Anda di halaman 1dari 66

PMK-184/PMK.

03/2015
TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK
(Pengganti PMK 199/PMK.03/2007 s.t.d.d. PMK 82/PMK.03/2011)

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Sistematika PMK Tata Cara Pemeriksaan

BAB V
BAB I
Penyampaian Kuesioner
Umum
Pemeriksaan

BAB II BAB VI
Tujuan Pemeriksaan Ketentuan Lain-Lain

BAB III
BAB VII
Pemeriksaan Untuk
Ketentuan Peralihan
Menguji Kepatuhan

BAB IV
BAB VIII
Pemeriksaan Untuk
Ketentuan Penutup
Tujuan Lain
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan 
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.

TUJUAN PEMERIKSAAN

1 dan/
2
atau
tujuan lain dalam
menguji kepatuhan rangka melaksanakan
pemenuhan kewajiban ketentuan peraturan
perpajakan perundang-undangan
perpajakan.
PEMERIKSAA
MENGUJI KEPATUHAN
N
PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
OUTLINE
PEMERIKSAAN MENGUJI KEPATUHAN

Ruang Lingkup, Kriteria, Jenis Pemeriksaan Penyegelan

Penolakan
Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan

Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksa Pajak Penjelasan WP dan Pihak Ketiga

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan


Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Jangka Waktu Pemeriksaan Pelaporan Hasil Pemeriksaan &
Pengembalian Dokumen
Penyelesaian Pemeriksaan
Pembatalan Hasil Pemeriksaan
Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)
Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT
Pemberitahuan/Panggilan Pemeriksaan Selama Pemeriksaan
& Pertemuan dengan Wajib Pajak
Usulan Pemeriksaan Bukper dan
Peminjaman Dokumen Penagguhan Pemeriksaan

Pemeriksaan Ulang
RUANG LINGKUP

Jenis Pajak :
satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak
Pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban Masa/Tahun Pajak :
perpajakan satu atau beberapa Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak
atau Tahun Pajak
dalam tahun-tahun
lalu maupun tahun
berjalan
Kriteria Pemeriksaan
Harus WP mengajukan permohonan pengembalian kelebihan
dilakukan pembayaran pajak (Pasal 17B UU KUP)

aa SPT LB selain Pasal 17B UU KUP

bb
WP telah diberikan pengembalian pendahuluan
kelebihan pajak
cc SPT Rugi;

penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi,


Pemeriksaan dd pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia
Menguji untuk selama-lamanya;
kepatuhan
Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau
ee metode pembukuan atau karena dilakukannya
Dapat penilaian kembali aktiva tetap WNE
dilakukan
Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT
ff melampaui jangka waktu dalam Surat Teguran yang
terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan
analisis risiko NEW

gg Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan


yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan
berdasarkan analisis risiko NEW
Jenis Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Restitusi Pasal 17B UU KUP
Selain Pasal 17B UU KUP

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Rutin Rutin Khusus

aa bb cc dd ee ff gg

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Kantor Lapangan Kantor Lapangan Lapangan

PENENTUAN JENIS
PEMERIKSAANNYA DIATUR OLEH
Apa itu Pemeriksaan DIREKTUR JENDERAL PAJAK
Lapangan dan Kantor ???
Pemeriksaan Restitusi Pasal 17B UU KUP

Dilakukan dengan pemeriksaan kantor dalam hal:

Laporan Keuangan Wajib Pajak untuk Tahun Pajak


1 yang diperiksa diaudit oleh akuntan publik atau
laporan keuangan salah satu Tahun Pajak dari 2
(dua) Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak yang
diperiksa telah diaudit oleh akuntan publik, dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian

Wajib Pajak tidak sedang dilakukan Pemeriksaan


Bukti Permulaan, penyidikan atau penuntutan tindak
2 pidana perpajakan, dan/atau Wajib Pajak dalam 5 (lima)
tahun terakhir tidak pernah dipidana karena
melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
Standar Pemeriksaan

Standar Pemeriksaan digunakan


sebagai ukuran mutu Pemeriksaan
yang diatur oleh Direktur Jenderal
Pajak yang merupakan capaian
minimum yang harus dicapai
Pemeriksa dalam melaksanakan
Pemeriksaan
STANDAR PEMERIKSAAN

