Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI

PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN (PP 39)


TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2020

BALAI BESAR INDUSTRI AGRO


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
Laporan Triwulan II 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN I-1
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi I-1
1.2. Latar Belakang Kegiatan I-3
1.3. Struktur Organisasi I-4
BAB II RENCANA KEGIATAN II-1
2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2020 II-1
2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan II-8
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN III-1
3.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja III-1
3.1.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja III-1
Berdasarkan Indikator Kinerja dalam Penjanjian Kinerja
3.1.2. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja III-13
Berdasarkan Indikator pada Kinerja Output Kegiatan
3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan III-19
3.2.1. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja III-19
3.2.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan III-21
3.3. Langkah Tindak Lanjut III-22
3.3.1. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Perjanjian Kinerja III-22
3.3.2. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kinerja Output III-22
Kegiatan
BAB IV PENUTUP IV-1
LAMPIRAN 1 : FORM A
LAMPIRAN 2 : FORM PENGUKURAN RENCANA AKSI
LAMPIRAN 3 : FORM ALKI
LAMPIRAN 4 : FORM MONITORING KEPEGAWAIAN

Laporan PP 39 BBIA ii
Laporan Triwulan II 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 39/M-IND/PER/6/2006 tanggal


29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Agro
(BBIA), menyatakan bahwa BBIA adalah unit pelaksana teknis di lingkungan
Kementerian Perindustrian R.I, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI). BBIA
mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan,
kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan
kompetensi industri agro sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, BBIA


menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa teknis bidang teknologi
bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pelaksanaan
pelayanan dalam bidang pelatihan teknis, konsultansi/penyuluhan, alih
teknologi serta rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi, dan
penanggulangan pencemaran industri;
2. Pelaksanaan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi;
3. Pelaksanakan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, dan
produksi industri agro, serta kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan;
4. Pelaksanaan perencanaan, pengelolaan, dan koordinasi sarana dan
prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan di lingkungan BBIA,
serta penyusunan dan penerapan standardisasi industri agro; dan
5. Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan
BBIA.

Laporan PP 39 BBIA I-1


Laporan Triwulan II 2020

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 517/KMK.05/2009


tanggal 28 Desember 2009, BBIA ditetapkan sebagai instansi Pemerintah yang
mendapatkan kewenangan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PPK-BLU). Oleh karena itu, BBIA dituntut menjalankan
organisasinya secara profesional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat industri agro secara lebih baik, transparan, akuntabel, efisien,
produktif, dan mandiri, terutama pada layanan unggulan BBIA yaitu: pengujian,
sertifikasi, kalibrasi, pelatihan, kerjasama penelitian dan pengembangan, rancang
bangun dan perekayasaan industri, konsultansi dan inspeksi teknis.

Prinsip dasar pemerintahan yang baik adalah terdapatnya akuntabilitas


publik dan transparansi dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Akuntabilitas diartikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan melalui sarana
pertanggungjawaban secara periodik. Transparan mengandung arti bahwa praktik-
praktik instansi pemerintahan akan diketahui umum dan anggota masyarakat
memiliki akses untuk memperoleh informasi yang benar.

Dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 30 UU Nomor 25 Tahun


2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah telah
menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tersebut dimaksudkan untuk
menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam
rencana, yang dilakukan melalui pemantauan dan pengawasan. Periode Laporan
Pengendalian dan Evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir triwulan.

Merujuk pada peraturan yang disebutkan di atas, Balai Besar Industri Agro
(BBIA) sebagai salah satu instansi pemerintah berkewajiban untuk menyusun
Laporan Triwulan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, yang memuat kinerja yang telah dicapai, analisis capaian kinerja,
hambatan dan kendala pelaksanaan, serta langkah tindak lanjutnya. Susunan
laporan mengacu kepada Outline sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

Laporan PP 39 BBIA I-2


Laporan Triwulan II 2020

150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian RI.

1.2. Latar Belakang Kegiatan

Kementerian Perindustrian telah mengkaji dan menyusun kebijakan-


kebijakan nasional pembangunan industri. Dalam kebijakan ini, telah ditentukan
industri prioritas yang akan dikembangkan dan didorong di masa yang akan
datang. Pemilihan industri prioritas dimaksudkan agar proses pembangunan dapat
dilakukan lebih fokus dan lebih mudah dalam mengukur kriteria keberhasilannya.
Pengembangan setiap industri prioritas di masa depan dirumuskan ke dalam pola
pengembangan secara terinci yang meliputi: strategi, sasaran dan pokok-pokok
rencana aksi pengembangan, baik untuk jangka menengah maupun jangka
panjang. Salah satu pokok-pokok rencana aksi bidang industri agro pada jangka
menengah ditujukan untuk memperkuat rantai nilai (value chain) melalui
penguatan struktur, diversifikasi, peningkatan nilai tambah, peningkatan mutu
serta perluasan penguasaan pasar. Sedangkan jangka panjang difokuskan pada
upaya pembangunan industri agro yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Balai Besar Industri Agro (BBIA) sebagai institusi teknis yang menangani
litbang industri agro, berperan dalam melaksanakan kebijakan pengembangan
industri nasional untuk mendukung pengembangan industri agro di Indonesia. Di
samping tugas pembangunan itu mendorong tumbuhnya industri agro nasional,
BBIA secara internal mempunyai tugas untuk meningkatkan kemampuan diri
melalui peningkatan kompetensi serta memberikan jasa layanan teknis kepada
industri kecil menengah dan besar. Dengan melaksanakan tugas tersebut, maka
diharapkan akan berkembang industri agro yang kuat dan mandiri sehingga dapat
memperluas lapangan kerja dan mendorong percepatan pembangunan industri
nasional. Pada dasarnya peningkatan kompetensi BBIA merupakan upaya yang
dapat meningkatkan peran BBIA dalam menunjang program pembangunan
industri agro maupun meningkatkan jasa pelayanan teknis yang diberikan kepada
masyarakat industri.

Laporan PP 39 BBIA I-3


Laporan Triwulan II 2020

1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Balai Besar Industri Agro tercantum dalam Peraturan


Menteri Perindustrian Nomor 39/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Agro. Dalam Peraturan
Menteri tersebut, dinyatakan bahwa BBIA dipimpin oleh seorang Kepala yang
membawahi bidang/bagian sebagai berikut:

a. Bagian Tata Usaha yang membawahi Sub Bagian Program dan Pelaporan,
Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum.
b. Bidang Pengembangan Jasa Teknis yang membawahi Seksi Pemasaran,
Seksi Kerjasama dan Seksi Informasi.
c. Bidang Sarana Riset dan Standardisasi yang membawahi Seksi Sarana
Riset Industri Pangan, Seksi Sarana Riset Industri Non Pangan dan Seksi
Standardisasi.
d. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi yang membawahi Seksi
Pengujian, Seksi Sertifikasi, dan Seksi Kalibrasi.
e. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi membawahi
Seksi Konsultansi, Seksi Pelatihan Teknis, dan Seksi Alih Teknologi dan
Inkubasi.

Pada tanggal 28 Desember 2009, BBIA dinyatakan sebagai Instansi


Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 517/KMK.05/2009.
Sebagai Satker BLU, maka BBIA dituntut untuk memberikan pelayanan lebih
baik kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa tanpa
mengutamakan/mencari keuntungan akan tetapi kemanfaatan yang tinggi pada
masyarakat secara luas. Satker BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas, dan
penerapan praktek bisnis yang sehat.

Bagan organisasi Balai Besar Industri Agro yang sesuai dengan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 39/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Industri Agro serta setelah mengakomodasikan peran, tugas dan

Laporan PP 39 BBIA I-4


Laporan Triwulan II 2020

fungsi sebagai Satker Badan Layanan Umum, maka susunannya adalah nampak
seperti pada Gambar 1.1. berikut ini :

Kepala BBIA
Siti Rohmah Siregar Ketua Dewas

Ketua SPI : Irwan Sutiarna


Kepala Bagian Tata Usaha
Yulma Santi

Kasubbag Kasubbag Kasubbag Kasubbag


Program dan Keuangan Kepegawaian Umum
Pelaporan Vivi Ana K. Anggraeni Fina Dwiyanti
Edward H.P.

Kabid PJT Kabid SRS Kabid Paskal Kabid PKAT


- Krisna Septiningrum - Gusti Nova S.

Kasie Kasie Sarana Kasie Pengujian Kasie Konsultansi


Pemasaran RisetPangan Titin Mahardini Mirna Isyanti
Adharatiwi Ning Ima Arie
Dida
Kasie Kasie Sarana Kasie Sertifikasi Kasie PelatihanTeknis
Kerjasama Riset Non Pangan Nuni Novitasari Nurwidiani
- Mulhaquddin S

Kasie Informasi
Irwan Sutiarna Kasie Standardisasi
Kasie Kalibrasi Kasie Alih Teknologi
Yuniarti
Hendra Leonard Ade Herman S.

Kelompok
Jabatan Fungsional

Gambar 1.1. Struktur Organisasi BBIA

Laporan PP 39 BBIA I-5


Laporan Triwulan II 2020

BAB II
RENCANA PROGRAM/KEGIATAN

2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2020

Dalam melaksanakan program dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan


oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Balai Besar Industri
Agro (BBIA) menyusun kegiatan dan output, sesuai dengan Rencana Strategis
(Renstra) BBIA Tahun 2020-2024 dan Rencana Kinerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Tahun 2020. Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Industri Agro pada Tahun Anggaran (TA) 2020 akan
menghasilkan 6 (enam) Output. Untuk mendukung Kegiatan BBIA tersebut, pagu
anggaran DIPA BBIA TA. 2020 sebesar Rp. 46.038.765.000,- dengan rincian
kegiatan, output dan anggaran ditampilkan pada Tabel 2.1. Pagu anggaran DIPA
BBIA pada Triwulan II TA. 2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan
dibandingkan DIPA pada Triwulan I TA. 2020 sebesar Rp 52.183.481.000.-
karena adanya revisi penyesuaian anggaran akibat dampak pandemi Covid-19.

