Anda di halaman 1dari 119

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

JL. SEMANGGI RAYA N0. 8 MATARAM


TELP.(0370) 632083 FAX. (0370) 625963
EMAIL :dislutkanntb@ntbprov.go.id WEBSITE : http://dislutkan .ntbprov.go.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020 dapat tersusun. Laporan ini disusun sebagai
bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat atas target kinerja dan penggunaan
anggaran Tahun 2020.

Laporan ini menggambarkan sejumlah capaian kinerja Tahun 2020 dibandingkan


dengan target kinerja yang telah ditetapkan di awal tahun 2020 dan beberapa tahun
sebelumnya beserta analisisnya. Berbagai kebijakan dan upaya telah ditempuh merupakan
langkah untuk mewujudkan masyarakat perikanan dan kelautan Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang maju dan sejahtera, melalui pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan
yang berkelanjutan dan berkeadilan. Permasalahan dan kendala yang dihadapi akan menjadi
rencana tindak lanjut untuk perbaikan kinerja ke depan.

Kami berharap dengan disusunnya Laporan ini akan dapat diperoleh manfaat umpan
balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masukan dan saran perbaikan yang
bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan
datang.

Mataram, Januari 2021

Kepala Dinas,

H. YUSRON HADI, ST, M.UM


Pembina Utama Muda (IV/c)
Nip. 19700613 199003 1 007

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 i


RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2020 Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapatkan alokasi dana yang bersumber dari APBD Provinsi
dan APBN (Dekonsentrasi). Mekanisme pengajuan anggaran telah dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip rencana strategis organisasi dengan memperhatikan tingkat capaian kinerja
yang diinginkan dan penjaringan aspirasi serta usulan dari daerah dan masyarakat
(Musrenbang Kabupaten/Kota dan Musrenbang Provinsi).

Hasil penilaian dari indikator kinerja belum mencapai target sesuai Perjanjian Kinerja
Tahun 2020, hal ini dikarenakan angka yang digunakan masih merupakan data sementara.
Namun, capaian realisasi sementara dari 2 (dua) Indikator Kinerja dalam 2 (dua) Sasaran
Strategis yang tertuang pada lampiran Perjanjian Kinerja antara Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat tertuang
sebagai berikut:
1. Capaian produksi perikanan yang terdiri dari Produksi perikanan budidaya pada tahun
2020 sebesar 1.136.253,8 ton sebesar atau tercapai sebesar 80,79 % dari target
sebesar 1.406.469 ton.
2. Berdasarkan perhitungan estimasi Angka Konsumsi Ikan di Provinsi Nusa Tenggara
Barat tahun 2020 capaian Angka konsumsi ikan Provinsi NTB menggunakan Angka
Konsumsi Ikan yang dirilis terakhir adalah sebesar 49,52 Kg/Kap/Tahun mengingat
penghitungan Angka tetap akan dirilis pada bulan Juli -Sepetember tahun 2021.
Angka ini meningkat sebesar 29,63% dibandingkan tahun 2018 sebesar 38,20
Kg/Kap/Tahun.

Nilai realisasi dan serapan anggaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
sampai dengan 31 Desember Tahun Anggaran 2020 untuk APBD secara keseluruhan
program/kegiatan mencapai 88,84% untuk persentase keuangan dan perkembangan fisik
92,22%. Sedangkan realisasi untuk APBN hingga akhir tahun 2020 sebesar 96,59% dengan
capaian fisik 100%.
Implementasi kegiatan dengan komponen pembiayaannya sejauh ini telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perangkat
peraturan perundang-undangan yang dipedomani meliputi Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang keuangan negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antar Pemerintah Pusat dengan Daerah, PERPRES 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jadi, proses ketaatan dalam implementasi tata cara

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 ii


manajemen keuangan sesuai dengan azas ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 iii


DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR I
RINGKASAN EKSEKUTIF Ii
DAFTAR ISI Iv
DAFTAR TABEL Vi
DAFTAR GRAFIK Viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Maksud dan Tujuan 3
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi 3
1.4. Susunan Organisasi 13
1.5. Personalia 14
1.6. Keuangan 15
1.7. Isu – Isu Strategis 15
1.8. Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 16

BAB II PERENCANAAN KINERJA


2.1. Perencanaan 18
2.1.1. Visi dan Misi 18
2.1.2. Tujuan dan Sasaran 19
2.1.3. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran 20
2.2. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA


3.1. Capaian dan Analisis Akuntabilitas Kinerja Organisasi 25
A. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Perikanan 25
A.1. Perbandingan antara target dan realisasi Produksi Perikanan Tahun
26
2020
A.2 Perbandingan realisasi Produksi Perikanan terhadap Realisasi Tahun
26
2018 dan 2019
A.3. Perbandingan realisasi Produksi Perikanan Tahun 2020 terhadap
27
target akhir Renstra Tahun 2023
A.4. Perbandingan realisasi Produksi Perikanan Tahun 2020 terhadap
27
target produksi perikanan nasional
A.5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ 27

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 iv


penurunan kinerja dan alternative yang telah dilakukan
A.6. Analisis penyebab menurunnya produksi perikanan tahun 2020 28
A.7. program/kegiatan yang menunjang pencapaian Produksi 29
Perikanan
B. Sasaran Strategis Meningkatnya Konsumsi Ikan Masyarakat 49
B.1. Perbandingan antara target dan realisasi Angka Konsumsi Ikan
50
tahun 2020
B.2 Perbandingan realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020 dengan
51
realisasi tahun 2018 dan 2019
B.3. Perbandingan realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020 dengan
52
Target Akhir Renstra Tahun 2023
B.4. Perbandingan realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020
52
terhadap target dan realisasi Angka Konsumsi Ikan Nasional
B.5. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan Angka
52
Konsumsi Ikan pada Tahun 2020
B.6. Program/kegiatan yang menunjang pencapaian Angka Konsumsi
59
Ikan Tahun 2020
3.2. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya 61
1. Efisiensi dan Efektifitas Penggunaan Anggaran 61
2. Efisiensi dan Efektifitas Kegiatan 63
3. Efisiensi Sumberdaya 64
4. Sarana dan Prasarana Penunjang 64
3.3. Realisasi Anggaran 64
a. Capaian Anggaran Tahun 2020 64
b. Kinerja Anggaran 75
3.4. Reward dan Punishment 83
a. Reward 83
b. Punishment 87
BAB IV PENUTUP 88
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja
2. Indikator Kinerja Utama
3. Laporan Capaian Kinerja Perangkat Daerah
4. Laporan Realisasi Anggaran
5. Rencana Aksi
6. Pengumpulan Data Kinerja (capaian) atas rencana Aksi
7. SOP Pengumpulan Data Kinerja

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 v


DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 1. Identifikasi masalah berdasarkan tugas dan fungsi 16
Tabel 2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat
19
Daerah Tahun 2020
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
24
Tahun 2020
Tabel 4. Indikator RPJMD pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 25
Tabel 5. Perbandingan antara targt dan realisasi produksi perikanan tahun
26
2018 – 2020
Tabel 6. Perbandingan realisasi produksi perikanan tahun 2020 terhadap
26
realisasi tahun 2018 – 2019
Tabel 7. Perbandingan realisasi produksi perikanan tahun 2020 terhadap
26
target akhir renstra tahun 2023
Tabel 8. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 terhadap target produksi
27
nasional tahun 2020
Tabel 9. Perbandingan antara target dan realisasi produksi perikanan
30
budidaya Provinsi NTB tahun 2018 - 2020
Tabel 10. Perbandingan Realisasi produksi perikanan budidaya Tahun 2020
30
terhadap Realisasi tahun 2018 dan 2019
Tabel 11. Pertumbuhan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2018– 2020 31
Tabel 12. Perbandingan Realisasi produksi perikanan budidaya Tahun 2020
31
terhadap Target Akhir Renstra Tahun 2023
Tabel 13. Perbandingan realisasi produksi perikanan budidaya tahun 2020
32
terhadap target dan realisasi produksi Nasional Tahun 2020
Tabel 14. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Per Komoditas Tahun
33
2018 – 2020
Tabel 15. Perbandingan Target dan Realisasi Produksi Perikanan Tangkap
35
Provinsi NTB Tahun 2018-2020 (Ton)
Tabel 16. Perbandingan Realisasi Produksi Tangkap Tahun 2020 terhadap
36
Realisasi tahun 2018 dan 2019
Tabel 17. Pertumbuhan Produksi Perikanan Tangkap tahun 2018 - 2020 36
Tabel 18. Perbandingan Realisasi produksi perikanan tangkap Tahun 2020
37
terhadap Target Akhir Renstra Tahun 2023
Tabel 19. Perbandingan realisasi Produksi perikanan tangkap tahun 2020
38
terhadap target Produksi Nasional Tahun 2020
Tabel 20 Capaian Indikator Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir yang
39
diberdayakan (%) tahun 2019-2020
Tabel 21 Perbandingan realisasi Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir
40
yang diberdayakan (%) tahun 2020 dengan tahun sebelumnya
Tabel 22. Perbandingan realisasi Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir
yang diberdayakan (%) tahun 2020 dengan target akhir rensta 40
tahun 2023
Tabel 23. Perkembangan Capaian Produksi Garam Provinsi NTB Tahun
41
2018—2020
C. Tabel 24.D. Pertumbuhan Produksi Garam Tahun 2018 - 2020 42
Tabel 25. Proporsi kontribusi terhadap total produksi garam Provinsi NTB
43
Tahun 2020
Tabel 26. Perbandingan atara target dan realisasi Cakupan pengelolaan
sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang lestari dan 45
berkelanjutan (%) tahun 2018 - 2020
Tabel 27. Perbandingan realisasi Cakupan pengelolaan sumber daya pesisisr

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 vi


dan pulau-pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%) dengan
tahun 2018 – 2020 45
Tabel 28. Pertumbuhan capaian cakupan pengelolaan sumber daya pesisir
46
dan pulau-pulau keccil yang lestari dan berkelanjutan (%)
Tabel 29. Perbandingan realisasi realisasi Cakupan pengelolaan sumber daya
peisisr dan pulau-pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan 47
(%)dengan target akhir Renstra tahun 2023
Tabel 30. kawasan konservasi perairan yang mendapat penetapan
47
berdasarkan Keputusan menteri
Tabel 31. Capaian Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020 49
Tabel 32. Perbandingan antara target dan realisasi Angka Konsumsi Ikan
49
Tahun 2018 – 2019
Tabel 33. Perbandingan Realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020
50
terhadap Realisasi tahun 2018 dan 2019
Tabel 34. Perbandingan Realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020 terhadap
51
Target Akhir Renstra Tahun 2023
Tabel 35. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 terhadap target dan
51
realisasi produksi Nasional Tahun 2020
Tabel 36. Capaian Produksi Olahan Hasil Kelautan dan Perikanan di Provinsi
53
NTB Tahun 2018-2020
Tabel 37. Pertumbuhan Capaian Produksi Olahan Hasil Kelautan dan
Perikanan di Provinsi NTB Tahun 2018-2020 53
Tabel 38. Data UPI/UKM Yang Memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan
55
Skala Menengah Tahun 2020
Tabel 39. Tingkat efisiensi dan efektifitas hasil capaian kinerja terhadap
realisasi anggaran dibandingkan target anggaran pada RPJMD dan 61
DPA Tahun 2020
Tabel 40 Efisiensi dan efektifitas anggaran pada capaian indikator 62
Tabel 41. Anggaran Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2018 - 2020 62
Tabel 42. Rincian anggaran yang sesuai Program/ Kegiatan pendukung
66
perjanjian Kinerja Tahun 2020
Tabel 43.5. Rincian Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Berdasarkan Pelaksanaan Program/Kegiatan dalam DPA – APBD
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun Anggaran 2020 71
Tabel 45.6. Proporsi Anggaran dan Realisasi berdasarkan jenis Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung Tahun 2018 – 2020 76
Tabel 46.7. Alokasi Anggaran Belanja Langsung berdasarkan jenis Belanja
Tahun 2018 – 2020 79
Tabel 47.8. Capaian Realisasi PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2018 –
2020 79
Tabel 48.9. Capaian Realisasi PAD hasil Retribusi Daerah Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB terhadap Target Tahun 2018 – 2020 79
Tabel 49.10. Pertumbuhan PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Tahun 2018 – 2020 80
Tabel 50.11. Proporsi Penerimaan PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
NTB Tahun 2020 81
Tabel 51.12. Perkembangan kontribusi PAD Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB Tahun 2018 – 2020 82
Tabel 52.13. Anggaran yang bersumber dari Dana APBN (Dekonsentrasi) Tahun
2020 82

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 vii


DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 1. Proporsi pegawai berdasarkan jenis kelamin 14
Grafik 2. Proporsi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan 14
Grafik 3. Proporsi pegawai berdasarkan golongan 15
Grafik 4. Komposisi anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Tahun 2020 16
Grafik 5. Perkembangan Produksi Perikanan di Provinsi NTB Tahun 2018 –
2020 29
Grafik 6. Perkembangan Capaian Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2018 –
2020 30
Grafik 7. Pertumbuhan Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2018 - 2020 31
Grafik 8. Proporsi Propduksi Perikanan Budidaya Berdasarkan Jenis Komoditas
Tahun 2020 33
Grafik 9. Perkembangan Capaian Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2018 –
2020 36
Grafik 10. Pertumbuhan Produksi Perikanan tangkap Tahun 2018 - 2020 37
Grafik 11. Perkembangan Capaian Produksi Garam Tahun 2018 - 2020 41
Grafik 12. Pertumbuhan Produksi Garam Tahun 2018 - 2020 42
Grafik 13. Perkembangan Capaian Angka Konsumsi Ikan Perkapita Pertahun
Masyarakat di Provinsi NTB Tahun 2018 - 2020 50
Grafik 14. Pertumbuhan Capaian Angka Konsumsi Ikan Perkapita Pertahun
Masyarakat di Provinsi NTB Tahun 2018 – 2020 50
Grafik 15. Pertumbuhan Capaian Produksi Olahan Hasil Kelautan dan Perikanan
di Provinsi NTBTahun 2018-2020 54
Grafik 16. Komposisi Realisasi Produksi Ragam Olahan Hasil Perikanan
Kota/Kabdi Provinsi NTB Tahun 2020 54
Grafik 17. Perbandingan Jumlah Anggaran dan Realisasi Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB Tahun 2018 - 2020 74
Grafik 18. Perkembangan Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2018 -
2020 77

Grafik 19 Perbandingan Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak


Langsung Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2018 –
2020 77
Grafik 20 Proporsi Rata – rata Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Jenis
Belanja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2020 78
Grafik 21. Perkembangan Persentase Ketercapaian Realisasi PAD Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat Terhadap
Target Tahun 2018-2020 80
Grafik 22. Pertumbuhan PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2018 – 2020 81

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 viii


LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu provinsi kepulauan
yang memiliki potensi dan prospek sumberdaya kelautan dan perikanan yang cukup
besar. Dengan luas perairan laut sebesar 29.159,04 km2 (59,13 %) yang lebih luas
dari wilayah daratannya yang sebesar 20.153,15 km2 (40,87 %). Jumlah pulau-pulau
kecil sebanyak 278 Pulau dan panjang pantai sekitar 2.333 Km. Potensi Sumberdaya
Perikanan tangkap di laut sebesar 185.158,5 Ton dengan komoditas ikan Tuna,
Tongkol, Cakalang. Selain itu. Provinsi NTB mempunyai ekosistem perairan yang
terbilang lengkap seperti perairan laut pelagis, laut demersal, ekosistem pesisir dan
pulau-pulau kecil yang kaya akan terumbu karang, padang lamun, mangrove hingga
perairan umum seperti waduk, danau, sungai dan embung yang berlimpah sumberdaya
perikanan dan kelautan.Dibidang perikanan budidaya Provinsi NTB memiliki potensi
areal budidaya laut sebesar 57.245,98 Ha, budidaya air payau seluas 26.287,5 Ha dan
areal air tawar 5.108,8 Ha.

Melihat potensi dan kondisi umum perairan yang subur serta relatif bebas
pencemaran sangat mempengaruhi produktivitas kelautan dan perikanan Provinsi NTB
secara keseluruhan. Oleh karenanya Provinsi NTB dapat dikembangkan kegiatan
perikanan tangkap di laut dan perairan umum, perikanan budidaya laut, air payau dan
air tawar, pengolahan produk hasil perikanan dan kelautan, tambak garam, konservasi
dan wisata bahari, hingga pemanfaatan sumberdaya laut sebagai bahan kosmetik,
obat-obatan maupun industri.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka sudah sewajarnya jika sektor kelautan
dan perikanan dijadikan sebagai salah satu prime mover pembangunan ekonomi
Provinsi NTB, terutama dalam rangka mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia
yang menyatakan bahwa laut adalah masa depan bangsa serta tiga pilar pembangunan
nasional yaitu: Kedaulatan (sovereignty), keberlanjutan (sustainability) dan
Kesejahteraan (prosperity).Pada sisi yang lain Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 45
Tahun 2009 telah mengamanatkan bahwa tujuan pengelolaan perikanan adalah untuk :
1. Meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan;
2. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara;
3. Mendorong perluasan kesempatan kerja;
4. Meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan;

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 1


5. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya ikan;
6. Meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah, dan daya saing;
7. Meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan;
8. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan
lingkungan sumberdaya ikan; dan
9. Menjamin kelestarian sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB sebagai pengemban


pembangunan di bidang kelautan dan perikanan telah menyusun Rencana Strategis
Tahun 2019-2023 yang bertujuan agar pembangunan sektor kelautan dan perikanan
Provinsi NTB ini dapat memenuhi tujuan dan terintegrasi dengan sistem perencanaan
pembangunan daerah maupun nasional dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
Sedangkan informasi mengenai keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program
dan kegiatan sesuai dengan sasaran strategis dalam perjanjian kinerja tahunan Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB setiap tahun dari periode rencana strategis
tersebut tertuang dalam laporan akuntabilitas.

Laporan tahunan yang dimaksud yaitu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah (LAKIP/LKjIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB yang merupakan
media pertanggungjawaban untuk memberikan informasi tentang capaian sasaran
strategis, capaian indikator kinerja output maupun kinerja finansial kepada pihak-pihak
yang berkepentingan secara periodik setiap triwulan dan tahunan ketika berakhirnya
tahun anggaran. Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB Tahun 2020 ini disajikan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
program/kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada
awal tahun anggaran,hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, baik yang bersumber dari APBD dan
APBN (Dekonsentrasi).

Penyusunan laporan ini berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun


2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 yang diperkuat dengan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 34
Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Nusa tenggara Barat.

Petunjuk Teknis Penyusunan LAKIP Berdasarkan Permenpan No 53 Tahun 2014


tersebut menggantikan Permenpan No 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau LAKIP.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 2


Artinya, Permenpan No 53 Tahun 2014 secara otomatis menjadi acuan bagi setiap
instansi pemerintah untuk menyusun laporan kinerjanya atau yang dikenal dengan
LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)

1.2 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Tahun 2020 adalah sebagai bentuk


pertanggungjawaban kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB kepada
Gubernur atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran berdasarkan target yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk menilai dan mengevaluasi
pencapaian kinerja dan sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB selama
tahun 2020. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu
simpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam
menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya.

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dibentuk dan mempunyai tugas
pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas – D, inas Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat pada pasal 20 dinyatakan Dinas Kelautan dan Perikanan
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Kelautan dan Perikanan yang
menjadi kewenangan Daerah Provinsi dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah Provinsi adalah sebagai berikut:
1. Dinas Kelautan dan Perikanan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah.
2. Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh Kepala Dinas
3. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara
administrasi dikoordinasikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan.

Sedangkan mengenai tugas dan fungsinya diatur pada Lampiran II Pergub


Nomor 50 Tahun 2016 tersebut, yaitu:
1. Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kelautan dan perikanan
berdasarkan asas otonomi, tugas pembantuan dan dekonsentrasi.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 3


2. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada poin 1 (satu) diatas Dinas
Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan bahan/materi penyusunan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan dan monitoring;
b. Perumusan dan penyusunan bahan rencana/program di bidang koordinasi
pelaksanaan tugas;
c. Evaluasi dan pelaporan tugas;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
bidang tugas;
e. Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang kelautan dan
perikanan;
f. Pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan bidang kelautan dan
perikanan.
g. Pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan bidang kelautan dan
perikanan
Struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB diatur pada
Pasal 20 Pergub Nomor 50 Tahun 2016 dengan susunan sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1. Subbag Program;
2. Subbag Keuangan;
3. Subbag Umum.
c. Bidang Perikanan Budidaya, terdiri dari:
1. Seksi Produksi Perikanan;
2. Seksi Perbenihan;
3. Seksi Usaha Budidaya.
d. Bidang Perikanan Tangkap, terdiri dari:
1. Seksi Pelabuhan Perikanan;
2. Seksi Kapal Perikanan, Penangkapan Ikan dan kenelayanan;
3. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Pengendalian Penangkapan.
e. Bidang Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, terdiri dari:
1. Seksi Bina Mutu, Diversifikasi Produk Kelautan dan Perikanan;
2. Seksi Akses Pasar dan Promosi;
3. Seksi Usaha dan Logistik.
f. Bidang Pengawasan dan Pengelolaan Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,
terdiri dari
1. Seksi Tata Ruang dan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 4


2. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Sumberdaya Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil;
3. Seksi Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), terdiri dari:
1. Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBIAT) Aikmel
2. Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai (BPBPP) Sekotong
3. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan dan Kelautan Tanjung Luar
4. Balai Laboratorium Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Kelautan dan
Perikanan
5. Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok (PPLB)
6. Balai Kesehatan Ikan dan Lingkungan Perikanan Budidaya (BKIL-PB)
7. Pelabuhan Perikanan Teluk Santong (PPTS)
8. Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Kawasan Bima – Dompu
9. Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Kawasan Sumbawa - Sumbawa Barat
10. Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Kawasan Lombok

Penjabaran tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan pada Dinas


Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat tertuang dalam dokumen
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Namun secara garis besar tugas pokok dan fungsi jabatan dimaksud adalah
sebagai berikut

1. Kepala Dinas
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas memimpin, melakukan
koordinasi pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan bidang
kelautan dan perikanan yang merupakan urusan pemerintahan Provinsi dan tugas
pembantuan yang diberikan pemerintah kepada gubernur serta tugas lain sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh gubernur berdasarkan peraturan perundang-
undangan.

2. Sekretariat
Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan
administrasi yang meliputi Ketatausahaan, Umum, Kepegawaian, Keuangan,
Perlengkapan dan Pemeliharaan kantor. Sekretariat membawahi :

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 5


a. Sub bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, perencanaan dan penyusunan program pengumpulan dan analisis
data, evaluasi program dan pelaporan.
b. Sub bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
keuangan dan pengelolaan aset.
c. Sub bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan,
kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset, kerumahtanggaan dan
keprotokolan di lingkungan Dinas.

3. Bidang Perikanan Budidaya


Bidang Perikanan Budidaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
dinas dan membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan di bidang
perikanan budidaya yang meliputi pengembangan perbenihan, produksi dan usaha
budidaya ikan serta tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas; menyusun
rencana/program dan menyelenggarakan penyusunan kebijakan, koordinasi,
pembinaan, fasilitasi, monitoring dan evaluasi, pengawasan, pelaporan,
penyelenggaraan pemerintahan di bidang perbenihan, produksi budidaya dan usaha
budidaya.Bidang Perikanan Budidaya membawahi :
a. Seksi Pembenihan mempunyai tugas menghimpun dan menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, perencanaan koordinasi, pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
perbenihan ikan; Menyusun rencana/program dan menyelenggarakan
penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, monitoring dan evaluasi,
pengawasan, pelaporan, penyelenggaraan pemerintahan di bidang Perbenihan,
Produksi Budidaya dan Usaha Budidaya.
b. Seksi Produksi Budidaya mempunyai tugas menghimpun dan menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, perencanaan koordinasi, pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
produksi perikanan budidaya; menyiapkan rencana/program dan
menyelenggarakan penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi, pengawasan, pelaporan, penyelenggaraan
pemerintahan di bidang Perbenihan.
c. Seksi Usaha Budidaya mempunyai tugas menghimpun dan menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, perencanaan koordinasi, pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
usaha perikanan budidaya; menyiapkan rencana/program dan menyelenggarakan
penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, monitoring dan evaluasi,

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 6


pengawasan, pelaporan, penyelenggaraan pemerintahan di bidang Usaha
Budidaya.

4. Bidang Perikanan Tangkap


Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas menyusun rencana/program dan
menyelenggarakan penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi, pengawasan, pelaporan, penyelenggaraan pemerintahan di
bidang Pengelolaan Sumber Daya Ikan Dan Pengendalian Penangkapan Ikan,
Pelabuhan Perikanan dan Kapal Perikanan, Alat Penangkapan Ikan dan
Kenelayanan.Bidang Perikanan Tangkap membawahi :
a. Seksi Pengelolaan Sumber Daya Ikan dan Pengendalian Penangkapan Ikan
mempunyai tugas menyiapkan rencana/program dan menyelenggarakan
penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, monitoring dan evaluasi,
pengawasan, pelaporan, penyelenggaraan pemerintahan di bidang Pengelolaan
Sumber Daya Ikan dan Pengendalian Penangkapan Ikan, Pelabuhan Perikanan
dan Kapal Perikanan, Alat Penangkapan Ikan dan Kenelayanan.
b. Seksi Pelabuhan Perikanan mempunyai tugas menghimpun dan menyiapkan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penetapan lokasi dan pengelolaan
pelabuhan perikanan; Menyiapkan rencana/program dan menyelenggarakan
penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, monitoring dan evaluasi,
pengawasan, pelaporan, penyelenggaraan pemerintahan di bidang Pengelolaan
Sumber Daya Ikan dan Pengendalian Penangkapan Ikan.
c. Seksi Kapal Perikanan, Alat Penangkapan Ikan dan Kenelayanan mempunyai
tugas menghimpun dan menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan pengembangan kapal perikanan, alat penangkapan ikan dan alat bantu
penangkapan ikan serta pembinaan kenelayanan.

5. Bidang Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan


Bidang Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan di bidang Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan yang meliputi Pembinaan Mutu dan
Diversifikasi Produk Kelautan dan Perikanan, Akses Pasar dan Promosi serta Usaha
dan Logistik. Bidang ini membawahi:
a. Seksi Bina Mutu, Diversifikasi Produk Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, menyiapkan bahan bimbingan teknis
bina mutu, diversifikasi produk kelautan dan perikanan; melaksanakan kegiatan
bimbingan teknologi bina mutu, diversifikasi produk kelautan dan perikanan.
b. Seksi Akses Pasar dan Promosi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, perencanaan koordinasi, pembinaan, pemantauan, pengendalian,

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 7


evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan akses pasar dan
promosi hasil kelautan dan perikanan.
c. Seksi Usaha dan Logistik mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan usaha, investasi, bimbingan layanan dan pemasaran produk kelautan
dan perikanan; melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan usaha, investasi
dan logistik produk hasil kelautan dan perikanan.

6. Bidang Pengawasan dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Pulau-


Pulau Kecil
Bidang Pengawasan dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan di
Bidang Pengawasan dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
serta tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Pengawasan dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil, membawahi :
a. Seksi Tata Ruang Laut dan Pengelolaan Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
mempunyai tugas mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan
perumusan kebijakan, perencanaan, koordinasi, pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tata ruang laut dan izin
pengelolaan perairan pesisir dan pulau-pulau kecil.
b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Sumberdaya Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil mempunyai tugas menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan
perumusan kebijakan, perencanaan, koordinasi, pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
dan pelestarian sumberdaya perairan pesisir dan pulau-pulau kecil.
c. Seksi Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas
menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan,
perencanaan, koordinasi, pembinaan, pemantauan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.

7. Jabatan Fungsional :
a. Fungsional Perencana;
b. Fungsional Pengawas Perikanan;
c. Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan;
d. Fungsional Arsiparis.

8. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) :


1. Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBIAT) Aikmel

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 8


UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Aikmel mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa
Tenggara Barat di bidang tata usaha, teknologi pengembangan perikanan
budidaya air tawar.Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar, membawahi :
a) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi.
b) Seksi Rekayasa dan Kaji Terap memiliki tugas memimpin seksi Rekayasa dan
kaji Terap, penyusunan program pengembangan teknologi perbenihan dan
budidaya ikan air tawar, pengkajian dan analisis tekhnis perbenihan dan
budidaya ikan air tawar.
c) Seksi Produksi dan Distribusi Benih / Induk Ikan Air Tawar mempunyai tugas
menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan,
perencanaan, koordinasi, pembinaan, pemantauan, pengendalian, evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan pengembangan produksi dan distribusi
benih/induk ikan air tawar.
2. Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai (BPBPP) Sekotong
UPTD Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai (BPBPP) Sekotong
mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas teknis Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang tata usaha, teknologi
pengembangan perikanan budidaya laut dan perikanan budiaya air payau. Balai
Pengembangan Perikanan Pantai (BPBPP) Sekotong, membawahi :
a) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi.
b) Seksi Pengembangan Budidaya Ikan Laut mempunyai tugas melakukan
Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan,
perencanaan, koordinasi, pembinaan, pemantauan, pengendalian, evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan pengembangan budidaya ikan laut.
c) Seksi Pengembangan Budidaya Ikan Air Payau mempunyai tugas Menghimpun
dan menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, perencanaan,
koordinasi, pembinaan, pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pengembangan budidaya ikan Payau.
3. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan dan Kelautan Tanjung Luar.
UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan dan Kelautan (BP3K) Tanjung
Luar mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang tata usaha, Pendidikan dan
Pelatihan Sumberdaya Perikanan dan Kalautan dan pengembangan sarana dan

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 9


prasarana Pelatihan. UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan dan
Kelautan (BP3K) Tanjung Luar, membawahi :
a) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi.
b) Seksi Pendidikan dan Pelatihan mempunyai menyusun program kegiatan,
Pelatihan Teknis dan Menajerial bidang Perikanan dan Kelautan,Penyusunan
Materi, Metodologi dan Penyelenggaraan Pelatihan sesuai dengan kondisi
Wilayah.
c) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas menyusun program kegiatan di
bidang sarana; melaksanakan inventarisasi dan pendataan sarana bidang
Penangkapan, Mesin Kapal, Budidaya Perikanan, Pengolahan Hasil Perikanan,
kelautan dan Kepelautan serta menajemen usaha perikanan, Penyediaaan
Prasarana dan Sarana Pelatihan; melaksanakan pemeliharaan sarana
Pelatihan; melaksanakan optimalisasi pemanfaatan sarana; melaksanakan
pendataan sarana Pendidikan dan Pelatihan.
4. Balai Laboratorium Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan dan Kelautan
UPTD Balai Laboratorium Pengujian dan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan dan
Kelautan (BLPPMHPK) Mataram mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
teknis Dinas Kelautan dan Perikanan di bidang tata usaha, pengujian mutu
produk hasil perikanan dan kelautan, pengawasan dan pembinaan mutu produk
hasil perikanan dan kelautan. UPTD Balai Laboratorium Pengujian dan Penerapan
Mutu Hasil Perikanan dan Kelautan (BLPPMHPK) Mataram, membawahi :
a) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu kepala Balai dalam
urusan perencanaan program kegiatan dan pelaporan ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan asset serta
melaksanakan pembinaan administrasi.
b) Seksi Pengujian Mutu Hasil Perikanan dan Kelautan mempunyai tugas
membantu Kepala Balai dalam pelaksanaan pengujian mutu hasil perikanan
dan kelautan.
c) Seksi Pengawasan dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan dan Kelautan
mempunyai tugas membantu Kepala Balai dalam pelaksanaan pengawasan
dan pembinaan mutu hasil perikanan dan kelautan.
5. Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok (PPLB)
UPTD Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara
Barat di bidang tata usaha, tata kelola dan pelayanan usaha, serta operasional

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 10


pelabuhan dan kesyahbandaran. Balai UPTD Pelabuhan Perikanan Labuhan
Lombok, membawahi :
a) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi, pelaksanaan,
penyusunan rencana, program dan anggaran, hukum, organisasi,
ketatalaksanaan, administrasi kepegawaian, keuangan dan umum,
mengendalikan lingkungan (kebersihan, keamanan, ketertiban, keindahan dan
keselamatan kerja) rumah tangga dan pengelolaan Barang Milik Daerah,
pelayanan masyarakat perikanan, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan.
b) Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan pelabuhan dan pelayanan usaha di kawasan pelabuhan.
c) Seksi Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran mempunyai tugas
melaksanakan operasional pelabuhan dan kesyahbandaran.
6. Balai Kesehatan Ikan dan Lingkungan Perikanan Budidaya
UPTD Balai Kesehatan Ikan dan Lingkungan Perikanan Budidaya mempunyai
tugas Membantu tugas Kadis KP dalam urusan kesehatan ikan dan lingkungan
perikanan budidaya berdasarkan ketentuan yang berlaku. Kepala UPTD Balai
Kesehatan Ikan dan Lingkungan Perikanan Budidaya membawahi :
a) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu tugas Kepala Balai dalam
urusan administrasi, tata usaha dan keuangan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
b) Seksi Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan mempunyai tugas membantu
tugas Kepala Balai dalam urusan pengendalian hama dan penyakit ikan
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
c) Seksi Pengendalian Lingkungan Perikanan Budidaya mempunyai tugas
Membantu tugas Kepala Balai dalam urusan pengendalian lingkungan
perikanan budidaya berdasarkan ketentuan yang berlaku
7. Pelabuhan Perikanan Teluk Santong (PPTS)
UPTD Pelabuhan Perikanan Teluk Santong mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara
Barat di bidang tata usaha, tata kelola dan pelayanan usaha, serta operasional
pelabuhan dan kesyahbandaran. Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Teluk
Santong membawahi:
a) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi, pelaksanaan,
penyusunan rencana, program dan anggaran, hukum, organisasi,
ketatalaksanaan, administrasi kepegawaian, keuangan dan umum,
mengendalikan lingkungan (kebersihan, keamanan, ketertiban, keindahan dan
keselamatan kerja) rumah tangga dan pengelolaan Barang Milik Daerah,
pelayanan masyarakat perikanan, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 11


b) Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan pelabuhan dan pelayanan usaha di kawasan pelabuhan.
c) Seksi Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran mempunyai tugas
melaksanakan operasional pelabuhan dan kesyahbandaran.
8. Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kawasan
Bima – Dompu
Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Provinsi
NTB Kawasan Bima-Dompu mempunyai melaksanakan sebagian tugas teknis
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang konservasi
dan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan kawasan Bima-
Dompu.Kepala Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB Kawasan Bima-Dompu membawahi :
a) Kasubbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi.
b) Seksi Pengelolaan Kawasan Konservasi mempunyai tugas melaksanakan tata
kelola dan operasional kawasan konservasi perairan daerah wilayah Bima-
Dompu.
c) Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengawasan Sumberdaya kelautan dan Perikanan di
wilayah Bima-Dompu
9. Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kawasan
Sumbawa - Sumbawa Barat
Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Provinsi
NTB Kawasan Bima-Dompu mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang
konservasi dan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan kawasan
Sumbawa.Kepala Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB Kawasan Sumbawa membawahi :
a) Kasubbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi.
b) Seksi Pengelolaan Kawasan Konservasi mempunyai tugas Melaksanakan tata
kelola dan operasional kawasan konservasi perairan daerah wilayah Sumbawa.
c) Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas
Melaksanakan kegiatan pengawasan Sumberdaya kelautan dan Perikanan di
wilayah Sumbawa.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 12


10. Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kawasan
Lombok
Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Provinsi
NTB Kawasan Bima-Dompu mempunyai melaksanakan sebagian tugas teknis
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang konservasi
dan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan kawasan Lombok. Kepala
Balai Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Provinsi
NTB Kawasan Lombok membawahi :
a) Kasubbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi.
b) Seksi Pengelolaan Kawasan Konservasi mempunyai tugas Melaksanakan tata
kelola dan operasional kawasan konservasi perairan daerah wilayah Lombok.
c) Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengawasan Sumberdaya kelautan dan Perikanan di
wilayah Lombok.

1.3.1. Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 50


Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas - Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, struktur organisasi Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana gambar 1 berikut
ini.

LAMPIRAN XII : PERGUB PROVINSI NTB


NOMOR : 50 Tahun 2016
TANGGAL : 27 DESEMBER 2016 KEPALA DINAS

Kelompok
Sekretaris Dinas
Jafung

Bidang
Bidang Bidang
Pengawasan &
Bidang Penguatan Daya Saing
Perikanan Produk Kelautan dan
Pengelolaan
Perikanan Budidaya Sumberdaya Pesisir &
Tangkap Perikanan
Pulau-pulau Kecil

Unit Pelaksana Teknis Dinas

Balai Balai Pengembangan Balai Laboratorium


Pelabuhan Pengujian dan
Pelabuhan Pengembangan Perikanan Budidaya
Perikanan Budiaya Perikanan PenerapanMutu
Perikanan Pantai Laut dan Payau
Labuhan Lombok Pantai (BPBPP) Hasil Perikanan
Teluk Santong Labuhan Lalar
Sekotong Mataram

Cabang Dinas
Cabang Dinas Cabang Dinas
Kelautan Wilayah
Kelautan Wilayah Kelautan Wilayah
Sumbawa-
Bima-Dompu Pulau Lombok
Sumbawa Barat

Gambar 1. Struktur Organinsasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 13


1.3.2 Personalia
Sumberdaya manusia pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa
Tenggara Barat sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebanyak 218 orang
dengan rincian sebanyak 201 orang PNS, Pegawai Tidak Tetap sebanyak 17 orang.
Sumber Daya Manusia untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Berdasarkan Jenis Kelamin :

• Laki-laki : 146 orang


• Wanita : 54 orang
perempuan
27%

laki-laki
73%

Grafik1. Proporsi pegawai berdasarkan jenis


kelamin

b. Berdasarkan tingkat
Proporsi Pegawai (orang)
pendidikan, terdiri dari : 2,1%2,1% 6,3%

• S2 : 11 orang 28,7%
• S1 : 119 orang
• Diploma : 3 orang
3,4 %
• SMA : 59 orang
57,3 %
• SMP : 4 orang
S2 S1 Diploma SMA SMP SD
• SD : 4 orang

Grafik 2. Proporsi pegawai berdasarkan tingkat


pendidikan

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 14


c. Berdasarkan Proporsi Pegawai menurut Golongan
golongan/pangkat, terdiri dari Gol. I
Gol. IV 1%
: 12%
Gol. II
26% Gol. I
▪ Golongan IV: 24 orang,
Gol. II

▪ Golongan III: 120 orang, Gol. III


Gol. III

61% Gol. IV
▪ Golongan II : 50 orang

▪ Golongan I : 2 orang.

Grafik 3. Proporsi pegawai berdasarkan Golongan

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 15


1.4. Keuangan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2020
mengelola anggaran APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat serta anggaran APBN dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan. APBD Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari
Belanja Langsung (BL) dan Belanja Tidak Langsung (BTL) sementara APBN berupa
Dana Dekonsentrasi (DK) dengan komposisi sebagai berikut :

Anggaran (Rp)
20.000.000.000 18.915.315.526 19.379.529.283

15.000.000.000 Anggaran (Rp)

10.000.000.000

5.000.000.000 2.981.206.000

-
BTL BL APBN (DK)

Grafik 4. Komposisi Anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2020

1.5. Isu-isu Strategis

Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telaahan visi dan misi Pemerintah Daerah
dan analisis lingkungan strategis seperti yang tertera pada dokumen rencana strategis
(Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, maka isu-isu strategis dalam
pembangunan kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut :
1. Potensi sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil belum dikelola optimal;
2. Degradasi kualitas lingkungan dan ekosistem laut dan pesisir
3. Masih terjadinya penangkapan secara merusak lingkungan dan penangkapan
secara ilegal, tidak dilaporkan dan tidak sesuai regulasi
4. Tingginya harga pakan dan terbatasnya ketersediaan benih unggul dan bermutu
tinggi dalam pengembangan perikanan budidaya;
5. Penangkapan ikan melebihi kapasitas;
6. Masih rendahnya pengolahan nilai tambah produk sektor kelautan dan perikanan .

1.6. Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menyajikan pencapaian kinerja Dinas Kelautan


dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020. Dalam Laporan ini,
pencapaian kinerja diukur dari pencapaian sasaran, yaitu dengan melakukan
pengukuran atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur pencapaian

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 16


sasaran yang telah ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2020 Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai penjelasan umum Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan penekanan aspek strategis
organisasi dan permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi
beserta sekilas pengantar lainnya.

Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Memuat perencanaan kinerja dalam RPJMD, visi dan misi Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat, tujuan dan sasaran, strategi dan
kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta
program-program pembangunan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2020.

Bab III : Akuntabilitas Kinerja

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dengan


mengungkapkan dan menyajikan hasil pengukuran kinerja. Membandingkan
antara target dengan realisasi kinerja tahun ini, dengan realisasi beberapa
tahun sebelumnya dan analisis penyebab peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi yang dilakukan.

Bab IV : Penutup
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari akuntabilitas kinerja.
Lampiran - Lampiran

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 17


BAB II
PERENCANAAN KINERJA

2.1 Perencanaan

RPJMD Provinsi NTB Tahun 2019-2023 merupakan dokumen perencanaan jangka


menengah tahap ke-empat dalam dokumen RPJPD Provinsi NTB Tahun 2005-2025.
Dengan mempertimbangkan visi, misi, sasaran pokok dan tahapan pembangunan jangka
panjang daerah, potensi, permasalahan, isu strategis, peluang dan tantangan
pembangunan, serta visi, misi dan arah pembangunan jangka menengah nasional, maka
dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah
Provinsi NTB tahun 2019-2023 sebagaimana diuraikan berikut :

2.1.1. Visi dan Misi

a. Visi

Visi dan misi pembangunan yang diusung oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih Provinsi NTB Tahun 2019-2023 adalah:

“Membangun Nusa Tenggara Barat yang Gemilang”

Dalam visi yang diusung terdapat kata kunci “GEMILANG” yang bermakna Gerakan
Mencintai Lingkungan, Kesehatan dan Pendidikan Cemerlang.

b. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi untuk membangun Nusa Tenggara Barat yang
gemilang, misi yang diusung timbul dari hasil elaborasi permasalahan dan isu
strategis serta memperhatikan dan mempertimbangan rencana pembangunan
jangka panjang daerah atau perencanaan pada tingkat yang lebih tinggi.

Untuk mencapai sasaran pokok sebagaimana dimaksud dalam arah


pembangunan Provinsi NTB, maka pembangunan jangka panjang membutuhkan
tahapan dan skala prioritas antara yang menjadi agenda dalam rencana
pembangunan jangka menengah. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan
mencerminkan urgensi dan kesinambungan pembangunan yang utuh dan
komprehensif dari berbagai aspek pembangunan daerah. Oleh karenanya, titik tekan
dalam skala prioritas pada setiap tahapan akan berbeda-beda atau masih juga sama
tergantung luas permasalahan yang ada.

Dengan mengacu pada tahapan-tahapan pembangunan Rencana Pembangunan


Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi NTB tahun 2005 – 2025, maka pada
tahapan keempat dari RPJPD yaitu RPJMD (2019-2023) telah ditetapkan Visi dan misi
pembangunan daerah yang sesungguhnya adalah merupakan untaian harapan masa
depan guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 18


Tujuan, sasaran dan kebijakan umum RPJMD 2019-2023 dijabarkan dalam 6
misi. Misi RPJMD 2019-2023 yang terkait dengan pembangunan kelautan dan
perikanan terdapat pada 1 (satu) misi , yaitu :
Misi 5 : NTB SEJAHTERA DAN MANDIRI melalui penanggulangan
kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan pertumbuhan
ekonomi inklusif bertumpu pada pertanian, pariwisata dan
industrialisasi
2.1.2. Tujuan dan Sasaran

Upaya mewujudkan visi dan misi Provinsi NTB memiliki tujuan dan sasaran yang
termuat dalam dokumen Renstra yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Tujuan
➢ Terwujudnya peningkatan kontribusi sektor kelautan dan perikanan dengan
indikator Kontribusi PDRB sektor perikanan (%)
2. Sasaran Strategis
Sesuai dengan arahan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, dua (dua) sasaran strategis dalam Renstra Dinas Kelautan dan
Perikanan Tahun 2019 - 2023 yang harus dicapai yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatnya produksi perikanan
2. Meningkatnya Konsumsi Ikan Masyarakat
Sebagai tolok ukur pencapaian sasaran strategis tersebut maka Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :
1. Produksi Perikanan (Ton)
2. Angka Konsumsi Ikan (kg/kap/tahun)

Tujuan dan sasaran beserta indikatornya sebagaimana tersaji pada tabel 2. berikut ini :
Tabel 2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah Tahun 2019
- 2023
Target Kinerja Tujuan/Sasaran
Tujuan Sasaran Indikator 2019 2020 2021 2022 2023
Terwujudnya Kontribusi 4,76 4,76 4,76 4,75 4,75
Peningkatan PDRB sektor
kontribusi perikanan (%)
Sektor
kelautan dan Meningkatnya Produksi 1.370.346 1.406.469 1.436.947 1.468.104 1.501.957
perikanan produksi perikanan (ton)
perikanan
Meningkatnya Angka 40,36 42,40 44,46 46,79 49,51
Konsumsi Ikan Konsumsi Ikan
Masyarakat (kg/kap/tahun)

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 19


2.1.3. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Strategi yang digunakan untuk dapat mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran
yang diharapkan dijabarkan dalam rumusan kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :

A. Kebijakan

Ada 8 (delapan) arah kebijakan yang diemban oleh Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB sebagai berikut :

1. Penyediaan sarana dan prasarana aparatur yang layak dan memadai

2. Pengembangan Perikanan Budidaya

3. Pengembangan Perikanan Tangkap

4. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

5. Pemberdayaan Pokmaswas dalam pengawasan dan pengendalian Sumberdaya


Kelautan dan Perikanan

6. Pencadangan kawasan konservasi perairan dan rehabilitasi sumberdaya


kelautan dan perikanan

7. Pembinaan dan sosialisasi penataan ruang laut dalam rangka pengendalian


RTRW dan RZWP3K

8. Mendorong diversifikasi ragam olahan melalui rehab UPI dan meningkatkan


promosi gemarikan
B. Program
Ada 10 (sepuluh) Program yang di emban oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB, yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasana Aparatur;
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur;
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
6. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
7. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
8. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
9. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
10. Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 20


C. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan pembangunan untuk mengimplementasikan 10 (sepuluh)
program tersebut sehingga dapat mencapai sasaran yang diharapkan pada tahun
anggaran 2020 antara lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran meliputi:
a. Penyediaan jasa surat menyurat;
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik;
c. Penyediaan jasa administrasi keuangan;
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor;
e. Penyediaan alat tulis kantor;
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;
g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;
i. Penyediaan makanan dan minuman;
j. Penyelarasan program pemerintah pusat dan daerah;
k. Penyediaan jasa Administrasi dan Teknis Perkantoran;
l. Penyelarasan program pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
m. Penyediaan alat listrik dan elektronik
n. Penyediaan jasa keamanan kantor.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasana Aparatur meliputi:
a. Pembangunan gedung kantor
b. Pengadaan kendaraan dinas / operasional
c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
e. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
f. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
g. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
h. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan peralatan kantor
i. Pemeliharaan arsip kantor (pengelolaan arsip)
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
a. Pendidikan dan pelatihan formal;
b. Peningkatan mental dan fisik aparatur
c. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan kepegawaian
d. Peningkatan iman dan taqwa aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD;
b. Penyusunan rencana kerja SKPD.
c. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 21


a. Peningkatan Manajemen Aset/Barang Milik Daerah
6. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
a. Pengembangan usaha masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil
b. Penguatan usaha budidaya perikanan
c. Pengutan usaha perikanan tangkap
d. Penguatan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
7. Program Pengembangan Budidaya Perikanan ;
a. Pengelolaan dan pengembangan produksi perikanan budidaya
b. Pengelolaan dan pemberdayaan usaha pembudidaya ikan
c. Pengelolaan sistem perbenihan ikan
d. Peningkatan produksi benih ikan budidaya perikanan laut
e. Peningkatan produksi benih ikan budidaya perikanan air payau
8. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap;
a. Pengelolaan pelabuhan perikanan
b. Pengelolaan dan pengembangan unit penangkapan ikan dan kenelayanan
c. Pengelolaan pelabuhan dan kesyahbandaran
d. Tata kelola pelabuhan dan pelayanan usaha
e. Pengelolaan sumberdaya ikan dan pengendalian penangkapan ikan
9. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan;
a. Pengembangan pengolahan dan jaminan mutu hasil perikanan
b. Pengembangan usaha dan logistik hasil kelautan dan perikanan
c. Penguatan dan pengembangan pemasaran produk kelautan dan perikanan
d. Pengawasan dan pengendalian mutu hasil kelautan dan perikanan
e. Peningkatan fungsi laboratorium penguji
10. Program pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
a. Pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan
b. Pelestarian dan pemulihan sumberdaya kelautan dan perikanan
c. Penataan ruang laut dan pengelolaan perairan pesisir dan pulau-pulau kecil
d. Pengawasan dan penertiban illegal fishing
e. Pengembangan pengelolaan konservasi laut dan perairan

Sedangkan kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara


Barat yang bersumber dari Dana APBN Dekonsentrasi (DK) Tahun Anggaran 2020
adalah sebagai berikut :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan (DK)
a. Pengelolaan Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
b. Pengelolaan Perencanaan, Penganggaran, Kinerja dan Pelaporan KP
c. Pengelolaan Data Statistik dan Informasi KP
2. Program Pengelolaan Perikanan Tangkap (DK)
a. Pengelolaan pelabuhan perikanan

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 22


a. Pengelolaan perizinan kenelayanan
b. Pengelolaan Sumberdaya Ikan
c. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Dirjen
Perikanan Tangkap.
3. Program Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya (DK)
a. Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan
b. Pengelolaan Sistem Perbenihan Ikan
c. Pengelolaan Kawasan Perikanan Budidaya
d. Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidayaan Ikan;
e. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Dirjen
Perikanan Budidaya.
f. Pengelolaan Pakan Ikan
4. Program Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya (TP)
a. Pengelolaan Sistem Pembenihan Ikan;
b. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya.
5. Program Pengawasan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (DK)
a. Pengoperasian Kapal Pengawas;
b. Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan;
c. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal PSDKP.
6. Program Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (DK)
a. Penguatan Logistik Hasil Kelautan dan Perikanan;
b. Akses Pasar dan Promosi Hasil Kelautan dan Perikanan;
c. Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Perikanan;
d. Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan;
e. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal PDSKP.
7. Program Pengelolaan Ruang Laut (DK)
a. Perlindungan dan Pemanfaatan Kawasan Konservasi Dan Keanekaragaman
Hayati Laut;
b. Penataan dan Pemanfaatan Jasa Kelautan;
c. Perencanaan Ruang Laut;
d. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut

2.2. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan


penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang
lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 23


kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen
tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan
anggaran.

Dalam rangka mewujudkan target kinerja tahun 2020 seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan telah
menandatangani perjanjian kinerja dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat. Penetapan
kinerja pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen pimpinan yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai target kinerja yang jelas dan
terukur selama tahun 2020. Ringkasan Perjanjian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 1, dimana rincian dokumen
Perjanjian Kinerja (PK) yang memuat alokasi anggaran beserta Rencana Kinerja
Tahunan dan Rencana Aksi tahun 2020.

Tabel 3. Perjanjian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2020

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target


(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Produksi 1. Produksi Perikanan 1.406.469
Perikanan (Ton)

2. Meningkatnya Konsumsi 5. Angka Konsumsi Ikan 42,40


Ikan Masyarakat (kg/kapita/ thn)

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 24


BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI


Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk mengetahui capaian kinerja dan
menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan suatu program atau kegiatan sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan dokumen Renstra Tahun 2019 – 2023
dan Perjanjian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2020 terdapat 2 (Dua)
sasaran strategis dengan 2 (Dua) indikator kinerja utama yang akan diakuntabilitaskan
capaiannya.
Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan Provinsi NTB adalah meningkatkan PDRB
sektor perikanan, sebagaimana tercantum dalam sasaran pembangunan daerah pada Dokumen
RPJMD Provinsi NTB 2019 – 2023 yaitu meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam artian
luas dimana produksi perikanan menjadi salah satu variabel pembentuk PDRB sektor pertanian.

Pada tahun 2020 Kontribusi PDRB sektor perikanan ditargetkan sebesar 4,76 % dan
terealisasi sebesar 4,78 % sebagaimana pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Indikator RPJMD pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Kondisi Kinerja 2020
Aspek/Fokus/Bidang pada Awal 2019
No Urusan/Indikator Kinerja Satuan Periode RPJMD
Pembangunan Daerah
2017 2018 Target Realisasi Target Realisasi

Kelautan dan Perikanan


1. Kontribusi sektor Perikanan % 4,77 4,76 4,76 4,57 4,76 4,78
terhadap PDRB
Sumber: BPS Provinsi NTB, 2020

Berdasarkan tujuan di atas, Dinas Kelautan dan Perikanan NTB telah menetapkan 2 (dua)
Sasaran Strategis (SS) yaitu :
A. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Perikanan
Meningkatnya Produksi Perikanan dengan indikator kinerja yaitu: Produksi Perikanan
yang dihitung dalam satuan ton. Produksi perikanan diperoleh dari Kompilasi Data Statistik
Produksi Perikanan Budidaya dan Kompilasi Data Satistik Perikanan Tangkap di 10 kab/kota
(ton). Capaian Produksi Perikanan Tahun 2020 sebesar 1.136.253,8 ton terdiri dari Produksi
perikanan budidaya tahun 2020 sebesar Produksi perikanan budidaya tahun 2020 sebesar
907.016,59 ton dan produksi perikanan tangkap sebesar 229.237,21 ton.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 25


Berikut disampaikan Perkembangan Produksi Perikanan Tahun 2018 – 2020 di bawah
ini :
A.1. Perbandingan antara target dan realisasi Produksi Perikanan Tahun 2018 –
2020

Tabel 5. Perbandingan antara target dan realisasi Produksi PerikananTahun 2018 – 2020

2018 2019 2020


Sasaran Indikator
Strategis Kinerja
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
(%) (%) (%)

Meningkatnya Produksi 1.347.494 1.283.199,66 95,23 1.376.657 1.373.820,47 99,79 1.406.469 1.136.253,8 80,79
produksi perikanan Perikanan
(Ton)

Dari tabel di atas, capaian produksi perikanan pada tahun 2020 sebesar 1.136.253,8 ton
atau tercapai 80,79 % dari target 1.406.469 ton

A.2. Perbandingan realisasi Produksi Perikanan Tahun 2020 terhadp Realisasi Tahun
2018 dan 2019
Tabel. 6. Perbandingan Realisasi Produksi Perikanan Tahun 2020 terhadap Realisasi
tahun 2018 dan 2019

Sasaran Indikator 2018 2019 2020 Perbandingan Realisasi


Strategis Kinerja Tahun 2020 terhadap
realisasi tahun sebelumnya
Realisasi Realisasi Realisasi 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5−3 5−4
𝑥 100% 𝑥 100%
3 4
Meningkatnya Produksi 1.283.199,66 1.373.820,47 1.136.253,8*) -11,45% -17,29%
produksi Perikanan
perikanan (Ton)

Dari tabel di atas, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, produksi


perikanan pada Tahun 2020 ini menurun sebesar 17,29 % dari realisasi tahun 2019 yaitu
1.373.820,47 ton dan turun 11,45 % dari realisasi tahun 2018 sebesar 1.283.199,66 ton.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 26


A.3. Perbandingan realisasi Produksi Perikanan tahun 2020 dengan target akhir Renstra
tahun 2023

Tabel. 7. Perbandingan Realisasi Produksi Perikanan Tahun 2020 terhadap Target Akhir Renstra
Tahun 2023

Realisasi Realisasi
2020 2020 thd
Target Kinerja Tujuan/Sasaran target
akhir
Sasaran Indikator
Renstra

2019 2020 2021 2022 2023

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


𝟖
𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟕

Meningkatnya Produksi 1.370.346 1.406.469 1.436.947 1.468.104 1.501.957 1.136.253,8 75,65%


produksi perikanan
perikanan (ton)

Dari tabel di atas, Capaian produksi tahun 2020 jika dibandingkan dengan target akhir
renstra tahun 2023 sudah tercapai 75,65 % dari target sebesar 1.501.957 ton.

A.4. Perbandingan realisasi Produksi Perikanan tahun 2020 terhadap target produksi
Perikanan Nasional Tahun 2020

Tabel 8. Perbandingan realisasi produksi perikanan tahun 2020 terhadap target produksi perikanan
Nasional Tahun 2020

Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2020 Realisasi Tahun


2020 terhadap
target Nasional
Realisasi Target Nasional

(1) (2) (3) (4) (5)


3
x 100%
4

Meningkatnya produksi perikanan Produksi Perikanan (Ton) 1.136.253,8* 26.460.000 4,29 %

Berdasarkan tabel di atas, Produksi Perikanan NTB memberikan kontribusi sebesar 4,29 %
terhadap target produksi perikanan Nasional tahun 2020 yaitu sebesar 26.460.000 ton.

A.5. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja

Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, tentang kriteria penilaian realisasi kinerja
adalah sebagai berikut :
Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
91 % ≤ 100% Sangat memuaskan
76 % ≤ 90 % Memuaskan
66 % ≤ 75 % Sangat Baik
51 % ≤ 65 % Baik
≤ 50 % Cukup

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 27


Secara umum pencapaian kinerja untuk dua sasaran strategis pada tahun 2020 rata-
rata sebesar 98,7 %, atau termasuk dalam kriteria SANGAT MEMUASKAN yang dicapai dari
indikator kinerja produksi perikanan dan angka konsumsi ikan, walaupun salah satu indikator
yaitu Produksi Perikanan belum dapat mencapai target. Pencapaian ini tidak terlepas dari kerja
keras dan faktor pendukung lainnya baik secara internal maupun eksternal. Faktor internal
antara lain :
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing penanggungjawab
kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan sebelumnya pada awal tahun
2020.
b. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah fokus pada apa yang akan dicapai
c. Telah diimplementasikannya penganggaran yang berbasis kinerja, dimana setiap tindakan
atau anggaran yang dikeluarkan diharapkan dapat menghasilkan sesuatu.

3.1.6 Analisis penyebab menurunnya produksi perikanan Tahun 2020

Menurunnya produksi perikanan tahun 2020 dipengaruhi oleh menurunnya produksi


perikanan budidaya yang mengalami penurunan 20,48 % dan produksi tangkap menurun 2,79
% dibanding dengan produksi tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi
komoditas rumput laut dan beberapa komoditas lainnya baik di air tawar maupun di air payau.
Penurunan ini disebabkan oleh dampak pandemik Covid-19 yang telah berlangsung sepanjang
tahun 2020, dimana sektor kelautan dan perikanan menerima dampak secara tidak langsung
dari ketidakstabilan sektor ekonomi akibat krisis yang ditimbulkan oleh pandemik Covid-19.
Krisis ekonomi akibat pandemik virus Covid-19 ini menyebabkan menurunnya permintaan
komoditas kelautan dan perikanan dari negara tujuan ekspor maupun lemahnya daya beli
masyarakat yang berdampak pada menurunnya permintaan pasar terhadap produk kelautan
dan perikanan, disamping itu ada kendala pengiriman produk kelautan dan perikanan ke dalam
maupun ke luar negeri akibat pemberlakuan Lockdown di beberapa daerah atau negara
lainnya. Dampak pandemik Covid-19 juga menyebabkan menurunnya nilai jual hasil tangkapan
nelayan akibat over supplay dibanding demand. Oleh sebab itu pelaku usaha baik
pembudidaya maupun nelayan membatasi aktivitas budidaya dan penangkapannya.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB dalam rangka menjaga kestabilan
ekonomi khususnya di sektor kelautan dan perikanan di masa pandemik Covid-19 dengan
menggerakkan sektor hilir dengan maksud agar sektor hulu tetap berproduksi walaupun tidak
optimal. Penguatan sektor hulu maupun hilir dilakukan melalui stimulus ekonomi dan Jaring
Pengaman Sosial (JPS) Gemilang. Penguatan sektor hulu dilakukan melalui kegiatan
pengadaan bantuan sarana dan prasarana kepada kelompok-kelompok usaha kelautan dan
perikanan antara lain : pemberian peralatan bioflok, pengadaan mesin pakan ikan, pengadaan
pakan, dan bantuan benih ikan air tawar serta sarana produksi lainnya. Untuk perikanan
tangkap berupa mesin kapal dalam (diesel), perahu, peralatan penangkapan ikan dan mesin
ketinting. Sedangkan hilirisasi di sektor kelautan dan perikanan dilakukan melalui penyediaan

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 28


sarana dan prasarana bagi pelaku pengolah dan pemasar hasil perikanan seperti pengadaan
mesin pengolahan abon ikan (mesin suwir, deep fryer, mesin peniris minyak, mesin packing),
mesin pembuat ikan asap, mesin vacum sealer, coolbox 100 liter, freezer, bedah UPI dan
sarana usaha kuliner ikan serta pembelian produk olahan hasil perikanan berupa ikan kering,
abon ikan, terasi, garam, kerupuk ikan, bakso ikan, dan kerupuk amplang.

Sedangkan untuk membantu mengurangi dampak lemahnya daya beli masyarakat, Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB melalui kegiatan Jaring Pengaman Sosial (JPS)
memberikan bantuan paket sembako berbahan baku ikan berupa ikan kering, abon ikan dan
garam beryodium. Selain itu paket JPS untuk masyarakat miskin, Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB melakukan kegiatan PMTAS yaitu pemberian makanan tambahan
berbahan baku ikan yang diperuntukkan untuk ibu hamil, ibu menyusui dan balita berupa abon
ikan, bakso ikan, kerupuk amplang di 400 posyandu tersebar di Kabupaten/Kota se-Provinsi
NTB dengan melibatkan pengurus PKK dan Forikan (Forum peningkatan konsumsi makan ikan)
Se-Provinsi NTB.

Grafik 5. Perkembangan Produksi Perikanan di Provinsi NTB Tahun 2018 – 2020

Produksi Perikanan (Ribu Ton)


1.600.000,00
1.373.820,47
1.400.000,00 1.283.199,66
1.200.000,00 1.136.253,80
1.089.317,01 1.140.552,00
1.000.000,00
907.016,59
800.000,00
600.000,00
400.000,00 233.268,47 229.237,21
193.882,65
200.000,00
-
2018 2019 2020

TANGKAP BUDIDAYA JUMLAH


Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, 2020 *) data sementara

A.6. Program/kegiatan yang menunjang pencapaian Produksi Perikanan

Dalam pencapaian produksi perikanan tahun 2020 didukung oleh 4 (empat) program
prioritas, yaitu :1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, 2)Program Pengembangan dan
Pengelolaan Perikanan Tangkap 3)
Program Permberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, dan
4)
Progam Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau kecil. Selain itu juga didukung
oleh 4 (empat) program yang bersumber dari anggaran dekonsentrasi, yaitu : 1)
. Program
Pengelolaan Perikanan Tangkap, 2)
. Program Pengelolaan Perikanan Budidaya, 3)
.Program
Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, 4). Program Pengelolaan Ruang
Laut.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 29


a. Program Pengembangan Perikanan Budidaya

Program pengembangan perikanan budidaya dengan indikator kinerja yaitu produksi


perikanan budidaya. Produksi perikanan budidaya pada tahun 2020 sebesar 907.016,59 ton
berkontribusi sebesar 80 % dari total produksi perikanan. Sebagaimana termuat dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Keluatan dan Perikanan Provinsi NTB dan
Peraturan Daerah Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi NTB
tahun 2020, Program Pengembangan Budidaya Perikanan yang memiliki 5 (lima) kegiatan
utama yang menjadi variabel pembentuk indikator produksi perikanan budidaya yaitu :1)
Pengelolaan dan pengembangan produksi perikanan budidaya, 2)
Pengelolaan dan
pemberdayaan usaha pembudidaya ikan, 3)
Pengelolaan sistem pembenihan ikan,
4)
Peningkatan Produksi Benih Ikan Budidaya Perikanan Laut, 5)
Peningkatan Produksi Benih
Ikan Budidaya Perikanan Air Payau.

a.1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Produksi Perikanan Budidaya 2018 -
2020

Tabel 9. Perbandingan antara Target dan Realisasi Produksi Perikanan Budidaya Provinsi NTB
Tahun 2018–2020 (Ton)
Sasaran Indikator 2018 2019 2020
Kinerja
Target Realisasi Capai Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian(
an (%) (%) %)
Meningkatnya Produksi 1.126.173,00 1.089.317.01 96.73 1.148.696 1.140.552 99,29 1.171.670 907.016,59 77,41
produksi Perikanan
perikanan Budidaya
Budidaya

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Grafik 6. Perkembangan Capaian Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2018-2020

Produksi Perikanan Budidaya (Ton)

1.200.000
1.000.000
Target (Ton)
800.000
Realisasi (ton)
600.000
400.000
200.000
0
2018 2019 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 30


a.2. Perbandingan realisasi produksi perikanan budidaya tahun 2020 dengan tahun lalu
dan beberapa tahun terakhir

Tabel. 10. Perbandingan Realisasi produksi perikanan budidaya Tahun 2020 terhadap Realisasi
tahun 2018 dan 2019

Sasaran Indikator 2018 2019 2020 Perbandingan Realisasi


Kinerja Tahun 2020 terhadap
realisasi tahun sebelumnya
Realisasi Realisasi Realisasi 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5−3 5−4
𝑥 100% 𝑥 100%
3 4
*
Meningkatnya Produksi 1.089.317,01 1.140.552 907.016,59 -20,94 % -17,22 %
produksi Perikanan
perikanan Budiaya
Budidaya (Ton)

Dari tabel di atas, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, produksi


Perikanan Budidaya Tahun 2020 ini menurun sebesar 17,22 % dari realisasi tahun 2019 yaitu
1.140.552 ton dan turun 20,94 % dari realisasi tahun 2018 sebesar 1.089.317,01 ton.

Tabel 11. Pertumbuhan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2018– 2020

Pertumbuhan (+/-)
No. Tahun Realisasi (Ton) % pertumbuhan

(Ton)

1 2018 1.089.317,01 65.232,23 6,37

2 2019 1.140.552,00 51.234,99 4,70

3 2020 907.016,59 -233.535,41 -20,48

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Grafik 7 : Pertumbuhan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2018-2020

10
6,37
5 4,7

0
2018 2019 2020
-5

-10

-15

-20 -20,48

-25
Pertumbuhan

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 31


Berdasarkan grafik diatas capaian produksi perikanan budidaya periode 2018 – 2020
cenderung mengalami penurunan. Penurunan produksi perikanan budidaya tahun 2018 –
2019 disebabkan oleh menurunnya produksi ikan air tawar akibat kemarau sepanjang tahun
2019 yang mengakibatkan debit air berkurang pada kegiatan budidaya di Karamba dan
Karamba Jaring Apung (KJA) air tawar di perairan umum. Sedangkan untuk periode tahun
2019 – 2020 penurunan produksi perikanan budidaya lebih dominan dipengaruhi akibat
dampak pandemik virus covid-19 seperti penjelasan diatas.

a.3. Perbandingan realisasi Produksi perikanan budidaya tahun 2020 dengan target
akhir Renstra tahun 2023

Tabel 12. Perbandingan Realisasi produksi perikanan budidaya Tahun 2020


terhadap Target Akhir Renstra Tahun 2023

Realisasi Realisasi
2020 2020 thd
Target Kinerja Tujuan/Sasaran target
akhir
Sasaran Indikator
Renstra

2019 2020 2021 2022 2023

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


𝟖
𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟕

Meningkatnya Produksi 1.148.696 1.171.670 1.195.104 1.219.005 1.243.385 907.016,59 72,95 %


produksi perikanan
perikanan Budidaya (ton)
Budidaya

Berdasarkan tabel diatas, capaian produksi perikanan budidaya tahun 2020 jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2023 telah tercapai sebesar 72,95
% dari target sebesar 1.243.386 ton lebih rendah 18,78 % dibandingkan produksi budidaya
tahun 2019.

a.4. Perbandingan realisasi produksi perikanan budidaya tahun 2020 terhadap target
dan realisasi produksi Nasional Tahun 2020

Tabel 13. Perbandingan realisasi produksi perikanan budidaya tahun 2020 terhadap target dan
realisasi produksi Nasional Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja 2020 Realisasi Tahun 2020


terhadap target Nasional

Realisasi Target Nasional

(1) (2) (3) (4) (5)


3
𝑥 100%
4

Meningkatnya produksi Produksi Perikanan 907.016,59 18.440.000 4,92 %


perikanan budidaya Budidaya (Ton)

Berdasarkan tabel di atas, capaian produksi perikanan budidaya memberikan kontribusi


sebesar 4,92 % terhadap target produksi nasional tahun 2020 sebesar 18.440.000 ton.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 32


Produksi budidaya terdiri dari produksi rumput laut, produksi budidaya ikan air tawar
dan produksi budidaya ikan air payau. Produksi rumput laut pada tahun 2020 sebesar
675.293,20 ton atau mencapai atau 73,80 % dari target sebesar 915.000 ton. Angka ini
memberikan kontribusi sebesar 74,89 % dari total produksi perikanan budidaya, angka ini
naik sebesar turun 24,69 % dibanding produksi tahun 2019 sebesar 896.760,37 ton dan turun
22,90 % dibanding produksi tahun 2018 sebesar 875.894,78 ton memberikan capaian 6,15 %
terhadap target Nasional sebesar 10.990.000 ton dan menjadikan NTB produsen rumput laut
Nasional urutan ke-4 (empat) setelah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa
Tenggara Timur. Selanjutnya komoditas yang memberikan kontribusi yang cukup besar adalah
produksi udang vanname dari kegiatan budidaya air payau atau tambak sebesar 158.328,81
ton atau tercapai sebesar 97,12 % atau meningkat 1,81 % dibanding realisasi tahun 2019
sebesar 156.046,29 dan meningkat 21,15 % dibanding realisasi produksi tahun 2018 sebesar
130.690,71 ton. Capaian produksi udang ini memberikan kontribusi sebesar 13,11 % jika
dibandingkan dengan target Nasional yaitu 1.208.000 ton dan menjadikan provinsi NTB
menjadi produsen udang vanamei nomor 1 (satu) di Indonesia.
Selanjutnya Produksi budidaya ikan air tawar tahun 2020 mencapai 51.450,05 ton atau
tercapai 70,04 % dari target sebesar 73.461 ton, menurun 16,92 % dibandingkan realisasi
tahun 2019 sebesar 61.925,21 ton, menurun 23,34 % dibandingkan realisasi tahun 2018
sebesar 67.111,06 ton. Produksi budidaya ikan air tawar didominasi oleh ikan nila dengan
proporsi mencapai 85,67 % dari total produksi ikan air tawar, kemudian diikuti ikan lele, ikan
mas dan gurami. Menurunnya produksi budidaya ikan air tawar disebabkan oleh menurunnya
produksi sebagian besar komoditas seperti ikan nila menurun sebesar 13,97 % dibanding
capaian tahun 2019, diikuti oleh ikan lele menurun sebesar 36,61 % dari capaian 2019,
kemudian ikan mas menurun sebesar 1,89 % dari capaian tahun 2019. Hal ini dipengaruhi
oleh adanya pandemik Covid-19 sehingga produksi tidak terlaksana secara optimal.
Perkembangan produksi perikanan budidaya per komoditas tahun 2018 – 2020 seperti pada
tabel berikut :

Tabel 14. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Per Komoditas Tahun 2018 - 2020
PRODUKSI TAHUN (Ton)
Jenis Ikan
2018 2019 2020
Rumput Laut 875.894,51 896.760,37 675.293,20
Kerapu 287,33 751,15 488,11
Udang Windu 11,35 32,42 34,60
Udang Vaname 129.899,89 156.013,87 158.461,67
Bandeng 15.283,47 23.106,69 17.577,67
Nila 51.255,96 51.233,16 44.075,60
Lele 6.469,76 5.842,48 3.703,57
Patin 155,37 186,48 120,441
Mas 8.223,68 3.371,51 3.435,18
Gurame 224,26 228,87 115,26
Ikan Lainnya 1.611,43 3.025,01 21.288,96
Jumlah 1.089.317,01 1.140.552,00 907.016.586

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 33


Grafik 8 : Proporsi Produksi perikanan budidaya berdasarkan jenis komoditas Tahun 2020

1,57% 3,93% 0,33% 0,31%

13,91%

79,96%

Rumput laut udang vanname bandeng nila lele mas

Permasalahan dalam pengembangan perikanan budidaya yaitu :


a) Terbatasnya pengetahuan dan terapan teknologi pembudidaya ikan,
b) Adanya gangguan hama penyakit,
c) Penurunan kualitas lingkungan budidaya,
d) Tingginya harga pakan dan biaya operasional lainnya,
e) Terbatasnya bibit atau benih unggul
f) Terbatasnya akses permodalan.
g) Adanya pandemik Covid-19
Solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
a) Untuk mengatasi masalah terbatasnya pengetahuan dan terapan tekhnologi pembudidaya
ikan dalam bidang perikanan budidaya dengan cara :
➢ menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik serta sharing informasi tentang
perkembangan kondisi terkini budidaya perikanan melalui Pendampingan dan
Pembinaan, Bimtek, Magang, Pelatihan dan Temu Lapang bagi Pembudidaya Ikan dan
Petugas Teknis Dinas,
➢ menghimpun dan membahas cara penyelesaian masalah-masalah yang muncul pada
kegiatan perikanan budidaya di Provinsi NTB baik dikalangan pengusaha maupun
pembudidaya melalui Temu Koordinasi dan Forum Pembudidayaan ikan yang
melibatkan pembudidaya ikan, pengusaha dan unsur Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi, Kabupaten/Kota dan Pusat,
➢ mendorong aplikasi teknologi terapan dalam kegiatan usaha budidaya agar sesuai
dengan standard dan prosedur CBIB melalui Audit CBIB dan fasilitasi Bimtek dan
sertifikasi bagi unit pembudidaya ikan.
b) Untuk mengatasi masalah gangguan hama penyakit dan penurunan kualitas lingkungan
kawasan budidaya telah dilakukan kegiatan sebagai berikut :
➢ Pengambilan sampel ikan hasil budidaya untuk mengetahui kandungan residu dan
cemaran.
➢ Uji sampel komoditas udang dan lobster untuk pengujian bakteri dan virus dalam
rangka pemantauan dan pengendalian hama dan penyakit ikan.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 34


➢ Uji sampel kualitas air lingkungan perikanan budidaya yang dilakukan dibeberapa titik
sentra budidaya ikan.
➢ Penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik
(CPIB) melalui Sertifikasi kepada unit pembudidaya ikan. Unit pembenihan bersertifikat
Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) tahun 2020 sebanyak 20 unit sama dibanding
realisasi tahun 2019 dan menambah 4 unit dibanding tahun 2018 sebanyak 16 unit
sedangkan unit pembudidayaan ikan bersertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)
skala kecil dan skala besar tahun 2020 sebanyak 131 unit meningkat 147,17 %
dibanding realisasi tahun 2018 sebanyak 53 unit.

c) Untuk mengatasi tingginya harga pakan dan biaya operasional lainnya telah dilakukan
kegiatan :
- Gerakan Pakan Mandiri (GERPARI) berupa pemberian mesin pembuatan pakan, dan
pemberian biaya bahan baku kepada kelompok pembudidaya ikan yang berbadan
hukum.
- Bantuan sarana dan prasarana pembudidaya ikan berupa mesin pakan ikan, pakan dan
bibit ikan, pembuatan kolam baru, sarana budidaya rumput laut dan mengadakan
pelatihan pembuatan pakan ikan.
d) Untuk mengatasi terbatasnya akses permodalan telah dilakukan kegiatan :
- Fasilitasi pelayanan pembuatan Sertifikat Lahan/tanah bagi para Pembudidaya Ikan
(SEHATKAN) sebanyak 1.192 unit sertifikat hasil kerjasama Dinas Kelautan dan
Perikanan dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dengan dimilikinya sertifikat
tanah ini para pembudidaya ikan diharapkan akan lebih mudah mendapatkan fasilitas
kredit dari perbankan. Program ini menjadi lebih efektif terutama setelah dilakukan
perjanjian kerjasama antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dengan PT.
Bank NTB pada tanggal 15 Maret 2017 tentang Peningkatan Pengembangan Mitra
Binaan Dinas dalam rangka Pengentasan Kemiskinan di Sektor Kelautan dan Perikanan.

b. Program pengembangan dan pengelolaan Perikanan Tangkap

Program pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap dengan indikator


produksi perikanan tangkap (ton). Produksi perikanan tangkap tahun 2020 sebesar
226.771,47 ton berkontribusi sebesar 20 % dari total produksi perikanan. Berdasarkan DPA -
APBD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2020, pencapaian produksi tangkap
didukung oleh 5 (lima) kegiatan dalam program pengembangan perikanan tangkap, yaitu :
1)
Pengelolaan Pelabuhan Perikanan; 2)Pengelolaan dan pengembangan unit penangkapan ikan
dan kenelayanan; 3)
Pengelolaan Pelabuhan dan Kesyahbandaran; 4)
Tata Kelola Pelabuhan
dan Pelayanan Usaha; dan 5)Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Pengendalian Penangkapan
Ikan.
Formulasi pengukuran dalam menghitung produksi perikanan tangkap ini merupakan
kompilasi data statistik produksi perikanan tangkap di laut (pelabuhan dan non pelabuhan)
dan Perairan Umum Daratan (PUD) di 10 (sepuluh) Kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB
LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 35
dalam satuan ton. Penghitungan produksi perikanan tangkap berdasarkan jumlah ikan yang
didaratkan di Pelabuhan Perikanan dan Pendaratan ikan lainnya (non pelabuhan).

b.1. Perbandingan Target dan Realisasi Produksi Perikanan Tangkap Provinsi NTB
Tahun 2018-2020 (Ton)
Tabel 15. Perbandingan Target dan Realisasi Produksi Perikanan Tangkap Provinsi NTB
Tahun 2018-2020 (Ton)
2018 2019 2020
Indikator Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
Sasaran
Kinerja (%) (%) (%)

Meningkatnya Produksi 221.321 193.882,65 87,60 227.961 233.268,47 102,33 234.799 229.237,21 97,63
produksi Perikanan
perikanan Tangkap
tangkap (Ton)

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Berdasarkan tabel diatas, produksi perikanan tangkap Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2020 tercapai sebesar 229.237,21 ton atau mencapai 97,63 % dari target 2020 sebesar
234.799 ton. Produksi perikanan tangkap tahun 2020 tidak mencapai target dikarenakan
pengurangan aktifitas kegiatan penangkapan ikan selama pandemik Covid-19, disamping
dampak ekonomi akibat pandemik covid-19 lainnya.

Grafik 9. Perkembangan Capaian Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2018 - 2020

Produksi Perikanan Tangkap (Ton)

145,159 233.268 234.799


227.961 229.237
250.000
193.883
200.000

150.000
Target Realisasi
100.000

50.000

-
2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 36


b.2. Perbandingan realisasi produksi perikanan tangkap tahun 2020 dengan tahun lalu
dan tahun 2018 dan 2019

Tabel 16. Perbandingan Realisasi Produksi Tangkap Tahun 2020 terhadap Realisasi tahun 2018
dan 2019

Sasaran Indikator 2018 2019 2020 Perbandingan Realisasi


Kinerja Tahun 2020 terhadap
realisasi tahun sebelumnya
Realisasi Realisasi Realisasi 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5−3 5−4
𝑥 100% 𝑥 100%
3 4
*)*
Meningkatnya Produksi 193.882,65 233.268,47 229.237,21 18,23 % -1,73 %
produksi Perikanan
perikanan Tangkap
Tangkap (Ton)

Dari tabel di atas, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, produksi


Perikanan Tangkap Tahun 2020 ini menurun sebesar 1,73 % dari realisasi tahun 2019 yaitu
233.268,47 ton dan naik 18,23 % dari realisasi tahun 2018 sebesar 193.268,47 ton.

Tabel 17. Pertumbuhan Produksi Perikanan Tangkap tahun 2018 - 2020


Pertumbuhan
(+/-) %
No. Tahun Realisasi (Ton)
pertumbuhan
(Ton)
1 2018 193.882,65 10.890,65 5,95

2 2019 233.268,47 39.385,82 20,31

3 2020 226.771,47*) --4.031,26 -1,73

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Grafik 10 : Pertumbuhan Produksi Perikanan tangkap Tahun 2018 - 2020

25

20 20,31

15

10

5,95
5

0
2018 2019 2020-1,73
-5
pertumbuhan

Berdasarkan grafik diatas perkembangan produksi perikanan tangkap periode tahun


2018 – 2019 mengalami peningkatan sebesar 20,31 %, atau tercapai 92,5 % dari target
produksi perikanan tangkap tahun 2019. Realisasi tersebut tidak mencapai target akibat dari

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 37


menurunnya produksi jenis ikan pelagis kecil seperti Lemuru, Tembang dan Selar. Penurunan
produksi jenis schooling fish ini disebabkan oleh penertiban beberapa jenis alat tangkap yang
tidak selektif dan bersifat progresif. Saat ini pemerintah menghimbau masyarakat untuk lebih
selektif dalam penangkapan ikan dengan mempergunakan alat tangkap yang lebih ramah
lingkungan, dengan target hasil tangkapan adalah jenis ikan ekonomis tinggi seperti ikan tuna,
jenis ikan karang dan pelagis besar yang jika dilihat trend produksinya dari tahun ketahun
terus meningkat. Hasil tangkapan yang benilai ekonomis tinggi tentunya sangat
menguntungkan nelayan jika dilihat dari sisi nilai produksi dan kualitas ikan hasil
tangkapannya.
Selanjutnya perkembangan produksi perikanan tangkap periode 2019-2020 mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh langsung maupun tidak langsung dari dampak
pandemik virus covid-19 seperti penjelasan diatas.

b.3. Perbandingan realisasi produksi perikanan tangkap tahun 2020 dengan target akhir
Renstra tahun 2023

Tabel 18. Perbandingan Realisasi produksi perikanan tangkap Tahun 2020


terhadap Target Akhir Renstra Tahun 2023

Realisasi Realisasi
2020 2020 thd
Target Kinerja Tujuan/Sasaran target
Sasaran Indikator akhir
Renstra
2019 2020 2021 2022 2023

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


𝟖
𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟕

Meningkatnya Produksi 227.961 234.799 241.843 249.099 256.572 229.237,21*) 89,35 %


produksi perikanan
perikanan Tangkap (ton)
Tangkap
Berdasarkan tabel diatas, capaian produksi perikanan budidaya tahun 2020 jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2023 telah tercapai sebesar 89,35
% dari target sebesar 256.572 ton lebih rendah 1,57 dibanding capaian produksi tahun 2019.

b.4. Perbandingan realisasi produksi perikanan tangkap tahun 2020 terhadap target
produksi Nasional Tahun 2020

Tabel 19. Perbandingan realisasi Produksi perikanan tangkap tahun 2020 terhadap target Produksi
Nasional Tahun 2020

Sasaran Indikator 2020 Realisasi Tahun 2020


Kinerja terhadap target Nasional
Realisasi Target Nasional 2020
(1) (2) (3) (4) (5)
3
x 100%
4

Meningkatnya Produksi Perikanan 229.237,21 8.020.000 2,86 %


produksi perikanan Tangkap (Ton)
tangkap

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 38


Berdasarkan tabel di atas, Capaian produksi ini memberikan kontribusi 2,86 % dari target
Nasional sebesar 8.020.000 ton. Sedangkan kontribusi produksi dilihat dari produksi nasional belum
dapat ditampilkan karena proses input pengolahan data satistik nasional masih belum selesai.

b.5. Upaya yang telah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan dalam rangka
meningkatkan produksi perikanan tangkap tahun 2020
Upaya yang telah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan dalam rangka meningkatkan
produksi perikanan tangkap tahun 2020 yaitu :
1. Fasilitasi bantuan sarana dan prasarana perikanan tangkap, seperti kapal, mesin dan alat
tangkap;
2. Optimalisasi pelayanan operasional pelabuhan perikanan;
3. Fasilitasi dan kemudahan dalam mengurus perizinan bagi nelayan. Pada tahun 2020 izin
perikanan tangkap yang terbit sebanyak 613 izin, terdiri dari SIPI 203 izin, SIKPI 98 izin,
SIUP 71 izin dan SIPI Andon 186 izin.

c. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Peningkatan kapasitas usaha kelompok perikanan di wilayah pesisir, dinyatakan dalam


bentuk 1 (satu) indikator kinerja : yaitu Cakupan kelompok masyarakat pesisir yang
diberdayakan (%). Berdasarkan DPA - APBD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun
2020, pencapaian cakupan kelompok masyarakat pesisir yang diberdayakan (%) didukung oleh
5 (lima) kegiatan dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir ini dilaksanakan
melalui 4 kegiatan sebagai berikut :
➢ kegiatan Pengembangan Usaha Masyarakat Pesisir dan pulau-pulau kecil
➢ Kegiatan Penguatan Usaha budidaya perikanan
➢ Penguatan Usaha Perikanan Tangkap
➢ Penguatan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Formulasi penghitungan cakupan kelompok masyarakat pesisir yang diberdayakkan (%)


adalah jumlah kelompok masyarakat pesisir yang ditingkatkan kapasitas kelompoknya dengan
diberdayakan/diberikan bantuan/fasilitasi/pembinaan dibagi jumlah total kelompok masyarakat
pesisir. Indikator ini merupakan indikator baru pada periode Renstra tahun 2019 – 2023, yang
merupakan turunan dari indikator RPJMD Provinsi NTB tahun 2019 – 2023 nomor 41, yang
merupakan komitmen Gubernur NTB di bidang ekonomi untuk mengurangi kesenjangan dan
kemiskinan masyarakat pesisir dan masyarakat lingkar hutan. Pemberdayaan masyarakat
pesisir ini dilaksanakan melalui Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Dalam
program ini lokasi pelaksanaan kegiatannya disesuaikan dengan Keputusan Gubernur NTB
Nomor : 400 – 234 Tahun 2019 tentang Penetapan Lokasi Pelaksanaan Program Kegiatan
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi NTB Tahun 2020 dan Perencanaan Tahun
2020. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB menetapkan Lokasi pelaksanaan program
pemberdayaan masyarakat pesisir sebagai salah satu upaya dalam percepatan penanggulangan
kemiskinan di Provinsi NTB Tahun 2020.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 39


c.1. Perbandingan antara target dan realisasi Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir
yang diberdayakan (%) tahun 2019-2020

Tabel 20. Capaian Indikator Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir yang diberdayakan (%)
tahun 2019-2020
2019 2020
INDIKATOR KINERJA Pencapaian Pencapaian
Target Realisasi Target Realisasi
(%) (%)
1. Cakupan Kelompok 0,82 0,59 71,95 0,91 6,38 701,5
Masyarakat Pesisir
yang diberdayakan (%)

Berdasarkan pada tabel di atas, target cakupan kelompok masyarakat pesisir yang
diberdayakan (%) sebesar 0,91 % diperoleh dari rencana target kelompok masyarakat yang akan
diberdayakan sebanyak 20 kelompok dibagi dari total jumlah kelompok masyarakat pesisir sebanyak
2.193 kelompok.
Capaian kelompok masyarakat yang diberdayakan dari program pemberdayaan masyarakat
pesisir dari tahun 2019 dan 2020 telah mengakomodir sebanyak 218 kelompok atau mencapai 701,5
% dari target sebesar 0,91 %. Peningkatan capaian pemberdayaan kelompok yang sangat signifikan
ini diperoleh dari kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka membantu masyarakat pesisir
dalam peningkatan kapasitas usaha di masa pandemik Covid-19 dalam bentuk bantuan stimulus
ekonomi bagi pelaku usaha berupa pemberian bantuan/hibah berupa sarana dan prasarana
pembudidayaan ikan, sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran, alat penangkapan ikan dan
rumah tunnel garam bagi petambak garam. Kebijakan ini sebagai salah satu program afirmasi
penanggulangan dampak covid-19 khusus bagi masyarakat yang rentan dan terdampak.

c.2. Perbandingan realisasi Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir yang diberdayakan


(%) tahun 2020 dengan tahun sebelumnya
Tabel 21. Perbandingan realisasi Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir yang diberdayakan (%)
tahun 2020 dengan tahun sebelumnya

Sasaran Indikator Kinerja 2019 2020 Perbandingan


Realisasi Tahun
2020 terhadap
Realisasi Realisasi realisasi tahun
2019

(1) (2) (3) (4) (5)


4−3
𝑥 100%
3
Meningkatnya Kapasitas Cakupan Kelompok 0,59 6,38 981,36%
Usaha Kelompok Masyarakat Pesisir yang
Masyarakat di Wilayah diberdayakan (%)
Pesisir

Menunjuk tabel di atas, Perkembangan kinerja pemberdayaan masyarakat pesisir periode


2019 – 2020 mengalami peningkatan yang secara signifikan sebesar 981,36 %. Peningkatan ini
disebabkan kebijakan pemerintah dalam rangka membantu masyarakat pesisir dalam peningkatan
kapasitas usaha di masa pandemik Covid-19 dalam bentuk bantuan stimulus ekonomi bagi pelaku
usaha sebagaimana telah diuraikan di atas.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 40


c.3. Perbandingan realisasi Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir yang diberdayakan
(%) tahun 2020 dengan target akhir rensta tahun 2023.
Tabel 22. Perbandingan realisasi Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir yang diberdayakan (%)
tahun 2020 dengan target akhir renstra tahun 2023.
Realisasi Realisasi
Target Kinerja Tujuan/Sasaran 2020 2020 thd
Sasaran Indikator target
2019 2020 2021 2022 2023 akhir
Renstra
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
𝟖
𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟕

Meningkatnya Cakupan 0,82 0,91 1,05 1,37 1,55 6,38 411,6 %


Kapasitas Kelompok
Usaha Masyarakat
Kelompok Pesisir yang
Masyarakat di diberdayakan
Wilayah (%)
Pesisir

Angka realisasi Cakupan Kelompok Masyarakat Pesisir yang diberdayakan (%) tahun 2020
jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra 2023 sebesar 1,55 % telah mencapai 411,6
% Peningkatan Capaian ini disebabkan adanya sinergi dengan Pemerintah pusat (KKP) Dimana
anggaran untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir di atas telah mengalami rasionalisasi dan
refokusing dialokasikan kepada penanganan Covid-19.
Kelompok masyarakat pesisir yang telah diberdayakan pada tahun 2020 terdiri dari :
1. Kelompok petambak garam yang terbina sebanyak 3 kelompok yaitu
a. Kelompok Bertong Bangkit Lombok Barat berupa rumah tunnel garam
b. Kelompok Permata Hati , Lombok Barat berupa rumah tunnel garam
c. Kelompok Tembere Bersatu berupa rumah tunnel garam dan rehab gudang garam rakyat
2. Kelompok pembudidaya ikan yang terbina sebanyak 6 kelompok yaitu
a. Kelompok budidaya rumput laut Doro O’o kabupaten Bima berupa sarana budidaya rumput
laut
b. 5 (Lima) kelompok di Terano berupa pemberian benih ikan
3. Kelompok nelayan yang terbina sebanyak 104 kelompok
Bantuan alat penangkapan ikan yang merupakan dukungan dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan kepada 104 kelompok penerima yaitu Dompu sebanyak 14 kelompok, Bima sebanyak
28 kelompok, Lombok tengah sebanyak 29 kelompok dan Lombok Utara sebanyak 33 kelompok.
4. Kelompok pengolahan dan pemasaran yang terbina sebanyak 27 kelompok
Selain mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat pesisir, kegiatan pemberdayaan
mayarakat pesisir diarahkan kepada pengembangan usaha garam rakyat. Dimana Provinsi NTB
menjadi salah satu Provinsi dari 11 Provinsi yang ditetapkan sebagai lokasi sentra garam oleh
Pemerintah. Produksi garam di Provinsi NTB dihasilkan sebagian besar dari tambak dan sedikit dari
non tambak dengan cara perebusan. Produksi garam ini merupakan kompilasi data produksi garam
pada 6 (enam) Kabupaten/kota di Provinsi NTB kecuali Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa
Barat, Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram. Sampai dengan tahun 2019 luas lahan potensial
untuk Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) di NTB seluas 9.789,92 Ha, yang sudah
dimanfaatkan seluas 2.403,91 Ha yang tersebar di 6 (enam) Kabupaten/Kota se Provinsi Nusa
LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 41
Tenggara Barat dengan jumlah kelompok usaha garam rakyat sampai dengan tahun 2020 sebanyak
± 578 kelompok dengan jumlah anggota ± 5.263 orang.
Tabel 23. Perkembangan Capaian Produksi Garam Provinsi NTB Tahun 2018--2020
Sasaran Indikator 2018 2019 2020
Kinerja
Target RealisasiCapaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
(%) (%) (%)
Pengembangan Jumlah 170.000 296.930,17 174,66 180.000 155.721*) 86,51 190.000 162.987,15*) 85,78
Usaha Produksi
Masyarakat Garam
(Ton)
Pesisir dan pulau-
pulau kecil

Sumber data : *) Data sementara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Grafik 11. Perkembangan Capaian Produksi Garam Tahun 2018-2020

296.930,17

300.000
250.000 190.000
170.000 180.000
162.987,15
200.000 91,093.29

150.000
100.000
50.000
0
2018 2019 2020

target realisasi

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Berdasarkan grafik diatas, Pada Tahun 2020 capaian produksi garam sebesar 162.987,15
ton atau tercapai 85,78% dari target sebesar 190.000 ton. Tidak tercapainya angka produksi
sesuai target disebabkan oleh aktivitas produksi garam efektif dilaksanakan mulai bulan Juni –
Juli, karena bulan Januari – Mei aktivitas produksi garam terkendala cuaca/musim hujan yang
panjang. Selain itu juga disebabkan adanya Covid-19 yang menyebabkan terhambatnya para
pelaku usaha garam dalam memproduksi garam sehingga produksi garam tahun 2020 tidak
melampaui target tetapi meningkat 4,67 % dibanding produksi tahun 2019 dan menurun 45,11
% dibanding produksi tahun 2018. Angka ini mencapai 74,09 % dibanding target akhir RPJMD
tahun 2023 sebesar 220.000 ton. Produksi Garam NTB memberikan kontribusi sebesar 5,43 %
terhadap target Nasional tahun 2020 sebesar 3.000.000 ton dan memberikan kontribusi sebesar
6,52 % terhadap realisasi produksi Nasional tahun 2020 sebesar 2.500.000 ton.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 42


Tabel 24 .Pertumbuhan Produksi Garam Tahun 2018 - 2020
Pertumbuhan (+/-)
No. Tahun Realisasi (Ton) % pertumbuhan
(Ton)
1 2018 296.930,17 205.836,88 225,96

2 2019 155.572,00 (141.358,17) (47,61)

3 2020 162.987,15 7.415,15 4,77

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Grafik 12.Pertumbuhan produksi garam Tahun 2018-2020

250
225,96
200

150

100

50

0 4,77
2018 2019 2020
-50 -47,61

-100
pertumbuhan

Produksi garam pada tahun 2018 mencapai 296.930,17 ton atau mencapai 174,66 % dari
target sebesar 170.000 ton. Angka ini meningkat dibanding realisasi produksi tahun 2016 dan
tahun 2017. Aktivitas budidaya garam pada tahun 2018 sangat stabil didukung oleh cuaca yang
baik untuk proses produksi garam, ditambah lagi dengan telah berproduksinya tambak garam
dengan teknologi geoisolator di beberapa lokasi pada sentra garam menyebabkan lonjakan
produksi yang cukup signifikan.
Pada tahun 2020 produksi garam mengalami peningkatan dibanding tahun 2019, hal ini
disebabkan upaya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dalam pengembangan usaha garam
ini tidak hanya berupaya untuk meningkatkan jumlah/kuota produksi garam saja, akan tetapi juga
lebih kepada peningkatan kualitas hasil produksi garam yang mana produksi terbaik dengan
kualitas K1 masih 10% dari total produksi tahun 2020. Kualitas yang masih belum standar yang
menyebabkan lemahnya akses pemasarannya. Oleh karena itu upaya yang dilakukan dalam
rangka peningkatan produksi dan kualitas produksi garam adalah : perbaikan infrastruktur, rumah
tunnel dan bantuan plastik geoisolator untuk meningkatkan sarana dan prasarana usaha
petambak garam dan peningkatan kapasitas SDM Petambak Garam.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 43


Kabupaten Bima merupakan penyumbang angka produksi garam tertinggi dari total
produksi garam Provinsi Nusa Tenggara Barat, disusul oleh Kabupaten Lombok Tengah, Lombok
Timur, Sumbawa, Lombok Barat dan dan Kota Bima.

Tabel 25. Proporsi kontribusi terhadap total produksi garam Provinsi NTB Tahun 2020
Proporsi
Realisasi produksi
No. Kabupaten/Kota terhadap total
(Ton)
produksi (%)
1. Bima 138.392,45 84,91
2. Lombok Tengah 3.376,76 2,07
3. Lombok Timur 14.801,41 9,08
4. Sumbawa 5.567,00 3,42
5. Lombok Barat 828,92 0,51
6 Kota Bima 20,61 0,01
Jumlah 162.987,15 100

Perkembangan usaha garam di Provinsi NTB sebagian besar didukung oleh Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut melalui Program
Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) yang alokasi anggarannya bersumber dari Dana
Tugas Pembantuan (TP) yang diberikan kepada Kabupaten sentra garam. Pada tahun 2020
KKP memberikan alokasi anggaran pada 3 (tiga) Kabupaten melalui Satker TP sebesar Rp.
1.926.770.000,- untuk pengadaan Geoisolator, pembangunan saluran/jalan produksi,
peningkatan jalan produksi lahan integrasi, revitalisasi gudang garam. Dukungan KKP melalui
anggaran Tugas Pembantuan ini sangat membantu pengembangan usaha garam di Provinsi
NTB dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha garam.

Selain anomali cuaca terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam


pengembangan usaha garam di Provinsi NTB antara lain :
1. Terbatasnya kemitraan usaha garam dan akses pemasaran, hal ini disebabkan oleh
kurangnya promosi, packaging dan rendahnya kualitas garam.
2. Sebagian besar produksi garam masih menggunakan teknologi tradisional, hal ini yang
menyebabkan masih rendahnya produktivitas dan kualitas hasil produksi, meskipun
dibeberapa tempat menerapkan teknologi semi intensif.
3. Minimnya kualitas SDM petambak garam yang menyebabkan kurangnya kreatifitas dalam
upaya diversifikasi produk olahan garam.
4. Keterbatasan dalam akses permodalan dari lembaga keuangan.

Mengatasi berbagai persoalan terkait dengan menurunnya produksi garam, maka


strategi yang telah dilakukan :
1. Mengadakan Temu Lapang Petambak Garam untuk menjalin kemitraan antara petambak
garam dengan pemerintah, stakeholder dan lembaga swasta.
2. Rehabilitasi sarana dan prasarana melalui Intensifikasi usaha garam rakyat dan revitalisasi
melalui dukungan sarana dan prasaranausaha dengan perbaikan infrastruktur

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 44


pembangunan rumah tunnel dan revitalisasi gudang garam serta penerapan teknologi
geoisolator (penggunaan plastik geomembran).
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan dan bimbingan teknis yang
inovatif dan ramah lingkungan.
4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dengan membentuk koperasi dan BUMdes (Badan
Usaha Milik Desa) garam.
5. Meningkatkan akses permodalan dengan pihak perbankan dan Lembaga Keuangan lainnya.
6. Ekstensifikasi lahan yang belum termanfaatkan dan intensifikasi lahan yang tersedia
dengan pertimbangan tren kebutuhan garam industri yang mayoritas dibeli dari luar negeri
(impor).

Berdasarkan DPA - APBD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2019, terdapat
1 (satu) kegiatan dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir yang merupakan
strategi untuk mencapai target produksi dan sekaligus berpengaruh terhadap Meningkatnya
Produksi Perikanan khususnya produksi garam yang menjadi sasaran eselon III sesuai dengan
Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2020 yaitu Persentase Kelompok Masyarakat Pesisir yang
Diberdayakan (%). Adapun kegiatan tersebut yaitu melalui kegiatan Penguatan Ekonomi
Masyarakat Pesisir dan pulau - pulau kecil.

d. Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Sasaran meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Laut Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil
yang Lestari dan Berkelanjutan, dinyatakan dalam indikator kinerja : Cakupan pengelolaan
sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%). Pencapaian
indikator Cakupan pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang lestari dan
berkelanjutan (%) didukung oleh Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil melalui kegiatan 1)
Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan; 2)
Pelestarian dan Pemulihan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan; 3)
Penataan
Ruang Laut dan Pengelolaan Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; 4)
Pengawasan dan
Penertiban Ilegal Fishing; 5)
Pengembangan Pengelolaan Konservasi Laut dan Perairan.

Indikator ini merupakan indikator baru pada periode Renstra tahun 2019 – 2023 sebagai
salah satu cara untuk mengetahui Cakupan wilayah perairan dan pesisir yanng terkelola secara
berkelanjutan (%) yang dihitung dari hasil formulasi Luas Kawasan konservasi perairan yang
mendapat penetapan berdasarkan Keputusan Menteri ditambah luas kawasan perairan dan
pesisir yang terawasi dan terkendali dibagi total luas perairan territorial NTB.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 45


d.1. Perbandingan atara target dan realisasi Cakupan pengelolaan sumber daya
peisisr dan pulau-pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%) tahun 2018 -
2020

Tabel 26. Perbandingan atara target dan realisasi Cakupan pengelolaan sumber daya pesisir
dan pulau-pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%) tahun 2018 - 2020.
Sasaran Indikator Kinerja 2018 2019 2020 Capaian (%)
2020
Target Realisasi Target Realisasi

Meningkatnya 1. Cakupan wilayah 25,92 26,28 27,07 26,35 20,61 78,22*)


Pengelolaan perairan dan
Sumberdaya Laut pesisir yang
Pesisir dan Pulau terkelola secara
- pulau Kecil berkelanjutan
yang lestari dan (%)
berkelanjutan
*)
catatan: Data Sementara
Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Dalam pencapaian indikator outcome Cakupan pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-
pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%) pada tahun 2020 sebesar 20,61 % atau mencapai
78,22 % dari target yang telah ditetapkan. Capaian indikator ini diperoleh berdasarkan Luas
Kawasan Konservasi Perairan yang mendapat penetapan berdasarkan keputusan Menteri sebesar
137.865,24 Ha ditambah Luas Kawasan Perairan dan Pesisir yang terawasi dan terkendali sebesar
463.121,10 Ha dibagi total luas perairan territorial NTB sebesar 2.915.904 Ha.

d.2. Perbandingan realisasi Cakupan pengelolaan sumber daya peisisr dan pulau-
pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%) dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir.
Tabel 27. Perbandingan realisasi Cakupan pengelolaan sumber daya pesisisr dan pulau-
pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%) dengan tahun 2018 – 2020
Sasaran Indikator 2018 2019 2020 Perbandingan Realisasi Tahun
Kinerja 2020 terhadap realisasi tahun
sebelumnya

Realisasi Realisasi Realisasi 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


5−3 5−4
𝑥 100% 𝑥 100%
3 4
Meningkatnya Cakupan 25,92 27,07 20,61 -20,48% -23,86%
Pengelolaan wilayah perairan
Sumberdaya Laut dan pesisir yang
Pesisir dan Pulau - terkelola secara
pulau Kecil yang berkelanjutan
lestari dan (%)
berkelanjutan
Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Berdasarkan tabel di atas, capaian cakupan pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-
pulau keccil yang lestari dan berkelanjutan (%) tahun 2020 menurun 23,86 % jika dibandingkan
dengan capaian tahun 2019 sebesar 27,07 % dan menurun 20,48 % jika dibandingkan dengan
capaian tahun 2018 sebesar 23,86%.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 46


Tabel 28. Pertumbuhan capaian cakupan pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau keccil
yang lestari dan berkelanjutan (%)
Pertumbuhan (+/-)
No. Tahun Realisasi (%) % pertumbuhan
(%)
1 2018 25,92 - -

2 2019 27,07 1,15 4,44

3 2020 20,61 -6,46 -23,86

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB


Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2019 terjadi peningkatan realisasi sebesar 1,15 %
dibandingkan dengan tahun 2018, hal ini disebabkan oleh bertambahnya luasan areal Kawasan
Konservasi Perairan Daerah (KKPD) yang ditetapkan yaitu Kawasan Pulau Panjang Kabupaten
Sumbawa seluas 22.138,47 Ha, sebelumnya Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) seluas
252.606,13 Ha ditambah dengan Kawasan KKP3K Pulau seluas 22.138,47 Ha menjadi 274.744 Ha.
Sedangkan pada tahun 2020 terjadi penurunan capaian cakupan pengelolaan sumber daya pesisir
dan pulau-pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%) sebesar 23,86 %. Hal ini disebabkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Perubahan indikator berdasarkan Hasil Reviu Menpan RB dan Inspektorat pada saat evaluasi
Dokumen Sakip tahun 2020. Indikator kegiatan yang semula pada tahun 2019 adalah Luas
Kawasan Konservasi perairan yang dicadangkan (Ha) menjadi pada tahun 2020 adalah Luas
Kawasan Konservasi perairan yang mendapat penetapan berdasarkan Kepmen yang
menyebabkan perbedaan penghitungan luasan kawasan konservasi.
2. Perlu dilakukan penyesuaian terhadap luasan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD)
berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2020 tentang
Pengelolaan Kawasan Konservasi.

d.3. Perbandingan realisasi realisasi Cakupan pengelolaan sumber daya peisisr dan
pulau-pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%) dengan target akhir Renstra
tahun 2023
Tabel 29. Perbandingan realisasi realisasi Cakupan pengelolaan sumber daya peisisr dan pulau-
pulau kecil yang lestari dan berkelanjutan (%) dengan target akhir Renstra tahun 2023

Realisasi Realisasi
Target Kinerja Tujuan/Sasaran 2020 2020 thd
Sasaran Indikator target
2019 2020 2021 2022 2023 akhir
Renstra
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
𝟖
𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟕

Meningkatnya Cakupan 26,28 26,35 26,80 27,51 27,75 20,61 74,27 %


Pengelolaan wilayah
Sumberdaya perairan dan
Laut Pesisir pesisir yang
dan Pulau - terkelola
pulau Kecil secara
yang lestari berkelanjutan
dan (%)
berkelanjutan
Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 47


Berdasarkan tabel di atas, capaian tahun 2020 ini telah mencapai 74,27 % jika dibandingkan
dengan target pada akhir periode Renstra 2023 sebesar 27,75 %. Capaian indikator ini diperoleh
berdasarkan Luas Kawasan Konservasi Perairan yang mendapat penetapan berdasarkan
keputusan Menteri sebesar 137.865,24 Ha ditambah Luas Kawasan Perairan dan Pesisir yang
terawasi dan terkendali sebesar 463.121,10 Ha dibagi total luas perairan territorial NTB sebesar
2.915.904 Ha. Adapun kawasan konservasi perairan yang mendapat penetapan berdasarkan
Keputusan menteri sebagai berikut :
Tabel 30. Kawasan konservasi perairan yang mendapat penetapan berdasarkan Keputusan
menteri

No. Kawasan Kabupaten/Kota


Luas (Ha) Keterangan
TWP Pulau Gili air, Lombok Utara 2.954,00 Keputusan Menteri KP
1 Meno, dan Nomor :
Trawangan Kep.67/Men/2009
6.000,00 SK Menteri Kehutanan
2 TWAL Pulau Moyo Sumbawa
No. 98/Kpts.II/2001)
Dompu 2.600,00 SK Menteri Kehutanan
3 TWAL Pulau Satonda
No. 22/Kpts-VI/1998
Lombok Barat 21.132,82 Penetapan kawasan
TWP Gili Tangkong,
4 Keputusan Menteri KP
Nanggu dan Sudak
No. 93/Kepmen-KP/2018
Lombok Timur 10.000,00 Penetapan kawasan
TWP Gili Sulat dan
5 Keputusan Menteri KP
Gili Lawang
No. 92/Kepmen-KP/2018
Sumbawa 32.644,43 Penetapan kawasan
TWP Pulau Liang dan
6 Keputusan Menteri KP
Ngali
No. 20/Kepmen-KP/2020
Bima 40.276,54 Penetapan kawasan
7 TWP Gili Banta Keputusan Menteri KP
No. 21/Kepmn-KP/2020
Dompu 22.257,45 Penetapan kawasan
8 SAP Teluk Cempi Keputusan Menteri KP
No. 22/kepmen-KP/2020
Jumlah 137.865,24

Provinsi NTB dalam dokumen RZWP3K telah mencadangkan wilayah perairan laut seluas
341.641,45 sebagai kawasan konservasi perairan diusulkan untuk ditetapkan sebagai Kawasan
Konservasi Perairan Daerah melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan yang sebelumnya
harus dilengkapi dokumen Rencana Zonasi (RZ) dan selanjutnya diusulkan dengan Dokumen
Rencana Pengelolaan Zonasi (RPZ).
Pada tahun 2020 kawasan konservasi perairan yang diusulkan untuk ditetapkan Keputusan
Menteri adalah TPK Gili Balu seluas 6.005,20 Ha, TPK Pulau Kramat, bedil, dan Temudong dengan
luas 2.000,00 Ha, TP Penyu tatar Sepang – Lunyuk dengan luas 72.415,29 Ha dan SAP Pulau
Lipan dan Pulau rakit dengan luas 26.640,81 Ha. Sedangkan Pulau Panjang penetapannya sebagai
kawasan konservasi perairan ditangguhkan, karena perlu dilakukan Ground Checking untuk
disesuaikan Rencana Pengelolaan Zonasinya sesuai dengan Permen KP Nomor 31 Tahun 2020.
Pada tahun 2020 Untuk akselerasi pencapaian target luasan kawasan konservasi perairan di
Provinsi NTB, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB mendapatkan dukungan dan fasilitas
dari NGO Wildlife Conservation Society (WCS) dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan
LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 48
Laut (BPSPL) sebagai perpanjangan tangan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk
melakukan kegiatan penyusunan zonasi dan penyusunan rencana pengelolaan Zonasi Kawasan
Konservasi Daerah yaitu KKP3K Pulau Panjang seluas 22,138.47 Ha, sebagai prasyarat untuk
ditetapkan melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai Kawasan Konservasi Perairan
Daerah.
Pengelolaan kawasan konservasi yang telah ditetapkan dikelola oleh 3 (tiga) Cabang Dinas
Kelautan yang telah dibagi menjadi 3 (tiga) Wilayah yaitu Wilayah Pulau Lombok, Sumbawa –
Sumbawa Barat, dan Bima – Dompu melalui kegiatan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan
Daerah, selain itu juga aktif melakukan kegiatan Pengawasan di 3 (tiga) Wilayah tersebut.
Selain kegiatan konservasi didukung juga oleh kegiatan Penataan Ruang Laut dan
Pengelolaan Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Dimana pengelolaan dan pemanfaatan ruang
laut harus mengacu kepada RZWP3K dan kajian melalui pertimbangan teknis/rekomendasi teknis
kesesuaian ruang dan izin lokasi perairan. Pada tahun 2020 telah diterbitkan 61 dokumen
pertimbangan teknis/rekomendasi teknis izin usaha pengelolaan dan pemanfaatan ruang laut
seperti budidaya laut, tambak udang, terminal khusus/dermaga untuk pariwisata bahari, dan
pemasangan kabel dan pipa bawah laut.
Selain itu kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
dan Pengawasan dan Penertiban Ilegal Fishing ikut mendukung dalam pencapaian indikator
tersebut.

B. Sasaran Strategis Meningkatnya Konsumsi Ikan Masyarakat, menetapkan 1 (satu)


indikator kinerja, yaitu: Angka Konsumsi Ikan (kg/kap/tahun).
Tabel 31 Capaian Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020

INDIKATOR REALISAS %
SASARAN STRATEGIS TARGET
KINERJA I

1. Meningkatnya 1. Angka Konsumsi 42,40 49,52*) 116,79


konsumsi ikan Ikan
masyarakat (kg/kap/tahun)

*)
catatan: Data Sementara
Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Indikator angka konsumsi ikan merupakan cara untuk mengetahui jumlah Kg ikan yang
dikonsumsi masyarakat selama 1 (satu) tahun dalam bentuk konversi setara konsumsi ikan utuh
segar. Angka konsumsi ikan, dihitung berdasarkan konsumsi rumah tangga dan konsumsi diluar
rumah tangga serta konsumsi yang tidak tercatat yang diperoleh dari data Susenas BPS, Survey
bahan pokok, Data jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran, Pangsa Pengeluaran pangan dan
makanan jadi, Jumlah Hotel, Jumlah tamu Hotel, dan volume impor produk Perikanan. Angka
konsumsi ikan dihitung menggunakan dua metode yaitu metode berdasarkan ketersediaan ikan
dan metode sampling.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 49


Angka konsumsi ikan dapat dihitung setelah angka ketersediaan ikan yang terdiri dari angka
produksi perikanan ditambah jumlah ikan yang masuk dikurangi jumlah ikan yang keluar
dihitung menjadi Neraca Bahan Makanan (NBM).
Berdasarkan perhitungan estimasi Angka Konsumsi Ikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat
tahun 2020, capaian Angka konsumsi Ikan Provinsi NTB menggunakan Angka Konsumsi Ikan
yang dirilis terakhir adalah sebesar 49,52 Kg/Kap/Tahun mengingat penghitungan Angka tetap
akan dirilis pada bulan Juli -Sepetember tahun 2021.

B.1. Perbandingan antara target dan realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2018 –
2020

Tabel 32. Perbandingan antara target dan realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2018 – 2019

Sasaran Indikator 2018 2019 2020


Strategis Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian
(%) (%)
Meningkatnya Angka 33,00 38,20 115,76 40,36 49,52 100 42,40 49,52 *) 116,79
konsumsi ikan Konsumsi
masyarakat Ikan
(kg/kap/
tahun)

*)
catatan: Data Sementara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Sumber data : Badan Pusat Statistik
Berdasarkan tabel di atas, Angka konsumsi ikan tahun 2020 adalah sebesar 49,52
Kg/Kap/Tahun (angka sementara) atau mencapai 116,79 % dari target sebesar 42,40
Kg/Kap/Tahun.

Grafik 13.Perkembangan Capaian Angka Konsumsi Ikan Perkapita Pertahun Masyarakat di Provinsi NTB
Tahun 2018-2020

Realisasi Angka Konsumsi Ikan Provinsi NTB

50
AKI(kg/kap/thn)

40
30 49,52 49,52
20 38,2

10
0
2018 2019 2020
Tahun

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 50


B.2. Perbandingan realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020 dengan tahun 2018 dan
2019

Tabel 33. Perbandingan Realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020


terhadap Realisasi tahun 2018 dan 2019
Sasaran Indikator 2018 2019 2020 Perbandingan Realisasi
Strategis Kinerja Tahun 2020 terhadap
realisasi tahun sebelumnya
Realisasi Realisasi Realisasi 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


5−3 5−4
𝑥 100% 𝑥 100%
3 4
Meningkatnya Angka 38,20 49,52 49,52*) 29,63 0
konsumsi ikan Konsumsi
masyarakat Ikan
(kg/kap/
tahun)

Dari tabel di atas, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Angka Konsumsi
Ikan Tahun 2020 ini meningkat sebesar 29,63 % dari realisasi tahun 2018 yaitu 38,20
kg/kap/tahun. Sedangkan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2019, Angka Konsumsi
Ikan bersifat stabil.

Grafik 14. Pertumbuhan Capaian Angka Konsumsi Ikan Perkapita Pertahun Masyarakat di Provinsi NTB
Tahun 2018 – 2020

12,00
11,32
10,00

8,00

6,00

4,00
2,71
2,00

0,00 0,00
2018 2019 2020

Pertumbuhan

Berdasarkan grafik di atas, pertumbuhan pada tahun 2020 sebesar 0 %, hal ini disebabkan
capaian Angka konsumsi Ikan Provinsi NTB tahun 2020 menggunakan Angka Konsumsi Ikan
yang dirilis terakhir adalah sebesar 49,52 Kg/Kap/Tahun mengingat penghitungan Angka tetap
akan dirilis pada bulan Juli -Sepetember tahun 2021.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 51


B.3. Perbandingan realisasi Angka Konsumsi Ikan tahun 2020 dengan target akhir
Renstra tahun 2023

Tabel 34. Perbandingan Realisasi Angka Konsumsi Ikan Tahun 2020 terhadap Target Akhir Renstra
Tahun 2023

Realisasi Realisasi
2020 2020 thd
Target Kinerja Tujuan/Sasaran target
akhir
Sasaran Indikator
Renstra

2019 2020 2021 2022 2023

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


𝟖
𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟕

Meningkatnya Angka 40,36 42,40 44,46 46,79 49,51 49,52 100,02%


Konsumsi Ikan Konsumsi Ikan
Masyarakat (kg/kap/tahun)

Berdasarkan tabel di atas, capaian AKI tahun 2020 mencapai 100,02 % jika dibandingkan
dengan target pada akhir Renstra tahun 2023 sebesar 49,51 kg/kap/tahun.

B.4. Perbandingan realisasi Angka Konsumsi Ikan tahun 2020 terhadap target dan
realisasi Angka Konsumsi Ikan Nasional Tahun 2020

Tabel. 35. Perbandingan realisasi Angka Konsumsi Ikan tahun 2020 terhadap target dan realisasi
Angka Konsumsi Ikan Nasional Tahun 2020

Sasaran Strategis Indikator 2020 Realisasi Tahun 2020 terhadap


Kinerja target dan realisasi Nasional
Realisasi Target Realisasi Target Nasional Realisasi Nasional
Nasional AKI 2020 2020
Nasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3 3
x 100 %
x 100% 5
4

Meningkatnya Konsumsi Angka Konsumsi 49,52 56,39 54,62 87,62 90,66


Ikan Masyarakat Ikan
(kg/kap/tahun)

Berdasarkan tabel di atas, capaian AKI 49,52 Kg/Kap/Tahun mencapai 87,62 % jika dibandingkan
dengan target nasional dan masih rendah atau baru tercapai 90,66 % jika dibandingkan dengan
capaian angka konsumsi ikan nasional yang mencapai angka 54,50 Kg/Kap/Tahun.

B.5. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan Angka Konsumsi Ikan pada tahun
2020
Peningkatan konsumsi ikan tahun 2020 dapat di sebabkan karena :
1. Peningkatan angka konsumsi ikan dipengaruhi oleh Pola konsumsi ikan masyarakat pada
setiap strata usia, pendidikan, lokasi dan penghasilan berbeda, juga sangat tergantung pada
ketersediaan stok ikan. Kertersedian stok ikan pada tahun 2020 sebesar 376.249,15 ton.
Ketersediaan stok ikan ini mempengaruhi peningkatan produksi olahan perikanan. Pada
tahun 2020 produksi olahan sebesar 213.181,69 ton atau tercapai 100,10 % dari target

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 52


sebesar 212.971 ton. Selain itu peningkatan produksi olahan ini disebabkan oleh adanya
kegiatan Jaring Pengaman Sosial (JPS) pembelian produk olahan dari UKM. Walaupun
produksi perikanan menurun tetapi dapat mensuport produksi olahan karena masih adanya
stok tahun sebelumnya sehingga sasaran peningkatan produksi olahan dapat tercapai.
2. Sosialisasi gerakan memasyarakatkan makan ikan terus di galakkan dengan merangkul
setiap elemen sosisaliasi dan bekerja sama dg penggerak lainnya seperti PKK, dinas
kesehatan diantaranya posyandu, bermitra dg kementerian dan para anggota DPR RI yg
konsen terhadap gizi buruk dan stunting sehingga bisa memacu untuk terus dikembangkan
produk perikanan.
3. Berkembangnya pusat" Wisata kuliner tepi pantai dimana para wisatawan atau pengunjung
domestik di suguhkan makanan berbasis ikan. Hal ini di giatkan oleh pemuda desa
bekerjasama dengan badan usaha milik desa pesisir

Semakin tinggi tingkat konsumsi ikan memberikan pengaruh positif terhadap tingkat
kesehatan dan gizi masyarakat.
Beberapa permasalahan dalam pencapaian angka konsumsi ikan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi ikan
2. Kurang lancarnya distribusi sehingga akses masyarakat terhadap produk perikanan terbatas.
3. Minimnya ragam olahan / diversifikasi produk hasil perikanan
4. Faktor budaya dan kebiasaan konsumsi masyarakat terhadap suatu jenis produk makanan

Strategi peningkatan tingkat konsumsi ikan dilakukan melalui :


Strategi yang telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dalam
rangka meningkatkan Angka Konsumsi Ikan masyarakat melalui :
1. Meningkatkan Produksi Olahan Hasil Perikanan
Pola konsumsi ikan masyarakat pada setiap strata usia, pendidikan, lokasi dan penghasilan
berbeda. Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan segar masih sangat tinggi
dibandingkan dengan konsumsi hasil olahan. Akan tetapi seiring dengan bertambahnya usia
dan pengetahuan masyarakat tentang produk olahan perikanan terjadi pergeseran minat
terhadap produk olahan berbahan baku ikan.
Pengenalan ragam produk olahan dengan cita rasa dan harga yang terjangkau menjadi daya
tarik masyarakat untuk mengkonsumsi hasil olahan ikan. Pembinaan dan fasilitasi terhadap
UKM yang melakukan kegiatan pengolahan berbahan baku ikan diharapkan dapat
meningkatkan produksi olahan ikan yang bermutu dan memiliki nilai tambah yang tinggi. Pada
tahun 2020 produksi olahan Provinsi NTB sebesar 213.181,69 ton atau tercapai 100,10 % dari
target sebesar 212.971 ton dengan jumlah UKM sebanyak 530 UKM dan pelaku usaha
sebanyak 2.132 orang. Capaian selama kurun waktu tiga tahun terus mengalami peningkatan
yang cukup berarti. Tahun 2020 produksi olahan hasil perikanan meningkat 1,16 % dibanding
tahun 2019 dan 2018.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 53


2. Ketersediaan stock dan akses terhadap produk perikanan
Ketersediaan stock ikan untuk konsumsi harus dipastikan dapat menjamin kebutuhan
konsumsi masyarakat. Ketersediaan stok ikan pada tahun 2020 sebesar 376.249,15*) ton atau
mencapai 105,09 % dibanding target tahun 2020 sebesar 358.026 ton. Angka ini meningkat
2,73 % dibanding tahun 2019. Ketersediaan stock ikan untuk konsumsi harus dipastikan dapat
menjamin kebutuhan konsumsi masyarakat. Peningkatan stock ikan tahun 2020 disebabkan
oleh menumpuknya stok ikan yang yang biasa diekspor antar pulau atau ke antar negara.
Upaya yang telah dilaksanakan adalah dengan melakukan pemantauan
ketersediaan stok di Pelabuhan Perikanan dan Cold storage yang ada di seluruh wilayah
Provinsi NTB. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketersediaan stok ikan dan alur
logistik dan pemasaran hasil produksi ikan di dalam dan di luar wilayah NTB.

Tabel 36. Capaian Produksi Olahan Hasil Kelautan dan Perikanan di Provinsi NTB
Tahun 2018-2020 (Ton)
Indikator 2018 2019 2020
Kinerja Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
(%) (%) (%)
Produksi 222.854 210.738,31 94,56 211.893 210.738,31*) 99,46 212.971 213.181,69*) 100,10
Olahan Hasil
Kelautan dan
Perikanan
(ton)

Sumber data : *) Data sementara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Pada tahun 2020 produksi olahan Provinsi NTB sebesar 213.181,69 ton atau tercapai
100,10 % dari target sebesar 212.971 ton dengan jumlah UKM sebanyak 530 UKM dan pelaku
usaha sebanyak 2.132 orang. Capaian selama kurun waktu tiga tahun terus mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Tahun 2020 produksi olahan hasil perikanan meningkat 1,16
% dibanding tahun 2019 dan 2018. Capaian ini tercapai 98,83 % jika dibandingkan dengan
target pada akhir periode Renstra tahun 2023 sebesar 215.700 ton. Peningkatan produksi
olahan ini disebabkan oleh adanya kegiatan Jaring Pengaman Sosial (JPS) pembelian produk
olahan dari UKM. Walaupun produksi perikanan menurun tetapi dapat mensuport produksi
olahan karena masih adanya stok tahun sebelumnya sehingga sasaran peningkatan produksi
olahan dapat tercapai.

Tabel 37. Pertumbuhan Capaian Produksi Olahan Hasil Kelautan dan Perikanan di Provinsi NTB
Tahun 2018-2020
No. Tahun Realisasi Pertumbuhan (+/-) % pertumbuhan
1 2018 210.738,31*) 10.843,01 5.42
2 2019 210.738*) (0,31) 0
3 2020 213.181,69 2.443,38 1,16
Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 54


Grafik 15. Pertumbuhan Capaian Produksi Olahan Hasil Kelautan dan Perikanan di Provinsi NTB Tahun
2018-2020

6
5,42
5

1,16
1

0 0
2018 2019 2020
Pertumbuhan

Berdasarkan grafik di atas, capaian produksi olahan hasil kelautan dan perikanan dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 2,19 % per tahun. Hal
ini dipengaruhi oleh tingginya permintaan pasar terhadap hasil olahan berbahan baku ikan
dan rumput laut.
Proporsi penyumbang volume produksi olahan hasil perikanan tahun 2020 paling tinggi
terdapat di Kabupaten Dompu dengan jumlah 88.820,13 ton, diikuti oleh Kabupaten Lombok
Timur 83.176,75 ton, Sumbawa dengan jumlah 11.472,40 ton dan Kota Mataram dengan
jumlah 10.807,57 ton sedangkan jumlah produksi paling rendah terdapat di Kota Bima
1.791,75 ton.

Grafik 16.Komposisi Realisasi Produksi Ragam Olahan Hasil Perikanan Kota/Kabdi Provinsi NTB
Tahun 2020

Mataram,
Kota 51.63 %
Bima, Bima,
0.08% 10.28% Lombok Tengah; 1,15%
Lombok Barat; 1,64%

Dompu,
5.50%

Lombok Timur; 41,11%

KSB; 0,89%

Sumbawa,
9.15% KLU,
1.01%

Strategi yang telah ditempuh untuk mencapai target produksi olahan sekaligus
sebagai langkah meningkatkan mutu olahan hasil perikanan adalah 1)
memfasilitasi pelatihan
secara komprehensif dalam bentuk Desiminasi dan Bimtek pengolahan berbahan baku ikan, 2)
bantuan sarana dan prasarana pengolahan berupa freezer, dan 3)
Fasilitasi ke Perbankan
(Kredit Usaha Rakyat ) dalam rangka mengakses permodalan, 4)
Melakukan promosi produk
hasil kelautan dan perikanan dan mendorong sistem pemanfaatan bahan baku tanpa hasil
samping. Strategi lainnya adalah menerapkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) kepada
LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 55
Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang telah memenuhi persyaratan kelayakan dasar pengolahan,
GMP (Good Manufacturing Practices) dan SSOP (Standard Sanitation Operating Procedure).
Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) adalah Sertifikat yang diberikan kepada
perorangan atau kelompok yang melakukan aktivitas; seperti Pengolahan, Pengumpulan dan
Distribusi; hasil perikanan yang telah memenuhi persyaratan jaminan mutu kemananpangan
tingkat dasar. Persyaratan jaminan mutu dan keamanan sebagaimana dimaksudadalah
terpenuhinya persyaratan Cara Pengolahan Ikan yang Baik (Good ManufacturingPractice) dan
Prosedur Operasi Sanitasi Standar (Standard Sanitation OperatingProcedures). Penerbitan SKP
sangat penting sebagai alat/ bukti pengakuan pemenuhan persyaratan dasar jaminan mutu
dan keamanan pangan, juga sebagai instrument perundang-undangan yang wajib
dilaksanakan. Sertifikasi produk perikanan merupakan solusi persaingan usaha di era
globalisasi. Manfaat sertifikasi produk yaitu dapat meningkatkan percaya diri konsumen dan
produsen termasuk produsen regional daerah asal. Sampai pada tahun 2020, UPI yang terbit
bersertifikat adalah sebanyak 43 sertifikat, menurun 33,85 % dari tahun 2019 sebanyak 65
sertifikat, meningkat 4,44 % dari tahun 2018 sebanyak 45 bersertifikat SKP. Berikut adalah
data keragaan UPI bersertifikat SKP sampai dengan tahun 2020.
Tabel 38.Data UPI/UKM Yang Memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan Skala Menengah Tahun 2020

No Nama UPI Produk ID Produk EN No. SKP Tgl Terbit

1 CV. 88 AURORA Bandeng Beku Frozen Milkfish 16710/52/SKP/BK/XII/2020 23-12-2020

Frozen
Ikan Air Tawar
2 CV. 88 AURORA Freshwater Fish 16709/52/SKP/BK/XII/2020 23-12-2020
Beku (Gurami)
(Gourami)
CV. LOBSTER
Daging Lobster Frozen Lobster
3 ORIGIN 16636/52/SKP/BK/XII/2020 16-12-2020
Beku Meat
PARADISE

4 ANGGUN Ikan Pindang Boiled Fish 16109/52/SKP/LN/X/2020 22-10-2020

5 CV. 88 AURORA Salmon Beku Frozen Salmon 15945/52/SKP/BK/X/2020 10/12/2020

Frozen
6 CV. 88 AURORA Fillet Patin Beku 15944/52/SKP/BK/X/2020 10/12/2020
Pangasius Fillet
CV. LOBSTER
7 ORIGIN Lobster Hidup Live Lobster 15177/52/SKP/LN/VII/2020 20-07-2020
PARADISE
CV. LOBSTER
8 ORIGIN Lobster Beku Frozen Lobster 15023/52/SKP/BK/VI/2020 24-06-2020
PARADISE
UD. ANDRE
9 Kerang Segar Fresh Shellfish 14656/52/SKP/SG/IV/2020 23-04-2020
SEAFOOD
10 UD. ANDRE Ikan Demersal Fresh Demersal 14655/52/SKP/SG/IV/2020 23-04-2020
SEAFOOD Segar (Anggoli, Fish
Kerapu, Kakatua, (Goldbanded
Kakap) Jobfish,
Grouper,
Parrotfish,
Snapper)
CV. LOBSTER
11 ORIGIN Kerang Hidup Live Shellfish 14654/52/SKP/LN/IV/2020 23-04-2020
PARADISE
CV. LOBSTER
12 ORIGIN Kerang Segar Fresh Shellfish 14653/52/SKP/SG/IV/2020 23-04-2020
PARADISE

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 56


Fresh
CV. LOBSTER Cephalopoda
Cephalopods
13 ORIGIN Segar (Gurita, 14652/52/SKP/SG/IV/2020 23-04-2020
(Octopus,
PARADISE Cumi-cumi)
Squid)
Frozen
CV. LOBSTER Cephalopoda Beku
Cephalopods
14 ORIGIN (Gurita, Cumi- 14651/52/SKP/BK/IV/2020 23-04-2020
(Octopus,
PARADISE cumi)
Squid)
CV. LOBSTER
15 ORIGIN Tuna Segar Fresh Tuna 14650/52/SKP/SG/IV/2020 23-04-2020
PARADISE
CV. LOBSTER
16 ORIGIN Tuna Beku Frozen Tuna 14649/52/SKP/BK/IV/2020 23-04-2020
PARADISE
CV. LOBSTER
17 ORIGIN Udang Beku Frozen Shrimp 14594/52/SKP/BK/IV/2020 16-04-2020
PARADISE
Fresh Demersal
Ikan Demersal Fish (Emperor,
Segar (Lencam, Grouper,
CV. LOBSTER
Kerapu, Layur, Hairtail,
18 ORIGIN 14593/52/SKP/SG/IV/2020 16-04-2020
Bawal, Kakap, Pomfret,
PARADISE
Kurisi, Snapper,
Barramundi) Treadfin Bream,
Barramundi)
Fresh Pelagic
Ikan Pelagis Segar Fish (Bullet
CV. LOBSTER (Tongkol, Tuna, Mahi-
19 ORIGIN Lemadang, Marlin, mahi, Marlin, 14592/52/SKP/SG/IV/2020 16-04-2020
PARADISE Cakalang, Skipjack,
Tenggiri) Spanish
Mackerel)
Frozen Demersal
Ikan Demersal Fish (Emperor,
Beku (Lencam, Grouper,
CV. LOBSTER
Kerapu, Layur, Hairtail,
20 ORIGIN 14591/52/SKP/BK/IV/2020 16-04-2020
Bawal, Kakap, Pomfret,
PARADISE
Kurisi, Snapper,
Barramundi) Treadfin Bream,
Barramundi)
Frozen Pelagic
Ikan Pelagis Beku Fish (Bullet
CV. LOBSTER (Tongkol, Tuna, Mahi-
21 ORIGIN Lemadang, Marlin, mahi, Marlin, 14590/52/SKP/BK/IV/2020 16-04-2020
PARADISE Cakalang, Skipjack,
Tenggiri) Spanish
Mackerel)
CV. LAUT SARI
22 Kepiting Beku Frozen Crab 14529/52/SKP/BK/IV/2020 04/09/2020
AGUNG
CV. LAUT SARI
23 Lobster Beku Frozen Lobster 14528/52/SKP/BK/IV/2020 04/09/2020
AGUNG
CV. LAUT SARI
24 Kepiting Hidup Live Crab 14527/52/SKP/LN/IV/2020 04/09/2020
AGUNG
CV. LAUT SARI
25 Lobster Hidup Live Lobster 14526/52/SKP/LN/IV/2020 04/09/2020
AGUNG

CV. DELAPAN Frozen


26 Fillet Patin Beku 14404/52/SKP/BK/III/2020 30-03-2020
DELAPAN Pangasius Fillet

Frozen Pelagic
Fish (Baby
Ikan Pelagis Beku
Tuna, Bullet
(Baby Tuna,
Tuna, Indian
Tongkol,
Mackerel, Mahi-
27 CV. ERPA UTAMA Kembung, 14292/52/SKP/BK/III/2020 13-03-2020
mahi, Marlin,
Lemadang, Marlin,
Shortfin Scad,
Layang, Cakalang,
Skipjack,
Tenggiri)
Spanish
Mackerel)
28 CV. ERPA UTAMA Fillet Ikan Beku Frozen Fish Fillet 14263/52/SKP/BK/III/2020 03/11/2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 57


Fresh Demersal
Ikan Demersal
Fish (Emperor,
29 CV. ERPA UTAMA Segar (Lencam, 14262/52/SKP/SG/III/2020 03/11/2020
Grouper,
Kerapu, Kakap)
Snapper)
Frozen
Cephalopoda Beku
Cephalopods
30 CV. ERPA UTAMA (Sotong, Gurita, 14261/52/SKP/BK/III/2020 03/11/2020
(Cuttlefish,
Cumi-cumi)
Octopus, Squid)
Frozen Demersal
Ikan Demersal
Fish (Emperor,
31 CV. ERPA UTAMA Beku (Lencam, 14260/52/SKP/BK/III/2020 03/11/2020
Grouper,
Kerapu, Kakap)
Snapper)

32 CV. ERPA UTAMA Tuna Loin Segar Fresh Tuna Loin 14259/52/SKP/SG/III/2020 03/11/2020

33 CV. ERPA UTAMA Tuna Beku Frozen Tuna 14258/52/SKP/BK/III/2020 03/11/2020

34 CV. ERPA UTAMA Tuna Segar Fresh Tuna 14257/52/SKP/SG/III/2020 03/11/2020


Frozen Tuna
35 UD. EKA TIRTA Tuna Loin Beku 13858/52/SKP/BK/I/2020 23-01-2020
Loin
36 UD. EKA TIRTA Fillet Ikan Beku Frozen Fish Fillet 13857/52/SKP/BK/I/2020 23-01-2020
Ikan Demersal Fresh Demersal
37 UD. EKA TIRTA Segar (Kerapu, Fish (Grouper, 13856/52/SKP/SG/I/2020 23-01-2020
Kakap) Snapper)
Ikan Demersal Frozen Demersal
38 UD. EKA TIRTA Beku (Kerapu, Fish (Grouper, 13855/52/SKP/BK/I/2020 23-01-2020
Kakap) Snapper)
Frozen Pelagic
Ikan Pelagis Beku Fish (Baby
(Baby Tuna, Tuna, Bullet
39 UD. EKA TIRTA Tongkol, Tuna, Mahi- 13854/52/SKP/BK/I/2020 23-01-2020
Lemadang, Marlin, mahi, Marlin,
Layang, Cakalang) Shortfin Scad,
Skipjack)
Fresh Pelagic
Ikan Pelagis Segar
Fish (Baby
(Baby Tuna,
Tuna, Bullet
Tongkol,
40 UD. EKA TIRTA Tuna, Mahi- 13853/52/SKP/SG/I/2020 23-01-2020
Lemadang, Marlin,
mahi, Marlin,
Layaran, Layang,
Sailfish, Shortfin
Cakalang)
Scad, Skipjack)
41 UD. EKA TIRTA Tuna Loin Segar Fresh Tuna Loin 13852/52/SKP/SG/I/2020 23-01-2020

42 UD. EKA TIRTA Tuna Segar Fresh Tuna 13851/52/SKP/SG/I/2020 23-01-2020

43 UD. EKA TIRTA Tuna Beku Frozen Tuna 13850/52/SKP/BK/I/2020 23-01-2020

Data di atas menunjukan bahwa trend jenis produk yang disertifikasi masih relatif sama, yakni
produk mentah. Hal ini juga didorong potensi bahan baku hasil perikanan tangkap yang tinggi,
khususnya di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur dan Sumbawa.

Beberapa persoalan dalam pengembangan produksi olahan hasil perikanan perlu ditingkatkan
adalah :
1. Masih rendahnya kapasitas produksi unit pengolahan ikan (UPI) dan sarana dan prasarana unit
pengolahan ikan (UPI)
2. Masih rendahnyasumberdaya manusia pengelola unit pengolahan ikan (UPI)
3. Masih rendahnya kualitas mutu produk dan nilai tambah hasil perikanan
4. Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang memenuhi persyaratan jaminan mutu dan keamanan pangan
(bersertifikat) masih kurang.
5. Terbatasnya akses pemasaran hasil olahan bagi unit pengolahan ikan (UPI)

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 58


6. Masih kurangnya sarana prasarana pendukung yang memadai di sentra-sentra pengolahan hasil
perikanan.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut telah dilakukan kegiatan sebagai


berikut :
1. Menambah sarana dan prasarana produksi melalui bantuan social dan bedah UPI
2. Telah melakukan demonstrasi pengolahan ikan/demo masak Tingkat Kabupaten dan Provinsi.
3. Telah diterapkan sistem rantai dingin atau Cold Chain System (CCS) untuk menjaga kualitas mutu
produk hasil olahan bagi UPI
4. Telah dilakukan bimbingan teknis jaminan mutu untuk Unit Pengolahan Ikan (UPI)
5. Telah dilakukan promosi produk hasil olahan yang berbahan baku ikan dan rumput laut melalui
kegiatan NTB Hari Ikan Nasional di halaman kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
6. Kerjasama pendampingan dan pembangunan sarana dan prasarana, khususnya infrastruktur
seperti coldstorage, pasar higienis, jalan memadai, drainase, pengelolaan limbah/sampah,
kendaraan logistik, dan pengadaan sentra kuliner;

B.6. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian Angka Konsumsi Ikan


Tahun 2020
Dalam pencapaian Angka Konsumsi Ikan tahun 2020 didukung oleh 1 (satu) program
prioritas yang terdapat dalam DPA - APBD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun
2020, yaitu : Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi yang terdiri ari 5 (lima)
kegiatan yaitu 1) Pengembangan pengolahan dan jaminan mutu hasil perikanan, 2) pengembangan
usaha dan logistik hasil kelautan dan perikanan, 3)
penguatan dan pengembangan pemasaran
produk kelautan dan perikanan 4)
pengawasan dan pengendalian mutu hasil kelautan dan
perikanan dan 5)
peningkatan fungsi laboratorium penguji.
Kegiatan yang mendukung capaian angka konsumsi ikan adalah :
1. Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan.
Pemerintah Daerah terus berupaya untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat dengan
cara mensosialisasikan dan mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan yang
disingkat menjadi GEMARIKAN. Program Gemarikan dilakukan melalui kegiatan :
a. Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah yang disingkat menjadi PMTAS.
Program PMTAS pada tahun 2020 dilakukan kepada 200 anak sekolah yang ada di NTB
dengan kriteria penerima yang sudah ditentukan. Pemberian Makanan Tambahan Anak
Sekolah (PMTAS) dimaksudkan untuk menunjang dan membantu dalam pemenuhan
pangan hewani sebagai sumber pangan yang baik untuk masyarakat, mencegah stunting,
membantu dalam pengentasan angka kemiskinan dan kematian ibu dan anak pada proses
melahirkan, serta mengenalkan produk perikanan yang berbahan baku ikan dalam bentuk
produk olahan seperti bakso, scallop, stik ikan dan lain-lain.Tempat lokasi PMTAS sebagai
berikut :
- Desa Sukadana- Lombok Tengah sebanyak 100 orang;
- Desa Mertak – Lombok Tengah sebanyak 100 anak;

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 59


b. Pembentukan Forum Peningkatan Angka Konsumsi Ikan (FORIKAN) mulai dari tingkat
provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan/desa.
c. Desiminasi olahan hasil kelautan dan perikanan merupakan salah satu upaya untuk
menambah diversifikasi olahan, agar menambah volume olahan hasil kelautan dan
perikanan dengan tujuan untuk :
• Memperkenalkan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan yang diterapkan oleh Calon
UPT kepada UKM di NTB
• Menambah Ragam dan Diversifikasi Produk Kelautan dan Perikanan di Prov.NTB
khususnya di daerah Pesisir
• Meningkatkan volume produksi olahan hasil perikanan di NTB
• Upaya pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Diseminasi olahan hasil kelautan dan perikanan tahun 2020 telah dilaksanakan di
3 (tiga) Kabupaten yaitu Lombok Barat, Bima dan kota Mataram. Jenis olahan hasil
kelautan dan perikanan adalah pembuatan ikan asap, abon ikan, bandeng presto, cookies
rumput laut, bakso ikan dan philus rumput laut.

2. Pengembangan Pengolahan dan Jaminan Mutu Hasil Perikanan melalui pemberian bantuan
sarana dan prasarana pengolahan, fasilitasi unit pengolahan ikan untuk memenuhi standar
kelayakan pengolahan, pembinaan dan monitoring.
Bantuan sarana dan prasarana dilakukan melalui :
a. Rehab UPI Skala kecil dan pengadaan sarana pengolahan sebanyak 6 UPI yaitu :
- Poklahsar Sasaq Maiq – Lombok Barat
- Poklahsar Ingin Maju – Lombok Timur
- Poklahsar Sinar pagi -Sumbawa Barat
- Poklahsar wanita pesisir – Lombok Utara
- Poklahsar Cakalang – Ampenan Mataram
- Poklahsar La Nina – Kota Bima
b. Bantuan sarana pengolahan dalam rangka penanggulangan dampak Covid-19 berupa cool
box, mesin asap ikan, vacum sealer, freezer, dan sarana pegolahan abon.
3. Pengembangan Usaha dan Logistik Hasil Kelautan dan Perikanan
Koordinasi data logistik dan volume olahan bertujuan untuk mensinkronkan data ragam
volume olahan hasil perikanan terdiri dari pelaku usaha dan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota se-NTB;
4. Pengawasan dan pengendalian mutu hasil kelautan dan perikanan dan kegiatan Peningkatan
fungsi laboratorium penguji
Pengawasan dan pengendalian mutu hasil kelautan dan perikanan untuk menjamin
keamanan pangan hasil perikanan untuk produk-produk konsumsi lokal maupun yang akan
diekspor, serta membina pelaku usaha hasil perikanan dan memajukan pendidikan melalui
magang mahasiswa. Kegiatan ini mendukung pencapaian indikator Angka Konsumsi Ikan
yang dilakukan melalui kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan
Perikanan dan Peningkatan Fungsi Laboratorium Penguji dengan cara melakukan monitoring

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 60


keamanan pangan ke lapangan seperti UPI, TPI/PPI, suplier serta pasar yang ada di
Kabupaten/kota di NTB. Selain itu juga dilakukan pembinaan kepada pelaku usaha serta
pengambilan sampel produk perikanan dan kemudian dilakukan pengujian terhadap
kandungan bahan kimia dan bakteri berbahaya lainnya terhadap kondisi kesehatan dari pada
produk tersebut.
Parameter yang diuji pada tahun 2020 antara lain: parameter fisik (uji
organoleptik), parameter kimia (uji kadar air dan formalin) dan parameter mikrobiologi
(uji ALT, E.Coli dan Salmonella). Sampel yang diuji berjumlah 71 sampel atau menca pai
118,3 % dibanding target 2020 sebesar 60 sampel. Sedangkan untuk Laporan Hasil Uji
(LHU) sebanyak 47 dokumen tercapai 235% dari target sebanyak 20 dokumen.

3.2. Analisis Atas Efisiensi Sumberdaya

1. Efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan


pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Sebagai rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah, maka dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tergambar
semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai
dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kawajiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun. Pengelolaan daerah yang
dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif atau memenuhi value for money serta partisipasi
dan transparansi, akuntabilitas dan keadilan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
selanjutnya akan mengurangi jumlah pengangguran serta menurunkan tingkat kemiskinan.
Untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengeluaran daerah, maka pemerintah
daerah harus menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kepada Gubernur sebagai
pertanggungjawaban perangkat Daerah setiap tahunnya yang terdiri dari laporan realisasi
anggaran, laporan operasional, neraca, dan catatan atas laporan keuangan yang telah
memenuhi standar akuntansi pemerintahan yang telah disusun secara sistematika. Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB pada tahun 2020 memperoleh pagu sebesar
Rp.38.294.844.809,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.18.915.315.526,-
dengan realisasi sebesar Rp.18.005.520.520 atau 95,19%, Belanja Langsung sebesar
Rp.19.379.529.283 dengan realisasi Rp.16.014.975.481 atau 82,64%. Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan dalam pengelolaan anggaran tahun 2020 jika dibandingkan dengan target
anggaran yang tercantum di DPA TA. 2020 menunjukkan tingkat efektifitas yang cukup baik
dengan realisasi anggaran sebesar 88,84%, dan realisasi fisik sebesar 92,22%. Tingkat efisiensi
dan efektifitas hasil capaian kinerja terhadap realisasi anggaran dibandingkan target anggaran
pada RPJMD dan DPA Tahun 2020 dapat disajikan dalam tabel berikut :

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 61


Tabel 39. Tingkat efisiensi dan efektifitas hasil capaian kinerja Produksi Perikanan terhadap
realisasi anggaran dibandingkan target anggaran pada RPJMD dan DPA Tahun 2020

Indikator Target Realisasi Capaian Program Anggaran Tahun 2020


Kinerja % RPJMD DPA Realisasi DPA % %
(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) DPA RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(8/7)* (8/6)
100 *100
Produksi 1.171.670 907.016,59*) 77,41 Pengembangan 3.179.177 4.262.105 4.102.325,75 96,25 129,04
Perikanan Budidaya
Budidaya (ton) Perikanan

Produksi 234.799 229.237,21 97,63 Pengembangan 4.368.950 4.132.819,344 3.259.038,664 78,86 74,60
Perikanan dan Pengelolaan
Tangkap (ton) Perikanan
Tangkap

Cakupan 0,91 6,38 701,5 Program 1.581.654 435.683,1 433.482,1 99,49 27,41
kelompok Peberdayaan
masyarakat ekonomi
pesisir yang masyarakat
diberdayakan pesisir
(%)
Produksi 212.971 213.181,69 100.10 Program 1.648.869 1.794.420 1.697.693,5 94,61 102,96
olahan hasil optimalisasi
perikanan pengelolaan dan
yang bermutu pemasaran
dan memiliki produski
nilai tambah perikanan
(ton)

Cakupan 26.35 20,61 78,22 Program 3.172.113 2.202.227,622 515.717,255 23,52 16,26
pengelolaan Pengelolaan
sumberdaya sumberdaya laut,
pesisir dan pesisir dan
pulau-pulau pulau-pulau kecil
kecil yang
lestari dan
berkelanjutan
(%)

Tingkat efisiensi dan efektifitas berdasarkan rata – rata capaian 4 indikator diatas adalah sebesar
210,97%. Hal ini menunjukkan bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pencapaian kelima
indikator program ini dapat melakukan efisiensi anggaran sebesar 70,05% dari target anggaran
RPJMD tahun 2020.

Selanjutnya efisiensi dan efektifitas anggaran pada capaian indikator berikut :


Tabel 40. Efisiensi dan efektifitas anggaran pada capaian indikator Angka Konsumsi
Ikan(kg/kap/thn)
Anggaran 2020
Indikator Capaian
Target Realisasi Program RPJMD DPA Realisasi DPA % %
Kinerja %
(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) DPA RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(8/7)* (8/6*1
100 00)
Angka 42,40 49,52 116,79 Optimalisasi 1.648.869 1.794.420 1.697.693,5 94,61 102,96
Konsumsi Ikan pengelolaan
(kg/kap/thn) dan
Pemasaran
Produksi
Perikanan

Dari tabel diatas terlihat tingkat efektifitas anggaran sebesar 102,96%. Hal ini menunjukkan Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dalam penggunaan anggaran untuk pencapaian indikator ini
sangat efisien.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 62


Anggaran Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2018-2020 dapat disajikan dalam tabel berikut
:

Tabel 41. Anggaran Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2018 - 2020
Pagu Realisasi

No Tahun Hibah/bansos
Belanja Tidak Belanja Belanja Tidak Belanja
Total Total Realisasi
Langsung Langsung Langsung Langsung

1 2018 36.785.454.399 20.451.769.700 16.333.684.700 3.496.000.000 35.302.360.617 19.430.732.725 15.871.627.892

2 2019 41.751.199.260 20.339.995.500 21.411.203.760 2.871.000.000 39.493.217.999 20.339.995.500 21.411.203.760

3 2020 38.294.844.809 18.915.315.526 19.379.529.283 5.240.091.150 34.020.496.001 18.005.520.520 16.014.975.481

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun Anggaran 2018 – 2020

2. Efisiensi dan efektifitas kegiatan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “KBBI”, efektifitas adalah daya guna, keaktifan serta
adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan antara seseorang yang melaksanakan tugas dengan tujuan
yang ingin dicapai. Dimana rumus efektivitas adalah (ouput aktual)/output target ≥1, maka bila hasil
perbandingan output aktual dengan output target < 1 maka efektivitas tidak tercapai dan bila
perbandingan antara output aktual dengan output target ≥ 1, maka efektivitas tercapai. Semakin
banyak rencana kegiatan yang akan dicapai maka suatu kegiatan semakin efektif. Apabila hasil
Sedangkan tingkat efektifitas kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran sesuai Perjanjian Kinerja
dalam kategori efektif. Pencapaian sasaran meningkatnya produksi perikanan didukung oleh 4
(empat) program prioritas yang terdiri dari masing-masing 5 (lima) kegiatan pendukungnya. Rata-
rata capaian indikator output kegiatan untuk masing-masing program adalah sebagai berikut :
1. Efektifitas kegiatan pada program pengembangan budidaya perikanan rata-rata sebesar 286,75
%.
2. Efektifitas kegiatan pada program pengembangan dan pengelolaan perikanan tangkap rata-rata
sebesar 65,69 %.
3. Efektifitas kegiatan pada program pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil rata-
rata sebesar 82,99 %.
4. Efektifitas kegiatan pada program Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir rata-rata sebesar
618,25 %.

Efektifitas pada program Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir ini dipengaruhi dari
kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka membantu masyarakat pesisir dalam
peningkatan kapasitas usaha di masa pandemik Covid-19 dalam bentuk bantuan stimulus ekonomi
bagi pelaku usaha berupa pemberian bantuan/hibah berupa sarana dan prasarana pembudidayaan
ikan, sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran, alat penangkapan ikan dan rumah tunnel
garam bagi petambak garam. Kebijakan ini sebagai salah satu program afirmasi penanggulangan
dampak covid-19 khusus bagi masyarakat yang rentan dan terdampak.

Sedangkan tingkat efektifitas kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran meningkatnya


konsumsi ikan masyarakat sesuai Perjanjian Kinerja dalam kategori efektif yang didukung oleh 1
LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 63
(satu) program prioritas yang terdiri dari 5 (lima) kegiatan pendukungnya. Efektifitas pada program
ini dipengaruhi peningkatan produksi olahan yaitu dengan adanya kegiatan Jaring Pengaman Sosial
(JPS) pembelian produk olahan dari UKM sehingga Angka Konsumsi Ikan Provinsi NTB dapat
melampaui target sebesar 116,79%.
3. Efisiensi Sumberdaya Manusia

Untuk meningkatkan efisiensi melalui manajemen Sumberdaya manusia pada Dinas Kelautan dan
Perikanan ProvinsiNusa Tenggara Barat dengan jumlah personil sampai dengan tanggal 31 Desember
2020 adalah sebanyak 217 orang dengan rincian 200 PNS, Pegawai Tidak Tetap sebanyak 17 orang
yang tersebar pada kantor induk dan UPTD serta instalasinya lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB. Jumlah personil yang ada dengan beragam latar dan jenjang pendidikan, jenjang
jabatan, dan pengetahuan serta keterampilan sebagai modal untuk memaksimalkan mencapai tujuan
bersama Dinas Kelautan dan Perikanan sehingga dengan peningkatan produktivitas SDM yang
bertanggung jawab secara strategis, sosial dan etika dapat dioptimalkan untuk mencapai target
kinerja yang telah ditetapkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.

4. Sarana dan Prasarana Penunjang

Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pada tahun 2020 pada kantor induk dan UPTD
penyumbang PAD tetap dioptimalkan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

3.3. REALISASI ANGGARAN

a. Capaian Anggaran Tahun Anggaran 2020


Total pagu Anggaran Pelaksanaan Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Perubahan (DPAP-APBD) yang dialokasikan pada Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB tahun 2020 senilai Rp. 38.294.844.809,- terdiri dari Belanja Langsung
senilai Rp. 19.379.529.283,- dan Belanja Tidak Langsung Rp. 18.915.526,-. Sedangkan alokasi
APBN pada tahun 2020 adalah sebesar Rp. 2.981.196.000,- yang berasal dari dana
Dekonsentrasi (DK).
Secara umum seluruh kegiatan yang diprogramkan Tahun 2020 dapat direalisasikan dan
dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut tercermin dari hasil realisasi penyerapan APBD sesuai
dengan Laporan Pelaksanaan Program/kegiatan DPA-APBD Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB sampai dengan 31 Desember 2020 secara keseluruhan sebesar Rp.
34.020.496.001 atau mencapai 88,84% dengan perkembangan fisik 92,22%. Sedangkan, total
capaian APBN sampai dengan 31 Desember 2020 adalah senilai Rp. 2.883.845,320,- atau
sebesar 96,73% dari pagu dengan kemajuan fisik mencapai 100%.Rincian capaian serapan
anggaran masing-masing program/kegiatan yang bersumber APBD dan APBN ini dapat dilihat
pada lampiran 10 dan 11.
Sisa anggaran APBD yang tidak dimanfaatkan pada tahun 2020 adalah sebesar Rp.
4.274.348.808 atau sebesar 11,16% merupakan hasil efisiensi penggunaan anggaran yang
selanjutnya dikembalikan ke Kas Daerah. Begitu juga halnya sisa anggaran APBN tahun 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 64


yang tidak dimanfaatkan sebesar Rp. 97.350.680,- (3,27%) merupakan hasil efisiensi anggaran
yang dikembalikan ke Kas Negara
Alokasi anggaran untuk program/kegiatan yang mendukung secara langsung sasaran
strategis dan indikator kinerja utama dalam perjanjian kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB TA. 2020 berjumlah Rp. 15.467.562.066,- yang berasal dari APBD Provinsi
sejumlah Rp. 12.827.255.066,- dan APBN (Dekonsentrasi) sejumlah Rp. 2.640.307.000,-.
Rincian anggaran tersebut sesuai program/kegiatan pendukung perjanjian kinerja Tahun 2020
tertera pada tabel 42 berikut :

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 65


Tabel 42. Rincian anggaran yang sesuai Program/ Kegiatan pendukung perjanjian Kinerja Tahun 2020

Tahun 2020 Anggaran Ket


No. Sasaran Indikator Program/
Strategis Kinerja Kegiatan APBD APBN
Target Realisasi % Fisik
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Fisik (%)
(%)
1. Meningkatnya 1. Produksi 1.406.469,00 1.136.253,8*)
80,79 Program 4.262.105.000 4.102.325.750 96,25 97,80
Produksi Perikanan Pengembangan
Perikanan (Ton) Budidaya Perikanan
Kegiatan 12.550.000 12.550.000 100 100
Pengelolaan dan
Pengembangan
Produksi Perikanan
Budidaya

Kegiatan Pengelolaan 2.336.090.000 2.305.697.000 98,70 100


dan Pemberdayaan
Usaha Pembudidaya
Ikan
Kegiatan Pengelolaan 1.391.665.000 1.380.434.250 99,19 100
Sistem Pembenihan
Ikan
Kegiatan Peningkatan 328.000.000 303.747.000 92,61 100
Produksi Benih Ikan
Budidaya Perikanan
Laut
Kegiatan Peningkatan 193.800.000 99.897.500 51,55 51,60
Produksi Benih Ikan
Budidaya Perikanan Air
Payau
Program 1.804.778.000 1.717.401.360 95,16 100
Pengelolaan
Sumberdaya
Perikanan Budidaya
Program
Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
Pesisir

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 66


Kegiatan Penguatan *) Didukung
Usaha Budidaya anggaran program
Perikanan yang sama pada
sasaran no 2
Jumlah 4.262.105.000 4.102.325.750 96,25 97,80 1.804.778.000 1.717.401.360 95,16 100

Program 4.132.819.344 3.259.038.664 78,86 80,33


Pengembangan
Perikanan Tangkap
Kegiatan 5.950.000 5.950.000 100 100
Pengelolaan Pelabuhan
Perikanan

Kegiatan 522.860.000 493.336.000 94,35 95,22


Pengelolaan dan
Pengembangan Unit
Penangkapan Ikan dan
Kenelyanan

Kegiatan 716.498.350 696.806.350 97,25 97,91


Pengelolaan
Sumberdaya Ikan dan
Pengendalian
Penangkapan Ikan

Kegiatan Pengelolaan 259.587.000 253.937.000 97,82 97,94


Pelabuhan dan
Kesyahbadaran

Kagiatan Tata 2.627.923.994 1.809.009.314 68,84 70,80


Kelola Pelabuhan dan
Pelayanan Usaha

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 67


Program 166.369.000 166.160.840 99,87 100
Pengelolaan Perikanan
Tangkap

Program
Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
Pesisir
Kegiatan *) Didukung
Penguatan Usaha Anggaran Program
Perikanan Tangkap yang sama pada
Sasaran No.2

Jumlah 4.132.819.344 3.259.038.664 78,86 80,33 166.369.000 166.160.840 99,87 100

Program 435.683.100 433.482.100 99,49 100


Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
Pesisir
Kegiatan 434.283.100 432.082.100 99,49 100
Pengembangan Usaha
Masyarakat Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
Kegiatan Penguatan 1.400.000 1.400.000 100 100
Usaha Budidaya
Perikanan
Kegiatan usaha 0 0 0 0
perikanan tangkap
Kegiatan Penguatan 0 0 0 0
Usaha Pengolahan dan
Pemasaran Hasil
Perikanan

Jumlah 435.683.100 433.482.100 99,49 100

Program 2.202.227.622 515.717.255 23,42 24,21


Pengelolaan
Sumberdaya Laut,
Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 68


Kegiatan Pengawasan 30.475.680 30.475.680 100 100
dan Pengendalian
Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan
Kegiatan Penataan 68.590.000 68.565.000 99,96 100
Ruang Laut dan
Pengelolaan Perairan
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Kegiatan Pelestarian 12.205.000 12.205.000 100 100
dan Pemulihan
Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan
Kegiatan Pengawasan 153.070.250 137.078.350 89,55 96,73
dan Penertiban Ilegal
Fishing

Kegiatan 1.937.886.692 267.393.225 13,80 14,02


Pengembangan
konservasi laut dan
perairan
Program 230.313.000 229.653.000 99,71 100
Pengelolaan ruang
laut

Program 326.392.000 325.807.500 99,82 100


Pengawasan
Pengelolaan Sumber
Daya Kelautan dan
Perikanan
Program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
psisir
Kegiatan Penguatan *) Didukung
Usaha Petambak garam anggaran
program yang
sama pada
sasaran no 2

Jumlah 2.202.227.622 515.717.255 23,42 24,11 556.705.000 555.460.500 99,78 100

Jumlah Sasaran 1 11.032.835.066 8.310.563.769 78,08 2.404.237.000 2.386.814.044 99,28

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 69


2. Meningkatnya 2. Angka 42,40 49,52 116,79 Program Optimalisasi
konsumsi ikan Konsumsi Pengelolaan dan
masyarakat Ikan Pemasaran Produksi 1.794.420.000 1.697.693.500 94,61 99,16
(kg/kapita/th) Perikanan

Kegiatan
Pengembangan
Pengolahan dan 1.635.375.000 1.594.243.500 97,48 99,08
Jaminan Mutu Hasil
Perikanan
Kegiatan
Pengembangan Usaha
48.545.000 28.270.000 58,23 100
dan Logistik Hasil
Kelautan dan Perikanan
Kegiatan 54.940.000 19.940.000 36,29 100
Penguatan dan
Pengembangan
Pemasaran Produk
Kelautan dan Perikanan
Kegiatan Pengawasam 35.110.000 34.790.000 99,09 100
dan Pengendalian Mutu
Hasil Kelautan dan
Perikanan
Kegiatan Peingkatan 20.450.000 20.450.000 100 100
Fungsi Laboratorium
Penguji
Program Penguatan 112.455.000 111.204.300 98,89 100
Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
psisir
Kegiatan Penguatan *) Didukung
Usaha Pengolahan dan anggaran program
Pemasaran Hasil yang sama pada
Perikanan sasaran no 2
Jumlah Sasaran 2
1.794.420.000 1.697.693.500 94,61 94,61 112.455.000 111.204.300 98,89 100

Jumlah sasaran 1 + 2 12.827.255.066 10.008.257.269 78,02 79,79 2.640.307.000 2.550.227.000 96,59 100

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020 70


L
AKIP/
LKjIP
Dinas
Kelaut
an
dan
Perika
nan
Provin
si NTB
2020
Tabel 43. Rincian Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Berdasarkan Pelaksanaan
Program/Kegiatan dalam DPA – APBD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Tahun Anggaran 2020
NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 DINAS KELAUTAN 38.294.844.809
100,00 34.020.496.001 88,84 92,22
DAN PERIKANAN
A BELANJA TIDAK
LANGSUNG 18.915.315.526 49,39 18.005.520.520 95,19 100,00

B BELANJA LANGSUNG
19.379.529.283 50,61 16.014.975.481 82,64 84,63
I PROGRAM
PELAYANAN
4.245.408.630 11,09 4.132.203.558 97,33
ADMINISTRASI 99,86
PERKANTORAN
1
Penyediaan Jasa
698.500 0,00 698.500 100,00
Surat Menyurat 100,00
2 Penyediaan jasa
komunikasi; sumber 805.152.400 2,10 764.671.247 94,97
99,63
daya air dan listrik
3
Penyediaan jasa
404.048.000 1,06 394.440.000 97,62
administrasi keuangan 100,00
4
Penyediaan Jasa
814.529.880 2,13 801.937.684 98,45
Kebersihan Kantor 100,00
5
Penyediaan alat tulis
49.654.250 0,13 46.896.575 94,45
kantor 100,00
6 Penyediaan barang
cetakan dan 33.479.600 0,09 27.999.500 83,63
91,04
penggandaan
7
Penyediaan Peralatan
dan Perlengkapan 45.150.000 0,12 45.109.400 99,91
100,00
Kantor
8 Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan 9.500.000 0,02 5.040.000 53,05
100,00
perundang-undangan
9
Penyediaan makanan
48.975.000 0,13 48.974.500 100,00
dan minuman 100,00

10 Penyelarasan
Program Pemerintah 71.941.400 0,19 50.532.500 70,24
100,00
Pusat dan Daerah
11 Penyediaan jasa
administrasi dan 673.400.000 1,76 673.200.000 99,97
100,00
teknis perkantoran
12 Penyelarasan
Program Pemerintah
273.501.000 0,71 273.361.000 99,95
Provinsi dan 100,00
Kabupaten/Kota
Penyediaan Alat
1.093.000 0,00 1.093.000 100,00
Listrik dan Elektronik 100,00

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

71
NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
Penyediaan Jasa
1.014.285.600 2,65 998.249.652 98,42
Keamanan Kantor 100,00
II. PENINGKATAN
SARANA DAN
1.580.703.217 4,13 1.179.185.604 74,60 75,21
PRASARANA
APARATUR
1
Pembangunan
160.850.000 0,42 159.947.000 99,44
gedung kantor 100,00
2 Pengadaan
Kendaraan 449.000.000 1,17 449.000.000 100,00
100,00
Dinas/Operasional
3 Pengadaan
Perlengkapan Gedung 572.453.200 1,49 180.943.500 31,61
32,88
Kantor
4
Pemeliharaan rutin/
berkala Gedung 65.000.000 0,17 63.455.000 97,62
100,00
Kantor
5
Pemeliharaan Rutin/
Berkala Kendaraan 221.842.017 0,58 214.282.104 96,59
96,59
Dinas/ Operasional
6 Pemeliharaan Rutin/
Berkala Perlengkapan 0 0,00 0 0,00
-
Gedung Kantor
7
Pemeliharaan Rutin/
Berkala Peralatan 16.150.000 0,04 16.150.000 100,00
100,00
Gedung Kantor

III PROGRAM
PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER 38.820.000 0,10 35.610.000 91,73 100
DAYA APARATUR
1
Pendidikan dan
9.220.000 0,02 9.220.000 100,00 100
Pelatihan Formal
2
Peningkatan mental
12.000.000 0,03 12.000.000 100,00 100
dan fisik aparatur
3 Pembinaan,
pengendalian dan
10.000.000 0,03 9.990.000 99,90 100
pengawasan
kepegawaian
4
Peningkatan iman dan
7.600.000 0,02 4.400.000 57,89 100
taqwa aparatur
IV PROGRAM 560.246.370 1,46 532.623.050 95,07 100
PENINGKATAN
PENGEMBANGAN
SISTEM PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA
DAN KEUANGAN

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

72
NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyusunan laporan 31.225.000 0,08 31.225.000 100 100
capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
2 Penyusunan 10.750.000 0,03 10.750.000 100 100
Pelaporan Keuangan
Akhir Tahun

Penyusunan Rencana 326.926.370 0,85 321.930.550 98,47 100


Kerja SKPD

Monitoring, Evaluasi 191.345.000 0,5 168.717.500 88,17 100


dan Pelaporan

V PROGRAM 127.096.000 0,33 127.096.000 100 100


PENINGKATAN
KAPASITAS
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH

1 Peningkatan Manajemen 127.096.000 0,33 127.096.000 100 100


Asset/Barang Milik
Daerah

VI PROGRAM
PEMBERDAYAAN
EKONOMI 435.683.100 1,14 433.482.100 99,49
MASYARAKAT 100,00
PESISIR
1 Pengembangan usaha
masyarakat pesisir dan
434.283.100 1,13 432.082.100 99,49
pulau-pulau kecil 100,00

2 Penguatan usaha
budidaya perikanan 1.400.000 0,00 1.400.000 100,00
100,00
3 Penguatan usaha
perikanan tangkap 0 0,00 0 0,00
-
4 Penguatan usaha
pengolahan dan
0 0,00 0 0,00
pemasaran hasil -
perikanan
VII PROGRAM
PENGEMBANGAN
4.262.105.000 11,13 4.102.325.750 96,25 97,80
BUDIDAYA
PERIKANAN
1 Pengelolaan dan
pengembangan produksi
12.550.000 0,03 12.550.000 100,00 100
perikanan budidaya

2 Pengelolaan dan
pemberdayaan usaha 2.336.090.000 6,10 2.305.697.000 98,70 100
pembudidaya ikan

3 Pengelolaan sistem
perbenihan ikan 1.391.665.000 3,63 1.380.434.250 99,19 100

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

73
NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
4 Peningkatan produksi
benih ikan budidaya 328.000.000 0,86 303.747.000 92,61 100
perikanan laut

5 Peningkatan produksi
benih ikan budidaya 193.800.000 0,51 99.897.500 51,55 51,60
perikanan air payau

VII PROGRAM 4.132.819.344 10,79 3.259.038.664 78,86 80,33


I PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN
PERIKANAN
TANGKAP
1 Pengelolaan pelabuhan
perikanan 5.950.000 0,02 5.950.000 100,00 100
2 Pengeloaan dan
pengembangan unit
penangkapan ikan dan 522.860.000 1,37 493.336.000 94,35 95,22
kenelayanan
3 Pengelolaan pelabuhan
dan kesyahbandaran 259.587.000 0,68 253.937.000 97,82 97,94
4 Tata kelola pelabuhan
dan pelayanan usaha 2.627.923.994 6,86 1.809.009.314 68,84 70,80
5 Pengelolaan sumbedaya
ikan dan pengendalian
penangkapan ikan
716.498.350 1,87 696.806.350 97,25 97,91

IX PROGRAM
OPTIMALISASI
PENGELOLAAN DAN
1.794.420.000 4,69 1.697.693.500 94,61 99,16
PEMASARAN
PRODUKSI
PERIKANAN
1 Pengembangan
Pengolahan dan Jaminan
Mutu Hasil Perikanan 1.635.375.000 4,27 1.594.243.500 97,48 99,08

2 Pengembangan Usaha
dan Logistik Hasil 48.545.000 0,13 28.270.000 58,23 100
Kelautan dan Perikanan

3 Penguatan dan
Pengembangan
Pemasaran Produk 54.940.000 0,14 19.940.000 36,29 100
Kelautan dan Perikanan
4 Pengawasan dan
Pengendalian Mutu Hasil 35.110.000 0,09 34.790.000 99,09 100
Kelautan dan Perikanan
5 Peningkatan Fungsi
Laboratorium Penguji
20.450.000 0,05 20.450.000 100,00 100

X PROGRAM 2.202.227.622 5,75 515.717.255 23,42 24,,11


PENGELOLAAN
SUMBERDAYA LAUT,
PESISIR DAN PULAU-
PULAU KECIL

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

74
NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengawasan dan 30.475.680 0,08 30,475.680 100 100
Pengendalian
Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan
2 Pelestarian dan 12.205.000 0,03 12.205.000 100 100
Pemulihan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan
3 Penataan Ruang Laut 68.590.000 0,18 68.565.000 99,96 100
dan Pengelolaan
Perairan Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil
4 Pengawasan dan 153.070.250 0,40 137.078.350 89,55 96,73
Penertiban Ilegal Fishing

5 Pengembangan 1.937.886.692 5,06 267.393.225 13,80 14,02


Pengelolaan Konservasi
Laut dan Perairan

b. Kinerja Anggaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB


- Penyerapan Anggaran
Tabel 44. Jumlah Pagu Anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Tahun 2018 - 2020
%
Tahun Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian

2017 39.794.318.600 38.103.395.911 95,75

2018 36.785.454.400 35.302.360.617 95,97

2019 41,751,199,260 39,493,217,999 94,59

2020 38.294.844.809 34.020.496.001 88,84

Grafik 17. Perbandingan Jumlah Anggaran dan Realisasi Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB Tahun 2018 - 2020

50.000.000.000
40.000.000.000
30.000.000.000
20.000.000.000
10.000.000.000 95,97 94,59 88,84
0
2018 2019 2020

Pagu Realisasi Capaian

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

75
Berdasarkan tabel dan grafik diatas terlihat bahwa dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun
2018 – 2020 menunjukkan bahwa tingkat efisiensi dan efektivitas penyerapan anggaran
belanja masuk dalam kategori efektif, dimana dari pagu anggaran yang dialokasikan
terealisasi rata – rata 95,44 % pertahun. Tetapi penyerapan anggaran pada tahun 2020
menurun yaitu 88,84 % dengan kategori cukup efektif. Penilaian ini berdasarkan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 Tahun 1996 Tentang Kriteria
tingkat efektifitas penggunaan anggaran adalah sebagai berikut :
1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka anggaran belanja dikatakan sangat
efektif.
2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%, maka anggaran belanja dikatakan efektif.
3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%, maka anggaran belanja dikatakan cukup
efektif.
4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%, maka anggaran belanja dikatakan kurang
efektif.
5. Jika hasil pencapaian dibawah 60%, maka anggaran belanja dikatakan tidak efektif.
Realisasi anggaran tahun 2020 menurun/ rendah sebesar 88,44% disebabkan karena
terjadinya refocusing anggaran yang berulangkali dari semula pada Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB menjadi pada BPKAD Provinsi NTB dan kembali lagi ke Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB sehingga mengakibatkan terlambatnya melakukan
kontrak (surat perjanjian kerja) berimplikasi juga dengan terlambatnya penginputan ke
dalam aplikasi OMSPAN. Hal ini menyebabkan beberapa kegiatan tidak dapat terealisasi
anggaran yang bersumber dari dana alokasi khusus penugasan dan DAK Cadangan.

Selanjutnya jika dilihat dari proporsi anggaran dan realisasi berdasarkan jenis Belanja
Tidak Langsung dan Belanja Langsung dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun dapat dilihat
sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 45. Proporsi anggaran dan realisasi berdasarkan jenis Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung tahun 2018 - 2020

PROPORSI
PROSENTASE
ALOKASI
JENIS ANGGARAN REALISASI ANGGARAN CAPAIAN
ANGGARAN
REALISASI (%)
TAHUN (%)

BTL BL TOTAL BTL BL TOTAL BTL BL TOTAL BTL BL

2018 20.451.769.700 16.333.684.700 36.785.454.400 19.430.732.700 15.871.627.800 35.302.360.600 95,01 97,17 95,97 55,60 44,40

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

76
2019 20.339.995.500 21.411.203.760 41.751.199.260 18.928.626.633 20.564.591.366 39.493.217.999 93,06 96,05 99,36 48,7 51,3

2020 18.915.315.526 19.379.529.283 38.294.844.809 18.005.520.520 16.014.975.481 34.020.496.001 95,19 82,64 88,84 49,39 50,61

Grafik 18. Perkembangan Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2018 - 2020

45.000.000.000
40.000.000.000
35.000.000.000
30.000.000.000
Jika dilihat dari grafik diatas perkembangan Belanja Tidak Langsung dinas menunjukkan
25.000.000.000
pada tahun 2020 mengalami penurunan 7 % dibanding pagu tahun 2019. Sedangkan
20.000.000.000
pada Belanja Langsung terlihat menurun 9,49 % dibanding Belanja Langsung Tahun
15.000.000.000
2019. Hal ini disebabkan adanya rasionalisasi anggaran Belanja Langsung pada Dinas
10.000.000.000

Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19.
5.000.000.000
0
Grafik 19. Perbandingan Anggaran
2018 Belanja Langsung dan
2019Belanja Tidak Langsung 2020
Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2017 – 2020
BTL BL TOTAL

Grafik 19. Perbandingan Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2018 - 2020

90.000.000.000

80.000.000.000

70.000.000.000 41.751.199.260
38.294.844.809
36.785.454.400
60.000.000.000

50.000.000.000

40.000.000.000 21.411.203.760
16.333.684.700 19.379.529.283

30.000.000.000

20.000.000.000 20.451.769.700 20.339.995.500 18.915.315.526

Berdasarkan tabel dan grafik diatas bahwa proporsi alokasi anggaran selama 3 (tiga)
tahun pada anggaran Belanja Tidak Langsung rata – rata sebesar 51,23 % pertahun dan
Belanja Langsung sebesar 48,77 % pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
belanja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB selama 3 (tiga) tahun relatif baik.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

77
Selama ini ada anggapan bahwa Kualitas belanja daerah dan APBD dianggap masih
lemah dengan salah satu indikasi belanja tidak langsung selalu lebih besar dari belanja
langsung. Seperti kita ketahui komponen belanja langsung terdiri dari Belanja Pegawai,
Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal. Jika dibreakdown berdasarkan komponen
belanja langsung yang dialokasikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB,
bahwa dalam periode Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, rata – rata
proporsi anggaran belanja langsung dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 20. Proporsi Rata – rata Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Jenis Belanja
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2020

1.408.480.000

6.124.553.444

11.846.495.839

belanja pegawai belanja barang dan jasa belanja modal

Dari grafik diatas terlihat bahwa porsi belanja pegawai paling kecil diantara 2 (dua)
komponen belanja lainnya. Dimana Belanja pegawai merupakan penjabaran dari
kegiatan pendukung dari kedua komponen belanja lainnya. Belanja barang dan jasa
dijabarkan pada program dan kegiatan prioritas OPD dalam pencapaian target kinerja
dan belanja barang untuk masyarakat berupa kegiatan hibah/bansos dan pokok pikiran
dewan. Sedangkan untuk belanja modal diarahkan kepada pemenuhan sarana dan
prasarana pelayanan publik OPD, UPTD dan CDK (Cabang Dinas Kelautan) lingkup
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
selama ini selalu mengupayakan porsi Belanja Langsung lebih besar dibandingkan
dengan Belanja Tidak Langsung. Karena Belanja Langsung merupakan instrumen
penting dalam pencapaian target kinerja yang telah dirumuskan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan dimana Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Renstra Provinsi NTB
Tahun 2019 – 2023 dalam peningkatan produksi kelautan dan perikanan dan
pengentasan angka kemiskinan dan sebagai penyedia pangan untuk jenis protein ikan.
Selain itu Komitmen dinas untuk memprioritaskan kepentingan publik terutama

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

78
berkaitan dengan pengentasan kemiskinan juga ikut menentukan kualitas belanja dinas.
Selanjutnya perkembangan dan Proporsi Komponen Belanja Langsung Dinas Kelautan
dan Perikanan kami sajikan sebagaimana tabel dan grafik dibawah ini.
Tabel 46. Alokasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Jenis Belanja
Tahun 2018 – 2020
Proporsi Alokasi Belanja Langsung Menurut Jenis Belanja

Belanja Langsung Belanja


No Tahun Belanja Barang Belanja Belanja
(Rp) Belanja Pegawai Belanja Modal Barang
dan Jasa Pegawai Modal
(Rp) (Rp) dan Jasa
(Rp) (%) (%)
(%)

1. 2018 16.333.684.700 1.467.044.000 10.298.090.700 4.568.550.000 8,98 63,05


27,97
2. 2019 21.411.203.760 1.284.836.000 11.895.656.510 8,230.711.250 6,00 55,56
38,44
3. 2020 19.379.529.283 1.408.480.000 11.846.495.839 6.124.553.444 7,27 61,13 31,60

Pada tahun 2020, Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan kontribusi keuangan daerah
melalui tercapainya realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) hasil retribusi Daerah.

Tabel 47. Capaian Realisasi PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2018 – 2020
Tahun Target Realisasi Capaian (%)

1. 2018 1.210.250.000 1.016.680.366 84,01

2. 2019 1.820.250.000 1.937.005.120 106,41

3. 2020 3.207.034.200 1.665.283.557 51.93

Tabel 48. Capaian Realisasi PAD hasil retribusi Daerah Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Nusa Tenggara Barat Terhadap Target Tahun 2018-2020
Commented [u1]:
Tahun
No Uraian
2018 2019 2020
1 Target (%) 100 100 100

2 Realisasi (%) 84,01 106,41 51,93

3 Pencapaian (%) 84,01 106,41 51,93

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

79
Grafik 21.Perkembangan Persentase Ketercapaian Realisasi PAD Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat Terhadap Target Tahun 2018-2020
120

106,41
100

84,01
80

60
51,93

40

Berdasarkan tabel dan grafik di atas Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar
Rp.1.665.283.557 atau 51,93 % dari target Rp. 3.207.034.200,-. Angka ini menurun
14,03 % dibanding realisasi PAD tahun 2019 dan meningkat 63,80 % dibanding realisasi
PAD tahun 2018. Menurunya realisasi Tahun 2020 disebabkan karena terjadinya wabah
pandemic covid-19, dan adanya kenaikan target retribusi PAD Tahun 2020. Retribusi ini
diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan, berikut instalasinya yang melakukan
pelayanan berupa pemanfaatan fasilitas pelabuhan, penjualan komoditas perikanan
(benih ikan) dan retribusi perizinan kelautan dan perikanan.

Tabel 49. Pertumbuhan PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2018 - 2020
Pertumbuhan
No Tahun Target Realisasi (Rp) % %
(+/-)

1 2018 1.210.250.000 1.016.680.366 84,01 -197.299.634 -16,25

2 2019 1.820.250.000 1.937.005.120 106,41 920.324.754 90,52

3 2020 3.207.034.200 1.665.283.557 51.93 -271.721,56 -14,03

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

80
Grafik 22.Pertumbuhan PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2018 – 2020

pertumbuhan
100
90,52
80

60

40

20

0 -16,25
2018 2019 2020
-14,03
Tabel 50. Proporsi Penerimaan PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2020
No Uraian Target 2020 Realisasi %
1. Pemakaian Kekayaan 415.709.200 626.488.500 150.70
Daerah
PPI Tanjung Luar 45.420.000 46.084.000 101,46
PPI Sape 30.000.000 28.280.000 94,27
P3TS Sumbawa 40.000.000 38.365.000 95,91
KPP Labuhan Lombok 290.289.200 507.234.500 174,73
BPPI Tanjung Luar 0 0 0
BLPMHP Mataram 10.000.000 6.525.000 65,25
Lain-lain
2. Penjualan Produksi Usaha 606.725.000 452.320.250 74,55
Daerah
BPBPP Sekotong 150.000.000 91.075.000 60,72
BPBIAT Aikmel 190.000.000 118.100.000 62,16
BBI Batu Kumbung 150.000.000 160.155.250 106,77
BBI Lingsar 80.000.000 46.240.000 57,80
BBI Taliwang Sumbawa 15.000.000 15.000.000 100
BBI Rade Bima 15.000.000 15.000.000 100
BBI Matua 6.725.000 6.750.000 100
3. Retribusi Perizinan 2.184.600.000 1.009.054.870 26,85
Tertentu
Retribusi Izin Usaha Perikanan 2.184.600.000 1.009.054.870 26,85
3 Penerimaan Lain-Lain - -
Lain-Lain Penerimaan - -
Jumlah 1.820.250.000 1.665.283.557 51,93

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

81
Tabel 51. Perkembangan kontribusi PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Tahun 2018 – 2020
Realisasi (Rp.)
No. Unit Kerja
2018 2019 2020

46.084.000
1 PPI TANJUNG LUAR 23,673,000
41,655,000
2 PPI SAPE BIMA 33,900,000 28,702,000 28.280.000

3 P3TS SUMBAWA 40,196,000 57,927,050 38.365.000

4 KPP LABUHAN LOMBOK 102,654,500 182,909,500 507.234,500

5 BPPI TANJUNG LUAR 15,500,000 2,500,000 -

6 BLPMHP MATARAM 16,000,000 10,000,000 6.525.00

7 BBI BATU KUMBUNG 138,115,500 151.511.700 160.155.250

8 BBI LINGSAR 60,790,000 80,000,000 46.240.000

9 BPBIAT AIKMEL 183,420,000 146,800,000 118.100.000

10 BBI TALIWANG SUMBAWA 14,150,000 12,500,000 15.000.000

11 BBI RADE BIMA 15,000,000 15,000,000 15.000.000

12 BBI MATUA 5,100,000 6.750.000

12 BPBPP SEKOTONG 80,280,000 150,245,000 91.075.000

13 LAIN-LAIN PENERIMAAN 23,625,500 - -

14 RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU 269,377,866 1,009,054,870 -

JUMLAH 1,016,682,366 1,937,005,120 1.665.283.557

Solusi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan capaian Pendapatan Asli Daerah
(PAD) adalah dengan melakukan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi sarana dan
prasarana produksi perikanan tangkap (pelabuhan perikanan) dan budidaya seperti
perbaikan fasilitas perbenihan ikan, yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB serta Pengadaan Coldstorage. Langkah lainnya yang perlu dilakukan
adalah dengan mengupayakan peningkatan PAD dari penerbitan izin usaha Kelautan dan
Perikanan.
Selain anggaran APBD, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi juga didukung oleh
anggaran yang bersumber dari dana APBN (Dekosentrasi) sejumlah Rp. 2.981.196.000
sebagai berikut :
Tabel 52. Anggaran yang bersumber dari dana APBN (Dekosentrasi) Tahun 2020
No Program/kegiatan Pagu Realisasi Keu Fisik
(%) (%)
1. Program Dukungan 340.889.000 333.618.320 97,87 100
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis lainnya

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

82
2. Program Pengelolaan 166.369.000 166.160.840 99,87 100
Perikanan Tangkap
3. Program Pengelolaan 1.804.778.000 1.717.401.360 95,16 100
Sumberdaya
Perikanan Budidaya
4. Program 326.392.000 325.807.500 99,82 100
Pengawasan
Pengelolaan Sumber
Daya Kelautan dan
Perikanan
5. Program Penguatan 112.455.000 111.204.300 98,89 100
Daya Saing Produk
Kelautan dan
Perikanan
6. Program Pengelolaan 230.313.000 229.653.000 99,71 100
Ruang Laut
Jumlah 2.981.196.000 2.883.845.320 96,74 100

3.4. REWARD AND PUNISHMENT

a. Reward
Reward and Punishment diberikan untuk memotivasi ASN atau karyawan agar pegawai
disiplin dengan tidak tertundanya pekerjaan LKjIP yang seharusnya diselesaikan tepat waktu
sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Reward and punisment yang kami berikan
berdasarkan penilaian dari keunggulan kinerja yg diberikan berdasarkan responsive, konsistensi,
ketepatan waktu, kesesuaian substansi LkjIP dari perencanaan hingga akhir pencapaian selama
rentang tahun 2020 dan capaian kinerja dalam pengumpulan LKjIP serta Reward and
Punishment kami berikan kepada Unit Kerja (Bidang/UPTD) yang memiliki keunggulan
dibanding lainnya.
Reward diberikan dalam kegiatan triwulan dalam rangka mengevaluasi capaian kinerja
dari masing-masing unit kerja lingkup Dinas kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.
a. Evaluasi triwulan I dan II, reward diberikan kepada :
1. Bidang Perikanan Budidaya sebagai terbaik 1 dalam penyusunan laporaan kinerja
Triwulan 1 dan 2 tahun 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

83
2. Bidang Peningkatan Daya Saing Produk sebagai terbaik 2 dalam penyusunan laporaan
kinerja Triwulan 1 dan 2 tahun 2020

3. Bidang Perikanan Tangkap sebagai terbaik 3 dalam penyusunan laporaan kinerja Triwulan 1
dan 2 tahun 2020

4. UPTD BPBPP Sekotong sebagai terbaik 4 dalam penyusunan laporan kinerja Triwulan 1 dan 2
tahun 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

84
5. UPTD BPBPP Sekotong sebagai terbaik 5 dalam penyusunan laporaan kinerja Triwulan 1 dan 2
tahun 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

85
b. Evaluasi triwulan III, reward diberikan kepada :
1. Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok sebagai terbaik 1 dalam penyusunan laporan kinerja
Triwulan 3 tahun 2020
2. Bidang Perikanan Budidaya sebagai terbaik 2 dalam penyusunan laporan kinerja Triwulan 3
tahun 2020

c. Evaluasi triwulan IV dilakukan melalui zoom meeting dan reward diberikan kepada :
1. Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok sebagai terbaik 1 dalam penyusunan laporan kinerja
Triwulan 4 tahun 2020
2. Bidang Perikanan Budidaya sebagai terbaik 2 dalam penyusunan laporan kinerja Triwulan 4
tahun 2020
3. Balai Laboratorium Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan dan Kelautan sebagai
terbaik 3 dalam penyusunan laporan kinerja triwulan 4 tahun 2020.
Dalam pengelolaan anggaran Dekosentrasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
menerima Penghargaan Satker Berkinerja Terbaik dengan indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran (IKPA) sebesar 100 pada Tahun Anggaran 2020 (satker 239068).

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

86
Dalam pengelolaan anggaran Dekosentrasi Dinas kelautan dan Perikanan menerima
Penghargaan Satker Berkinerja Terbaik TA. 2020 (satker 235221).

b. Punishment

Punishment atau teguran yang kami lakukan berupa teguran dalam keterlambatan
pengumpulan data kinerja tahun 2020 berupa teguran lisan oleh Kepala Dinas pada saat apel
pagi Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB juga melalui teguran tertulis melalui
group WhatsApp kepada Unit Kerja (Bidang/UPTD) yang lambat dalam pengumpulan data
kinerja tahun 2020.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

87
Tabel 43. Rincian Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Berdasarkan Pelaksanaan
Program/Kegiatan dalam DPA – APBD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
NTB Tahun Anggaran 2020
NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 DINAS KELAUTAN 38.294.844.809
100,00 34.020.496.001 88,84 92,22
DAN PERIKANAN
A BELANJA TIDAK
LANGSUNG 18.915.315.526 49,39 18.005.520.520 95,19 100,00

B BELANJA LANGSUNG
19.379.529.283 50,61 16.014.975.481 82,64 84,63
I PROGRAM
PELAYANAN
4.245.408.630 11,09 4.132.203.558 97,33
ADMINISTRASI 99,86
PERKANTORAN
1
Penyediaan Jasa
698.500 0,00 698.500 100,00
Surat Menyurat 100,00
2 Penyediaan jasa
komunikasi; sumber 805.152.400 2,10 764.671.247 94,97
99,63
daya air dan listrik
3
Penyediaan jasa
404.048.000 1,06 394.440.000 97,62
administrasi keuangan 100,00
4
Penyediaan Jasa
814.529.880 2,13 801.937.684 98,45
Kebersihan Kantor 100,00
5
Penyediaan alat tulis
49.654.250 0,13 46.896.575 94,45
kantor 100,00
6 Penyediaan barang
cetakan dan 33.479.600 0,09 27.999.500 83,63
91,04
penggandaan
7
Penyediaan Peralatan
dan Perlengkapan 45.150.000 0,12 45.109.400 99,91
100,00
Kantor
8 Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan 9.500.000 0,02 5.040.000 53,05
100,00
perundang-undangan
9
Penyediaan makanan
48.975.000 0,13 48.974.500 100,00
dan minuman 100,00

10 Penyelarasan
Program Pemerintah 71.941.400 0,19 50.532.500 70,24
100,00
Pusat dan Daerah
11 Penyediaan jasa
administrasi dan 673.400.000 1,76 673.200.000 99,97
100,00
teknis perkantoran

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
12 Penyelarasan
Program Pemerintah
273.501.000 0,71 273.361.000 99,95
Provinsi dan 100,00
Kabupaten/Kota
Penyediaan Alat
1.093.000 0,00 1.093.000 100,00
Listrik dan Elektronik 100,00
Penyediaan Jasa
1.014.285.600 2,65 998.249.652 98,42
Keamanan Kantor 100,00
II. PENINGKATAN
SARANA DAN
1.580.703.217 4,13 1.179.185.604 74,60 75,21
PRASARANA
APARATUR
1
Pembangunan
160.850.000 0,42 159.947.000 99,44
gedung kantor 100,00
2 Pengadaan
Kendaraan 449.000.000 1,17 449.000.000 100,00
100,00
Dinas/Operasional
3 Pengadaan
Perlengkapan Gedung 572.453.200 1,49 180.943.500 31,61
32,88
Kantor
4 Pemeliharaan rutin/
berkala Gedung 65.000.000 0,17 63.455.000 97,62
100,00
Kantor
5
Pemeliharaan Rutin/
Berkala Kendaraan 221.842.017 0,58 214.282.104 96,59
96,59
Dinas/ Operasional
6 Pemeliharaan Rutin/
Berkala Perlengkapan 0 0,00 0 0,00
-
Gedung Kantor
7
Pemeliharaan Rutin/
Berkala Peralatan 16.150.000 0,04 16.150.000 100,00
100,00
Gedung Kantor

III PROGRAM
PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER 38.820.000 0,10 35.610.000 91,73 100
DAYA APARATUR
1
Pendidikan dan
9.220.000 0,02 9.220.000 100,00 100
Pelatihan Formal
2
Peningkatan mental
12.000.000 0,03 12.000.000 100,00 100
dan fisik aparatur

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
3 Pembinaan,
pengendalian dan
10.000.000 0,03 9.990.000 99,90 100
pengawasan
kepegawaian
4
Peningkatan iman dan
7.600.000 0,02 4.400.000 57,89 100
taqwa aparatur
IV PROGRAM 560.246.370 1,46 532.623.050 95,07 100
PENINGKATAN
PENGEMBANGAN
SISTEM PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA
DAN KEUANGAN
1 Penyusunan laporan 31.225.000 0,08 31.225.000 100 100
capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
2 Penyusunan 10.750.000 0,03 10.750.000 100 100
Pelaporan Keuangan
Akhir Tahun

Penyusunan Rencana 326.926.370 0,85 321.930.550 98,47 100


Kerja SKPD

Monitoring, Evaluasi 191.345.000 0,5 168.717.500 88,17 100


dan Pelaporan

V PROGRAM 127.096.000 0,33 127.096.000 100 100


PENINGKATAN
KAPASITAS
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH

1 Peningkatan Manajemen 127.096.000 0,33 127.096.000 100 100


Asset/Barang Milik
Daerah

VI PROGRAM
PEMBERDAYAAN
EKONOMI 435.683.100 1,14 433.482.100 99,49
MASYARAKAT 100,00
PESISIR
1 Pengembangan usaha
masyarakat pesisir dan
434.283.100 1,13 432.082.100 99,49
pulau-pulau kecil 100,00

2 Penguatan usaha
budidaya perikanan 1.400.000 0,00 1.400.000 100,00
100,00

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
3 Penguatan usaha
perikanan tangkap 0 0,00 0 0,00
-
4 Penguatan usaha
pengolahan dan
0 0,00 0 0,00
pemasaran hasil -
perikanan
VII PROGRAM
PENGEMBANGAN
4.262.105.000 11,13 4.102.325.750 96,25 97,80
BUDIDAYA
PERIKANAN
1 Pengelolaan dan
pengembangan produksi
12.550.000 0,03 12.550.000 100,00 100
perikanan budidaya

2 Pengelolaan dan
pemberdayaan usaha 2.336.090.000 6,10 2.305.697.000 98,70 100
pembudidaya ikan

3 Pengelolaan sistem
perbenihan ikan 1.391.665.000 3,63 1.380.434.250 99,19 100

4 Peningkatan produksi
benih ikan budidaya 328.000.000 0,86 303.747.000 92,61 100
perikanan laut

5 Peningkatan produksi
benih ikan budidaya 193.800.000 0,51 99.897.500 51,55 51,60
perikanan air payau

VII PROGRAM 4.132.819.344 10,79 3.259.038.664 78,86 80,33


I PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN
PERIKANAN
TANGKAP
1 Pengelolaan pelabuhan
perikanan 5.950.000 0,02 5.950.000 100,00 100
2 Pengeloaan dan
pengembangan unit
penangkapan ikan dan 522.860.000 1,37 493.336.000 94,35 95,22
kenelayanan
3 Pengelolaan pelabuhan
dan kesyahbandaran 259.587.000 0,68 253.937.000 97,82 97,94
4 Tata kelola pelabuhan
dan pelayanan usaha 2.627.923.994 6,86 1.809.009.314 68,84 70,80
5 Pengelolaan sumbedaya
ikan dan pengendalian
penangkapan ikan
716.498.350 1,87 696.806.350 97,25 97,91

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


NO NAMA SKPD, JUMLAH Bobot Persentase
PROGRAM DAN ANGGARAN (Rp) (%) Realisasi Keu Fisik
KEGIATAN (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
IX PROGRAM
OPTIMALISASI
PENGELOLAAN DAN
1.794.420.000 4,69 1.697.693.500 94,61 99,16
PEMASARAN
PRODUKSI
PERIKANAN
1 Pengembangan
Pengolahan dan Jaminan
Mutu Hasil Perikanan 1.635.375.000 4,27 1.594.243.500 97,48 99,08

2 Pengembangan Usaha
dan Logistik Hasil 48.545.000 0,13 28.270.000 58,23 100
Kelautan dan Perikanan

3 Penguatan dan
Pengembangan
Pemasaran Produk 54.940.000 0,14 19.940.000 36,29 100
Kelautan dan Perikanan
4 Pengawasan dan
Pengendalian Mutu Hasil 35.110.000 0,09 34.790.000 99,09 100
Kelautan dan Perikanan
5 Peningkatan Fungsi
Laboratorium Penguji
20.450.000 0,05 20.450.000 100,00 100

X PROGRAM 2.202.227.622 5,75 515.717.255 23,42 24,,11


PENGELOLAAN
SUMBERDAYA LAUT,
PESISIR DAN PULAU-
PULAU KECIL

1 Pengawasan dan 30.475.680 0,08 30,475.680 100 100


Pengendalian
Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan
2 Pelestarian dan 12.205.000 0,03 12.205.000 100 100
Pemulihan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan
3 Penataan Ruang Laut 68.590.000 0,18 68.565.000 99,96 100
dan Pengelolaan
Perairan Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil
4 Pengawasan dan 153.070.250 0,40 137.078.350 89,55 96,73
Penertiban Ilegal Fishing

5 Pengembangan 1.937.886.692 5,06 267.393.225 13,80 14,02


Pengelolaan Konservasi
Laut dan Perairan

b. Kinerja Anggaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


- Penyerapan Anggaran
Tabel 44. Jumlah Pagu Anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Tahun 2018 - 2020
%
Tahun Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian

2017 39.794.318.600 38.103.395.911 95,75

2018 36.785.454.400 35.302.360.617 95,97

2019 41,751,199,260 39,493,217,999 94,59

2020 38.294.844.809 34.020.496.001 88,84

Grafik 17. Perbandingan Jumlah Anggaran dan Realisasi Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB Tahun 2018 - 2020

50.000.000.000
40.000.000.000
30.000.000.000
20.000.000.000
10.000.000.000 95,97 94,59 88,84
0
2018 2019 2020

Pagu Realisasi Capaian

Berdasarkan tabel dan grafik diatas terlihat bahwa dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun
2018 – 2020 menunjukkan bahwa tingkat efisiensi dan efektivitas penyerapan
anggaran belanja masuk dalam kategori efektif, dimana dari pagu anggaran yang
dialokasikan terealisasi rata – rata 95,44 % pertahun. Tetapi penyerapan anggaran
pada tahun 2020 menurun yaitu 88,84 % dengan kategori cukup efektif. Penilaian
ini berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 Tahun 1996
Tentang Kriteria tingkat efektifitas penggunaan anggaran adalah sebagai berikut :
1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka anggaran belanja dikatakan sangat
efektif.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%, maka anggaran belanja dikatakan
efektif.
3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%, maka anggaran belanja dikatakan cukup
efektif.
4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%, maka anggaran belanja dikatakan
kurang efektif.
5. Jika hasil pencapaian dibawah 60%, maka anggaran belanja dikatakan tidak
efektif.
Realisasi anggaran tahun 2020 menurun/ rendah sebesar 88,44% disebabkan karena
terjadinya refocusing anggaran yang berulangkali dari semula pada Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi NTB menjadi pada BPKAD Provinsi NTB dan kembali lagi ke
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB sehingga mengakibatkan terlambatnya
melakukan kontrak (surat perjanjian kerja) berimplikasi juga dengan terlambatnya
penginputan ke dalam aplikasi OMSPAN. Hal ini menyebabkan beberapa kegiatan
tidak dapat terealisasi anggaran yang bersumber dari dana alokasi khusus
penugasan dan DAK Cadangan.

Selanjutnya jika dilihat dari proporsi anggaran dan realisasi berdasarkan jenis Belanja
Tidak Langsung dan Belanja Langsung dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun dapat
dilihat sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 45. Proporsi anggaran dan realisasi berdasarkan jenis Belanja Tidak Langsung
dan Belanja Langsung tahun 2018 - 2020

PROPORSI
PROSENTASE
ALOKASI
JENIS ANGGARAN REALISASI ANGGARAN CAPAIAN
ANGGARAN
TAHUN REALISASI (%)
(%)

BTL BL TOTAL BTL BL TOTAL BTL BL TOTAL BTL BL

2018 20.451.769.700 16.333.684.700 36.785.454.400 19.430.732.700 15.871.627.800 35.302.360.600 95,01 97,17 95,97 55,60 44,40

2019 20.339.995.500 21.411.203.760 41.751.199.260 18.928.626.633 20.564.591.366 39.493.217.999 93,06 96,05 99,36 48,7 51,3

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


2020 18.915.315.526 19.379.529.283 38.294.844.809 18.005.520.520 16.014.975.481 34.020.496.001 95,19 82,64 88,84 49,39 50,61

Grafik 18. Perkembangan Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2018 - 2020

45.000.000.000
40.000.000.000
35.000.000.000
30.000.000.000
Jika dilihat dari
25.000.000.000 grafik diatas perkembangan Belanja Tidak Langsung dinas
menunjukkan pada tahun 2020 mengalami penurunan 7 % dibanding pagu tahun
20.000.000.000
2019. Sedangkan pada Belanja Langsung terlihat menurun 9,49 % dibanding Belanja
15.000.000.000
Langsung Tahun 2019. Hal ini disebabkan adanya rasionalisasi anggaran Belanja
10.000.000.000

Langsung pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB yang dialokasikan untuk
5.000.000.000
0 Covid-19.
penanganan
2018 2019 2020

Grafik 19. Perbandingan Anggaran Belanja


BTL Langsung
BL dan Belanja Tidak Langsung
TOTAL
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2017 – 2020

Grafik 19. Perbandingan Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2018 - 2020

90.000.000.000

80.000.000.000

70.000.000.000 41.751.199.260
38.294.844.809
36.785.454.400
60.000.000.000

50.000.000.000

40.000.000.000 21.411.203.760
16.333.684.700 19.379.529.283

30.000.000.000

20.000.000.000 20.451.769.700 20.339.995.500 18.915.315.526

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


Berdasarkan tabel dan grafik diatas bahwa proporsi alokasi anggaran selama 3 (tiga)
tahun pada anggaran Belanja Tidak Langsung rata – rata sebesar 51,23 % pertahun
dan Belanja Langsung sebesar 48,77 % pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas belanja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB selama 3 (tiga) tahun
relatif baik. Selama ini ada anggapan bahwa Kualitas belanja daerah dan APBD
dianggap masih lemah dengan salah satu indikasi belanja tidak langsung selalu lebih
besar dari belanja langsung. Seperti kita ketahui komponen belanja langsung terdiri
dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal. Jika
dibreakdown berdasarkan komponen belanja langsung yang dialokasikan oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, bahwa dalam periode Renstra Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi NTB, rata – rata proporsi anggaran belanja langsung dapat
dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 20. Proporsi Rata – rata Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Jenis
Belanja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2020

1.408.480.000

6.124.553.444

11.846.495.839

belanja pegawai belanja barang dan jasa belanja modal

Dari grafik diatas terlihat bahwa porsi belanja pegawai paling kecil diantara 2 (dua)
komponen belanja lainnya. Dimana Belanja pegawai merupakan penjabaran dari
kegiatan pendukung dari kedua komponen belanja lainnya. Belanja barang dan jasa
dijabarkan pada program dan kegiatan prioritas OPD dalam pencapaian target
kinerja dan belanja barang untuk masyarakat berupa kegiatan hibah/bansos dan
pokok pikiran dewan. Sedangkan untuk belanja modal diarahkan kepada pemenuhan

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


sarana dan prasarana pelayanan publik OPD, UPTD dan CDK (Cabang Dinas
Kelautan) lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB selama ini selalu mengupayakan porsi Belanja Langsung lebih
besar dibandingkan dengan Belanja Tidak Langsung. Karena Belanja Langsung
merupakan instrumen penting dalam pencapaian target kinerja yang telah
dirumuskan dalam pelaksanaan program dan kegiatan dimana Dinas Kelautan dan
Perikanan dalam Renstra Provinsi NTB Tahun 2019 – 2023 dalam peningkatan
produksi kelautan dan perikanan dan pengentasan angka kemiskinan dan sebagai
penyedia pangan untuk jenis protein ikan. Selain itu Komitmen dinas untuk
memprioritaskan kepentingan publik terutama berkaitan dengan pengentasan
kemiskinan juga ikut menentukan kualitas belanja dinas. Selanjutnya perkembangan
dan Proporsi Komponen Belanja Langsung Dinas Kelautan dan Perikanan kami
sajikan sebagaimana tabel dan grafik dibawah ini.
Tabel 46. Alokasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Jenis Belanja
Tahun 2018 – 2020
Proporsi Alokasi Belanja Langsung Menurut Jenis Belanja

Belanja Langsung Belanja


No Tahun Belanja Barang Belanja Belanja
(Rp) Belanja Pegawai Belanja Modal Barang
dan Jasa Pegawai Modal
(Rp) (Rp) dan Jasa
(Rp) (%) (%)
(%)

1. 2018 16.333.684.700 1.467.044.000 10.298.090.700 4.568.550.000 8,98 63,05


27,97
2. 2019 21.411.203.760 1.284.836.000 11.895.656.510 8,230.711.250 6,00 55,56
38,44
3. 2020 19.379.529.283 1.408.480.000 11.846.495.839 6.124.553.444 7,27 61,13 31,60

Pada tahun 2020, Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan kontribusi keuangan
daerah melalui tercapainya realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) hasil retribusi
Daerah.

Tabel 47. Capaian Realisasi PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2018 – 2020
Tahun Target Realisasi Capaian (%)

1. 2018 1.210.250.000 1.016.680.366 84,01

2. 2019 1.820.250.000 1.937.005.120 106,41

3. 2020 3.207.034.200 1.665.283.557 51.93

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


Tabel 48. Capaian Realisasi PAD hasil retribusi Daerah Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Nusa Tenggara Barat Terhadap Target Tahun 2018-2020

[u1] Tahun
No Uraian
2018 2019 2020
1 Target (%) 100 100 100

2 Realisasi (%) 84,01 106,41 51,93

3 Pencapaian (%) 84,01 106,41 51,93

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Grafik 21.Perkembangan Persentase Ketercapaian Realisasi PAD Dinas Kelautan dan


Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat Terhadap Target Tahun 2018-2020
120

106,41
100

84,01
80

60
51,93

40

Berdasarkan tabel dan grafik di atas Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


Rp.1.665.283.557 atau 51,93 % dari target Rp. 3.207.034.200,-. Angka ini menurun
14,03 % dibanding realisasi PAD tahun 2019 dan meningkat 63,80 % dibanding
realisasi PAD tahun 2018. Menurunya realisasi Tahun 2020 disebabkan karena
terjadinya wabah pandemic covid-19, dan adanya kenaikan target retribusi PAD
Tahun 2020. Retribusi ini diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan, berikut
instalasinya yang melakukan pelayanan berupa pemanfaatan fasilitas pelabuhan,
penjualan komoditas perikanan (benih ikan) dan retribusi perizinan kelautan dan
perikanan.

Tabel 49. Pertumbuhan PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2018 - 2020
Pertumbuhan
No Tahun Target Realisasi (Rp) % %
(+/-)

1 2018 1.210.250.000 1.016.680.366 84,01 -197.299.634 -16,25

2 2019 1.820.250.000 1.937.005.120 106,41 920.324.754 90,52

3 2020 3.207.034.200 1.665.283.557 51.93 -271.721,56 -14,03

Sumber data : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB

Grafik 22.Pertumbuhan PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2018 – 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


pertumbuhan
100
90,52
80

60

40

20

0 -16,25
2018 2019 2020
-14,03
Tabel 50. Proporsi Penerimaan PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2020
No Uraian Target 2020 Realisasi %
1. Pemakaian Kekayaan 415.709.200 626.488.500 150.70
Daerah
PPI Tanjung Luar 45.420.000 46.084.000 101,46
PPI Sape 30.000.000 28.280.000 94,27
P3TS Sumbawa 40.000.000 38.365.000 95,91
KPP Labuhan Lombok 290.289.200 507.234.500 174,73
BPPI Tanjung Luar 0 0 0
BLPMHP Mataram 10.000.000 6.525.000 65,25
Lain-lain
2. Penjualan Produksi Usaha 606.725.000 452.320.250 74,55
Daerah
BPBPP Sekotong 150.000.000 91.075.000 60,72
BPBIAT Aikmel 190.000.000 118.100.000 62,16
BBI Batu Kumbung 150.000.000 160.155.250 106,77
BBI Lingsar 80.000.000 46.240.000 57,80
BBI Taliwang Sumbawa 15.000.000 15.000.000 100
BBI Rade Bima 15.000.000 15.000.000 100
BBI Matua 6.725.000 6.750.000 100
3. Retribusi Perizinan 2.184.600.000 1.009.054.870 26,85
Tertentu
Retribusi Izin Usaha Perikanan 2.184.600.000 1.009.054.870 26,85
3 Penerimaan Lain-Lain - -
Lain-Lain Penerimaan - -
Jumlah 1.820.250.000 1.665.283.557 51,93

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


Tabel 51. Perkembangan kontribusi PAD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
Tahun 2018 – 2020
Realisasi (Rp.)
No. Unit Kerja
2018 2019 2020

46.084.000
1 PPI TANJUNG LUAR 23,673,000
41,655,000
2 PPI SAPE BIMA 33,900,000 28,702,000 28.280.000

3 P3TS SUMBAWA 40,196,000 57,927,050 38.365.000

4 KPP LABUHAN LOMBOK 102,654,500 182,909,500 507.234,500

5 BPPI TANJUNG LUAR 15,500,000 2,500,000 -

6 BLPMHP MATARAM 16,000,000 10,000,000 6.525.00

7 BBI BATU KUMBUNG 138,115,500 151.511.700 160.155.250

8 BBI LINGSAR 60,790,000 80,000,000 46.240.000

9 BPBIAT AIKMEL 183,420,000 146,800,000 118.100.000

10 BBI TALIWANG SUMBAWA 14,150,000 12,500,000 15.000.000

11 BBI RADE BIMA 15,000,000 15,000,000 15.000.000

12 BBI MATUA 5,100,000 6.750.000

12 BPBPP SEKOTONG 80,280,000 150,245,000 91.075.000

13 LAIN-LAIN PENERIMAAN 23,625,500 - -

14 RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU 269,377,866 1,009,054,870 -

JUMLAH 1,016,682,366 1,937,005,120 1.665.283.557

Solusi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan capaian Pendapatan Asli


Daerah (PAD) adalah dengan melakukan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi
sarana dan prasarana produksi perikanan tangkap (pelabuhan perikanan) dan
budidaya seperti perbaikan fasilitas perbenihan ikan, yang dimiliki oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB serta Pengadaan Coldstorage. Langkah lainnya
yang perlu dilakukan adalah dengan mengupayakan peningkatan PAD dari
penerbitan izin usaha Kelautan dan Perikanan.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


Selain anggaran APBD, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi juga didukung
oleh anggaran yang bersumber dari dana APBN (Dekosentrasi) sejumlah Rp.
2.981.196.000 sebagai berikut :
Tabel 52. Anggaran yang bersumber dari dana APBN (Dekosentrasi) Tahun 2020
No Program/kegiatan Pagu Realisasi Keu Fisik
(%) (%)
1. Program Dukungan 340.889.000 333.618.320 97,87 100
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis lainnya
2. Program Pengelolaan 166.369.000 166.160.840 99,87 100
Perikanan Tangkap
3. Program Pengelolaan 1.804.778.000 1.717.401.360 95,16 100
Sumberdaya
Perikanan Budidaya
4. Program 326.392.000 325.807.500 99,82 100
Pengawasan
Pengelolaan Sumber
Daya Kelautan dan
Perikanan
5. Program Penguatan 112.455.000 111.204.300 98,89 100
Daya Saing Produk
Kelautan dan
Perikanan
6. Program Pengelolaan 230.313.000 229.653.000 99,71 100
Ruang Laut
Jumlah 2.981.196.000 2.883.845.320 96,74 100

3.4. REWARD AND PUNISHMENT

a. Reward
Reward and Punishment diberikan untuk memotivasi ASN atau karyawan agar
pegawai disiplin dengan tidak tertundanya pekerjaan LKjIP yang seharusnya diselesaikan
tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Reward and punisment yang kami
berikan berdasarkan penilaian dari keunggulan kinerja yg diberikan berdasarkan responsive,
konsistensi, ketepatan waktu, kesesuaian substansi LkjIP dari perencanaan hingga akhir
pencapaian selama rentang tahun 2020 dan capaian kinerja dalam pengumpulan LKjIP serta
Reward and Punishment kami berikan kepada Unit Kerja (Bidang/UPTD) yang memiliki
keunggulan dibanding lainnya.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


Reward diberikan dalam kegiatan triwulan dalam rangka mengevaluasi capaian
kinerja dari masing-masing unit kerja lingkup Dinas kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.
a. Evaluasi triwulan I dan II, reward diberikan kepada :
1. Bidang Perikanan Budidaya sebagai terbaik 1 dalam penyusunan laporaan kinerja
Triwulan 1 dan 2 tahun 2020

2. Bidang Peningkatan Daya Saing Produk sebagai terbaik 2 dalam penyusunan laporaan
kinerja Triwulan 1 dan 2 tahun 2020

3. Bidang Perikanan Tangkap sebagai terbaik 3 dalam penyusunan laporaan kinerja Triwulan
1 dan 2 tahun 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


4. UPTD BPBPP Sekotong sebagai terbaik 4 dalam penyusunan laporan kinerja Triwulan 1 dan
2 tahun 2020

5. UPTD BPBPP Sekotong sebagai terbaik 5 dalam penyusunan laporaan kinerja Triwulan 1
dan 2 tahun 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


b. Evaluasi triwulan III, reward diberikan kepada :
1. Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok sebagai terbaik 1 dalam penyusunan laporan
kinerja Triwulan 3 tahun 2020
2. Bidang Perikanan Budidaya sebagai terbaik 2 dalam penyusunan laporan kinerja Triwulan 3
tahun 2020

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


c. Evaluasi triwulan IV dilakukan melalui zoom meeting dan reward diberikan kepada :
1. Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok sebagai terbaik 1 dalam penyusunan laporan
kinerja Triwulan 4 tahun 2020
2. Bidang Perikanan Budidaya sebagai terbaik 2 dalam penyusunan laporan kinerja Triwulan 4
tahun 2020
3. Balai Laboratorium Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan dan Kelautan sebagai
terbaik 3 dalam penyusunan laporan kinerja triwulan 4 tahun 2020.
Dalam pengelolaan anggaran Dekosentrasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
menerima Penghargaan Satker Berkinerja Terbaik dengan indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran (IKPA) sebesar 100 pada Tahun Anggaran 2020 (satker 239068).

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


Dalam pengelolaan anggaran Dekosentrasi Dinas kelautan dan Perikanan menerima
Penghargaan Satker Berkinerja Terbaik TA. 2020 (satker 235221).

b. Punishment

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020


Punishment atau teguran yang kami lakukan berupa teguran dalam keterlambatan
pengumpulan data kinerja tahun 2020 berupa teguran lisan oleh Kepala Dinas pada saat
apel pagi Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB juga melalui teguran tertulis
melalui group WhatsApp kepada Unit Kerja (Bidang/UPTD) yang lambat dalam pengumpulan
data kinerja tahun 2020.

LAKIP/LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB 2020

Anda mungkin juga menyukai