Standar Umum

a. Telah mendapat pendidikan dan


pelatihan teknis yang cukup serta
memiliki keterampilan sebagai
Standar Pemeriksa Pajak,
Pelaksanaan b. Menggunakan keterampilannya secara
cermat dan seksama;
c. Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan
tercela, mengutamakan kepentingan
negara;
Standar d.Taat terhadap berbagai ketentuan
Pelaporan peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan
STANDAR PEMERIKSAAN
a) persiapan yang baik, sesuai dg tujuan Pemeriksaan
b) Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan pengujian
berdasarkan metode dan teknik Pemeriksaan sesuai
Standar Umum dengan program Pemeriksaan (audit program) yang telah
disusun
c) temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti
kompeten yang cukup dan berdasarkan
ketentuan perUU perpajakan;
d) dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang terdiri
dari seorang supervisor, seorang ketua tim, dan seorang
Standar atau lebih anggota tim, dan dalam keadaan tertentu ketua
Pelaksanaan tim dapat merangkap sebagai anggota tim.
e) dapat dibantu oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian tertentu, baik yang berasal dari Direktorat
Jenderal Pajak, maupun yang berasal dari instansi di luar
Direktorat Jenderal Pajak yang telah ditunjuk oleh
Direktur Jenderal Pajak, sebagai tenaga ahli
f) dapat dilakukan secara bersama-sama dengan tim
Standar pemeriksa dari instansi lain
Pelaporan g) dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal Pajak,
tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak,
tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib
Pajak, dan/atau atau tempat lain yang dianggap perlu
oleh Pemeriksa Pajak
h) dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan
dapat dilanjutkan di luar jam kerja
i) pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam
bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan;
STANDAR PEMERIKSAAN
a) LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat
Standar Umum ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai
dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan
Pemeriksa Pajak yang didukung temuan yang
kuat tentang ada atau tidak adanya penyimpangan
terhadap peraturan perundang-undangan
perpajakan, dan memuat pula pengungkapan
Standar informasi lain yang terkait dengan Pemeriksaan.
b) Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji
Pelaksanaan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
antara lain mengenai :
1. Penugasan Pemeriksaan;
2. Identitas Wajib Pajak;
3. Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
4. Pemenuhan kewajiban perpajakan;
Standar 5. Data/informasi yang tersedia;
Pelaporan 6. Buku dan dokumen yang dipinjam;
7. Materi yang diperiksa;
8. Uraian hasil Pemeriksaan;
9. Ikhtisar hasil Pemeriksaan;
10. Penghitungan pajak terutang;
11. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
Kewajiban Pemeriksa
1. menyampaikan surat pemberitahuan
pemeriksaan (pemeriksaan lapangan) atau 5. menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib
surat panggilan (pemeriksaan kantor) kepada Pajak dalam bentuk berita acara hasil

Pemeriksa
Kewajiban
Pemeriksa
Kewajiban
Wajib Pajak. pertemuan;
2. memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa 6. menyampaikan SPHP
Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan 7. memberikan hak hadir kepada WP dalam
3. Memperlihatkan Surat yang berisi perubahan rangka Pembahasan Akhir Hasil
Tim Pemeriksa Pajak kepada WP apabila Pemeriksaan pada waktu yang telah
susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami ditentukan;
perubahan; 8. Menyampaikan kuesioner pemeriksaan
4. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak kepada Wajib Pajak
dalam rangka memberikan penjelasan 9. Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak
mengenai: dalam memenuhi kewajiban perpajakannya
• alasan dan tujuan Pemeriksaan NEW sesuai dengan ketentuan peraturan
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan perundang-undangan perpajakan dengan
setelah pelaksanaan Pemeriksaan; menyampaikan saran secara tertulis
• hak Wajib Pajak untuk mengajukan
permohonan untuk dilakukan pembahasan
10. mengembalikan buku atau catatan,
dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dokumen yang dipinjam dari WP
Pemeriksa 11. merahasiakan kepada pihak lain yang tidak
Kewajiban
Pemeriksa
Kewajiban
dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum
disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib berhak segala sesuatu yang diketahui
Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil atau diberitahukan WP dalam rangka
Pemeriksaan; pemeriksaan
• Kewajiban dari WP untuk memenuhi
permintaan buku, catatan, dan/atau
dokumen yang menjadi dasar pembukuan
NEW atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang
akan dipinjam dari WP
Hak Wajib Pajak
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak 5. menerima Surat Pemberitahuan
untuk memperlihatkan Tanda Hasil Pemeriksaan;

Hak
Hak WP
Pengenal Pemeriksa Pajak dan
Surat Perintah Pemeriksaan; 6. menghadiri Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan pada waktu

WP
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak yang telah ditentukan;
untuk memberikan surat
pemberitahuan pemeriksaan 7. mengajukan permohonan untuk
sehubungan dengan pelaksanaan dilakukan pembahasan dengan Tim
pemeriksaan lapangan; Quality Assurance Pemeriksaan,
dalam hal masih terdapat hasil
3. meminta kepada Pemeriksa Pajak Pemeriksaan yang belum
untuk memperlihatkan surat yang disepakati antara Pemeriksa Pajak
berisi perubahan tim Pemeriksa dengan Wajib Pajak pada saat
Pajak apabila susunan tim Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksa mengalami perubahan; Pemeriksaan;
WP
Hak WP

4. meminta kepada Pemeriksa Pajak 8. memberikan pendapat atau


Hak

untuk memberikan penjelasan penilaian atas pelaksanaan


tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak
Pemeriksaan; melalui pengisian Kuesioner
  Pemeriksaan.
Wewenang Pemeriksa
1. Melihat/ meminjam buku atau catatan,

Pemeriksaan
dokumen

Pemeriksaan
1. Memanggil WP untuk datang ke kantor

lapangan
lapangan
2. mengakses dan/atau mengunduh data
yang dikelola secara elektronik; DJP
3. memasuki dan memeriksa tempat atau 2. Melihat/ meminjam buku atau catatan,
ruang, yang diduga digunakan untuk dokumen
menyimpan buku/catatan 3. meminta kepada Wajib Pajak untuk
/dokumen/uang/barang memberi bantuan guna
4. meminta kepada Wajib Pajak untuk kelancaran Pemeriksaan
memberi bantuan guna 4. meminta keterangan lisan dan/atau
kelancaran Pemeriksaan tertulis dari Wajib Pajak
5. melakukan penyegelan tempat atau 5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan
ruang tertentu serta barang bergerak yang dibuat oleh Akuntan Publik
dan/atau tidak bergerak; melalui Wajib Pajak
6. meminta keterangan lisan dan/atau
Pemeriksaan
Pemeriksaan 6. meminta keterangan dan/atau bukti
tertulis dari Wajib Pajak;
Kantor yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan WP
Kantor
7. meminta keterangan dan/atau bukti
yang diperlukan dari pihak ketiga yang melalui kepala UP2
mempunyai hubungan dengan WP
melalui kepala UP2
Kewajiban Wajib Pajak
1. Memperlihatkan/meminjamkan buku,
catatan, dokumen. 1. Memenuhi panggilan untuk datang

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Lapangan
Lapangan
menghadiri pemeriksaan
2. Memberi kesempatan pemeriksa untuk
mengakses/mengunduh data elektronik 2. Memperlihatkan/meminjamkan
catatan/dokumen
3. Memberi kesempatan pemeriksa untuk
memasuki tempat/ruang yang patut 3. Memberi bantuan guna kelancaran
diduga digunakan sebagai tempat pemeriksaan
menyimpan
buku/catatan/dokumen/uang /barang. 4. Menyampaikan tanggapan secara
tertulis atas SPHP
4. Memberi bantuan guna kelancaran
pemeriksaan 5. Meminjamkan kertas kerja
Pemeriksaan
Pemeriksaan pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan
5. Menyampaikan tanggapan secara Publik
tertulis atas SPHP
Kantor
Kantor

6. Memberikan lisan/tertulis yang


6. Memberikan keterangan lisan/tertulis diperlukan
yang diperlukan
Jangka Waktu Pemeriksaan
SPHP
7 Hari
Tanggapan Tertulis

Perpanjangan
Penyampaian 3 Hari
Tanggapan Tertulis
Jangka waktu sejak Surat
Pemberitahuan 3 Hari
Pemeriksaan Jangka waktu sejak
Undangan Pembahasan
disampaikan/Sejak WP tanggal SPHP disampaikan Akhir
datang memenuhi sampai dengan tanggal
panggilan s.d. tanggal LHP
Pembahasan Akhir
SPHP disampaikan
Risalah
2 Bulan
JANGKA WAKTU JANGKA WAKTU PEMBAHASAN Pembahasan
PENGUJIAN AKHIR DAN PELAPORAN
3 hari
KANTOR LAPANGAN Permohonan
4 Bulan + 6 Bulan + 2 BULAN Pembahasan
2 Bulan 2 Bulan dgn Tim QA
Pembahasan
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN Tim QA

WP K3S MIGAS WP GRUP


Panggilan
Penandatanganan BA
INDIKASI TRANSFER PRICING/ 3 Hari
TRANSAKSI KHUSUS LAIN (2 BULAN) Penandatanganan BA

LAPANGAN LHP
KANTOR
6 Bulan +
4 Bulan
3x6 Bulan
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU PEMERIKSAAN
LAPANGAN

Alasan:
a. Pemeriksaan Lapangan diperluas
ke Masa Pajak, Bagian Tahun Apabila terkait dengan:
Pajak, atau Tahun Pajak lainnya
b. terdapat konfirmasi atau Alasan:
WP K3S MIGAS WP GRUP
permintaan data dan/atau
keterangan kepada pihak ketiga INDIKASI TRANSFER PRICING/
c. ruang lingkup Pemeriksaan TRANSAKSI KHUSUS LAIN
meliputi seluruh jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2

2 BULAN 3x 6 BULAN
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU PEMERIKSAAN
KANTOR

Alasan:
Apabila dalam Pemeriksaan Kantor
a. Pemeriksaan Lapangan diperluas ditemukan indikasi transaksi yang terkait
ke Masa Pajak, Bagian Tahun dengan transfer pricing dan/atau
Pajak, atau Tahun Pajak lainnya transaksi khusus lain yang berindikasi
b. terdapat konfirmasi atau adanya rekayasa transaksi keuangan,
permintaan data dan/atau pelaksanaan Pemeriksaan Kantor
keterangan kepada pihak ketiga diubah menjadi Pemeriksaan
c. ruang lingkup Pemeriksaan Lapangan
meliputi seluruh jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2 Dalam hal dilakukan perpanjangan
jangka waktu pengujian Pemeriksaan
Lapangan atau Pemeriksaan Kantor,
Kepala UP2 harus menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis
2 BULAN kepada Wajib Pajak
Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)

11 SP2 diterbitkan untuk:

• satu atau beberapa Masa Pajak dalam suatu Bagian Tahun Pajak
atau Tahun Pajak yang sama
• satu Bagian Tahun Pajak
• Tahun Pajak

22 Jika terjadi perubahan tim pemeriksa:

Kepala UP2 harus menerbitkan surat yang berisi perubahan tim


Pemeriksa Pajak

33 Bantuan dari tenaga ahli

tenaga ahli tersebut bertugas berdasarkan surat tugas yang diterbitkan


oleh Direktur Jenderal Pajak
SURAT PEMBERITAHUAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN

• Wajib diberitahukan kepada WP


• dapat disampaikan secara langsung kepada
Wajib Pajak pada saat dimulainya
Pemeriksaan Lapangan atau disampaikan
melalui faksimili, pos dengan bukti
pengiriman surat, atau jasa pengiriman
lainnya dengan bukti pengiriman
• dapat disampaikan kepada Wakil atau Kuasa
Pemberitahuan
WP; atau pihak yang mewakili (pegawai WP/
Pemeriksaan Lapangan anggota keluarga yang telah dewasa dari
WP/pihak lain yang dapat mewakili) dalam
hal WP tidak berada ditempat
SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA
PEMERIKSAAN

• disampaikan melalui faksimili, pos dengan


bukti pengiriman surat, atau jasa
pengiriman lainnya dengan bukti
pengiriman

Pemanggilan
Wajib Pajak
(Pemeriksaan Kantor)
Pemeriksa wajib melakukan pertemuan dengan Wajib
Pajak/ Wakil atau Kuasa WP untuk menjelaskan:
• alasan dan tujuan Pemeriksaan;
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah
pelaksanaan Pemeriksaan;
• hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan
pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan
dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati
antara tim Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
• buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang
akan dipinjam dari Wajib Pajak

Pertemuan Dengan
Wajib Pajak Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak
ditandatangani oleh tim Pemeriksa
dan Wajib Pajak
WP Menolak ttd

Membuat catatan mengenai


penolakan pada BA
Pertemuan dianggap telah
dilaksanakan
Peminjaman Dokumen

PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN:
LAPANGAN:
Dokumen
Dokumen yang
yang diperlukan
diperlukan dan
dan
ditemukan pada saat pelaksanaan
ditemukan pada saat pelaksanaan
pemeriksaan
pemeriksaan dipinjam
dipinjam saat
saat itu
itu juga. Bukti
juga. Bukti Peminjaman
Peminjaman dan
dan Pengembalian
Pengembalian
Buku, Catatan dan Dokumen
Buku, Catatan dan Dokumen
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN KANTOR:
KANTOR:
Dokumen
Dokumen yang
yang dibawa
dibawa saat
saat wajib
wajib
pajak datang memenuhi panggilan Dokumen Belum
pajak datang memenuhi panggilan dipinjamkan
Surat
Surat Permintaan
Permintaan Peminjaman
Peminjaman
Buku,
Buku, Catatan, & Dokumen
Catatan, & Dokumen Harus dipenuhi WP dlm
(Dilampiri
(Dilampiri daftar dokumen yg
daftar dokumen yg wajib
wajib jangka waktu 1 bulan
dipinjamkan)
dipinjamkan)

Data WP dikelola secara elektronik


Atas Biaya WP
Minta Bantuan WP
Minta Bantuan Tenaga Ahli Surat Permintaan
Bantuan Tenaga Ahli

Dokumen WP berupa Surat Pernyataan bahwa


Fotokopi/Elektronik Fotokopi/Elektronik sesuai aslinya
Peminjaman Dokumen

WP wajib menyerahkan buku, catatan &


Jangka Waktu
dokumen yang dipinjam pemeriksa maks 1
Pemenuhan
Pinjaman bulan sejak Surat Permintaan Peminjaman
disampaikan

1 bulan
2 minggu 3 minggu

Tidak atau hanya


Diserahkan
sebagian saja yg
seluruhnya
diserahkan

Surat Permintaan Surat Peringatan I Surat Peringatan II


Peminjaman Buku,
Cat, Dokumen
disampaikan ke WP Dilampiri dengan Daftar buku,
cat, & dokumen yg belum
dipinjamkan
BA Tidak Dipenuhinya Berita Acara Pemenuhan
Permintaan Peminjaman Seluruh Peminjaman
Buku, Cat, Dokumen Buku, Catatan dan
Dokumen

Pemeriksa harus menentukan dapat tidaknya Dilampiri dengan Daftar


melakukan pengujian dalam rangka menghitung buku, cat, & dokumen yg
belum dipinjamkan
besarnya penghasilan kena pajak berdasar bukti yang
kompeten yg cukup dan standar pemeriksaan
Peminjaman Dokumen

WP tidak atau hanya menyerahkan


sebagian dari buku, catatan, dan
dokumen yang wajib dipinjamkan

Pemeriksa harus menentukan dapat tidaknya


melakukan pengujian untuk menghitung
penghasilan kena pajak

Tidak dapat Dapat menghitung


menghitung normal normal

WP OP yg melakukan
kegiatan usaha atau
WP Badan
pekerjaan bebas
Penghasilan Kena Pemeriksa Pajak dapat
Penghasilan Kena Tindak meminjam tambahan buku,
Pajak dihitung secara Pajak dihitung secara catatan, dan/atau dokumen serta
jabatan
Lanjut jabatan keterangan lain selain yang
sudah dipinjam
Dokumen Yang Dipinjam Pada Saat Pemeriksaan

Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen,


termasuk data yang dikelola secara elektronik serta
keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak
tidak dimiliki atau dikuasai oleh Wajib Pajak, Wajib
Pajak harus membuat surat pernyataan yang
menyatakan bahwa buku, catatan, dan/atau
dokumen, termasuk data yang dikelola secara
elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh
Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau dikuasai oleh
Wajib Pajak

Dalam hal buku, catatan, dokumen, termasuk data


yang dikelola secara elektronik serta keterangan
lain perlu dilindungi kerahasiaannya, Wajib Pajak
dapat mengajukan permintaan agar pelaksanaan
Pemeriksaan dapat dilakukan di tempat Wajib Pajak
dengan menyediakan ruangan khusus
Penyegelan

WP/Wakil/Kuasa tidak memberi kesempatan


memasuki tempat atau ruang serta barang
bergerak dan/atau tidak bergerak, yang diduga
atau patut diduga digunakan untuk menyimpan
buku, catatan, dan/atau dokumen

Alasan Penyegelan
WP/Wakil/Kuasa menolak memberi bantuan
guna kelancaran Pemeriksaan

WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan tidak


ada pihak yang mempunyai kewenangan untuk
bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak,
Pemeriksa Pajak berwenang melakukan
sehingga diperlukan upaya pengamanan
penyegelan untuk memperoleh atau
Pemeriksaan sebelum Pemeriksaan ditunda
mengamankan buku, catatan, dan/atau
dokumen, termasuk data yang dikelola secara
elektronik, dan benda-benda lain yang dapat
memberi petunjuk tentang kegiatan usaha WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan
atau pekerjaan bebas Wajib Pajak yang pihak yang mempunyai kewenangan untuk
diperiksa agar tidak dipindahkan, bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak
dihilangkan, dimusnahkan, diubah, menolak memberi bantuan guna kelancaran
dirusak, ditukar, atau dipalsukan pemeriksaan
Penyegelan
Penyegelan dilakukan dengan
menggunakan tanda segel

dilakukan oleh Pemeriksa Pajak dengan disaksikan


oleh sekurang-kurangnya 2 orang dewasa selain
anggota tim Pemeriksa

berita acara penyegelan

ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak


dan saksi

Dalam hal saksi menolak menandatangani berita acara


penyegelan, Pemeriksa Pajak membuat catatan tentang
penolakan tersebut dalam berita acara penyegelan

dibuat 2 (dua) rangkap dan rangkap kedua


diserahkan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa,
pegawai, atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak yang diperiksa

Dalam melakukan penyegelan, Pemeriksa Pajak


dapat meminta bantuan Kepolisian Negara Republik
Indonesia dan/atau pemerintah daerah setempat
Pembukaan Segel

Wajib Pajak telah memberi izin


kepada Pemeriksa Pajak untuk berdasarkan pertimbangan terdapat permintaan dari
membuka atau memasuki tempat Pemeriksa, penyegelan tidak penyidik yang sedang
atau ruangan, barang bergerak atau
diperlukan lagi melakukan penyidikan tindak
tidak bergerak yang disegel,
dan/atau telah memberi bantuan pidana
guna kelancaran Pemeriksaan

Pembukaan segel harus dilakukan oleh Dalam hal tanda segel yang digunakan untuk
Pemeriksa Pajak dengan disaksikan melakukan penyegelan rusak atau hilang
oleh 2 saksi

berita acara mengenai


berita acara pembukaan segel kerusakan atau kehilangan
yang ditandatangani oleh
Pemeriksa Pajak dan saksi
melaporkan kepada Kepolisian
Dalam hal saksi menolak menandatangani berita acara Negara Repulik Indonesia
pembukaan segel, Pemeriksa Pajak membuat catatan
tentang penolakan tersebut dalam berita acara
pembukaan segel

dibuat 2 (dua) rangkap dan rangkap kedua


diserahkan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa,
pegawai, atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak yang diperiksa
Tindak Lanjut Penyegelan

Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal


penyegelan atau jangka waktu lain dengan mempertimbangkan
tujuan penyegelan

Wajib Pajak, wakil, atau kuasanya tetap tidak


memberi izin untuk membuka atau memasuki Wajib Pajak dianggap
tempat atau ruangan, barang bergerak atau tidak menolak dilakukan
bergerak yang disegel, dan/atau tidak Pemeriksaan
memberikan bantuan guna kelancaran
Pemeriksaan
menandatangani surat
pernyataan penolakan
Dapat dijadikan Pemeriksaan
dasar untuk
penetapan pajak
secara jabatan atau menolak menandatangani
usul pemeriksaan
bukti permulaan
Berita Acara Penolakan
Pemeriksaan
Penolakan Pemeriksaan
WP menolak untuk dilakukan
pemeriksaan dalam hal:

Pemeriksaan lapangan Pemeriksaan kantor

WP menyatakan menolak WP memenuhi panggilan namun


untuk dilakukan Pemeriksaan menolak dilakukan pemeriksaan
termasuk menolak menerima
Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan

WP harus menandatangani Surat


Dapat dijadikan dasar Pernyataan Penolakan Pemeriksaan
untuk penetapan pajak
secara jabatan atau
diusulkan pemeriksaan WP tidak mau?
bukti permulaan
Pemeriksa membuat BA Penolakan
Pemeriksaan
Penjelasan Wajib Pajak
11 Untuk memperoleh penjelasan yang lebih rinci, Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2
dapat memanggil Wajib Pajak, wakil, kuasa dari Wajib Pajak, pegawai atau anggota
keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak

22 Permintaan penjelasan dapat dilakukan pada saat pelaksanaan Pemeriksaan di tempat


Wajib Pajak

33 Penjelasan yang diberikan kepada


Pemeriksa Pajak, dituangkan dalam
berita acara mengenai pemberian
penjelasan Wajib Pajak yang
ditandatangani oleh tim Pemeriksa
Pajak dan Wajib Pajak, wakil, kuasa
dari Wajib Pajak, pegawai atau
anggota keluarga yang telah dewasa
dari Wajib Pajak

Dalam hal Wajib Pajak, wakil, kuasa Wajib Pajak, pegawai atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani berita acara, Pemeriksa Pajak membuat
catatan penolakan tersebut dalam berita acara
Permintaan Keterangan dan/atau bukti Kepada pihak ketiga

Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2,


dapat meminta keterangan dan/atau bukti
kepada pihak ketiga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 Undang-
Undang KUP secara tertulis sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur mengenai tata cara
permintaan keterangan kepada pihak
ketiga
Penyampaian SPHP dan Tanggapan Tertulis dari Wajib Pajak

Lembar
Secara Pernyataan
langsung/faksimili Persetujuan
7 HARI KERJA Hasil
SPHP Secara SEJAK Pemeriksaan
langsung/faksimili DITERIMANYA
SPHP Tanggapan
WP tertulis
Setuju
Daftar
Temuan Menolak Perpanjangan
Menerima SPHP Surat
Pemberitahuan
Tidak Setuju
3 HARI Sebagian/
Perpanjangan KERJA Seluruhnya
WP ttd Surat
Pernyataan
Penolakan
Menerima SPHP Surat
Sanggahan
Tidak
menyampaikan
tanggapan
Menolak lagi

BA Pernyataan BA Tidak
Penolakan disampaikannya
Menerima SPHP tanggapan
tertulis atas SPHP
Undangan Pembahasan Akhir

Undangan Pembahasan Hasil Akhir


Pemeriksaan
n harus disampaikan kepada WP dalam jangka
e la k sanaka jib waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung
m
a m rangka , kepada Wa
Dal ir an sejak:
ah a s an Akh ikan undang n
Pemb r u s dibe
r
n ca ntumk
a
h a m e
Pajak tulis yang a nakann
ya • diterimanya tanggapan tertulis dari Wajib
te r il ak s
secara ta n ggal d akhir Pajak
n
hari da embahasan
p
• berakhirnya jangka waktu perpanjangan
   penyampaian tanggapan tertulis dalam hal
Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan
tertulis
Secara
langsung/
faksimili
Tim Quality Assurance

tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pajak dalam rangka membahas hasil Pemeriksaan
yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan guna menghasilkan Pemeriksaan yang berkualitas

Tugas Tim Quality Assurance


Pemeriksan

a. membahas perbedaan pendapat antara


Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak pada
saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;
b. memberikan simpulan dan keputusan atas
perbedaan pendapat antara Wajib Pajak
dengan Pemeriksa Pajak; dan
c. membuat risalah Tim Quality Assurance
Pemeriksaan yang berisi simpulan dan
keputusan hasil pembahasan sebagaimana
dimaksud pada huruf b dan bersifat
mengikat.
Dokumen yang dapat dipertimbangkan dalam Pembahasan Akhir

Dalam hal terhadap Wajib Pajak dilakukan penetapan


secara jabatan, buku, catatan, dan/atau dokumen,
termasuk data yang dikelola secara elektronik serta
keterangan lain yang dapat dipertimbangkan oleh
Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan terbatas pada:

penghitungan
peredaran usaha atau
penghasilan bruto kredit pajak sebagai
dalam rangka pengurang Pajak
penghitungan Penghasilan
penghasilan secara Tim Penelaahan Sejawat
jabatan Dengan Surat Tugas
Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Dokumen

Pajak Yang Terutang dalam SKP/STP


Risalah Pembahasan
sesuai dengan Pembahasan Akhir
Risalah Tim QA Hasil Pemeriksaan
Kecuali
Kecuali
BA Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan
Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan akhir
tetapi menyampaikan tanggapan tertulis

Bagian Tak terpisahkan pajak yang terutang berdasarkan SPHP dengan


dari LHP memperhatikan tanggapan tertulis dari WP

Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan akhir dan


tidak menyampaikan tanggapan tertulis

pajak yang terutang berdasarkan SPHP dan WP


dianggap menyetujui
Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Dokumen

dituangkan dalam
• Prosedur Ditelaah oleh supervisor
• Pengujian Kertas Kerja
• Bukti yang Pemeriksaan (KKP)
dikumpulkan
• Simpulan Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP)

Nota Penghitungan
Maks. 7 hari kerja (Nothit)
sejak tanggal LHP

Pengembalian buku,
dokumen dan catatan yang
dipinjam SKP/STP
Pembatalan Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan tanpa Pemeriksaan Tanpa Pembahasan
penyampaian SPHP Akhir Hasil Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan
atau surat
ketetapan pajak

dibatalkan

proses Pemeriksaan harus


dilanjutkan dengan melaksanakan
prosedur penyampaian SPHP
dan/atau Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan

Catatan:
Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP
dilanjutkan dgn penerbitan:
1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum
terlewati.
2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati.
Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT Selama
Pemeriksaan

Dirjen Wajib Pemeriksaan


Pajak Pajak tetap
dilanjutkan
skp
Pengungkapan
Pemeriksaan Ketidakbenaran
Pengisian SPT
Syarat:
Ditandatangani WP
Kesadaran sendiri penghitungan
kekurangan pajak
Laporan tertulis dikreditkan
dalam format SPT
SSP Kurang Bayar
Sepanjang SPHP belum
disampaikan SSP kenaikan
sebesar 50%

Apabila pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan tidak mengakibatkan


kekurangan pembayaran pajak maka pengungkapan tersebut tidak perlu dilampiri dengan Surat
Setoran Pajak

Catatan untuk SPT Masa PPN:


PM yg tidak dilaporkan dalam SPT  tidak dapat diperhitungkan dalam pengungkapan
ketidakbenaran pengisian SPT
Pemeriksaan Ulang

Dasar Alasan
• Persetujuan Dirjen Terdapat data baru,
Pajak termasuk data yang
• Instruksi Dirjen Pajak semula belum terungkap

HASIL

tidak mengakibatkan
tidak mengakibatkan adanya tambahan atas
adanya tambahan atas
adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah
jumlah pajak yang telah
jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat
ditetapkan dalam surat
ditetapkan dalam surat ketetapan pajak
ketetapan pajak
ketetapan pajak sebelumnya sebelumnya tetapi
sebelumnya
terdapat perubahan
jumlah rugi fiskal

keputusan mengenai
SKPKBT LHP Sumir rugi fiskal
kepada Wajib Pajak diberitahukan digunakan sebagai dasar untuk
mengenai penghentian tersebut memperhitungkan rugi fiskal ke
tahun pajak berikutnya
Usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan

Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan


kewajiban perpajakan dapat diusulkan Pemeriksaan Bukti
Permulaan secara terbuka apabila

ditemukan adanya indikasi tindak pidana di


bidang perpajakan

Wajib Pajak menolak untuk dilakukan pemeriksaan


dan terhadap Wajib Pajak tersebut tidak dilakukan
penghitungan penghasilan kena pajak secara
jabatan

Dalam hal Pemeriksaan yang dilakukan merupakan Pemeriksaan atas permohonan


pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B
Undang-Undang KUP, usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka harus
memperhatikan jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak tersebut
Penjelasan

Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa


keterangan, tulisan, atau benda yang dapat memberikan petunjuk
adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak
pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara.

Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan


untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah
terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.
Tindak Pidana Perpajakan

• Kealpaan sebagaimana menurut pasal 38 UU KUP


• Kesengajaan sebagaimana menurut pasal 39 UU KUP
• Kesengajaan Penerbitan/Penggunaan Faktur Pajak (pasal
39A UU KUP)
• Sanksi Pidana terhadap Pejabat (pasal 41 UU KUP)
• Sanksi Pidana bagi Wajib Pajak meberikan keterangan (pasal
41A UU KUP)
• Sanksi Pidana bagi yang menghalangi atau mempersulit
penyidikan (41B UU KUP)
• Sanksi tidak memenuhi kewajiban memberikan data dan
informasi (pasal 41C UU KUP)
• Menyuruh, menganjurkan, membantu tindak pidana
perpajakan ( pasal 43 UU KUP)
Sumber Bukti Permulaan

Informasi: keterangan baik yang disampaikan secara lisan


maupun tertulis yang dapat dikembangkan dan dianalisis
untuk mengetahui ada tidaknya Bukti Permulaan tindak
pidana di bidang perpajakan.

Data: kumpulan angka, huruf, kata, atau citra yang


bentuknya dapat berupa surat, dokumen, buku atau catatan,
baik dalam bentuk elektronik maupun bukan elektronik,
yang dapat dikembangkan dan dianalisis untuk mengetahui
ada tidaknya Bukti Permulaan tindak pidana di bidang
perpajakan, yang menjadi dasar pelaporan yang belum
dianalisis.

Laporan: pemberitahuan yang disampaikan oleh orang atau


institusi karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-
undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau
sedang atau diduga akan terjadinya tindak pidana di bidang
perpajakan.

Pengaduan: pemberitahuan mengenai dugaan tindak pidana


di bidang perpajakan oleh pihak yang berkepentingan kepada
pejabat yang berwenang.
Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan,
tetapi belum dilakukan tindakan penyidikan
mengenai adanya ketidakbenaran yang dilakukan
Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
38, terhadap ketidakbenaran perbuatan Wajib
Pajak tersebut tidak akan dilakukan penyidikan,
apabila Wajib Pajak dengan kemauan sendiri
mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya
tersebut dengan disertai pelunasan kekurangan
pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya
terutang beserta sanksi administrasi berupa
denda sebesar 150% (seratus lima puluh persen)
dari jumlah pajak yang kurang dibayar.
Penyidikan Pajak

serangkaian tindakan yang


dilakukan oleh penyidik untuk
mencari serta mengumpulkan
bukti, yang dengan bukti itu
membuat terang tindak pidana di
bidang perpajakan yang terjadi,
serta menemukan tersangkanya.
PENYIDIKAN

PAJAK

Semua proses penyidikan melalui


proses pemeriksaan bukti
permulaan
Penghentian Penyidikan

Tidak cukup Bukti

Bukan Tindak Pidana


PENYIDIKAN

Daluarsa (10 tahun


OLEH
PPNS sesuai UU KUP
(UU KUP Pasal 44A) Pasal 40)

Tersangka
Meninggal Dunia
Penghentian Penyidikan (2)

Permintaan Menkeu setelah


Wajib Pajak melunasi utang
pajak yang tidak atau kurang
dibayar atau yang tidak
PENYIDIKAN

seharusnya dikembalikan dan


Jaksa Agung
OLEH ditambah dengan sanksi
(UU KUP Pasal 44B)
administrasi berupa denda
sebesar 4 (empat) kali jumlah
pajak yang tidak atau kurang
dibayar, atau yang tidak
seharusnya dikembalikan.
PEMERIKSAA
TUJUAN LAIN
N
OUTLINE

PEMERIKSAAN TUJUAN LAIN

Ruang Lingkup, Kriteria, Jenis Pemeriksaan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)

Standar Pemeriksaan Pemberitahuan/Panggilan Pemeriksaan

Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksa Peminjaman Dokumen

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Penolakan


Pemeriksaan

Jangka Waktu Pemeriksaan Penjelasan WP dan Pihak Ketiga


RUANG LINGKUP

Pemeriksaan untuk
tujuan lain dalam
rangka melaksanakan penentuan, pencocokan, atau
ketentuan peraturan pengumpulan materi yang berkaitan
perundang-undangan dengan TUJUAN Pemeriksaan.
perpajakan
KRITERIA PEMERIKSAAN
1. pemberian NPWP secara jabatan selain
verifikasi;
2. penghapusan NPWP selain verifikasi;
3. pengukuhan atau pencabutan pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak selain verifikasi;
4. Wajib Pajak mengajukan keberatan;
5. pengumpulan bahan guna menyusunan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto;
Pemeriksaan
6. pencocokan data dan/atau alat keterangan;
Tujuan Lain
7. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah
terpencil;
8. penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN;
9. pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
10. penentuan saat produksi dimulai atau
memperpanjang jangka waktu kompensasi
kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas
perpajakan;
11. memenuhi permintaan informasi dari negara mitra
P3B
STANDAR PEMERIKSAAN

Standar Umum

a. Telah mendapat pendidikan dan


pelatihan teknis yang cukup serta
memiliki keterampilan sebagai
Standar Pemeriksa Pajak,
Pelaksanaan b. Menggunakan keterampilannya secara
cermat dan seksama;
c. Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan
tercela, mengutamakan kepentingan
negara;
Standar d.Taat terhadap berbagai ketentuan
Pelaporan peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan
STANDAR PEMERIKSAAN
a) persiapan yang baik, sesuai dengan
tujuan Pemeriksaan dan mendapat pengawasan
yang seksama
Standar Umum
b) luas Pemeriksaan disesuaikan dengan kriteria
dilakukannya Pemeriksaan
c) dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang
terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim,
dan seorang atau lebih anggota tim, dan dalam
keadaan tertentu ketua tim dapat merangkap
Standar
sebagai anggota tim.
Pelaksanaan d) dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal
Pajak, tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak, tempat kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas Wajib Pajak, dan/atau atau
tempat lain yang dianggap perlu oleh Pemeriksa
Standar Pajak
e) dilaksanakan pada jam kerja dan apabila
Pelaporan diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam kerja
f) pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan
dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan;
STANDAR PEMERIKSAAN
a) LHP disusun secara ringkas dan jelas,
Standar Umum memuat ruang lingkup atau pos-pos
yang diperiksa sesuai dengan
tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan
Pemeriksa Pajak, dan memuat pula
pengungkapan informasi lain yang terkait
Standar b) Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji
Pelaksanaan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
antara lain mengenai :
1. Identitas Wajib Pajak;
2. Penugasan Pemeriksaan;
3. Dasar (tujuan) pemeriksaan
4. Buku dan dokumen yang dipinjam;
Standar
5. Materi yang diperiksa;
Pelaporan 6. Uraian hasil Pemeriksaan;
7. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN
paling lama paling lama
4 bulan 14 hari
sejak tanggal surat sejak tanggal WP
pemberitahuan atau wakil, kuasa,
pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Lapangan Kantor pegawai, atau
disampaikan kepada anggota keluarga
WP atau wakil, yang telah dewasa
kuasa, pegawai, dari WP, datang
atau anggota Dalam hal jangka waktu terlampaui, memenuhi surat
keluarga yang telah Pemeriksaan harus diselesaikan. panggilan sampai
dewasa dari WP, dengan tanggal LHP
sampai dengan
tanggal LHP Pemeriksaan dalam rangka permohonan
penghapusan NPWP, harus
memperhatikan jangka waktu
penyelesaian permohonan 
Pemeriksaan dalam rangka permohonan
pencabutan pengukuhan PKP, harus
memperhatikan jangka waktu
penyelesaian permohonan
PENOLAKAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan WP menolak untuk diperiksa


Termasuk menolak menerima Surat
Lapangan Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan

WP harus menandatangani
Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan

WP tidak mau?

Pemeriksa membuat BA Penolakan


Pemeriksaan

Pemeriksaan Memenuhi Panggilan, namun


menolak untuk diperiksa
Kantor
KONSEKUENSI PENOLAKAN PEMERIKSAAN

Surat
Pernyataan BA Penolakan
Penolakan Pemeriksaan
Pemeriksaan

a. Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil


b. Penentuan saat mulai berproduksi atau Tidak dapat diproses/ tidak
Konsekuensi

memperpanjang jk. waktu kompensasi kerugian dapat dipertimbangkan

a. Pemberian NPWP secara jabatan diterbitkan NPWP /


dikukuhkan sebagai PKP
b. Pengukuhan PKP Secara jabatan
secara jabatan
a. Penghapusan NPWP
Tidak dikabulkan
b. Pencabutan pengukuhan PKP
PENYAMPAIAN KUESIONER
PEMERIKSAAN
KETENTUAN LAIN-LAIN
KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PENUTUP
Penyampaian Formulir Kuesioner

Kuesioner
Pemeriksaan

Tim Wajib Pajak


Pemeriksa

Pemeriksaan Jika
Menguji Kepatuhan pemeriksaan
Kuesioner Pemeriksaan disampaikan oleh Kanwil/KPP
pada saat pertemuan dengan Wajib
Pajak

Pemeriksaan
Tujuan Lain
Kuesioner Pemeriksaan disampaikan Direktur P2
pada saat penyampaian Surat
Kakanwil
Pemberitahuan Pemeriksaan
Lapangan atau saat WP datang PENGAWASAN PENGAWASAN
memenuhi panggilan dalam rangka
pemeriksaan DAN EVALUASI DAN EVALUASI
Ketentuan Penutup

PMK 191/PMK.03/2007
tentang Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Atas
Permohonan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak Terhadap Wajib Pajak Yang
Sedang Dilakukan Pemeriksaan Bukti
Permulaan Tindak Pidana Di Bidang
Perpajakan
PMK 198/PMK.03/2007
tentang Tata Cara Penyegelan Dalam Rangka
Pemeriksaan di Bidang Perpajakan

PMK 199/PMK.03/2007
tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak

PMK 82/PMK.03/2011
tentang Perubahan Atas PMK
199/PMK.03/2007 tentang Tata Cara
Pemeriksaan Pajak

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku


LOGO

LOGO

Anda mungkin juga menyukai