Tabel 2.1. Kegiatan dan Output BBIA Tahun Anggaran 2020

VOLUME ANGGARAN ANGGARAN


KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT
OUTPUT TW I (Rp.) TW II (Rp.)

Program Pengembangan Teknologi


019.07.12 52.183.481.000 46.038.765.000
dan Kebijakan Industri
Penelitian dan Pengembangan
1867 52.183.481.000 46.038.765.000
Teknologi Industri Agro
Hasil Penelitian dan Pengembangan
1867.001 8 Penelitian 97.485.000 97.485.000
Teknologi Industri Agro

1867.003 Jasa Teknis Industri 9 Layanan 11.600.000.000 11.600.000.000

Teknologi Industri yang dikembangkan


1 Paket
1867.005 dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya 1.640.641.000 67.300.000
Teknologi
Saing Industri Nasional

1867.010 Layanan Manajemen Satker 1 Layanan 1.150.794.000 349.392.000

1867.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 Layanan 2.240.000.000 560.494.000

1867.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 35.454.561.000 33.364.094.000

Laporan PP39 BBIA II-1


Laporan Triwulan II 2020

Berdasarkan kelompok Jenis Belanja, maka rincian anggaran BBIA TA.


2020 mengalami perubahan seperti pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Rincian Pagu BBIA berdasarkan Jenis Belanja TA. 2020

NO. JENIS BELANJA PAGU


I Rupiah Murni (RM) 17.438.765.000
1 Belanja Pegawai 10.485.706.000
2 Belanja Barang 6.388.565.000
3 Belanja Modal 564.494.000
II PNBP BLU 28.600.000.000
1 Belanja Pegawai 17.000.000.000
2 Belanja Barang 11.600.000.000
3 Belanja Modal 0
Total 46.038.765.000

Sehubungan telah terbit Keputusan Menteri Keuangan Nomor 358/KMK.05/2018


tanggal 2 Mei 2018 tentang Penerapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola Dewan
Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum Balai Besar Industri Agro pada
Kementerian Perindustrian, maka tunjangan kinerja pada Tahun 2020 ini
dianggarkan dari anggaran PNBP BLU sendiri dan dikategorikan sebagai Belanja
Pegawai yang bersumber dari PNBP BLU.

Penjelasan output semua rencana kegiatan/komponen/subkomponen yang


akan dihasilkan sebagai berikut:

1867.001. Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Agro

Output ini dihasilkan melalui:


1. Peningkatan kemampuan personel litbang dalam melakukan kajian, penelitian,
dan pengembangan di bidang hilirisasi produk agro dan metode uji (pangan
dan non pangan).
2. Peningkatan kualitas litbang, penerapan hasil kajian litbang, dan tindak lanjut
hasil kajian litbang sebelumnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri
agro, institusi/lembaga pemerintah maupun swasta, dan masyarakat.

Output ini mempunyai 8 (delapan) komponen dengan judul penelitian:

Laporan PP39 BBIA II-2


Laporan Triwulan II 2020

A. Perbandingan penggunaan tepung kedelai hitam dan isolat protein kedelai


hitam dengan tepung mocaf pada pembuatan daging olahan nabati.
B. Pengaruh waktu fermentasi dan pengadukan pada fermentor tank terhadap
karakteristik rheologi tepung mocaf pada line proses mocaf 4.0.
C. Pengembangan proses fermentasi tepung jagung dan sumber karbohidrat lokal
lainnya untuk pembuatan pangan nutrisi tinggi.
D. Ekstraksi daun gaharu (aquilaria malaccensis) skala lab dan skala pilot plant
untuk pangan.
E. Integrasi ekstraksi skopoletin sebagai sediaan pangan fungsional dari ubi kayu
(manihot esculenta c) pada line proses pengolahan tapioka (skala
laboratorium).
F. Proses pembuatan vco (virgin coconut oil) teknologi mekanis sederhana skala
rumah tangga.
G. Karakterisasi simpilisia dan ekstrak kayu bajakah tampala (spatholobus
littoralis hassk) asal kalimantan untuk sediaan pangan fungsional.
H. Studi ekstraksi dingin tanpa pelarut dan perbandingan jenis ekstraksi lainnya
dari kulit jeruk lemon untuk mendapatkan rendemen dan minyak lemon yang
optimal.

1867.003. Layanan Jasa Teknis Industri

Output ini terdiri dari 9 (sembilan) komponen sesuai dengan jenis layanan
teknis yang ada di BBIA. Rincian komponen dan sub-komponennya sebagai
berikut:
1) Layanan litbangyasa; layanan kerjasama litbang dan surveillen pranata
penelitian dan pengembangan (PPP) BBIA.
2) Layanan sertifikasi; layanan jasa sertifikasi, pemeliharaan lembaga
sertifikasi sistem BBIA, pemeliharaan lembaga sertifikasi produk BBIA,
evaluasi & monitoring.
3) Layanan konsultansi; tanpa sub komponen.
4) Layanan pelatihan; tanpa sub komponen.
5) Layanan inspeksi teknis; layanan inspeksi teknis, surveillen abitis.

Laporan PP39 BBIA II-3


Laporan Triwulan II 2020

6) Layanan kalibrasi; layanan kalibrasi, surveillen abical kalibrasi, kalibrasi


peralatan standar laboratorium kalibrasi.
7) Layanan pengujian; koordinasi peningkatan layanan pengujian bahan
baku dan produk, layanan pengujian bahan baku dan produk, reakreditasi
dan penambahan ruang lingkup akreditasi abical-pengujian, validasi
metode uji dalam rangka perluasan ruang lingkup akreditasi, kaji ulang
manajemen abical-pengujian.
8) Layanan rancang bangun dan perekayasaan industri (RBPI); tanpa
sub komponen.
9) Layanan jasa lainnya yang terdiri atas penyelenggaraan uji
profisiensi dan pengambilan contoh (sampling); layanan
penyelenggaraan uji profisiensi, pemeliharaan kelembagaan penyelenggara
uji profisiensi,

Output yang dihasilkan berfungsi untuk :


1. Memenuhi kebutuhan dunia industri terhadap jasa layanan pengujian berbagai
bahan baku dan produk pangan.
2. Membantu pemeliharaan keakuratan berbagai peralatan yang dimiliki oleh
pelaku industri dan institusi melalui kalibrasi berbagai peralatan tersebut.
3. Menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan,
pengetahuan dan keterampilan masyarakat/industri dan aparat pemerintah
dalam hal teknologi pengolahan (Pangan dan Non-pangan), pengujian,
kalibrasi, dan sistem manajemen mutu untuk pengembangan industri kecil dan
menengah.
4. Merumuskan, menetapkan, merevisi standar yang digunakan oleh Badan
Standarisasi Nasional dalam perumusan SNI.
5. Membantu pelaku industri atau institusi dalam menyusun dan menerapkan
sistem manajemen mutu, sistem manajemen keamanan pangan, dan set-up
Laboratorium Uji.
6. Meningkatkan peran dan kinerja BBIA dalam membantu dan melayani
masyarakat industri yang membutuhkan jasa layanan sertifikasi baik produk,
manajemen mutu maupun sistem keamanan pangan.

Laporan PP39 BBIA II-4


Laporan Triwulan II 2020

7. Membantu pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui


perancangan peralatan produk, proses pengolahan industri agro, dan
merevitalisasi peralatan proses pengolah industri agro.
8. Menyediakan jasa litbang untuk membantu industri pangan maupun non
pangan dalam meningkatkan mutu maupun diversifikasi produk, pengkajian
teknologi untuk proses pengolahan maupun minimalisasi kerusakan mutu
produk selama proses pengolahan maupun penyimpanan, uji coba produksi
untuk studi pasar (market research), dan pengembangan produk baru.
9. Membantu dunia industri dalam hal menjaga keamanan pangan melalui jasa uji
kecukupan panas, penanganan pencemaran lingkungan, dan uji profisiensi.

1867.005. Teknologi Industri yang Dikembangkan dan Diterapkan Untuk


Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

Output ini dihasilkan melalui:


A. Peningkatan kemampuan personel litbang dalam melakukan penerapan kajian,
penelitian, dan pengembangan di bidang industri agro (pangan dan non
pangan).
B. Peningkatan kualitas litbang penerapan hasil kajian litbang dan tindak lanjut
hasil kajian litbang sebelumnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri
agro. institusi/lembaga pemerintah maupun swasta; dan masyarakat.

Output ini hanya mempunyai 1 (satu) komponen litbangyasa teknologi industri


prioritas dengan judul penelitian Pengembangan Produk Pangan Fungsional
Berbahan Baku Lokal Untuk Mencegah Stunting.

1867.010. Layanan Manajemen Satker

Output ini terdiri dari 5 (lima) komponen yang merupakan pendukung


penyelenggaraan jasa layanan dan dengan rincian sebagai berikut:
1) Penyusunan Program dan Evalap;
2) Pengembangan SDM;
3) Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan;
4) Promosi dan Pameran;
5) Pengembangan Kelembagaan.

