OLEH
NIM : 2023755650
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Projek PKA Audit sector
Publik ”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi para pembaca.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki masih kurang. Oleh karena itu segala masukan yang bersifat mambangun diharapkan
untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................................2
BAB 11 PEMBAHASAN..............................................................................................................3
B.Standar Pemeriksaan.............................................................................................................3
C.Tujuan Pemeriksaan.............................................................................................................3
D.Sasaran Pemeriksaan............................................................................................................4
F.Metode Pemeriksaan.............................................................................................................5
H.Kriteria Pemeriksaan............................................................................................................5
I.Hasil Temuan.........................................................................................................................6
J.Rekomendasi..........................................................................................................................7
A.Kesimpulan...............................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPK telah melakukan pemeriksaan atas
pendapatan negara dari bagi hasil minyak dan gas bumi Wilayah Kerja Cepu (onshore)
tahun 2020 pada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ExxonMobil Cepu
Limited (EMCL) serta instansi terkait lainnya di DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Timur.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai kepatuhan KKKS terhadap Kontrak
Kerja Sama (KKS), peraturan perundang-undangan, dan kepatuhan terhadap perhitungan
bagi hasil terkait cost recovery (biaya yang dimintakan penggantian) dan Pajak
Penghasilan atas Minyak dan Gas Bumi (PPh Migas). Lingkup pemeriksaan adalah
kegiatan yang dilakukan SKK Migas dan KKKS EMCL dalam melakukan perhitungan
bagi hasil minyak dan gas bumi untuk periode tahun 2020. Pemeriksaan mencakup
penilaian atas kepatuhan SKK Migas dan KKKS EMCL terhadap KKS dan peraturan
perundang-undangan dalam melakukan perhitungan bagi hasil minyak dan gas bumi
tahun 2020, yang meliputi:lifting First Tranche Petroleum (FTP), Cost Recovery,
Domestic Market Obligation (DMO)/DMO Fee, Government Tax, dan Equity to be Split
(ETBS).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Dasar Hukum Pemeriksaan yang digunakan?
2. Apa saja Standar Pemeriksaan yang digunakan?
3. Jelaskan apa Tujuan Pemeriksaan
4. Jelaskan apa Sasaran Pemeriksaan
iv
5. Siapa Entitas yang diperiksa?
6. Apa saja Metode Pemeriksaan yang digunakan?
7. Jelaskan Batasan dan Kendala Pemeriksaan
8. Apa saja Kriteria Pemeriksaan yang digunanakan?
9. Apa saja Hasil Temuan yang didapat?
10. Jelaskan Rekomendasi yang diberikan
Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa saja Dasar Hukum Pemeriksaan yang digunakan oleh seorang
audit
2. Untuk Mengetahui Apa saja Standar Pemeriksaan yang digunakan auditor
3. Untuk Mengetahui Apa Tujuan Pemeriksaan
4. Untuk Mengetahui Apa Sasaran Pemeriksaan
5. Untuk Mengetahui Siapa Entitas yang diperiksa
6. Untuk Mengetahui Apa saja Metode Pemeriksaan yang digunakan
7. Untuk Mengetahui Batasan dan Kendala Pemeriksaan
8. Untuk Mengetahui Kriteria apa saja yang digunakan dalam audit
9. Untuk Mengetahui Apa saja Hasil Temuan yang didapat
10. Untuk Mengetahui Rekomendasi yang diberikan audit
v
BAB II
PEMBAHASAN
B. Standar Pemeriksaan
(SPKN) yang ditetapkan dalam Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2017 tanggal 6 Januari
2017.
C. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan adalah menilai kepatuhan KKKS terhadap Kontrak Kerja Sama
terkait cost recovery (biaya yang dimintakan penggantian) dan PPh migas.
vi
D. Entitas yang Diperiksa
Entitas yang diperiksa adalah SKK Migas dan KKS exxonmobil cepu limited (emcl) serta
instansi terkait lainnya di Jawa Timur
E. Metode Pemeriksaan
a. Pemahaman atas proses bisnis pelaksanaan KKS dan perhitungan bagi hasil;
judgemental sampling ;
a. Pengujian (Eksaminasi)
b. Hasil Pemeriksaan disusun sesuai dengan Panduan Manajemen Pemeriksaan BPK yang
Pemeriksaan dilaksanakan selama 65 hari, mulai tanggal 15 Februari sampai dengan 18 Mei
2021, meliputi pemeriksaan di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur.
G. Kriteria Pemeriksaan
viii
9. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) atau Work Program and Budget (WP&B) KKKS
EMCL dan revisinya yang telah disetujui oleh SKK Migas;
10. Plan of Development (POD), Plan of Further Developmet (POFD) Wilayah Kerja Cepu;
11. Authorization For Expenditure (AFE) dan Closed Out AFE Wilayah Kerja Cepu
(Onshore) yang telah disetujui oleh SKK Migas;
12. PTK Nomor 039/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-01 tentang Authorization For
Expenditure (AFE);
13. PTK Nomor 007/PTK/VI/2004, Revisi 1 Tahun 2009, Revisi 2 Tahun 2011, dan Revisi 3
Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai KKKS;
14. PTK Nomor 017/PTK/III/2005 tentang Pedoman Pemberian Keterangan Keadaan
Darurat, Pedoman Program Pengembangan Masyarakat, dan Pedoman Kehumasan untuk
Kontraktor Kontrak Kerja Sama di Lingkungan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi;
15. PTK Nomor 018/PTK/X/2008 Revisi 1 tentang Pengelolaan Sumber Daya Manusia
KKKS;
16. PTK Nomor 028/PTK/XII/2007 tentang Penggunaan Jasa Pengacara/Konsultan Hukum
Eksternal oleh KKKS; dan
17. Peraturan Menteri, Keputusan Kepala SKK Migas, surat edaran, SOP dan ketentuan
lainnya sebagaimana dijelaskan lebih lanjut pada Bab III Hasil Pemeriksaan.
18. Klausul-klausul KKS/ Production Sharing Contract (PSC) serta amandemen-amandemen
terkait PSC.
H. Hasil Temuan
ix
1. Terdapat Denda Keterlambatan atas Penyelesaian Pekerjaan E-House sebagai bagian
dari KK Pipeline EPC sebesar USD188,220.57
2. Pembayaran Biaya Temporary Domestic Assignment kepada Medicine Occupation
Health
3. Manager Tidak Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp111.452.440,00
4. Biaya Remunerasi TKA pada KKKS EMCL Tahun 2020 Tidak Sesuai Ketentuan
Sebesar
5. USD247,612.01
6. Deadstock dan Surplus Material Melebihi Ketentuan Senilai USD27,047,986.27 dan
7. Penatausahaan Material Persediaan Tahun 2020 Belum Tertib
8. Rincian PLK senilai USD204,695,601.00 sebagai Implikasi Perda Bojonegoro Nomor
23 Tahun 2011 yang Menjadi Bagian dari Depresiasi Akhir Aset Proyek Banyu Urip -
EPC 1 Production Processing Facilities Belum Memiliki Rincian Perhitungan yang
Dapat Dipertanggungjawabkan
9. Terdapat peluang kegiatan eksplorasi terkait DMO FEE minimal sebesar
10. USD103,609,363.24 yang Belum Dibahas oleh SKK Migas dengan KKKS EMCL
11. Realisasi Penggunaan Dosis Bahan Kimia Pour Point Depresant pada PLK Tahun 2020
12. Mengakibatkan Kelebihan Pembayaran Minimal Sebesar USD2,302,091.04 dan Proses
Pengadaan
13. Kontrak Pengganti Provision of Crude Treatment Chemicals Tidak Sesuai Ketentuan
14. Realisasi Pencairan Dana Program Pengembangan Masyarakat Tahun 2020 oleh KKKS
EMCL Melalui Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni sebesar USD196,699.00
Tidak Dapat Dibebankan pada Cost Recovery Tahun 2020
I. Rekomendasi
x
tambahan bagian Negara.
xi
keseluruhan (kontrak awal dan PLK) dan memastikan pelelangan yang sedang
berlangsung untuk kontrak selanjutnya telah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
c. Menginstruksikan kepada President EMCL untuk memerintahkan:
1) Senior VP Production agar lebih optimal dalam melakukan pengawasan dan
pengendalian atas penggunaan dosis bahan kimia Pour Point Depressant (PPD)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
xii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ketidakpatuhan serta ketidakcermatan dalam perhitungan bagi hasil minyak dan gas bumi
untuk periode tahun 2020 pada SKK Migas dan KKKS EMCL dan instansi terkait lainnya,
Bojonegoro Nomor 23 Tahun 2011 yang Menjadi Bagian dari Depresiasi Akhir Aset
Proyek Banyu Urip - EPC 1 Production Processing Facilities Belum Memiliki Rincian
Eksplorasi terkait DMO Fee Minimal Sebesar USD103,609,363.24 yang Perlu Dibahas
oleh SKK Migas dengan KKKS EMCL; dan c) Realisasi Penggunaan Dosis Bahan Kimia
Pour Point Depresant pada PLK Tahun 2020 Mengakibatkan Kelebihan Pembayaran
xiii