Anda di halaman 1dari 6

Universitas Stikubank Semarang

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

UJIAN TENG AH SEMESTER GENAP TAHUN 20 20/2021

Nama : Warna Dwi Safitri


Nim : 18.05.52.2059
Kelas : R2 A4 Akuntansi
M atkul : Audit Pajak

JAW ABAN :

1. Pentingnya Pem eriksaan Pajak

Dalam melakukan pemeriksaan pajak, Dirjen pajak punya dua tujuan. Pertama,
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan kedua, untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang -undangan
perpajakan.

2 Jenis Jenis pem eriksaan pajak :

 Pemeriksaan Lapangan

Pemeriksaan lapangan dilakukan di tempat tin ggal, tempat usaha, atau tempat
bekerja W P, serta tempat lain yang dianggap perlu.

 Pemeriksaan Kantor

Pemeriksaan Kantor dilakukan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak atau Kantor


Pelayanan Pajak.

Perbedaan Pem eriksaan Khusus dan Rutin

 Pem eriksaan Khusus, dilakukan karena adanya indikasi ketidakpatuhan


pemenuhan kew ajiban perpajakan, baik berdasarkan data konkret maupun
hasil analisis risiko.
 Pem eriksaan Rutin, merupakan pemeriksaan yang dilakukan sehubungan
dengan pemenuhan hak dan/atau pelaksanaan kewajiban perpajakan W ajib
Pajak.

3. Tahapan Persiapan Pem eriksaan Pajak

1) Tahap Persiapan Pem eriksaan

Persiapan pem eriksaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh


pemeriksa sebelum melak sanakan tindakan pemeriksaan dan meliputi kegiatan
sebagai berikut:
a) M empelajari berkas w ajib pajak /berkas data
b) M enganalisis SPT dan laporan keuangan wajib pajak
c) M engidentifikasi masalah
d) M elakukan pengenalan lokasi wajib pajak
e) M enentukan ruang lingkup pemeriksaan
f) M enyusun program pemeriksaan
g) M enentukan buku-buku dan dokumen yang akan dipinjam
h) M enyediakan sarana pemeriksaan

2) Tahap Pelaksanaan Pem eriksaan

Pelaksanaan pemerik saan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pemeriksa


dan meliputi:
-M emeriksa di tempat W ajib Pajak,
-M elakukan penilaian atas Sistem Pengendalian Intern,
-M emutakhirkan ruang lingkup dan program pemeriksaan,
-M elakukan pemeriksaan atas buku -buku, catatan-catatan, dan dokumen-dokumen,
-M elakukan konfirmasi kepada pihak ketiga,
-M emberitahukan hasil pemeriksaan kepada W ajib Pajak,
-Closing Conference.

3) Tahap Pelaporan Pem eriksaan


Laporan pemeriksaan pajak laporan yang dibuat oleh pemeriksa pajak pada akhir
pelaksanaan pemeriksaan yan g merupakan ikhtisar dan penuangan semua hasil
tugas pemeriksaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

4. Hak W ajib Pajak dalam Pem eriksaan Pajak

Dalam pelaksanaan Pemerik saan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban


perpajakan, W ajib Pajak berhak (PM K No. 184/PM K.03/2015 Pasal 13):

 meminta kepada Pemeriksa untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemerik sa


Pajak dan Surat Pemberitahuna Pemeriksaan (SP2);
 meminta kepada Pemeriksa untuk memberikan Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan dalam hal pemeriksaan dilakukan dengan jenis
pemeriksaan lapangan;
 meminta kepada Pemeriksa untuk memperlihatkan surat yang berisi
perubahan tim Pemeriksa apabila susunan keanggotaan tim pemeriksa
mengalami perubahan;
 meminta kepadaPemerik sa untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan
tujuan pemeriksaan;
 menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPH P)
 menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah
ditentukan
 mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality
Assurance Pemeriksaan , dalam hal masih terdapat hasil Pemeriksaan yan g
terbatas pada dasar hukum koreksi yang belum disepakati antara Pemeriksa
Pajak dengan W ajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,
kecuali untuk Pemeriksaan atas keterangan lain berupa data konkret yang
dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Kan tor sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (3) huruf a; dan
 memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh
Pemeriksa melalui pengisian kuesioner pemeriksaan .
 Kew ajiban W ajib Pajak ketika sedang dalam pemeriksaan pajak dapat
dibedakan berdasarkan Jenis Pemeriksaan yan g dilaksanakan , sebagai berikut:

Kewajiban W ajib Pajak dalam Pem eriksaan Lapangan


Kewajiban W ajib Pajak dalam Pemeriksaan Lapangan, antara lain (PM K No.
184/PM K.03/2015 Pasal 14 ayat 1):

 M emperlihatkan dan/atau meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen


yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang
berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan
bebas W ajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;
 memberikan kesempatan untuk men gakses dan/atau mengunduh data yang
dikelola secara elektron ik;
 memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruang,
barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga
digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat
memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan
usaha, pekerjaan bebas W ajib Pajak, atau objek yang terutang pajak serta
meminjamkannya kepada Pemeriksa Pajak;
 memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, yang dapat berupa:

 menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya W ajib Pajak apabila


dalam mengakses data yang d ikelola secara elektronik memerlukan peralatan
dan/atau keahlian khusus;
 memberikan bantuan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang
bergerak dan/atau tidak bergerak; dan/atau
 menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan
dalam hal Pemeriksaan dilakukan di tempat W ajib Pajak;
 menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP; dan
 memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan.
Kewajiban W ajib Pajak dalam Pem eriksaan Kantor
Dalam pelaksanaan Pemerik saan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Kantor, W ajib Pajak wajib (PM K No.
184/PM K.03/2015 Pasal 14 ayat 2):

 memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan sesuai dengan


w aktu yang ditentukan

 memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen


yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk
data yang dikelola secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan
yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas W ajib Pajak, atau objek yang
terutang pajak;
 memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan;
 menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP;

 meminjamkan KKP yang dibuat oleh akuntan publik; dan


 memberikan keterangan lisan atau tertulis yang diperlukan.

5. Dalam peraturan M enteri K euagan Nom or 199/PM K.03/2007 tert uang di


pasal 18 m enyebutkan bah wa :

Dalam hal pegaw ai W ajib Pajak yang diminta mewakili W ajib Pajak sebagaimana
dimaksud pada huruf c menolak untuk membantu kelancaran peeriksaan W ajib pajak
tersebut harus menandatangani surat pernyataan penolakan membantu kelancaran
Pemeriksaan .

dalam hal pegaw ai W ajib Pajak menolak untuk menandatangani surat pernyataan
penolakan membantu kelancaran, Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf d,
Pemeriksa Pajak membuat berita acara penolakan membantu kelancaran
Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak .

Surat pernyataan penolakan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), atau
berita acara penolakan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), atau berita
acara tidak dipenuhinya panggilan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada a yat (3),
atau surat pernyataan penolakan membantu kelancaran Pemeriksaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) huruf d, atau berita acara penolakan membantu kelancaran
Pemeriksaan sebagaimana dimak sud pada ayat (4) huruf e, dapat dijadikan dasar
untuk penetapan pajak secara jabatan atau diusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan .

Anda mungkin juga menyukai