dan
PENYIDIKAN
PAJAK
L/O/G/O
www.themegallery.com
1
PEMERIKSAAN PAJAK
L/O/G/O
www.themegallery.com
2
DASAR HUKUM
UU Nomor 6 TAHUN 1983 (mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
1984) stdtd UU Nomor 16 TAHUN 2009 (mulai berlaku pada tanggal 25 Maret
2009) tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang TATA CARA
PEMERIKSAAN jo. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor 25/PJ/2013 tentang Pedoman e-
audit
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor 15/PJ/2018 tentang Kebijakan
Pemeriksaan
3
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
TUJUAN PEMERIKSAAN
1 dan/
2
atau
tujuan lain dalam
menguji kepatuhan rangka melaksanakan
pemenuhan kewajiban ketentuan peraturan
perpajakan perundang-undangan
perpajakan.
4
PEMERIKSAAN
UNTUK MENGUJI
KEPATUHAN PEMENUHAN
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
5
Ruang Lingkup
Jenis Pajak :
satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak
Pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban Masa/Tahun Pajak :
perpajakan satu atau beberapa Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak
atau Tahun Pajak
dalam tahun-tahun
lalu maupun tahun
berjalan
6
Kriteria dan Jenis Pemeriksaan
JENIS PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
KANTOR LAPANGAN
7
Kriteria dan Jenis Pemeriksaan
Dilakukan dengan Pemeriksaan Kantor, dalam hal
Dalam hal Pemeriksaan Kantor ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transfer
pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan,
pelaksanaan Pemeriksaan Kantor diubah menjadi Pemeriksaan Lapangan.
8
Kriteria dan Jenis Pemeriksaan
Dalam hal Pemeriksaan Kantor ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transfer
pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan,
pelaksanaan Pemeriksaan Kantor diubah menjadi Pemeriksaan Lapangan.
9
Kriteria dan Jenis Pemeriksaan
3
Wajib Pajak menyampaikan
Surat Pemberitahuan yang
menyatakan lebih bayar, selain
yang mengajukan permohonan
pengembalian kelebihan
pembayaran pajak
4 Wajib
menyampaikan
menyampaikan
Pajak tidak
atau
Surat
Pemberitahuan tetapi
melampaui jangka waktu
yang telah ditetapkan dalam
surat teguran yang terpilih Pemeriksaan dengan kriteria ini
untuk dilakukan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan berdasarkan
Lapangan
Analisis Risiko
11
Standar Pemeriksaan
12
STANDAR PEMERIKSAAN
Standar Umum
13
STANDAR PEMERIKSAAN
1. Persiapan yang baik, sesuai dg tujuan Pemeriksaan,
meliputi :
a. Mengumpulkan dan mempelajari data WP (dengan
Standar Umum mempelajari profil WP, Menganalisis data keuangan
WP, Mempelajari data lain yang relevan, baik dari
DJP maupun dari pihak lain.
b. menyusun rencana Pemeriksaan (audit
plan), dan menyusun program Pemeriksaan (audit
program)
c. Menyiapkan sarana Pemeriksaan
Standar 2. Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan pengujian
Pelaksanaan berdasarkan metode dan teknik Pemeriksaan sesuai
dengan program Pemeriksaan (audit program) yang telah
disusun
3. Temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti
kompeten yang cukup dan berdasarkan ketentuan perUU
perpajakan
• Bukti kompeten adalah bukti yang valid dan relevan
Standar dengan tetap mempertimbangkan prinsip kewajaran
Pelaporan dan kelaziman usaha atas transaksi WP yang
memiliki hubungan istimewa
• Bukti yang cukup adalah bukti yang memadai untuk
mendukung temuan hasil Pemeriksaan. Kecukupan
terkait dengan pertimbangan profesional (professional
judgement) Pemeriksa Pajak.
14
STANDAR PEMERIKSAAN
4. Dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang terdiri
dari seorang supervisor, seorang ketua tim, dan seorang
atau lebih anggota tim, dan dalam keadaan tertentu
Standar Umum ketua tim dapat merangkap sebagai anggota tim.
