DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN I-1
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi I-1
1.2. Latar Belakang Kegiatan I-3
1.3. Struktur Organisasi I-4
BAB II RENCANA KEGIATAN II-1
2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2020 II-1
2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan II-8
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN III-1
3.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja III-1
3.1.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja III-1
Berdasarkan Indikator Kinerja dalam Penjanjian Kinerja
3.1.2. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja III-13
Berdasarkan Indikator pada Kinerja Output Kegiatan
3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan III-19
3.2.1. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja III-19
3.2.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan III-21
3.3. Langkah Tindak Lanjut III-22
3.3.1. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Perjanjian Kinerja III-22
3.3.2. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kinerja Output III-22
Kegiatan
BAB IV PENUTUP IV-1
LAMPIRAN 1 : FORM A
LAMPIRAN 2 : FORM PENGUKURAN RENCANA AKSI
LAMPIRAN 3 : FORM ALKI
LAMPIRAN 4 : FORM MONITORING KEPEGAWAIAN
Laporan PP 39 BBIA ii
Laporan Triwulan II 2020
BAB I
PENDAHULUAN
Merujuk pada peraturan yang disebutkan di atas, Balai Besar Industri Agro
(BBIA) sebagai salah satu instansi pemerintah berkewajiban untuk menyusun
Laporan Triwulan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, yang memuat kinerja yang telah dicapai, analisis capaian kinerja,
hambatan dan kendala pelaksanaan, serta langkah tindak lanjutnya. Susunan
laporan mengacu kepada Outline sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
Balai Besar Industri Agro (BBIA) sebagai institusi teknis yang menangani
litbang industri agro, berperan dalam melaksanakan kebijakan pengembangan
industri nasional untuk mendukung pengembangan industri agro di Indonesia. Di
samping tugas pembangunan itu mendorong tumbuhnya industri agro nasional,
BBIA secara internal mempunyai tugas untuk meningkatkan kemampuan diri
melalui peningkatan kompetensi serta memberikan jasa layanan teknis kepada
industri kecil menengah dan besar. Dengan melaksanakan tugas tersebut, maka
diharapkan akan berkembang industri agro yang kuat dan mandiri sehingga dapat
memperluas lapangan kerja dan mendorong percepatan pembangunan industri
nasional. Pada dasarnya peningkatan kompetensi BBIA merupakan upaya yang
dapat meningkatkan peran BBIA dalam menunjang program pembangunan
industri agro maupun meningkatkan jasa pelayanan teknis yang diberikan kepada
masyarakat industri.
a. Bagian Tata Usaha yang membawahi Sub Bagian Program dan Pelaporan,
Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum.
b. Bidang Pengembangan Jasa Teknis yang membawahi Seksi Pemasaran,
Seksi Kerjasama dan Seksi Informasi.
c. Bidang Sarana Riset dan Standardisasi yang membawahi Seksi Sarana
Riset Industri Pangan, Seksi Sarana Riset Industri Non Pangan dan Seksi
Standardisasi.
d. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi yang membawahi Seksi
Pengujian, Seksi Sertifikasi, dan Seksi Kalibrasi.
e. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi membawahi
Seksi Konsultansi, Seksi Pelatihan Teknis, dan Seksi Alih Teknologi dan
Inkubasi.
Bagan organisasi Balai Besar Industri Agro yang sesuai dengan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 39/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Industri Agro serta setelah mengakomodasikan peran, tugas dan
fungsi sebagai Satker Badan Layanan Umum, maka susunannya adalah nampak
seperti pada Gambar 1.1. berikut ini :
Kepala BBIA
Siti Rohmah Siregar Ketua Dewas
Kasie Informasi
Irwan Sutiarna Kasie Standardisasi
Kasie Kalibrasi Kasie Alih Teknologi
Yuniarti
Hendra Leonard Ade Herman S.
Kelompok
Jabatan Fungsional
BAB II
RENCANA PROGRAM/KEGIATAN
Tabel 2.2. Rincian Pagu BBIA berdasarkan Jenis Belanja TA. 2020
Output ini terdiri dari 9 (sembilan) komponen sesuai dengan jenis layanan
teknis yang ada di BBIA. Rincian komponen dan sub-komponennya sebagai
berikut:
1) Layanan litbangyasa; layanan kerjasama litbang dan surveillen pranata
penelitian dan pengembangan (PPP) BBIA.
