kota Kota
Masyarakat
Skema Kedudukan Pokja PKP
Hubungan Stakeholders
Penyelenggara Kawasan Permukiman
Kolaborasi Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman

STRATEGI PELAKSANAAN KE DEPAN KOLABORASI


KOOPERASI (Colaboration)

Pelaksanaan kegiatan Pengembangan KOORDINASI


(Cooperation)

Kawasan Permukiman dengan prinsip JEJARING


(Cooordination)

kolaborasi yang dilaksanakan (Networking)

pada setiap tahap:


Ciri-Ciri Kolaborasi:
(1) persiapan; 1.Bersifat jangka panjang;
2.Lebih difokuskan pada “Pemecahan persoalan
(2) perencanaan; bersama”;
3.Didasarkan atas nilai-nilai luhur: kesetaraan,
(3) pelaksanaan; kejujuran, saling percaya, saling peduli;
(4) pemantauan; dan 4.Saling bergantung, peran dan fungsi masing-
masing “saling membutuhkan dan dibutuhkan”.
(5) evaluasi.

27
Kolaborasi Pelaksanaan
Keterlibatan Stakeholder dalam Pembangunan Infrastruktur Permukiman
PEMERINTAH DAERAH
• Pengadaan Infrastruktur dan
prasarana sarana dasar lingkungan
maupun prasarana utama kawasan
• Penyediaan Lahan
• Penataan ulang dan pembenahan
lahan kawasan
Penyelenggaraan • Melalui instansi terlibat melakukan
PKP proses pemastian status tanah
• Penataan kembali kawasan untuk non
permukiman yang telah digunakan
sebagai permukiman, seperti bantaran
sungai dan Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
• Program pengamanan dan pendukung
penataan kembali kawasan non
MASYARAKAT PEMERINTAH PUSAT SWASTA permukiman seperti bantaran sungai
• Pengadaan dan • Fasilitasi pembangunan prasarana kerangka kawasan • Dukungan investasi dalam dan RTH dengan jalan inspeksi dan
• Bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam pemenuhan standar pelayanan normalisasi sungai
perbaikan rumah
pemenuhan kebutuhan infrastruktur utama kawasan infrastruktur permukiman. • Pengadaan uji coba (pilot project)
• Pemeliharaan fisik untuk pengadaan rumah dan
• Fasilitasi pembangunan rusunawa dan infrastruktur di • Pengembangan perumahan untuk
kawasan prasarana pendukung
dalamnya. Masyarakat Berpenghasilan
(prasarana dan Rendah (MBR) • Pengadaan dan penyiapan lahan
• Bantuan teknis (technical assistance) dalam
rumah) • Mekanisme land sharing dengan untuk lokasi tujuan relokasi
pendampingan proses penanganan kawasan
aplikasi kredit dengan bunga • Pengadaan dan penyiapan lahan
permukiman
terjangkau/cicilan. untuk lokasi Rumah Susun
• Pembinaan terhadap penyelenggaraan kawasan
• Kegiatan supervisi fisik pelaksanaan
permukiman
(implementasi) program
28
Sumber-sumber Pembiayaan Infrastruktur

CSR
APBD
KAB/KOTA
KPBU

PENDANAAN
- Bantuan Keuangan
PENDANAAN APBD INKONVENSIONAL
- Hibah & Bansos
PEMERINTAH PROVINSI - Pinjaman
MASYARAKAT
DAN LEMBAGA
NON-
- Dekonsentrasi PEMERINTAH
- Tugas Pembantuan (TP)
APBN - Transfer ke Daerah (DAU, DAK, DBH) PEMBIAYAAN
- Pinjaman & Hibah LAINNYA?
- Subsisi
29
- Belanja Lain-lain
Sumber-sumber Pembiayaan Infrastruktur
SKEMA PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PENANGANAN KAWASAN KUMUH
MELALUI POLA KPBU PADA LAHAN MILIK PEMERINTAH PADA LAHAN MASYARAKAT

LAND SHARING

LAND
CONSOLIDATION

30
Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman
Arah Kebijakan dan Strategi
Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP)
SPKP merupakan dokumen
strategi penyelenggaraan
infrastruktur di kawasan
permukiman, yang menjadi
acuan untuk menetapkan
prioritas pembangunan
infrastruktur di
Kabupaten/Kota.
SPKP disusun oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan didampingi
Pemerintah Pusat dan Balai
PPW Provinsi dengan jangka
waktu perencanaan dari 2020
- 2024.

