Anda di halaman 1dari 51

Cover

INSPEKTORAT JENDERAL

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal Tahun 2022 merupakan
wujud pertanggungjawaban Inspektorat Jenderal atas
pelaksanaan program “Dukungan Manajemen” dan penggunaan
anggaran selama tahun anggaran 2022.

Laporan ini disusun sebagai bentuk pelaksanaan amanat


Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2022 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah di Kementerian Ketenagakerjaan.

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal Tahun 2022 mengungkapkan gambaran umum,


dasar hukum, tugas dan fungsi serta struktur organisasi, isu-isu strategis,
perencanaan kinerja, akuntabilitas kinerja, permasalahan dan kendala, serta upaya
pemecahan masalah yang dihadapi Inspektorat Jenderal.

Laporan ini menyajikan capaian kinerja Itjen tahun 2022 dimana Itjen Kemnaker
berhasil mencapai tiga dari empat target kinerja yang ditetapkan. Selain itu, Itjen juga
terus berupaya memperbaiki kualitas Laporan Kinerja dengan menyajikan keterkaitan
antara anggaran dengan kinerja organisasi, sebagaimana diatur dalam pedoman
penyusunan Laporan Kinerja, yang merupakan tindak lanjut rekomendasi hasil
evaluasi SAKIP tahun - tahun sebelumnya. Sinergi indikator kinerja dengan anggaran
tersebut memberikan tantangan sekaligus kesempatan bagi Itjen untuk terus
memperbaiki kualitas anggaran dalam mewujudkan kinerja Itjen Kemnaker yang
efisien dan efektif.

ii
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja ini adalah memberikan informasi kinerja yang
terukur kepada pemangku kepentingan untuk bahan evaluasi secara
berkesinambungan terhadap keterlaksanaan program kerja Inspektorat Jenderal
Tahun 2022. Dengan ketersediaan Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat dilakukan
penelaahan yang mendalam oleh pimpinan sehingga berguna sebagai referensi untuk
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan guna menyusun rencana dan
program yang lebih baik pada periode yang akan datang.

Jakarta, Januari 2023


Inspektur Jenderal

Estiarty Haryani, S.Pt., M.T


NIP. 19691022 199403 2 001

iii
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Contents

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vi
RINGKASAN EKSEKUTIF......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. GAMBARAN UMUM ...................................................................................... 2
B. DASAR HUKUM ............................................................................................ 3
C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI .......................... 4
D. ISU STRATEGIS ........................................................................................... 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................. 8
A. RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT JENDERAL .................................. 9
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................. 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................... 19
A. CAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL ....................................... 20
B. REALISASI ANGGARAN INSPEKTORAT JENDERAL ............................... 33
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 34
A. KESIMPULAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2022 ......... 35
B. PERMASALAHAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI ................................ 35
C. UPAYA PEMECAHAN MASALAH............................................................... 36
LAMPIRAN ............................................................................................................... 37

iv
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Target Kinerja Program Itjen Tahun 2022 .................................................... 15
Tabel 2 Target Kinerja Kegiatan Tahun 2022 ........................................................... 15
Tabel 3 Hasil PMPRB Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2019-2021 ................ 26
Tabel 4 Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 2022 ........................................................ 30
Tabel 5 Realisasi Anggaran Inspektorat Jenderal Berdasarkan Capaian IKP .......... 33

v
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal ................................................... 5
Gambar 2 Perkembangan Opini BPK Kemnaker Tahun 2019-2021 ........................ 21
Gambar 3 Nilai Kinerja Mitra Kerja Pengawasan Internal Tahun 2020-2022 ........... 28

vi
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

RINGKASAN EKSEKUTIF
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dengan paradigma baru sebagai strategic partner dan trusted advisor, Inspektorat
Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen mengawal pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang diberikan kepada Kementerian
Ketenagakerjaan dan integritas aparatur Kementerian Ketenagakerjaan untuk
mewujudkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan Keuangan Negara. Strategi
dan inovasi pembangunan kapabilitas pengawasan internal terus dilakukan untuk
mewujudkan pengawasan yang memberi nilai tambah bagi pencapaian tujuan
Kementerian Ketenagakerjaan, yaitu: menyelenggarakan Pengawasan Intern melalui
peningkatan efektivitas tata kelola, proses manajemen risiko, dan pengendalian intern.
Dalam melaksanakan tugasnya, lnspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan
memiliki 1 (satu) sasaran program yang didukung oleh 4 (empat) lndikator Kinerja
Program guna mengukur sejauh mana pencapaian yang telah diraih oleh lnspektorat
Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan dalam tahun 2022. Secara detail, Sasaran
Program dan indikator kinerja program yang sudah dikerjakan oleh lnspektorat
Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan dalam tahun 2022 bisa dilihat dalam
penjelasan berikut:
Sasaran Program yaitu meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengawasan internal
dalam mendukung good governance di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan,
yang didukung oleh 4 (empat) indikator kinerja program, yaitu:
A. Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Indikator kinerja ini memiliki target Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
dengan realisasi Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) sehingga capaiannya
adalah 75%.
B. Nilai Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birikrasi (PMPRB)
Kementerian Ketenagakerjaan
Indikator kinerja ini memiliki target nilai sebesar 82 dengan realisasi nilai sebesar
83,47 sehingga capaiannya adalah 101,79%.
C. Nilai Kinerja Mitra Kerja Pengawasan Internal
Indikator kinerja ini memiliki target nilai sebesar 80 dengan realisasi nilai sebesar
80,29 sehingga capaiannya adalah 100,36%.
D. Tingkat Maturitas Layanan Whistle Blowing System (WBS)
Indikator kinerja ini memiliki target tingkat maturitas 4 dengan realisasi tingkat
maturitas 5 sehingga capaiannya adalah 125%.

vii
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Pencapaian kinerja Program tersebut menggunakan sumber daya anggaran sebesar


Rp 52.932.679.525 atau 97,99% dari alokasi anggaran revisi sebesar Rp
54.019.124.000. Adapun realisasi fisik menurut sumber daya anggaran yang tertuang
dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) sebesar 100%.

Guna perbaikan kinerja selanjutnya, seluruh Penanggung Jawab dan Tim Pengelola
Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan akan melakukan evaluasi
atas pencapaian Tahun 2022 sebagai pembelajaran untuk melaksanakan perbaikan
pada pelaksanaan kegiatan dan anggaran di Tahun 2023. Seluruh Penanggung Jawab
dan Tim Pengelola Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan perlu
menindaklanjuti dan memperbaiki capaian kinerja pada Indikator Kinerja Program
(IKP) maupun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang tidak mencapai target, serta
mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pada IKP maupun IKK yang telah
mencapai target. Komitmen dan tanggung jawab secara bersama seluruh pimpinan
dan pegawai lingkup Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan diharapkan
dapat mendukung kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan yang
lebih baik lagi di masa mendatang.

viii
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

BAB I PENDAHULUAN

1
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

A. GAMBARAN UMUM
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja lnstansi Pemerintah, Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas
dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran. Laporan kinerja lnspektorat Jenderal
Kementerian Ketenagakerjaan (ltjen Kemnaker) memuat pengukuran kinerja dan
evaluasi atas hasil capaian kinerja program dan kegiatan ltjen Kemnaker.
Capaian kinerja diukur dengan indikator kinerja pada semua program dan
kegiatan yang dilaksanakan sebagaimana yang tertuang dalam Rencana
Strategis (Renstra) ltjen Kemnaker 2020 - 2024.

