Anda di halaman 1dari 2

Jika disimpulkan Perbedaan Pemeriksaan Pajak yakni :

1. Lokasi
Pemeriksaan kantor dilaksanakan di kantor Dirjen Pajak sedangkan Pemeriksaan lapangan
dilakukan di tempat Wajib Pajak
2. Jatuh Tempo
Pemeriksaan kantor Jangka Waktu Pengujian paling lama 6 bulan sedangkan Pemeriksaan
lapangan Jangka Waktu Pengujian paling lama 4 bulan, keduanya dihitung sejak dihitung
sejak surat pemberitahuna pemeriksaan pajak lapangan sampai tanggal surat pemberitahuan
hasil pemeriksaan disampaikan kepada wajib pajak.
3. Ruang lingkup
Pemeriksaan kantor sebatas pada dokumen yang diminta semisal,laporan keuangan
audit,bukti bukti kepemilikan usaha dll , sedangkan Pemeriksaan lapangan lebih luas bukan
hanya dokumen namun juga pengecekan langsung ke lokasi lokasi yang diidentifkasi/
dicurigai dan tentunya sekaligus mencocokan data yang ada dalam dokumen.

Secara keseluruhan hak yang diterima WP dalam setiap jenis pemeriksaan sama yakni :

1. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa


Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan;
2. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis
sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan;
3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan
tujuan Pemeriksaan;
4. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Surat Tugas apabila susunan
Tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;
5. Menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;
6. Menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan;
7. Mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan oleh Tim Pembahas, dalam
hal terdapat perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak dalam
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan; dan
8. Memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa
Pajak melalui pengisian formulir Kuesioner Pemeriksaan;
9. Mengajukan pengaduan apabila kerahasiaan usaha dibocorkan kepada pihak lain yang
tidak berhak.

Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan pajak rutin ini dilakukan karena berhubungan dengan pemenuhan hak atau
pelaksanaan kewajiban perpajakan WP, antara lain:
1. Kriteria Menyampaikan SPT rugi. melaporkan SPT rugi, maka harus mengetahui
kapan perusahaan didirikan agar dapat ditentukan tarif pajaknya final 0,5% ( CV 4
tahun , PT 3 tahun ) namun jika sudah melebihi batas waktu tersebut di kenakan tarif
umum, dengan melampirkan Laporan Laba rugi rekonsiliasi yang menyatakan Rugi
yang telah di buat karyawan yang bersertifikat brevet dan di verifikasi konsultan pajak
yang memiliki izin praktik
2. Kriteria Menyampaikan SPT Tahunan PPh atau SPT Masa PPN yang menyatakan LB
restitusi.
3. Menyampaikan SPT Tahunan PPh atau SPT Masa PPN yang menyatakan LB tidak
disertai permohonan pengembalian kelebihan.
4. Menyampaikan SPT Masa PPN LB kompensasi.
5. Sudah mendapat pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak.
6. Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, atau akan meninggalkan
Indonesia selamanya.
7. Melakukan perubahan tahun buku, metode pembukuan, dan penilaian aktiva tetap.

begitu juga dengan jenis pengajuan lainnya, dan jika selama pemeriksaan ditemukan
kejanggalan seperti indikasi adanya pelanggaran aturan pajak akan dilakukan pemeriksaan
khusus.

Anda mungkin juga menyukai