Anda di halaman 1dari 15

KEBIJAKAN

DANA ALOKASI KHUSUS


TAHUN 2022

Sosialisasi Kebijakan DAK Fisik


TA 2022

Jakarta, 19 Mei 2021

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


1
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Evaluasi dan
Kebijakan Dana
Alokasi Khusus

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2


KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Dana Alokasi
Khusus Fisik

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3


Perkembangan Kebijakan DAK Fisik TA 2019-2022 (1)
DAK Fisik terus didorong untuk semakin fokus dan sesuai dengan prioritas utama Pemerintah dan Pemerintah Daerah

80 100%
80%
Realisasi 60

Triliun Rupiah
60%
40
Penyaluran 20
40%
20%
DAK Fisik 0 0%
Per 18 Mei 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Alokasi 69,53 62,44 69,33 53,79 65,25
Realisasi 62,1 58,15 64,17 50,18 1,61
%Realisasi 89,31% 93,13% 92,56% 93,29% 2,47%
Realisasi Penyaluran 2021 per 18 Mei 2021

2019 2020
 Fokus pada peningkatan akuntabilitas dan  Perubahan fokus kegiatan DAK Fisik pada upaya mendukung penanganan
covid melalui penambahan menu khusus penanganan covid di Bidang
transparansi pelaksanaan DAK Fisik melalui
Kesehatan dan Penggunaan Cadangan DAK Fisik untuk padat karya
penguatan peran APIP  Relaksasi penyaluran: dilakukan di awal dan sebesar nilai kontrak
 Memulai DAK Fisik bersifat tematik (stunting)  Jumlah Bidang : 16 (penambahan 2 Bidang, yaitu Bidang Sosial dan
 Jumlah Bidang : 15. Bidang Transportasi Laut, penghapusan Bidang Energi Skala Kecil).

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4


Perkembangan Kebijakan DAK Fisik TA 2019-2022 (2)
DAK Fisik terus didorong untuk semakin fokus dan sesuai dengan prioritas utama Pemerintah dan Pemerintah Daerah

 Refocusing dan reclustering DAK Fisik kedalam tema-tema Prioritas Nasional (tema utama:
Standar Layanan Minimal & Infrastruktur Dasar, Penurunan Stunting, Penanggulangan
Kemiskinan, Ketahanan Pangan, dan Ekonomi Berkelanjutan)
2021  Fokus pada lokus-lokus prioritas pada setiap tema
 Jumlah Bidang : 14 (penghapusan Bidang Pasar dan Bidang Sosial).

 Fokus pada Bidang yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi sebagai respon terhadap
dampak pandemi COVID-19;
 Mendukung pencapaian prioritas nasional melalui kebijakan DAK Fisik berbasis Tematik (Pariwisata,
Food Estate, Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Inklusif di Kawasan Nusa Tenggara, Maluku,
2022 dan Papua)
 Refocusing pada menu/kegiatan agar bernilai signifikan untuk menuntaskan hambatan pelaksanaan
DAK Fisik di Daerah.
 Jumlah Bidang : 16 (penambahan Bidang UMKM dan Bidang Perdagangan).

Usulan DAK Fisik relatif lebih tinggi daripada alokasi yang tersedia, misal: Usulan TA 2021 mencapai
Rp.367,5 T, Alokasi DAK Fisik yang tersedia Rp.63,6 T (17,3%). Daerah harus lebih fokus dalam membuat
usulan DAK Fisik.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5
Bidang dan Tema DAK Fisik TA 2020-2022
2020 (16 Bidang) 2021 (14 Bidang) 2022 (16 Bidang) DAK Penugasan 2022
1. Pendidikan 1. Pendidikan 1. Pendidikan  Tematik Penguatan DPP dan
2. Kesehatan 2. Kesehatan 2. Kesehatan Sentra IKM
3. Sanitasi 3. Sanitasi 3. Sanitasi (Bidang Pariwisata, IKM, Jalan, LH,
4. Air Minum 4. Air Minum 4. Air Minum Perdagangan, UMKM)
5. Perkim 5. Perkim 5. Perkim  Tematik Food Estated dan
6. Jalan 6. Jalan 6. Jalan Sentra Produksi Pangan
7. IKM 7. IKM 7. IKM (Bidang Pertanian, Kelautan dan
8. Pariwisata 8. Pariwisata 8. Pariwisata Perikanan, Jalan, Irigasi,
9. Kelautan dan Perikanan 9. Kelautan dan Perikanan 9. Kelautan dan Perikanan Kehutanan, Perdagangan)
10. Pertanian 10. Pertanian 10. Pertanian  Tematik Peningkatan
11. Irigasi 11. Irigasi 11. Irigasi Konektivitas Kawasan untuk
12. LHK 12. LHK 12. LHK Pembangunan Inklusif di
13. Transportasi Perdesaan 13. Transportasi Laut 13. Transportasi Perairan Wilayah Nusa Tenggara, Maluku,
14. Pasar 14. Transportasi Perdesaan 14. Transportasi Perdesaan Papua
15. Transportasi Laut 15. Perdagangan (Bidang Transportasi Perdesaan,
16. Sosial DAK Penugasan 2021 16. UMKM Transportasi Perairan, Jalan)

 Tematik Penurunan Kematian Ibu dan Stunting


(Bidang Kesehatan dan KB, Sanitasi, Air Minum, LHK)
 Tematik Penanggulangan Kemiskinan
(Bidang Sanitasi, Air Minum, Perkim)
 Tematik Ketahanan Pangan
(Bidang Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Irigasi, Jalan, LHK)
 Tematik Penyediaan Infrastruktur Ekonomi Berkelanjutan
(Bidang IKM, Pariwisata, Jalan, LH)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Evaluasi dan Tantangan DAK Fisik
Adanya keterbatasan alokasi DAK Fisik, sehingga usulan DAK Fisik harus fokus dan sesuai dengan prioritas utama Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Isu Strategis
 Penyusunan standar unit cost perlu memperhatikan ketuntasan dan mendukung capaian kinerja output
 Pentingnya dukungan Bidang Jalan terhadap berbagai bidang dan Tema Prioritas di DAK Fisik
 Masih adanya kasus korupsi DAK Fisik di Daerah diperlukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan DAK
Fisik dan peran serta aktif Kepala Daerah
 Penguatan peran APIP dalam pengawasan implementasi DAK Fisik
 Alokasi kurang focus pada bidang/daerah tertentu, sehingga alokasi per daerah tidak sgnifikan

Tantangan
1 Pelibatan APIP daerah untuk menjaga governance dan akurasi Laporan Penyerapan Dana dan Capaian
Output masih terkendala jumlah dan kapabilitas SDM APIP yang masih terbatas.

Masih terdapatnya beberapa permasalahan dalam pelaksanaan DAK FIsik antara lain:
2 • Permasalahan pengadaan barang/jasa
• Keterlambatan proses administrasi di daerah.
Hambatan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik karena terdapat beberapa interest pribadi yg berdampak
3
pada masalah hukum
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7
JADWAL PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN 2022

Maret- M1 September September Okt 2021 –


Juni 2021 Agustus 2021
April 2021 2021 2021 Jan 2022
Penyusunan K/L dan Proses
Kebijakan DAK Penyajian Fase Hasil alokasi
Bappenas Penyusunan
Fisik 2021 hasil approval disampaikan Rencana
melakukan
(PN, Bidang, penilaian sinkron oleh ke DPR (Raker Kegiatan (RK)
Subbidang,
penilaian
awal K/L Banggar) oleh Daerah
Menu, Rincian) melalui Aplikasi dan K/L

DJPK melakukan
penghitungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 alokasi dengan
mempertimbangka
n kinerja
pelaksanaan DAK
Fisik tahun
Penginputan TM Hasil
TM Hasil Sinkron dan
sebelumnya
Penilaian Sinkronisasi & Sidang
usulan oleh Hasil Perhitungan
Awal antara Harmonisasi
daerah Alokasi Final (telah Paripurna
KL, Bappenas, bersama memperhitungkan
melalui daerah kinerja dan Kapasitas
DPR
KRISNA dan Kemenkeu (Alokasi DAK Fisik)
fiskal)
September
Mei 2021 Juli 2021 Agustus 2021 Oktober 2021
2021

*Jadwal tentative sesuai perkembangan pembahasan kebijakan


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Strategi Pengalokasian dan Penyaluran DAK FISIK
PENGALOKASIAN memperhatikan
• Hasil penilaian teknis oleh Kementerian/Lembaga
• Kinerja realisasi DAK Fisik TA (serapan dana dan capaian output) sebelumnya
Reward and punishment berdasar kinerja DAK Fisik oleh Daerah
• Kapasitas fiskal masing-masing daerah

PENYALURAN
• Penyaluran DAK Fisik dilakukan berdasarkan kinerja.
• Daerah menyampaikan laporan capaian realisasi penyerapan dan realisasi capaian output,
sebagai syarat salur
• Laporan realisasi telah direviu oleh APIP Daerah
• Penyaluran berdasarkan data kontrak
• Dalam kondisi tertentu (mis. Bencana alam) dapat dilakukan penyesuaian, namun dapat
melibatkan BPKP untuk melakukan reviu.
• BPKP juga berperan untuk melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan kapabilitas
APIP Daerah.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Dana Alokasi
Khusus NonFisik

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10


Evaluasi DAK Nonfisik TA 2020
Evaluasi Pelaksanaan DAK Nonfisik 2020
Penyaluran DAK Nonfisik 2017-2021
 Alokasi DAK Nonfisik TA 2020 berdasarkan Perpres 72/2020
sebesar Rp129,2 triliun dengan capaian realisasi penyaluran
Triliun rupiah Persentase
sebesar Rp126,4 triliun (97,8%);
140 120
 Persentase penyaluran TA 2020 lebih tinggi dari TA 2019, salah
120 satunya dikarenakan adanya kebijakan relaksasi penyaluran,
100
yaitu meniadakan syarat minimal penyerapan dana yang telah
100
80
salur ke RKUD, kecuali BOS dan Tunjangan Guru PNSD
80
60
Isu dan Tantangan
60
 Pandemi COVID-19 menyebabkan hambatan penyerapan DAK
40
40 Nonfisik di daerah karena keterbatasan dalam pelaksanaan
20
kegiatan;
20
 Penyiapan alokasi BOKT untuk pembayaran insentif tenaga
0 kesehatan (nakes) daerah belum didukung percepatan
2017 2018 2019 2020 2021
pembayaran kepada tenaga kesehatan di daerah.
Anggaran 115,10 123,45 131,04 129,24 130,78
 Diperlukan sinergi dan koordinasi yang lebih intensif antara
Realisasi 105,56 115,30 120,36 126,40 59,74
Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemenkes dengan daerah dalam
% Penyaluran 92 93 92 98 46
rangka percepatan pembayaran insentif tenaga kesehatan dan
Per 17 Mei 2021
monitoring pembayaran insentif nakes.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11
Perencanaan dan Pengalokasian DAK Nonfisik
(Dasar Hukum : PMK Nomor 48 tahun 2019, PMK Nomor 9 Tahun 2020 dan PMK 197 Tahun 2020)
 kebijakan pengalokasian;
 jumlah sasaran;
 satuan biaya;
 besaran pagu per kegiatan/ruang lingkup;
K/L menyampaikan  hasil evaluasi pelaksanaan tahun anggaran
sebelumnya;
Indikasi Kebutuhan  formulasi pengalokasian; atau
PAGU INDIKATIF
Dana  konsep alokasi per daerah.
(Mei - ALOKASI PER DAERAH
ke Kemenkeu
Juni)
3
5
2
1  Rekonsiliasi data
KEBIJAKAN DAK 4 Tunjangan Guru
 Memperhitungkan
NONFISIK sisa dana dan
INDIKASI KEBUTUHAN (Maret-April) kurang salur TAYL
DANA PAGU ANGGARAN
(Juni-Juli)
(akhir Januari)
 Arah kebijakan;
 besaran pagu perjenis dana; UU APBN
 jumlah sasaran; Penentuan kebijakan pembangunan Perpres Rincian APBN
 satuan biaya;
antara Bappenas, Kemenkeu (DJPK 6
dan DJA) dengan K/L (September - Desember)

3
Arah Kebijakan Dan Strategi Pengalokasian DAK Nonfisik TA 2022
Arah Kebijakan Strategi Pengalokasian
1. Pengalokasian DAK Nonfisik yang mampu mendorong peningkatan capaian output dan outcome
serta mendukung kualitas layanan. 1. Mempertimbangkan kinerja
2. Dukungan pendanaan DAK Nonfisik bagi program prioritas nasional yang menjadi fokus APBN penyerapan anggaran dan kinerja
TA 2022 melalui verifikasi atas usulan DAK Nonfisik yang efektif dan sejalan prioritas nasional output Pemerintah Daerah;
Tahun 2022. 2. Menerapkan PMK 120/PMK.07/2020
3. Penyempurnaan besaran unit cost dengan penerapan unit cost majemuk untuk Dana BOS, BOP tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah
PAUD dan BOP Pendidikan Kesetaraan dalam penentuan lokus;
4. Perluasan target output Tunjangan Guru dengan penambahan output guru PPPK untuk TPG, Tamsil 3. Normalisasi target output
dan TKG hasil formasi/penerimaan PPPK guru tahun 2021, sesuai amanat UU No.5 Tahun 2014 2022 dengan pendanaan yang tersedia;
tentang ASN dan PP No. 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK.
5. Pemantauan capaian output/outcome dalam rangka mendukung pemenuhan SPM daerah melalui 4. Sinkronisasi pendanaan dan
Integrasi pelaporan antar Kementerian. kebijakan kegiatan DAK Nonfisik
6. Pendanaan untuk mendukung kegiatan Bidang Industri Kecil dan Menengah yang merupakan urusan dengan Kemeterian Teknis dan
daerah sesuai prioritas nasional dan meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di dalam Bappenas.
Sentra IKM.

Sasaran 2022 Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan


dan Anak untuk 245 daerah
Bantuan Operasional Kesehatan untuk
10.203 puskesmas
Bantuan BLPS untuk 3 Instalasi PSEL

Bantuan Operasional Sekolah Dana Fasilitasi Penanaman Modal


untuk 45.149.930 siswa Tunjangan Profesi Guru PNSD untuk Guru PNSD: Bantuan Operasional KB untuk 6.036 Balai untuk bimbingan/sosialisasi kepada
1.031.786 , Guru PPPK: 17.429 Penyuluhan KB 111.624 peserta
Tunjangan Khusus Guru PNSD untuk Guru PNSD:
BOP PAUD 25.003 , Guru PPPK: 13.835 Dana Pelayanan Kepariwisartaan untuk
untuk 6.693.626 peserta didik Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian
Tambahan Penghasilan Guru PNSD untuk Guru 108.236peserta pelatihan untuk 2.500 kelompok asyarakat
PNSD: 186.061, Guru PPPK: 328.699
BOP Pendidikan Kesetaraan Dana Peningkatan Kapasitas Dana penguatan kapasitas
BOP Museum & Tanan Budaya untuk 118 Museum,
untuk 729.645 peserta didik Koperasi UKM untuk 85.000 Peserta kelembagaan sentra IKM untuk 89
24 TB
Pelatihan SIKM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 13


Penyaluran DAK Nonfisik

menyampaikan laporan DAKNF periode sebelumnya

Transfer DAK nonfisik


Pemerintah Kementerian
Daerah Keuangan

Penyaluran
1. Penyaluran DAK Nonfisik memperhitungkan sisa DAK Nonfisik tahun sebelumnya.
2. Penyaluran DAK Nonfisik dilaksanakan dalam dua tahap, kecuali dana BOS dan Tunjangan Guru.
3. Penyaluran DAK Nonfisik mempertimbangkan kinerja penyerapan Pemerintah Daerah, dengan minimal
penyerapan 50% sebagai syarat salur tahap berikutnya.
4. Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah langsung ke Rekening Sekolah
5. Perlunya peran APIP dalam pengawasan penyerapan DAK Nonfisik guna meningkatkan ketercapaian
output dan outcome serta belanja yang efektif dan efisien.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 14


TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 15


15

Anda mungkin juga menyukai