Tujuan Pemeriksaan
Kriteria Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Ruang Lingkup Pemeriksaan terdiri atas semua jenis pajak (all taxes), PPh
Badan/Orang Pribadi, PPN,PPh Pemotongan dan Pemungutan, dan lain-lain, baik
untuk satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Pajak Tahunan,
baik tahun-taun lalu maupun tahun berjalan.
JENIS PEMERIKSAAN
Pembahasan akhir hasil pemeriksaan adalah pembahasan antara wajib pajak dan
pemeriksa pajak atas temuan pemeriksaan yang hasilnya dituangkan dalam berita
acara pembahasan akhir hasil pemeriksaan. Berita acara itu ditandatangani kedua
belah pihak dan berisi koreksi pokok pajak terutang, baik yang disetujui maupun
yang tidak disetujui, dan perhitungan sanksi administrasi. Definisi tersebut
sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 angka 16 Peraturan Menteri Keuangan No.
17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.03/2021 (PMK
17/2013 jo PMK 18/2021).
Undangan tersebut harus disampaikan kepada wajib pajak dalam jangka waktu
paling lama 3 hari kerja terhitung sejak diterimanya tanggapan tertulis atas SPHP
dari wajib pajak sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan, atau sejak
berakhirnya jangka waktu tersebut dalam hal wajib pajak tidak menyampaikan
tanggapan tertulis atas SPHP.
Sementara itu, apabila wajib pajak setuju atas hasil pemeriksaan dan tidak hadir
dalam pembahasan, maka dokumen yang dibuat adalah berita acara
ketidakhadiran wajib pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, berita
acara pembahasan akhir hasil pemeriksaan, dan ikhtisar hasil pembahasan akhir.
Kemudian, apabila wajib pajak membuat surat tanggapan dan hadir dalam
pembahasan sesuai dengan waktu yang ditentukan, wajib pajak dan pemeriksa
pajak melakukan pembahasan sesuai dengan surat tanggapan tersebut. Hasil
pembahasannya dituangkan dalam risalah pembahasan. Begitu pun jika wajib
pajak tidak memberikan tanggapan, tetapi hadir dalam pembahasan sesuai dengan
surat undangan. Wajib pajak dan pemeriksa pajak melakukan pembahasan dan
menuangkannya dalam risalah pembahasan. Adapun persetujuan atau
ketidaksetujuan beserta alasannya dapat disampaikan langsung kepada pemeriksa
pajak pada saat pembahasan.
Selain itu, jika wajib pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis dan tidak hadir
dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, pemeriksa pajak tetap membuat
risalah pembahasan berdasarkan SPHP, berita acara ketidakhadiran wajib pajak
dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, dan berita acara pembahasan akhir
hasil pemeriksaan yang dilampiri dengan ikhtisar hasil pembahasan akhir.