2) Layanan sertifikasi; layanan jasa sertifikasi, pemeliharaan lembaga
sertifikasi sistem BBIA, pemeliharaan lembaga sertifikasi produk BBIA,
evaluasi & monitoring.
3) Layanan konsultansi; tanpa sub komponen.
4) Layanan pelatihan; tanpa sub komponen.
5) Layanan inspeksi teknis; layanan inspeksi teknis, surveillen abitis.
2) Pengembangan SDM
A. Diklat Teknis, Non Teknis, Peningkatan Tata laksana dan SDM.
Sub-komponen ini bertujuan:
1) Untuk meningkatkan kemampuan, keahlian dan keterampilan melalui
pendidikan dan pelatihan dan meningkatkan pengelolaan tatalaksana
administrasi SDM.
2) Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi pegawai BBIA dalam
berbagai bidang guna menunjang pelaksanaan Jasa Pelayanan Teknis
sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) BBIA dalam rangka
pengembangan karir pegawai BBIA dan mempersiapkan SDM sebagai
tenaga/pejabat Fungsional.
5) Pengembangan Kelembagaan
A. Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Publik
Sub-komponen ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja sistem teknologi
informasi (TI) baik yang berkaitan dengan software ataupun hardware
yang digunakan oleh BBIA dan penyebarluasan informasi melalui website
BBIA. Penggunaan TI saat ini memegang peranan penting dalam
peningkatan kualitas layanan publik dan operasional kantor.
B. Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
Sub-komponen ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan kinerja dan
keuangan secara internal.
C. Pemeliharaan HAKI
Komponen ini bertujuan untuk pemeliharaan HAKI yang dihasilkan para
peneliti BBIA.
2. Operasional Perkantoran
A. Operasional Perkantoran
Sub-komponen ini bertujuan untuk menunjang dan menjaga kelancaran
operasional kantor BBIA.
B. Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4
Sub-komponen ini bertujuan untuk memelihara kondisi kendaraan operasional
kantor agar tetap dalam kondisi baik dan layak pakai.
C. Langganan Daya dan Jasa
Sub-komponen ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air, listrik, gas,
telpon, dan internet dalam menunjang operasional kantor.
D. Pengendalian/Pengelolaan Pencemaran Lingkungan
Sub-komponen ini bertujuan untuk mengendalikan pencemaran lingkungan di
lingkungan BBIA sebagai dampak operasional laboratorium layanan jasa
teknis khususnya jasa Pengujian.
E. Remunerasi BLU
Sub-komponen ini bertujuan untuk memenuhi hak atau kompensasi yang
diterima oleh pegawai BLU yang sudah menerapkan remunerasi BLU demi
lancarnya pelaksanaan tupoksi BBIA. Selain itu, untuk meningkatkan
kesejahteraan pegawai BLU agar semakin meningkatkan kinerja.
