MEMUTUSKAN:
H. Lampiran...
-3-
KESEBELAS...
-6-
4. Ruang Lingkup
Pedoman Pengelolaan dan Pemantauan TLHP ini mengatur tentang
pengelolaan laporan hasil pengawasan dan/atau pemeriksaan,
pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil audit oleh Auditi, pemantauan
tindak lanjut LHA atas pelaksanaan Audit Kinerja dan ADTT, pemantauan
tindak lanjut LHP BPK-RI serta LHP BPKP-RI.
7.8 Pihak yang melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan intern pada
Auditi meliputi:
7.8.1 pejabat atau pegawai yang disebutkan dalam rekomendasi
hasil pengawasan intern;
7.8.2 pelaksana harian atau pelaksana tugas dari pejabat yang
disebutkan dalam rekomendasi hasil pengawasan intern;
- 12 -
8.3 Pemantauan tindak lanjut LHA pada saat audit dilaksanakan untuk
keseluruhan rekomendasi yang belum tuntas dan dilengkapi dengan
format sesuai dengan Format Laporan Tindak Lanjut Temuan Audit,
Format Laporan Pemantauan Tindak Lanjut Temuan Audit, dan
Format Berita Acara Pemutakhiran Data sebagaimana tercantum
dalam lampiran III A, B, dan C.
8.7 Dalam hal Auditor dan/atau Tim Pemantau Tindak Lanjut tidak dapat
menentukan status tindak lanjut hasil audit, dibentuk Tim Quality
Assurance/Tim Penjaminan Kualitas yang terdiri dari:
8.7.1 Komite Audit selaku Pengawas;
8.7.2 Inspektur terkait selaku Penanggung Jawab;
8.7.3 Auditor Utama selaku Pengendali Mutu;
8.7.4 Auditor yang melaksanakan audit selaku Pengendali
Teknis/Ketua Tim/Anggota Tim;
8.7.5 Perwakilan Sekretariat Inspektorat Jenderal selaku Anggota;
8.7.6 Perwakilan Direktorat Teknis Unit Kerja Eselon I terkait selaku
Anggota.
8.8 Penugasan Tim Quality Assurance/Tim Penjaminan Kualitas
sebagaimana dimaksud pada angka 8.7 dibentuk melalui Surat Tugas
yang ditandatangani oleh Inspektur Jenderal.
02 Ketidakefisienan
01 Penggunaan kuantitas input untuk satu satuan output lebih besar/tinggi dari
yang seharusnya
02 Penggunaan kualitas input untuk satu satuan output lebih tinggi dari
seharusnya
03 Ketidakefektifan
01 Penggunaan anggaran tidak tepat sasaran/tidak sesuai peruntukan
02 Pemanfaatan barang/jasa dilakukan tidak sesuai dengan rencana yang
ditetapkan
03 Barang yang dibeli belum/tidak dapat dimanfaatkan
04 Pemanfaatan barang/jasa tidak berdampak terhadap pencapaian tujuan
organisasi
05 Pelaksanaan kegiatan terlambat/terhambat sehingga mempengaruhi
pencapaian tujuan organisasi
06 Pelayanan kepada masyarakat tidak optimal
07 Fungsi atau tugas instansi yang diperiksa tidak diselenggarakan dengan
baik termasuk target penerimaan tidak tercapai
08 Penggunaan biaya promosi/pemasaran tidak efektif
- 21 -
Jenis Deskripsi
KODE REKOMENDASI
01 Penyetoran ke kas negara/daerah, kas BUMN/D, dan masyararakat
02 Pengembalian barang kepada negara, daerah, BUMN/D, dan masyarakat
03 Perbaikan fisik barang/jasa dalam proses pembangunan atau penggantian barang/jasa
oleh rekanan
04 Penghapusan barang milik negara/daerah
05 Pelaksanaan sanksi administrasi kepegawaian
06 Perbaikan laporan dan penertiban administrasi/kelengkapan administrasi
07 Perbaikan sistem dan prosedur akuntansi dan pelaporan
08 Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pendukung sistem
pengendalian
09 Perubahan atau perbaikan prosedur, peraturan, dan kebijakan
10 Perubahan atau perbaikan struktur organisasi
11 Koordinasi antar instansi termasuk juga penyerahan penanganan kasus kepada instansi
yang berwenang
12 Pelaksanaan penelitian oleh tim khusus atau audit lanjutan oleh unit pengawas intern
13 Pelaksanaan sosialisasi
14 Lain-lain
- 22 -
10507 Prosedur yang berlaku tidak diketahui oleh pegawai yang bersangkutan.
10508 Tidak terdapat prosedur yang diperlukan
10509 Kelemahan lain prosedur
10600 Kelemahan datam pencatatan dan pelaporan
10601 Pencatatan tidak diselenggarakan secara cermat sehingga kehilangan keadaannya.
Pencatatan tidak dimutahirkan sehingga kehilangan perannya sebagai alat
10602
pengawasan/pengendalian
Pencatatan tidak memenuhi kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan sehari-
10603
hari.
10604 Tidak diselenggarakan pencatatan yang perlu.
10605 Pelaporan tidak tepat waktu.
10606 Pelaporan tidak disusun dengan cermat
10607 Pelaporan tidak disusun memenuhi kebutuhan pimpinan.
10608 Pelaporan disusun denan biaya mahal.
10609 Pelaporan yang diperlukan tidak ada.
10610 Kelemahan lain pencatatan atau pelaporan.
10700 Kelemahan dalam reviu/pengawasan intern (internal review)
Tidak ada satuan kerja atau pejabat yang diberi tanggung jawab untuk mengecek jalannya
10701
sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
Satuan kerja atau pejabat yang diberi tanggung jawab menguji jalannya sistem dan
10702
prosedur tidak berfungsi dengan baik.
10703 Kelemahan lain pengkajian intern.
10704 Kelemahan Pengawasan Pimpinan Satker/kegiatan
10705 Kelemahan Pengawasan Pimpinan Satker.
20000 PENYEBAB LAIN DI LUAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN
20100 Penyebab ekstern hambatan kelancaran kegiatan
Pekerjaan persiapan kegiatan dan perumusan kegiatan kurang mantap (survei dan disain
20101
tidak mantap)
20102 DIPA terlambat diterima
20103 Revisi DIPA yang berlarut-larut
Tanah yang dipertukan untuk pelaksanaan kegiatan penyelesaiannya menjadi berlarut-
20104
larut.
Tidak dapat diperoleh tanah yang dipertukan karena dana tidak mencukupi atau tidak
20105
tersedia.
20106 Penetapan rekanan menjadi berlarut-larut.
20107 Perijinan atau persetujuan untuk memulai suatu kegiatan menjadi berlarut-larut.
20108 Sarena komunikasi dan atau telekomunikasi tidak mendukung kelancaran kegiatan
20109 Rekanan yang ditetapkan tidak mampu menyelesaikan tanggung Jawabnya.
20110 Penyebab ekstern lainnya.
20111 Rekanan mempunyai itikad yang kurang baik.
20200 Penyebab ekstern hambatan kelancaran tugas pokok
20201 lnstansi lain yang terkait kurang responsif.
20202 Sarana komunikasi dan atau telekomunikasi tidak mendukung kelancaran tugas instansi.
20203 Revisi DIPA yang diajukan pimpinan instansi penyelesaiannya berlarut-larut.