Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

PERENCANAAN
KETERPADUAN
PEMBIAYAAN PERUMAHAN

DITJEN. PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN

Disampaikan dalam acara :


Rapat Koordinasi Nasional Strategi Pencapaian Target Bidang Perumahan,
Permukiman, Air Minum dan Sanitasi

Oleh:
Herry Trisaputra Zuna
DIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM DAN STRATEGI
PENYELENGGARAAN PEMBIAYAAN

Tangerang, 15 Desember 2020


VISIUM DAN MASALAH UTAMA
DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2020 – 2024

VISION VISION
KEBUTUHAN INVESTASI KEMENTERIAN PUPR
2020 - 2024 2030 TA 2020 – 2024
Kapasitas Tampung Kapasitas Tampung
Total Investasi Infrastruktur
68,11 m3/c/th 120 m3/c/th
Anggaran Rp.577 T Anggaran Rp.1.423 T Rp2.058 T
Jalan Mantap 97%
Jalan Mantap 99% Bendungan 100% State
Jalan Tol 2.000 Km multifungsi
Jalan Tol 1.500 Km
Jalan Baru 3.000 Km
untuk SMART Budget Sumber Daya Air
Jalan Baru 2.500 Km memenuhi
LIVING
Jembatan Baru/FO 60.000 M Jembatan Baru/FO 70.000 kapasitas 30% Rp577 T
tampung 120 (Hunian
Anggaran Rp.330 T M
Investasi Rp.243 T Anggaran Rp.448 T
m3/kapita/
tahun Cerdas) Funding Jalan dan Jembatan
Investasi Rp.390 T Gap Rp573 T
70% Permukiman
88% Air Minum 100% Air Minum Jalan 99% mantap yang
17.000 ha Kumuh 0 ha Kumuh terintegrasi antar moda dengan
memanfaatkan sebanyak-
Rp128 T
85% Sanitasi 100% Sanitasi banyaknya material lokal dan Perumahan
Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.170 T menggunakan teknologi recycle
Rp780 T
5 jt Backlog MBR
Pembangunan 3,9 juta unit
3 jt Backlog MBR Sumber: Rp623 T Rp1.435 T
Pembangunan 4,88 juta unit • Peraturan Menteri PUPR No.26/PRT/M/2017
Anggaran Rp.780 T
Anggaran Rp.1.220 T tentang Panduan Pembangunan Budaya
20%-30% APBN/APBD
70%-80%
20%-30% APBN/APBD Integritas di Kementerian PUPR State Budget Funding Gap
Swasta/Masyarakat
70%-80% Swasta/Masyarakat • Peraturan Menteri PUPR
(APBN) dalam mencapai Visium PUPR 2024
No.13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian PUPR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


22
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR

KEBUTUHAN INVESTASI INFRASTRUKTUR SUMBER PENDANAAN ARAH PEMANFAATAN


TA 2020 – 2024
Infrastruktur Mendukung
Ekonomi
Total Swasta SWASTA
Rp2.707 T
Investasi
(42%) Infrastruktur Perkotaan
Infrastruktur
Tahun 2020-
2024 BUMN KPBU
Rp1.353 T Energi Dan Kelistrikan
(21%)
Rp6.445 T
Pemerintah BUMN/D
Infrastruktur TIK
Rp2.385 T
(37%)

APBN/D Infrastruktur Pelayanan


Dasar
PARADIGMA PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Sumber: Perhitungan Bappenas, 2019
3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI RPJMN 2020-2024
BIDANG PERUMAHAN
• Peningkatan penyediaan perumahan yang sesuai dengan tata ruang dan terpadu dengan layanan infrastruktur dasar
permukiman, termasuk sistem transportasi publik;
• Pengembangan sistem perumahan publik berbasis rumah susun di perkotaan;
• Peremajaan kota secara inklusif dan konsolidasi tanah dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh;
• Pemanfaatan tanah milik negara/BUMN/BUMD;
• Pengembangan peran dunia usaha termasuk BUMN/BUMD dalam penyediaan perumahan (Perumnas, SMF, BTN)