Tabel 2.3. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Kegiatan BBIA TA. 2020
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya kinerja 1. Efisiensi perusahaan industri
litbangyasa dalam yang memanfaatkan hasil 5 Persen
rangka mendukung riset/inovasi
daya saing dan 2. Persentase hasil riset/inovasi
kemandirian industri lima tahun terakhir yang
pengolahan nonmigas dimanfaatkan perusahaan 40 Persen
industri/badan usaha
3. Perusahaan industri/badan Perusahaan
usaha yang memanfaatkan industri /
paket teknologi/problem 5
Badan
solving/supervisi/konsultasi Usaha
2 Meningkatnya 1. Persentase litbangyasa yang
penerapan teknologi memanfaatkan teknologi 4.0
4.0 untuk penguatan dibandingkan total 10,0 Persen
implementasi Making litbangyasa pada tahun
Indonesia 4.0 berjalan
3 Terselenggaranya 1. Indeks Kepuasan
urusan pemerintahan di Masyarakat terhadap layanan 3,60 Indeks
bidang litbangyasa dan jasa industri
standardisasi industri 2. Karya tulis ilmiah yang
untuk mendukung diterbitkan di Prosiding 2 KTI
industri yang berdaya Ilmiah terindeks global
saing dan berkelanjutan 3. Karya Tulis Ilmiah yang
diterbitkan di Jurnal Nasional 6 KTI
yang terakreditasi
4. Pemakalah di pertemuan
ilmiah terindeks global 1 Pemakalah
5. Prosentasi Pelayanan Tepat
Waktu sesuai SPM (Layanan
Pengujian, Kalibrasi dan 80 Persen
Sertifikasi)
4 Memperkuat 1.Tingkat maturitas
akuntabilitas kinerja pengendalian internal (SPIP) 3,80 Nilai
organisasi
5 Pendapatan BLU yang 1. Realisasi PNBP
optimal 28.600 Rp. (juta)
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Rencana Aksi
Sampai dengan Triwulan II Kendala/
No Sasaran Indikator Kinerja Target Target Tindak lanjut
Reali Rencana Realisasi Permasalahan
Antar
sasi Kegiatan Kegiatan
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Meningkatnya 1 Efisiensi 5 % 50% 20% Identifikasi Proses identifikasi Proses Masih berusaha
kinerja perusahaan perusahaan sedang dilakukan identifikasi identifikasi
litbangyasa industri yang yang belum bisa meskipun
dalam rangka memanfaatkan memanfaatkan dilakukan secara wabah pandemi
mendukung hasil hasil riset/ maksimal akibat Covid-19
daya saing riset/inovasi inovasi Covid-19 belum berhenti
dan
kemandirian 2 Persentase 40 % 50 87,5 Penjajakan • Litbang 2016- Perusahaan Melakukan
industri hasil kerjasama 2019: 37 Judul menunda komunikasi/pe
pengolahan riset/inovasi dengan • jumlah kerjasama njajakan
nonmigas lima tahun perusahaan/ prototipe/alat/mes karena sedang dengan calon
terakhir yang industri in/teknologi melakukan klien yang
dimanfaatkan proses hasil efisiensi biaya potensial
perusahaan litbangyasa/inovas akibat Covid 19 sambil
industri/badan i yang telah menunggu
usaha dimanfaatkan wabah
perusahaan pandemic
industri/badan Covid-19
usaha (termasuk berhenti
IKM) tahun 2016-
2020 : 13
• (13/37)*100% =
35%
2. PT. SONTON
FOOD. “Uji
Pendahuluan
Pertumbuhan
Mikroba Patogen
Clostridium
perfringens pada
Produk Custard”
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tetap melakukan komunikasi/penjajakan dengan calon klien yang potensial
sambil menunggu wabah pandemi Covid-19 berakhir.
b) Kendala
Perusahaan menunda kerjasama karena sedang melakukan efisiensi biaya
akibat dampak pandemi Covid-19.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tetap melakukan komunikasi/penjajakan dengan calon klien yang potensial
sambil menunggu wabah pandemi Covid-19 berakhir.
Rencana Aksi
Triwulan II
Indikator Kendala/ Tindak
No Sasaran Target
Kinerja Target Reali Rencana Realisasi Permasalahan lanjut
Antara sasi Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Meningkatnya 1 Persentase 10, Perse 50,0 25,0 1. Pembuatan 1. Permasalahan Perbaikan
penerapan litbangyasa 0 n Starter Pembuatan terkait dengan peralatan lini
teknologi 4.0 yang 2. Starter peralatan lini proses mokaf
untuk memanfaat Pelaksanaan 2. proses mokaf 4.0 sambil
penguatan kan Percobaan Pelaksanaa 4.0 (control menunggu
implementasi teknologi Perlakuan n damper transfer wadah
Making 4.0 Perlakuan hopper tidak pandemi
Indonesia 4.0 dibandingk 1 berfungsi, Covid-19
an total server pusat berhenti
litbangyasa tidak
pada tahun terkoneksi, pH
berjalan meter pada
fementor belum
dikalibrasi)
b) Kendala
Permasalahan terkait dengan peralatan lini proses mokaf 4.0 (control damper
transfer hopper tidak berfungsi, server pusat tidak terkoneksi, pH meter pada
fermentor belum dikalibrasi).