5. Dapat dibantu oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian tertentu, baik yang berasal dari Direktorat
Jenderal Pajak, maupun yang berasal dari instansi di luar
Direktorat Jenderal Pajak yang telah ditunjuk oleh
Direktur Jenderal Pajak, sebagai tenaga ahli seperti
penerjemah bahasa, ahli di bidang teknologi informasi,
Standar dan pengacara
Pelaksanaan 6. Apabila diperlukan, Pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dapat
dilakukan secara bersama-sama dengan tim pemeriksa
dari instansi lain
7. Pemeriksaan dapat dilaksanakan di kantor Direktorat
Jenderal Pajak, tempat tinggal atau tempat kedudukan
WP, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas WP,
Standar dan/atau atau tempat lain yang dianggap perlu oleh
Pelaporan Pemeriksa Pajak
8. Dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan
dapat dilanjutkan di luar jam kerja
9. Pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam
bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan;
15
Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)
Fungsi KKP :
a. bukti bahwa Pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai standar
pelaksanaan Pemeriksaan
b. bahan dalam melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
dengan WP mengenai temuan hasil Pemeriksaan
c. dasar pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
d. sumber data atau informasi bagi penyelesaian keberatan atau
banding yang diajukan oleh WP; dan
e. referensi untuk Pemeriksaan berikutnya
Isi KKP :
a. memberikan gambaran mengenai prosedur Pemeriksaan yang
dilaksanakan, data, keterangan, dan/atau bukti yang diperoleh,
pengujian yang telah dilakukan, dan simpulan dan hal-hal lain yang
dianggap perlu yang berkaitan dengan Pemeriksaan
b. ditelaah Supervisor untuk meyakini bahwa Pemeriksaan telah
dilakukan sesuai dengan Rencana Pemeriksaan dan
perubahannya, dan Pemilihan Metode Pemeriksaan, Teknik
Pemeriksaan, Prosedur Pemeriksaan, penghitungan matematis
koreksi, dan dasar hukum koreksi telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan perpajakan
c. diparaf oleh pembuat dan penelaah KKP
16
STANDAR PEMERIKSAAN
1. LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat
Standar Umum ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa
sesuai dengan tujuan Pemeriksaan, memuat
simpulan Pemeriksa Pajak yang
didukung temuan yang kuat tentang ada atau
tidak adanya penyimpangan terhadap peraturan
perundang-undangan perpajakan, dan memuat
Standar pula pengungkapan informasi lain yang terkait
dengan Pemeriksaan.
Pelaksanaan 2. Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
antara lain mengenai :
a. Penugasan Pemeriksaan;
b. Identitas Wajib Pajak;
c. Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
Standar d. Pemenuhan kewajiban perpajakan;
Pelaporan e. Data/informasi yang tersedia;
f. Buku dan dokumen yang dipinjam;
g. Materi yang diperiksa;
h. Uraian hasil Pemeriksaan;
i. Ikhtisar hasil Pemeriksaan;
j. Penghitungan pajak terutang;
k. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
17
STANDAR PEMERIKSAAN
3. LHP disusun dan ditandatangani oleh tim
Standar Umum Pemeriksa Pajak
4. LHP ditandatangani oleh Kepala UP2 untuk
mengetahui apakah :
a. Pos-pos yang diperiksa telah sesuai dengan
Rencana Pemeriksaan dan perubahannya
b. Dasar hukum koreksi telah sesuai dengan
Standar ketentuan perundang-undangan perpajakan
Pelaksanaan
Standar
Pelaporan
18
Kewajiban Pemeriksa
1. Menyampaikan surat pemberitahuan
pemeriksaan (pemeriksaan lapangan) atau 5. Menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib
surat panggilan (pemeriksaan kantor) kepada Pajak dalam bentuk berita acara hasil
Pemeriksa
Kewajiban
Pemeriksa
Kewajiban
Wajib Pajak. pertemuan;
2. Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa 6. Menyampaikan SPHP
Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan 7. Memberikan hak hadir kepada WP dalam
3. Memperlihatkan Surat yang berisi perubahan rangka Pembahasan Akhir Hasil
Tim Pemeriksa Pajak kepada WP apabila Pemeriksaan pada waktu yang telah
susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami ditentukan;
perubahan; 8. Menyampaikan kuesioner pemeriksaan
4. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak kepada Wajib Pajak
dalam rangka memberikan penjelasan 9. Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak
mengenai: dalam memenuhi kewajiban perpajakannya
• alasan dan tujuan Pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan perundang-undangan perpajakan dengan
setelah pelaksanaan Pemeriksaan; menyampaikan saran secara tertulis
• hak Wajib Pajak untuk mengajukan
permohonan untuk dilakukan pembahasan
10. Mengembalikan buku atau catatan,
dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dokumen yang dipinjam dari WP
Pemeriksa 11. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak
Kewajiban
Pemeriksa
Kewajiban
dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum
disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib berhak segala sesuatu yang diketahui
Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil atau diberitahukan WP dalam rangka
Pemeriksaan; pemeriksaan
• Kewajiban dari WP untuk memenuhi
permintaan buku, catatan, dan/atau
dokumen yang menjadi dasar pembukuan
atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang
akan dipinjam dari WP 19
Wewenang Pemeriksa
1. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen
2. Mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola
Pemeriksaan
Pemeriksaan
secara elektronik;
1. Memanggil WP untuk datang ke kantor
lapangan
lapangan
3. Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang,
yang diduga digunakan untuk menyimpan DJP
buku/catatan /dokumen/uang/barang 2. Melihat/ meminjam buku atau catatan,
4. Meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan
guna kelancaran Pemeriksaan berupa :
dokumen
a. menyediakan tenaga dan/atau peralatan 3. Meminta kepada Wajib Pajak untuk
atas biaya WP apabila dalam mengakses memberi bantuan guna
data yang dikelola secara elektronik
memerlukan peralatan dan/atau keahlian
kelancaran Pemeriksaan
khusus 4. Meminta keterangan lisan dan/atau
b. memberikan bantuan kepada Pemeriksa tertulis dari Wajib Pajak
Pajak untuk membuka barang bergerak
dan/atau tidak bergerak; dan/atau
5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan
c. menyediakan ruangan khusus tempat yang dibuat oleh Akuntan Publik
dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam melalui Wajib Pajak
hal Pemeriksaan dilakukan di tempat WP
5. Melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu
Pemeriksaan
Pemeriksaan 6. Meminta keterangan dan/atau bukti
serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak; Kantor yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan WP
Kantor
6. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib
Pajak;
7. Meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan
melalui kepala UP2
dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan
WP melalui kepala UP2
20
Hak Wajib Pajak
1. Meminta kepada Pemeriksa Pajak 5. Menerima Surat Pemberitahuan
untuk memperlihatkan Tanda Hasil Pemeriksaan;
Hak
Hak WP
Pengenal Pemeriksa Pajak dan
Surat Perintah Pemeriksaan; 6. Menghadiri Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan pada waktu
WP
2. Meminta kepada Pemeriksa Pajak yang telah ditentukan;
untuk memberikan surat
pemberitahuan pemeriksaan 7. Mengajukan permohonan untuk
sehubungan dengan pelaksanaan dilakukan pembahasan dengan Tim
pemeriksaan lapangan; Quality Assurance Pemeriksaan,
dalam hal masih terdapat hasil
3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak Pemeriksaan yang belum
untuk memperlihatkan surat yang disepakati antara Pemeriksa Pajak
berisi perubahan tim Pemeriksa dengan Wajib Pajak pada saat
Pajak apabila susunan tim Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksa mengalami perubahan; Pemeriksaan;
WP
Hak WP
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Lapangan
berhubungan dengan penghasilan yang
Lapangan
diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas
menghadiri pemeriksaan
WP, atau objek yang terutang pajak
2. Memberi kesempatan pemeriksa untuk 2. Memperlihatkan/meminjamkan
mengakses/mengunduh data elektronik
3. Memberi kesempatan pemeriksa untuk memasuki
catatan/dokumen
tempat/ruang yang patut diduga digunakan sebagai
tempat menyimpan buku/catatan/dokumen/uang 3. Memberi bantuan guna kelancaran
/barang
4. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
pemeriksaan
berupa :
a. menyediakan tenaga dan/atau peralatan 4. Menyampaikan tanggapan secara
atas biaya WP apabila dalam mengakses
data yang dikelola secara elektronik
tertulis atas SPHP
memerlukan peralatan dan/atau keahlian
khusus; 5. Meminjamkan kertas kerja
b. memberikan bantuan kepada Pemeriksa
Pajak untuk membuka barang bergerak
Pemeriksaan
Pemeriksaan pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan
dan/atau tidak bergerak; dan/atau
Kantor
Kantor Publik
c. menyediakan ruangan khusus tempat
dilakukannya Pemeriksaan Lapangan
dalam hal Pemeriksaan dilakukan di
6. Memberikan lisan/tertulis yang
tempat WP diperlukan
5. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
6. Memberikan keterangan lisan/tertulis yang
diperlukan
22
Jangka Waktu Pemeriksaan
Meliputi
KANTOR
LAPANGAN
4 Bulan 1 Bulan (Data Konkret) 6 Bulan
Pemeriksaan kantor/ lapangan (kecuali data konkret) Pemeriksaan lapangan dapat diperpanjang untuk jangka
dapat diperpajang max. 2 bulan dalam hal : waktu paling lama 6 (enam) bulan dan dapat
1. Diperluas ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau dilakukan paling banyak 3 (tiga) kali sesuai dengan
Tahun Pajak lainnya; kebutuhan waktu untuk melakukan pengujian apabila
2. Terdapat konfirmasi atau permintaan data dan/atau terkait dengan:
keterangan kepada pihak ketiga; 1. WP Kontraktor Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas
3. Ruang lingkup Pemeriksaan Lapangan meliputi Bumi (K3S Migas)
seluruh jenis pajak; dan/atau 2. WP dalam satu grup; atau