• Penguatan implementasi standar Supply


keandalan dan tertib bangunan, • Pemantapan sistem pembiayaan
kemudahan perizinan dan primer dan sekunder perumahan,
administrasi pertanahan; termasuk optimalisasi pemanfaatan
sumber pembiayaan jangka
panjang;
• Peningkatan kapasitas
pemerintah/pemerintah daerah, • Reformasi subsidi perumahan yang
masyarakat dan dunia usaha; lebih efisien dan tepat sasaran;
• Peningkatan kolaborasi antara • Perluasan fasilitas pembiayaan
pemerintah, pemerintah daerah, perumahan terutama bagi
masyarakat dan dunia usaha; masyarakat berpenghasilan tidak
tetap dan membangun rumahnya
• Pengembangan sistem insentif Demand secara swadaya;
dan disinsentif Enablers
• Pengembangan layanan BP Tapera
untuk memperluas akses
• Pengembangan badan layanan pembiayaan perumahan.
umum perumahan nasional dan
daerah
Sumber: Bappenas
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN 4
KEBIJAKAN SEKTOR PERUMAHAN DALAM RPJMN 2020-2024
Arah Kebijakan Sektor Perumahan 2020-2024
Meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan permukiman layak dan aman yang
terjangkau untuk mewujudkan kota yang inklusif dan layak huni
Program Prioritas : INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR
Mempercepat Pemulihan
Ekonomi & Reformasi Sosial FLPP, BP2BT,
13,25% Tapera dan SMF
1.518.654
FOKUS Rumah Susun
PROGRAM
Pertumbuhan 51.340

30%
70% Rumah Tangga (APBN dan KPBU)
2021 Baru 3,2 juta
Rumah Khusus 10.000

13,25%
PENINGKATAN
5 VISI Rumah Tapak
KESEHATAN
PRESIDEN 534.642
LINGKUNGAN &
MASYARAKAT Rumah Susun BUMN 727.917
193.275
• Mengembangkan
perumahan yang
layak huni,
Pemda 330.000
berkualitas &
terjangkau
• Mengembangkan Perbaikan 7,8 juta K/L Lain 30.517
56,75%

permukiman yang Rumah Tangga


56,75%

sehat & produktif Eksisting


Swasta 500.000

70%
TEMA RKP
2021 DAK 253.600
• Pengembangan
prasarana & sarana
air bersih, sanitasi, Masyarakat 25.384
persampahan dll)
• Pengembangan
perumahan
khususnya bagi MBR,
11 Juta
Rumah Swadaya 813.660
Gap RPJMN 6.738.927
termasuk skema
pembiayaan FLPP
2019 2024
Rumah Tangga
Total 4.261.073
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 555
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
INDIKASI TARGET DAN SASARAN PROGRAM
JUMLAH BACKLOG
SEGMENTASI
PERUMAHAN (RUMAH TANGGA)

1.223.700 SMF Swasta


(11%)
MENENGAH-ATAS Pendapatan 550.000 (50.000) (500.000)
> Rp8 Juta

Perumnas Pemda
(534.642) (230.000)
FLPP
(900.000)
Pendapatan Perumnas
2.078.800 > UMP – 2.643.813 Pemda (193.275)

INDIKASI TARGET
(19%) MBR Rp 8 Juta
Pendapatan (100.000)
> UMP – APBN
K/L Lain
Rp 8 Juta TA P E R A (36.340)
(30.517)
Ru sus (500.000) Masyarakat
Pendapatan (10.000) (25.384)
> Garis KPBU
BP2BT
kemiskinan - UMP (15.000)
(68.654)
APBN Swadaya APBN
(33.650) Swadaya
4.134.500 Pendapatan (565.010)
(38%) BAWAH > Garis kemiskinan - UMP 848.660
DA K
13,59 juta RT DA K ( 5 0 . 0 00)
(200.000)
APBN Swadaya APBN
3.563.000 PENDUDUK Pendapatan (15.000) Swadaya
(32%) MISKIN < Garis kemiskinan 218.600 (200.000)
DA K ( 3 . 6 0 0)
6
11.000.000 4.261.073 RUMAH TAPAK (3.261.073) RUMAH SUSUN (1.000.000)
Pembangunan Rumah Rusun Sewa
3 666
Tahap Pengembangan, Proyeksi Tahun 2020 Peningkatan Kualitas
Bantuan Pembiayaan Rumah Rumah Rusun Milik
TARGET RPJMN DAN RENSTRA
BIDANG PERUMAHAN TA. 2020-2024