KETERPADUAN ANTAR SEKTOR 32


Bussiness Process
Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP)

SPKP berfungsi sebagai :


1. Profil kawasan permukiman
serta arahan spasial dan
sektoral dalam pembangunan
infrastruktur permukiman
berbasis entitas.
2. Acuan penetapan kawasan
prioritas dalam pembangunan
infrastruktur permukiman di
Kabupaten/Kota.
3. Masukan dalam pembahasan
usulan kegiatan bidang Cipta
Karya melalui mekanisme Konreg
ke dalam aplikasi SIPPA.

Proses Bisnis Perencanaan dan Penganggaran di Lingkup DJCK

33
Kawasan Prioritas Filter
Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP)
KETERANGAN:
: Batas Administrasi Kabupaten/Kota
: PRIORITAS 1 (96 Kab/Kota)

: PRIORITAS 2 (245 Kab/Kota)

: PRIORITAS 3 (157 Kab/Kota)

Pembangunan infrastruktur permukiman di kawasan prioritas secara terpadu berbasis entitas kawasan mendorong percepatan
penanganan yang SESUAI KEBUTUHAN, BERDAMPAK CEPAT, memberikan nilai tambah EKONOMI
*) Variabel penentu prioritas:
1. Major Project RPJMN 2020-2024, 2. Lokasi Rawan Air dan Sanitasi, 3. Lokasi Penanganan Permukiman Kumuh 2020-2024, dan 34
4. Kapasitas Fiskal Daerah (PMK No 126/PMK.07/2019 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah 2019)
Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP)
BERBASIS ENTITAS
Rencana Pembangunan
Infrastruktur Permukiman PRIORITAS
(RPIP) merupakan rencana (SESUAI
tahunan pembangunan KEBUTUHAN)
infrastruktur pada Kawasan
prioritas yang disepakati
dalam Strategi ANTISIPATIF
Penyelenggaraan Kawasan (RC SIAP)
Permukiman (SPKP) dan
digunakan sebagai dasar bagi
KETERPADUAN
penganggaran selanjutnya

KOLABORASI

BERKELANJUTAN
35
Pengembangan Kawasan
Penataan Kawasan Strategis Lainnya
Strategis Lainnya
Kegiatan
pembangunan
infrastruktur kawasan
strategis berdasarkan
Komitmen Kementerian
dan/ atau Direktif
Presiden. KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG GEDONGSONGO

KAMPUNG NELAYAN HAMADI RAWA PENING


36
Pembangunan Baru
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kota Baru
Pembangunan
Infrastruktur
Permukiman Kota
Baru Kegiatan
pembangunan
infrastruktur kawasan
perkotaan sebagai
inkubasi pembentukan
kota yang layak huni
dan berkelanjutan.

TA N J U N G SEL O R MAJA
37
Pembangunan Kembali
Penanganan Pasca Bencana
Membangun Reservoir 200m3

permukiman tahan Huntap

bencana responsif
terhadap mitigasi dan Kolam Retensi
Drainase Primer
IPAL 230 KK
adaptasi perubahan
Huntap
iklim dan memulihkan Sumur Bor

daya dukung kawasan


yang terdampak RTH

bencana melalui
Jalan Lingkungan & DPT
pembangunan MCK

kembali. Drainase Sekunder

Jalan Utama Kawasan

K AWA S A N H U N TA P D U Y U
38
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Pemugaran
Pemugaran
dilakukan untuk
perbaikan dan/atau
pembangunan
kembali perumahan
dan permukiman
menjadi perumahan PEUNAYONG, ACEH BAYANGKARA, PAPUA

dan permukiman yang Photography Project


layak huni.

