Anda di halaman 1dari 5

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Pajak


Standard Operating Procedure
TATA CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN
PENYUSUNAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN UNTUK
MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK
Revisi : Nomor : KPP50-0058

Tanggal : 24 November 2014 Halaman : 1 dari 5

A. Deskripsi :
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pelaksanaan Pemeriksaan pajak dan
penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan untuk jenis Pemeriksaan Lapangan dan
Pemeriksaan Kantor untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan di Kantor
Pelayanan Pajak.

B. Dasar Hukum :
1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tanggal 7 Januari 2013 tentang
Tata Cara Pemeriksaan.
2. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2012 tanggal 3 Februari 2012
tentang Pedoman Penggunaan Metode Dan Teknik Pemeriksaan Untuk Menguji
Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-23/PJ/2013 tanggal 11 Juni 2013 tentang
Standar Pemeriksaan.

C. Surat Edaran Terkait :


1. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-08/PJ/2012 tanggal 2 Maret 2012
tentang Pedoman Penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
2. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-28/PJ/2013 tanggal 11 Juni 2013
tentang Kebijakan Pemeriksaan.

D. Pihak yang terkait :


1. Supervisor
2. Ketua Tim
3. Anggota Tim

E. Input :
1. Buku, catatan, dan/atau dokumen yang dipinjamkan oleh Wajib Pajak
2. Berita Acara Pemberian Keterangan
3. Keterangan dari pihak ketiga
4. Data lainnya yang diperoleh Pemeriksa.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak
Standard Operating Procedure
TATA CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN
PENYUSUNAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN UNTUK
MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK
Revisi : Nomor : KPP50-0058

Tanggal : 24 November 2014 Halaman : 2 dari 5

F. Output :
1. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)
2. Review Sheet KKP

G. Prosedur Kerja :
1. Setelah melakukan:
a. SOP Tata Cara Pemberitahuan dan Panggilan Pemeriksaan serta Pertemuan
dengan Wajib Pajak (Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan
Kewajiban Perpajakan);
b. SOP Tata Cara Peminjaman Dokumen Dalam Rangka Pemeriksaan Pajak;
c. SOP Tata Cara Permintaan Penjelasan Wajib Pajak dan Keterangan Kepada Pihak
Ketiga Dalam Rangka Pemeriksaan Pajak;
dan apabila diperlukan dapat melakukan:
a. SOP Tata Cara Permintaan Tenaga Ahli Dalam Rangka Pemeriksaan Pajak di
Kantor Pelayanan Pajak; dan/atau
b. Penyegelan Dalam Rangka Pemeriksaan (untuk Pemeriksaan Lapangan);
selanjutnya Tim Pemeriksa Pajak melakukan pengujian berdasarkan metode dan teknik
pemeriksaan sesuai dengan program pemeriksaan (audit program) yang telah disusun.
2. Ketua Tim dan Anggota Tim Pemeriksa menuangkan hasil pengujian dalam konsep
Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) dan selanjutnya menyampaikannya kepada
Supervisor.
KKP harus memberikan gambaran mengenai:
a. prosedur pemeriksaan yang dilaksanakan;
b. data, keterangan, dan/atau bukti yang diperoleh;
c. pengujian yang telah dilakukan; dan
d. simpulan dan hal-hal lain yang dianggap perlu yang berkaitan dengan pemeriksaan.
Pembuatan KKP harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. lengkap, yaitu seluruh proses pemeriksaan telah didokumentasikan;
b. akurat, yaitu bebas dari kesalahan baik kesalahan hitung maupun kesalahan
menyajikan informasi;
c. dibuat secara objektif dan profesional;
d. sistematis dan informatif;
e. dibuat sesuai dengan format yang berlaku; dan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak
Standard Operating Procedure
TATA CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN
PENYUSUNAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN UNTUK
MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK
Revisi : Nomor : KPP50-0058

Tanggal : 24 November 2014 Halaman : 3 dari 5

f. diparaf oleh Tim Pemeriksa, serta dicantumkan tanggal pembuatan dan


penelaahan.
3. Supervisor menelaah konsep KKP, memaraf, dan menuangkan hasil penelaahan dalam
Review Sheet KKP dan selanjutnya menyampaikan KKP dan Review Sheet KKP
kepada Ketua Tim dan Anggota Tim.
4. Ketua Tim dan Anggota Tim menatausahakan KKP yang telah ditelaah Supervisor.
Dalam hal terdapat KKP yang harus diperbaiki, Ketua Tim dan Anggota Tim melakukan
perbaikan dan menyampaikannya kepada Supervisor.
5. Proses selesai.

Jangka Waktu Penyelesaian:


1. Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan
dalam jangka waktu Pemeriksaan yang meliputi:
a. jangka waktu pengujian; dan
b. jangka waktu pembahasan akhir hasil Pemeriksaan dan pelaporan.
2. Dalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan, jangka waktu
pengujian adalah paling lama 6 (enam) bulan, yang dihitung sejak Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan disampaikan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau
anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak, sampai dengan tanggal Surat
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan disampaikan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa,
pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak.

Jangka waktu pengujian Pemeriksaan Lapangan dapat diperpanjang untuk jangka waktu
paling lama 2 (dua) bulan.

Perpanjangan jangka waktu pengujian Pemeriksaan Lapangan dilakukan dalam hal:


a. Pemeriksaan Lapangan diperluas ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun
Pajak lainnya;
b. terdapat konfirmasi atau permintaan data dan/atau keterangan kepada pihak ketiga;
c. ruang lingkup Pemeriksaan Lapangan meliputi seluruh jenis pajak; dan/atau
d. berdasarkan pertimbangan kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Jangka waktu pengujian Pemeriksaan Lapangan yang terkait dengan:


a. Wajib Pajak Kontraktor Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi;
b. Wajib Pajak dalam satu grup; atau
c. Wajib Pajak yang terindikasi melakukan transaksi transfer pricing dan/atau transaksi
khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan,
dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan dan dapat dilakukan
paling banyak 3 (tiga) kali sesuai dengan kebutuhan waktu untuk melakukan pengujian.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak
Standard Operating Procedure
TATA CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN
PENYUSUNAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN UNTUK
MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK
Revisi : Nomor : KPP50-0058

Tanggal : 24 November 2014 Halaman : 4 dari 5

Jangka Waktu Penyelesaian:


H.
3. Dalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Kantor, jangka waktu
pengujian adalah paling lama 4 (empat) bulan, yang dihitung sejak tanggal Wajib Pajak,
wakil, kuasa dari Wajib Pajak, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari
Wajib Pajak datang memenuhi Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor
sampai dengan tanggal Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan disampaikan kepada
Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib
Pajak.

Jangka waktu pembahasan akhir hasil Pemeriksaan dan pelaporan adalah paling lama 2
(dua) bulan, yang dihitung sejak tanggal Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
disampaikan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota yang telah
dewasa dari Wajib Pajak sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.
Jangka waktu pengujian Pemeriksaan Kantor dapat diperpanjang untuk jangka waktu
paling lama 2 (dua) bulan.

Perpanjangan jangka waktu pengujian Pemeriksaan Kantor dilakukan dalam hal:


a. Pemeriksaan Kantor diperluas ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun
Pajak lainnya;
b. terdapat konfirmasi atau permintaan data dan/atau keterangan kepada pihak ketiga;
c. ruang lingkup Pemeriksaan Kantor meliputi seluruh jenis pajak; dan/atau
d. berdasarkan pertimbangan kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

4. Apabila jangka waktu perpanjangan pengujian Pemeriksaan Lapangan atau


Pemeriksaan Kantor telah berakhir, Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan harus
disampaikan kepada Wajib Pajak.

5. Dalam hal Pemeriksaan dilakukan karena Wajib Pajak mengajukan permohonan


pengembalian kelebihan pembayaran pajak, jangka waktu pemeriksaan harus
memperhatikan jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B Undang-Undang KUP.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak
Standard Operating Procedure
TATA CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN
PENYUSUNAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN UNTUK
MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK
Revisi : Nomor : KPP50-0058

Tanggal : 24 November 2014 Halaman : 5 dari 5

H. Bagan Arus (Flowchart)


TATA CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENYUSUNAN KERTAS KERJA
PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

Ketua dan Anggota Tim Supervisor

Mulai

SOP Tata Cara


Pemberitahuan
SOP Tata Cara
dan Panggilan
Permintaan
Pemeriksaan serta
SOP Tata Cara Penjelasan Wajib
Pertemuan dengan
Peminjaman Pajak dan
Wajib Pajak
Dokumen Dalam Keterangan
(Pemeriksaan
Rangka Kepada Pihak
Untuk Menguji
Pemeriksaan Pajak Ketiga Dalam
Kepatuhan
Rangka
Pemenuhan
Pemeriksaan Pajak
Kewajiban
Perpajakan)
Buku, catatan, dan/atau
dokumen yang
dipinjamkan oleh Wajib
Pajak, Berita Acara
Pemberian Keterangan,
Keterangan dari pihak
ketiga dan Data lainnya

melakukan pengujian
berdasarkan metode
dan teknik pemeriksaan
sesuai dengan program
pemeriksaan (audit
program) yang telah
disusun

Menyusun dan
menuangkan hasil Konsep KKP Menelaah, dan
pemeriksaan dalam
memaraf
konsep KKP kemudian
menyampaikan

KKP dan Review sheet


KKP

Menatausahakan Tidak Ada perbaikan?

Ya

Selesai

Anda mungkin juga menyukai