Kolaborasi Pemerintah(Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, swasta dan Subsidi Perumahan (FLPP/SSB-
masyarakat. SBUM)

3.450.000 Unit 900.000 Unit

SMF (Sarana Multigriya


Finansial) TARGET
INTERVENSI LANGSUNG
50.000 Unit
PEMERINTAH

5.000.000
Unit Rumah
TAPERA (Tabungan
Perumahan Rakyat)
Subsidi BP2BT
500.000 Unit
100.000 (68.645) Unit

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 777


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
EKOSISTEM PERUMAHAN
DI INDONESIA
Supply Side Demand Side

Arahan APBN
Arahan dan
Tanah Arahan APBN

Pendataan Pasar
Modal
Pengalihan
BP3 Kepemilikan Pembiayaan
Dukungan
Rumah
Off taker Pinjaman
Perolehan Bank
KPBU Rumah Tabungan
Dukungan Asosiasi Pengelolaan BADAN HUKUM PEMBIAYAAN
Pengembang Dana Konversi
PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN
PRIMER SEKUNDER

Pembayaran BANK LKBB


Angsuran LEMBAGA PENERBIT KREDIT/PEMBIAYAAN (LPKP)
Kredit MBR /
Tahap Pengembangan PELAKSANA
Konstruksi KOMUNITAS

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 888


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
EKOSISTEM PERUMAHAN
B E R D A S A R K A N S E G M E N TA S I Tahap Pengembangan
Completion Guarantee Credit Insurance

Supply Demand Penyalur Penyedia Pendanaan


Kredit Konstruksi • KPR Program
• KPR Komersial
• Kredit Multi Guna
Bank Umum PESERTA
Bank Syariah

MENENGAH
• Rumah Tapak DAN ATAS
Pengembang • Rumah Susun
• Program Khusus Rp8jt • KPR Komersial BPR
• Kredit Multi Guna BPRS
PASAR
Multifinance
MODAL

MBR
Lembaga • KPR Komersial (Konvensional & Syariah)
• KPR SMF – GRAB
Keuangan • KPR Subsidi FLPP
Non Fixed Lainnya: • KPR Pasca Bencana
Fixed Income Income • KPR Komersial PNM, BKM, • KPR ASN TNI POLRI
UMP • Kredit Multi Guna • Pembiayaan Konstruksi
BUMDES • KPBU Perumahan
• Rumah Tapak • Kredit Mikro
BAWAH • Pembiayaan Mikro Perumahan
Aplikator/ • Home Improvement Garis • Pembiayaan Homestay
Perorangan Kemiskinan
PENDUDUK MISKIN
• Pengembangan Rumah di daerah Kumuh

Rumah Khusus FLPP, SSB, SBUM, PMN FLPP


Bantuan PSU Rusunawa BSPS Rumah Dinas
BP2BT PMN SMF
PEMERINTAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 999


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
PROGRAM PENYEDIAAN RUMAH LAYAK HUNI

URBAN RENEWAL BANTUAN SUBSIDI PUBLIC HOUSING RENTAL HOUSING HOME


IMPROVEMENT

KPBU F L P P (Suku bunga 5% p.a) KPBU K P B U (Rumah susun sewa) S WA D AYA


APBN/D
PERUMNAS PERUMNAS PERUMNAS
T A P E R A (Berbasis Tabungan) (Peningkatan Kualitas Rumah)
(Revitalisasi Rusun Perkotaan) (Rumah susun sewa)
APBN/D
S WA S T A B P 2 B T (Dana Maks 40 Jt) APBN/D
(Rumah susun sewa)
S WA D AYA S M F (KPR Komersial) M A S YA R A K AT M A S YA R A K AT
APBN/D
(Rumah Layak Huni Berbasis
Peremajaan Kawasan)

Tahap Pengembangan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN 10
LANGKAH PERWUJUDAN PROGRAM PENYEDIAAN RUMAH

Lahan Teknologi Pendanaan Ekosistem Legislasi


Konstruksi &Pembiayaan Suportif & Insentif

• Lahan BMN/BMD; • Pengembangan • National Housing • Kemudahan perizinan • Peraturan perundangan