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Perbaikan peralatan lini proses mokaf 4.0 sambil menunggu wadah pandemi
Covid-19 berakhir.
Rencana Aksi
Triwulan II
Indikator Kendala/ Tindak
No Sasaran Target Target
Kinerja Reali Rencana Realisasi Permasalahan lanjut
Antar
sasi Kegiatan Kegiatan
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Terselenggaran 1 Indeks 3,6 Indeks 50 50 - - - BBIA sempat -
ya urusan Kepuasan Mengirimkan Mengirimk menutup Meningkatka
pemerintahan Masyarakat Survei an layanan n system
di bidang terhadap Kepuasan kuesioner sementara pelayanan
litbangyasa dan layanan Pelanggan Survei waktu hingga 4 meskipun
standardisasi jasa - Mengolah Kepuasan Juni 2020 pandemi
industri untuk industri data hasil Pelanggan dalam rangka Covid-19
mendukung survei secara pencegahan belum
industri yang online dan penyebaran berakhir
berdaya saing datang COVID-19
dan langsung sehingga
berkelanjutan - Mengolah banyak
data hasil pekerjaan yang
survei tertunda
pelaksanaan/pe
nyelesaiannya
- Pelanggan
cenderung
memberikan
penilaian rata-
rata (baik/nilai
tengah)
- Pada saat
pembukaan
layanan 5 Juni
2020,
pelanggan
merasa
pelayanan
kurang
maksimal baik
dari segi
administrasi
(pelayanan CS)
maupun secara
teknis
(ketepatan
waktu) karena
adanya tugas
kedinasan di
rumah ASN
BBIA sebanyak
50%
- Sebagian
besar
penyerahan
kuesioner
survei secara
online sehingga
menyulitkan
sosialisasi
kepada
pelanggan
2 Karya tulis 2 KTI 50 100 Mengikuti Mengikuti Tidak ada Tidak ada
ilmiah seminar seminar
yang international internation
diterbitkan al
di
Prosiding
Ilmiah
terindeks
global
3 Karya 6 KTI 50 50 Submit ke Submit ke Tidak ada Tidak ada
Tulis jurnal jurnal
Ilmiah nasional nasional/int
yang ernational
diterbitkan
di Jurnal
Nasional
yang
terakreditas
i
4 Pemakalah 1 Pemak 50 70 Menyiapkan Menyiapka Tidak ada Tidak ada
di alah makalah n makalah
pertemuan fullpaper fullpaper
ilmiah untuk
terindeks penerbitan
global prosiding
5 Prosentasi 80 % 80 87,40 Peningkatan Peningkata - Tidak ada Optimalisasi
Pelayanan pelayanan n aktivitas Sistem
Tepat sesuai SPM pelayanan layanan SIKAL dan
Waktu sesuai SPM (pengujian, pengaturan
sesuai kalibrasi, rotasi
SPM sertifikasi) pegawai
(Layanan sesuai dengan sembari
Pengujian, edaran Work menunggu
Kalibrasi from Home kondisi
dan untuk wabah
Sertifikasi) mengantisipasi Covid-19
Covid-19. Jasa berakhir
layanan akan
aktif kembali
tanggal 5 Juni
2020
mendatang.
- Sistem
pemantauan
SIKAL tidak
dapat
diandalkan,
- Penyesuaian
dengan layanan
yang
meningkat,
karena selama
WFH layanan
masih minimal
- Pengadaan
bahan kimia
yang terlambat,
diantaranya
yaitu enzim
serat pangan,
larutan luff,
bahan uji di lab
air, standard
AAS. Kondisi
50 % bergiliran
WFH dan
WFO
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Peningkatan sistem pelayanan meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir.
Tabel 3.1. Rencana Karya Tulis Ilmiah di Prosiding International TA. 2020
b) Kendala
Tidak ada.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
Tabel 3.2. Realisasi Karya Tulis Ilmiah Nasinal Triwulan II TA. 2020
NAMA
No. JUDUL ARTIKEL PENULIS STATUS
JURNAL
1 Ekstraksi Senyawa Skopoletin pada Tanaman Warta IHP, - Revisi
Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas. L) (2020)
3 Pengaruh Umur Koagulan Whey Tahu dan Suhu Warta IHP, - Draft,
Awal Proses Koagulasi terhadap Karakteristik (2020) belum
Tekstur Tahu yang Dihasilkan submit
b) Kendala
Beberapa KTI dalam proses penentuan judul dan penyesuian format jurnal.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
b) Kendala
Tidak ada.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
Tabel 3.4. Delivery Time Jasa Layanan BBIA Triwulan II TA. 2020
Standar Pelayanan
Jenis Pelayanan Delivery time
Minimun
1 Sertifikasi (sertifikat) 41 hari kerja 98,56%
2 Pengujian (contoh) 18 hari kerja 79,69%
3 Kalibrasi (alat/sertifikat) 13 Hari kerja 83.96%
Rata-rata Delivery time 87.40%
(4) Pengadaan bahan kimia yang terlambat, diantaranya yaitu enzim serat
pangan, larutan luff, bahan uji di lab air, standard AAS.
(5) Sistem kerja karyawan yang 50% bergiliran Work from Home (WFH)
dan Work from Office (WFO).
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Optimalisasi Sistem SIKAL dan pengaturan rotasi pegawai sembari
menunggu kondisi wabah Covid-19 berakhir.
Rencana Aksi
Triwulan II Kendala/
Indikator Tindak
No Sasaran Target Permasala
Kinerja lanjut
han
Target Rencana Realisasi
Realisasi
Antara Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Memperkuat Tingkat 3,8 Nilai 50 50 1. Menyusun 1. Menyusun Tidak ada Tidak ada
akuntabilitas maturitas Kertas Kerja Kertas Kerja
kinerja pengendal SPIP tahun SPIP tahun
organisasi ian 2020; 2. 2020; 2.
internal Membuat Membuat
(SPIP) penilaian penilaian
Resiko BBIA Resiko BBIA
Tingkat Tingkat
Strategis tahun Strategis tahun
2020 2020
b) Kendala
Tidak ada
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
Rencana Aksi
Target Perbandingan TW II
Realisasi Realisasi 2020 & 2019
No Jenis Layanan Pendapatan Sisa Target
TW II 2020 TW II 2019
(Rp) Nominal %
1 Pengujian 15.000.000.000 3.520.550.849 5.815.645.882 11.479.449.151 (2.295.095.033 ) (39,46)
2 Kalibrasi 3.555.000.000 568.580.500 806.521.610 2.986.419.500 (237.941.110) (29,50)
3 Pelatihan 1.000.000.000 97.453.000 390.258.500 902.547.000 (292.805.500) (75,03)
4 Konsultansi 300.000.000 41.900.000 133.404.000 258.100.000 (91.504.000) (68,59)
5 Sertifikasi 5.000.000.000 1.269.657.000 1.659.096.000 3.730.343.000 (389.439.000) (23,47)
6 Jasa RBPI 300.000.000 140.236.100 15.000.000 159.763.900 125.236.100 834,91
7 Litbang 750.000.000 71.469.200 186.872.988 678.530.800 (115.403.788) (61,76)
8 Uji Profisiensi 400.000.000 (1.600.000) 106.250.000 401.600.000 (107.850.000) (101,51)
9 Inspeksi Teknis 600.000.000 120.056.500 48.111.000 479.943.500 71.945.500 149,54
10 Perbankan BLU 300.000.000 74.889.610 56.202.710 225.110.390 18.686.900 33,25
11 Sampling 500.000.000 171.562.000 248.450.000 328.438.000 (76.888.000) (30,95)
12 JPT lainnya 895.000.000 1.616.753.760 2.963.989.082 (721.753.760) (1.347.235.322) (45,45)
Total 28.600.000.000 7.691.508.519 12.429.801.772 20.908.491.481 (4.738.293.253) (38,12)
b) Kendala
Kegiatan layanan jasa teknis diberhentikan sementara karena pandemi
Covid-19 sehingga tidak ada pendapatan.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Layanan tetap dibuka meskipun wabah pandemi Covid-19 belum berakhir.
3.1.2. Hasil Yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan
Indikator pada Kinerja Output Kegiatan
2) Kendala
Pemberlakuan PSBB dan WFH akibat dari Pandemi Covid-19 membuat
kegiatan penelitian terhambat karena aktivitas penelitian tidak bisa
dilaksanakan.
3) Rekomendasi
Melanjutkan kegiatan penelitian dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan pencegahan Covid-19.
2) Kendala
Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB membuat Layanan Jasa Teknis
kepada Pelanggan ditutup pada selama bulan Maret sampai bulan Mei 2020,
layanan mulai dibuka kembali pada awal bulan Juni 2020. Hal ini
mengakibatkan tidak terealisasinya target volume layanan jasa maupun
target realisasi PNBP.
3) Rekomendasi
Layanan kembali dibuka dengan menerapkan Protokol Kesehatan
Pencegahan Covid-19.
2) Kendala
Refocussing Anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19 berdampak
pada pemotongan anggaran. Hal ini membuat penelitian tidak bisa
dilanjutkan, disamping itu pemberlakuan PSBB juga membuat kegiatan
penelitian terhambat karena aktivitas penelitian tidak bisa dilaksanakan.
3) Rekomendasi
Kegiatan penelitian dihentikan.
2) Kendala
Refocussing Anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19 berdampak
pada pemotongan anggaran. Hal ini beberapa rencana kegiatan terpaksa
dibatalkan dan ditunda pelaksanaannya sampai kondisi berangsur normal
kembali.
3) Rekomendasi
Tidak ada.
3) Rekomendasi
Tidak ada.
2) Kendala
Pada TA 2020 Tunjangan Kinerja yang bersumber dari Rupiah Murni (RM)
sudah tidak ada lagi dan digantikan dengan pagu Remunerasi BLU yang
bersumber dari PNBP BLU. Akibat dampak pandemi Covid-19,
kemungkinan pembayaran remunerasi berasal dari Saldo Kas jika
pendapatan tidak tercapai.
3) Rekomendasi
Mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk penyelenggaraan Layanan
Perkantoran.
BAB IV
PENUTUP
Balai Besar Industri Agro (BBIA) pada TA. 2020 telah menetapkan 11
(sebelas) indikator kinerja pada 5 (lima) sasaran strategis dalam perjanjian kinerja
(perjakin) dan 6 (enam) Output kegiatan, yang terdiri dari beberapa sub output dan
komponen. Ada penurunan jumlah indikator kinerja pada TA. 2020 ini bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Secara umum, pencapaian Perjanjian Kinerja (Perjakin) TA. 2020 sampai
dengan Triwulan II tidak cukup baik. Rata-rata realisasi fisik Perjakin TA. 2020 di
bawah target yang diharapkan. Hal ini disebabkan pada Triwulan II ini berbagai
program dan kegiatan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, namun
terkendala dengan adanya dampak wabah pandemi Covid-19 sehingga beberapa
kegiatan terhenti. Sasaran terkait dengan litbang yang sudah mulai menunjukkan
hasil juga terganggu. Beberapa kerjasama litbang dengan berbagai instansi baik
itu instansi swasta, pemerintah, maupun UKM belum optimal. Namun, sasaran
strategis yang terkait dengan kualitas pelayanan publik masih perlu mendapat
perhatian lebih terutama layanan Pengujian dan Kalibrasi meskipun waktu
pelayanan (delivery time) sampai saat ini cukup baik.
Realisasi keuangan dan fisik pada Triwulan II TA. 2020 ini secara total
masih di bawah target. Realisasi penyerapan anggaran BBIA sampai dengan
Triwulan II TA. 2020 sebesar Rp. 17.259.932.998,- atau sebesar 37,49% dari pagu
sebesar Rp. 46.038.765.000,- dan capaian realisasi fisiknya sebesar 47,29%.
Sedangkan, realisasi penerimaan PNBP BBIA dari jasa pelayanan teknis sampai
dengan Triwulan II sebesar Rp. 7.691.508.519,-. Jika dibandingkan dengan PNBP
sampai Triwulan II TA. 2019 (Rp. 12.429.801.772,-.), maka realisasi PNBP
sampai Triwulan II TA. 2020 mengalami penurunan secara signifikan sebesar Rp.
4.738.293.253,- (38,12%).
Sehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor
358/KMK.05/2018 tanggal 2 Mei 2018 tentang Penerapan Remunerasi Bagi
Pejabat Pengelola Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum Balai