4. Berdasarkan pertimbangan kepala unit pelaksana 3. WP yang terindikasi melakukan transaksi transfer
Pemeriksaan pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi
adanya rekayasa transaksi keuangan
kepala unit pelaksana Pemeriksaan harus menyampaikan pemberitahuan perpanjangan jangka waktu
pengujian secara tertulis kepada WP
Jangka Waktu Pemeriksaan
SPHP
7 Hari
Tanggapan Tertulis
Perpanjangan
Penyampaian 3 Hari
Tanggapan Tertulis
3 Hari
Undangan Pembahasan
Akhir
Panggilan
Penandatanganan BA
3 Hari
Penandatanganan BA
LHP
25
Penyelesaian Pemeriksaan
PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN
26
Penyelesaian Pemeriksaan Dengan Membuat LHP Sumir
AA WP Tidak ditemukan/ tidak memenuhi panggilan
WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat
LL Pemeriksaan Lapangan
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan
DD Pemeriksaan ulang tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan dalam surat ketetapan pajak sebelumnya
WP ditemukan dan pemeriksaan belum dapat diselesaikan s.d. berakhirnya jangka waktu atau perpanjangan
CC jangka waktu pengujian diselesaikan dengan menyampaikan SPHP dalam waktu 7 hari kerja sejak berakhirnya
jangka waktu tsb
DD Pemeriksaan ditangguhkan, karena ditindaklanjuti dengan pemeriksaan bukper terbuka dan
pemeriksaan bukper tersebut:
Dihentikan karena WP meninggal dunia
Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44A UU
KUP
Dilanjutkan penyidikan dan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap
EE Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan penyidikan sbg tindak lanjut bukper tertutup, dan
penyidikannya
dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44A UU KUP
Dilanjutkan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap 28
Penyelesaian Pemeriksaan
29
Penyelesaian Pemeriksaan
30
Proses Bisnis Pemeriksaan
Pasal 25
Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Pemeriksaan Lapangan Pasal 28
Lapangan
Peminjaman Dokumen
Surat Panggilan Dalam
Rangka Pemeriksaan Pemeriksaan Kantor
Pemeriksaan
Kantor
Apabila menolak
menandatangani berita acara
hasil pertemuan, Pemeriksa
Pasal 11 Pajak membuat catatan Pengujian
Pertemuan
Penerbitan SP2 dianggap telah
dilaksanakan
31
Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)
TIM PEMERIKSA
Pemeriksaan dilakukan oleh Pemeriksa
Pajak yang tergabung dalam suatu tim
Pemeriksa Pajak berdasarkan Surat
Perintah Pemeriksaan (SP2)
• Satu atau beberapa Masa Pajak dalam suatu Bagian Tahun Pajak
atau Tahun Pajak yang sama
• Satu Bagian Tahun Pajak
• Tahun Pajak
33
SURAT PANGGILAN DALAM
RANGKA PEMERIKSAAN
34
Pemeriksa wajib melakukan pertemuan
dengan Wajib Pajak/ Wakil atau Kuasa WP
Pertemuan Dengan untuk menjelaskan:
• alasan dan tujuan Pemeriksaan;
Wajib Pajak • hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan
setelah pelaksanaan Pemeriksaan;
• hak Wajib Pajak mengajukan permohonan
untuk dilakukan pembahasan dengan Tim
Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal
terdapat hasil Pemeriksaan yang belum
disepakati antara tim Pemeriksa Pajak dengan
Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan.
• buku, catatan, dan/atau dokumen yang
menjadi dasar pembukuan atau pencatatan,
dan dokumen lainnya, yang akan dipinjam dari
ditandatangani oleh tim Pemeriksa
Wajib Pajak dan Wajib Pajak
ALUR PERTEMUAN
WP Menolak ttd
Pemeriksa Pajak :
Pertemuan dianggap telah a. menandatangani berita acara hasil pertemuan
dilaksanakan b. membuat catatan mengenai penolakan
penandatanganan berita acara
ALUR PERTEMUAN
WP, wakil, atau kuasa dari WP datang memenuhi Surat
Pertemuan Dengan Wajib Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor
Pajak
(Pemeriksaan Kantor)
Setelah melakukan pertemuan, Pemeriksa Pajak
wajib membuat berita acara hasil pertemuan,
yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak dan
WP, wakil, atau kuasa dari WP
WP Menolak ttd
Pemeriksa Pajak :
Pertemuan dianggap telah a. menandatangani berita acara hasil pertemuan
dilaksanakan b. membuat catatan mengenai penolakan
penandatanganan berita acara
Peminjaman Dokumen
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN:
LAPANGAN:
Dokumen
Dokumen yang diperlukan dan
yang diperlukan dan
ditemukan pada
ditemukan pada saatsaat
pelaksanaan
pelaksanaan pemeriksaan
pemeriksaan
dipinjam
dipinjam saat itu
saat itu juga.
juga. Bukti Peminjaman dan Pengembalian
Bukti Peminjaman dan Pengembalian
Buku, Catatan dan Dokumen
PEMERIKSAAN Buku, Catatan dan Dokumen
PEMERIKSAAN KANTOR:
KANTOR:
Dokumen
Dokumen yang dibawa saat
yang dibawa saat wajib
wajib
pajak datang memenuhi panggilan Dokumen Belum
pajak datang memenuhi panggilan
dipinjamkan
Surat
Surat Permintaan
Permintaan Peminjaman
Peminjaman
Buku,
Buku, Catatan, & Dokumen
Catatan, & Dokumen Harus dipenuhi WP dlm
(Dilampiri
(Dilampiri daftar dokumen yg
daftar dokumen yg jangka waktu 1 bulan
wajib dipinjamkan)
wajib dipinjamkan)
38
Peminjaman Dokumen
KONDISI
KONDISI TERTENTU
TERTENTU ATAS
ATAS DOKUMEN
DOKUMEN
1.
1. Dokumen
Dokumen pendukung
pendukung berupa
berupa fotokopi
fotokopi
Dalam
Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen
hal buku, catatan, dan/atau dokumen yang
yang dipinjam berupa
dipinjam berupa fotokopi dan/atau
fotokopi dan/atau
berupa
berupa data yang dikelola secara elektronik, WP yang diperiksa harus membuat
data yang dikelola secara elektronik, WP yang diperiksa harus membuat surat
surat
pernyataan bahwa fotokopi dan/atau data yang dikelola secara elektronik
pernyataan bahwa fotokopi dan/atau data yang dikelola secara elektronik yang yang
dipinjamkan
dipinjamkan kepada
kepada Pemeriksa
Pemeriksa Pajak
Pajak adalah
adalah sesuai
sesuai dengan
dengan aslinya
aslinya
2.
2. Dokumen
Dokumen Tidak
Tidak Dimiliki
Dimiliki atau
atau Tidak
Tidak Dikuasai
Dikuasai Wajib
Wajib Pajak
Pajak
Dalam
Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data
hal buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang
yang dikelola
dikelola secara
secara
elektronik
elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau
serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau
tidak dikuasai oleh WP, WP harus membuat surat pernyataan yang
tidak dikuasai oleh WP, WP harus membuat surat pernyataan yang menyatakan menyatakan
bahwa
bahwa buku,
buku, catatan,
catatan, dan/atau
dan/atau dokumen,
dokumen, termasuk
termasuk data
data yang
yang dikelola
dikelola secara
secara
elektronik
elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau
serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau
tidak dikuasai oleh WP
tidak dikuasai oleh WP
3.
3. Dokumen
Dokumen Perlu
Perlu Dilindungi
Dilindungi Kerahasiaannya
Kerahasiaannya
Dalam
Dalam hal buku, catatan, dokumen, termasuk
hal buku, catatan, dokumen, termasuk data
data yang
yang dikelola
dikelola secara
secara elektronik
elektronik
serta keterangan lain perlu dilindungi kerahasiaannya, WP dapat
serta keterangan lain perlu dilindungi kerahasiaannya, WP dapat mengajukan mengajukan
permintaan agar
permintaan agar pelaksanaan
pelaksanaan Pemeriksaan
Pemeriksaan dapat
dapat dilakukan
dilakukan di
di tempat
tempat WP
WP dengan
dengan
menyediakan ruangan khusus
menyediakan ruangan khusus
Peminjaman Dokumen
1 bulan
2 minggu 3 minggu
Pembukaan segel harus dilakukan oleh Dalam hal tanda segel yang digunakan untuk
Pemeriksa Pajak dengan disaksikan melakukan penyegelan rusak atau hilang
oleh 2 orang saksi dewasa
BA Tidak Dipenuhinya
Panggilan Oleh WP
48
Permintaan Keterangan Pihak Ketiga
Pihak Ke III
Bank
Akuntan Publik
Notaris
memberikan
WAJIB Keterangan/
Konsultan Pajak
bukti
Kantor Administrasi
Pihak III lain
Pihak ke III harus memberikan keterangan paling lama 7 hari sejak diterimanya
surat permintaan keterangan atau bukti atau surat izin dari pihak yang
berwenang
49
Tahap Pembahasan
SPHP
7 Hari
Tanggapan Tertulis
Perpanjangan
Penyampaian 3 Hari
Tanggapan Tertulis
3 Hari
Undangan Pembahasan
Akhir
Pembahasan Akhir
Risalah
2 Bulan
Pembahasan
3 hari
Permohonan
Pembahasan
dgn Tim QA
Pembahasan
Tim QA
Panggilan
Penandatanganan BA
3 Hari
Penandatanganan BA
LHP
50
Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP)
SPHP adalah surat yang berisi tentang hasil temuan pemeriksaan yang meliputi
pos-pos yang dikoreksi, nilai koreksi, dasar koreksi, perhitungan sementara dari
jumlah pokok pajak terutang dan perhitungan sementara dari sanksi administrasi.
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
Diberitahukan kepada Wajib Pajak melalui penyampaian SPHP
yang dilampiri dengan daftar temuan hasil Pemeriksaan
Dalam hal Wajib Pajak, wakil, atau kuasa dari Wajib Pajak
menolak menandatangani surat penolakan menerima SPHP
sebagaimana dimaksud, Pemeriksa Pajak membuat berita
acara penolakan menerima SPHP yang ditandatangani oleh tim
Pemeriksa Pajak
51
Tanggapan Atas SPHP
(1) Wajib Pajak wajib memberikan tanggapan tertulis atas SPHP dan daftar temuan hasil
Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat(1) dalam bentuk:
a. lembar pernyataan persetujuan hasil pemeriksaan dalam hal Wajib Pajak menyetujui
seluruh hasil Pemeriksaan; atau
b. surat sanggahan, dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh
hasil Pemeriksaan.
(2) Tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan dalam jangka
waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal diterimanya SPHP oleh Wajib Pajak.
(3) Wajib Pajak dapat melakukan perpanjangan jangka waktu penyampaian tanggapan tertulis
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja
terhitung sejak jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berakhir.
(5) Tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pemberitahuan tertulis
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan oleh Wajib Pajak secara langsung atau
melalui faksimili.
(6) Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis atas SPHP, Pemeriksa Pajak
membuat berita acara tidak disampaikannya tanggapan tertulis atas SPHP 52 yang
ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.
53
Pembahasan Akhir
54
55
56
Tim Quality Assurance
terdiri dari :
1 (satu) orang ketua
1 (satu) orang sekretaris
3 (tiga) orang anggota
57
Tim Quality Assurance
58
59
60
Pembatalan Hasil Pemeriksaan
SKP yang dapat dibatalkan secara jabatan atau berdasarkan permohonan
WP oleh Direktur Jenderal Pajak adalah SKP hasil Pemeriksaan yang
dilaksanakan tanpa :
63
Penangguhan Pemeriksaan
64
Penangguhan Pemeriksaan
Melanjutkan Pemeriksaan yang Ditangguhkan dapat dilakukan dalam hal :
Jika Pemeriksaan dilanjutkan, jangka waktu pengujian atau jangka waktu perpanjangan
pengujian diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 4 (empat) bulan. 65
Pemeriksaan Ulang
Menghentikan Pemeriksaan yang Ditangguhkan
66
Penangguhan Pemeriksaan
67
Pokok Pajak
SKPKB >
Kredit Pajak
K
Pokok Pajak
E
SKPLB < T
Kredit Pajak E
T
PRODUK Pokok Pajak A
PEMERIKSAAN SKPN =
P
A
PAJAK Kredit Pajak N
DILANJUTKAN PEMERIKSAAN
BUKTI PERMULAAN
PEMERIKSAAN
UNTUK TUJUAN LAIN
69
Ruang Lingkup
1. Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara
jabatan;
2. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak;
Pemeriksaan 3. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak secara
untuk tujuan lain jabatan;
4. Pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak;
5. Wajib Pajak mengajukan keberatan;
6. Pengumpulan bahan guna penyusunan norma
penghitungan penghasilan neto;
7. Pencocokan data dan/atau alat keterangan;
8. Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah
terpencil;
9. Penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak
1. Pemeriksaan Pertambahan Nilai;
Lapangan 10. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
2. Pemeriksaan 11. Penentuan saat produksi dimulai atau
Kantor memperpanjang jangka waktu kompensasi
kerugian sehubungan dengan pemberian
fasilitas perpajakan; dan/atau
12. Memenuhi permintaan informasi dari negara
mitra Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
STANDAR PEMERIKSAAN
Sama dengan Standar Umum
Standar Umum
Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
a. Telah mendapat pendidikan dan
pelatihan teknis yang cukup serta
memiliki keterampilan sebagai
Standar Pemeriksa Pajak,
Pelaksanaan b. Menggunakan keterampilannya secara
cermat dan seksama;
c. Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan
tercela, mengutamakan kepentingan
negara;
Standar d.Taat terhadap berbagai ketentuan
Pelaporan peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan
71
STANDAR PEMERIKSAAN
1. Persiapan yang baik, sesuai dg tujuan Pemeriksaan, dan
mendapat pengawasan yang seksama;
a. Persiapan yang baik harus didukung dengan penyusunan
Standar Umum Program Pemeriksaan (audit program)
• Program Pemeriksaan disusun oleh Supervisor dan
dibantu oleh Ketua Tim sesuai tujuan dan kriteria
Pemeriksaan
• Program Pemeriksaan sekurang-
kurangnya menyatakan Metode Pemeriksaan, Teknik
Pemeriksaan, dan Prosedur Pemeriksaan yang
dilakukan oleh Pemeriksa Pajak, dan buku, catatan,
Standar dan dokumen yang diperlukan
Pelaksanaan b. Pengawasan yang seksama dilakukan oleh Supervisor
dalam rangka memastikan bahwa pelaksanaan
Pemeriksaan sejalan dengan tujuan dan kriteria
Pemeriksaan
2. Luas Pemeriksaan disesuaikan dengan kriteria dilakukannya
Pemeriksaan untuk tujuan lain
3. Dilakukan oleh tim Pemeriksa Pajak yang terdiri dari 1 (satu)
Standar orang supervisor, 1 (satu) orang ketua tim, dan 1 (satu) orang
atau lebih anggota tim, dan dalam keadaan tertentu ketua
Pelaporan tim dapat merangkap sebagai anggota tim
4. Dapat dilaksanakan di kantor DJP, tempat tinggal atau tempat
kedudukan WP, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
WP, dan/atau di tempat lain yang dianggap perlu oleh
Pemeriksa Pajak
5. Dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat
dilanjutkan di luar jam kerja
6. Didokumentasikan dalam bentuk KKP 72
STANDAR PEMERIKSAAN
1. LHP disusun secara ringkas dan jelas,
Standar Umum memuat ruang lingkup atau pos-pos
yang diperiksa sesuai dengan
tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan
Pemeriksa Pajak, dan memuat pula
pengungkapan informasi lain yang terkait
dengan Pemeriksaan.
Standar 2. Laporan Hasil Pemeriksaan untuk tujuan lain
Pelaksanaan memuat sekurang-kurangnya :
a. Penugasan Pemeriksaan;
b. Identitas Wajib Pajak;
c. Dasar (tujuan) Pemeriksaan;
d. Buku dan dokumen yang dipinjam;
e. Materi yang diperiksa;
Standar
f. Uraian hasil Pemeriksaan;
Pelaporan g. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
73
Kewajiban Pemeriksa
1. Menyampaikan surat pemberitahuan
pemeriksaan (pemeriksaan lapangan) atau
surat panggilan (pemeriksaan kantor) kepada
Pemeriksa
Kewajiban
Pemeriksa
Kewajiban
Wajib Pajak.
2. Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa
Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan
3. Memperlihatkan Surat yang berisi perubahan
Tim Pemeriksa Pajak kepada WP apabila
susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami
perubahan;
4. Menjelaskan alasan dan tujuan
Pemeriksaan kepada WP yang diperiksa;
5. Menyampaikan kuesioner pemeriksaan
kepada Wajib Pajak
6. Mengembalikan buku atau catatan, dokumen
yang dipinjam dari WP
7. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak
berhak segala sesuatu yang diketahui
atau diberitahukan WP dalam rangka
pemeriksaan
74
Wewenang Pemeriksa
1. Melihat/ meminjam buku atau catatan,
Pemeriksaan
dokumen
Pemeriksaan
lapangan
lapangan
2. Mengakses dan/atau mengunduh data
yang dikelola secara elektronik;
3. Memasuki dan memeriksa tempat atau
ruang, yang diduga digunakan untuk
menyimpan buku/catatan
/dokumen/uang/barang
4. Meminta keterangan lisan dan/atau
tertulis dari Wajib Pajak;
5. Meminta keterangan dan/atau bukti
yang diperlukan dari pihak ketiga yang 1. Melihat/ meminjam buku atau catatan,
mempunyai hubungan dengan WP dokumen
melalui kepala UP2 2. Meminta keterangan lisan dan/atau
tertulis dari Wajib Pajak
Pemeriksaan
Pemeriksaan
3. Meminta keterangan dan/atau bukti
Kantor
Kantor
yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan WP
melalui kepala UP2
75
Hak Wajib Pajak
1. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk
memperlihatkan Tanda Pengenal
Hak
Hak WP
Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah
Pemeriksaan;
2. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk
WP
memberikan surat pemberitahuan
pemeriksaan sehubungan dengan
pelaksanaan pemeriksaan lapangan;
3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk
memperlihatkan surat yang berisi
perubahan tim Pemeriksa Pajak apabila
susunan tim Pemeriksa mengalami
perubahan;
4. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk
memberikan penjelasan tentang alasan
dan tujuan Pemeriksaan;
5. Memberikan pendapat atau penilaian
atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh
Pemeriksa Pajak melalui pengisian
Kuesioner Pemeriksaan.
76
Kewajiban Wajib Pajak
1. Memperlihatkan/meminjamkan
buku, catatan, dokumen yang
Pemeriksaan
Pemeriksaan
menjadi dasar pembukuan atau
Lapangan
Lapangan
pencatatan, dan dokumen lain
yang berhubungan dengan
penghasilan yang diperoleh,
kegiatan usaha, pekerjaan bebas
WP, atau objek yang terutang pajak
2. Memberi kesempatan pemeriksa
untuk mengakses/mengunduh data
elektronik
3. Memberi kesempatan pemeriksa
untuk memasuki tempat/ruang
yang patut diduga digunakan
sebagai tempat menyimpan Pemeriksaan 1. Memperlihatkan/meminjamkan
catatan/ dokumen
Pemeriksaan
buku/catatan/dokumen/uang
/barang 2. Memberikan lisan/tertulis yang
Kantor
Kantor
4. Memberikan keterangan diperlukan
lisan/tertulis yang diperlukan
77
Jangka Waktu Pemeriksaan
JANGKA WAKTU
PEMERIKSAAN
KANTOR LAPANGAN
14 Hari Paling Lama 4 Bulan
Dalam hal jangka waktu Pemeriksaan Lapangan maupun Kantor berakhir, Pemeriksaan harus
diselesaikan
Pemeriksaan Dalam Rangka Penghapusan NPWP Pemeriksaan Dalam Rangka Pencabutan Pengukuhan
Selain Yang Dilakukan Berdasarkan Verifikasi PKP Selain Yang Dilakukan Berdasarkan Verifikasi
Jangka waktu Pemeriksaan Lapangan maupun Kantor Jangka waktu Pemeriksaan Lapangan maupun
harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian Kantor harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian
permohonan penghapusan NPWP sebagaimana permohonan pencabutan pengukuhan PKP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (7) UU KUP yaitu 6 (enam) dimaksud Pasal 2 ayat (9) UU KUP yaitu 6 (enam)
bulan untuk WP OP atau 12 (dua belas) bulan untuk WP bulan sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.
Badan, sejak tanggal permohonan diterima secara
lengkap.
Pemberitahuan dan Panggilan Pemeriksaan
Dalam hal WP, wakil, atau kuasa dari WP menolak menandatangani surat penolakan
Pemeriksaan, Pemeriksa Pajak membuat berita acara penolakan Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.
L/O/G/O
www.themegallery.com
81
Pengertian Tindak Pidana Perpajakan
ALPA SENGAJA
PERCOBAAN PENGULANGAN
82
Tindak Pidana Perpajakan Dalam UU KUP
Pasal 38
DIPIDANA
Penjara 3 bulan – 1 tahun
denda 1-2 x pajak yang tidak/kurang dibayar
83
Tindak Pidana Perpajakan Dalam UU KUP
Wajib Pajak :
1. Tidak mendaftarkan diri
2. Menyalahgunakan NPWP atau Pengukuhan
PKP
3. Menggunakan tanpa hak NPWP atau menimbulkan
Pengukuhan PKP kerugian pada
4. Tidak menyampaikan SPT
5. Menyampaikan SPT dan atau keterangan yg
pendapatan negara
isinya tidak benar/tidak lengkap
6. Menolak dilakukan pemeriksaan
7. Memperlihatkan pembukuan, pencatatan
dan dokumen palsu pidana penjara
8. Tidak menyelenggarakan pembukuan 6 bulan - 6 tahun
/pencatatan/ tidak
memperlihatkan/meminjamkan buku, denda 2 – 4 kali jumlah
catatan atau dokumen
pajak terutang yang tidak
9. Tidak menyetorkan pajak yang dipotong/
dipungut
atau kurang dibayar
Pasal 39
84
Tindak Pidana Perpajakan Dalam UU KUP
Pasal 39A
85
Tindak Pidana Perpajakan Dalam UU BEA METERAI
Barang siapa:
• meniru atau memalsukan meterai tempel dan kertas meterai atau meniru
dan memalsukan tanda tangan yang perlu untuk mensahkan meterai
• sengaja menyimpan dengan maksud untuk diedarkan atau memasukan ke
Negara Indonesia meterai palsu, yang dipalsukan atau yang dibuat dengan
melawan hak
• sengaja menggunakan, menjual, menawarkan, menyerahkan, menyediakan
untuk dijual atau di masukan ke Negara Indonesia meterai yang mereknya,
capnya, tanda-tangannya, tanda sahnya atau tanda waktunya
mempergunakan telah dihilangkan seolah-olah meterai itu belum dipakai dan
atau menyuruh orang lain menggunakan dengan melawan hak
• menyimpan bahan-bahan atau perkakas-perkakas yang diketahuinya
digunakan untuk melakukan salah satu kejahatan untuk meniru dan
memalsukan benda meterai.
KEJAHATAN
Pasal 13 86
Tindak Pidana Perpajakan Dalam UU BEA METERAI
DIPIDANA
dengan pidana penjara
maks. 7 tahun
Pasal 13 87
Tindak Pidana Perpajakan Dalam UU PPSP
Pasal 41A 88
Tindak Pidana Perpajakan Dalam UU PPSP
Pasal 41A 89
Tindak Pidana Oleh Aparat Pajak
Pasal 36A
UU KUP 90
Tindak Pidana Oleh Aparat Pajak
Pasal 36A
UU KUP 91
Penyidikan Pajak
SERANGKAIAN TINDAKAN
YANG DILAKUKAN
PENYIDIK
MEMBUAT TERANG
TINDAK PIDANA MENEMUKAN
DI BIDANG TERSANGKANYA
PERPAJAKAN
Pasal 1
UU KUP 92
Penyidik Pajak
Penyidik adalah pejabat PNS tertentu di lingkungan DJP yang diberi
wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 1
UU KUP PPNS DJP
Diangkat oleh Pejabat yang
berwenang sebagai penyidik
Pasal 44
UU KUP Dilaksanakan sesuai dengan KUHP 93
Wewenang Penyidik Pajak
• menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan agar
menjadi lebih lengkap dan jelas
• meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai OP atau badan tentang
kebenaran perbuatan yang dilakukan
• meminta keterangan dan bahan bukti dari OP atau badan
• memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain
• melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan,
dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut
meminta bantuan tenaga ahli
• meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan
• menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat
pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda,
dan/atau dokumen yang dibawa
• memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan
• memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi
• menghentikan penyidikan
• melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 44
UU KUP 94
Wewenang Penyidik Pajak
Pasal 44
UU KUP 95
Pemberitahuan Penyidikan
Pasal 44
UU KUP 96
Penghentian Penyidikan
L/O/G/O
www.themegallery.com
98