BUMN/BUMD; teknologi konstruksi Development Fund dan perpindahan (UU, PP, Perpres)
konsolidasi tanah; (Dinding Beton Precast, • Penerapan Model kepemilikan • Insentif Perpajakan
peralihan/pelepasan Sistem Pracetak T-Cap, Pembiayaan Inovatif • Percepatan proses • Insentif bagi konsumen
hak atas tanah Sistem C-Plus, Sistem (Skema KPBU, Land KPBU, Penugasan
• Berada di jarak Pracetak N-Panel) Consolidation, BUMN, maupun EPC
optimal dari tempat • Efisien dan inovatif Penugasan BUMN, EPC, • Kolaborasi pemerintah
kerja desain CPF) pusat dan pemerintah
• Koordinasi zonasi dan • Pelaksanaan yang • Optimalisasi SMF daerah
perencanaan kota efisien • Housing Infrastructure
dengan pemerintah • Komponen bangunan Bonds
daerah terstandarisasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN 11
STRATEGI PELAKSANAAN PROYEK KPBU
DALAM RANGKA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN MENDUKUNG IKLIM INVESTASI

• Penggabungan dokumen perencanaan dan


penyiapan menjadi satu dokumen FBC/Prastudi
Tahap Penyiapan KPBU Kelayakan
Penyederhanaan Proses/Tahapan
1.
• Daftar Rencana KPBU tidak sebagai prasyarat tidak
Pelaksanaan KPBU sebagai upaya tertulis dalam perolehan penjaminan

percepatan realisasi KPBU


Pengajuan Prakarsa • Proses pengajuan prakarsa dalam 1 tahapan

Pembentukan Indonesia – Hungarian Pengadaan Badan • Penggabungan penyiapan dokumen prakualifikasi


dengan pemasukan dokumen penawaran dalam 1
2. Investment Fund (IHIF) sebagai bagian dari
Sovereign Wealth Fund (SWF)
Usaha Pelaksana
tahap

Kombinasi Skema • Kombinasi mekanisme pembayaran AP dengan


Pembayaran pembayaran dukungan tunai di muka (upfront
Ketersediaan Layanan, payment) atau disebut dengan hybrid annuity model
Upfront Payment, dan •Pendanaan oleh BUP terlebih dahulu kemudian
Percepatan KPBU dengan menawarkan 21 Dukungan Kelayakan diganti melalui anggaran multiyears
Proyek pada Tahun 2021 dengan total

3. jumlah investasi sebesar Rp231,5 Triliun.


Untuk sektor Perumahan adalah sebanyak 1
Peningkatan Modal
dalam Negeri
• Peningkatan modal dalam negeri dengan mitigasi
risiko dapat dilaksanakan oleh PT. PII
Proyek dengan nilai ivestasi sebesar Rp1,1
Triliun dan sektor Permukiman sebanyak 1
Proyek dengan nilai investasi sebesar Rp5,9
Triliun
12
PROYEK KPBU INFRASTRUKTUR PUPR [1]
YANG MENJADI PRIORITAS TAHUN 2021

TAHAP PENYUSUNAN DOKUMEN OUTLINE BUSINESS CASE (OBC)

SEKTOR JALAN DAN JEMBATAN SEKTOR SUMBER DAYA AIR SEKTOR PERUMAHAN

Jumlah Ruas Jumlah Proyek Jumlah Proyek


7 Ruas 2 Proyek 2 Proyek
1. Jalan Tol Banjarbaru – Batulicin 1. SPAB Sorong 1. Rusun Medan, Sumatera Utara
2. Jalan Tol Bontang – Sangatta 2. SPAB Sindang Heula 2. Rusun Karawang Spuur, Jawa
3. Jalan Tol Banjarmasin – Batulicin Barat
4. Jalan Tol Sangatta – Maloy
5. Jembatan Sumatera – Bangka
6. Jalan Tol Manado – Amurang
7. Jalan Tol Imogiri – Sentolo

Estimasi Panjang

556,8 KM

Estimasi Biaya Investasi Estimasi Biaya Investasi Estimasi Biaya Investasi

Rp92,56 Triliun (dalam perhitungan) Rp1,65 Triliun

13
13
13
PROYEK KPBU INFRASTRUKTUR PUPR [2]
YANG MENJADI PRIORITAS TAHUN 2021

TAHAP PENYUSUNAN DOKUMEN FINAL BUSINESS CASE (FBC)

