Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M.

ALDIFANUR PRATAMA
NIM : 2001703010015
MATA KULIAH : PRAKTIKUM PEMERIKSAAN PAJAK

PEMERIKSAAN PAJAK

Pemeriksaan pajak adalah: “Serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengelola data dan
atau informasi lain untuk menguji kepatuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan perpajakan. Hukum dan regulasi”.

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan.

Jadi, pemeriksaan ini merupakan bagian terakhir dari pengendalian proses perpajakan untuk
memastikan Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dengan benar, jelas dan
lengkap.

Pemeriksaan menurut tujuannya diterangkan sebagai berikut:

1. Bertujuan untuk Menguji Kepatuhan


2. Pemeriksaan Tujuan Lain

Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan terbagi dalam:

1. Pemeriksaan Khusus, dilakukan karena adanya indikasi ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban


perpajakan, baik berdasarkan data konkret maupun hasil analisis risiko.
2. Pemeriksaan Rutin, merupakan pemeriksaan yang dilakukan sehubungan dengan pemenuhan
hak dan/atau pelaksanaan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK

Sebagai bagian akhir dari proses pengendalian pajak, pemeriksaan penting untuk dilakukan dan memiliki
tujuan untuk menguji kepatuhan kewajiban perpajakan, meliputi:

1. SPT lebih bayar, termasuk yang telah diberikan pendahuluan pajak kembali.
2. Kehilangan SPT.
3. Keterlambatan SPT, yaitu melebihi jangka waktu surat peringatan yang disampaikan.
4. Menggabungkan, mengkonsolidasikan, memperluas, melikuidasi, membubarkan, atau akan
meninggalkan Indonesia untuk selamanya.
5. Menyampaikan SPT yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis yang
menunjukkan kewajiban perpajakan WP tidak terpenuhi.
Tujuan tambahan lainnya, yaitu:

1. Penerbitan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(PKP) secara jabatan
2. Penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP berdasarkan permohonan Wajib
Pajak
3. Penentuan saat produksi dimulai
4. Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil
5. Penetapan besarnya biaya pada tahapan eksplorasi
6. Penagihan pajak
7. Keberatan
8. Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto
9. Penghapusan NPWP dan/atau pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan

SUMBER :

www.pajak.go.id

www.tristantaxpro.co.id

Anda mungkin juga menyukai