Laporan PP39 BBIA II-5


Laporan Triwulan II 2020

1) Penyusunan Program dan Evalap


Terdiri dari 2 (dua) Sub-komponen yaitu:
A. Penyusunan Program/ Rencana/Pelaporan dan Monev
Sub-komponen ini bertujuan untuk mengkoordinasikan perencanaan
program kegiatan yang akan dilaksanakan BBIA, monitoring dan evaluasi
kegiatan, serta menyusun pelaporan terhadap program kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh BBIA.
B. Monitoring Evaluasi Kinerja BLU oleh Dewan Pengawas BLU
Sub-komponen ini bertujuan untuk monitoring dan evaluasi kinerja BLU
BBIA oleh Dewan Pengawas BLU.

2) Pengembangan SDM
A. Diklat Teknis, Non Teknis, Peningkatan Tata laksana dan SDM.
Sub-komponen ini bertujuan:
1) Untuk meningkatkan kemampuan, keahlian dan keterampilan melalui
pendidikan dan pelatihan dan meningkatkan pengelolaan tatalaksana
administrasi SDM.
2) Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi pegawai BBIA dalam
berbagai bidang guna menunjang pelaksanaan Jasa Pelayanan Teknis
sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) BBIA dalam rangka
pengembangan karir pegawai BBIA dan mempersiapkan SDM sebagai
tenaga/pejabat Fungsional.

3) Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan


A. Pelaksanaan SAI, BMN, dan Akuntansi BLU
Sub-komponen ini bertujuan untuk menyusun laporan, memonitor dan
mengevaluasi keuangan dan aset Barang Milik Negara (BMN) yang ada di
BBIA.

4) Promosi dan Pameran


A. Pameran dan Promosi BBIA
Sub-komponen ini bertujuan:

Laporan PP39 BBIA II-6


Laporan Triwulan II 2020

1) Untuk mempromosikan Jasa Pelayanan Teknis BBIA kepada masyarakat


terutama masyarakat industri dengan cara mengikuti dan berpartisipasi
dalam berbagai pameran di berbagai daerah.
2) Untuk menyebarluaskan hasil-hasil Penelitian dan Pengembangan BBIA
kepada masyarakat luas terutama kepada masyarakat industri agro.
B. Penerbitan Majalah/Jurnal Ilmiah
Sub-komponen ini bertujuan untuk mempublikasikan/menerbitkan hasil
penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti BBIA
dalam suatu majalah ilmiah sehingga hasil penelitian dan pengembangan
tersebut dapat diperkenalkan kepada dunia IPTEK dan masyarakat luas.

5) Pengembangan Kelembagaan
A. Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Publik
Sub-komponen ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja sistem teknologi
informasi (TI) baik yang berkaitan dengan software ataupun hardware
yang digunakan oleh BBIA dan penyebarluasan informasi melalui website
BBIA. Penggunaan TI saat ini memegang peranan penting dalam
peningkatan kualitas layanan publik dan operasional kantor.
B. Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
Sub-komponen ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan kinerja dan
keuangan secara internal.
C. Pemeliharaan HAKI
Komponen ini bertujuan untuk pemeliharaan HAKI yang dihasilkan para
peneliti BBIA.

1867.951. Layanan Sarana dan Prasarana Layanan Internal

Output ini menampung komponen belanja modal pengadaan perangkat


pengolah data dan komunikasi, pengadaan peralatan fasilitas perkantoran dan
pembangunan/renovasi gedung dan bangunan. Pada TA 2020 ini, BBIA
melakukan lanjutan renovasi gedung penerimaan contoh dan renovasi gedung di
Laboratorium Riset Cikaret. Belanja modal ini diharapkan akan meningkatkan
kualitas pelayanan publik BBIA.

Laporan PP39 BBIA II-7


Laporan Triwulan II 2020

1867.994. Layanan Perkantoran

Output ini dihasilkan melalui:

1. Gaji dan Tunjangan


Komponen ini bertujuan untuk memenuhi hak atau kompensasi yang diterima
oleh pegawai demi lancarnya pelaksanaan tupoksi BBIA.

2. Operasional Perkantoran
A. Operasional Perkantoran
Sub-komponen ini bertujuan untuk menunjang dan menjaga kelancaran
operasional kantor BBIA.
B. Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4
Sub-komponen ini bertujuan untuk memelihara kondisi kendaraan operasional
kantor agar tetap dalam kondisi baik dan layak pakai.
C. Langganan Daya dan Jasa
Sub-komponen ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air, listrik, gas,
telpon, dan internet dalam menunjang operasional kantor.
D. Pengendalian/Pengelolaan Pencemaran Lingkungan
Sub-komponen ini bertujuan untuk mengendalikan pencemaran lingkungan di
lingkungan BBIA sebagai dampak operasional laboratorium layanan jasa
teknis khususnya jasa Pengujian.
E. Remunerasi BLU
Sub-komponen ini bertujuan untuk memenuhi hak atau kompensasi yang
diterima oleh pegawai BLU yang sudah menerapkan remunerasi BLU demi
lancarnya pelaksanaan tupoksi BBIA. Selain itu, untuk meningkatkan
kesejahteraan pegawai BLU agar semakin meningkatkan kinerja.

2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

Dalam rangka pengukuran dan evaluasi kinerja kegiatan BBIA, maka


perlu diuraikan dan ditetapkan sasaran strategis kegiatan dan indikator kinerjanya.
Sasaran strategis merupakan outcome dari kegiatan dan outcome kegiatan
diperoleh apabila output kegiatan dapat berfungsi. Tabel 2.3 berikut

Laporan PP39 BBIA II-8


Laporan Triwulan II 2020

menggambarkan Sasaran Strategis BBIA TA. 2020 atau disebut Perjanjian


Kinerja Tahun 2020.

Tabel 2.3. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Kegiatan BBIA TA. 2020

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Satuan

1 2 3 4 5
1 Meningkatnya kinerja 1. Efisiensi perusahaan industri
litbangyasa dalam yang memanfaatkan hasil 5 Persen
rangka mendukung riset/inovasi
daya saing dan 2. Persentase hasil riset/inovasi
kemandirian industri lima tahun terakhir yang
pengolahan nonmigas dimanfaatkan perusahaan 40 Persen
industri/badan usaha
3. Perusahaan industri/badan Perusahaan
usaha yang memanfaatkan industri /
paket teknologi/problem 5
Badan
solving/supervisi/konsultasi Usaha
2 Meningkatnya 1. Persentase litbangyasa yang
penerapan teknologi memanfaatkan teknologi 4.0
4.0 untuk penguatan dibandingkan total 10,0 Persen
implementasi Making litbangyasa pada tahun
Indonesia 4.0 berjalan
3 Terselenggaranya 1. Indeks Kepuasan
urusan pemerintahan di Masyarakat terhadap layanan 3,60 Indeks
bidang litbangyasa dan jasa industri
standardisasi industri 2. Karya tulis ilmiah yang
untuk mendukung diterbitkan di Prosiding 2 KTI
industri yang berdaya Ilmiah terindeks global
saing dan berkelanjutan 3. Karya Tulis Ilmiah yang
diterbitkan di Jurnal Nasional 6 KTI
yang terakreditasi
4. Pemakalah di pertemuan
ilmiah terindeks global 1 Pemakalah
5. Prosentasi Pelayanan Tepat
Waktu sesuai SPM (Layanan
Pengujian, Kalibrasi dan 80 Persen
Sertifikasi)
4 Memperkuat 1.Tingkat maturitas
akuntabilitas kinerja pengendalian internal (SPIP) 3,80 Nilai
organisasi
5 Pendapatan BLU yang 1. Realisasi PNBP
optimal 28.600 Rp. (juta)

Laporan PP39 BBIA II-9


Laporan Triwulan II 2020

Salah satu indikator capaian kinerja adalah Penerimaan Negara Bukan


Pajak (PNBP). Target Penerimaan PNBP dari Jasa Pelayanan Teknis (JPT) Tahun
2020 (sesuai pagu belanja PNBP BLU) sebesar Rp. 28.600.000.000.- (dua puluh
delapan milyar enam ratus juta rupiah). Komposisi target PNBP Tahun 2020
tersebut berdasarkan jasa layanan masih ditetapkan seperti pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Target Penerimaan PNBP Tahun 2020 pada DIPA

No. Jenis Layanan Jumlah (Rp)


1 Pengujian 15.000.000.000
2 Kalibrasi 3.555.000.000
3 Sertifikasi 5.000.000.000
4 Sampling 500.000.000
5 Jasa Uji Profisiensi 400.000.000
6 Pelatihan 1.000.000.000
7 Konsultansi 300.000.000
8 RBPI 300.000.000
9 Litbang 750.000.000
10 Jasa Inspeksi Teknis 600.000.000
11 Bunga Bank 300.000.000
12 JPT lainnya 895.000.000
Total 28.600.000.000

Laporan PP39 BBIA II-10


Laporan Triwulan II 2020

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Hasil Yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja


3.1.1. Hasil Yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan
Indikator Kinerja Dalam Perjanjian Kinerja

Untuk mendukung tercapainya target pada Perjanjian Kinerja BBIA TA.


2020, maka telah disusun Rencana Aksi. Hasil yang telah dicapai untuk setiap
indikator kinerja sasaran strategis kegiatan sampai dengan Triwulan II TA. 2020,
adalah sebagai berikut:

a. Sasaran Kegiatan I: Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka


mendukung daya saing dan kemandirian industri pengolahan nonmigas

Rencana Aksi
Sampai dengan Triwulan II Kendala/
No Sasaran Indikator Kinerja Target Target Tindak lanjut
Reali Rencana Realisasi Permasalahan
Antar
sasi Kegiatan Kegiatan
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Meningkatnya 1 Efisiensi 5 % 50% 20% Identifikasi Proses identifikasi Proses Masih berusaha
kinerja perusahaan perusahaan sedang dilakukan identifikasi identifikasi
litbangyasa industri yang yang belum bisa meskipun
dalam rangka memanfaatkan memanfaatkan dilakukan secara wabah pandemi
mendukung hasil hasil riset/ maksimal akibat Covid-19
daya saing riset/inovasi inovasi Covid-19 belum berhenti
dan
kemandirian 2 Persentase 40 % 50 87,5 Penjajakan • Litbang 2016- Perusahaan Melakukan
industri hasil kerjasama 2019: 37 Judul menunda komunikasi/pe
pengolahan riset/inovasi dengan • jumlah kerjasama njajakan
nonmigas lima tahun perusahaan/ prototipe/alat/mes karena sedang dengan calon
terakhir yang industri in/teknologi melakukan klien yang
dimanfaatkan proses hasil efisiensi biaya potensial
perusahaan litbangyasa/inovas akibat Covid 19 sambil
industri/badan i yang telah menunggu
usaha dimanfaatkan wabah
perusahaan pandemic
industri/badan Covid-19
usaha (termasuk berhenti
IKM) tahun 2016-
2020 : 13
• (13/37)*100% =
35%

3 Perusahaan 5 Perusah 40 40 Penjajakan 1. PT. MU Perusahaan Melakukan


industri/badan aan kerjasama Research and menunda komunikasi/pe
usaha yang industry dengan Consulting kerjasama njajakan
memanfaatkan / Badan perusahaan/ Indonesia , “Phase karena sedang dengan calon
paket Usaha industri 2 Cooperation melakukan klien yang
teknologi/probl between MURC efisiensi biaya potensial
em and CABI Service akibat Covid 19 sambil
solving/supervi for Energy Audit menunggu
si/konsultasi through Agro wabah
Center for Agro- pandemic
based Industry Covid-19
(BBIA) Scope : berhenti
Co-Benefit
Activities”

Laporan PP39 BBIA III-1


Laporan Triwulan II 2020

2. PT. SONTON
FOOD. “Uji
Pendahuluan
Pertumbuhan
Mikroba Patogen
Clostridium
perfringens pada
Produk Custard”

Sasaran Kegiatan I terdiri dari 3 (tiga) Indikator Kinerja:

1) Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi


Hasil Litbang prioritas pada TA. sebelumnya yang sudah diaplikasikan pada
industri, perlu diukur dan dievaluasi dengan cara peningkatan efisiensi
perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi tersebut.
Realisasi dari kegiatan hasil litbang/perekayasaan yang telah
diimplementasikan pada tahun sebelumnya ada 4 (empat), yaitu:
(1) Fabrikasi alat Vacuum Frying dengan Perusahaan UD’ Sayur.
(2) Inkubasi pengolahan Minyak Kelapa PCCO dengan Bapak Dicky
Sumakol.
(3) Alat pengolahan nira siap minum (ready to drink) dengan Dinas
Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Lima Puluh Kota.
(4) Ekstraksi Minyak Kelapa Kopra Putih dan Pemurniannya dengan PT.
Coconut Multi Industries Indonesia

a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja


Pada Triwulan II TA. 2020, realisasi fisik dari indikator ini sudah mencapai
20%. Rencana kegiatan identifikasi perusahaan yang memanfaatkan hasil
riset/inovasi di atas pada Triwulan II sedang dilaksanakan meskipun belum
seluruhnya karena terbentur dengan pandemi Covid-19. Berdasarkan data
yang ada, perbandingan realisasi dengan target, maka kegiatan ini masih
belum berhasil dilaksanakan pada Triwulan II TA. 2020.
b) Kendala
Proses identifikasi belum bisa dilakukan secara maksimal karena terhenti
akibat Covid-19.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tetap mengidentifikasi meskipun wabah pandemi Covid-19 belum berhenti.

Laporan PP39 BBIA III-2


Laporan Triwulan II 2020

2) Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan


perusahaan industri/badan usaha
a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada Triwulan II TA. 2020, realisasi fisik dari indikator ini sudah mencapai
87,5%. Dari data di atas, realisasi sudah melampaui target karena
riset/inovasi pada 5 tahun sebelumnya sudah ada beberapa yang berhasil
dilaksanakan. Jumlah judul litbang periode 2016-2019 ada 37 dan jumlah
prototipe/alat/mesin/teknologi proses hasil litbang yang telah dimanfaatkan
perusahaan/industri ada 13 (35%).
b) Kendala
Perusahaan menunda kerjasama karena sedang melakukan efisiensi biaya
akibat Covid 19.

c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tetap melakukan komunikasi/penjajakan dengan calon klien yang potensial
sambil menunggu wabah pandemi Covid-19 berakhir.

3) Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket


teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi
a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada Triwulan II TA. 2020, realisasi fisik indikator ini mencapai 40%
walaupun rencana kegiatan sampai Triwulan II belum terlaksana dengan
baik. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi
industri/problem solving/supervisi/konsultasi adalah:
1. PT. MU Research and Consulting Indonesia, tentang “Phase 2
Cooperation between MURC and CABI Service for Energy Audit: Co-
Benefit Activities”.
2. PT. SONTON FOOD tentang “Uji Pendahuluan Pertumbuhan Mikroba
Patogen Clostridium perfringens pada Produk Custard”

b) Kendala
Perusahaan menunda kerjasama karena sedang melakukan efisiensi biaya
akibat dampak pandemi Covid-19.

Laporan PP39 BBIA III-3


Laporan Triwulan II 2020

c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tetap melakukan komunikasi/penjajakan dengan calon klien yang potensial
sambil menunggu wabah pandemi Covid-19 berakhir.

b. Sasaran Kegiatan II: Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk


penguatan implementasi Making Indonesia 4.0

Rencana Aksi
Triwulan II
Indikator Kendala/ Tindak
No Sasaran Target
Kinerja Target Reali Rencana Realisasi Permasalahan lanjut
Antara sasi Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Meningkatnya 1 Persentase 10, Perse 50,0 25,0 1. Pembuatan 1. Permasalahan Perbaikan
penerapan litbangyasa 0 n Starter Pembuatan terkait dengan peralatan lini
teknologi 4.0 yang 2. Starter peralatan lini proses mokaf
untuk memanfaat Pelaksanaan 2. proses mokaf 4.0 sambil
penguatan kan Percobaan Pelaksanaa 4.0 (control menunggu
implementasi teknologi Perlakuan n damper transfer wadah
Making 4.0 Perlakuan hopper tidak pandemi
Indonesia 4.0 dibandingk 1 berfungsi, Covid-19
an total server pusat berhenti
litbangyasa tidak
pada tahun terkoneksi, pH
berjalan meter pada
fementor belum
dikalibrasi)

Sasaran Kegiatan II mempunyai Indikator Kinerja Persentase litbangyasa yang


memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan:

a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja


Pada Triwulan II TA. 2020, realisasi fisik dari indikator ini baru mencapai
25%. Rencana kegiatan Triwulan II yang sudah berhasil dilaksanakan yaitu
pembuatan starter dan pelaksanaan perlakuan. Dari data perbandingan
realisasi dengan target di atas, maka sasaran kegiatan ini belum berhasil
seluruhnya terlaksana.

b) Kendala
Permasalahan terkait dengan peralatan lini proses mokaf 4.0 (control damper
transfer hopper tidak berfungsi, server pusat tidak terkoneksi, pH meter pada
fermentor belum dikalibrasi).

c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Perbaikan peralatan lini proses mokaf 4.0 sambil menunggu wadah pandemi
Covid-19 berakhir.

Laporan PP39 BBIA III-4


Laporan Triwulan II 2020

c. Sasaran Kegiatan III: Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang


litbangyasa dan standardisasi industri untuk mendukung industri yang
berdaya saing dan berkelanjutan

Rencana Aksi
Triwulan II
Indikator Kendala/ Tindak
No Sasaran Target Target
Kinerja Reali Rencana Realisasi Permasalahan lanjut
Antar
sasi Kegiatan Kegiatan
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Terselenggaran 1 Indeks 3,6 Indeks 50 50 - - - BBIA sempat -
ya urusan Kepuasan Mengirimkan Mengirimk menutup Meningkatka
pemerintahan Masyarakat Survei an layanan n system
di bidang terhadap Kepuasan kuesioner sementara pelayanan
litbangyasa dan layanan Pelanggan Survei waktu hingga 4 meskipun
standardisasi jasa - Mengolah Kepuasan Juni 2020 pandemi
industri untuk industri data hasil Pelanggan dalam rangka Covid-19
mendukung survei secara pencegahan belum
industri yang online dan penyebaran berakhir
berdaya saing datang COVID-19
dan langsung sehingga
berkelanjutan - Mengolah banyak
data hasil pekerjaan yang
survei tertunda
pelaksanaan/pe
nyelesaiannya
- Pelanggan
cenderung
memberikan
penilaian rata-
rata (baik/nilai
tengah)
- Pada saat
pembukaan
layanan 5 Juni
2020,
pelanggan
merasa
pelayanan
kurang
maksimal baik
dari segi
administrasi
(pelayanan CS)
maupun secara
teknis
(ketepatan
waktu) karena
adanya tugas
kedinasan di
rumah ASN
BBIA sebanyak
50%
- Sebagian
besar
penyerahan
kuesioner
survei secara
online sehingga
menyulitkan
sosialisasi
kepada
pelanggan

2 Karya tulis 2 KTI 50 100 Mengikuti Mengikuti Tidak ada Tidak ada
ilmiah seminar seminar
yang international internation
diterbitkan al
di
Prosiding
Ilmiah
terindeks
global
3 Karya 6 KTI 50 50 Submit ke Submit ke Tidak ada Tidak ada
Tulis jurnal jurnal
Ilmiah nasional nasional/int

Laporan PP39 BBIA III-5


Laporan Triwulan II 2020

yang ernational
diterbitkan
di Jurnal
Nasional
yang
terakreditas
i
4 Pemakalah 1 Pemak 50 70 Menyiapkan Menyiapka Tidak ada Tidak ada
di alah makalah n makalah
pertemuan fullpaper fullpaper
ilmiah untuk
terindeks penerbitan
global prosiding
5 Prosentasi 80 % 80 87,40 Peningkatan Peningkata - Tidak ada Optimalisasi
Pelayanan pelayanan n aktivitas Sistem
Tepat sesuai SPM pelayanan layanan SIKAL dan
Waktu sesuai SPM (pengujian, pengaturan
sesuai kalibrasi, rotasi
SPM sertifikasi) pegawai
(Layanan sesuai dengan sembari
Pengujian, edaran Work menunggu
Kalibrasi from Home kondisi
dan untuk wabah
Sertifikasi) mengantisipasi Covid-19
Covid-19. Jasa berakhir
layanan akan
aktif kembali
tanggal 5 Juni
2020
mendatang.
- Sistem
pemantauan
SIKAL tidak
dapat
diandalkan,
- Penyesuaian
dengan layanan
yang
meningkat,
karena selama
WFH layanan
masih minimal
- Pengadaan
bahan kimia
yang terlambat,
diantaranya
yaitu enzim
serat pangan,
larutan luff,
bahan uji di lab
air, standard
AAS. Kondisi
50 % bergiliran
WFH dan
WFO

Sasaran Kegiatan III terdiri dari 5 (lima) Indikator Kinerja:

1) Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa industri


a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada Triwulan II TA. 2020 realisasi fisik dari indikator ini sudah mencapai
50%. Realisasi fisik pada Triwulan II TA. 2020 sudah bagus dan mencapai
target yang ditetapkan. Dari data perbandingan realisasi dengan target
tersebut, maka kegiatan ini telah berhasil terlaksana. Realisasi kegiatan ini
yang telah dilaksanakan yaitu:

Laporan PP39 BBIA III-6


Laporan Triwulan II 2020

(1) Mengirimkan kuesioner Survei Kepuasan Pelanggan secara online dan


yang datang langsung.
(2) Mengolah data hasil survey.
Berdasarkan kuesioner yang sudah masuk sampai dengan Triwulan II TA.
2020, skor sementara Indeks Kepuasan Pelanggan sebesar 3,44. Hal ini
masuk dalam kategori Baik tapi masih di bawah nilai indeks yang
diharapkan.
b) Kendala
Ada beberapa kendala/permasalahan dalam kegiatan ini, diantaranya:
(1) BBIA sempat menutup layanan sementara waktu hingga 4 Juni 2020
dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 sehingga banyak
pekerjaan yang tertunda pelaksanaan/penyelesaiannya.
(2) Pelanggan cenderung memberikan penilaian rata-rata (baik/nilai tengah)
(3) Pada saat pembukaan layanan 5 Juni 2020, pelanggan merasa pelayanan
kurang maksimal baik dari segi administrasi (pelayanan CS) maupun
secara teknis (ketepatan waktu) karena adanya tugas kedinasan ASN
BBIA di rumah sebanyak 50%.
(4) Sebagian besar penyerahan kuesioner survei secara online sehingga
menyulitkan sosialisasi kepada pelanggan.

c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Peningkatan sistem pelayanan meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir.

2) Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Ilmiah Terindeks


Global.
a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada Triwulan II TA. 2020, realisasi fisik dari indikator ini mencapai 100%.
Realisasi sasaran kegiatan ini pada Triwulan II TA. 2020 dicapai oleh 2
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang terbit di Prosiding Ilmiah Internasional yang
terindeks global, yaitu:

Laporan PP39 BBIA III-7


Laporan Triwulan II 2020

Tabel 3.1. Rencana Karya Tulis Ilmiah di Prosiding International TA. 2020

NO. JUDUL PUBLIKASI NAMA JURNAL / PROSIDING PENULIS STATUS


1 Isolation and IOP Proceeding indexed in Scopus. - Published
Allergenicity of Protein IOP Conferences Series: Earth and
Collagen from Parang- Environmental Science 411 (2020)
Parang Fish Skin 011001, doi:10.1088/1755-
(Cirocentrus dorab). 1315/411/1/011001
2 Encapsulation Process of Prosiding The 4th International Published
Andaliman Aroma Conference on Pharmaceutical
Compound Nanotechnology/ Nanomedicine.
ISBN : 978-602-72418-7-9

b) Kendala
Tidak ada.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.

3) Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang


Terakreditasi.
a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada Triwulan II TA. 2020 realisasi fisik dari indikator ini sudah mencapai
50%. Rencana sasaran kegiatan ini pada Triwulan II telah berhasil
dilaksanakan dengan realisasi ada 6 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang akan
dipublikasikan di Jurnal Nasional yang Terakreditasi meskipun status
masing-masing Karya Tulis Ilmiah tersebut berbeda-beda; yaitu sedang
dalam proses penulisan (Draft), revisi, dan accepted. Bila dibandingkan
dengan Triwulan sebelumnya, terjadi progress yang signifikan dalam
kegiatan ini.

Tabel 3.2. Realisasi Karya Tulis Ilmiah Nasinal Triwulan II TA. 2020
NAMA
No. JUDUL ARTIKEL PENULIS STATUS
JURNAL
1 Ekstraksi Senyawa Skopoletin pada Tanaman Warta IHP, - Revisi
Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas. L) (2020)

2 Evaluasi Aspek Sanitasi pada Pengembangan Warta IHP, - Revisi


Lini Proses Mocaf Berbasis 4.0 di Balai Besar (2020)
Industri Agro

Laporan PP39 BBIA III-8


Laporan Triwulan II 2020

3 Pengaruh Umur Koagulan Whey Tahu dan Suhu Warta IHP, - Draft,
Awal Proses Koagulasi terhadap Karakteristik (2020) belum
Tekstur Tahu yang Dihasilkan submit

4 Topik : masa simpan sosis kering Warta IHP, - Draft,


(2020) belum
submit

5 Identifikasi Karotenoid pada Minyak Buah Warta IHP, - Accepted


Merah (Pandanus conoideus) (2020)

6 Pembuatan Tablet Hisap Campuran Jambu Biji Warta IHP, - Draft,


Merah (Psidium guajava L.) dan Angkak (2020) belum
(Monascus purpureus) Menggunakan Metode submit
Kempa Langsung dan Granulasi Kering.

b) Kendala
Beberapa KTI dalam proses penentuan judul dan penyesuian format jurnal.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.

4) Pemakalah di pertemuan ilmiah terindeks global


a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada Triwulan II TA. 2020 realisasi fisik dari indikator ini sudah mencapai
70%. Realisasi kegiatan pada Triwulan II TA. 2020 ini ada 2 (dua)
pemakalah Karya Tulis Ilmiah, 1 KTI akan dipresentasikan pada bulan
Agustus 2020 dan 1 KTI sudah selesai dipresentasikan (Tabel 3.3). Dari
tabel tersebut, perbandingan realisasi dengan target menunjukkan bahwa
realisasi pada Triwulan II TA. 2020 sudah tercapai.

Tabel 3.3. Realisasi Pemakalah di Pertemuan Ilmiah TA. 2020

No. JUDUL CONFERENCES PENULIS STATUS


1. “International Conference on - Letter of Acceptance (LOA) for
Agribusiness an Rural Development Abstract telah diterima pada
(IConARD 2020)”, tanggal 26-27 tanggal 12 Mei 2020, saat ini
Agustus 2020 di Yogyakarta sedang membuat makalah fullpaper
untuk penerbitan prosiding
terindeks Scopus
2. “The 5th International Conference on - Makalah telah dipresentasikan di
Operations Research 2020 (iCOR 5.0), The 5th International Conference
will be held on 16-17 April 2020 in on Operations Research 2020
Atma Jaya Catholic University Of (iCOR 5.0)
Indonesia - BSD Campus, Indonesia.

Laporan PP39 BBIA III-9


Laporan Triwulan II 2020

b) Kendala
Tidak ada.

c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.

5) Prosentasi pelayanan tepat waktu sesuai SPM (pengujian, kalibrasi dan


sertifikasi)
a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Waktu pelayanan untuk masing-masing jasa layanan sudah ditetapkan dalam
Standar Pelayanan Minimum (SPM) BBIA. Data pencapaian standar waktu
layanan untuk ketiga jenis layanan (Pengujian, Kalibrasi, dan Sertifikasi)
sampai dengan Triwulan II TA. 2020 dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4. Delivery Time Jasa Layanan BBIA Triwulan II TA. 2020

Standar Pelayanan
Jenis Pelayanan Delivery time
Minimun
1 Sertifikasi (sertifikat) 41 hari kerja 98,56%
2 Pengujian (contoh) 18 hari kerja 79,69%
3 Kalibrasi (alat/sertifikat) 13 Hari kerja 83.96%
Rata-rata Delivery time 87.40%

Berdasarkan Tabel 3.4 di atas, persentase rata-rata delivery time sebesar


87,40%, masih di atas target yang ditetapkan yaitu 80%. Delivery time
layanan tersebut masih baik, namun untuk layanan Pengujian dan Kalibrasi
masih perlu ditingkatkan sedangkan layanan Sertifikasi perlu dipertahankan.
b) Kendala
Ada beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini, diantaranya:
(1) Tidak ada aktivitas layanan (pengujian, kalibrasi, sertifikasi) sesuai
dengan edaran Work from Home untuk mengantisipasi pencegahan
penyebaran Covid-19.
(2) Sistem pemantauan SIKAL tidak dapat diandalkan.
(3) Masih perlu penyesuaian dengan layanan yang meningkat, karena
selama Work from Home (WFH) layanan masih minimal.

Laporan PP39 BBIA III-10


Laporan Triwulan II 2020

(4) Pengadaan bahan kimia yang terlambat, diantaranya yaitu enzim serat
pangan, larutan luff, bahan uji di lab air, standard AAS.
(5) Sistem kerja karyawan yang 50% bergiliran Work from Home (WFH)
dan Work from Office (WFO).

c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Optimalisasi Sistem SIKAL dan pengaturan rotasi pegawai sembari
menunggu kondisi wabah Covid-19 berakhir.

d. Sasaran Kegiatan IV: Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi

Rencana Aksi

Triwulan II Kendala/
Indikator Tindak
No Sasaran Target Permasala
Kinerja lanjut
han
Target Rencana Realisasi
Realisasi
Antara Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Memperkuat Tingkat 3,8 Nilai 50 50 1. Menyusun 1. Menyusun Tidak ada Tidak ada
akuntabilitas maturitas Kertas Kerja Kertas Kerja
kinerja pengendal SPIP tahun SPIP tahun
organisasi ian 2020; 2. 2020; 2.
internal Membuat Membuat
(SPIP) penilaian penilaian
Resiko BBIA Resiko BBIA
Tingkat Tingkat
Strategis tahun Strategis tahun
2020 2020

a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja


Pada Triwulan II TA. 2020 realisasi fisik dari indikator ini sudah mencapai
50%. Adapun rencana kegiatan Triwulan II telah berhasil dilaksanakan.
Realisasi dari kegiatan yang sudah dilakukan adalah 1) Menyusun kertas
kerja SPIP tahun 2020; 2) Membuat penilaian resiko BBIA tingkat strategis
tahun 2020. Dari data di atas, perbandingan realisasi dengan target sesuai
maka kegiatan telah berhasil dilaksanakan.

b) Kendala
Tidak ada

c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.

Laporan PP39 BBIA III-11


Laporan Triwulan II 2020

e. Sasaran Kegiatan V: Pendapatan BLU yang optimal

Rencana Aksi

Indikator Triwulan II Kendala/ Tindak


No Sasaran Target
Kinerja Permasalahan lanjut
Target Rencana Realisasi
Realisasi
Antara Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Pendapatan Realisasi Rp 50 26,89 Peningkatan Implementasi Kegiatan Membuka
BLU yang PNBP 28.600 (Juta) pelayanan pelayanan prima layanan jasa layanan
optimal jasa teknis jasa teknis teknis sambil
diberhentikan menunggu
sementara wadah
karena pandemi
pandemi Covid-19
Covid-19 berhenti

a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja


Pada Triwulan II TA. 2020, target fisik dari indikator ini 50% dengan
realisasi 26,89%. Rencana kegiatan Triwulan II tidak berhasil dilaksanakan.
Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan ini adalah pertumbuhan PNBP. Realisasi
penerimaan PNBP BBIA sampai Triwulan II TA. 2020 sebesar Rp.
7.691.508.519,-. Jika dibandingkan dengan PNBP sampai Triwulan II TA.
2019 (Rp. 12.429.801.772,-.), maka realisasi PNBP mengalami penurunan
secara signifikan sebesar Rp. 4.738.293.253,- (38,12%).

Tabel 3.5. Realisasi PNBP BBIA sampai Triwulan II TA. 2020

Target Perbandingan TW II
Realisasi Realisasi 2020 & 2019
No Jenis Layanan Pendapatan Sisa Target
TW II 2020 TW II 2019
(Rp) Nominal %
1 Pengujian 15.000.000.000 3.520.550.849 5.815.645.882 11.479.449.151 (2.295.095.033 ) (39,46)
2 Kalibrasi 3.555.000.000 568.580.500 806.521.610 2.986.419.500 (237.941.110) (29,50)
3 Pelatihan 1.000.000.000 97.453.000 390.258.500 902.547.000 (292.805.500) (75,03)
4 Konsultansi 300.000.000 41.900.000 133.404.000 258.100.000 (91.504.000) (68,59)
5 Sertifikasi 5.000.000.000 1.269.657.000 1.659.096.000 3.730.343.000 (389.439.000) (23,47)
6 Jasa RBPI 300.000.000 140.236.100 15.000.000 159.763.900 125.236.100 834,91
7 Litbang 750.000.000 71.469.200 186.872.988 678.530.800 (115.403.788) (61,76)
8 Uji Profisiensi 400.000.000 (1.600.000) 106.250.000 401.600.000 (107.850.000) (101,51)
9 Inspeksi Teknis 600.000.000 120.056.500 48.111.000 479.943.500 71.945.500 149,54
10 Perbankan BLU 300.000.000 74.889.610 56.202.710 225.110.390 18.686.900 33,25
11 Sampling 500.000.000 171.562.000 248.450.000 328.438.000 (76.888.000) (30,95)
12 JPT lainnya 895.000.000 1.616.753.760 2.963.989.082 (721.753.760) (1.347.235.322) (45,45)
Total 28.600.000.000 7.691.508.519 12.429.801.772 20.908.491.481 (4.738.293.253) (38,12)

Laporan PP39 BBIA III-12


Laporan Triwulan II 2020

b) Kendala
Kegiatan layanan jasa teknis diberhentikan sementara karena pandemi
Covid-19 sehingga tidak ada pendapatan.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Layanan tetap dibuka meskipun wabah pandemi Covid-19 belum berakhir.

3.1.2. Hasil Yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan
Indikator pada Kinerja Output Kegiatan

Capaian realisasi keuangan penyerapan anggaran BBIA sampai dengan


Triwulan II TA. 2020 sebesar Rp. 17.259.932.998,- atau 37,49% dari pagu
sebesar Rp. 46.038.765.000,- dan capaian realisasi fisiknya sebesar 47,29%.
Pagu tersebut merupakan hasil revisi anggaran setelah melalui pemotongan
sebesar Rp. 6.144.716.000,- dari pagu anggaran sebelumnya sebesar Rp.
52.183.481.000,-. Pemotongan tersebut dalam rangka untuk percepatan
penanggulangan pandemi Covid-19. Meskipun dalam suasana pandemi Covid-
19, beberapa kegiatan masih bisa terlaksana. Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Industri Agro pada Triwulan II TA. 2020 terdiri dari
Output Kegiatan sebagai berikut:

a. Output I (1867.001): Hasil penelitian dan pengembangan teknologi


industri agro

Pagu Triwulan II S.D Triwulan II


(Rp. 000) Keuangan Fisik Keuangan Fisik
Output 001
S R S R S R S R
(%) ( %) (%) ( %) (%) ( %) (%) ( %)
Hasil Penelitian dan
Pengembangan Teknologi 97.485 40.72 38.74 30.66 28.22 49.77 47.78 49.33 46.10
Industri Agro

1) Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja


Realisasi keuangan Output Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Industri Agro pada Triwulan II TA. 2020 belum mencapai sasaran, begitu
juga realisasi fisiknya tidak mencapai sasaran.
Output I ini mempunyai 8 (depalpan) judul penelitian, yaitu:

Laporan PP39 BBIA III-13


Laporan Triwulan II 2020

1. Perbandingan penggunaan tepung kedelai hitam dan isolat protein kedelai


hitam dengan tepung mocaf pada pembuatan daging olahan nabati.
2. Pengaruh waktu fermentasi dan pengadukan pada fermentor tank terhadap
karakteristik rheologi tepung mocaf pada line proses mocaf 4.0.
3. Pengembangan proses fermentasi tepung jagung dan sumber karbohidrat
lokal lainnya untuk pembuatan pangan nutrisi tinggi.
4. Ekstraksi daun gaharu (aquilaria malaccensis) skala lab dan skala pilot
plant untuk pangan.
5. Integrasi ekstraksi skopoletin sebagai sediaan pangan fungsional dari ubi
kayu (manihot esculenta c) pada line proses pengolahan tapioka (skala
laboratorium).
6. Proses pembuatan vco (virgin coconut oil) teknologi mekanis sederhana
skala rumah tangga.
7. Karakterisasi simpilisia dan ekstrak kayu bajakah tampala (spatholobus
littoralis hassk) asal kalimantan untuk sediaan pangan fungsional.
8. Studi ekstraksi dingin tanpa pelarut dan perbandingan jenis ekstraksi
lainnya dari kulit jeruk lemon untuk mendapatkan rendemen dan minyak
lemon yang optimal.

2) Kendala
Pemberlakuan PSBB dan WFH akibat dari Pandemi Covid-19 membuat
kegiatan penelitian terhambat karena aktivitas penelitian tidak bisa
dilaksanakan.
3) Rekomendasi
Melanjutkan kegiatan penelitian dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan pencegahan Covid-19.

b. Output II (1867.003): Jasa Teknis Industri

Pagu Triwulan II S.D Triwulan II


(Rp 000) Keuangan Fisik Keuangan Fisik
Output 003
S R S R S R S R
(%) ( %) (%) ( %) (%) ( %) (%) ( %)
Jasa Teknis Industri 11.600.000 9.79 9.45 24.18 16.65 26.40 26.61 48.55 41.20

Laporan PP39 BBIA III-14


Laporan Triwulan II 2020

1) Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja


Realisasi keuangan dan realisasi fisik Layanan Jasa Teknis Industri pada
Triwulan II tidak cukup baik. Realisasi keuangan Output Layanan Jasa
Teknis Industri pada Triwulan II TA. 2020 melebihi sasaran, tetapi realisasi
fisiknya belum tercapai.

2) Kendala
Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB membuat Layanan Jasa Teknis
kepada Pelanggan ditutup pada selama bulan Maret sampai bulan Mei 2020,
layanan mulai dibuka kembali pada awal bulan Juni 2020. Hal ini
mengakibatkan tidak terealisasinya target volume layanan jasa maupun
target realisasi PNBP.

3) Rekomendasi
Layanan kembali dibuka dengan menerapkan Protokol Kesehatan
Pencegahan Covid-19.

c. Output III (1867.005): Teknologi Industri yang dikembangkan dan


diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

Pagu Triwulan II S.D Triwulan II


(Rp 000) Keuangan Fisik Keuangan Fisik
Output 005
S R S R S R S R
(%) ( %) (%) ( %) (%) ( %) (%) ( %)
Teknologi Industri yang
dikembangkan dan
diterapkan untuk 67.300 37.59 38.11 37.51 32.50 53.93 54.45 62.18 52.50
Meningkatkan Daya Saing
Industri Nasional

1) Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja


Realisasi keuangan Output teknologi industri yang dikembangkan dan
diterapkan untuk meningkatkan daya saing industri nasional pada Triwulan
II TA. 2020 sudah mencapai sasaran meskipun realisasi fisiknya tidak
mencapai sasaran.
Output ini hanya mempunyai 1 (satu) litbangyasa teknologi industri prioritas
dengan judul penelitian Pengembangan Produk Pangan Fungsional
Berbahan Baku Lokal Untuk Mencegah Stunting.

Laporan PP39 BBIA III-15


Laporan Triwulan II 2020

2) Kendala
Refocussing Anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19 berdampak
pada pemotongan anggaran. Hal ini membuat penelitian tidak bisa
dilanjutkan, disamping itu pemberlakuan PSBB juga membuat kegiatan
penelitian terhambat karena aktivitas penelitian tidak bisa dilaksanakan.

3) Rekomendasi
Kegiatan penelitian dihentikan.

d. Output IV (1867.010): Layanan Manajemen Satker

Pagu Triwulan II S.D Triwulan II


(Rp 000) Keuangan Fisik Keuangan Fisik
Output 010
S R S R S R S R
(%) ( %) (%) ( %) (%) ( %) (%) ( %)
Layanan Manajemen
349.392 10.96 11.48 19.57 13.44 26.93 27.25 36.30 29.98
Satker

1) Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja


Realisasi keuangan Output Layanan Manajemen Satker pada Triwulan II
TA. 2020 sudah mencapai sasaran, tetapi realisasi fisik tidak melebihi
sasaran.
Realisasi fisik dari Output Layanan Manajemen Satker yang sudah
dilaksanakan sampai dengan Triwulan II TA. 2020 adalah:

A. Penyusunan Rencana Kerja dan Pelaporan Dokumen Perencanaan


/Penganggaran/Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi.
Komponen ini terdiri atas sub-komponen:
(1) Penyusunan Program/Rencana Kerja, Pelaporan dan Monev
Dokumen perencanaan yang sudah selesai disusun sampai dengan
Triwulan II TA. 2020 ini adalah: Proposal PNBP BBIA untuk Tahun
Anggaran 2021; Melakukan revisi DIPA berupa pembukaan blokir;
Penyusunan dokumen penganggaran untuk TA 2021 berupa TOR,
Rincian Anggaran Biaya (RAB) dan Satuan 3B serta input data di
aplikasi Krisna Bappenas untuk Tahun Anggaran 2021.

Laporan PP39 BBIA III-16


Laporan Triwulan II 2020

(2) Monitoring Evaluasi Kinerja BLU oleh Dewan Pengawas BLU


Sub-komponen ini bertujuan untuk monitoring dan evaluasi kinerja
BLU BBIA oleh Dewan Pengawas BLU. Pada Tahun 2020 telah
dilaksanakan Rapat Monev dengan Dewan Pengawas BLU BBIA
yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja BLU BBIA pada TA.
2019 yang lalu.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)


Pegawai BBIA sudah mengikuti berbagai diklat; baik itu teknis ataupun
non teknis. Diklat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan
kompetensi pegawai BBIA dalam berbagai bidang guna menunjang
pelaksanaan Jasa Pelayanan Teknis sesuai TUPOKSI BBIA serta dalam
rangka pengembangan karir pegawai BBIA sebagai tenaga/pejabat
Fungsional. Kegiatan diklat/pelatihan yang sudah diselenggarakan
terlampir.

C. Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan


Sehubungan telah terbit Keputusan Menteri Keuangan Nomor
358/KMK.05/2018 tanggal 2 Mei 2018, tentang Penerapan Remunerasi
Bagi Pejabat Pengelola Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan
Umum Balai Besar Industri Agro pada Kementerian Perindustrian, maka
tunjangan kinerja (remunerasi) yang sebelumnya dianggarkan dari RM
dialihkan pada anggaran PNBP BLU sendiri dan dikategorikan Belanja
Pegawai yang bersumber dari PNBP BLU. Anggaran Remunerasi BLU
berada pada sub-komponen Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan.
Pembayaran Remunerasi BLU sudah dilakukan dari bulan Januari sampai
dengan bulan Maret 2020 ini dengan baik dan lancar.

D. Promosi dan Pameran


Sub-komponen ini bertujuan untuk mempromosikan Jasa Pelayanan
Teknis BBIA kepada masyarakat terutama masyarakat industri dengan
cara mengikuti dan berpartisipasi dalam berbagai pameran.

Laporan PP39 BBIA III-17


Laporan Triwulan II 2020

2) Kendala
Refocussing Anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19 berdampak
pada pemotongan anggaran. Hal ini beberapa rencana kegiatan terpaksa
dibatalkan dan ditunda pelaksanaannya sampai kondisi berangsur normal
kembali.
3) Rekomendasi
Tidak ada.

e. Output V (1867.951): Layanan Sarana dan Prasarana Internal

Pagu Triwulan II S.D Triwulan II


(Rp 000) Keuangan Fisik Keuangan Fisik
Output 951
S R S R S R S R
(%) ( %) (%) ( %) (%) ( %) (%) ( %)
Layanan Sarana dan
560.494 62.35 62.38 39.85 42.54 76.66 76.69 75.22 75.22
Prasarana Internal

1) Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja


Realisasi keuangan Output Layanan Internal Triwulan II TA. 2020 cukup
tinggi. Demikian pula dengan realisasi fisiknya. Output Layanan Sarana dan
Prasarana Internal pada TA. 2020 ini adalah berupa pengadaan peralatan
dan mesin untuk Laboratorium maupun sarana dan prasarana perkantoran.
2) Kendala
Refocussing Anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19 berdampak
pada pemotongan anggaran. Hal ini beberapa rencana pengadaan barang
modal dibatalkan.

3) Rekomendasi
Tidak ada.

f. Output VI (1867.994): Layanan Perkantoran

Pagu Triwulan II S.D Triwulan II


(Rp 000) Keuangan Fisik Keuangan Fisik
Output 994
S R S R S R S R
(%) ( %) (%) ( %) (%) ( %) (%) ( %)
Layanan Perkantoran 33.364.094 17.77 17.91 21.79 24.98 40.31 40.66 45.93 49.12

Laporan PP39 BBIA III-18


Laporan Triwulan II 2020

1) Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja


Realisasi keuangan Output Layanan Perkantoran pada Triwulan II TA. 2020
dan realisasi fisiknya mencapai sasaran. Output Layanan Perkantoran pada
TA. 2020 (994) terdiri dari 2 (dua) komponen, yaitu:
(1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan;
(2) Operasional Perkantoran.

2) Kendala
Pada TA 2020 Tunjangan Kinerja yang bersumber dari Rupiah Murni (RM)
sudah tidak ada lagi dan digantikan dengan pagu Remunerasi BLU yang
bersumber dari PNBP BLU. Akibat dampak pandemi Covid-19,
kemungkinan pembayaran remunerasi berasal dari Saldo Kas jika
pendapatan tidak tercapai.

3) Rekomendasi
Mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk penyelenggaraan Layanan
Perkantoran.

3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan


Hambatan dan kendala pencapaian sasaran kegiatan ataupun kinerja output
kegiatan pada Triwulan II Tahun 2020, sebagai berikut:

3.2.1. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja

a. Sasaran I: Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung


daya saing dan kemandirian industri pengolahan nonmigas
Permasalahan yang sering berulang dari tahun ke tahun yaitu kondisi litbang
di Indonesia yang masih rendah tingkat implementasinya. Penelitian yang
telah dilakukan selama ini belum bisa dirasakan hasil dan aplikasinya
khususnya untuk pengembangan industri dalam negeri. Kendala yang dihadapi
antara lain penelitian yang dikerjakan selama ini belum aplikatif, belum ada
link yang baik dengan dunia industri sehingga hasil-hasil penelitian yang
dilakukan tidak tersosialisasikan dengan baik.

b. Sasaran II: Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan


implementasi Making Indonesia 4.0

Laporan PP39 BBIA III-19


Laporan Triwulan II 2020

Wabah pandemi Covid-19 telah membuat hampir semua kegiatan terhenti


termasuk implementasi penerapan teknologi 4.0 pada proses pembuatan starter
mocaf dan aplikasi pada pembuatan tepung mocaf.

c. Sasaran III: Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang


litbangyasa dan standardisasi industri untuk mendukung industri yang
berdaya saing dan berkelanjutan
Kendala yang dihadapi yaitu masih kurangnya karya tulis ilmiah yang
diajukan oleh para Peneliti. Di samping itu, karya tulis yang telah submit
masih harus dilakukan perbaikan sesuai dengan format jurnal dan hasil
penilaian dari reviewer. Hal ini tentu saja memakan waktu sehingga
penerbitan karya tulis ilmiah tersebut menjadi tertunda.
Delivery time pada Triwulan II tahun 2020 ini realisasinya sudah cukup baik
(Pengujian, Kalibrasi dan Sertifikasi) dan di atas target yang ditetapkan pada
Perjakin yaitu sebesar 80%. Namun, delivery time layanan jasa teknis
khususnya Pengujian dan Kalibrasi perlu diantisipasi dan lebih ditingkatkan
lagi sejalan dengan permintaan jasa layanan teknis pengujian dan kalibrasi
yang terus mengalami peningkatan., mengingat jumlah SDM BBIA yang
semakin berkurang seiring telah memasuki usia pensiun, sementara CPNS
yang baru masuk pada akhir tahun 2019 yang lalu formasinya tidak sama
dengan pegawai yang pensiun.

d. Sasaran IV: Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi


Pencapaian pada sasaran ini belum menghadapi kendala. Penilaian tingkat
maturitas pengendalian internal (SPIP) di tahun 2020 ini dilakukan oleh Itjen
Kemenperin. Untuk Triwulan II ini, Tim SPIP BBIA telah menyusun kertas
kerja SPIP tahun 2020; membuat penilaian Resiko BBIA Tingkat Strategis
tahun 2020; membuat evaluasi SPIP Semester II tahun 2019; dan membuat SK
Satgas SPIP BBIA.

e. Sasaran V: Pendapatan BLU yang optimal


Pertumbuhan realisasi PNBP pada Triwulan II TA. 2020 masih mengalami
pertumbuhan positif yaitu 22,53% bila dibandingkan dengan Triwulan I pada
TA. 2020. Hal ini merupakan capaian yang cukup baik mengingat kondisi

Laporan PP39 BBIA III-20


Laporan Triwulan II 2020

pandemi Covid-19. Tetapi, jika dibandingkan dengan PNBP pada Triwulan II


TA. 2019 (Rp. 12.429.801.772,-.), maka realisasi PNBP sampai Triwulan II
TA. 2020 mengalami penurunan secara signifikan sebesar Rp. 4.738.293.253,-
(38,12%).

3.2.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan


a. Output 001. Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
Pelaksanaan dan realisasi dari output ini sudah cukup baik, namun perlu
mendapat perhatian khusus terkait dengan kondisi pandemi Covid-19 agar
proses kegiatan bisa berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

b. Output 003. Jasa Teknis Industri


Pelaksanaan dan realisasi dari output ini sudah cukup baik. Layanan kepada
publik berjalan dengan baik, namun perlu mendapat perhatian khusus adalah
masalah delivery time yang masih ada keterlambatan dalam penyelesaian
pengerjaan sampel. Apalagi di masa kondisi pandemi Covid-19.
c. Output 005. Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan
untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional
Pelaksanaan dan realisasi output ini cukup baik meskipun saat ini terkendala
dengan adanya wabah pandemi covid-19. Kegiatan terkait dihentikan karena
anggarannya dialihkan untuk percepatan pencegahan Covid-19.
d. Output 010. Layanan Manajemen Satker
Pelaksanaan dan realisasi dari output ini sudah cukup baik meskipun saat ini
terkendala dengan adanya wabah pandemi covid-19.

e. Output 951. Layanan Sarana dan Prasarana Internal


Realisasi output ini pada Triwulan II masih tergolong besar. Sistem Informasi
Manajemen bisa segera dimanfaatkan secara optimal dan berjalan dengan
lancar untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan BBIA.

f. Output 994. Layanan Perkantoran


Pelaksanaan dan realisasi dari output ini sudah cukup baik meskipun saat ini
terkendala dengan adanya wabah pandemi covid-19.

Laporan PP39 BBIA III-21


Laporan Triwulan II 2020

3.3. Langkah Tindak Lanjut


3.3.1. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Perjanjian Kinerja
Untuk meningkatkan pemanfaatan hasil litbang yang lebih baik, perlu terobosan-
terobosan. Perlu membangun dan meningkatkan jejaring (network) dengan
lembaga penelitian lain dan industri baik di dalam maupun di luar negeri,
perguruan tinggi, dengan dinas ataupun pemerintah daerah khususnya yang terkait
dengan pengembangan industri kecil dan menengah. Hal lain yang perlu
ditindaklanjuti adalah terkait masalah delivery time di masing-masing layanan
terutama Pengujian dan Kalibrasi. Perlu melakukan evaluasi terkait sistem kerja
yang selama ini telah diterapkan. Selain itu juga, perlu dipertimbangkan untuk
penambahan jam kerja (lembur) apabila dirasa waktu pengerjaan analisis
pengujian kurang cukup saat jam kerja. Penyempurnaan Sistem Informasi
Laboratorium (SIL) dan Sistem Informasi Kalibrasi (SIKAL) secepatnya dan
harus menyesuaikan perkembangan teknologi informasi terkini terutama fokus
making industri 4.0. Selain itu, adanya wabah pandemi covid-19 membuat
perkembangan teknologi informasi semakin sangat penting dan patut
diprioritaskan dalam mendukung layanan.

3.3.2. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan


Berdasarkan hasil yang sudah dicapai sampai dengan Triwulan II TA. 2020, maka
perlu dilakukan pengawasan lebih intensif khususnya terkait penyerapan
anggaran. Keterlambatan penyerapan anggaran karena banyak kegiatan yang
tertunda akibat dampak wabah pandemi covid-19 harus menjadi perhatian khusus.
Hal ini perlu diperhatikan agar serapan anggaran pada akhir tahun bisa meningkat
dan output kegiatan bisa tercapai.

Laporan PP39 BBIA III-22


LaporanTriwulan II 2020

BAB IV
PENUTUP

Balai Besar Industri Agro (BBIA) pada TA. 2020 telah menetapkan 11
(sebelas) indikator kinerja pada 5 (lima) sasaran strategis dalam perjanjian kinerja
(perjakin) dan 6 (enam) Output kegiatan, yang terdiri dari beberapa sub output dan
komponen. Ada penurunan jumlah indikator kinerja pada TA. 2020 ini bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Secara umum, pencapaian Perjanjian Kinerja (Perjakin) TA. 2020 sampai
dengan Triwulan II tidak cukup baik. Rata-rata realisasi fisik Perjakin TA. 2020 di
bawah target yang diharapkan. Hal ini disebabkan pada Triwulan II ini berbagai
program dan kegiatan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, namun
terkendala dengan adanya dampak wabah pandemi Covid-19 sehingga beberapa
kegiatan terhenti. Sasaran terkait dengan litbang yang sudah mulai menunjukkan
hasil juga terganggu. Beberapa kerjasama litbang dengan berbagai instansi baik
itu instansi swasta, pemerintah, maupun UKM belum optimal. Namun, sasaran
strategis yang terkait dengan kualitas pelayanan publik masih perlu mendapat
perhatian lebih terutama layanan Pengujian dan Kalibrasi meskipun waktu
pelayanan (delivery time) sampai saat ini cukup baik.
Realisasi keuangan dan fisik pada Triwulan II TA. 2020 ini secara total
masih di bawah target. Realisasi penyerapan anggaran BBIA sampai dengan
Triwulan II TA. 2020 sebesar Rp. 17.259.932.998,- atau sebesar 37,49% dari pagu
sebesar Rp. 46.038.765.000,- dan capaian realisasi fisiknya sebesar 47,29%.
Sedangkan, realisasi penerimaan PNBP BBIA dari jasa pelayanan teknis sampai
dengan Triwulan II sebesar Rp. 7.691.508.519,-. Jika dibandingkan dengan PNBP
sampai Triwulan II TA. 2019 (Rp. 12.429.801.772,-.), maka realisasi PNBP
sampai Triwulan II TA. 2020 mengalami penurunan secara signifikan sebesar Rp.
4.738.293.253,- (38,12%).
Sehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor
358/KMK.05/2018 tanggal 2 Mei 2018 tentang Penerapan Remunerasi Bagi
Pejabat Pengelola Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum Balai

Laporan PP39 BBIA IV-1


LaporanTriwulan II 2020

Besar Industri Agro pada Kementerian Perindustrian, maka tunjangan kinerja


Tahun 2020 ini sudah dianggarkan dari anggaran PNBP BLU sendiri dan
dikategorikan Belanja Pegawai yang bersumber dari PNBP BLU. Hal ini perlu
mendapatkan perhatian dari seluruh stake holder yang ada di BBIA agar lebih
peduli terhadap realisasi PNBP BBIA karena realisasi PNBP ini akan berdampak
langsung kepada besaran nominal dan kontinuitas Remunerasi BLU yang diterima
oleh seluruh pegawai BBIA baik itu yang PNS maupun non PNS.

Laporan PP39 BBIA IV-2

Anda mungkin juga menyukai