PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha esa, yang sudah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun tugas makalah
Perencanaan Pajak ini dengan baik serta tepat waktu. Adapun tema dari makalah ini adalah
“PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
mata kuliah Perencanaan Pajak yang telah memberikan tugas terhadap kami, makalah ini di
susun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh nilai yang baik dan dapat lulus
pada mata kuliah tersebut, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesunggunya.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengalami sedikit kesulitan dan kami menyadari dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangant
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Maka dari
itu, yang kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Tertanda
Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PRNDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Yang mendasari penulisan makalah ini adalah tugas presentasi kelompok sebagai bagian
dari aspek penilaian mata kuliah Perpajakan II. Sehingga kita mencoba menjelaskan
mengenai pengertian, tujuan, tata cara, metode, ruang lingkup, jangka waktu, penyelesaian,
pembatan, dan gugatan dalam pemeriksaan pajak.
Menurut UU Nomor 16 Tahun 2009 KUP, pengertian pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan
profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
A. Tujuan Pemeriksaan
1. Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, dan
2. Untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
3. Yang menghasilkan SKP-KB, SKP-LB, SKP-N, atau STP.
A. Jenis Pemeriksaan:
1. Pemeriksaan Lapangan dilakukan di tempat WP atas satu jenis pajak, beberapa jenis
pajak atau seluruh jenis pajak, untuk tahun-tahun yang lalu maupun untuk tahun berjalan.
2. Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal
Pajak.
B. Jangka Waktu:
1. Pemeriksaan Lapangan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) bulan dan
dapat diperpanjang menjadi paling lama 8 (delapan) bulan yang dihitung sejak tanggal
Surat perintah Pemeriksaan sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.
2. Pemeriksaan Kantor dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan dan dapat
diperpanjang menjadi 6 (enam) bulan yang dihitung sejak tanggal Wajib Pajak datang
memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal
Laporan Hasil Pemeriksaan.
1. Metode Langsung adalah teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan pengujian atas
kebenaran pos-pos Surat Pemberitahuan (SPT) termasuk lampirannya, yang dilakukan secara
langsung terhadap buku, catatan, dan dokumen terkait.
2. Metode Tidak Langsung adalah teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan
pengujian atas kebenaran pos-pos Surat Pemberitahuan (SPT) termasuk lampirannya, yang
dilakukan secara tidak langsung melalui suatu pendekatan penghitungan tertentu.
Pendekatan:
1. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Khusus harus dilakukan melalui PL atau PSL untuk satu, beberapa atau seluruh
jenis pajak kewajiban Wajib Pajak termasuk Wajib Pajak yang diberikan fasilitas pengembalian
pendahuluan kelebihan pembayaran pajak, berdasarkan:
Khusus untuk kriteria pemeriksaan pada butir 3 hanya diberlakukan terhadap Wajib Pajak yang
telah diberikan fasilitas pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak.
Adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya
dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.
Bukti PermulaanKeadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa keterangan, tulisan, atau benda
yang dapat memberikan petunjuk adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu
tindak pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara.
3. Pemeriksaan Ulang
Pemeriksaan ulang berdasarkan:
a. Persetujuan Dirjen Pajak, dan
b. Intruksi Dirjen Pajak.
Pemeriksaan ulang hanya dapat dilakukan dalam hal :
c. Terdapat data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang dapat
mengakibatkan penambahan pajak terutang
d. Pertimbangan Dirjen Pajak
e. Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
Ruang lingkup dari Pemeriksaan Ulang :
f. Semua jenis pajak
g. Beberapa jenis pajak
h. Satu jenis pajak
4. Perluasan Pemeriksaan
Perluasan pemeriksaan dilakukan karena adanya :
a. SPT Tahunan PPh Tahun-Tahun Pajak Sebelumnya menyatakan RugiTidak Lebih
Bayar
b. SPT Masa PPN masa-masa sebelumnya menyatakan LB Kompensasi
Pengalihan Pemeriksaan
Dilakukan karena:
WP pindah domisili ke KPP lain; Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2 telah terbit; dan Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan/Panggilan Pemeriksaan Kantor belum disampaikan ke
WP.
A. Pemeriksaan Lapangan
Diakukan karena WP tidak memenuhi kewajiban pasal 29 ayat (3) huruf a, b, c UU KUP.
Dan WP diwajibkan menandatagani Surat Pernyataan Penolakkan Pemeriksaan. Lalu
Pemeriksa membuat BA penolakan Pemeriksaan.
B. Pemeriksaan Kantor
Dilakukan karena WP memenuhi panggilan namun menolak adanya pemeriksaan. Dan
sama seperti pemeriksaan lapangan WP harus menandatangani Surat Pernyataan
Penolakan Pemeriksaan. Lalu Pemeriksa membuat BA penolakan Pemeriksaan.
Penyelesaian Pemeriksaan
Pembatalan pemeriksaan ada dua, yaitu pembatalan hasil pemeriksaan dan pembatalan
penugasan pemeriksaan. Pembatalan hasil pemeriksaan artinya yang dibatalkan adalah “hasil”
pemeriksaan berupa surat ketetapan pajak (SKP). Sedangkan pembatalan penugasan adalah
pembatalan atas Surat Perintah Pemeriksaan [SP2]. Dengan dibatalkannya SP2 maka “seolah-olah”
tidak ada SP2. Sehingga atas pemeriksaan tersebut tidak ada Surat Pemberitahuan Hasil
Pemeriksaan [SPHP] dan Laporan Hasil Pemeriksaan [LHP].
B. Acara cepat
Dilakukan oleh majelis atau hakim tunggal. Pemeriksaan dilakukan terhadap :
a. Sengketa pajak tertentu
b. Sengketa pajak yang tergugatnya tidak memenuhi ketentuan :
Gugatan diajukan dengan surat gugatan dalam bahasa Indonesia kepada
pengadilan pajak
Satu pelaksana penagihan atau satu keputusan diajukan satu surat gugatan.
c. Gugatan yang tidak diputus dalam waktu 6 bulan sejak surat gugatan diterima
d. Keputusan peradilan pajak tidak sesuai ketentuan atau kesalahan tulis dan atau kesalahan
hitung dalam putusan peradilan pajak
e. Sengketa berdasarkan pertimbangan hokum bukan merupakan wewenang pengadilan
pajak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengelola data, keterangan,
dan/atau bukti untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain.
Tujuan Pemeriksaan Pajak adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan WP.
Jenis pemeriksaan : pemeriksaan kantor dan pemeriksaan lapangan.
Ruang lingkup pemeriksaan pajak ada 2, yaitu : satu atau beberapa bulan (masa) dan bagian tahun
pajak atau tahun pajak.
Teknik pemeriksaan pajak antara lain : pemanfaatan informasi internal dan atau eksternal
Direktoral Jendral Pajak, pengujian keabsahan dokumen, dll.
Metode pemeriksaan yaitu metode langsung dan tidak langsung.
Pemeriksaan khusus harus dilakukan melalui PL/PSL untuk satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak
kewajiban WP, termasuk WP yang diberikan fasilitas pengembalian pendahuluan kelebihan
pembayaran pajak.
Perluasan pemeriksaan SPT Tahunan PPh tahun-tahun pajak sebelumnyaa menyatakan LB
kompensasi.
Gugatan pemeriksaan ada 2 yaitu acara cepat dan acara biasa.
DAFTAR PUSTAKA