Anda di halaman 1dari 4

FASE PENETAPAN PEMERIKSAAN PAJAK

Nama : Arya Ryanjaya

NIM (Absen) : 2117051235 (20)

Pemeriksaan pajak merupakan kegiatan menghimpun serta mengolah data, keterangan, dan
bukti yang dilakukan secara objektif serta profesional berdasarkan standar pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan. Sedangkan orang yang melakukan
pemeriksaan pajak adalah PNS atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak yang
diberi wewenang, tugas, serta tanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan perpajakan. Tujuan
pemerikasaan pajak yaitu untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam
rangka memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada WP, terakhir tujuan lain
dalam melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Hak Wajib Pajak apabila dilakukan pemeriksaan contohnya, pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan, Pemeriksaan
Kantor, dan pelaksaan pemeriksaan untuk tujuan lain dengan jenis Pemeriksaan Lapangan,
Pemeriksaan Kantor. Begitu pula dengan kewajiban WP apabila dilakukan pemeriksaan. Hal yang
perlu diketahui untuk pemeriksaan pajak yaitu pemeriksaan pajak dapat dilakukan Kelompok
Pemeriksa, pemeriksaan dapat dilaksanakan di kantor pemeriksaan atau di tempat WP meluputi
tahun lalu maupun tahun berjalan, dan terakhir apabila WP tidak memberi kesempatan kepada
pemeriksa pajak untuk memasuki tempat atau ruangan tertentu dan menolak memberi bantuan
guna kelancaran pemeriksaan, maka pemeriksa pajak berwenang melakukan penyegelan. Adapun
jenis-jenis pemeriksaan, yaitu:

• Pemeriksaan lengkap yaitu pemeriksaan yang dilakukan ditempat WP meliputi seluruh


jenis pajak, atau tujuan lain baik tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya yang
dilakukan dengan menerapkan Teknik Pemeriksaan yang lazim digunakan dalam
pemeriksaan pada umumnya.
• Pemeriksaan sederhana lapangan yaitu pemeriksaan pajak yang meliputi seluruh jenis
pajak atau tujuan lain baik tahun berjalan atau tahun sebelumnya yang dilakukan dengan
menerapkan teknik-teknik pemeriksaan dengan bobot dan kedalaman yang sederhana.
• Pemeriksaan sederhana kantor yaitu pemeriksaan pajak meliputi jenis pajak tertentu untuk
tahun berjalan atau tahun sebelumnya yang dilakukan dengan menerapkan dengan bobot
dan kedalaman yang sederhana.

Unsur-unsur pokok dalam pemeriksaan pajak dapat dilakukan sebagai berikut, yaitu,
informasi terukur dengan kriteria tetap, untuk proses pemeriksaan pajak dimulai dengan mencari,
menghimpun dan mengolah informasi tertuang dalam Surat Pemberitahuan (SPT) diisi oleh WP
yang sesuai dengan sistem self assessment. Kedua satuan usaha, yaitu setiap akan melakukan
pajak, ruang lingkup pemeriksaan harus dinyatakan secara jelas. Ketiga mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti, yang maksudnya adalh segala informasi yang dipergunakan oleh
pemeriksa pajak untuk menentukan informasi terukur yang diperiksa melalui evaluasi agar sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dan terakhir pemeriksa yang kompoten dan independent,
yaitu setiap pemeriksa pajak harus memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang cukup
agar dapat memahami kriteria yang dipergunakan. Pemeriksaan pajak penting dilakukan karena,
hal ini dapat dilakukan seperti, SPT menunjukan kelebihan pembayaran pajak dan atau rugi, SPT
tidak disampaikan atau disampaikan tidak tepat waktu yang telah ditetapkan, dan SPT memenuhi
kriteria yang ditentukan oleh Direktur Jendral Pajak. Tujuan lain pemeriksaan pajak dalam
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yaitu:

• Pemberian atau pencabutan NPWP dan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(PPKP);
• Penentuan besarnya jumlah angsuran pajak untuk WP baru;
• Wajib Pajak yang mengajukan keberatan dan banding;
• Pengumpulan bahan guna menyusun norma perhitungan;
• Percocokan data atau alat keterangan;
• Penentuan WP berlokasi di daerah tertentu;
• Penentuan tempat tertuang Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Penghasilan Pasal 21.

Teknik dan metode pemeriksaan yaitu ada teknik pemeriksaan (Audit technique) adalah
cara mendapatkan pembuktian dan dikenal dengan istilah memeriksa (to examine), menganalisis
(to analyze), mengecek (to check), membandingkan, konfirmasi, fotting, menginfeksi (to inpect),
merekonsiliasi, testing atau sampling, menelusuri (to trace), dan memeriksa dokumen dasar
(voting). Pelaksaan pemeriksaan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode langsung dan
metode tidak langsung. Tata cara pemeriksaan yaitu dilakukan oleh seorang pemeriksa atau
lebih, bila WP atau kuasanya tidak memperlihatkan/meminjamkan buku, tidak mengizinkan
memasuki tempat tertentu dan tidak memberikan keterangan yang diperlukan maka WP harus
menandatangi surat pernyataan pemeriksaaan, bedasarkan hasil pemeriksa lapangan yang disetejui
dibuatkan Laporan Pemeriksaan Pajak (LP2), dan diterbitkan SKP dan STP sejauh tidak ada
tindakan penyidikan, selanjutnya temuan dalam pemeriksaan lengkap yang tidak disetujui
Sebagian atau tidak disetujui seluruhnya oleh WP maka dilakukan Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan (PAHP), terakhir laporan pemeriksaan akhir yang dibuat harus diberitahukan kepada
WP, dengan tujuan konsekuensi dari self assessment system, bahan bagi WP untuk mengajukan
keberatan, bahan untuk WP melakukan penyesuaian pembukuan. Norma dan pedoman
pemeriksaan yang dilakukan dengan Norma Pemeriksaan yang berkaitan dengan Pemeriksa Pajak,
Pemeriksaan, dan WP. Adapun penyegelan yang dilakukan dengan alasan yaitu:

• Wajib pajak tidak memberi kesempatan kepada pemeriksa untuk memasuki ruang tertentu;
• Wajib pajak tidak berada di tempat pada saat pemeriksaan;
• Wajib pajak menolak memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan;
• Sebagai upaya pengamanan sebelum pemeriksaan dilakukan.

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) harus diberitahukan kepada Wajib Pajak terdapat perbedaan
antara SPT dengan hasil permeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan secara operasional pada dasarnya
meliputi kegiatan untuk:

• Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat WP dalam hal Surat Pemberitahuan Wajib


Pajak menyatakan lebih bayar.
• Menguji kelengkapan dan kebenaran materil dari pengisiian Surat Pemberitahuan.
• Menentukan kepastian tentang keadaan WP yang sebenarnya baik dari segi administrasi
maupun potensi fiskalnya.
• Mengawasi dan membina kepatuhan pemenuhan kewajiban WP dalam memenuhi
ketentuan perundang-undangan perpajakan.
DAFTAR PUSTAKA

Yasa, I Nyoman Putra. (2021). Dasar-Dasar Perpajakan di Indonesia. Singaraja

Cermati.com. (2019). Jenis-Jenis Pemeriksaan Pajak yang Perlu Diketahui Wajib Pajak.
https://www.cermati.com/artikel/amp/jenis-jenis-pemeriksaan-pajak-yang-perlu-
diketahui-wajib-pajak

ONLINEPAJAK. (2018). Semua Hal yang Perlu Diketahui Wajib Pajak dari Pemerikaan
Pajak. https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/semua-hal-yang-perlu-diketahui-
wajib-pajak-dari-pemeriksaan-pajak

Anda mungkin juga menyukai