Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Gusti Ayu Kadek Anggreni Sari

No :10/ NIM: 2315654044


Kelas : 2A AKP

➢ Pengertian Pemeriksaan
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,
keterangan, dan atau bukti dilaksanakan secara objektif dan professional berdasarkan suatu
standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan atau
untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
➢ Tujuan Pemeriksaan
Pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka menguji pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib
Pajak dilakukan dengan menelusuri kebenaran Surat Pemberitahuan, pembukuan atau
pencatatan, dan pemenuhan kewajiban perpajakan lainnya dibandingkan dengan keadaan
atau kegiatan usaha sebenarnya dari Wajib Pajak. Selain itu, pemeriksaan dapat juga
dilakukan untuk tujuan lain seperti :
1. pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan.
2. penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak.
3. pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
4. Wajib Pajak mengajukan keberatan.
5. pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.
6. pencocokan data dan/atau alat keterangan.
7. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil.
8. penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai.
9. pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak.
10. penentuan saat mulai berproduksi sehubungan dengan fasilitas perpajakan.
11. pemenuhan permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda.
➢ Ruang Lingkup Pemeriksaan
Ruang lingkup pemeriksaan pajak di Indonesia dibedakan menjadi dua, yakni pemeriksaan
kantor dan pemeriksaan lapangan.

1. Pemeriksaan Kantor
Pemeriksaan kantor merupakan pemeriksaan yang dilakukan di kantor Ditjen Pajak.
Tujuan dari pemeriksaan kantor guna menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dilakukan dalam waktu paling lama 4 bulan terhitung sejak tanggal wajib pajak
memenuhi surat panggilan dalam rangka pemeriksaan kantor sampai dengan dengan SPHP
disampaikan ke wajib pajak.
Waktu dapat diperpanjang paling lama 2 bulan, kecuali untuk pemeriksaan atas keterangan
lain yang berupa data konkret yang dilakukan dengan pemeriksaan kantor tidak bisa
diperpanjang.
perpanjangan jangka waktu pengujian pemeriksaan kantor dilakukan dalam hal-hal berikut
ini:
• Pemeriksaan kantor diperluas ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak
lainnya.
• Terdapat konfirmasi permintaan data/keterangan kepada pihak ketiga.
• Ruang lingkup pemeriksaan pajak di kantor meliputi seluruh jenis pajak dan/atau
berdasarkan pada pertimbangan kepala unit pelaksana pemeriksaan. Pemeriksaan
kantor ini dilakukan di kantor DJP atau Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
2. Pemeriksaan Lapangan
Pemeriksaan lapangan merupakan pemeriksaan yang dilakukan di tempat kegiatan
usaha, tempat tinggal wajib pajak, atau tempat lainnya yang sudah ditentukan oleh Direktur
Jenderal Pajak (Ditjen Pajak). Pemeriksaan lapangan biasanya akan dilakukan dalam
jangka waktu paling lama 6 bulan, terhitung sejak Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
Lapangan diberikan atau disampaikan ke wajib pajak bersangkutan sampai tanggal Surat
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan Pajak (SPHP) disampaikan ke wajib pajak.
pemeriksaan lapangan ini bisa diperpanjang 2 bulan, apabila terjadi hal-hal seperti berikut
ini:
• Pemeriksaan lapangan diperluas ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun
Pajak lainnya.
• Terdapat konfirmasi atau permintaan data/keterangan kepada pihak ketiga.
• Ruang lingkup pemeriksaan lapangan meliputi seluruh jenis pajak atau berdasarkan
pada pertimbangan kepala unit pelaksanaan pemeriksaan. Sedangkan terkait
dengan: Wajib pajak kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi, wajib
pajak dalam satu grup, atau wajib pajak yang terindikasi melakukan transaksi
transfer pricing atau transaksi khusus lain yang memungkinkan adanya rekayasa
transaksi keuangan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lamanya 6 bulan
dan dapat dilakukan paling banyak 3 kali sesuai dengan kebutuhan waktu untuk
melakukan pengujian.
➢ Tata cara pemeriksaan
Tata Cara atau Tahapan Pemeriksaan Pajak
1. Pemeriksaan pajak diawali dengan penyampaian Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
Lapangan atau pengiriman Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor.
Apabila kondisi tidak memungkinkan, seperti pandemi covid-19, maka pemeriksaan
pajak bisa dilaksanakan secara online atau daring.
2. Hasil pemeriksaan harus diberitahukan dan disampaikan kepada Wajib Pajak melalui
penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) yang dilampiri dengan
daftar temuan hasil pemeriksaan dan mencantumkan dasar hukum atas temuan tersebut.
3. Pemeriksaan pajak untuk pengujian kepatuhan Wajib Pajak diakhiri dengan pembuatan
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), serta produk hukum yang bisa berupa SKPKB,
SKPKBT, SKPN, SKPLB. Sementara itu, pemeriksaan untuk tujuan lain diakhiri
dengan menerbitkan LHP berisikan usulan diterima atau ditolaknya permohonan wajib
pajak.

Anda mungkin juga menyukai