SEKTOR JALAN DAN JEMBATAN SEKTOR SUMBER DAYA AIR SEKTOR PERUMAHAN

Jumlah Ruas Jumlah Proyek Jumlah Proyek


9 Ruas 4 Proyek 3 Proyek

1. Jalan Tol Cilacap – Yogyakarta 1. Bendungan Merangin 1. Rusun Cisaranten, Bina Harapan,
2. Jalan Tol Demak – Tuban 2. Bendungan Matenggeng Bandung
3. Jalan Tol Jember – Lumajang 3. SPAB Karian Barat 2. Rusun Medan, Sumatera Utara
4. Jalan Tol Ngawi – Bojonegoro – Babat 4. SPAB Sidan 3. Rusun Karawang Spuur, Jawa
5. Jalan Tol Jember – Situbondo Barat
6. Jalan Tol Tulungagung – Kepanjen
7. Jembatan Tanah Bumbu – Pulau Laut Estimasi Biaya Investasi
8. Jembatan Muna – Buton
Estimasi Biaya Investasi
9. OM Jembatan Suramadu
Rp6,98 Triliun Rp2,75 Triliun
Estimasi Panjang

636,143 KM

Estimasi Biaya Investasi


Rp97,261 Triliun
14
14
14
PROYEK KPBU INFRASTRUKTUR PUPR [3]
YANG MENJADI PRIORITAS TAHUN 2021
TAHAP PENGADAAN BADAN USAHA PELAKSANA (BUP)

SEKTOR JALAN DAN JEMBATAN SEKTOR SUMBER DAYA AIR SEKTOR PERUMAHAN SEKTOR PERMUKIMAN

Jumlah Ruas Jumlah Proyek Jumlah Proyek Jumlah Proyek


17 Ruas 2 Proyek 1 Proyek 1 Proyek
1. Bendungan Merangin Rusun Cisaranten, Bina SPAM Ir H Djuanda
1. Jalan Bebas Hambatan Mamminasata 11. Jalan Tol Demak – Tuban 2. Bendungan Matenggeng Harapan, Bandung
2. Jembatan Batam – Bintan 12. Jalan Tol Jember – Lumajang
3. Jalan Tol Semanan – Balaraja 13. Jalan Tol Ngawi –
4. Jalan Tol Bogor – Serpong via Parung Bojonegoro – Babat Estimasi Biaya Investasi Estimasi Biaya Investasi Estimasi Biaya Investasi
5. Jalan Tol Sentul Selatan – Karawang 14. Jalan Tol Jember – Situbondo
Barat 15. Jalan Tol Tulungagung – Rp5,9Triliun
Rp5,8 Triliun Rp1,1 Triliun
6. Jalan Tol Semarang Harbour Kepanjen
(Semarang – Kendal) 16. Jembatan Tanah Bumbu –
7. OM Jembatan Suramadu Pulau Laut
8. Jalan Tol Layang Dalam Kota Ruas 17. Jembatan Muna – Buton
Cikunir – Karawaci*
9. JORR Elevated Cikunir – Ulujami* *estimasi penlok terbit
10.Jalan Tol Cilacap – Yogyakarta

Estimasi Panjang Estimasi Biaya Investasi

906,37 KM Rp215,441 Triliun


15
15
TARGET BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN TA. 2021
BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN

FLPP BP2BT SSB* SBUM**


Rp 5,967 Rp630 Miliar
Rp16,666 Triliun Rp 1,667 Triliun
Triliun 157.500 unit
157.500 unit 54.566 unit
-
BA.999.03 BA.033 BA.999.07 BA.999.07

Keterangan : FASILITASI PEMBIAYAAN


* Merupakan Pembayaran SSB akad tahun sebelumnya
PERUMAHAN
** SBUM untuk untuk Penerbitan TA 2021 Rp. 4 Juta

BP Tapera
PT. SMF Rp 4,86 Triliun
10.000 Unit 51.000 Unit
Dana Dana
Masyarakat Masyarakat

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
16
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai