Anda di halaman 1dari 89

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

TAHUN ANGGARAN 2020

BALAI BESAR INDUSTRI AGRO


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Laporan Kinerja 2020

RINGKASAN EKSEKUTIF

Balai Besar Industri Agro (BBIA) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No


517/KMK.05/2009 tanggal 28 Desember 2009, telah ditetapkan sebagai satuan kerja yang
memiliki kewenangan untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLU) yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri,
Kementerian Perindustrian.
Pada tahun 2020 BBIA telah menetapkan 1 (satu) Tujuan dengan 1 (satu)
indikatornya dan 4 (empat) Sasaran strategis dengan 10 (sepuluh) indikator dalam
Perjanjian Kinerja (Perjakin). Akibat Pandemi Covid 19 target pada Perjakin telah
mengalami perubahan. Rata-rata realisasi seluruh indikator tujuan dan sasaran strategis
dalam Perjakin TA. 2020 telah melebihi target yang diharapkan yaitu mencapai 170,6%.
Dampak wabah pandemi Covid-19, menyebabkan kegiatan sempat terhenti. Sasaran
terkait litbang juga terganggu. Beberapa kerjasama litbang dengan berbagai instansi baik
itu instansi swasta, pemerintah, maupun UKM menjadi tidak optimal. Sasaran strategis
yang terkait dengan kualitas pelayanan publik masih perlu mendapat perhatian lebih
khususnya layanan Pengujian dan Kalibrasi meskipun waktu pelayanan (delivery time)
sampai saat ini rata-rata cukup baik.
Realisasi penyerapan anggaran BBIA TA. 2020 sebesar Rp. 35.734.350.363,- atau
sebesar 77,91% dari pagu sebesar Rp. 45.865.705.000 yang terdiri dari (1) realisasi
bersumber Rupiah Murni (RM) TA sebesar Rp 16,130,963,324,- atau 93,43% dari pagu
sebesar Rp 17,265,705,000,-, dan (2) realisasi yang bersumber PNBP BLU sebesar Rp
19.590.231,077,- atau 69.5% dari pagu belanja Rp 28.600.000.000,-. Realisasi penyerapan
anggaran BBIA ini, masih bawah realisasi penyerapan anggaran Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri Tahun 2020 yaitu 88,14%.
Realisasi penerimaan PNBP BBIA tahun 2020 sebesar Rp. 20.761.826.840,-. jika
dibandingkan dengan PNBP tahun 2019 (Rp. 29.422.656.279,-), maka realisasi PNBP
mengalami penurunan secara signifikan sebesar Rp. 8.660.829.430,- (-29,44%).
Penurunan ini disebabkan layanan yang sempat terhenti beberapa bulan akibat adanya
pandemi Covid-19. Persentase realisasi penggunaan PNBP BLU dibandingkan dengan
Realisasi Penerimaan BLU sebesar 94,36% artinya penyerapan belanja yang bersumber
PNBP sudah cukup baik.

BBIA ii
Laporan Kinerja 2020

Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB membuat Layanan Jasa Teknis


kepada Pelanggan ditutup selama bulan Maret sampai bulan Mei 2020, layanan mulai
dibuka kembali pada awal bulan Juni 2020. Layanan Pelatihan terhenti sejak pandemi
(untuk tatap muka) karena mempertimbangkan resiko Peserta dari daerah dan belum
terjamin bebas Covid 19 disamping itu Perusahaan/Klien menunda pengiriman Peserta
pelatihan karena faktor keselamatan dan efisiensi biaya. Layanan yang bersifat on site
(kunjungan ke lapangan) seperti Sertifikasi, Kalibrasi, dan Inspeksi Teknis juga terkendala
dan belum dapat melayani terutama klien luar daerah yang harus menggunakan
transportasi dengan pesawat karena mempertimbangkan resiko terpapar Covid 19 selama
dalam perjalanan. Hal ini mengakibatkan tidak terealisasinya target volume layanan jasa
maupun target realisasi PNBP.
Peningkatan mutu dan nilai layanan menjadi dasar strategi bertumbuh (bersaing)
jasa layanan BBIA di masa akan datang. Adapun strategi pertumbuhan dimaksud antara
lain dari aspek produk, proses dan SDM. Produk layanan BBIA cukup inovatif, dan tarif
kompetitif serta layanan akurat, khususnya layanan pengujian, kalibrasi, dan sertifikasi,
dimana produk layanan tersebut semakin meningkat seiring dengan bertambahnya
perluasan ruang lingkup jasa layanan.
Pada tahun 2021 mendatang cukup banyak tantangan yang akan dihadapi oleh
BBIA dalam mencapai target baik itu terkait kinerja layanan maupun kinerja keuangan
(realisasi PNBP). Pandemi Covid-19 diperkirakan masih akan berlanjut namun diharapkan
akan semakin menurun dan terkendali seiring dengan penemuan vaksin dan program
vaksinasi massal di seluruh dunia pada tahun 2021 mendatang. Dengan demikian
operasional layanan jasa teknis dapat dijalankan secara normal kembali. Persaingan
dengan lembaga sejenis terutama dengan Laboratorium/Perusahaan swasta semakin ketat
dan bahkan mulai mengarah pada perang tarif.
Dilain pihak, masih terdapat masalah internal yang harus segera diselesaikan agar
penyelenggaraan jasa layanan BBIA dapat berjalan lebih baik lagi, terutama jasa layanan
pengujian yang masih menghadapi kendala dalam hal ketepatan waktu penyelesaian
pengujian (delivery time). Permasalahan ini ke depan akan semakin sulit mengingat
kenyataan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten akan makin banyak yang pensiun
pada 2 tahun mendatang dan kaderisasi membutuhkan waktu relatif lama.
Menteri Keuangan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
358/KMK.05/2018 Tentang Penerapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan

BBIA iii
Laporan Kinerja 2020

Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum Balai Besar Industri Agro pada Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian, pada tanggal 2 Mei
2018. Dengan diberlakukannya Remunerasi BLU ini maka BBIA dituntut untuk lebih
mandiri lagi karena tidak lagi ditunjang oleh sumber pembiayaan yang berasal dari Rupiah
Murni (RM) dalam hal pembayaran Tunjangan Kinerja pegawainya. Dan yang lebih
penting lagi, penerapan Remunerasi BLU ini harus diikuti dengan perubahan mindset dan
paradigma dari seluruh stake holder BBIA agar menjadi Satker yang lebih profesional
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas serta menerapkan praktek-praktek
bisnis yang sehat.

BBIA iv
Laporan Kinerja 2020

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR ix

BAB. I PENDAHULUAN
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) BBIA I-1
1.2. Peran Strategis Organisasi I-3
1.3. Struktur Organisasi BBIA I-3

BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIANKINERJA

2.1. Rencana Strategis Organisasi II-1


2.2. Rencana Anggaran II-3
2.3. Dokumen Perjanjian Kinerja II-5
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Analisa Capaian Kinerja III-1
3.2 Capaian Program Prioritas Nasional TA 2019 III-39
3.3 Akuntabilitas Keuangan III-40
BAB. IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan IV-1


4.2 Permasalahan dan Kendala IV-2
4.3 Saran dan Rekomendasi IV-3

LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja antara Ka BBIA dengan Ka BPPI
2. Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja BBIA TA.2019
3. Realisasi Renstra BBIA 2015-2019

v
Laporan Kinerja 2020

DAFTAR TABEL

No Halaman
2.1. Perjakin Semula dan Revisi Tahun 2020 II-4
2.2 Kegiatan dan Output BBIA Tahun Anggaran 2020 II-5
3.3. Rincian Pagu BBIA berdasarkan Jenis Belanja TA. 2020 II-6
2.4..Perjanjian Kinerja TA. 2020 II-7
2.2. Rencana Aksi Kegiatan TA.2020 II-8
3.1 Capaian Sasaran Strategis BBIA Tahun 2020 III-1
3.2. Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka mendukung III-3
pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas
3.3. Konsumsi pemakaian dalam satu kali proses III-6
3.4 Perbandingan Capaian Efisiensi Perusahaan Industri yang III-7
Memanfaatkan Hasil Riset/inovasi Tahun 2019-2020
3.5 Realisasi kinerja Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan III-8
hasil riset/inovasi Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024
3.6 Persentase Hasil Riset/inovasi Lima Tahun Terakhir yang III-9
Dimanfaatkan Perusahaan Industri/Badan Usaha
3.7. Kegiatan Litbangyasa Yang Terapkan di Industri/Badan Usaha III-10
Tahun 2015-2020
3.8. Realisasi Kinerja Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir III-11
yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha Tahun 2020
dengan Target Tahun 2020-2024
3.9. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket III-12
teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi
3.10 Realisasi Perusahaan Memanfaatkan Paket teknologi/problem III-13
. solving2/supervisi/konsultasi Tahun 2016-2020

3.11 Realisasi Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan III-13


. paket teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi Tahun 2020
dengan Target Tahun 2020-2024
3.12 Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 III-14
. dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan
3.13 Realisasi kinerja Persentase litbangyasa yang memanfaatkan III-16
. teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan
Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024
3.14 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri III-17
3.15 Jasa Layanan dan Jumlah Responden III-18
.
3.16 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri BBIA III-20
. tahun 2016-202
3.17 Realisasi kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa III-20
industri Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024

vi
Laporan Kinerja 2020

3.18 Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah terindeks III-21
. global Tahun 2020
3.19 Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah terindeks III-22
. global Tahun 2020

3,20 Realisasi Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah III-23
terindeks global Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024
3.21 Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang III-23
. terakreditasi
3.22 Daftar Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang III-24
. terakreditasi Tahun 2020

3.23 Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Journal Terindeks Global dan III-25
. Jurnal Nasional yang terakreditasi tahun 2017-2020
3.24 Realisasi Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional III-25
. yang terakreditasi Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024
3.25 Pemakalah di Pertemuan Ilmiah Terindeks III-26
.
3.26 Daftar Pemakalah di Pertemuan Ilmiah Terindeks Tahun 2020 III-26
.
3.27 Realisasi Kinerja Pemakalah di pertemuan ilmiah terindeks global III-27
. Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024
3.28 Persentase pelayanan tepat waktu sesuai SPM III-28
.
3.29 Delivery Time Jasa Layanan BBIA TA. 2020 III-28
.
3.30 Rata-rata Ketepatan Waktu Layanan Pengujian, Kalibrasi dan III-29
Sertifikasi BBIA Tahun 2020
3.31 Target dan Realisasi Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu sesuai SPM III-31
. Tahun 2016-2020
3.32 Realisasi Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu sesuai SPM (Layanan III-31
. Pengujian, Kalibrasi dan Sertifikasi) Tahun 2020 dengan Target
Tahun 2020-2024
3.33 Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) III-33
3.34 Penilaian Maturitas SPIP tahun 2020 berdasarkan Inspektorat III-34
Jenderal Kementerian Perindustrian
3.35 Realisasi dan Target Tingkat Maturitas Pengendalian Internal tahun III-35
. 2018-2020
3.36 Realisasi Tingkat maturitas Pengendalian Internal (SPIP) dengan III-35
Target Tahun 2020-2024
3.37 Realisasi PNBP TA 2020 III-36
3.38 Target dan Realisasi Berdasarkan Renstra dan Bisnis BBIA TA III-36
. 2020
3.39 Realisasi realiasi PNBP TA 2020 dengan Target Tahun 2020-2024 III-38
3.40 Capaian Program Prioritas Nasiona TA. 2020 III-39
3.41 Realisasi Penyerapan Anggaran TA. 2020 III-40

vii
Laporan Kinerja 2020

3.42 Realisasi Keuangan Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA.2020 III-41


.
3.43 Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan Tahun 2020 III-42
.
3.44 Realisasi Anggaran Komponen/Sub Komponen Tahun 2020 III-43
3.45 Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2016-2020 III-46
3.46 Pagu dan Realisasi RM TA 2020 III-47
3.47 Realisasi Keuangan RM Berdasarkan Renstra BBIA TA. 2020- III-47
. 2024
3.48 Pagu Realisasi Bersumber PNBP BLU TA 2020 III-48
3.49 Target dan Realisasi PNBP BLU TA 2020 III-49
3.50 Pagu dan Realisasi Keuangan PNBP Tahun 2020 III-49
.
3.51 Target dan Realisasi penerimaan PNBP BLU dengan Pagu III-50
Penggunaan dan Realisasi Penggunaan tahun 2016-2020
3.52 Realisasi penerimaan PNBP berdasarkan Jasa Pelayanan Teknis III-51
. (JPT) TA 2016- 2020
3.53 Persentase PNBP TA 2016- 2020 III-52
.
3.54 Jumlah Pelanggan BBIA 2020 III-52
.
3.55 Tabel Jumlah Sampel/Alat/ Sertifikat/ Pelatihan/Riset/ Konsultasi III-53
. Tahun 2016-2020

viii
Laporan Kinerja 2020

DAFTAR GAMBAR

No Halaman
1.1. Susunan Organisasi BLU BBI I-5
2.1 Peta strategis BBIA II-2
3.1. Alat Ikan Asap tipe Drum IKM III-4
3.2.. Alat Ikan Asap tipe Cabinet RBPI III-5
3.3. Unsur Pelayanan Yang Dinilai Responden III-19
3.4 Realisasi dan Target PNBP Tahun 2016-2020 III-37
3.5. Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2016-2020 III-46
3.6.. Target dan Realisasi penerimaan PNBP BLU dengan Pagu III-50
Penggunaan dan Realisasi Penggunaan tahun 2016-2020

ix
Laporan Kinerja 2020

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tugas dan Fungsi Organisasi

Sesuai Peraturan Menteri Perindustrian R.I No. 39/M-IND/PER/6/2006 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Agro dinyatakan bahwa BBIA adalah unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian R.I, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri. BBIA
mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama,
standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri agro
sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan
Jasa Industri.

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut di atas BBIA menyelenggarakan


fungsi sebagai berikut :

1) penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku,
bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pelaksanaan pelayanan dalam bidang
pelatihan teknis, konsultansi/penyuluhan, alih teknologi serta rancang bangun dan
perekayasaan industri, inkubasi, dan penanggulangan pencemaran industri;
2) pelaksanaan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi
informasi;
3) pelaksanakan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, dan produk
industri agro, serta kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan;
4) pelaksanaan perencanaan, pengelolaan, dan koordinasi sarana dan prasarana kegiatan
penelitian dan pengembangan di lingkungan BBIA, serta penyusunan dan penerapan
standardisasi industri agro; dan
5) pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBIA.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 517/KMK.05/2009 tanggal 28


Desember 2009, BBIA ditetapkan sebagai instansi Pemerintah yang mendapatkan
kewenangan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Oleh karena itu, BBIA dituntut menjalankan organisasinya secara profesional dalam

BBIA I-1
Laporan Kinerja 2020

memberikan pelayanan kepada masyarakat industri agro secara lebih baik, transparan,
akuntabel, efisien, produktif, dan mandiri, terutama pada layanan unggulan BBIA antara
lain: pengujian, sertifikasi, sampling/ pengambilan contoh, kalibrasi, uji profisiensi,
pelatihan, kerjasama penelitian dan pengembangan, rancang bangun dan perekayasaan
industri, konsultansi dan inspeksi teknis.

Prinsip dasar pemerintahan yang baik adalah terdapatnya akuntabilitas publik dan
transparansi dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Akuntabilitas diartikan
sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan melalui sarana pertanggungjawaban secara periodik. Transparan mengandung
arti bahwa praktik-praktik instansi pemerintahan akan diketahui umum dan anggota
masyarakat memiliki akses untuk memperoleh informasi yang benar.

Dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 30 UU No. 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan tersebut dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran
pembangunan yang tertuang dalam rencana, yang dilakukan melalui pemantauan dan
pengawasan. Periode Laporan Pengendalian dan Evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir
triwulan.

Merujuk pada peraturan yang disebutkan di atas, Balai Besar Industri Agro (BBIA)
sebagai salah satu instansi pemerintah berkewajiban untuk menyusun Laporan Triwulan
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, yang memuat kinerja yang
telah dicapai, analisis capaian kinerja, hambatan dan kendala pelaksanaan, serta langkah
tindak lanjutnya.

Susunan laporan mengacu sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 75 tahun


2014 tentang Petunjuk Pelaksaan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian.

BBIA I-2
Laporan Kinerja 2020

1.2. Peran Strategis Organisasi

Kementerian Perindustrian telah mengkaji dan menyusun kebijakan-kebijakan


nasional pembangunan industri. Dalam kebijakan ini, telah ditentukan industri prioritas
yang akan dikembangkan dan didorong di masa yang akan datang. Pemilihan industri
prioritas dimaksudkan agar proses pembangunan dapat dilakukan lebih fokus dan lebih
mudah dalam mengukur kriteria keberhasilannya. Pengembangan setiap industri prioritas di
masa depan dirumuskan kedalam pola pengembangan secara terinci yang meliputi: strategi,
sasaran dan pokok-pokok rencana aksi pengembangan, baik untuk jangka menengah
maupun jangka panjang. Salah satu pokok-pokok rencana aksi bidang industri agro pada
jangka menengah ditujukan untuk memperkuat rantai nilai (value chain) melalui penguatan
struktur, diversifikasi, peningkatan nilai tambah, peningkatan mutu serta perluasan
penguasaan pasar. Sedangkan jangka panjang difokuskan pada upaya pembangunan
industri agro yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Balai Besar Industri Agro (BBIA) sebagai institusi teknis yang menangani litbang
industri agro, berperan dalam melaksanakan kebijakan pengembangan industri nasional
untuk mendukung pengembangan industri agro di Indonesia. Di samping tugas
pembangunan yaitu mendorong tumbuhnya industri agro nasional, BBIA secara internal
mempunyai tugas, antara lain (1) merumuskan sasaran strategis dan indikatornya; (2)
melakukan perencanaaan, melaksanakan dan memonitoring serta evaluasi semua kegiatan;
(3) meningkatkan kompetensi dan mengembangkan potensi SDM yang dimiliki BBIA
serta (4) memberikan jasa layanan teknis kepada industri kecil, menengah dan besar.
Dengan melaksanakan tugas tersebut, maka diharapkan akan berkembang industri agro
yang kuat dan mandiri sehingga dapat memperluas lapangan kerja dan mendorong
percepatan pembangunan industri nasional.

1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Balai Besar Industri Agro tercantum dalam Peraturan Menteri
Perindustrian No. 39/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan

BBIA I-3
Laporan Kinerja 2020

Tata Kerja Balai Besar Industri Agro. Dalam Peraturan Menteri tersebut dinyatakan bahwa
BBIA dipimpin oleh seorang Kepala yang membawahi bidang/bagian sebagai berikut :

a. Bagian Tata Usaha yang membawahi Sub Bagian Program dan Pelaporan, Sub Bagian
Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum.
b. Bidang Pengembangan Jasa Teknis yang membawahi Seksi Pemasaran, Seksi
Kerjasama dan Seksi Informasi.
c. Bidang Sarana Riset dan Standardisasi yang membawahi Seksi Sarana Riset Industri
Pangan, Seksi Sarana Riset Industri Non Pangan dan Seksi Standardisasi.
d. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi yang membawahi Seksi Pengujian, Seksi
Sertifikasi, dan Seksi Kalibrasi.
e. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi membawahi Seksi Konsultansi,
Seksi Pelatihan Teknis, dan Seksi Alih Teknologi dan Inkubasi.

Pada akhir Desember 2009, BBIA dinyatakan sebagai Instansi Pemerintah yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum berdasarkan pada
Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 517/KMK.05/2009 tanggal 28 Desember
2009 tentang Penetapan Balai Besar Industri Agro Pada Departemen Perindustrian Sebagai
Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Sebagai Satker BLU, maka BBIA dituntut untuk memberikan pelayanan lebih baik kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa untuk masyarakat tanpa
mengutamakan/mencari keuntungan akan tetapi kemanfaatan yang tinggi untuk masyarakat
secara luas.

Menteri Keuangan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor


358/KMK.05/2018 Tentang Penerapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan
Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum Balai Besar Industri Agro pada Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian, pada tanggal 2 Mei
2018. Dengan diberlakukannya Remunerasi BLU ini maka BBIA dituntut untuk lebih
mandiri lagi karena tidak lagi ditunjang oleh sumber pembiayaan yang berasal dari Rupiah
Murni (RM) dalam hal pembayaran Tunjangan Kinerja pegawainya. Dan yang lebih
penting lagi, penerapan Remunerasi BLU ini harus diikuti dengan perubahan mindset dan
paradigma dari seluruh stake holder BBIA agar menjadi Satker yang lebih profesional

BBIA I-4
Laporan Kinerja 2020

didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas serta menerapkan praktek-praktek bisnis
yang sehat.

Bagan organisasi Balai Besar Industri Agro yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 39/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar
Industri Agro serta setelah mengakomodasikan peran, tugas dan fungsi sebagai Satker
Badan Layanan Umum, maka susunannya adalah nampak seperti pada gambar 1.1. berikut
ini:

Ka. BBIA Ketua Dewa

Ketua SPI
Kepala BagianTata Usaha

Kasubbag Kasubbag Kasubbag Kasubbag


Program dan Keuangan Kepegawaian Umum
Pelaporan

Kabid PJT Kabid SRS Kabid Paskal Kabid PKAT

Kasie Kasie Sarana Kasie Kasie


Pemasaran Riset Pangan Pengujian Konsultansi

Kasie Kasie Sarana Kasie Kasie Pelatihan


Kerjasam Riset Non Sertifikasi Teknis
Pangan

Kasie
Informasi Kasie
Kasie Kalibrasi Kasie Alih Teknologi
Standardisasi

Kelompok
Jabatan
Fungsional

Gambar 1.1. Susunan Organisasi BLU BBIA

BBIA I-5
Laporan Kinerja 2020

BBIA I-6
Laporan Kinerja 2020

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Visi dan Misi BBIA periode 2020-2024 telah dirumuskan secara kolektif dan
mengandung nilai-nilai, aspirasi, harapan-harapan stakeholderss di masa depan serta mengacu
kepada Visi, Misi dan Program Aksi Presiden RI Tahun 2020-2024, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035 dan Visi, Misi Kementerian Perindustrian, dimana Visi dan
Misi BBIA tersebut telah diturunkan ke dalam tujuan dan sasaran strategis tahun 2020-2024.

2.1. Rencana Strategis Organisasi


Sasaran Strategis BBIA adalah kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh BBIA
yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil satu atau beberapa
program, sementara Indikator Sasaran Strategis adalah alat ukur yang mengindikasikan
keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis BBIA.
Seluruh indikator kinerja yang menjadi tanggung jawab BBIA adalah turunan dari
tingkat BPPI sesuai dengan metode cascading, ditambah dengan indikator yang merupakan
tugas pokok dan fungsi BBIA. Peta strategis BBIA pohon kinerja dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

BBIA II - 1
Laporan Kinerja 2020

Gambar 2.1. Peta strategis BBIA

Pada Gambar 2.1 menunjukkan bahwa peta strategis BBIA mencakup 1 (satu)
Tujuan dengan satu indikatornya dan 4 (empat) Sasaran strategis/IKU BBIA pada tahun
2020-2024 dengan 10 (sepuluh) indikator sebagai berikut:
1) Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan
kemandirian industri pengolahan nonmigas (SS1)
a. Presentase hasil riset/inovasi lima tahun yang dimanfaatkan perusahaan industri/
badan usaha
b. Perusahaan industri/ badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/problem
solving/supervisi/ konsultasi

BBIA II - 2
Laporan Kinerja 2020

2) Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan implementasi Making


Indonesia 4.0, dengan indikator (SS2):
a. Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total
litbangyasa pada tahun berjalan
3) Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang litbangyasa dan standardisasi
industri untuk mendukung industri yang berdaya saing dan berkelanjutan, dengan
indikator(T1) :
a. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri
b. Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah terindeks global
c. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan Jurnal Nasional tereakreditasi
d. Pemakalah di pertemuan ilmiah terindeks global
e. Presentasi Pelayanan Tepat Waktu sesuai SPM (layanan Pengujian, Kalibrasi dan
Sertifikasi)
f. Penerimaan PNBP BLU yang optimal
4) Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi, dengan indikator (L1)
a. Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP)

2.2. Rencana Anggaran


Dalam melaksanakan program dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh BPPI,
Balai Besar Industri Agro (BBIA) menyusun kegiatan dan output, sesuai dengan Rencana
Strategis (Renstra) BBIA Tahun 2020-2024 dan Rencana Kinerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Tahun 2020. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Industri Agro pada Tahun Anggaran (TA) 2020 akan menghasilkan 6 (enam)
Output. Untuk mendukung Kegiatan BBIA tersebut, pagu anggaran DIPA BBIA TA. 2020
sebesar Rp 52.183.481.000.-, namun pada pada Triwulan II TA 2020 pagu anggaran
DIPA BBIA mengalami revisi, dalam rangka penghematan akibat dampak pandemi Covid-
19 yaitu sebesar Rp 6,144,716,000,- sehingga sebesar pagu DIPA BBIA TA menjadi Rp.
45.865.705.000,- dengan rincian kegiatan, output dan anggaran ditampilkan pada Tabel
2.1.

BBIA II - 3
Laporan Kinerja 2020

Tabel 2.1.
Kegiatan dan Output BBIA Tahun Anggaran 2020
PROGRAM/KEGIATAN/O VOLUME DIPA AWAL ANGGARAN
KODE
UTPUT OUTPUT (Rp.) REVISI (Rp.)
Program Pengembangan
019.07.1
2
Teknologi dan Kebijakan 52.183.481.000 45.865.705.000
Industri
Penelitian dan Pengembangan
1867 52.183.481.000 45.865.705.000
Teknologi Industri Agro
Hasil Penelitian dan
1867.001 Pengembangan Teknologi 8 Penelitian 97.485.000 97.485.000
Industri Agro
1867.003 Jasa Teknis Industri 9 Layanan 11.600.000.000 11.600.000.000
Teknologi Industri yang
dikembangkan dan diterapkan 1 Paket
1867.005 1.640.641.000 67.300.000
untuk Meningkatkan Daya Saing Teknologi
Industri Nasional
1867.010 Layanan Manajemen Satker 1 Layanan 1.150.794.000 349.392.000

Layanan Sarana dan Prasarana


1867.951 1 Layanan 2.240.000.000 560.494.000
Internal
1867.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 35.454.561.000 33.191.034.000

Berdasarkan kelompok Jenis Belanja, maka rincian anggaran BBIA TA. 2020
mengalami perubahan seperti pada Tabel 2.2
Tabel 2.2.

Rincian Pagu BBIA berdasarkan Jenis Belanja TA. 2020

NO. JENIS BELANJA PAGU


I Rupiah Murni (RM) 17.265.705.000
1 Belanja Pegawai 10.175.706.000
2 Belanja Barang 6.529.505.000
3 Belanja Modal 560.494.000
II PNBP BLU 28.600.000.000
1 Belanja Pegawai 17.000.000.000
2 Belanja Barang 11.600.000.000
3 Belanja Modal 0
Total 45.865.705.000

BBIA II - 4
Laporan Kinerja 2020

Sehubungan telah terbit Keputusan Menteri Keuangan Nomor 358/KMK.05/2018


tanggal 2 Mei 2018 tentang Penerapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola Dewan
Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum Balai Besar Industri Agro pada
Kementerian Perindustrian, maka tunjangan kinerja pada Tahun 2020 ini dianggarkan dari
PNBP BLU dan dikategorikan sebagai Belanja Pegawai yang bersumber dari PNBP BLU.

2.3. Dokumen Perjanjian Kinerja


Rencana kinerja/Perjanjian Kinerja merupakan dokumen kesepakatan antara Kepala
Balai Besar Industri Agro (BBIA) dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Industri (BPPI) yang berisi pernyataan kesanggupan untuk mencapai target yang
ditetapkan. Pada bulan Januari 2020 BBIA telah menyusun Perjanjian Kinerja (Perjakin)
TA 2020 dan ditandatangani Kepala BPPI, namun sejak Maret 2020 pandemi Covid 19
terjadi di Indonesia berdampak layanan BBIA berhenti Maret sampai dengan Mei 2020
berdampak kurang baik pada kinerja, maka pada Bulan Mei 2020 BBIA mengajukan
revisi Perjakin Tahun 2020 kepada Kepala BPPI dan disetujui Kepala BPPI. Target
Perjakin BBIA Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan Lampiran 1 dan 2.
Tabel 2.3.
Perjakin Semula dan Revisi Tahun 2020
Target
Kode Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Satuan Revisi
Semula
Menjadi
TJ Meningkatnya 1. Efisiensi perusahaan industri Persen 5 5
kontribusi inovasi yang memanfaatkan hasil
dalam rangka riset/inovasi
mendukung
pertumbuhan PDB
industri pengolahan
nonmigas
SS1 Meningkatnya kinerja 1. Persentase hasil riset/inovasi Persen 40 35
litbangyasa dalam lima tahun terakhir yang
rangka mendukung dimanfaatkan perusahaan
daya saing dan industri/badan usaha
kemandirian industri
pengolahan nonmigas 2. Perusahaan industri/badan Perusahaa 5 2
usaha yang memanfaatkan n industri /
paket teknologi/problem Badan
solving/supervisi/konsultasi Usaha

BBIA II - 5
Laporan Kinerja 2020

SS2 Meningkatnya 1. Persentase litbangyasa yang Persen 10 10.0


penerapan teknologi 4.0 memanfaatkan teknologi 4.0
untuk penguatan dibandingkan total
implementasi Making litbangyasa pada tahun
Indonesia 4.0 berjalan
T1 Terselenggaranya 1. Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 3.6 3.60
urusan pemerintahan di terhadap layanan jasa industri
bidang litbangyasa dan 2. Karya tulis ilmiah yang KTI 2 2
standardisasi industri diterbitkan di Prosiding
untuk mendukung Ilmiah terindeks global
industri yang berdaya 3. Karya Tulis Ilmiah yang KTI 6 6
saing dan berkelanjutan diterbitkan di Jurnal Nasional
yang terakreditasi
4. Pemakalah di pertemuan Pemakalah 1 1
ilmiah terindeks global
5. Prosentasi Pelayanan Tepat % 80 80
Waktu sesuai SPM (Layanan
Pengujian, Kalibrasi dan
Sertifikasi)
L1 Memperkuat 1. Tingkat maturitas Nilai 3.8 3.80
akuntabilitas kinerja pengendalian internal (SPIP)
organisasi

L2 Pendapatan BLU yang 1. Realisasi PNBP Rp (juta) 28,600 13,400


optimal

Dalam rangka pencapaian Perjakin, maka perlu disusun Rencana Aksi Kegiatan
TA.2020 untuk perjanjian kinerja TA.2020 dapat dilihat pada Tabel 2.4.

BBIA II - 6
Laporan Kinerja 2020

Tabel 2.4
Rencana Aksi Kegiatan TA.2020

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan Sampai dengan Triwulan I Sampai dengan Triwulan II Sampai dengan Triwulan III Sampai dengan Triwulan IV
% Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan
Fisik Fisik Fisik Fisik
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14
1 Meningkatnya kinerja 1. Efisiensi Persen 25 Identifikasi 50 Identifikasi 75 Identifikasi 100 Identifikasi
litbangyasa dalam perusahaan 5 perusahaan yang perusahaan yang perusahaan yang perusahaan yang
rangka mendukung industri yang memanfaatkan hasil memanfaatkan hasil memanfaatkan hasil memanfaatkan hasil
daya saing dan memanfaatkan riset/ inovasi riset/ inovasi riset/ inovasi riset/ inovasi
kemandirian industri hasil
pengolahan nonmigas riset/inovasi

2. Persentase Persen 10 Penjajakan 87.5 Penjajakan 75 Masih terus 100 Masih terus
hasil 40 kerjasama dengan kerjasama dengan melakukan melakukan
riset/inovasi perusahaan/industri perusahaan/industri Penjajakan kerjasama Penjajakan
lima tahun dengan kerjasama dengan
terakhir yang perusahaan/industri perusahaan/industri
dimanfaatkan
perusahaan
industri/badan
usaha

3. Perusahaan Perusahaan 10 Penjajakan 40 Penjajakan 75 Masih terus 100 Masih terus


industri/badan 5 industri / kerjasama dengan kerjasama dengan melakukan melakukan
usaha yang Badan Usaha perusahaan/industri perusahaan/industri Penjajakan kerjasama Penjajakan
memanfaatkan dengan kerjasama dengan
paket perusahaan/industri perusahaan/industri
teknologi/probl
em
solving/supervi
si/konsultasi

BBIA II - 7
Laporan Kinerja 2020

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan Sampai dengan Triwulan I Sampai dengan Triwulan II Sampai dengan Triwulan III Sampai dengan Triwulan IV
% Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan
Fisik Fisik Fisik Fisik
2Meningkatnya 1. Persentase Persen 25.0 Persiapan dan 50.0 1. Pembuatan Starter 75 Pelaksanaan kegiatan 100 Pelaksanaan
penerapan teknologi litbangyasa 10 pengadaan bahan 2. Pelaksanaan in house research kegiatan in house
4.0 untuk penguatan yang baku starter mocaf Percobaan "Pengaruh Waktu research "Pengaruh
implementasi Making memanfaatkan Perlakuan Fermentasi dan Waktu Fermentasi
Indonesia 4.0 teknologi 4.0 Pengadukan pada dan Pengadukan
dibandingkan Fermentor Tank pada Fermentor
total terhadap Tank terhadap
litbangyasa Karakteristik Karakteristik
pada tahun Rheologi, Line Proses Rheologi, Line
berjalan Mocaf 4.0"; analisis Proses Mocaf 4.0";
sampel analisis sampel

3Terselenggaranya 1. Indeks Indeks 25 Membuat SK Tim 50 Melaksanakan 75 - Mengirimkan Survei 100 - Mengirimkan
urusan pemerintahan Kepuasan 4 Survei Kepuasan Survei; Penyerahan Kepuasan Pelanggan- Survei Kepuasan
di bidang litbangyasa Masyarakat Pelanggan; kuesioner terbatas Mengolah data hasil Pelanggan-
dan standardisasi terhadap kuesioner survei di pada pelanggan yang survei Mengolah data hasil
industri untuk layanan jasa google form; datang mengambil survei
mendukung industri industri Melaksanakan hasil pekerjaan untuk
yang berdaya saing Survei; Mengolah memastikan
dan berkelanjutan data hasil survei; pelanggan
Membuat Laporan tersosialisasi dengan
Survei baik sehingga dapat
memberikan
penilaian secara
maksimal.- Mengolah
data hasil survei

2. Karya tulis KTI 25 50 75 100


ilmiah yang 2
diterbitkan di
Prosiding
Ilmiah
terindeks global

BBIA II - 8
Laporan Kinerja 2020

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan Sampai dengan Triwulan I Sampai dengan Triwulan II Sampai dengan Triwulan III Sampai dengan Triwulan IV
% Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan
Fisik Fisik Fisik Fisik
Judul : KTI telah disubmit Makalah telah terbit Makalah telah terbit 100 Makalah telah terbit
1 Stability of ke Prosiding pada prosiding pada prosiding pada prosiding IOP
fatty acid and terindeks global The Conf. Series: Earth
bioactive 5th International and Environmental
compounds Conference on Science 411 (2020)
after thermal Operations Research 011001,
processing of 2020 (iCOR 5.0) and doi:10.1088/1755-
Winged Bean published in IOP 1315/411/1/011001
(Psophocarpu Proceeding indexed
s in Scopus. ICOR 5.0
tetragonolob will be held on 16-17
us (L.) DC.). April 2020 in Atma
Jaya Catholic
University Of
Indonesia - BSD
Campus, Indonesia,
KTI dalam proses
review

3. Karya Tulis KTI 25 50 Makalah Telah terbit 75 Makalah Telah terbit 100 Makalah Telah terbit
Ilmiah yang 6 dalam prosiding The dalam prosiding The dalam prosiding The
diterbitkan di 4th International 4th International 4th International
Jurnal Nasional Conference on Conference on Conference on
yang Pharmaceutical Pharmaceutical Pharmaceutical
terakreditasi Nanotechnology/ Nanotechnology/ Nanotechnology/
Nanomedicine Nanomedicine Nanomedicine. ISBN
: 978-602-72418-7-9

BBIA II - 9
Laporan Kinerja 2020

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan Sampai dengan Triwulan I Sampai dengan Triwulan II Sampai dengan Triwulan III Sampai dengan Triwulan IV
% Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan
Fisik Fisik Fisik Fisik
Judul " KTI Telah di submit KTI Telah terbit dalam KTI Telah terbit
1 Ekstraksi di Jurnal warta IHP prosiding dalam prosiding
Senyawa untuk diterbitkan International "1st International "1st
Skopoletin pada Vol. 1 tahun International International
pada 2020 Scientific Meeting on Scientific Meeting
Tanaman Ubi Engineering and its on Engineering and
Jalar Ungu Vocational Education its Vocational
(Ipomoea (ISMEVD 2019)". Education (ISMEVD
batatas. L)" . Publihsed online : 5 2019)". Publihsed
Warta IHP Agustus 2020: IOP online : 5 Agustus
Tahun 2020 Conf. Series Materials 2020: IOP Conf.
Science and Series Materials
Egineering 885 (2020) Science and
012058 Egineering 885
doi:10.1088/1757- (2020) 012058
899X/885/1/012058 doi:10.1088/1757-
899X/885/1/012058

Judul KTI Telah di submit KTI Telah di submit di KTI Telah terbit dalam 100 KTI Telah terbit
2 Ekstraksi di Jurnal warta IHP Jurnal warta IHP prosiding dalam prosiding
Senyawa untuk diterbitkan untuk diterbitkan International "1st International "1st
Skopoletin pada Vol. 1 tahun pada tahun 2020 International International
pada 2020 Scientific Meeting on Scientific Meeting
Tanaman Ubi Engineering and its on Engineering and
Jalar Ungu Vocational Education its Vocational
(Ipomoea (ISMEVD 2019)". Education (ISMEVD
batatas. L)" . Publihsed online : 5 2019)". Publihsed
Warta IHP Agustus 2020: IOP online : 5 Agustus
Tahun 2020 Conf. Series Materials 2020: IOP Conf.
Science and Series Materials
Egineering 885 (2020) Science and
012064 . Egineering 885
doi:10.1088/1757- (2020) 012064 .
899X/885/1/012064 doi:10.1088/1757-
899X/885/1/012064

BBIA II - 10
Laporan Kinerja 2020

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan Sampai dengan Triwulan I Sampai dengan Triwulan II Sampai dengan Triwulan III Sampai dengan Triwulan IV
% Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan
Fisik Fisik Fisik Fisik
Topik : Menerbitkan 1 KTI telah disubmit di KTI dalam proses International
3 Koagulasi (satu) KTI pada Jurnal Warta IHP review Conference on
protein Jurnal Nasional yang untuk diterbitkan Science and
terakreditasi (Warta pada tahun 2020 Technology for
IHP) pada akhir Sustainable Industry
tahun 2020 (ICSTSI) 2020 di IOP
Conference Series:
Materials Science
and Engineering.
Topik : masa Menerbitkan 1 Menerbitkan 1 (satu)
4 simpan sosis (satu) KTI pada KTI pada Jurnal
kering Jurnal Nasional yang Nasional yang
terakreditasi (Warta terakreditasi (Warta
IHP) pada akhir IHP) pada akhir tahun
tahun 2020 2020

Topik KTI telah disubmit Menerbitkan 1 (satu) Menerbitkan 1 (satu) Menerbitkan 1


5 :Identifikasi ke Jurnal Warta IHP KTI pada Jurnal KTI pada Jurnal (satu) KTI pada
Karotenoid 2020 Nasional yang Nasional yang Jurnal Nasional yang
pada Minyak terakreditasi (Warta terakreditasi (Warta terakreditasi.
Buah Merah IHP) pada akhir tahun IHP) pada akhir tahun
(Pandanus 2020 2020
conoideus)

BBIA II - 11
Laporan Kinerja 2020

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan Sampai dengan Triwulan I Sampai dengan Triwulan II Sampai dengan Triwulan III Sampai dengan Triwulan IV
% Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan
Fisik Fisik Fisik Fisik
Topik : Isolasi Menyusun draf KTI KTI telah accepted di Menerbitkan 1 (satu) Menerbitkan 1
6 alfa/beta- sesuai format Warta Jurnal Warta IHP KTI pada Jurnal (satu) KTI pada
cryptoxantin IHP dan submit 2020 Nasional yang Jurnal Nasional yang
dan terakreditasi (Warta terakreditasi.
alfa/beta- IHP) pada akhir tahun
carotene 2020
dalam minyak
buah merah
dengan
metode Flash
Column
Chromatogra
phy
4. Pemakalah di Pemakalah 25 50 Submit ke jurnal Menerbitkan 1 (satu) 100 Menerbitkan 1
pertemuan 1 internasional 75 KTI pada Jurnal (satu) KTI pada
ilmiah Nasional yang Jurnal Nasional yang
terindeks global terakreditasi (Warta terakreditasi.
IHP) pada akhir tahun
2020

Makalah 1 Menjadi pemakalah Peyiapan manuskrip Menerbitkan 1 (satu) Menerbitkan 1


oral pada dengan KTI pada Jurnal (satu) KTI pada
“International menambahkkan Nasional yang Jurnal Nasional yang
Conference on pembahasan data terakreditasi (Warta terakreditasi.
Agribusiness an IHP) pada akhir tahun
Rural Development 2020
(IConARD 2020)”
tanggal 26-27
Agustus 2020 di
Yogyakarta

BBIA II - 12
Laporan Kinerja 2020

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan Sampai dengan Triwulan I Sampai dengan Triwulan II Sampai dengan Triwulan III Sampai dengan Triwulan IV
% Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan
Fisik Fisik Fisik Fisik
Makalah 2 Menjadi pemakalah 50 Menerbitkan 1 (satu) Menerbitkan 1
oral pada The 5th KTI pada Jurnal (satu) KTI pada
International Nasional yang Jurnal Nasional yang
Conference on terakreditasi (Warta terakreditasi.
Operations Research IHP) pada akhir tahun
2020 (iCOR 5.0) and 2020
published in IOP
Proceeding indexed
in Scopus. ICOR 5.0
will be held on 16-17
April 2020 in Atma
Jaya Catholic
University Of
Indonesia - BSD
Campus, Indonesia

5. Prosentasi % 20 Melakukan 50 Menjadi pemakalah 75 Menerbitkan 1 (satu) 100 Menerbitkan 1


Pelayanan 80 pelayanan sesuai oral pada Webinar KTI pada Jurnal (satu) KTI pada
Tepat Waktu SPM “International Nasional yang Jurnal Nasional yang
sesuai SPM Conference on terakreditasi (Warta terakreditasi.
(Layanan Agribusiness an Rural IHP) pada akhir tahun
Pengujian, Development 2020
Kalibrasi dan (IConARD 2020)”
Sertifikasi) tanggal 26-27
Agustus 2020 di
Yogyakarta

BBIA II - 13
Laporan Kinerja 2020

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan Sampai dengan Triwulan I Sampai dengan Triwulan II Sampai dengan Triwulan III Sampai dengan Triwulan IV
% Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan % Target Rencana Kegiatan
Fisik Fisik Fisik Fisik
80 Peningkatan 75 Menjadi pemakalah 100 Menjadi pemakalah
pelayanan sesuai oral pada Webinar oral pada “The 5th
SPM “International International
Conference on Conference on
Agribusiness an Rural Operations Research
Development 2020 (iCOR 5.0), be
(IConARD 2020)” held on 16-17 April
tanggal 26-27 Agustus 2020 in Atma Jaya
2020 di Yogyakarta Catholic University
Of Indonesia - BSD
Campus, Indonesia.

4Memperkuat 1. Tingkat Nilai 20 1. Menyusun Kertas 50 1. Menyusun Kertas 75 1. Menyusun Kertas 100 Peningkatan
akuntabilitas kinerja maturitas 4 Kerja SPIP tahun Kerja SPIP tahun Kerja SPIP tahun pelayanan jasa
organisasi pengendalian 2020; 2. Membuat 2020; 2. Membuat 2020; 2. Membuat teknis
internal (SPIP) penilaian Resiko penilaian Resiko BBIA penilaian Resiko BBIA
BBIA Tingkat Tingkat Strategis Tingkat Strategis
Strategis tahun tahun 2020 tahun 2020
2020; 3. Membuat
evaluasi SPIP
Semester II tahun
2019; 4. Membuat
SK Satgas SPIP BBIA

5Pendapatan BLU yang 1. Realisasi PNBP Rp (Juta) 20 Peningkatan 50 Peningkatan 75 Peningkatan 80 Peningkatan
optimal 28,600 pelayanan jasa pelayanan jasa teknis pelayanan jasa teknis pelayanan sesuai
teknis SPM

BBIA II - 14
Laporan Kinerja 2020

BBIA II - 15
Laporan Kinerja 2020

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Analisis Capaian Kinerja

Keberhasilan kinerja Balai Besar Industri Agro (BBIA) dapat dilihat dari tercapai atau
tidaknya tujuan dan sasaran strategis yang telah dirumuskan di Renstra Bisnis BBIA yang
selanjutnya diturunkan pada Rencana Kerja Tahun 2021. Tujuan dan sasaran strategis BBIA
dapat tercapai jika asumsi-asumsi yang telah ditetapkan terpenuhi dan didukung oleh SDM yang
berintegritas serta kompeten, tidak terkecuali dukungan dari sarana prasarana yang memadai.
Hasil yang telah dicapai untuk setiap indikator kinerja sasaran strategis kegiatan sampai dengan
akhir tahun 2020 seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Capaian Sasaran Strategis BBIA Tahun

Sasaran Strategis %
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
No. (SS) capaian
TJ Meningkatnya 1. Efisiensi perusahaan industri Persen 5 25 500.0
kontribusi inovasi yang memanfaatkan hasil
dalam rangka riset/inovasi
mendukung
pertumbuhan PDB
industri pengolahan
nonmigas
SS1 Meningkatnya 1. Persentase hasil riset/inovasi Persen 35 37.84 108.1
kinerja litbangyasa lima tahun terakhir yang
dalam rangka dimanfaatkan perusahaan
mendukung daya industri/badan usaha
saing dan
kemandirian 2. Perusahaan industri/badan Perusahaan 2 3 150.0
industri pengolahan usaha yang memanfaatkan industri /
nonmigas paket teknologi/problem Badan
solving/supervisi/konsultasi Usaha
SS2 Meningkatnya 1. Persentase litbangyasa yang Persen 10.0 10 100.0
penerapan memanfaatkan teknologi 4.0
teknologi 4.0 untuk dibandingkan total
penguatan litbangyasa pada tahun
implementasi berjalan
Making Indonesia
4.0
T1 Terselenggaranya 1. Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 3.60 3.62 100.6
urusan terhadap layanan jasa

BBIA III - 1
Laporan Kinerja 2020

Sasaran Strategis %
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
No. (SS) capaian
pemerintahan di industri
bidang litbangyasa
dan standardisasi
2. Karya tulis ilmiah yang KTI 2 5 250.0
industri untuk
diterbitkan di Prosiding
mendukung
Ilmiah terindeks global
industri yang
berdaya saing dan 3. Karya Tulis Ilmiah yang KTI 6 6 100.0
berkelanjutan diterbitkan di Jurnal Nasional
yang terakreditasi

4. Pemakalah di pertemuan Pemakalah 1 2 200.0


ilmiah terindeks global

5. Prosentasi Pelayanan Tepat % 80 87,86 109,83


Waktu sesuai SPM (Layanan
Pengujian, Kalibrasi dan
Sertifikasi)
L1 Memperkuat 1. Tingkat maturitas Nilai 3.80 3,948 103,89
akuntabilitas pengendalian internal (SPIP)
kinerja organisasi
L2 Pendapatan BLU 1. Realisasi PNBP Rp (Juta) 13,400 20.762 154,94
yang optimal
Rata-rata capaian 170.6

Adapun, penjelasan hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masing-masing
Sasaran Strategis tersebut adalah sebagai berikut :

3.1.1.Tujuan (TJ) : Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing
dan kemandirian industri pengolahan nonmigas

Indikator Tujuan (TJ) : Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset /
inovasi
1) Hasil yang telah dicapai
Indikator ini memiliki kriteria, yaitu : Rata-rata kontribusi hasil litbangyasa
terhadap efisiensi perusahaan industri (pada proses tertentu, bukan keseluruhan proses
produksi). Membandingkan Quality atau Cost atau Delivery sebelum dan setelah
penerapan hasil litbangyasa di perusahaan industri pada tahun berjalan. Indikator ini
BBIA III - 2
Laporan Kinerja 2020

berkaitan dengan indikator "Hasil riset/inovasi yang dimanfaatkan perusahaan


industri/badan usaha" khusus capaian pada tahun 2020. Untuk mengukur capaian kinerja
indikator sasaran strategis “Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka mendukung
pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas”, seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2.
Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka mendukung pertumbuhan PDB industri
pengolahan nonmigas
Indikator Kinerja TJ Target Realisasi % Capaian
Efisiensi perusahaan industri yang 5 persen 25 persen 500
memanfaatkan hasil riset/inovasi

Realisasi dari indikator kinerja kegiatan yaitu efisiensi penggunaan alat pengasapan
ikan model AIA tipe Cabinet, dari kebutuhan arang pengasap sebanyak 40 kg menjadi 30
kg untuk kapasitas bahan baku 30 kg, sehingga dari target 5%, telah berhasil terealisasi
25%.

Penerapan Hasil Riset/Inovasi Pengolahn Ikan Asap di IKM Pengolahan Ikan


Asap.
Bapak Agustono adalah IKM Pengolahan Ikan Asap dengan merk ECOROSO yang
beralamat di Jln. Kenanga No.4 Kotabatu Ciomas Bogor 16610. Pengolahan ikan asap
ECOROSO pertama menggunakan drum yang dipakai secara horizontal. Alat ini
biasanya terbuat dari drum bekas berbahan mild steel pelat hitam biasanya mempunyai
ketebalan 0.8 sampai dengan 1.2 mm. ukuran sesuai dengan yang sudah ada untuk
memasukan bahan, biasanya dibuatkan pintu denagn ukuran 300 x 600 mm. banyak
udara panas terbuang, tidak terpasang blower untuk menyebarkan udara panas dan posisi
dari bahan pengasap terbuka atau ikut tertutup dalam ruang proses pengasapan sehingga
ruang proses pengasapan menjadi lebih sempit.

BBIA III - 3
Laporan Kinerja 2020

Gambar 3.1.
Alat Ikan Asap tipe Drum IKM

Data spesifikasi Alat pengolahan Ikan Asap tipe Drum


Spesfikasi Alat Ikan Asap tipe Drum
No. Nama Spesifikasi
1. Dimensi (ruang pengasap) Ø 560 x 990 mm
2. Kapasitas 5 - 15 kg/proses
3. Waktu proses 5 – 8 jam
4. Bahan Pengasapan Limbah Kayu dan Arang Tempurung
kelapa
5. Jumah bahan pengasapan /proses 20 kg / proses

Pengolahan Ikan Asap tipe Cabinet yang dikembangkan oleh BBIA di rancang
berdasarkan permasalahan peralatan (Problem Solving) yang ada di IKM – IKM
Pengolah Ikan Asap.
Beberapa Permasalahan Alat pengolahan Ikan Asap tipe Drum seperti: Kapasitas
kecil, panas susah dikendalikan apabila sudah menjadi bara, Pemakaian arang tempurung
kelapa terlalu banyak atau boros karena terbuka.
Pada Alat Pengasap Ikan tipe Cabinet (Lemari) ruang pengasapan terpisah dengan
ruang pengarangan, posisi ada dua ruang pada tipe ini. Pada alat ini juga dipasang
thermoswitch untuk mengontrol panas dalam ruang pengasap dengan cara memasang
blower dibagian bawah ruang pengasap. Ini dimungkinkan dapat mengontrol panas
berlebihan pada ruang pengasap.
BBIA III - 4
Laporan Kinerja 2020

Gambar 3.2
Alat Ikan Asap tipe Cabinet RBPI

Data spesifikasi Alat pengolahan Ikan Asap tipe Lemari (Cabinet)


Spesifikasi Alat Ikan Asap tipe Cabinet RBPI
No. Nama Spesifikasi
1. Dimensi (ruang pengasap) Ø 600 x 600 x 1000 mm
2. Material alat SUS 304 (Foodgrade)
3. Kapasitas 20 - 30 kg/proses
4. Waktu proses 8 – 12 jam
5. Bahan Pengasapan Limbah Kayu dan Arang Tempurung
kelapa
6. Jumah bahan pengasapan /proses 30 kg / proses
7. Asesories Penambahan blower dengan pengaturan
panas
8. Sistim kerja blower  Dengan pengaturan suhu, apabila suhu
tercapai maka blower akan bekerja.
 suhu dikendalikan merata dan
menyebar.

Dari spesifikasi diatas secara material bahan baku yang digunakan mempunyai
biaya yang lebih tinggi, karena Alat Ikan Asap tipe Cabinet menggunakan bahan
foodgrade, kapasitas lebih besar dan terpasang indikator-indikator yang memungkingkan
untuk mengontrol panas yang berlebih pada proses pengasapan. Produk yang dihasilkan
tentu saja lebih konstan dan sesuai dengan persyaratan yang diinginkan. Sedangkan Alat
Ikan Asap tipe Drum berbiaya lebih murah terbuat dari besi hitam (MS) dan Drum yang

BBIA III - 5
Laporan Kinerja 2020

sudah ada, kapasitas lebih kecil, tidak dapat mengendalikan panas dan kecenderungan
produk yang dihasilkan tidak konstan.
Kedua alat ini berbeda kapasitas dan metode penggunaan. Data input yang
digunakan seperti tabel 3.3.
Tabel 3.3.
Konsumsi pemakaian dalam satu kali proses
Parameter/proses AIA Tipe Drum AIA Tipe Keterangan
Cabinet
Kapasitas bahan baku 15 kg 30 kg @ Ikan Bandeng (Fluktuatif)
@ Rp.25.000,- (Rp.375.000) (Rp.750.000)
Waktu 8 jam 12 jam Waktu maksimal

Jumlah Bahan Pengasap 20 kg 30 kg @. 50 kg/karung


(Tempurung kelapa) = Rp. 50.000,-
Listrik yang digunakan - 1300 watt R1 1300 = 979 kwh
Blower @ 979 x 10 = Rp. 9.790,-
Penerangan dll
@ 979 x 10= Rp. 9.790,-
Pemakaian listrik = 19.580 /10 jam
Perkiraaan hasil produk 8.25 kg 16.5 kg Jika kadar air 55 %
Pendapatan (Bruto) Rp. 825.000 Rp. 1.650.000 @ 100.000/kg (produk)
Pengeluaran Rp.230.000 Rp. 450.000 (Kemasan garam + Arang
Tempurung + Listrik + biaya
maintenance + umur ekonomis –
operator)
Pendapatan (Netto) Rp. 220.000 Rp. 450.000 (Nilai jual produksi – (nilai bahan
baku + Pengeluaran)

Beberapa data perbandingan diatas, :

 Arang tempurung kelapa sebagai bahan baku proses pengasapan :


20 𝑘𝑔
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑠𝑎𝑝𝑎𝑛 (𝐷𝑟𝑢𝑚) = = 1.33 𝑘𝑔
15 𝑘𝑔

30 𝑘𝑔
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑠𝑎𝑝𝑎𝑛 (𝐶𝑎𝑏𝑖𝑛𝑒𝑡) = = 1 𝑘𝑔
30 𝑘𝑔

Perbandingan penggunaan arang pengasapan untuk tipe Drum masih tinggi, idealnya
jumlah pemakaian arang pengasapan harus lebih kecil dari pada produk yang di asap.

 Kualitas Produk karena penggunaan kontrol suhu


Untuk kualitas produk lebih menjamin pada pengasapan tipe Cabinet karena adanya
pengendalian suhu dan penyebaran panas yang merata karena penggunaan blower.

BBIA III - 6
Laporan Kinerja 2020

 Harga alat
Komponen harga alat pada tipe Cabinet akan menjadi ekonomis ketika sudah lebih
dari tiga tahun.

Perhitungan Efisiensi Bahan Pengasapan (Arang Pengasap):


Dari Tabel 3.3. jika asumsi dilakukan untuk pengolahan ikan asap (AIA tipe Drum)
dengan jumlah 30 kg bahan baku maka dibutuhkan 40 kg arang pengasap, sedangkan
untuk pengolahan ikan asap (AIA tipe Cabinet) hanya membutuhkan 30 Kg, maka
efesiensi penggunaan arang tempurung kelapa pada proses ikan asap (AIA) tipe Cabinet
adalah :
40 − 30
𝑥 100% = 25%
40
efesiensi penggunaan Arang Pengasap (Tempurung kelapa) pada proses ikan asap
(AIA) tipe Cabinet adalah 25 %.

Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, indikator Efisiensi perusahaan


industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi dari tahun 2019 sampai dengan tahun
2020 dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4.
Perbandingan Capaian Efisiensi Perusahaan Industri yang Memanfaatkan Hasil
Riset/inovasi Tahun 2019-2020
2019 20120
Indikator
T R T R
Efisiensi perusahaan industri yang
memanfaatkan hasil riset/inovasi 30 43 5 25

Indikator Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi baru


ada pada Tahun 2019, pada tahun 2019 implementasi hasil riset BBIA dilakukan di PT
Tamurindo yaitu Perusahaan yang memproduksi cuka makan dari buah kurma, dengan
penurunan biaya produksi cuka kurma tersebut yaitu sebesar 43%..

BBIA III - 7
Laporan Kinerja 2020

Realisasi kinerja tahun 2020 dengan target dalam dokumen Renstra dan Bisnis
Tahun BBIA 2020-2024, seperti pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5
Realisasi kinerja Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi
Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024

Indikator 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024

Target Realisasi Target Target Target Target Total Target Realisa %


Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra si sd
/ Perkin 2020

Efisiensi
perusahaan
industri
yang 5 25 5 5 5 5 25 25 100
memanfaatk
an hasil
riset/inovasi

Analisis penyebab keberhasilan

Indikator kinerja Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil


riset/inovasi telah berhasil dilaksanakan dengan realisasi melampaui target ditetapkan
dan sejalan keinginan Bapak Agustono bermitra dengan BBIA untuk meningkat
kualitas dan harga ikan asap kompetitif
.
2) Kendala

Akibat pandemi dan kebijakan PSBB dan Protokol kesehatan kesulitan mendapatkan
data/informasi dari perusahaan.

3) Rekomendasi
Tetap mengidentifikasi perusahaan yang memanfaatkan hasil riset/inovasi

BBIA III - 8
Laporan Kinerja 2020

3.1.2. Sasaran Strategis (SS1) : Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka mendukung
pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas.

Sasaran Strategis (SS1) terdiri dari 2 (dua ) Indikator Kinerja yaitu :


.1.2.1. Indikator Kinerja 1 : Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang
dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha
1) Hasil yang telah dicapai

Untuk mengukur capaian kinerja indicator sasaran strategis


“Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan
kemandirian industri pengolahan nonmigas” dapat diperoleh melalui
perhitungan Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang
dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha, seperti pada Tabel 3.6

Tabel 3.6
Persentase Hasil Riset/inovasi Lima Tahun Terakhir yang Dimanfaatkan
Perusahaan Industri/Badan Usaha,

Indikator Kinerja 3.1.2.1 Target Realisasi % Capaian


Persentase hasil riset/inovasi lima 35 persen 37.84 108.11
tahun terakhir yang dimanfaatkan persen
perusahaan industri/badan usaha

Realisasi dari Indikator Kinerja kegiatan tersebut yaitu ada 13 (tiga belas)
perusahaan yang telah memanfaatkan 14 (empat belas) litbangyasa, dari total
litbangyasa selama 5 tahun (2015-2019) sebanyak 37. Sehingga dari target 35%,
telah berhasil terealisasi 37,84% dengan rincian pada Tabel 3.7. Realisasi
indikator telah mencapi target.

BBIA III - 9
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.7
Kegiatan Litbangyasa Yang Terapkan di Industri/Badan Usaha
Tahun 2015-2020
Jumlah
Nama Perusahaan
Litbangyasa
No Tahun Industri/Badan Usaha Judul Litbangyasa
Tahun
Yang Menerapkan
2015-2019
2015 10
1 2016 UKM Qiqi Nabati Rancang Bangun Pengiris Tempe 11
2 2016 PT. Tama Cokelat Pengembangan Disain Alat Pencair
Indonesia dan Pencetak Produk Coklat Serta
Implementasinya di IKM Coklat
3 2016 Bp Agus Wiyono (UKM Rancangan Kompor Listrik Serabi
Cendol De Kraton)
4 2107 Dinas Perdagangan dan Pembuatan Peralatan Pengasapan 5
Perindustrian Kab. Ikan
Konawe Utara
5 2107 PT. Tama Cokelat Alih Teknologi Standar Proses
Indonesia Pengolahan CBS dari RBDPKO
Untuk Pembuatan Cokelat
Compound
6 2018 CV. Biak Nusantara Pembuatan Alat Pengolahan Ikan 5
Asap
7 2018 PT. Triple Karya Bersama Pembuatan Peralatan Pengolahan
– Pujud Buah Nanas
8 2018 PD. Mahkota Java Coffee Perbaikan Mutu Produk Cascara Tea
Melalui Penggunaan Alat Pengering
Skala IKM
9 2018 IKM Hearty Foodie Pengembangan Modifikasi Proses
Produksi Makanan berbasis buah-
buahan (Fruit Leather) dalam Skala
IKM
10 2019 UD. Sayur Fabrikasi alat Vacuum Frying 6
11 2019 Bapak Dicky Sumakol Inkubasi pengolahan Minyak Kelapa
PCCO
12 2019 Dinas Perindustrian dan Alat pengolahan nira siap minum
Tenaga Kerja Kabupaten (ready to drink)
Lima Puluh Kota
13 2019 PT. Coconut Multi Ekstraksi Minyak Kelapa Kopra
Industries Indonesia Putih dan Pemurniannya
14 Ibu Lani/ Bpk Agus (Echo Teknologi Alat pengolahan Ikan
2020 Roso) Asap
Jumlah Total Litbangyasa 2015-2019 37
Jumlah Total Implementasi Litbangyasa 2016-2020 14
Rasio 37.84%

BBIA III - 10
Laporan Kinerja 2020

Realisasi kinerja tahun 2020 dengan target dalam dokumen Renstra dan
Bisnis BBIA Tahun 2020-2024, seperti pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Realisasi Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang
dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha Tahun 2020 dengan Target Tahun
2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024

Indikator
Target Total
Target Target Target Target Realisasi
Renstra/ Realisasi Target %
Renstra Renstra Renstra Renstra sd 2020
Perjakin Renstra
Persentase
hasil
riset/inovasi
lima tahun
terakhir yang 40 37,8 40 40 40,00 40 200 38 18,92
dimanfaatkan
perusahaan
industri/badan
usaha

Analisis penyebab keberhasilan


Indikator persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan
perusahaan industri/badan usaha telah berhasil mencapai target karena sejalan
keinginan Ibu Lani/ Bpk Agus (Echo Roso) memanfaatkan Teknologi Alat
pengolahan Ikan Asap untuk meningkat kualitas dan harga ikan asap kompetitif.

2) Kendala
Perusahaan menunda kerjasama karena sedang melakukan efisiensi biaya akibat
Covid 19

3) Rekomendasi

Tetap melakukan komunikasi/penjajakan dengan calon klien yang potensial.

BBIA III - 11
Laporan Kinerja 2020

.1.2.2. Indikator Kinerja 2 : Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan


paket teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi
1) Hasil yang telah dicapai
Untuk mengukur capaian kinerja indicator sasaran strategis “Meningkatnya
kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan kemandirian industri
pengolahan nonmigas” dapat diperoleh melalui perhitung Perusahaan
industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/problem
solving/supervisi/konsultasi,
seperti pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9.
Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/problem
solving/supervisi/konsultasi

Indikator Kinerja 3.1.2.2 Target Realisasi %


Capaian
Perusahaan industri/badan usaha
2 Perusahaan 3 Perusahaan
yang memanfaatkan paket
industri / Badan industri / Badan 150
teknologi/problem
Usaha Usaha
solving/supervisi/konsultasi

Realisasi dari Indikator Kinerja kegiatan tersebut yaitu ada 3 (tiga)


perusahaan yang telah memanfaatkan paket teknologi/problem
solving/supervisi/konsultasi, sehingga dari target 2 perusahaan, telah berhasil
terealisasi 3 perusahaan dengan rincian berikut:
No. Nama Perusahaan Judul Kegiatan
Phase 2 Cooperation between MURC and CABI
PT. MU Research and Service for Energy Audit through Agro Center
1
Consulting Indonesia for Agro-based Industry (BBIA) Scope : Co-
Benefit Activities

Uji Pendahuluan Pertumbuhan Mikroba Patogen


2 PT. SONTON FOOD
Clostridium perfringens pada Produk Custard

Konsultansi/Pendampingan Pengolahan Limbah


3 Medja Resto
Cair Medja Resto

BBIA III - 12
Laporan Kinerja 2020

Realisasi perusahaan yang telah memanfaatkan paket teknologi/problem


solving/supervisi/konsultasi lima tahun terakhir, seperti pada Tabel 3.10

Tabel 3.10
Realisasi Perusahaan Memanfaatkan Paket teknologi/problem
solving2/supervisi/konsultasi Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Perusahaan yang telah
memanfaatkan paket
teknologi/problem 7 6 6 6 3
solving/supervisi/konsultasi
(jumlah)

Realisasi kinerja tahun 2020 dengan target dalam dokumen Renstra dan Bisnis
BBIA Tahun 2020-2024, seperti pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11
Realisasi Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket
teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi Tahun 2020 dengan Target Tahun
2020-2024

2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024


Target Realisasi Target Target Target Target Total Realisasi sd
Indikator Renstra/ Renstra Renstra Renstra Renstra Target 2020
Perjakin Renstra %

Perusahaan
industri/badan
usaha yang
memanfaatkan
paket 2 3 2 2 2 2 10 3 30
teknologi/proble
m
solving/supervis
i/konsultasi

Analisis penyebab keberhasilan


Melakukan komunikasi/penjajakan dengan calon klien yang potensial

BBIA III - 13
Laporan Kinerja 2020

2) Kendala
Perusahaan sedang melakukan efisiensi biaya akibat dampak pandemi Covid-19

3) Rekomendasi
Tetap melakukan komunikasi/penjajakan dengan calon klien yang potensial di masa
yang akan datang sembari menunggu wabah pandemi Covid-19 berakhir.

.1.2.3. Sasaran Strategis (SS2) : Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan
implementasi Making Indonesia 4.0

Sasaran Strategis (SS2) terdiri dari 1 (satu ) Indikator Kinerja : : Persentase


litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada tahun
berjalan
1) Hasil yang telah dicapai
Untuk mengukur capaian kinerja indicator sasaran strategis Meningkatnya
penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan implementasi Making Indonesia 4.0 dapat
diperoleh melalui perhitunagn Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0
dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan, seperti pada Tabel 3.12
Tabel 3.12.
Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa
pada tahun berjalan

Indikator Kinerja 3.1.2.3 Target Realisasi % Capaian


Persentase litbangyasa yang 10 persen 10 persen 100
memanfaatkan teknologi 4.0
dibandingkan total litbangyasa pada tahun
berjalan

Indikator Kinerja Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0


dibandingkan total litbangyasa pada tahun 2020 dengan judul in haouse research
"Pengaruh Waktu Fermentasi dan Pengadukan pada Fermentor Tank terhadap
Karakteristik Rheologi, Line Proses Mocaf 4.0".

BBIA III - 14
Laporan Kinerja 2020

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa proses fementasi


mocaf dengan pH based pada lini proses mocaf 4.0 dapat menghasilkan peningkatan
positif pada sifat rheologinya dalam hal ini terjadi peningkatan viskositas puncak
dibandingkan kontrol (tepung singkong tanpa fermentasi. Pencapaian pH pada panel
control yang menunjukkan tercapainya pH 5 yang menunjukkan telah selesainya waktu
fermentasi dicapai dalam waktu 6 jam. Dapat dilihat bahwa viskositas puncak dari
tepung singkong kontrol adalah 4375 cp, dengan fermentasi yang dianggap selesai
menggunakan pH based terjadi peningkatan viskositas puncak menjadi sebesar 5604 cp.
Namun demikian semakin lama waktu fermentasi maka viskositas puncak dari adonan
mocaf pun mengalami peningkatan. Demikian juga fermentasi mocaf dengan
pengadukan menunjukkan viskositas puncak yang lebih tinggi dibandingkan dengan
tanpa proses pengadukan. Mocaf yang difermentasi selama 12 jam tanpa pengadukan
memiliki viskositas puncak 5776 cp dan dengan pengadukan sebesar 6104 cp. Mocaf
yang difermentasi selama 24 jam tanpa pengadukan dan dengan pengadukan berturut-
turut sebesar 5910 cp dan 6396 cp. Berdasarkan pengamatan dengan SEM dapat dilihat
bahwa perlakuan lama fermentasi dan pengadukan berpengaruh pada bentuk granula pati.
Pada fermentasi 24 jam pemisahan granula pati terlihat lebih jelas dibandingkan dengan
fermentasi 9 jam dan pada fermentasi 24 jam dengan pengadukan , lubang-lubangnya
lebih besar. Berdasarkan pengamatan daya ikat air dan daya ikat minyak dapat dilihat
bahwa semakin lama waktu fermentasi maka kecenderungannya terjadi peningkatan
WHC dan OHC.Pada pengamatan kadar skopoletin dapat dilihat bahwa terjadi penurunan
kadar skopoletinpada ubi kayu yang difermentasi dibandingkan ubi kayu dalam bentuk
segar (bahan bakunya). Selanjutnya juga diketahui ubi kayu fermentasi mokaf dengan
pengadukan (A1) memilikikandungan skopoletin yang lebih tinggi dibandingkan dengan
ubi kayu fermentasi mokaf tanpa pengadukan (A2). Hal tersebut menunjukkan bahwa
adanya pengadukan mempengaruhi terhadap kandungan skopoletin pada ubi kayu yang
difermentasi. Realisasi kinerja tahun 2020 dengan target dalam dokumen Renstra dan
Bisnis Tahun BBIA 2020-2024, seperti pada Tabel 3.13

BBIA III - 15
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.13
Realisasi kinerja Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan
total litbangyasa Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024

2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024

Indikator Target Total


Realisa Target Target Target Target Realisasi
Renstra/ Target %
si Renstra Renstra Renstra Renstra sd 2020
Perjakin Renstra
Persentase
litbangyasa
yang
memanfaatkan
teknologi 4.0
10 10 5 5 5 5.00 30 10 33
dibandingkan
total
litbangyasa
pada tahun
berjalan

Analisis penyebab keberhasilan

Indikator kinerja Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0


dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan dapat dicapai karena adanya
kehadiran line produksi Mokaf yang berbasis teknologi 4.0 di Lab Proses Cikaret
BBIA

Analisis atas efisiensi penggunaan anggaran

Efisiensi dalam hal ini dapat berupa anggaran yang dilaksanakan penelitian “Pengaruh
Waktu Fermentasi dan Pengadukan pada Fermentor Tank terhadap Karakteristik
Rheologi, Line Proses Mocaf 4.0". dengan biaya. sebesar Rp10.783.000,- dari pagu
belanja sebesar Rp 10,824,000,-, atau penghematan sebesar Rp 41,000,-

.
2) Kendala
Tidak ada

3) Rekomendasi

Mengaplikasikan teknologi 4.0 pada litbangyasa.

BBIA III - 16
Laporan Kinerja 2020

.1.2.4. Sasaran Strategis (T1) : Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang


litbangyasa dan standardisasi industri untuk mendukung industri yang berdaya
saing dan berkelanjutan
1. Sasaran Srategis (T1) terdiri dari 5 (lima ) Indikator Kinerja : :
dikator Kinerja 1 : Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa
industri.
Indeks Kepuasan Masyarakat merupakan nilai yang menunjukkan derajat
kepuasan pelanggan atas layanan BBIA. Balai Besar Industri Agro (BBIA) merupakan
salah satu Unit Pelayanan Teknis di bawah Kementerian Perindustrian berkomitmen
untuk senantiasa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sejalan
dengan kebijakan mutu dan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai BBIA yaitu
meningkatnya kepuasan pelanggan dan memberikan pelayanan prima kepada
pelanggan. BBIA sebagai institusi penyedia jasa, telah melaksanakan Riset Kepuasan
Pelanggan terhadap pengguna jasa layanan teknis sejak tahun 2009. Pelaksanaan
Survei Kepuasan Masyarakat ini mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah
1) Hasil yang telah dicapai

Untuk mengukur capaian kinerja indicator Indeks Kepuasan Masyarakat


terhadap layanan jasa industri dapat diperoleh melalui perhitunagn riset kepuasan
masyarakat BBIA tahun 2020, seperti pada Tabel 3.14
Tabel 3.14
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri
Indikator Kinerja 3.1.2.4.1 Target Realisasi % Capaian
Indeks Kepuasan Masyarakat 3,6 indeks 3,62 indeks 100,56
terhadap layanan jasa industri

BBIA III - 17
Laporan Kinerja 2020

Berdasarkan kuesioner yang sudah masuk TA. 2020, jumlah responden yang
memberikan respon/jawaban terhadap kuesioner baik dari online maupun secara
langsung adalah sebanyak 390 responden. Berdasarkan hasil pengolahan data,
capaian skor Indeks Kepuasan Masyarakat (Pelanggan) sebesar 3,62. Hasil ini
sudah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 3,60 dan masuk dalam
kategori baik. Dengan demikian realisasi terhadap target sebesar 100,56%.
Realisasi kegiatan ini yang telah dilaksanakan yaitu:
(1) Mengirimkan kuesioner Survei Kepuasan Pelanggan secara online dan yang
datang langsung.
(2) Mengolah data hasil survey.
Pada tahun 2020 BBIA melakukan riset Kepuasan Masyarakat terhadap 9
jasa layanan, dengan jumlah responden yang masuk sebanyak 390 responden
seperti tabel 3.15.
Tabel 3.15.
Layanan dan Jumlah Responden

Jumlah Indeks Kepuasan


Jasa Layanan
reponden Pelanggan

Pengujian 197 3.49


Kalibrasi 119 3.47
Sertifikasi 39 3.39
Pelatihan 26 3.45
Konsultansi 3 4.00
RBPI 3 3.63
Inspeksi Teknis 2 3.67
Uji Profisiensi
Litbang 1 3.89
Jumlah 390
Average Desember 390 3.62

Tabel 3.15 menunjukkan bahwa jumlah responden banyak yang masuk


adalah jasa pengujian, jasa kalibrasi dan terendah jasa Litbang. Jumlah responde
yang masuk termasuk proporsional dengan jumlah pelanggan masing-masing jasa
layanan BBIA, kecuali layanan Kalibrasi. Pelanggan BBIA Tahun 2020

BBIA III - 18
Laporan Kinerja 2020

berdasarkan jasa layanan dapat dilihat pada tabel 3.39. Unsur pelayanan yang
dinilai sebanyak 9 (sembilan) seperti Gambar 3.3.

Indeks Kepuasan Pelanggan


3.900 3.857
3.800 3.751 3.737
3.680 3.642
3.700 3.630
3.581
3.600
3.445
Indeks

3.500
3.400
3.292
3.300
3.200
3.100
3.000

Unsur Pelayanan

Gambar 3.3. Unsur Pelayanan Yang Dinilai Responden

Gambar 3.3, menunjukkan unsur pelayanan yang perlu diperhatikan atau


diperbaiki adalah unsur waktu pelayanan dan unsur biaya/tarif jasa layanan
BBIA yang belum sesuai harapan responden. Sementara. Target (T) dan Realisasi
(R) Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa teknis BBIA Tahun 2017-
2020, dapat dilihat pada Tabel 3.16.

BBIA III - 19
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.16
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri BBIA tahun 2016-2020
2017 2018 2019 2020
Uraian
T R T R T R T R
Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap
3,5 3,41 3,6 3,31 3,6 3,61 3,6 3.62
layanan jasa industri
(indeks)
T = Target R = Realisasi
Tabel 3.16, menunjukkan bahwa realisasi lebih tinggi dibandingkan target,
kecuali pada tahun 2017. Realisasi kinerja tahun 2020 dengan target dalam dokumen
Renstra dan Bisnis Tahun BBIA 2020-2024, seperti pada Tabel 3.17.
Tabel 3.17
Realisasi kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri Tahun
2020 dengan Target Tahun 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024

Indikator Total
Target Target Target Target Target Realisasi
Realisasi Target %
Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra sd 2020
Renstra

Indeks
Kepuasan
Masyarakat
terhadap 3.6 3.62 3.6 3.6 3,70 3.70 18.2 3,62 20
layanan
jasa
industri

Analisis penyebab keberhasilan

Indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri


telah berhasil mencapai target karena adanya komitmen pelanggan untuk mengisi
dan mengembalikan kuesuioner.

2) Kendala

Walaupun sudah baik, beberapa kendala/permasalahan dalam kegiatan ini tetap


ada, diantaranya:

BBIA III - 20
Laporan Kinerja 2020

(1) Pelanggan merasa pelayanan kurang maksimal baik dari segi administrasi
(pelayanan CS) maupun secara teknis (ketepatan waktu) karena adanya tugas
kedinasan di rumah ASN BBIA sebanyak 50%.
(2) Pelanggan merasa harga layanan terlalu mahal.
(3) Pelanggan cenderung memberikan penilaian rata-rata (baik/nilai tengah).
(4) Sebagian besar penyerahan kuesioner survei secara online sehingga
menyulitkan sosialisasi kepada pelanggan.

3) Rekomendasi

Unsur pelayanan yang perlu memperhatikan atau memperbaiki unsur waktu


pelayanan dipersingkat dan unsur biaya/tarif jasa layanan BBIA, peningkatan
sistem pelayanan meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir.

2. Indikator Kinerja 2 : Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah


terindeks global
1) Hasil yang telah dicapai

Untuk mengukur capaian kinerja Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di


Prosiding Ilmiah terindeks global tahun 2020, seperti pada Tabel 3.18
Tabel 3.18
Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah terindeks global
Indikator Kinerja 3.1.2.4.2 Target Realisasi % Capaian
Karya tulis ilmiah yang 2 KTI 5 KT 250
diterbitkan di Prosiding Ilmiah
terindeks global

Realisasi sasaran kegiatan ini melampaui target, dicapai sebanyak 5 Karya


Tulis Ilmiah (KTI) yang terbit di Prosiding Ilmiah Internasional yang terindeks
global, seperti tabel 3.19.

BBIA III - 21
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.19
Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah terindeks global Tahun 2020
No Judul Prosiding Penulis
1 2
1 Isolation and Allergenicity IOP Conf. Series: Earth and H Wijaya . S Putriani . M
2
of Protein Collagen from Environmental Science 411 Safithri and K Tarman
Parang- Parang Fish Skin (2020) 011001.
(Cirocentrus dorab). doi:10.1088/1755-
1315/411/1/011001
2 Encapsulation Process of The 4th International Conference Rienoviar. Dwi
Andaliman Aroma on Pharmaceutical Setyangingsih. Sudirman
Compound Nanotechnology/ Nanomedicine.
ISBN : 978-602-72418 -7-9
3 Drying of Extracted IOP Conf. Series Materials Fitri hasanah (Kontributor
Betacyanin from Red Science and Egineering 885 utama)
Dragon Fruit (Hylocereus (2020) 012058.
Costaricensis) as Natural doi:10.1088/1757-
Colorant by Using Spray 899X/885/1/012058
Dryer In Various Operating
Condition" .
4 Food safety assurance IOP Conf. Series Materials Nobel Christian Siregar
through thermal process Science and Egineering 885 (Kontributor utama)
on canned beef (2020) 012064 .
doi:10.1088/1757-
899X/885/1/012064
5 Optimization of the International Conference on L. Junaidi, N. Lestari, Y R
hydrogenation dan Science and Technology for Meutia
refination process for Sustainable Industry (ICSTSI)
cocoa butter substitute 2020 di IOP Conference Series:
production using palm Materials Science and
kernel oil in a small and Engineering. Volume 980, 2020
medium scale industry

Realisasi Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah terindeks


global tahun 2020 dengan target yang terdapat dalam dokumen Renstra dan Bisnis
BBIA 2020-2024, seperti pada Tabel 3.20.

BBIA III - 22
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.20.
Realisasi Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah terindeks global
Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024

2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024

Indikator Target Total


Target Target Target Target Realisasi
Renstra/ Realisasi Target %
Renstra Renstra Renstra Renstra sd 2020
Perjakin Renstra

Karya tulis
ilmiah yang
diterbitkan di
Prosiding 2 5 2 2 2 2 10 5 50
Ilmiah
terindeks
global

2) Kendala
Tidak ada.

3) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Peningkatan publikasi hasil litbangyasa.

3. Indikator Kinerja 3 : Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional


yang terakreditasi

1) Hasil yang telah dicapai

Untuk mengukur capaian kinerja Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal
Nasional yang terakreditasi tahun 2020, seperti pada Tabel 3.21
Tabel 3.21
Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang terakreditasi

Indikator Kinerja Kinerja 3.1.2.4.3 Target Realisasi %


Capaian
Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di 6 KTI 6 KT 100
Jurnal Nasional yang terakreditasi

BBIA III - 23
Laporan Kinerja 2020

Realisasi Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang


terakreditasi, telah melampaui target yang ditetapkan, sedangkan Karya tulis ilmiah
yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah terindeks Tahun 2020, seperti tabel 3.22.
Tabel 3.22
Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang terakreditasi Tahun
2020
No Judul Penulis Penerbit
1 Ekstraksi Senyawa Skopoletin pada Nobel Christian Siregar Jurnal Warta IHP, Volume
Tanaman Ubi Jalar Ungu (Ipomoea 37 No 1 Tahun 2020
batatas. L)
2 Identifikasi dan Fraksinasi Erka Fitria, Nur Jurnal Warta IHP, Volume
Karotenoid pada Minyak Buah Wulandari, Purwiyatno 37 No 1 Tahun 2020
Merah (Pandanus conoideus) Hariyadi, Hendra Wijaya
3 Pengaruh Umur Koagulan Whey Dadang Supriatna, Reno Jurnal Warta IHP Vol. 37
Tahu dan Suhu Awal Proses Fitri Hasrini, Dahrul Syah No. 2 Tahun 2020
Koagulasi terhadap Karakteristik dan Yogi Karsono
Tekstur Tahu yang Dihasilkan
4 Pengaruh Suhu Penyimpanan Susi Heryani, Ning Ima Jurnal Warta IHP Vol. 37
terhadap Kualitas Sosis Kering Jamur Arie Wardayanie, Tita No. 2 Tahun 2020
Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Aviana dan Reno Fitri
Hasrini
5 Evaluasi Aspek Sanitasi pada Yuliasri Ramadhani Jurnal Warta IHP Vol. 37
Pengembangan Lini Proses Mocaf Meutia No. 2 Tahun 2020
Berbasis 4.0 di Balai Besar Industri
Agro
6 Pembuatan Tablet Hisap Campuran Adityo Fajar Nugroho. Jurnal Warta IHP Vol. 37
Jambu Biji Merah(Psidium guajava Hendra Wijaya. Ning Ima No. 2 Tahun 2020
L.) dan Angkak (Monascus Arie Wardayanie
purpureus) MenggunakanMetode
Kempa Langsung dan Granulasi
Kering

Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Journal Terindeks Global dan Karya Tulis
diterbitkan Jurnal Nasional yang terakreditasi tahun 2017-2020 dapat dilihat pada
Tabel 3.23.

BBIA III - 24
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.23.
Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Journal Terindeks Global dan Jurnal
Nasional yang terakreditasi tahun 2017-2020
2017 2018 2019 2020
No Uraian
T R T R T R T R
Karya tulis ilmiah
yang diterbitkan di
1 10 12 1 2 2 5
Prosiding Ilmiah
terindeks global
Karya Tulis Ilmiah
yang diterbitkan di
2 10 10 2 5 12 12 6 6
Jurnal Nasional yang
terakreditasi
Pemakalah di
3 pertemuan ilmiah 1 2
terindeks global

Realisasi Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang


terakreditasi tahun 2020 dengan target yang terdapat dalam dokumen Renstra
BBIA 2020-2024, seperti pada Tabel 3.24.
Tabel 3.24
Realisasi Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang
terakreditasi Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024

2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024


Indikator Total
Target Target Target Target Target Realisasi
Renstra
Realisasi
Renstra Renstra Renstra Renstra
Target
sd 2020
%
Renstra
Karya Tulis
Ilmiah yang
diterbitkan di
6 6 6 6.00 6.00 6.00 30 6 20
Jurnal Nasional
yang
terakreditasi

2) Kendala
Tidak ada.

BBIA III - 25
Laporan Kinerja 2020

3) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Peningkatan publikasi hasil litbangyasa

4. Indikator Kinerja 4 : Pemakalah di pertemuan ilmiah terindeks

1) Hasil yang telah dicapai

Untuk mengukur capaian kinerja Pemakalah di pertemuan ilmiah terindeks,


seperti pada Tabel 3.25.
Tabel 3.25
Pemakalah di Pertemuan Ilmiah Terindeks

Indikator Kinerja 3.1.2.4.4 Target Realisasi %


Capaian
Pemakalah di Pertemuan Ilmiah 1 Pemakalah 2 Pemakalah 200
Terindeks

Realisasi Pemakalah di Pertemuan Ilmiah Terindeks, telah melampaui target


yang ditetapkan, sedangkan Pemakalah di Pertemuan Ilmiah Terindeks Tahun
2020, seperti tabel 3.26.
Tabel 3.26
Pemakalah di Pertemuan Ilmiah Terindeks Tahun 2020
No Pertemuan Ilmiah Pemakalah
1 Menjadi pemakalah oral pada The 5th International Hendra Wijaya. Fransiska
Conference on Operations Research 2020 (iCOR 5.0) Zakaria dan Arinda
in Atma Jaya Catholic University Of Indonesia - BSD
Campus. Indonesia

2 Pemakalah oral membawakan paper dengan judul Reno Fitri Hasrini


“Fortification of Modified Cassava Flour (Mocaf)
Cookies with Rich Nutrition Vegetable Powder” pada
International Conference on Agribussines and Rural
Development (IConARD), Yogyakarta, 13-14 Oktober
2020, dengan no sertifikat 001/IConARD.AGRI/X/2020.

BBIA III - 26
Laporan Kinerja 2020

Realisasi kinerja Pemakalah di Pertemuan Ilmiah Terindeks Tahun 2020


dengan target dengan Renstra 2020-2024, seperti pada Tabel 3.27.
Tabel 3.27
Realisasi Pemakalah di pertemuan ilmiah terindeks global Tahun 2020 dengan
Target Tahun 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024

Indikator Total
Target Target Target Target Target Realisasi
Realisasi Target %
Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra sd 2020
Renstra

Pemakalah di
pertemuan
ilmiah 1 2 1 2 2 2 8 2 25
terindeks
global

Analisis penyebab keberhasilan

Indikator kinerja Karya tulis ilmiah yang diterbitkan telah berhasil mencapai target
karena komitmen para Peneliti dan Perekayasa menulis karya ilmiah dan terbit.

Analisis atas efisiensi penggunaan anggaran

Efisiensi dalam hal ini dapat berupa anggaran yang digunakan. sebesar Rp
68.127.250,- dari pagu sebesar Rp 80.428.000,- atau penghematan sebesar Rp
12,300,750,-.

2) Kendala
Tidak ada.
3) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Peningkatan keikutsertaan dalam seminar/konferensi

5. Indikator Kinerja 5: Persentase pelayanan tepat waktu sesuai SPM.


1) Hasil yang telah dicapai

Untuk mengukur capaian kinerja Persentase pelayanan tepat waktu sesuai SPM
tahun 2020, seperti pada Tabel 3.28

BBIA III - 27
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.28
Persentase pelayanan tepat waktu sesuai SPM
Indikator Kinerja 3.1.2.4.5 Target Realisasi % Capaian
Persentase pelayanan tepat waktu 80 persen 87,86 persen 109.83
sesuai SPM

Realisasi dari Indikator Kinerja kegiatan tersebut yaitu pelayanan tepat waktu.
Sehingga dari target 80%, telah berhasil terealisasi 87,86% dengan rincian pada
Tabel 3.29. Waktu pelayanan untuk masing-masing jasa layanan sudah ditetapkan
dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) BBIA. Data pencapaian standar waktu
layanan untuk ketiga jenis layanan (Pengujian, Kalibrasi, dan Sertifikasi) TA. 2020
dapat dilihat pada Tabel 3.29..

Tabel 3.29..
Delivery Time Jasa Layanan BBIA Triwulan IV TA. 2020

Standar Pelayanan
Jenis Pelayanan Delivery time
Minimun
1 Sertifikasi (sertifikat) 41 hari kerja 99,28%
2 Pengujian (contoh) 18 hari kerja 77,30%
3 Kalibrasi (alat/sertifikat) 13 Hari kerja 86,98%
Rata-rata Delivery time 87,86%

Persentase pelayanan tepat waktu sesuai SPM telah melampaui target yang
ditetapkan, sementara rata-rata ketepatan waktu untuk layanan pengujian, kelibrasi
dan sertifikasi Tahun 2020, seperti tabel 3.30

BBIA III - 28
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.30
Rata-rata Ketepatan Waktu Layanan Pengujian, Kalibrasi dan Sertifikasi BBIA
Tahun 2020

Tahun 2020 Pengujian Kalibrasi Sertifikasi Rata-rata

Jan 92.11% 81.84% 97.62% 90.52%


Feb 97.45% 84.20% 100.00% 93.89%
Mar 95.35% 89.05% 93.75% 92.72%
Apr 32.78% 95.73% 100.00% 76.17%
Mei 100.00% 88.16% 100.00% 96.05%
Jun 76.47% 65.33% 100.00% 80.60%
Jul 82.10% 84.95% 100.00% 89.02%
Ags 83.50% 96.63% 100.00% 93.38%
Sep 53.08% 84.89% 100.00% 79.32%
Okt 51.07% 96.42% 100.00% 82.50%
Nov 79.88% 92.38% 100.00% 90.75%
Des 83.83% 84.23% 100.00% 89.35%
Jumlah rata-rata 77.30% 86.98% 99.28% 87.86%

Secara rinci Ketepatan Waktu Layanan Pengujian, Kalibrasi dan Sertifikasi BBIA
Tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut :
Pengujian
Ketepatan Waktu
Penerimaan
Bulan Target Ketepatan
Contoh Tepat
LHU Waktu (%)

Januari 776 837 771 92.11%


Februari 794 825 804 97.45%
Maret 541 710 677 95.35%
April 0 482 158 32.78%
Mei (data bu Titin) 0 54 54 100.00%
Juni 559 17 13 76.47%
Juli 858 704 578 82.10%
Agustus 685 703 587 83.50%
September 788 827 439 53.08%
Oktober 755 652 333 51.07%
November 826 800 639 79.88%
Desember 835 767 643 83.83%
Jumlah 7417

BBIA III - 29
Laporan Kinerja 2020

Kalibrasi
Ketepatan Waktu
Penerimaan
Bulan Alat/Barang Target Ketepatan
Tepat
Sertifikat Waktu (%)
Januari 592 457 374 81.84%
Februari 752 614 517 84.20%
Maret 502 676 602 89.05%
April 0 234 224 95.73%
Mei 31 152 134 88.16%
Juni 236 75 49 65.33%
Juli 564 372 316 84.95%
Agustus 386 475 459 96.63%
September 516 397 337 84.89%
Oktober 725 615 593 96.42%
November 861 892 824 92.38%
Desember 661 691 582 84.23%
Jumlah 5,826

Sertifikasi
Ketepatan Waktu
Bulan Ketepatan Waktu
Target Sertifikat Tepat
(%)
Januari 42 41 97.62%
Februari 29 29 100.00%
Maret 16 15 93.75%
April 20 20 100.00%
Mei 5 5 100.00%
Juni 12 12 100.00%
Juli 12 12 100.00%
Agustus 15 15 100.00%
September 26 26 100.00%
Oktober 15 15 100.00%
November 20 20 100.00%
Desember 31 31 100.00%
Jumlah 243

Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu sesuai SPM (Layanan Pengujian, Kalibrasi dan
Sertifikasi) tahun 2016-2020 dapat dilihat pada Tabel 3.31.

BBIA III - 30
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.31.
Target dan Realisasi Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu sesuai SPM
Tahun 2016-2020
2016 2017 2018 2019 2020
Uraian
T R T R T R T R T R
Prosentasi
Pelayanan Tepat
Waktu sesuai
SPM (Layanan 82 77,39 70 76 70 81 75 77,81 80 87,86
Pengujian,
Kalibrasi dan
Sertifikasi) t

Tabel 3.31, menunjukkan Realisasi Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu tahun


2016-2020 terlihat fluktuaktif, kendala yang dihadapi khususnya untuk jasa
pengujian keterlambatan pengadaan bahan kimia , kerusakan alat, kapasitas alat
yang terbatas. Realisasi Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu sesuai SPM tahun
2020 dengan target dalam dokumen Renstra BBIA Tahun 2020-2024, seperti pada
Tabel 3.32.
Tabel 3.32
Realisasi Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu sesuai SPM (Layanan Pengujian,
Kalibrasi dan Sertifikasi) Tahun 2020 dengan Target Tahun 2020-2024

2020
2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024

Indikator Total Realisas


Target Realis Target Target Target Target
Target i sd %
Renstra asi Renstra Renstra Renstra Renstra
Renstra 2020
Prosentasi
Pelayanan
Tepat Waktu
sesuai SPM
20.9
(Layanan 80.00 87.86 82.00 84.00 86.00 88.00 420.00 87.86
2
Pengujian,
Kalibrasi
dan
Sertifikasi)

BBIA III - 31
Laporan Kinerja 2020

Analisis penyebab keberhasilan

Indikator kinerja Prosentasi Pelayanan Tepat Waktu sesuai SPM (Layanan


Pengujian, Kalibrasi dan Sertifikasi) telah berhasil mencapai target karena adanya
penerapan Revisi SOP Jasa Layanan Pengujian baru,

2) Kendala

Ada beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini, diantaranya:


(1) BBIA membuat piket pegawai WFO 3 hari/minggu dalam rangka pencegahan
penyebaran Covid 19, sedangkan WFH menyebabkan layanan menjadi tidak
optimal dengan penyesuaian layanan yang meningkat.
(2) Kendala klasik yaitu keterlambatan pengadaan bahan kimia (enzim untuk uji
serat pangan, bahan kimia rutin di laboratorium mikro dan ankom), kerusakan
alat (alat pengujian protein, pompa vacuum), kapasitas alat yang terbatas seperti
alat BJB (adanya sampel gula yang serempak).
(3) Sistem pemantauan SIKAL belum dapat diandalkan secara maksimal.
(4) Kebijakan tidak diperbolehkan remote audit untuk produk SNI Wajib.

3) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tetap melaksanakan layanan secara optimal dengan memperhatikan protocol
kesehatan.

.1.2.5. Sasaran Strategis (L1) : Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi


Sasaran Srategis (L1) terdiri dari 1 (satu) Indikator Kinerja :
Indikator Kinerja : Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP)

1) Hasil yang telah dicapai

Untuk mengukur capaian kinerja Tingkat maturitas pengendalian internal


(SPIP) tahun 2020, seperti pada Tabel 3.33.

BBIA III - 32
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.33
Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP)
Indikator Kinerja 3.1.2.5 Target Realisasi % Capaian
Tingkat maturitas pengendalian 3.8 nilai 3.9 nilai 103.9
internal (SPIP)

Realisasi dari kegiatan yang sudah dilakukan adalah (1) Menyusun kertas kerja
SPIP tahun 2020; (2) Membuat penilaian resiko BBIA tingkat strategis tahun 2020.
Dari data di atas, perbandingan realisasi dengan target sesuai maka kegiatan telah
berhasil dilaksanakan.
Berdasarkan Surat dari Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian Nomor :
331/IJ-IND/XII/2020 tanggal 10 Desember 2020 disampaikan bahwa penilaian
Maturitas SPIP tahun 2020 difokuskan kepada Unit Eselon I maupun Satker dengan
mempertimbangkan keterwakilan fungsi, anggaran, dan satker vertikal yang
mempunyai nilai maturitas dibawah 3 serta Satker yang belum dinilai di tahun 2019
yang lalu. Sehingga, tidak semua Unit Kerja/Satker yang dilakukan penilaian. Adapun
terhadap Satker yang tidak dilakukan penilaian di tahun 2020 dapat menggunakan nilai
maturitas tahun 2019. BBIA termasuk salah satu Satker yang tidak dilakukan penilaian
Maturitas SPIP di tahun 2020 sehingga nilai Maturitas SPIP BBIA tahun 2020 ini sama
dengan nilai Maturitas SPIP BBIA tahun 2019 yaitu 3,948. Dengan demikian bila
dibandingkan dengan target tahun 2020 yaitu 3.8 maka capaian BBIA adalah 103,89%.
Maturitas SPIP BBIA tahun 2020, dapat dilihat pata Tabel 3.34.

BBIA III - 33
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.34
Penilaian Maturitas SPIP tahun 2020 berdasarkan Inspektorat Jenderal Kementerian
Perindustrian

Realisasi dan Target Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) tahun


2018-2020 dapat dilihat pada Tabel 3.35

BBIA III - 34
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.35
Realisasi dan Target Tingkat Maturitas Pengendalian Internal tahun 2018-2020
2018 2019 2020
Uraian
T R T R T R
Tingkat maturitas SPIP
3,6 3,96 3,6 3,61 3,8 3,948
(skala 1-5)

Tabel 3.35, menunjukkan capaian realisasi Penilaian Tingkat maturitas


pengendalian internal (SPIP) setiap tahunnya melampaui target yang ditetapkan.
Sedang Realisasi kinerja Maturitas SPIP tahun 2020 dengan target dalam dokumen
Renstra BBIA Tahun 2020-2024, seperti pada Tabel 3.36.
Tabel 3.36
Realisasi Tingkat maturitas Pengendalian Internal (SPIP) dengan Target
Tahun 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024

Indikator Target Total


Realis Target Target Target Target Realisasi
Renstra/ Target %
asi Renstra Renstra Renstra Renstra sd 2020
Perjakin Renstra

Tingkat maturitas
pengendalian internal 3.8 3.9 3.8 3.8 3.9 4.0 19.32 4 20
(SPIP)

2) Kendala
Tidak ada
3) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Peningkatan system pengendalian internal.

.1.2.6. Sasaran Strategis (L2) : Pendapatan BLU yang optimal


Sasaran Srategis (L2) terdiri dari 1 (satu) Indikator Kinerja :
Indikator Kinerja : Realisasi PNBP
1) Hasil yang telah dicapai

Untuk mengukur capaian kinerja Realisasi PNBP tahun 2020, seperti pada
Tabel 3.37.

BBIA III - 35
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.37.
Realisasi PNBP
Indikator Kinerja 3.1.2.6 Target Realisasi % Capaian

Realisasi PNBP (Rp Juta) 13,400 20,771 155,01

Realisasi penerimaan PNBP BBIA tahun 2020 sebesar Rp. 20.761.826.840,-.


Jika dibandingkan dengan PNBP tahun. 2019 (Rp. 29.422.656.279,-), maka realisasi
PNBP mengalami penurunan secara signifikan sebesar Rp. 8.660.829.430,- (-
29,44%). Penurunan ini disebabkan layanan yang sempat terhenti beberapa bulan
akibat adanya pandemic Covid-19. Meskipun mengalami penurunan, pada tahun
2020 ini, realisasi PNBP sudah melewati target yang ditetapkan di Perjakin. Hal ini
karena Target PNBP mengalami penyesuaian penurunan dari Rp. 28.600.000.000,-
menjadi Rp. 13.400.000.000,-.
Target dan Realisasi PNBP berdasarkan Renstra dan Bisnis BBIA tahun 2020-
2024, seperti pada Tabel 3.38.
Tabel 3.38.
Target dan Realisasi Berdasarkan Renstra dan Bisnis BBIA TA 2020
No Jenis Jasa Layanan Target 2020 (Rp) Realisasi 2020 %
(Rp)
1 Pengujian 15,000,000,000 10,996,859,889 73.31%
2 Kalibrasi 3,555,000,000 2,326,781,700 65.45%
3 Sertifikasi 5,000,000,000 4,373,593,200 87.47%
4 Sampling 500,000,000 364,462,000 72.89%
5 Penyelenggara Uji 400,000,000 788,794,200 197.20%
Profisiensi
6 Pelatihan 1,000,000,000 290,252,000 29.03%
7 Konsultansi 300,000,000 100,580,000 33.53%
8 RBPI 300,000,000 150,236,100 50.08%
9 Litbang 750,000,000 199,771,200 26.64%
10 Inspeksi Teknis 600,000,000 151,592,500 25.27%
11 Bunga Bank 300,000,000 251,786,851 83.93%
12 JPT lainnya 895,000,000 767,117,200 85.71%
Total 28,600,000,000 20,761,826,840 72.59%

BBIA III - 36
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.38, menunjukkan realiasi PNBP TA 2020 hanya sebesar Rp


20,761,826,840,- atau 72,59% dari target/pagu ditetapkan pada DIPA BBIA Tahun
2020. Realisasi PNBP Tahun 2016–2020 seperti pada Gambar 3.4.
35,000,000,000
Realisasi Target
30,000,000,000

25,000,000,000

20,000,000,000

15,000,000,000

10,000,000,000

5,000,000,000

0
2016 2017 2018 2019 2020
Realisasi 27,754,184,00 26,453,866,97 28,284,797,84 29,422,656,27 20,761,826,84
Target 27,019,986,00 28,535,806,00 30,136,666,00 31,827,333,00 28,600,000,00

Gambar 3.4. Realisasi dan Target PNBP Tahun 2016-2020

Gambar 3.4, menunjukkan bahwa realisasi Tahun 2016 lebih tinggi dari target,
namun tahun 2017-2020 realisasi lebih kecil dari target ditetapkan. Realisasi PNBP
Tahun 2016-2019 mengalami tren peningkatan, namun pada Tahun 2020 menurun.
Penurun Penerimaan PNBP Tahun 2020 disebabkan pemberlakuan PSBB membuat
Layanan Jasa Teknis kepada Pelanggan ditutup selama bulan Maret sampai bulan
Mei 2020, layanan mulai dibuka kembali pada awal bulan Juni 2020. Layanan
Pelatihan terhenti sejak pandemi (untuk tatap muka) karena mempertimbangkan
resiko Peserta dari daerah dan belum terjamin bebas Covid 19 disamping itu
Perusahaan/Klien menunda pengiriman Peserta pelatihan karena faktor keselamatan
dan efisiensi biaya. Layanan yang bersifat on site (kunjungan ke lapangan) seperti
Sertifikasi, Kalibrasi, dan Inspeksi Teknis juga terkendala dan belum dapat melayani
terutama klien luar daerah yang harus menggunakan transportasi dengan pesawat
BBIA III - 37
Laporan Kinerja 2020

karena mempertimbangkan resiko terpapar Covid 19 selama dalam perjalanan. Hal


ini mengakibatkan tidak terealisasinya target PNBP. Realisasi kinerja realiasi PNBP
TA 2020 dengan target tahun 2020-2024 yang terdapat dalam dokumen Renstra dan
Bisnis BBIA, seperti pada Tabel 3.39
Tabel 3.39
Realisasi realisasi PNBP TA 2020 dengan Target Tahun 2020-2024

2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024


Indikator Total
Target Target Target Target Target Realisasii
Realisasi Target %
Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra sd 2020
Renstra

Realisasi
28,600 20,771 29,315 30,047 30,799 31,569 150,330 20,771 13.8
PNBP

2) Kendala
Kegiatan layanan jasa teknis yang bersifat on site diberlakukan tidak maksimal
karena pandemi Covid-19 sehingga pendapatan menurun.
3) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Layanan prima tetap dilaksanakan meskipun wabah pandemi Covid-19 belum
berakhir.

BBIA III - 38
Laporan Kinerja 2020

.2. Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2020


Tabel 3.40
Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2020
PROGR KEGIA RENJA K/L Status
AM TAN
OUTPUT Target Realisasi JUMLAH Realisasi
Ouput Keuangan
Program 10-Balai 005-Teknologi 1-Paket 1-Paket Berlanjut di
Pengemba Besar Industri yang Teknol Teknologi 67,300,000 60,732,414 tahun 2021
ngan Industri dikembangkan ogi Pengembangan (Pengembangan
Teknologi Agro dan diterapkan Produk Pangan Teknologi
dan untuk Fungsional Separasi Dalam
Kebijakan meningkatkan Berbahan Baku Pembuatan
Industri daya saing Lokal untuk Sediaan Premix
industri Mencegah untuk Mencegah
Nasional Stunting Stunting)
Grand Total 67,300,000 60,732,414

Output teknologi industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk meningkatkan


daya saing industri nasional pada TA. 2020 tidak mencapai sasaran tetapi realisasi fisiknya
telah mencapai sasaran. Output ini hanya mempunyai 1 (satu) litbangyasa teknologi industri
prioritas dengan judul penelitian Pengembangan Produk Pangan Fungsional Berbahan Baku
Lokal Untuk Mencegah Stunting. Hasil yang diperoleh:
1. Jenis bahan baku dan data karakterisasi untuk pembuatan premiks vitamin B. vitamin
E. mineral Fe dan mineral Zn.
2. Produk serbuk dan data karakterisasi sebagai sumber asam organik untuk esktraksi
premix.
3. Jenis bahan baku dan data bahan baku untuk pembuatan kukis.

1) Kendala

Refocussing Anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19 berdampak pada


pemotongan anggaran. Disamping itu pemberlakuan PSBB juga membuat kegiatan
penelitian terhambat karena aktivitas penelitian menjadi terbatas karena pertimbangan
protokol kesehatan . Ruang lingkup kegiatan dan ouput penelitian disesuaikan dengan
pagu akhir (yang sudah mengalami pemotongan) sehingga tidak sama lagi dengan ruang
lingkup/tujuan yang tercantum pada proposal awal penelitian.

2) Rekomendasi
Kegiatan penelitian dilanjutkan di tahun 2021.

BBIA III - 39
Laporan Kinerja 2020

.3. Akuntabilitas Keuangan

Capaian realisasi keuangan penyerapan anggaran BBIA TA. 2020 sebesar Rp.
35.734.350.363,- atau sebesar 77,91% dari pagu sebesar Rp. 45.865.705.000. Meskipun
dalam suasana pandemi Covid-19, beberapa kegiatan masih bisa terlaksana. Hal ini terlihat
dari realisasi penyerapan anggaran berdasarkan sumber pembiayaaan yang cukup tinggi,
seperti Tabel 3.41.

Tabel 3.41.. Realisasi Penyerapan Anggaran TA. 2020

Jenis Persen
Sumber Pagu Realisasi
Belanja Realisasi
51 10.175.706.000 9.749.689.492 95,81
52 6.529.505.000 5.835.418.711 89,37
RM 53 560.494.000 559.011.083 99,74
Total 17.265.705.000 16.144.119.286 93,50
52 28.600.000.000 19.590.231.077 68,50
BLU 53 - - -
Total 28.600.000.000 19.590.231.077 68,50
Total
45.865.705.000 35.734.350.363 77,91
Penerimaan BLU 20.761.826.840 19.590.231.077 94,36

Tabel 3.41, menunjukkan bahwa realisasi penyerapan anggaran BBIA ini di bawah
realisasi penyerapan anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Tahun 2020
yaitu sebesar 88,14%. Realisasi penyerapan anggaran yang bersumber PNBP BLU sebesar
68,50%, hal ini terjadi karena selisih antara pagu belanja PNBP BLU dengan realisasi PNBP
BLU cukup besar yaitu sebesar Rp 7,838,173,160,- (Rp 28.600.000.000,- - Rp
20,761,826,840,-). Sementara realisasi penyerapan keuangan berdasarkan indikator
Perjanjian Kinerja TA. 2020, dapat dilihat pada Tabel 3.42.

BBIA III - 40
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.42
Realisasi Keuangan Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA.2020

Indikato Real Anggaran


No. Sasaran Kegiatan Target Komponen/ Subkomponen
r Kinerja isasi
Pagu Realisasi %

Efisiensi Teknologi Industri Yang


perusahaan Dikembangkan Dan
1. industri yang Persen 5 25 Diterapkan Untuk 67,300,000 60,732,414 90.2%
memanfaatkan Meningkatkan Daya Saing
hasil riset/inovasi Industri Nasional

Persentase hasil Integrasi Ekstraksi


riset/inovasi lima Skopoletin Sebagai Sediaan
tahun terakhir Pangan Fungsional Dari Ubi
1. yang dimanfaatkan Persen 35 37.84 Kayu (manihot Esculenta C) 86,661,000 84,885,600 98.0%
perusahaan Pada Line Proses
industri/badan Pengolahan Tapioka (skala
usaha Laboratorium)

Perusahaan Perbandingan Penggunaan


industri/badan Tepung Kedelai Hitam Dan
usaha yang Perusahaa Isolat Protein Kedelai Hitam
memanfaatkan n industri Dengan Tepung Mocaf Pada
2. 2 3 544,206,000 187,104,000 34.4%
paket / Badan Pembuatan Daging Olahan
teknologi/problem Usaha Nabati, 2) Layanan
solving/supervisi/k Konsultansi, 3) Layanan
onsultasi RBPI

Persentase
Pengaruh Waktu Fermentasi
litbangyasa yang
Dan Pengadukan Pada
memanfaatkan
Fermentor Tank Terhadap
1. teknologi 4.0 Persen 10.0 10 10,824,000 10,783,000 99.6%
Karakteristik Rheologi
dibandingkan total
Tepung Mocaf Pada Line
litbangyasa pada
Proses Mocaf 4.0
tahun berjalan

Indeks Kepuasan
Masyarakat Pameran Dan Promosi
1. Indeks 3.60 3.62 78,510,000 9,140,000 11.6%
terhadap layanan BBIA
jasa industri

Karya tulis ilmiah


yang diterbitkan di
2. KTI 2 5
Prosiding Ilmiah
terindeks global Penerbitan Majalah/jurnal
80,428,000 68,127,250 84.7%
Karya Tulis Ilmiah Ilmiah
yang diterbitkan di
3. KTI 6 6
Jurnal Nasional
yang terakreditasi

BBIA III - 41
Laporan Kinerja 2020

Indikato Real Anggaran


No. Sasaran Kegiatan Target Komponen/ Subkomponen
r Kinerja isasi
Pagu Realisasi %

Pemakalah di
Pemakala
4. pertemuan ilmiah 1 2
h
terindeks global
Prosentasi
Pelayanan Tepat
Waktu sesuai SPM
5. (Layanan % 80 87.31 Layanan Perkantoran 85.9%
33,191,034,000 28,514,326,862
Pengujian,
Kalibrasi dan
Sertifikasi)

1) Penyusunan Program Dan


Evalap, 2)Pengembangan
Tingkat maturitas Sdm, 3)Pengelolaan
1. pengendalian Nilai 3.80 3.948 Keuangan Dan 87.0%
144,014,000 125,220,272
internal (SPIP) Perbendaharaan, dan 4)
Satuan Pemeriksa Intern
(spi)

1) Layanan Sertifikasi, 2)
Layanan Pelatihan, 3)
Layanan Inspeksi Teknis, 4)
Layanan Kalibrasi, 5)
1. Realisasi PNBP Rp (Juta) 13.400 20.771 57.0%
Layanan Pengujian, 6) 11,616,288,000 6,616,375,003
Layanan Jasa Lainnya, dan
7) Layanan Sarana Dan
Prasarana Internal

Jumlah 77.9%
45,819,265,000 35,676,694,401

Realisasi Anggaran kegiatan Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
Per Triwulan Tahun 2020, seperti tampak pada tabel 3.43 dibawah ini

BBIA III - 42
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.43
Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan Tahun 2020

Triwulan I Triwulan II Triwulan Triwulan IV


(%) (%) III (%) (%)
Kegiatan/Komponen/
Anggaran Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan Realisasi
Subkomponen
T R T R T R T R
Hasil penelitian dan
pengembangan
1 97,485,000 9.04 9.04 49.77 47.78 67.01 68.35 100.00 98.14 95,668,600
teknologi industri
agro

2 Jasa Teknis Industri 11,600,000,000 16.61 17.16 26.4 26.61 36.62 33.33 100.00 50.45 6,244,467,920

Teknologi Industri
yang Dikembangkan
dan Diterapkan untuk
3 67,300,000 0.67 0.67 53.93 54.45 53.94 54.45 100.00 90.24 60,732,414
Meningkatkan Daya
Saing Industri
Nasional
Layanan Manajemen
4 349,392,000 4.85 4.79 26.93 27.25 42.82 42.6 100.00 70.69 246,987,522
Satker
Layanan Sarana dan
5 560,494,000 3.58 3.58 76.66 76.69 90.58 90.74 100.00 99.74 559,011,083
Prasarana Internal

6 Layanan Perkantoran 33,191,034,000 21.21 21.41 40.31 40.66 62.36 64.28 100.00 85.83 28,514,326,862

Jumlah 45,865,705,000 18.4 18.66 37.19 37.49 56.09 56.65 100.00 76.97 35,721,194,401

Tabel 3.43 menunjukkan realisasi anggaran Jasa Teknis Industri sebesar Rp 6,244,467,920,-
atau 50.45% dari pagu sebesar Rp11,600,000,000,-. Realisasi keuangan kegiatan Jasa Teknis
Industri tidak tercapai, hal ini sesuai dengan Output Layanan Jasa Teknis Industri juga tidak
mencapai target yang ditetapkan. Realisasi Anggaran Komponen/Sub KomponenTahun 2020
seperti pada Tabel 3.44.

BBIA III - 43
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.44
Realisasi Anggaran Komponen/Sub Komponen
Tahun 2020
KODE Komponen/Sub Komponen PAGU (Rp) REALISASI
Rp %
12 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan 45,865,705,000 35,721,194,401 77.88
Industri
1867 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri 45,865,705,000 35,721,194,401 77.88
Agro
1,867,001 Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi 97,485,000 95,668,600 98.14
Industri Agro

56 In House Research 97,485,000 95,668,600 98.14


A Perbandingan Penggunaan Tepung Kedelai Hitam Dan 10,000,000 9,511,000 95.11
Isolat Protein Kedelai Hitam Dengan Tepung Mocaf
Pada Pembuatan Daging Olahan Nabati
B Pengaruh Waktu Fermentasi Dan Pengadukan Pada 10,824,000 10,783,000 99.62
Fermentor Tank Terhadap Karakteristik Rheologi
Tepung Mocaf Pada Line Proses Mocaf 4.0
C Pengembangan Proses Fermentasi Tepung Jagung 12,125,000 12,125,000 100
Dan Sumber Karbohidrat Lokal Lainnya Untuk
Pembuatan Pangan Nutrisi Tinggi

D Ekstraksi Daun Gaharu (aquilaria Malaccensis) Skala 13,265,000 13,265,000 100


Lab Dan Skala Pilot Plant Untuk Pangan
E Integrasi Ekstraksi Skopoletin Sebagai Sediaan 19,200,000 18,847,000 98.16
Pangan Fungsional Dari Ubi Kayu (manihot Esculenta
C) Pada Line Proses Pengolahan Tapioka (skala
Laboratorium)
F Proses Pembuatan Vco (virgin Coconut Oil) Teknologi 13,200,000 12,266,600 92.93
Mekanis Sederhana Skala Rumah Tangga
G Karakterisasi Simpilisia Dan Ekstrak Kayu Bajakah 10,000,000 10,000,000 100
Tampala (spatholobus Littoralis Hassk) Asal
Kalimantan Untuk Sediaan Pangan Fungsional
H Study Ekstraksi Dingin Tanpa Pelarut Dan 8,871,000 8,871,000 100
Perbandingan Jenis Ekstraksi Lainnya Dari Kulit Jeruk
Lemon Untuk Mendapatkan Rendemen Dan Minyak
Lemon Yang Optimal
1,867,003 Jasa Teknis Industri 11,600,000,000 6,244,467,920 53.83
51 Layanan Litbangyasa 372,206,000 151,873,000 40.8
A Layanan Kerjasama Penelitian Dan Pengembangan 92,280,000 30,388,000 32.93
B Surveillen Pranata Penelitian Dan Pengembangan 25,016,000 0 0
(ppp) Bbia
C Pengembangan Ekstraksi Sereh Wangi (cymbopogon 122,500,000 85,235,000 69.58
Nardus) Sebagai Antioksidan Untuk Sediaan Bahan
Baku Nutricosmetics

BBIA III - 44
Laporan Kinerja 2020

KODE Komponen/Sub Komponen PAGU (Rp) REALISASI


Rp %
D Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Fraksionasi 132,410,000 36,250,000 27.38
Tanda Kosong Sawit Pada Skala Pilot Plant

52 Layanan Sertifikasi 2,070,834,000 961,389,000 46.43


A Layanan Jasa Sertifikasi 1,872,482,000 868,869,000 46.4
B Pemeliharaan Lembaga Sertifikasi Sistem Bbia 85,548,000 24,450,000 28.58
C Pemeliharaan Lembaga Sertifikasi Produk Bbia 68,804,000 26,350,000 38.3
D Evaluasi Amp; Monitoring 44,000,000 41,720,000 94.82
53 Layanan Konsultansi 115,990,000 25,285,000 21.8
A Tanpa Sub Komponen 115,990,000 25,285,000 21.8
54 Layanan Pelatihan 476,920,000 88,652,000 18.59
A Tanpa Sub Komponen 476,920,000 88,652,000 18.59
55 Layanan Inspeksi Teknis 159,066,000 50,673,536 31.86
A Layanan Inspeksi Teknis 117,850,000 23,352,000 19.82
B Surveillen Abitis 41,216,000 27,321,536 66.29
56 Layanan Kalibrasi 1,094,455,000 828,145,283 75.67
A Layanan Kalibrasi 937,430,000 724,407,783 77.28
B Surveilen Abical Kalibrasi 37,770,000 5,000,000 13.24
C Kalibrasi Peralatan Standar Laboratorium Kalibrasi 119,255,000 98,737,500 82.8
57 Layanan Pengujian 6,946,369,000 3,978,334,623 57.27
A Koordinasi Peningkatan Layanan Pengujian Bahan 160,264,000 52,304,480 32.64
Baku Dan Produk
B Layanan Pengujian Bahan Baku Dan Produk 6,617,871,000 3,842,105,143 58.06
C Reakreditasi Dan Penambahan Ruang Lingkup 97,804,000 68,925,000 70.47
Akreditasi Abical-pengujian
D Validasi Metode Uji Dalam Rangka Perluasan Ruang 50,030,000 15,000,000 29.98
Lingkup Akreditasi
E Kaji Ulang Manajemen Abical 20,400,000 0 0
61 Layanan Rbpi 56,010,000 9,946,000 17.76
A Tanpa Sub Komponen 56,010,000 9,946,000 17.76
62 Layanan Jasa Lainnya 308,150,000 150,169,478 48.73
A Layanan Penyelenggaraan Uji Profisiensi 261,370,000 107,629,478 41.18

B Pemeliharaan Kelembagaan Penyelenggara Uji 46,780,000 42,540,000 90.94


Profisiensi
1,867,005 Teknologi Industri Yang Dikembangkan Dan 67,300,000 60,732,414 90.24
Diterapkan Untuk Meningkatkan Daya Saing
Industri Nasional
1 Litbangyasa Teknologi Industri 67,300,000 60,732,414 90.24
51 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas 67,300,000 60,732,414 90.24

BBIA III - 45
Laporan Kinerja 2020

KODE Komponen/Sub Komponen PAGU (Rp) REALISASI


Rp %
A Pengembangan Produk Pangan Fungsional Berbahan 67,300,000 60,732,414 90.24
Baku Lokal Untuk Mencegah Stunting

1,867,010 Layanan Manajemen Satker 349,392,000 246,987,522 70.69


51 Penyusunan Program Dan Evalap 36,060,000 27,120,000 75.21
A Penyusunan Program/rencana Kerja, Pelaporan Dan 31,835,000 23,220,000 72.94
Monev
B Monitoring Evaluasi Kinerja Blu Oleh Dewan Pengawas 4,225,000 3,900,000 92.31
Blu
52 Pengembangan Sdm 77,422,000 74,313,800 95.99
A Diklat Sdm Teknis,non Teknis,peningkatan 77,422,000 74,313,800 95.99
Tatalaksana Dan Sdm

53 Pengelolaan Keuangan Dan Perbendaharaan 27,382,000 23,786,472 86.87

A Pelaksanaan Sai, Bmn Dan Akuntansi Bl 27,382,000 23,786,472 86.87


54 Promosi Dan Pameran 110,648,000 75,207,250 67.97
A Pameran Dan Promosi Bbia 30,220,000 7,080,000 23.43
B Penerbitan Majalah/jurnal Ilmiah 80,428,000 68,127,250 84.71
55 Pengembangan Kelembagaan Lainnya 97,880,000 46,560,000 47.57

A Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Publik 48,290,000 2,060,000 4.27


B Satuan Pemeriksa Intern (spi) 3,150,000 0 0
C Pemeliharaan Haki 46,440,000 44,500,000 95.82
1,867,951 Layanan Sarana Dan Prasarana Internal 560,494,000 559,011,083 99.74

1 Layanan Internal (overhead) 560,494,000 559,011,083 99.74


52 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan 94,500,000 94,400,000 99.89
Komunikasi
A Tanpa Sub Komponen 94,500,000 94,400,000 99.89
53 Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran 315,500,000 314,117,287 99.56

A Tanpa Sub Komponen 315,500,000 314,117,287 99.56


54 Pembangunan/renovasi Gedung Dan Bangunan 150,494,000 150,493,796 100

A Tanpa Sub Komponen 150,494,000 150,493,796 100


1,867,994 Layanan Perkantoran 33,191,034,000 28,514,326,862 85.91
1 Gaji Dan Tunjangan 10,175,706,000 9,760,193,834 95.92
1 Gaji Dan Tunjangan 10,175,706,000 9,760,193,834 95.92
A Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 10,175,706,000 9,760,193,834 95.92
2 Operasional Perkantoran 23,015,328,000 18,754,133,028 81.49
2 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 23,015,328,000 18,754,133,028 81.49

A Operasional Perkantoran 4,477,398,000 4,006,650,939 89.49

BBIA III - 46
Laporan Kinerja 2020

KODE Komponen/Sub Komponen PAGU (Rp) REALISASI


Rp %
B Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4 234,330,000 213,387,665 91.06

C Langganan Daya Dan Jasa 1,274,800,000 1,164,686,267 91.36


D Pengendalian/pengelolaan Pencemaran Lingkungan 28,800,000 23,645,000 82.1

E Remunerasi Blu 17,000,000,000 13,345,763,157 78.5

Bila dibandingkan pagu dan realisasi anggaran belanja Tahun 2020 dengan pagu dan
realisasi anggaran 2016-2019, dapat dilihat pada Tabel 3.45 dan Gambar 3.6.
Tabel 3.45
Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020


Pagu
56,945,112,000 62,062,457,000 57,977,905,000 51,495,450,000 45,865,705,000
Realisasi
46,861,411,795 57,865,468,899 55,028,426,062 48,116,870,693 32,886,946,000
%
Realisasi 82.29 93.24 94.91 93.44 71.70
.

Pagu dan Realisasi Tahun 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020


Realisasi 46,861,411,795 57,865,468,899 55,028,426,062 48,116,870,693 32,886,946,000
Pagu 56,945,112,000 62,062,457,000 57,977,905,000 51,495,450,000 45,865,705,000

Gambar 3.5. Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2016-2020

Tabel 3.45 dan Gambar 3.5, menunjukkan realisasi anggaran selalu dibawah
pagu anggaran pada tahun 2016-2020 selisihnya antara 17.71% - 28.30%. Realisaasi
anggaran tersebut tidak mencapai target antara lain disebabkan oleh:

 adanya penghematan anggaran

 penerimaan BLU tidak tercapai sesuai pagu/target yang ditetapkan.


BBIA III - 47
Laporan Kinerja 2020

.3.2. Realisasi Anggaran Keuangan (RM)


1) Hasil yang telah dicapai
Realisasi Anggaran yang bersumber Rupiah Murni (RM) TA sebesar Rp
16,130,963,324,- atau 93,43% dari pagu sebesar Rp 17,265,705,000,-, Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Agro TA. 2020 terdiri dari
Output Kegiatan, seperti pada Tabel 3.46.
Tabel 3.46
Pagu dan Realisasi RM TA 2020
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU REALISASI %
Program Pengembangan Teknologi dan
12 17,265,705,000 16,130,963,324 93.43
Kebijakan Industri

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi


1867 17,265,705,000 16,130,963,324 93.43
Industri Agro
Hasil Penelitian Dan Pengembangan
1,867,001 97,485,000 95,668,600 98.14
Teknologi Industri Agro
Teknologi Industri Yang Dikembangkan Dan
1,867,005 Diterapkan Untuk Meningkatkan Daya Saing 67,300,000 60,732,414 90.24
Industri Nasional
1,867,010 Layanan Manajemen Satker 349,392,000 246,987,522 70.69
1,867,951 Layanan Sarana Dan Prasarana Internal 560,494,000 559,011,083 99.74

1,867,994 Layanan Perkantoran 16,191,034,000 15,168,563,705 93.68

1 Gaji Dan Tunjangan 10,175,706,000 9,760,193,834 95.92


2 Operasional Perkantoran 6,015,328,000 5,408,369,871 89.91
TOTAL 17,265,705,000 16,130,963,324 93.43

Realisasi RM TA 2020 dengan target tahun 2020-2024 yang terdapat dalam dokumen
Renstra dan Bisnis BBIA Tahun 2020-2024, seperti pada Tabel 3.47.
Tabel 3.47
Realisasi Keuangan RM Berdasarkan Renstra dan Bisnis BBIA TA. 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020-2024

Sasaran Kegiatan Target Target Realisasi


Realisasi Target Target Target Target Target
Renstra/ Renstra Renstra
(RP) Renstra(RP) Renstra(RP) Renstra(RP) Renstra(RP) Renstra(RP)
Perkin (Rp) (Rp) (%)

Penelitian Dan
Pengembangan
17,265,705 16,130,963 19,026,000 19,879,000 19,050,000 18,122,000 93,342,705 16,130,963 17.28
Teknologi
Industri Agro

BBIA III - 48
Laporan Kinerja 2020

.3.3. Realisasi Anggaran Keuangan PNBP BLU TA 2020


1) Hasil yang telah dicapai
Pada TA.2020 realisasi penggunaan anggaran yang bersumber PNBP BLU
sebesar Rp 19,590,231,077,- atau 69,5% dari Pagu sebesar Rp 28.600.000.000,-
seperti pada Tabel 3.48.
Tabel 3.48
Pagu Realisasi Bersumber PNBP BLU TA 2020

OUTPUT / RINCIAN PAGU (Rp) REALISASI SISA


KODE
AKUN Rp %

Penelitian Dan
1867 Pengembangan Teknologi 28,600,000,000 19,590,231,077 68.5 9,009,768,923
Industri Agro

1,867,0
Jasa Teknis Industri 11,600,000,000 6,244,467,920 53.83 5,355,532,080
03
51 Layanan Litbangyasa 372,206,000 151,873,000 40.8 220,333,000

52 Layanan Sertifikasi 2,070,834,000 961,389,000 46.43 1,109,445,000


53 Layanan Konsultansi 115,990,000 25,285,000 21.8 90,705,000

54 Layanan Pelatihan 476,920,000 88,652,000 18.59 388,268,000

55 Layanan Inspeksi Teknis 159,066,000 50,673,536 31.86 108,392,464

56 Layanan Kalibrasi 1,094,455,000 828,145,283 75.67 266,309,717

57 Layanan Pengujian 6,946,369,000 3,978,334,623 57.27 2,968,034,377

61 Layanan Rbpi 56,010,000 9,946,000 17.76 46,064,000

62 Layanan Jasa Lainnya 308,150,000 150,169,478 48.73 157,980,522


1,867,9
Layanan Perkantoran 17,000,000,000 13,345,763,157 78.5 3,654,236,843
94
E Remunerasi Blu 17,000,000,000 13,345,763,157 78.5 3,654,236,843

TOTAL 28,600,000,000 19,590,231,077 68.5 9,009,768,923

Sedangkan Target dan Realisasi Penerimaan PNBP BLU Tahun 2020 dapat dilihat pada
Tabel 3.49.

BBIA III - 49
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.49
Target dan Realisasi PNBP BLU TA 2020
No Jenis Jasa Layanan Target 2020 (Rp) Realisasi 2020 %
(Rp)
1 Pengujian 15,000,000,000 10,996,859,889 73.31%
2 Kalibrasi 3,555,000,000 2,326,781,700 65.45%
3 Sertifikasi 5,000,000,000 4,373,593,200 87.47%
4 Sampling 500,000,000 364,462,000 72.89%
5 Penyelenggara Uji 400,000,000 788,794,200 197.20%
Profisiensi
6 Pelatihan 1,000,000,000 290,252,000 29.03%
7 Konsultansi 300,000,000 100,580,000 33.53%
8 RBPI 300,000,000 150,236,100 50.08%
9 Litbang 750,000,000 199,771,200 26.64%
10 Inspeksi Teknis 600,000,000 151,592,500 25.27%
11 Bunga Bank 300,000,000 251,786,851 83.93%
12 JPT lainnya 895,000,000 767,117,200 85.71%
Total 28,600,000,000 20,761,826,840 72.59%

Tabel 3.49 terlihat bahwa PNBP tertinggi diperoleh dari jasa layanan pengujian,
sertifikasi dan kalibrasi, dan PNBP terendah diperoleh dari jasa Konsultasi, RBPI dan
Inspeksi teknis.
Tabel 3.50.
Pagu dan Realisasi Keuangan PNBP Tahun 2020

Uraian TA 2020
Peneriman PNBP BLU
Target Penerimaan (Rp) 28,600,000,000
Realisasi Penerimaan (Rp) 20,761,826,840
Realisasi Penerimaan (%) 72.59%
Pagu Belanja PNBP BLU
Pagu Penggunaan (Rp) 28,600,000,000
Realisasi Pengunaan (Rp) 19,590,231,077
Realisasi Pengunaan (%) 68.50%

BBIA III - 50
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.50, menunjukkan bahwa selisih Realisasi Penerimaan PNBP BLU dengan
Realisasi Penggunaan PNBP BLU sebesar Rp 1.171.595.763,- artinya penyerapan
belanja yang bersumber PNBP sudah cukup baik. Bila dilihat dari Target dan Realisasi
penerimaan PNBP BLU dengan Pagu Penggunaan dan Realisasi Penggunaan tahun
2016-2020 dapat dilihat pada Tabel 3.51 dan Gambar 3.6.
Tabel 3.51.
Target dan Realisasi penerimaan PNBP BLU dengan Pagu Penggunaan dan Realisasi
Penggunaan tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Target
27,019,986,000 28,535,807,000 30,137,000,000 31,827,000,000 28,600,000,000
Penerimaan (Rp)
Realisasi
27,754,184,009 26,453,866,970 28,284,797,842 29,422,656,279
Penerimaan (Rp) 20,761,826,840

Realisasi
102.72 92.70 93.85 92.45 72.59
Penerimaan (%)

Pagu
25,141,834,000 25,824,291,000 27,267,050,069 28,545,614,000 28,600,000,000
Penggunaan (Rp)

Realisasi
21,786,713,608 22,628,144,529 25,141,834,297 26,085,923,794 19,590,231,077
Penggunaan (Rp)
Realisasi
86.66 87.62 92.21 91.38 68.50
Penggunaan (%)

35,000,000,000
30,000,000,000
25,000,000,000
20,000,000,000
15,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000
-
2016 2017 2018 2019 2020

Target Penerimaan (Rp) Realisasi Penerimaan (Rp)


Pagu Penggunaan (Rp) Realisasi Penggunaan (Rp)

Gambar 3.6. Target dan Realisasi penerimaan PNBP BLU dengan Pagu Penggunaan
dan Realisasi Penggunaan tahun 2016-2020
BBIA III - 51
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.51 dan Gambar 3.6 memperlihatkan bahwa realisasi penerimaan PNBP
selalu dibawah target peneriman PNBP, kecuali untuk tahun 2016, demikian juga
realisasi penggunaan selalu lebih rendah dibandingkan dengan pagu penggunaan. Target
dan Realisasi penerimaan PNBP berdasarkan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) dapat dilihat
pada Tabel 3.52 dan bila dilihat dari Persentase PNBP TA 2016- 2020 dapat dilihat
seperti pada Tabel 3.53..

Tabel 3.52
Realisasi penerimaan PNBP berdasarkan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) TA 2016- 2020
Tahun
Jenis JPT
2016 2017 2018 2019 2020
Pengujian 17,346,793,203 15,110,687,954 14,123,983,390 15,959,913,970 10,996,859,889
Kalibrasi 2,909,884,905 3,005,909,800 3,588,988,420 3,357,751,110 2,326,781,700
Sertifikasi 4,580,978,000 4,263,268,000 5,373,862,000 4,719,420,500 4,373,593,200
Sampling N/A 398,092,000 583,345,000 698,524,000 364,462,000
Jasa Uji
475,495,000 256,223,000 392,625,000 499,055,000 788,794,200
Profisiensi
Pelatihan 966,855,000 910,840,000 1,129,536,000 1,416,058,500 290,252,000
Konsultansi 605,695,000 201,420,000 465,026,000 279,900,500 100,580,000
RBPI 148,602,500 98,000,000 262,624,000 137,899,900 150,236,100
Litbang 62,035,000 1,157,092,610 875,580,500 1,149,240,546 199,771,200
Jasa Inspeksi
135,995,000 212,000,000 562,558,000 182,195,000 151,592,500
Teknis
Bunga Bank 431,984,509 431,445,106 223,931,869 147,447,753 251,786,851
JPT lainnya 89,865,892 408,888,500 702,737,663 875,249,500 767,117,200
Total 27,754,184,009 26,453,866,970 28,284,797,842 29,422,656,279 20,761,826,840
Pertumbuhan 9.03% -4.69% 6.92% 4.02% -29.44%

Realisasi penerimaan PNBP BBIA dari jasa pelayanan teknis sampai dengan akhir
tahun 2020 adalah sebesar Rp 20,761,826,840,-. jika dibandingkan dengan PNBP tahun
2019 (Rp 29,422,656,279,-) maka realisasi PNBP tahun 2020 ini mengalami pertumbuhan
minus sebesar -29.44%.

BBIA III - 52
Laporan Kinerja 2020

Tabel 3.53
Persentase PNBP TA 2016- 2020

Kontribusi (%)
JPT 2016 2017 2018 2019 2020
Pengujian 62,50 54,44 50,89 57,50 52,97
Kalibrasi 10,48 10,83 12,93 12,10 11,21
Sertifikasi 16,51 15,36 19,36 17,00 21,07
Sampling 1,43 2,10 2,52 1,76
Jasa Uji Profisiensi 1,71 0,92 1,41 1,80 3,80
Pelatihan 3,48 3,28 4,07 5,10 1,40
Konsultansi 2,18 0,73 1,68 1,01 0,48
RBPI 0,54 0,35 0,95 0,50 0,72
Litbang 0,22 4,17 3,15 4,14 0,96
Jasa Inspeksi 0,49 0,76 2,03 0,66 0,73
Teknis
Bunga Bank 1,56 1,55 0,81 0,53 1,21
JPT lainnya 0,32 1,47 2,53 3,15 3,69

Tabel 3.52 dan Tabel 3.53 menunjukkan bahwa realisasi PNBP selama 5 tahun
lebih banyak kontribusi dari jenis JPT adalah Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi.
Sementara Pelanggan BBIA Tahun 2020, dapat dilihat pada Tabel 3.54..
Tabel 3.54.
Jumlah Pelanggan BBIA 2020
Jumlah Pelanggan Tahun 2020
Jenis JPT
Industri Non Industri Total
Riset 3 2 5
Pelatihan 14 12 26
Pengujian 950 137 1,087
Kalibrasi 242 20 262
Konsultansi 5 5
Sertifikasi 252 1 253
RBPI 1 1 2
Sampling 132 132
JPT lainnya 404 34 438
Uji Profisiensi 42 133 175
Inpeksi Teknis 6 1 7
Jumlah 2,051 341 2,392

BBIA III - 53
Laporan Kinerja 2020

Tabel Jumlah Sampel/Alat/Sertifikat/Pelatihan/Riset/Konsultasi Tahun


2016-2020, dapat dilihat pada Tabel 3.55.
Tabel 3.55
Tabel Jumlah Sampel/Alat/Sertifikat/Pelatihan/Riset/Konsultasi
Tahun 2016-2020

No Jenis Layanan Satuan 2016 2017 2018 2019 2020

1 Pengujian Contoh 17,470.00 15,989.00 13,076.00 12,191.00 7,417

2 Kalibrasi Alat 9,979.00 10,408.00 9,029.00 8,348.00 5,826


3 Sertifikasi Sertifikat 445 478 412 483 420
4 Sampling Klien N/A 80 150 284 175
5 Uji Profisiensi Komoditi 4 6 10 9 13
6 Pelatihan Orang 2,889.00 2,683.00 2,487.00 2,164.00 31
7 Konsultasi Kontrak 13 10 12 10 4

8 RBPI Kontrak 9 6 8 10 1
Kerjasama
9 Kontrak 6 6 7 9 4
Litbang
ABITIS (titik
10 Titik 32 55 114 35 29
proses)
Jumlah layanan 30,847.00 29,721.00 25,305.00 23,543.00 13,920

Tabel 3.55, menunjukkan bahwa jumlah layanan trennya semakin menurun dari tahun
2016-2020, secara khusus untuk tahun 2020 berkurang sebanyak 59.12% dibanding
pada tahun 2019. Penurunan ini disebabkan layanan yang sempat terhenti beberapa
bulan akibat adanya pandemic Covid-19.

2) Kendala
Kegiatan layanan jasa teknis yang bersifat on site diberlakukan tidak maksimal karena
pandemi Covid-19 sehingga pendapatan menurun.
3) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Layanan prima tetap dilaksanakan meskipun wabah pandemi Covid-19 belum
berakhir.

BBIA III - 54
Laporan Kinerja 2020

BBIA III - 55
Laporan Kinerja 2020

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pada tahun 2020 BBIA telah menetapkan 1 (satu) Tujuan dengan 1 (satu)
indikatornya dan 4 (empat) Sasaran strategis dengan 10 (sepuluh) indikator dalam
Perjanjian Kinerja (Perjakin). Akibat Pandemi Covid 19 target pada Perjakin telah
mengalami perubahan. Rata-rata realisasi seluruh indikator tujuan dan sasaran strategis
dalam Perjakin TA. 2020 telah melebihi target yang diharapkan yaitu mencapai 170,6%.
Dampak wabah pandemi Covid-19, menyebabkan kegiatan sempat terhenti. Sasaran
terkait litbang juga terganggu. Beberapa kerjasama litbang dengan berbagai instansi baik
itu instansi swasta, pemerintah, maupun UKM menjadi tidak optimal. Sasaran strategis
yang terkait dengan kualitas pelayanan publik masih perlu mendapat perhatian lebih
khususnya layanan Pengujian dan Kalibrasi meskipun waktu pelayanan (delivery time)
sampai saat ini rata-rata cukup baik.
Realisasi penyerapan anggaran BBIA TA. 2020 sebesar Rp. 35.734.350.363,- atau
sebesar 77,91% dari pagu sebesar Rp. 45.865.705.000, yang terdiri dari (1) realisasi
bersumber Rupiah Murni (RM) TA sebesar Rp 16,130,963,324,- atau 93,43% dari pagu
RM sebesar Rp 17,265,705,000,-, dan (2) realisasi yang bersumber PNBP BLU sebesar
Rp 19,590,231,077,- atau 69,5% dari Pagu PNBP BLU sebesar Rp 28.600.000.000,-
Realisasi penerimaan PNBP BBIA tahun 2020 sebesar Rp. 20.761.826.840,-. Jika
dibandingkan dengan PNBP tahun. 2019 (Rp 29.422.656.279,-), maka realisasi PNBP
mengalami penurunan secara signifikan yaitu sebesar Rp. 8.660.829.430,- (-29,44%).
Penurunan ini disebabkan layanan yang sempat terhenti beberapa bulan akibat adanya
pandemic Covid-19.
Sehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor
358/KMK.05/2018 tanggal 2 Mei 2018 tentang Penerapan Remunerasi Bagi Pejabat
Pengelola Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum Balai Besar Industri
Agro pada Kementerian Perindustrian, maka tunjangan kinerja Tahun 2020 tetap
dianggarkan dari anggaran PNBP BLU sendiri dan dikategorikan Belanja Pegawai yang

BBIA IV - 1
Laporan Kinerja 2020

bersumber dari PNBP BLU. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari seluruh stake
holder yang ada di BBIA agar lebih peduli terhadap realisasi PNBP BBIA khususnya
pada saat kondisi pandemic Covid-19 ini karena realisasi PNBP akan berdampak
langsung kepada besaran nominal dan kontinuitas Remunerasi BLU yang diterima oleh
seluruh pegawai BBIA baik itu yang PNS maupun non PNS.
4.2. Permasalahan dan Kendala
Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB membuat Layanan Jasa Teknis
kepada Pelanggan ditutup selama bulan Maret sampai bulan Mei 2020. layanan mulai
dibuka kembali pada awal bulan Juni 2020. Layanan Pelatihan terhenti sejak pandemi
(untuk tatap muka) karena mempertimbangkan resiko Peserta dari daerah dan belum
terjamin bebas Covid 19 disamping itu Perusahaan/Klien menunda pengiriman Peserta
pelatihan karena faktor keselamatan dan efisiensi biaya. Layanan yang bersifat on site
(kunjungan ke lapangan) seperti Sertifikasi. Kalibrasi. dan Inspeksi Teknis juga
terkendala dan belum dapat melayani terutama klien luar daerah yang harus
menggunakan transportasi dengan pesawat karena mempertimbangkan resiko terpapar
Covid 19 selama dalam perjalanan. Hal ini mengakibatkan tidak terealisasinya target
volume layanan jasa maupun target realisasi PNBP
4.3 Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil yang sudah dicapai Tahun 2020. maka perlu dilakukan
pengawasan lebih intensif khususnya penerimaan Layanan Jasa Teknis dan terkait
penyerapan anggaran. Layanan Jasa Teknis tetap dilaksanakan namun dengan
menerapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 secara ketat dan mengoptimalkan
kerja di laboratorium pada saat WFO agar penerimaan tetap terjaga. Keterlambatan
penyerapan anggaran karena banyak kegiatan yang tertunda akibat dampak wabah
pandemi covid-19 juga harus menjadi perhatian khusus. Hal ini perlu diperhatikan agar
serapan anggaran pada akhir tahun bisa meningkat dan output kegiatan bisa tercapai.
Demikian juga perlu peningkatan atau pengembangan kapasitas laboratorium pengujian
beserta peralatannya, serta pengembangan Sistem Informasi Laboratorium (SIL), SIKAL
dan e-Serfitikasi secara terus menerus secara spesifik guna mengakomodir ketepatan
waktu lebih baik lagi.

BBIA IV - 2
Laporan Kinerja 2020

BBIA IV - 3

Anda mungkin juga menyukai