NIM : 2317051032
Kelas : 1C Akuntansi
Absen : 15
RESUME MATERI
BAB 8
A. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan : Serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan,
dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan professional berdasarkan suatu
standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau
untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
2. Pemeriksa pajak : PNS di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak atau tenaga ahli yang
ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak yang diberi tugas. wewenang, dan tanggung jawab
untuk melaksanakan pemeriksaan pajak.
3. Pembukuan : Proses pencatatan secara teratur untu mengumpulkan informasi keuangan
pada setiap Tahun Pajak berakhir.
4. Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan (Closing Conference) : Pembahasan yang dilakukan
antar Pemeriksa Pajak dengan WP atas pemeriksaan, dan hasil bahasan tersebut dituangkan
dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak dan WP.
5. Kertas Kerja Pemeriksaan : Catatan yang diselenggarakan oleh Pemeriksa Pajak mengenai
prosedur pemeriksaan yang ditemput, pengujian yang dilakukan, bukti dan keterangan
yang dikumpulkan dan kesimpulan yang diambil sehubungan dengan pelaksanaan
pemeriksaan.
6. Laporan Pemeriksaan Pajak : Laporan mengenai hasil pemeriksaan yang disusun oleh
Pemeriksa pajak dengan ringkas, jelas dan sesuai ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan.
7. Bukti Permulaan : Keadaan dan/atau bukti-bukti, baik berupa keterangan tulisan,
perbuatan, atau benda-benda yang dapat memberikan petunjuk bahwa suatu pidana sedang
atau telah terjadi yang dilakukan oleh WP yang dapat menimbulkan kerugian pada negara.
8. Pemeriksaan bukti permulaan : Pemeiksaan pajak untuk mendapatkan bukti permulaan
tentang adanya dugaan telah terjdi tindak pidana di bidang perpajakan.
Tujuan Pemeriksaan
Hak Wajib Pajak Apabila Dilakukan Pemeriksaan
Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis pemeriksaan
lapangan dan kantoran.
1. Meminta pemeriksa untuk menunjukan tanda pengenal dan surat perintah.
2. Meminta pemeriksa untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis untuk melaksanakan
pemeriksaan lapangan.
3. Meminta pemeriksa pajak untuk memberikan penjelasan dilaksanakannya pemeriksaan.
4. Meminta pemeriksa pajak untuk menunjukan surat tugas apabila susunan tim berubah.
5. Menerima surat pemberitahuan hasil pemeriksaan.
6. Menghadiri pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam jangka waktu yang ditentukan.
7. Mengajukan permohonan melakukan pembahasan tim pemeriksa, apabila terjadi
perbedaan pendapat antara WP dengan pemeriksa.
8. Memberikan penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan melalui pengisian formulir.
9. Mengajukan pengaduan bila kerahasiaan usaha dibocorkan. Untuk jenis pemeriksaan
lapangan.
Hal-hal lain yang perlu diketahui adalah pemeriksaan pajak dapat dilakukan kelompok
pemeriksa. Pemeriksaan dapat dilakukan di kantor atau di tempat WP meliputi tahun-tahun
yang lalu maupun berjalan. Apabila WP tidak memberikan kesempatan kepada pemeriksa
untuk memeriksa hal-hal yang terkait. Maka pemeriksa pajak berwenang melakukan
penyegelan.
Pelaksanaan Pemeriksaan
1. Dalam pemeriksaan lapangan,pemeriksa pajak berwenang
o Memeriksa atau meminjamkan buku,catatan dan dokumen pendukung lainnya
o Meminta keterangan lisan atau tertulis dari WP yang diperiksa
o Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat menyimpan barang
yang dianggap penting serta melakukan pemeriksaan di tempat tersebut.
o Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut apabia WP tidak
memeberikan kesempatan untuk memasuki tempat tersebut.
o Meminta keterangan yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan
dengan WP yang diperiksa.
3. Apabila pada saat dilakukan Pemeriksaan Lapangan, Wajib Pajak atau kuasanya tidak
ada di tempat, maka pemeriksaan tetap dapat dilaksanakan sepanjang ada pihak yang
dan mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak.
Menguji Kebenaran fisik dilakukan untuk meyakini keberadaan dan kepemilikan aktiva
yang dipergunakan dalam kegiatan usaha WP
1. Menginspeksi dilakukan untuk memeriksa dengan seksama prosedur operasi dan
proses produksi sehingga pemeriksaan dapat memperoleh data yang relevan
2. Merekonsiliasi yaitu mencocokkan saldo dari dua sumber yang berbeda mengenai hal
yang sama
3. Mencocokkan laporan keuangan komersial yang disusun berdasarkan standar akuntansi
keuangan yang disusun berdasarkan ketentuan perpajakan
4. Mengecek yaitu untuk mencocokan kembali benar tidaknya perhitungan sistematis
yang dilakukan oleh WP
5. Melakukan verifikasi yaitu untuk meneliti dan menentukan kebenaran suatu laporan
PENYEGELAN
Dilakukan dengan alasan:
1. Wajib Pajak tidak memberi kesempatan kepada pemeriksa untuk memaskin tertentu
2. Wajib Pajak tidak berada ditempat pada saat pemeriksaan
3. Wajib Pajak menolak memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
4. Sebagai upaya pengamanan sebelum pemeriksaan dilakukan.
Pemeriksa membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Hasil pemeriksaan harus
diberitahukan kepada Wajib Pajak bila terdapat perbedaan antara Surat Pemberitahu
(SPT) dengan hasil pemeriksaan.
Penyidikan Pajak
Serangkaian yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti
yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi
serta menemukan tersangkanya. Terkait pengertian tersebut ada beberapa tujuannya
yaitu Tindak pidana menjadi terang,menemukan tersangka serta mengetahui besarnya
pajak yang digelapkan.Adapun beberapa perbuatan dari tindak pidana di bidang
perpajakan salah satunya yaitu Dapat menimbulkan kerugian bagi pendapatan negara.
Wewenang penyidik
1. Menerima, mencari, mengumpulkan keterangan atau laporan dengan tindak pidana
agar laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.
2. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau
badan tentang kebenaran perbuatan
3. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi.
4. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan
5. Menghentikan penyidikan