Evaluasi dan
Kebijakan Dana
Alokasi Khusus
Dana Alokasi
Khusus Fisik
80 100%
80%
Realisasi 60
Triliun Rupiah
60%
40
Penyaluran 20
40%
20%
DAK Fisik 0 0%
Per 18 Mei 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Alokasi 69,53 62,44 69,33 53,79 65,25
Realisasi 62,1 58,15 64,17 50,18 1,61
%Realisasi 89,31% 93,13% 92,56% 93,29% 2,47%
Realisasi Penyaluran 2021 per 18 Mei 2021
2019 2020
Fokus pada peningkatan akuntabilitas dan Perubahan fokus kegiatan DAK Fisik pada upaya mendukung penanganan
covid melalui penambahan menu khusus penanganan covid di Bidang
transparansi pelaksanaan DAK Fisik melalui
Kesehatan dan Penggunaan Cadangan DAK Fisik untuk padat karya
penguatan peran APIP Relaksasi penyaluran: dilakukan di awal dan sebesar nilai kontrak
Memulai DAK Fisik bersifat tematik (stunting) Jumlah Bidang : 16 (penambahan 2 Bidang, yaitu Bidang Sosial dan
Jumlah Bidang : 15. Bidang Transportasi Laut, penghapusan Bidang Energi Skala Kecil).
Refocusing dan reclustering DAK Fisik kedalam tema-tema Prioritas Nasional (tema utama:
Standar Layanan Minimal & Infrastruktur Dasar, Penurunan Stunting, Penanggulangan
Kemiskinan, Ketahanan Pangan, dan Ekonomi Berkelanjutan)
2021 Fokus pada lokus-lokus prioritas pada setiap tema
Jumlah Bidang : 14 (penghapusan Bidang Pasar dan Bidang Sosial).
Fokus pada Bidang yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi sebagai respon terhadap
dampak pandemi COVID-19;
Mendukung pencapaian prioritas nasional melalui kebijakan DAK Fisik berbasis Tematik (Pariwisata,
Food Estate, Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Inklusif di Kawasan Nusa Tenggara, Maluku,
2022 dan Papua)
Refocusing pada menu/kegiatan agar bernilai signifikan untuk menuntaskan hambatan pelaksanaan
DAK Fisik di Daerah.
Jumlah Bidang : 16 (penambahan Bidang UMKM dan Bidang Perdagangan).
Usulan DAK Fisik relatif lebih tinggi daripada alokasi yang tersedia, misal: Usulan TA 2021 mencapai
Rp.367,5 T, Alokasi DAK Fisik yang tersedia Rp.63,6 T (17,3%). Daerah harus lebih fokus dalam membuat
usulan DAK Fisik.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5
Bidang dan Tema DAK Fisik TA 2020-2022
2020 (16 Bidang) 2021 (14 Bidang) 2022 (16 Bidang) DAK Penugasan 2022
1. Pendidikan 1. Pendidikan 1. Pendidikan Tematik Penguatan DPP dan
2. Kesehatan 2. Kesehatan 2. Kesehatan Sentra IKM
3. Sanitasi 3. Sanitasi 3. Sanitasi (Bidang Pariwisata, IKM, Jalan, LH,
4. Air Minum 4. Air Minum 4. Air Minum Perdagangan, UMKM)
5. Perkim 5. Perkim 5. Perkim Tematik Food Estated dan
6. Jalan 6. Jalan 6. Jalan Sentra Produksi Pangan
7. IKM 7. IKM 7. IKM (Bidang Pertanian, Kelautan dan
8. Pariwisata 8. Pariwisata 8. Pariwisata Perikanan, Jalan, Irigasi,
9. Kelautan dan Perikanan 9. Kelautan dan Perikanan 9. Kelautan dan Perikanan Kehutanan, Perdagangan)
10. Pertanian 10. Pertanian 10. Pertanian Tematik Peningkatan
11. Irigasi 11. Irigasi 11. Irigasi Konektivitas Kawasan untuk
12. LHK 12. LHK 12. LHK Pembangunan Inklusif di
13. Transportasi Perdesaan 13. Transportasi Laut 13. Transportasi Perairan Wilayah Nusa Tenggara, Maluku,
14. Pasar 14. Transportasi Perdesaan 14. Transportasi Perdesaan Papua
15. Transportasi Laut 15. Perdagangan (Bidang Transportasi Perdesaan,
16. Sosial DAK Penugasan 2021 16. UMKM Transportasi Perairan, Jalan)
Isu Strategis
Penyusunan standar unit cost perlu memperhatikan ketuntasan dan mendukung capaian kinerja output
Pentingnya dukungan Bidang Jalan terhadap berbagai bidang dan Tema Prioritas di DAK Fisik
Masih adanya kasus korupsi DAK Fisik di Daerah diperlukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan DAK
Fisik dan peran serta aktif Kepala Daerah
Penguatan peran APIP dalam pengawasan implementasi DAK Fisik
Alokasi kurang focus pada bidang/daerah tertentu, sehingga alokasi per daerah tidak sgnifikan
Tantangan
1 Pelibatan APIP daerah untuk menjaga governance dan akurasi Laporan Penyerapan Dana dan Capaian
Output masih terkendala jumlah dan kapabilitas SDM APIP yang masih terbatas.
Masih terdapatnya beberapa permasalahan dalam pelaksanaan DAK FIsik antara lain:
2 • Permasalahan pengadaan barang/jasa
• Keterlambatan proses administrasi di daerah.
Hambatan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik karena terdapat beberapa interest pribadi yg berdampak
3
pada masalah hukum
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7
JADWAL PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN 2022
DJPK melakukan
penghitungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 alokasi dengan
mempertimbangka
n kinerja
pelaksanaan DAK
Fisik tahun
Penginputan TM Hasil
TM Hasil Sinkron dan
sebelumnya
Penilaian Sinkronisasi & Sidang
usulan oleh Hasil Perhitungan
Awal antara Harmonisasi
daerah Alokasi Final (telah Paripurna
KL, Bappenas, bersama memperhitungkan
melalui daerah kinerja dan Kapasitas
DPR
KRISNA dan Kemenkeu (Alokasi DAK Fisik)
fiskal)
September
Mei 2021 Juli 2021 Agustus 2021 Oktober 2021
2021
PENYALURAN
• Penyaluran DAK Fisik dilakukan berdasarkan kinerja.
• Daerah menyampaikan laporan capaian realisasi penyerapan dan realisasi capaian output,
sebagai syarat salur
• Laporan realisasi telah direviu oleh APIP Daerah
• Penyaluran berdasarkan data kontrak
• Dalam kondisi tertentu (mis. Bencana alam) dapat dilakukan penyesuaian, namun dapat
melibatkan BPKP untuk melakukan reviu.
• BPKP juga berperan untuk melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan kapabilitas
APIP Daerah.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Dana Alokasi
Khusus NonFisik
3
Arah Kebijakan Dan Strategi Pengalokasian DAK Nonfisik TA 2022
Arah Kebijakan Strategi Pengalokasian
1. Pengalokasian DAK Nonfisik yang mampu mendorong peningkatan capaian output dan outcome
serta mendukung kualitas layanan. 1. Mempertimbangkan kinerja
2. Dukungan pendanaan DAK Nonfisik bagi program prioritas nasional yang menjadi fokus APBN penyerapan anggaran dan kinerja
TA 2022 melalui verifikasi atas usulan DAK Nonfisik yang efektif dan sejalan prioritas nasional output Pemerintah Daerah;
Tahun 2022. 2. Menerapkan PMK 120/PMK.07/2020
3. Penyempurnaan besaran unit cost dengan penerapan unit cost majemuk untuk Dana BOS, BOP tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah
PAUD dan BOP Pendidikan Kesetaraan dalam penentuan lokus;
4. Perluasan target output Tunjangan Guru dengan penambahan output guru PPPK untuk TPG, Tamsil 3. Normalisasi target output
dan TKG hasil formasi/penerimaan PPPK guru tahun 2021, sesuai amanat UU No.5 Tahun 2014 2022 dengan pendanaan yang tersedia;
tentang ASN dan PP No. 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK.
5. Pemantauan capaian output/outcome dalam rangka mendukung pemenuhan SPM daerah melalui 4. Sinkronisasi pendanaan dan
Integrasi pelaporan antar Kementerian. kebijakan kegiatan DAK Nonfisik
6. Pendanaan untuk mendukung kegiatan Bidang Industri Kecil dan Menengah yang merupakan urusan dengan Kemeterian Teknis dan
daerah sesuai prioritas nasional dan meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di dalam Bappenas.
Sentra IKM.
Penyaluran
1. Penyaluran DAK Nonfisik memperhitungkan sisa DAK Nonfisik tahun sebelumnya.
2. Penyaluran DAK Nonfisik dilaksanakan dalam dua tahap, kecuali dana BOS dan Tunjangan Guru.
3. Penyaluran DAK Nonfisik mempertimbangkan kinerja penyerapan Pemerintah Daerah, dengan minimal
penyerapan 50% sebagai syarat salur tahap berikutnya.
4. Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah langsung ke Rekening Sekolah
5. Perlunya peran APIP dalam pengawasan penyerapan DAK Nonfisik guna meningkatkan ketercapaian
output dan outcome serta belanja yang efektif dan efisien.