Dalam kedudukannya sebagai unit pengawas internal di lingkungan Kementerian


Ketenagakerjaan (Kemnaker), Inspektorat Jenderal (Itjen) mempunyai tugas
untuk mengawal jalannya proses perubahan dan pengembangan reformasi
birokrasi, disamping terus melakukan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan
internal. Dengan semakin kompleksnya aktivitas dan tuntutan masyarakat atas
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan
pemerintahan yang bersih bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (clean
governance) serta dampak resiko yang semakin meningkat, telah mendorong
jajaran aparatur pemerintahan untuk meningkatkan kinerjanya secara akuntabel
dan professional. Optimalisasi pengawasan atas pengelolaan keuangan negara
dapat direalisasikan melalui penguatan dan penyempurnaan fungsi-fungsi utama
Itjen dalam rangka mendorong serta mengetahui tingkat ketaatan, efisiensi,
efektivitas dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang -
undangan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian.

Program kerja Itjen pada tahun 2022 adalah Dukungan Manajemen dengan 1
(satu) Sasaran Program dan 4 (empat) Indikator Kinerja Program, dengan rincian
sebagai berikut:

2
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Sasaran Program

Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengawasan internal dalam


mendukung good governance di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan

Indikator Kinerja Program

IKK 1.1 Opini BPK

IKK 1.2 Nilai Evaluasi mandiri PMPRB Kementerian

IKK 1.3 Nilai Kinerja Mitra Kerja Pengawasan Internal

IKK 1.4 Tingkat maturitas layanan Whistle Blowing System (WBS)

B. DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang


Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2022 tentang Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Ketenagakerjaan.

3
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI


Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan sebagai salah satu Aparat
Pengawas Intern Pemerintah (APIP) melakukan pengawasan terhadap seluruh
kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian
Ketenagakerjaan yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). Hal ini secara tegas diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan, bahwa Inspektorat Jenderal mempunyai tugas

“Menyelenggarakan Pengawasan Intern di Lingkungan Kementerian


Ketenagakerjaan”.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan


fungsi:
1. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Ketenagakerjaan;
2. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan;
5. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Inspektorat Jenderal sebagai Unit Eselon I dipimpin oleh Inspektur Jenderal dan
mempunyai 5 (lima) Eselon II, yaitu Inspektorat I, Inspektorat II, Inspektorat III,
Inspektorat IV, dan Sekretariat Inspektorat Jenderal. Pada Inspektorat Jenderal
terdapat 1 (satu) Eselon III dan 5 (lima) Eselon IV, yaitu Bagian Umum dan
Rumah Tangga, Sub Bagian Umum, dan Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat I
sampai dengan IV.

Berikut ini Struktur Organisasi yang terdapat pada Inspektorat Jenderal


Kementerian Ketenagakerjaan berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 1 Tahun 2021.

4
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Gambar 1 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal

D. ISU STRATEGIS
Kementerian Ketenagakerjaan menghadapi beberapa isu strategis yang
berkaitan dengan tugas-tugas Inspektorat Jenderal, antara lain:
1. Perubahan Fokus Pengawasan
Pada tahun 2022 masih banyak temuan audit yang fundamental serta
sifatnya berulang sehingga selanjutnya perlu perubahan strategi
pengawasan dengan mengoptimalkan dari sisi pencegahan. Tujuan utama
adalah terciptanya early warning system sehingga dapat meminimalisir
risiko terjadinya pelanggaran/kerugian negara sejak awal. Hal ini tidak
berarti meniadakan pengawasan yang bersifat assurance, namun porsi
pendampingan-pendampingan akan diperbesar khususnya guna mengawal
program-program prioritas Kementerian, baik dari perencanaan,
pelaksanaan, hingga evaluasi dan pelaporan.
2. Penerapan Pengawasan Berbasis Teknologi
Salah satu kendala utama pengawasan lnspektorat Jenderal adalah
cakupan/wilayah pengawasan yang sangat luas. Dengan adanya
keterbatasan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun anggaran
yang memaksa perubahan pola kegiatan, maka mekanisme pengawasan

5
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

berbasis teknologi digitalisasi sangat diperlukan agar pelaksanaan


pengawasan lebih efektif, efisien dan ekonomis. Teknologi pengawasan
yang akan dibangun diharapkan dapat mengubah mekanisme pelaksanaan
pengawasan menjadi lebih sistematis dan terstruktur sehingga mencakup
perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan pengawasan. Selain itu,
pengawasan dengan mengoptimalkan teknologi juga mendukung
pengawasan yang berbasis risiko, sehingga sumber daya pengawasan
dapat dimanfaatkan secara maksimal, serta hasil pengawasan lnspektorat
Jenderal memiki Value Added (nilai tambah) dan dampak yang signifikan
bagi Kementerian. Pembangunan pengawasan berbasis teknologi juga
diperlukan untuk mengakomodir aplikasi-aplikasi pendukung pengawasan
yang saat ini masih tersebar menjadi terintegrasi serta up to date, sehingga
pelaksanaan tugas menjadi lebih cepat serta memenuhi target yang
ditetapkan. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembangunan
pengawasan berbasis teknologi yaitu dengan melihat ketersediaan
anggaran serta komitmen yang kuat dari semua level baik dari ltjen sendiri
dan dari auditee.
3. Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) di lnspektorat Jenderal masih perlu
mendapatkan peningkatan kompetensi, baik kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, maupun sosio-kultural. Hal ini perlu menjadi
perhatian utama, karena selain untuk pemenuhan Peraturan Pemerintah
Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil terkait
kewajiban ASN mengikuti pelatihan minimal 20 jam per tahun, dan yang
terpenting juga dalam rangka mendukung tugas dan fungsi sehari-hari.
4. Mengembalikan Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Kementerian
Ketenagakerjaan menjadi Wajar Tanpa Kecuali (WTP)
Pada Laporan Keuangan tahun 2021, Kementerian Ketenagakerjaan
mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Opini ini
didasarkan pada BPK yang menemukan kelemahan pengendalian intern
maupun ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam
pemeriksaan Laporan Keuangan Kemnaker pada tahun 2021. Untuk

6
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

mengembalikan opini BPK menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),


Inspektorat Jenderal harus menerapkan audit dan monitoring secara
berkelanjutan (continues audit continues monitoring). Selain itu, untuk
meningkatkan opini BPK menjadi WTP atas Laporan Keuangan diperlukan
komitmen, kerja sama dan komunikasi yang intensif serta melakukan
perbaikan dalam setiap tahap pengelolaan keuangan negara.

7
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

BAB II PERENCANAAN KINERJA

8
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

A. RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT JENDERAL


1. Visi dan Misi Presiden

2. Arahah Presiden
Presiden menetapkan 5 (lima) arahan utama sebagai strategi dalam
pelaksanaan misi Nawa Cita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2024.
Kelima arahan tersebut mencakup Pembangunan Sumber Daya Manusia,
Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Birokrasi, dan Transformasi
Ekonomi.