Kegiatan perbaikan
bangunan gedung,
prasarana, sarana, dan/atau
utilitas umum yang dilakukan
tanpa perombakan
mendasar dan bersifat BATANG ARAU, SUMBAR BUNGKUTOKO, SULTRA KAMPUNG BUGIS, KEPRI
parsial.
39
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Peremajaan
Peremajaan
dilakukan melalui
perombakan dan
penataan mendasar
secara menyeluruh
meliputi rumah dan
Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum SEMANGGI, SURAKARTA , JAWA TENGAH
Perumahan dan
Permukiman dengan
terlebih dahulu
menyediakan tempat
tinggal sementara bagi
masyarakat terdampak.
BATANG ARAU, SUMBAR

40
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Pemukiman Kembali
Pemukiman Kembali adalah
kegiatan memindahkan
masyarakat terdampak dari
lokasi Perumahan Kumuh atau
Permukiman Kumuh yang tidak
mungkin dibangun kembali karena
tidak sesuai dengan rencana tata N S D K O TA PA L O P O , S U L AW E S I S E L ATA N
ruang dan/atau rawan bencana.

N S D K O TA K E N D A R I , S U L AW E S I T E N G G A R A

41
Pengembangan
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
KPSN Kawasan yang
memiliki fungsi utama
pariwisata atau memiliki
potensi untuk
pengembangan
pariwisata nasional
yang mempunyai
pengaruh penting dalam
satu atau lebih aspek,
seperti pertumbuhan
ekonomi, sosial dan
budaya, pemberdayaan
sumber daya alam, daya
dukung lingkungan hidup,
serta pertahanan dan
keamanan. PUNCAK WARINGIN, LABUAN BAJO

42
Pengembangan
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)

Danau Toba Borobudur Labuan Bajo Lombok-Mandalika Manado-Likupang


Sumatera Utara Jawa Tengah Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Sulawesi Utara

Tanjung Kelayang Raja Ampat Bromo-Tengger-Semeru Wakatobi Morotai


Bangka Belitung Papua Barat Jawa Timur Sulawesi Tenggara 43 Maluku Utara

*Super Prioritas 43
Pengembangan
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) On Going

BOROBUDUR DANAU TOBA LOMBOK-MANDALIKA

LABUAN BAJO M A N A D O - L I K U P A N G 44
44
Padat Karya
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat
Menggunakan platform
kolaborasi antara
Pemerintah Pusat;
Pemerintah Daerah dan
Masyarakat dengan
mekanisme infrastruktur
berbasis masyarakat
melalui skema
pemberdayaan, dimana
masyarakat terlibat penuh
mulai tahap perencanaan,
pelaksanaan, pemanfaatan
hingga pengawasan di
kawasan permukiman
Perkotaan dan
Perdesaan.

45
Padat Karya: KOTAKU
Pembangunan Titian Ulin - Kelurahan Alalak Selatan Kota Banjarmasin

46
Padat Karya: PISEW

TAMBATAN PERAHU, MALUKU JEMBATAN GANTUNG, JAWA TIMUR

AIR BERSIH, PAPUA PASAR RAKYAT, KALIMANTAN TENGAH


47
Readiness Criteria
Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman
A. KRITERIA UMUM B. KRITERIA KHUSUS

1. Memiliki Perda RTRW 1. Memiliki Dokumen Perencanaan


(RKP-KP/ RP2KPKP/Dokumen
SIAP/Masterplan, dll)

2. Memiliki Perda Bangunan 2. Memiliki SK Penetapan Lokasi


Gedung

3. Tersedianya Dana Daerah untuk 3. Memiliki Profil Kawasan


Urusan Bersama (DDUB)/dana Permukiman
daerah untuk pembiayaan
komponen kegiatan 4. Memiliki Surat Pernyataan Kepala
Daerah: Surat Minat, Kesiapan
Lahan dan Kesediaan Menerima
4. Institusi pengelola pasca Aset
konstruksi (KPP) terkait serah
terima asset 5. Sudah ada Perencanaan :
Masterplan, DED, RAB, TOR dan
RKS sudah siap lelang
Catatan Penutup
1. Penyelenggaraan Kawasan Permukiman dilaksanakan secara terpadu antar sektor,
berbasis tata ruang dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
2. Aspek regulasi penting sebagai dasar hukum untuk mewujudkan Penyelenggaraan
Kawasan Permukiman.
3. Untuk mewujudkan tujuan dari Penyelenggaraan Kawasan Permukiman diperlukan
kolaborasi dan dukungan stakeholder baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta,
dan Masyarakat.
4. Dalam menetapkan kawasan prioritas, Pemerintah mempertimbangkan arah kebijakan
nasional, isu strategis kab/kota, fokus bidang cipta karya dan kawasan permukiman
(rawan air, rawan sanitasi, permukiman kumuh), dan kondisi fiskal daerah.
49
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai