Nim : 20212092
2. Tahapan Pemeriksaan
Pemeriksaan dimulai dengan penyampaian Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan
atau pengiriman surat panggilan dalam rangka pemeriksaan kantor.
Hasil pemeriksaan harus diberitahukan kepada Wajib Pajak melalui penyampaian Surat
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) yang dilampiri dengan daftar temuan hasil
pemeriksaan dengan mencantumkan dasar hukum atas temuan tersebut.
Pemeriksaan dalam pengujian kepatuhan Wajib Pajak diakhiri dengan pembuatan Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) dan produk hukum yang dapat berupa:
Pemeriksaan untuk tujuan lain ditutup dengan diterbitkannya LHP yang berisi usulan
diterima atau ditolaknya permohonan WP.
3. Dasar Hukum Pemeriksaan Pajak
1) Pasal 31 UU KUP RI Nomor 28 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.03/2013 (peraturan disempurnakan di 184/PMK.03/2015).
Pada UU KUP RI Nomor 28 Tahun 2007 pasal 31 dikatakan bahwa Tata cara
pemeriksaan pajak dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
yang berlaku.
PMK yang mengatur mengenai tata cara pemeriksaan adalah PMK Nomor
17/PMK.03/2013 dimana PMK tersebut telah disempurnakan di PMK Nomor
184/PMK.03/2015. Dalam PMK ini dibahas mengenai ketentuan umum
pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, dan ketentuan
lain mengenai pemeriksaan pajak.
Referensi : https://www.belasting.id/ekonomi/79828/Headlines-Hari-Ini-Perusahaan-
Anggota-Astra-Otoparts-Menang-Sengketa-Pajak/