9
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, trampil,


mengusasi ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerja
sama industry dan talenta global.

Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan


kawasan produksi dengan kawasan distribusi, mempermudah akses
ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, dan
mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat.

Menyederhanakan segala bentuk regulasi dengan pendekatan


Omnibus Low, terutama menerbitkan undang – undang. Pertama UU
Cipta Kerja, UU Pemberdayaan UMKM.

Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja,


memangkas prosedur dan birikrasi yang panjang dan
menyederhanakan eselonisasi.

Melakukan Transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi


daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai
tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

3. Rencana Strategis Inspektorat Jenderal


Sebagai unit yang mempunyai tugas audit internal Kementerian
Ketenagakerjaan, Inspektorat Jenderal (Itjen) terus berupaya melakukan

10
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

langkah - langkah perbaikan untuk terus memberikan nilai tambah bagi


Kementerian Ketenagakerjaan. Perubahan tersebut dilakukan sejalan
dengan perubahan yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan
untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governace) di lingkungan
Kementerian Ketenagakerjaan.

Dengan pernyataan visi Presiden yang dipertegas pada lima arahan


Presiden tersebut, Itjen wajib menancapkan komitmen untuk menjadi unit
audit internal yang akan selalu bekerja secara profesional sesuai dengan
praktik-praktik terbaik terkini (recent best practice) dalam dunia audit
internal yang dilandasi dengan integritas tinggi. Lebih dari itu, Itjen juga
akan berupaya keras untuk menjaga integritas aparatur Kementerian
Ketenagakerjaan dalam menjalankan pengelolaan keuangan negara
sehingga selalu terwujud kepercayaan publik. Melalui visi Presiden tersebut
Itjen juga berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan oleh unit-unit kerja Kementerian Ketenagakerjaan. Itjen juga
kedepan akan selalu melakukan sinergi dan koordinasi dengan APIP
Kementerian/Lembaga lain. Melalui Misi Presiden tersebut, Itjen diharapkan
mampu memberikan keyakinan bahwa pengelolaan keuangan dan
pelaksanaan tugas serta fungsi dapat bebas dari praktik penyimpangan.
Itjen juga dapat membantu manajemen Unit Eselon I lain untuk merancang
berbagai perbaikan sistem agar tools operasional, kontrol, dan manajemen
risiko dapat berjalan efektif untuk mendapatkan kondisi governance yang
lebih baik.

Untuk mewujudkan hal di atas, maka Itjen menetapkan sasaran strategis di


tahun 2020-2024 yaitu meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik.
Melalui aspek tata kelola pemerintahan yang baik diharapkan menuju pada
Pemerintahan yang dinamis (Dynamic Government), yaitu suatu tata kelola
pemerintahan yang responsif atas aspirasi masyarakat, perubahan
lingkungan strategis pembangunan yang cepat tanggap dan mampu
mengelola perubahan.

11
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Agar sasaran strategis tercapai, maka Inspektorat Jenderal menyusun arah


kebijakan dalam rangka Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian Ketenagakerjaan, dengan sasaran program
meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pengawasan internal dalam
mendukung good governance di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.
Upaya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kementerian
Ketenagakerjaan dilakukan dengan cara:
a. Mewujudkan pengawasan Inspektorat I yang memberi kemanfaatan
melalui pengendalian internal dan tata kelola berbasis risiko serta
peningkatan akuntabilitas aparatur di lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan;
b. Mewujudkan pengawasan Inspektorat II yang memberi kemanfaatan
melalui pengendalian internal dan tata kelola berbasis risiko serta
peningkatan akuntabilitas aparatur di lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan;
c. Mewujudkan pengawasan Inspektorat III yang memberi kemanfaatan
melalui pengendalian internal dan tata kelola berbasis risiko serta
peningkatan akuntabilitas aparatur di lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan;
d. Mewujudkan pengawasan Inspektorat IV yang memberi kemanfaatan
melalui pengendalian internal dan tata kelola berbasis risiko serta
peningkatan akuntabilitas aparatur di lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan; dan
e. Meningkatkan kualitas pelayanan internal dan eksternal Inspektorat
Jenderal.

Saat ini pembangunan bidang ketenagakerjaan Indonesia makin agresif


dan ekspansif sebagai upaya Kementerian Ketenagakerjaan untuk
membuka lapangan kerja, meningkatkan kualitas pekerja dan
meningkatkan reformasi birokrasi sehingga Kementerian Ketenagakerjaan
mampu memberikan pelayanan dengan cepat, menghapus pola pikir linier,
dan terjebak di zona nyaman sehingga kedepan menjadi Kementerian yang

12
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

adaptif, produktif, inovasi dan kompetitif. Nilai belanja yang dianggarkan


terus meningkat. Nilai APBN yang terus membesar merupakan tantangan
nyata bagi Itjen untuk dapat mengawal dengan baik. Terkandung berbagai
risiko yang dapat mengakibatkan belanja tidak tepat sasaran atau dikorupsi
oleh para pelaksana kegiatan. Demikian juga dengan persoalan belanja
yang belum efisien yang masih menjadi pekerjaan rumah yang sangat
menantang. Kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak belanja untuk
honor kegiatan, perjalanan dinas, dan rapat-rapat yang tidak dilakukan
karena pertimbangan betul-betul dibutuhkan dan lebih karena untuk
sekedar melaksanakan kegiatan dan mendapatkan tambahan insentif.
Kekhawatiran timbulnya risiko penyimpangan semakin besar karena sangat
luasnya wilayah kerja Kementerian Ketenagakerjaan yang terbentang
sepanjang wilayah Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas, Kementerian Ketenagakerjaan


terus melakukan upaya reformasi birokrasi untuk meningkatkan
kesempatan pencapaian target-target outcome dan meminimalkan
penyimpangan dalam rangka mewujudkan pengelolaan Keuangan Negara
yang makin kredibel untuk membiayai pembangunan bidang
ketenagakerjaan secara nasional.

Di dalam Renstra Kementerian Ketenagakerjaan saat ini telah memuat


sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi, kerangka regulasi,
kerangka kelembagaan, serta target kinerja dan kerangka pendanaan
Kementerian Ketenagakerjaan untuk tahun 2020-2024. Namun
berdasarkan berbagai kondisi, potensi, dan permasalahan di atas, serta
pencapaian Rencana Strategis kedepan, restra perlu dilakukan revisi
dalam rangka mencapai visi dan misi presiden saat ini yang disesuaikan
dengan nilai-nilai Kementerian Ketenagakerjaan. Program Itjen tahun 2022
adalah dukungan manajemen. Dukungan manajemen Itjen diterapkan
melalui Pengawasan Intern di Kemnaker dengan melakukan peningkatan
efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, dan tata kelola

13
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

serta peningkatan akuntabilitas aparatur di lingkungan Kementerian


Ketenagakerjaan. Perwujudan tujuan tersebut dilakukan dengan cara:
a. Memastikan pelaksanaan pelayanan publik oleh seluruh unit eselon I
dilaksanakan secara efektif, efisien, dan bersih;
b. Memastikan seluruh arahan dan kebijakan yang ditetapkan Menteri
Ketenagakerjaan dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh unit
eselon I di lingkungan Kemnaker; dan
c. Memastikan seluruh sasaran strategis yang telah ditetapkan Menteri
Ketenagakerjaan dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh seluruh
unit eselon I di lingkungan Kemnaker.

Dalam rangka mencapai tujuannya, Itjen pada tahun 2022 telah menyusun
peta strategi untuk kelengkapan reviu renstra yang dibagi dalam empat
perspektif, yaitu stakeholder perspective, customer perspective, internal
process perspective, dan learning and growth perspective. Untuk
stakeholder dan customer perspective rincian sasaran strategisnya adalah
sebagai berikut:
a. Stakeholder perspective meliputi sasaran strategis “Pengawasan
intern yang memberi nilai tambah”.
b. Customer perspective meliputi sasaran strategis“ Kepuasan klien
pengawasan yang tinggi” dan “Kepatuhan klien pengawasan yang
tinggi”.

Untuk mendukung terealisasinya perspektif stakeholder dan customer, Itjen


akan segera menetapkan sasaran strategis pada perspektif internal
process dan learning and growth, yaitu:
a. Internal process meliputi sasaran strategis “Inovasi pengawasan yang
efektif”,“ Implementasi pengawasan intern yang strategis”, dan
“Penjaminan Kualitas Pengawasan”.
b. Learning and growth meliputi sasaran strategis “SDM yang kompeten
dan berkinerja tinggi”, “Organisasi yang fit for purpose”, “Sistem
manajemen informasi yang andal”, dan “Pengelolaan anggaran yang
berkualitas”.

14
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN DAN PERJANJIAN KINERJA


Rencana Kinerja Tahunan (Renja) memuat kebijakan, program, dan kegiatan
yang meliputi kegiatan pokok serta kegiatan pendukung untuk mencapai sasaran
hasil sesuai program selama 1 (satu) tahun. Dalam Renja ditetapkan Sasaran
Program, lndikator Kinerja, Target Kinerja dan anggaran dengan mengacu pada
Rencana Strategis yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan dibuat agar
dapat menjadi rujukan dan pedoman pelaksanaan program dan kegiatan pada
ltjen Kemenaker.

Renja ltjen tahun 2022, mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan


Nomor 10 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kementerian Ketenagakerjaan
Tahun 2020-2024. Berikut merupakan tabel Target Kinerja Program tahun 2022.

Tabel 1 Target Kinerja Program Itjen Tahun 2022

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program Target

1 Meningkatnya kualitas Opini BPK Opini WTP


dan akuntabilitas
pengawasan internal Nilai Evaluasi PMPRB
Nilai 82
dalam mendukung good Kementerian
governance di lingkungan Nilai kinerja mitra kerja
Kementerian Nilai 80
Pengawasan internal
Ketenagakerjaan
Tingkat maturitas Layanan Tingkat Maturitas
Whistle Blowing System (WBS) 4

Sasaran program dan Indikator Kinerja Program kemudian diturunkan menjadi


Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan masing-masing Eselon II di
lingkungan Itjen. Berikut adalah tabel Target Kinerja Kegiatan tahun 2022.

Tabel 2 Target Kinerja Kegiatan Tahun 2022

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target

1 Terwujudnya Persentase Tindak lanjut


pengawasan Inspektorat I rekomendasi atas temuan hasil
86%
yang memberi audit internal mitra kerja
kemanfaatan melalui Inspektorat I

15
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target

pengendalian internal dan Nilai evaluasi mandiri SAKIP


Nilai A
tata kelola berbasis risiko mitra kerja Inspektorat I
serta peningkatan
akuntabilitas aparatur di Rata-Rata nilai kinerja Mitra
Nilai 80
lingkungan Kementerian Kerja Inspektorat I
Ketenagakerjaan Jumlah Satker mitra kerja
4 Satker
Inspektorat I yang diusulkan ZI
Nilai evaluasi mandiri maturitas
Nilai 3,6
SPIP mitra kerja Inspektorat I
2 Terwujudnya Persentase Tindak lanjut
pengawasan Inspektorat rekomendasi atas temuan hasil
86%
II yang memberi audit internal mitra kerja
kemanfaatan melalui Inspektorat II
pengendalian internal dan
tata kelola berbasis risiko Nilai evaluasi mandiri SAKIP
Nilai A
serta peningkatan mitra kerja Inspektorat II
akuntabilitas aparatur di Rata-Rata nilai kinerja Mitra
lingkungan Kementerian Nilai 80
Kerja Inspektorat II
Ketenagakerjaan
Jumlah Satker mitra kerja
4 Satker
Inspektorat II yang diusulkan ZI
Nilai evaluasi mandiri maturitas
Nilai 3,6
SPIP mitra kerja Inspektorat II
3 Terwujudnya Persentase Tindak lanjut
pengawasan Inspektorat rekomendasi atas temuan hasil
86%
III yang memberi audit internal mitra kerja
kemanfaatan melalui Inspektorat III
pengendalian internal dan
tata kelola berbasis risiko Nilai evaluasi mandiri SAKIP
Nilai A
serta peningkatan mitra kerja Inspektorat III
akuntabilitas aparatur di Rata-Rata nilai kinerja Mitra
lingkungan Kementerian Nilai 80
Kerja Inspektorat III
Ketenagakerjaan
Jumlah Satker mitra kerja
3 Satker
Inspektorat III yang diusulkan ZI
Nilai evaluasi mandiri maturitas
Nilai 3,6
SPIP mitra kerja Inspektorat III
4 Terwujudnya Persentase Tindak lanjut
pengawasan Inspektorat rekomendasi atas temuan hasil
86%
IV yang memberi audit internal mitra kerja
kemanfaatan melalui Inspektorat IV
pengendalian internal dan
tata kelola berbasis risiko Nilai evaluasi mandiri SAKIP
Nilai A
mitra kerja Inspektorat IV

16
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target

serta peningkatan Rata-Rata nilai kinerja Mitra


Nilai 80
akuntabilitas aparatur di Kerja Inspektorat IV
lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan Jumlah Satker mitra kerja
6 Satker
Inspektorat IV yang diusulkan ZI
Nilai evaluasi mandiri maturitas
Nilai 3,6
SPIP mitra kerja Inspektorat IV
5 Meningkatnya Kualitas Persentase Tindak lanjut
Pelayanan Internal dan rekomendasi atas temuan hasil
100%
Eksternal Itjen audit internal dan eksternal di
Inspektorat Jenderal
Kapabilitas APIP Nilai 3,5
Persentase pengaduan
100%
masyarakat yang ditindaklanjuti
Indeks Kepuasan Pegawai Skala Likert 4,8
Nilai Evaluasi mandiri SAKIP
Nilai A
Itjen
Nilai Evaluasi PMPRB
Nilai 35,35
Inspektorat Jenderal
Tingkat maturitas Layanan Tingkat maturitas
Whistle Blowing System (WBS) 4

Untuk mewujudkan target kinerja program dan kegiatan, Itjen menjalankan


program berupa “Dukungan Manajemen” dengan anggaran awal sebesar Rp.
56.365.975.000,00, dan seiring berjalannya waktu anggaran Itjen direvisi
sebesar -4,16% menjadi Rp. 54.019.124.000. Program Itjen kemudian dijabarkan
kembali menjadi 5 (lima) kegiatan yaitu:
1. Pengawasan Inspektorat I dengan anggaran awal sebesar Rp.
5.352.188.000, dan direvisi menjadi Rp. 4.925.028.000;
2. Pengawasan Inspektorat II dengan anggaran awal sebesar Rp.
5.394.633.000, dan direvisi menjadi Rp. 4.971.844.000;
3. Pengawasan Inspektorat III dengan anggaran awal sebesar Rp.
5.416.904.000, dan direvisi menjadi Rp. 4.880.257.000;

17
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

4. Pengawasan Inspektorat IV dengan anggaran awal sebesar Rp.


5.607.620.000, dan direvisi menjadi Rp. 5.033.438.000; dan
5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya dengan anggaran
awal sebesar Rp. 34.594.630.000,- dan direvisi menjadi Rp.
34.208.557.000,-.

18
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

19
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

A. CAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL


1. Capaian Kinerja Program
IKP 1.1 – Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Opini BPK atas Laporan Keuangan adalah merupakan pernyataan
profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria
yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan
pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. Terdapat
lima jenis opini yang dapat diberikan oleh Pemeriksa (BPK), yakni:
a. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau unqualified opinion.
Menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa,
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b. Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atau qualified opinion.
Menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tersebut sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk
dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
c. Opini Tidak Wajar atau adversed opinion. Menyatakan bahwa
laporan keuangan entitas yang diperiksa tidak menyajikan secara wajar
posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
d. Pernyataan menolak memberikan opini (disclaimer of opinion)
atau Tidak Memberikan Pendapat (TMP). Menyatakan bahwa Auditor
tidak menyatakan pendapat atas laporan apabila lingkup audit yang
dilaksanakan tidak cukup untuk membuat suatu opini.

Capaian Kinerja Indikator Kinerja Program (IKP 1.1) Opini BPK Tahun
Anggaran 2022 adalah WDP dengan target dalam Perjanjian Kinerja yaitu

20
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

kategori WTP atau telah mencapai 75%. Capaian kinerja ini mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana
Kementerian Ketenagakerjaan mendapatkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Perkembangan opini BPK Kemnaker tahun 2019-
2021 disajikan pada gambar berikut:

WTP WTP

WDP

2019 2020 2021

Gambar 2 Perkembangan Opini BPK Kemnaker Tahun 2019-2021

Opini ini didasarkan pada BPK yang menemukan kelemahan pengendalian


intern maupun ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Kemnaker pada tahun 2021
dengan pokok temuan sebagai berikut:
a. Permasalahan Lainnya pada Belanja Barang
Permasalahan Lainnya pada Belanja Barang di Kementerian
Ketenagakerjaan terkait Pengelolaan Belanja Barang untuk diserahkan
kepada masyarakat berupa bantuan padat karya, tenaga kerja mandiri,
bantuan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK)
serta belanja barang dan jasa terkait publikasi, konsultansi dan
swakelola yang tidak sesuai ketentuan. Dari hasil pemeriksaan BPK
atas realisasi dimaksud diketahui permasalahan sebagai berikut.
➢ Tidak dapat disajikannya rincian data penerima bantuan secara
lengkap;

21
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

➢ Terdapat belanja bantuan untuk diserahkan kepada masyarakat


pada Tahun Anggaran (TA) 2021 yang tidak didukung dengan
laporan pertanggungjawaban dan bukti pendukung yang memadai
per 31 Desember 2021;
➢ Tahapan pengusulan dan verifikasi calon penerima bantuan tidak
sesuai ketentuan;
➢ Terdapat kelompok penerima bantuan yang belum lulus Pelatihan
Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula namun tetap mendapatkan
penyaluran bantuan TKM; dan
➢ Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pada kegiatan publikasi,
konsultansi dan swakelola tidak dilaksanakan sesuai ketentuan di
bidang pengadaan barang dan jasa.

b. Pengelolaan pajak tidak memadai


Hasil pemeriksaan BPK atas pengelolaan pajak di Kementerian
Ketenagakerjaan diketahui permasalahan sebagai berikut.
➢ Adanya keterlambatan/belum disetornya pungutan pajak ke Kas
Negara;
➢ Kementerian Ketenagakerjaan belum dapat menyajikan secara
lengkap data wajib pajak dan jenis pajak yang dipungut oleh
bendahara pengeluaran; dan
➢ Terdapat penggunaan dana yang tidak sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan atas pajak yang telah dipungut oleh Bendaha
Pengeluaran.

c. Pengelolaan Piutang bukan pajak


Hasil pemeriksaan BPK atas pengelolaan piutang bukan pajak di
Kementerian Ketenagakerjaan diketahui permasalahan sebagai
berikut:
➢ Dasar pencatatan dan pengakuan piutang Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) belum didukung
bukti memadai sesuai peraturan perundang-undangan; dan

22
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

➢ Kementerian Ketenagakerjaan belum melakukan pemulihan


kerugian TP/TGR sampai dengan jatuh tempo dan belum
melakukan proses penyelesaian indikasi kerugian negara dari
belanja barang diserahkan ke masyarakat yang tidak sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan pada tahun anggaran
sebelumnya.

d. Kelemahan dalam Pengelolaan Aset


Hasil pemeriksaan BPK atas pengelolaan aset di Kementerian
Ketenagakerjaan diketahui permasalahan, yaitu terdapat Aset Tetap
berupa peralatan dan mesin, irigasi dan jaringan dan Aset Lain-Lain
yang tidak dapat ditelusuri keberadaannya.

Upaya tindak lanjut yang telah dilakukan Inspektorat Jenderal atas


permasalahan tersebut adalah:
a. Permasalahan Lainnya pada Belanja Barang
➢ Inspektorat Jenderal bersama dengan Unit Eselon I pelaksana
bantuan untuk diserahkan kepada masyarakat telah melakukan
verifikasi ketepatan sasaran penerima bantuan dan validasi laporan
pertanggungjawaban yang didukung dengan bukti pengeluaran
yang valid;
➢ Inspektorat Jenderal telah melakukan Uji Petik Hasil Pemeriksaan
Lapangan oleh BPK-RI dalam rangka Pemeriksaan Dengan Tujuan
Tertentu (PDTT) atas Pengelolaan Program Jaminan Kehilangan
Pekerjaan (JKP) pada Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan serta
Instansi Terkait Lainnya TA. 2021 s.d. Semester I 2022;
➢ Inspektorat Jenderal telah melakukan Audit Dengan Tujuan
Tertentu atas Kegiatan Bantuan Program Penempatan dan
Pemberdayaan Tenaga Kerja melalui Kegiatan Peningkatan
Wirausaha Baru;
➢ Inspektorat Jenderal telah melakukan Audit Dengan Tujuan
Tertentu Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK RI

23
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

atas Laporan Keuangan Kementerian Ketenagkaerjaan TA. 2021


terkait Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola; dan
➢ Inspektorat Jenderal telah melakukan Audit Dengan Tujuan
Tertentu Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK RI
atas Laporan Keuangan Kementerian Ketenagkaerjaan TA. 2021
terkait Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Konstruksi yang Tidak Sesuai Ketentuan dan Pengelolaan Aset
Tetap, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-Lain yang Belum
Memadai.

b. Pengelolaan pajak tidak memadai


➢ Inspektorat Jenderal telah mendorong penyetoran ke Kas Negara
dan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pajak.

c. Pengelolaan Piutang bukan pajak


➢ Inspektorat Jenderal telah membentuk Tim Percepatan
Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TPPTLHP) Badan
Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat Jenderal pada Kementerian
Ketenagakerjaan Tahun 2022 melalui Surat Keputusan Inspektur
Jenderal Nomor 6/178/PW.08.02/X/2022; dan
➢ Inspektorat Jenderal telah melakukan monitoring progres Tindak
Lanjut TP/TGR yang dilakukan secara mingguan pada Rapat
Pimpinan Inspektorat Jenderal.

d. Kelemahan dalam Pengelolaan Aset


➢ Inspektorat Jenderal telah melakukan Audit Dengan Tujuan
Tertentu Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK RI
atas Laporan Keuangan Kementerian Ketenagkaerjaan TA. 2021
terkait Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Konstruksi yang Tidak Sesuai Ketentuan dan Pengelolaan Aset
Tetap, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-Lain yang Belum
Memadai.

24
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Upaya kedepan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal untuk


mengembalikan Opini BPK menjadi WTP kembali adalah:
a. Berkoordinasi dengan Sekretariat Jenderal untuk menyusun Rencana
Aksi percepatan penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi BPK;
b. Melakukan Monitoring penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi BPK
secara mingguan;
c. Mendorong Unit Eselon I pengelola Belanja Barang untuk diserahkan
kepada masyarakat untuk membuat sistem informasi pengelolaan
bantuan untuk diserahkan kepada masyarakat yang terintegrasi sejak
tahap pengumuman, pendaftaran, seleksi, penetapan penerima,
monitoring dan evaluasi, serta pertanggungjawaban sesuai ketentuan
yang berlaku;
d. Mendorong Unit Eselon I untuk memperbaiki petunjuk teknis
penyelenggaraan bantuan.

IKP 1.2 – Nilai Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi


Birokrasi (PMPRB) Kementerian Ketenagakerjaan
Reformasi Birokrasi (RB) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan
mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan
sumber daya manusia aparatur. Sedangkan Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model Penilaian mandiri yang
digunakan sebagai metode untuk melakukan penilaian serta analisis yang
menyeluruh terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi dan kinerja instansi
pemerintah. Hasil evaluasi PMPRB Kementerian Ketenagakerjaan adalah
83,47 dari target 82 (Capaian 101,79%). Hasil Penilaian Mandiri Reformasi
Birokrasi Kementerian Ketenagakerjaan dari Tahun 2019 sampai dengan
2021 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

25
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Tabel 3 Hasil PMPRB Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2019-2021

Nilai
No Komponen Penilaian Bobot
2019 2020 2021
A PENGUNGKIT 60,00 43,55 48,58 51,01
I PEMENUHAN 20,00 17,60 19,46 19,45
1 Manajemen Perubahan 2,00 1,96 1,96 1,96
2 Deregulasi Kebijakan 2,00 1,61 1,96 2,00
3 Penataan dan Penguatan Organisasi 3,00 2,47 2,99 2,99
4 Penataan Tatalaksana 2,50 2,82 2,30 2,30
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 3,00 2,34 2,94 2,94
6 Penguatan Akuntabilitas 2,50 2,24 2,41 2,49
7 Penguatan Pengawasan 2,50 2,09 2,42 2,41
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan 2,50 2,19 2,36 2,36
Publik
II HASIL ANTARA AREA 10,00 2,19 5,36 5,36
PERUBAHAN
III REFORM 30,00 23,27 26,20 26,20
1 Manajemen Perubahan 3,00 2,74 2,81 2,81
2 Deregulasi Kebijakan 3,00 2,36 2,99 2,99
3 Penataan dan Penguatan Organisasi 4,50 4,07 4,13 4,13
4 Penataan Tatalaksana 3,75 3,08 3,50 3,50
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 4,50 2,93 3,37 3,37
6 Penguatan Akuntabilitas 3,75 2,47 2,66 2,66
7 Penguatan Pengawasan 3,75 2,62 3,02 3,02
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan 3,75 3,49 3,72 3,72
Publik
B HASIL 40,00 33,95 33,77 33,78
1 Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 10,00 7,62 7,67 7,67
2 Kualitas Pelayanan Publik 10,00 8,98 8,83 8,83
3 Pemerintah yang Bersih dan Bebas 10,00 9,23 9,18 9,18
KKN
4 Kinerja Organisasi 10,00 8,13 8,10 8,10
NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI 100,00 77,51 84,79 83,47

26
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Beberapa upaya yang telah dilakukan demi kemajuan pelaksanaan


reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan oleh Itjen
selama tahun 2022 adalah:
a. Telah melaksanakan kegiatan workshop kebijakan dan mekanisme
pengisian lembar kerja evaluasi (LKE) penilaian mandiri pelaksanaan
reformasi birokrasi dan penilaian mandiri pembangunan zona integritas
b. Telah melaksanakan pendampingan dan melakukan Penilaian Mandiri
Pembangunan Zona Integritas (PMPZI) terhadap 30 (tiga puluh) Satuan
Kerja (Satker);
c. Telah melaksanakan Rapat Pleno PMPZI yang menghasilkan 10
(sepuluh) Satker untuk diusulkan kepada Tim Penilai Nasional (TPN)
untuk dilakukan penilaian;
d. Telah melaksanakan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di seluruh Unit Eselon I di lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan;

Namun dari hasil penilaian tahun 2021, ada beberapa hal yang masih harus
diperhatikan terkait upaya meningkatkan kualitas program reformasi
birokrasi, yaitu:
a. Perlu dilaksanakannya penetapan kinerja individu yang lebih
komprehensif yaitu dijadikannya hasil penetapan kinerja individu
sebagai dasar pemberian tunjangan kinerja;
b. Perlu adanya aplikasi yang terintegrasi dalam hal monitoring kinerja
Kementerian Ketenagakerjaan secara keseluruhan;
c. Perlu meningkatkan komitmen atas pembangunan Zona Integritas di
seluruh Unit Kerja yang terdapat di Kementerian Ketenagakerjaan.

IKP 1.3 - Nilai kinerja mitra kerja Pengawasan internal


Nilai Kinerja Mitra Kerja Pengawasan Internal dilihat berdasarkan rata-rata
hasil penilaian Audit Kinerja yang dilakukan oleh pengawas internal dilihat
dari kecukupan pengendalian manajemen guna memperoleh keyakinan
yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang

27
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

efektif, efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara


dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan, serta Hasil Audit
Laporan Keuangan oleh pengawas eksternal dilingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan. Audit Kinerja adalah suatu proses yang sistematis untuk
menilai pencapaian kinerja tugas dan fungsi program atau kegiatan suatu
instansi dengan membandingkan kepada Indikator Kinerja yang telah
ditetapkan. Indikator Kinerja dianggap tercapai apabila telah memenuhi
syarat kriteria-kriteria keberhasilan capaian kinerja.

Cara perhitungan IKP ini adalah jumlah nilai kinerja auditee yang telah
diperiksa dibagi jumlah auditee yang telah diperiksa. Rata-rata nilai kinerja
mitra kerja pengawasan internal tahun 2022 adalah 80,29 dari target 80
(Capaian 100,36%). Perkembangan nilai kinerja mitra kerja pengawasan
internal Tahun 2020 sampai dengan 2022 dapat dilihat pada gambar
berikut.

80,29
78,00 80,00
75,90
68,94
67,00

2020 2021 2022


Realisasi Target

Gambar 3 Nilai Kinerja Mitra Kerja Pengawasan Internal Tahun 2020-2022

Beberapa upaya yang telah dilakukan demi kemajuan nilai kinerja mitra
kerja pengawasan internal selama tahun 2022 adalah:
a. Telah melaksanakan pembinaan SPIP mitra kerja pengawasan;
b. Telah melaksanakan Workshop Penilaian Mandiri Maturitas
Penyeklenggaraan SPIP Terintagrasi;

28
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

c. Telah melaksanakan Penilaian Maturitas Sistem Pengendalian Intern


Pemerintah (SPIP) di seluruh Unit Eselon I Kementerian
Ketenagakerjaan;
d. Telah menyusun Pedoman Pelaksanaan Konsultansi Pengawasan
e. Telah melaksanakan Konsultansi Pengawasan; dan
f. Telah melaksanakan Audit Kinerja pada Semester II.

Beberapa upaya kedepan yang akan dilakukan demi kemajuan nilai kinerja
mitra kerja pengawasan internal adalah:
a. Melaksanakan audit secara digitalisasi;
b. Melaksanakan pengawasan internal dalam rangka mendukung 9
Lompatan Kementerian Ketenagakerjaan;
c. Meningkatkan kapasitas SDM Inspektorat Jenderal

IKP 1.4 - Tingkat maturitas Layanan Whistle Blowing System (WBS)


Whistle Blowing System (WBS) adalah sistem untuk memproses
pengaduan/pemberian informasi yang disampaikan baik secara langsung
maupun tidak langsung sehubungan dengan adanya perbuatan yang
melanggar perundang-undangan, peraturan/standar, kode etik, dan
kebijakan, serta tindakan lain yang sejenis berupa ancaman langsung atas
kepentingan umum, serta Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang
terjadi.

Hasil penilaian tingkat maturitas Layanan WBS tahun 2022 berada pada
tingkat 5 dari target 4 (Capaian 125%), capaian kinerja tersebut didapat dari
hasil penilaian oleh Barenbang. Pada tingkat maturitas ini, pengaturan WBS
telah ditetapkan dan dievaluasi terhadap perubahan kebutuhan di
lingkungan internal dan eksternal, proses tata kelola dilaksanakan dengan
peningkatan kualitas secara berkesinambungan, serta layanan WBS dapat
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan internal dan eksternal.

Upaya Inspektorat Jenderal dalam mencapai tingkat maturitas 5 yaitu:

29
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

a. Telah melaksanakan pembahasan internal penyusunan Rancangan


Peraturan Menteri tentang Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran
(Whistleblowing System) di Kementerian Ketenagakerjaan;
b. Meningkatkan pemahaman pegawai Kementerian Ketenagakerjaan
terkait tindak pidana korupsi dengan sosialisasi ke beberapa UPTP di
lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan;
c. Telah melaksanakan Evaluasi Pengelolaan Pengaduan Masyarakat;
dan
d. Kementerian Ketenagakerjaan telah merilis video animasi "Cara
Adukan Pelanggaran di Kemnaker”

Upaya kedepan Inspektorat Jenderal dalam mempertahankan tingkat


maturitas WBS 5 yaitu:
a. Melaksanakan evaluasi WBS secara berkala; dan
b. Melaksanakan sosialisasi gratifikasi

2. Capaian Kinerja Kegiatan


Capaian Kinerja Kegiatan Inspektorat I s.d IV dan Sekretariat Inspektorat
Jenderal Tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4 Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 2022

Indikator Kinerja
No. Sasaran Kegiatan Target Realisasi Capaian
Kegiatan

1 Terwujudnya Persentase Tindak


pengawasan lanjut rekomendasi
Inspektorat I yang atas temuan hasil 86 85,53 99,45%
memberi audit internal mitra
kemanfaatan melalui kerja Inspektorat I
pengendalian internal
dan tata kelola Nilai evaluasi mandiri
berbasis risiko serta SAKIP mitra kerja A A 100%
peningkatan Inspektorat I
akuntabilitas aparatur Rata-Rata nilai
di lingkungan kinerja Mitra Kerja 80 80,01 100,01%
Inspektorat I

30
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Indikator Kinerja
No. Sasaran Kegiatan Target Realisasi Capaian
Kegiatan

Kementerian Jumlah Satker mitra


Ketenagakerjaan kerja Inspektorat I 4 4 100%
yang diusulkan ZI

Nilai evaluasi mandiri


maturitas SPIP mitra 3,6 3,447 95,75%
kerja Inspektorat I
2 Terwujudnya Persentase Tindak
pengawasan lanjut rekomendasi
Inspektorat II yang atas temuan hasil 86 87,72 102,00%
memberi audit internal mitra
kemanfaatan melalui kerja Inspektorat II
pengendalian internal
dan tata kelola Nilai evaluasi mandiri
berbasis risiko serta SAKIP mitra kerja A A 100%
peningkatan Inspektorat II
akuntabilitas aparatur Rata-Rata nilai
di lingkungan kinerja Mitra Kerja 80 80,67 100,84%
Kementerian Inspektorat II
Ketenagakerjaan
Jumlah Satker mitra
kerja Inspektorat II 4 6 150%
yang diusulkan ZI

Nilai evaluasi mandiri


maturitas SPIP mitra 3,6 3,55 98,61%
kerja Inspektorat II
3 Terwujudnya Persentase Tindak
pengawasan lanjut rekomendasi
Inspektorat III yang atas temuan hasil 86 89,37 103,92%
memberi audit internal mitra
kemanfaatan melalui kerja Inspektorat III
pengendalian internal
dan tata kelola Nilai evaluasi mandiri
berbasis risiko serta SAKIP mitra kerja A A 100%
peningkatan Inspektorat III
akuntabilitas aparatur Rata-Rata nilai
di lingkungan kinerja Mitra Kerja 80 80,14 100,18%
Kementerian Inspektorat III
Ketenagakerjaan
Jumlah Satker mitra
kerja Inspektorat III 3 6 200%
yang diusulkan ZI

31
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Indikator Kinerja
No. Sasaran Kegiatan Target Realisasi Capaian
Kegiatan

Nilai evaluasi mandiri


maturitas SPIP mitra 3,6 3,595 99,86%
kerja Inspektorat III
4 Terwujudnya Persentase Tindak
pengawasan lanjut rekomendasi
Inspektorat IV yang atas temuan hasil 86 87,08 101,26%
memberi audit internal mitra
kemanfaatan melalui kerja Inspektorat IV
pengendalian internal
dan tata kelola Nilai evaluasi mandiri
berbasis risiko serta SAKIP mitra kerja A A 100%
peningkatan Inspektorat IV
akuntabilitas aparatur Rata-Rata nilai
di lingkungan kinerja Mitra Kerja 80 80,55 100,69%
Kementerian Inspektorat IV
Ketenagakerjaan
Jumlah Satker mitra
kerja Inspektorat IV 6 8 133,33%
yang diusulkan ZI

Nilai evaluasi mandiri


maturitas SPIP mitra 3,6 3,529 98,03%
kerja Inspektorat IV
5 Meningkatnya Persentase Tindak
Kualitas Pelayanan lanjut rekomendasi
Internal dan Eksternal atas temuan hasil
100 53,85 53,85%
Itjen audit internal dan
eksternal di
Inspektorat Jenderal
Kapabilitas APIP 3,5 2,72 77,71%
Persentase
pengaduan
100 92,31 92,31%
masyarakat yang
ditindaklanjuti
Indeks Kepuasan
4,8 4,8 100,00%
Pegawai
Nilai Evaluasi mandiri
A A 100,00%
SAKIP Itjen
Nilai Evaluasi
PMPRB Inspektorat 35,35 35,13 99,38%
Jenderal

32
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

Indikator Kinerja
No. Sasaran Kegiatan Target Realisasi Capaian
Kegiatan

Tingkat maturitas
Layanan Whistle
4 5 125%
Blowing System
(WBS)

B. REALISASI ANGGARAN INSPEKTORAT JENDERAL


Pagu awal Inspektorat Jenderal Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp.
56.365.975.000,- seiring berjalannya waktu, terdapat efisiensi anggaran
sehingga anggaran Inspektorat Jenderal menjadi Rp. 54.019.124.000,-.
Realisasi anggaran Inspektorat Jenderal sampai dengan 31 Desember 2022
sebesar Rp. 52.932.679.525,- (97,99%). Sisa anggaran yang tidak dapat diserap
terdiri dari:
1. Belanja Uang Lembur; dan
2. Belanja Uang Makan

Secara lengkap realisasi anggaran Inspektorat Jenderal berdasarkan Capaian


Indikator Kinerja Program dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5 Realisasi Anggaran Inspektorat Jenderal Berdasarkan Capaian IKP

Sasaran Indikator Kinerja


No. Anggaran Realisasi Persentase
Program Program
1 Meningkatnya Opini BPK 4.084.799.000 4.083.097.900 99,96%
kualitas dan
akuntabilitas Nilai Evaluasi
pengawasan PMPRB 37.938.920.000 36.860.742.925 97,16%
internal dalam Kementerian
mendukung good
governance di Nilai kinerja mitra
lingkungan kerja Pengawasan 11.200.375.000 11.196.082.300 99,96%
Kementerian internal
Ketenagakerjaan
Tingkat maturitas
Layanan Whistle
795.030.000 792.756.400 99,71%
Blowing System
(WBS)

33
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

BAB IV PENUTUP

34
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

A. KESIMPULAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2022


Selama Tahun 2022, ltjen telah mencapai realisasi anggaran sebesar 97,99%,
dengan nilai capaian kinerja pada IKP 1.1 Opini BPK sebesar 75%; IKP 1.2 Nilai
Evaluasi PMPRB Kemnaker sebesar 101,79%; IKP 1.3 Nilai Kinerja Mitra Kerja
Pengawasan Internal sebesar 100,36%; dan IKP 1.4 Tingkat Maturitas Layanan
Whistle Blowing System (WBS) sebesar 125%.

Kegiatan-kegiatan yang mendukung capaian lndikator Kinerja Program seperti


kegiatan utama yaitu Pengawasan Laporan Keuangan dan Checking Tindak
Lanjut Hasil Pengawasan, Pengawasan Akuntabilitas Kinerja, Pengawasan
PMPRB dan Zona lntegritas, Audit Kinerja dan Pengawasan SPIP. Beberapa
kegiatan pendukung juga sudah dilaksanakan untuk mendukung capaian IKP,
antara lain melaksanakan pendampingan-pendampingan, konsultansi,
sosialisasi, pemantauan terhadap unit pengendalian gratifikasi di satker,
pelaksanaan kegiatan terkait pencegahan korupsi dan pengendalian gratifikasi.

B. PERMASALAHAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI


Berdasarkan hasil evaluasi atas pelaksanaan program lnspektorat Jenderal
sampai dengan 31 Desember 2022, diketahui bahwa terdapat beberapa
permasalahan dan kendala, antara lain:
1. Pemanfaatan Teknologi lnformasi
Pemanfaatan Teknologi lnformasi khususnya dalam mendukung proses
pengawasan masih kurang, yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan
pengawasan yang kurang efektif dan efisien serta hasil pengawasan yang
tidak maksimal. Hal ini disebabkan belum adanya suatu sistem/aplikasi yang
mampu mendukung seluruh kegiatan pengawasan baik dari perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, maupun tindak lanjut serta masih rendahnya
komitmen untuk mengoptimalkan penggunaaan aplikasi-aplikasi yang telah
ada.

2. Kurangnya Sumber Daya Manusia pada lnspektorat Jenderal

35
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

lnspektorat Jenderal memiliki tugas yang sangat banyak serta kompleks.


Namun, lnspektorat Jenderal masih mengalami kekurangan Auditor. Selain
itu, kapasitas dan kompetensi Auditor di lnspektorat belum merata. Hal ini
berimplikasi pada banyak tugas/pekerjaan tertentu yang Sebagian tidak
tertangani sehingga menumpuk serta tidak selesai tepat waktu.

C. UPAYA PEMECAHAN MASALAH


Dalam pemecahan masalah, upaya yang telah dan akan terus dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
1. Terus menggalakkan digitalisasi data/dokumen, serta berupaya menambah
jabatan tenaga auditor maupun pegawai di Sekretariat lnspektorat Jenderal;
dan
2. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan kurangnya SDM adalah
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi. Pembangunan peta jalan
pengembangan Teknologi lnformasi pengawasan, yang mampu
mengakomodasi baik keseluruhan proses pengawasan, layanan dukungan
pengawasan, hingga publikasi hasil pengawasan.

Laporan Kinerja lnspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2022 ini


disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja ltjen Kemnaker
agar dapat dijadikan bahan masukan bagi pimpinan dalam pengambilan kebijakan di
masa mendatang.

INSPEKTUR JENDERAL
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

36
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

LAMPIRAN

37
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

38
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

39
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

40
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

41
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

42
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022
INSPEKTORAT JENDERAL

43
LAPORAN KINERJA TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai