Tujuan dan harapan penugasan serta kebijakan pemeriksaan kepatuhan Belanja Daerah
menjadi acuan dalam penyusunan Program Pemeriksaan Kepatuhan Belanja Daerah oleh
masing-masing Tim Pemeriksa Kepatuhan Belanja Daerah pada BPK Perwakilan.
Pemberi Tugas
Anggota VI
Dalam rangka mengelola proses pemeriksaan untuk mencapai tujuan dan harapan
penugasan Anggota VI BPK, selain berpedoman pada SPKN dan PMP perlu ditetapkan
kebijakan pemeriksaan yang harus dipedomani oleh pemeriksa dalam melaksanakan
penugasan pemeriksaan kepatuhan atas Belanja Daerah dalam rangka pelaksanaan
RKP Semester II Tahun 2023. Kebijakan pemeriksaan ini mencakup:
A. Tujuan Pemeriksaan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Pengelolaan
Tanggungjawab Keuangan Negara menyatakan bahwa BPK melaksanakan tiga jenis
pemeriksaan, yaitu Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja dan Pemeriksaan dengan
Tujuan Tertentu (PDTT). Tujuan dari pelaksanaan PDTT yaitu memberikan kesimpulan
sesuai dengan tujuan pemeriksaan yang ditetapkan. Salah satu bentuk PDTT yaitu
Pemeriksaan Kepatuhan yang bertujuan untuk menilai apakah entitas yang diperiksa telah
mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Sifat penugasan dari pemeriksaan
kepatuhan adalah direct reporting, dalam hal ini pemeriksa memilih dan menetapkan
sasaran pemeriksaan dan kriteria serta menuangkan informasi dalam laporan hasil
pemeriksaan.
B. Sasaran dan Lingkup Pemeriksaan
Pemeriksaan Belanja Daerah diprioritaskan pada belanja infrastruktur pada akun
Belanja Modal dan akun Belanja Barang dan Jasa pada tahun 2022 dan 2023. Pemeriksaan
atas Belanja Daerah dapat diperluas pada belanja non infrastruktur dengan
mempertimbangkan sumber daya dan waktu pemeriksaan dikaitkan dengan signifikansi dan
penilaian risiko.
Pemeriksaan belanja infrastruktur untuk tahun 2022 dilakukan terhadap pekerjaan
yang belum diuji petik (jika ada) pada pemeriksaan LKPD Tahun 2022 dan PDTT Tahun
2022, dengan mempertimbangkan signifikansi dan risiko antara lain terkait nilai kontrak,
jangka waktu penyelesaian pekerjaan, realisasi pekerjaan fisik dan realisasi pembayaran.
C. Pedoman dan Kriteria Pemeriksaan
1. Pedoman Pemeriksaan
Secara umum, pemeriksaan Belanja Daerah mulai tahap perencanaan, pelaksanaan
sampai pelaporan berpedoman pada petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis
(juknis) dan panduan pemeriksaan yang diterbitkan oleh BPK serta kebijakan
pemeriksaan, antara lain yaitu:
a. Keputusan BPK nomor 3/K/I-XIII.2/5/2018 tahun 2018 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemeriksaan Kepatuhan;
b. Seri Panduan nomor P-002.0/XII.3.4/2021 tanggal 28 Januari 2021 tentang
Pemeriksaan Kepatuhan Pelaksanaan Kontrak Konstruksi;
c. Keputusan BPK No. 1/K/I-XIII.2/1/2021 tanggal 5 Januari 2021 tentang Petunjuk
Teknis Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;
d. Keputusan BPK No. 8/K/I-XIII.2/8/2014 tanggal 8 Agustus 2014 tentang Petunjuk
Teknis Uji Petik Pemeriksaan Keuangan;
e. Keputusan BPK No. 3/K/I-XIII.2/4/2017 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Risiko
Pemeriksaan Keuangan;
f. Kebijakan-kebijakan pemeriksaan LKPD tahun 2022 termasuk FAQ;
g. Konsep Panduan Penggunaan Jasa Laboratorium dalam Pengujian Volume dan Mutu
Pekerjaan Konstruksi Tahun 2023 yang disusun oleh Ditama Renvaja; dan
h. Nota Dinas Tortama KN VI No. 583//ND/XIX/8/2023 tentang Penyampaian
Penandatangan Surat Tugas Pemeriksaan Semester II Tahun 2023 pada Perwakilan
di Lingkungan AKN VI.
2. Kriteria Pemeriksaan
Pemeriksaan Belanja Daerah menggunakan kriteria-kriteria pemeriksaan antara lain
sebagaimana Lampiran. Penggunaan kriteria harus mempertimbangkan tujuan, sasaran
dan lingkup pemeriksaan.
D. Persiapan Pemeriksaan
1. Penyusunan Tim Pemeriksaan
Secara umum komposisi Tim Pemeriksa mempertimbangkan latar belakang pendidikan,
kompetensi teknis, dan pengalaman pemeriksaan terkait Belanja Daerah.
2. Penyiapan Dukungan Teknologi Informasi
Pemeriksaan Belanja Daerah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi yang
tersedia seperti Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK), SiAP PDTT, Portal BPK,
dan BIDICS.
3. Penyiapan Kerjasama Jasa Laboratorium Penguji
Untuk mengantisipapsi kebutuhan pengujian belanja infrastruktur dari aspek kuantitas
dan kualitas dapat dilakukan kerjasama dengan Laboratorium Penguji yang terakreditasi.
Kerjasama tersebut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) BPK Perwakilan menandatangani MoU dengan Laborotarium Penguji yang ada di
wilayahnya;
b) Lingkup MoU meliputi pelayanan pengujian atas sampel uji termasuk jasa tenaga
ahli, baik berdasarkan permintaan dari BPK Perwakilan di wilayah setempat maupun
BPK Perwakilan di luar wilayah tersebut;
c) Kerjasama lebih lanjut dapat dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau
kontrak dengan Laboratorium Penguji yang bersangkutan.
E. Tahapan Pemeriksaan
1. Perencanaan Pemeriksaan
Dalam ranngka perencanaan pemeriksaan Belanja Daerah dpaat dilakukan
pemeriksaan pendahuluan dan/atau Pengumpulan Data dan Informasi (PDI). Kegiatan
ini bertujuan antara lain untuk menentukan:
• Sasaran dan lingkup pemeriksaan;