Oleh :
Sabar L Tobing SE., MM., Ak., CA., CTL., CTAP., BKP.
Founder CEO Hive Five
Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau
keterangan (SP2DK)
SP2DK singkatan dari Surat Permintaan
Penjelasan atas Data dan/atau keterangan
(SP2DK). Dalam hal ini, SP2DK pajak
adalah surat yang diberikan oleh DJP kepada
Wajib Pajak (WP) karena adanya kewajiban
yang belum dipenuhi atau belum sesuai
dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Fungsi SP2DK
Mengapa SP2DK tersebut diberikan?
Pada dasarnya, fungsi SP2DK adalah untuk
memberi kesempatan bagi Wajib Pajak
dalam melakukan self-assesment, dalam
bentuk review maupun klarifikasi terhadap
kewajiban perpajakannya.
Dasar Hukum SP2DK
4. Berikan tanggapan
Ketika sudah memiliki bukti dan dokumen pendukung yang cukup
untuk mengonfirmasi informasi dalam SP2DK tersebut, maka langkah
yang terakhir adalah memberikan tanggapan. Apabila terdapat
ketidaksesuaian data atau keterangan, WP dapat melakukan klarifikasi
dengan menyertakan bukti yang ada. Ada beberapa cara dalam
menyampaikan tanggapan.
Prosedure pemberian tanggapan SP2DK
1.WP dapat menyampaikan tanggapan secara langsung dengan
mendatangi KPP terkait. Jangan lupa membawa bukti atau dokumen
pendukung yang diperlukan untuk proses klarifikasi.
Penyampaian
Kuesioner
Ketentuan Ketentuan Ketentuan
Pemeriksaan Lain-Lain Peralihan Penutup
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:
Menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
Yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
Berdasarkan suatu standar pemeriksaan
Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau
untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Pemeriksaan Ulang
RUANG LINGKUP
Jenis Pajak :
Satu, beberapa, atau seluruh jenis
pajak
Masa/Tahun Pajak :
Satu atau beberapa Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak
dalam tahun-tahun lalu maupun tahun
berjalan
KRITERIA PEMERIKSAAN
Harus WP mengajukan permohonan pengembalian kelebihan
dilakukan pembayaran pajak (Pasal 17B UU KUP)
Pemeriksaan
Kantor PENENTUAN JENIS
PEMERIKSAANNYA
Pemeriksaan DIATUR OLEH
Rutin Pemeriksaan DIREKTUR JENDERAL
Pemeriksaan Lapangan
PAJAK
Selain Pasal 17B
UU KUP
Pemeriksaan Pemeriksaan
Khusus Lapangan
Pemeriksaan Restitusi Pasal 17B UU KUP
Standar
Pelaporan
Standar Pemeriksaan
Standar
Umum a) Persiapan yang baik, sesuai dg tujuan pemeriksaan
b) Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan pengujian berdasarkan
metode dan teknik pemeriksaan sesuai dengan program pemeriksaan
(audit program) yang telah disusun
c) Temuan pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang
cukup dan berdasarkan ketentuan peruu perpajakan;
Standar d) Dilakukan oleh suatu tim pemeriksa pajak yang terdiri dari seorang
supervisor, seorang ketua tim, dan seorang atau lebih anggota tim,
Pelaksanaan dan dalam keadaan tertentu ketua tim dapat merangkap sebagai
anggota tim.
e) Dapat dibantu oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
tertentu, baik yang berasal dari direktorat jenderal pajak, maupun
yang berasal dari instansi di luar direktorat jenderal pajak yang telah
ditunjuk oleh direktur jenderal pajak, sebagai tenaga ahli
Standar f) Dapat dilakukan secara bersama-sama dengan tim pemeriksa dari
Pelaporan instansi lain
g) Dapat dilaksanakan di kantor direktorat jenderal pajak, tempat tinggal
atau tempat kedudukan wajib pajak, tempat kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas wajib pajak, dan/atau atau tempat lain yang
dianggap perlu oleh pemeriksa pajak
h) Dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat dilanjutkan
di luar jam kerja
i) Pelaksanaan pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk kertas
kerja pemeriksaan;
Standar Pemeriksaan
Standar
Umum
a) LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup atau pos-pos
Standar yang diperiksa sesuai dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan
Pemeriksa Pajak yang didukung temuan yang kuat tentang ada atau tidak
Pelaksanaan adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan
perpajakan, dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang terkait
dengan Pemeriksaan.
b) Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan antara lain mengenai :
1. Penugasan Pemeriksaan;
Standar 2. Identitas Wajib Pajak;
Pelaporan 3. Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
4. Pemenuhan kewajiban perpajakan;
5. Data/informasi yang tersedia;
6. Buku dan dokumen yang dipinjam;
7. Materi yang diperiksa;
8. Uraian hasil Pemeriksaan;
9. Ikhtisar hasil Pemeriksaan;
10. Penghitungan pajak terutang;
11. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
Kewajiban Pemeriksa
Kewajiban Pemeriksa
1. Meminta kepada pemeriksa pajak untuk memperlihatkan tanda pengenal pemeriksa pajak dan
surat perintah pemeriksaan;
2. Meminta kepada pemeriksa pajak untuk memberikan surat pemberitahuan pemeriksaan
sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan lapangan;
3. Meminta kepada pemeriksa pajak untuk memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim
pemeriksa pajak apabila susunan tim pemeriksa mengalami perubahan;
4. Meminta kepada pemeriksa pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan
pemeriksaan;
5. Menerima surat pemberitahuan hasil pemeriksaan;
6. Menghadiri pembahasan akhir hasil pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan;
7. Mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan tim quality assurance
pemeriksaan, dalam hal masih terdapat hasil pemeriksaan yang belum disepakati antara
pemeriksa pajak dengan wajib pajak pada saat pembahasan akhir hasil pemeriksaan;
8. Memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh pemeriksa pajak
melalui pengisian kuesioner pemeriksaan.
Wewenang Pemeriksa
Pemeriksaan lapangan
1. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen
2. Mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik;
3. Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, yang diduga digunakan untuk menyimpan
buku/catatan /dokumen/uang/barang
4. Meminta kepada wajib pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
5. Melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak;
6. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari wajib pajak;
7. Meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan
dengan WP melalui kepala UP2
Pemeriksaan Kantor
1. Memanggil WP untuk datang ke kantor DJP
2. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen
3. Meminta kepada wajib pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
4. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari wajib pajak
5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh akuntan publik melalui wajib pajak
6. Meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan
dengan WP melalui kepala UP2
Kewajiban Wajib Pajak
Pemeriksaan Lapangan
1. Memperlihatkan/meminjamkan buku, catatan, dokumen.
2. Memberi kesempatan pemeriksa untuk mengakses/mengunduh data elektronik
3. Memberi kesempatan pemeriksa untuk memasuki tempat/ruang yang patut
diduga digunakan sebagai tempat menyimpan buku/catatan/dokumen/uang
/barang.
4. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
5. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
6. Memberikan keterangan lisan/tertulis yang diperlukan
Pemeriksaan Kantor
3 Hari
JANGKA WAKTU PEMBAHASAN AKHIR DAN PELAPORAN Undangan Pembahasan
Jangka waktu sejak tanggal SPHP disampaikan sampai Akhir
dengan tanggal LHP 2 Bulan
Pembahasan Akhir
Risalah
2 Bulan
Pembahasan
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN 3 hari
Permohonan
Pembahasan
dengan Tim QA
WP K3S MIGAS WP GRUP Pembahasan Tim
QA
PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN
WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan sejak
Pemeriksaan Kantor
tanggal Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterbitkan
C Pemeriksaan ditangguhkan karena ditindaklanjuti dengan penyidikan sebagai tindak lanjut Pemeriksaan Bu tertutup dan
penyidikan tersebut dihentikan karena memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B UU KUP
D Pemeriksaan Ulang tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat ketetapan
pajak sebelumnya
WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat
Pemeriksaan Lapangan
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan
WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan sejak
Pemeriksaan Kantor
tanggal Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterbitkan
C WP ditemukan dan pemeriksaan belum dapat diselesaikan s.d. berakhirnya jangka waktu atau
perpanjangan jangka waktu pengujian
Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44A UU KUP
Dilanjutkan penyidikan dan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap
E Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan penyidikan sbd tindak lanjut bukper tertutup, dan penyidikannya....
01
SP2 diterbitkan untuk:
• Satu atau beberapa masa pajak dalam suatu
bagian tahun pajak atau tahun pajak yang
sama
• Satu bagian tahun pajak
• Tahun pajak
Jika terjadi perubahan tim pemeriksa:
02
Kepala UP2 harus menerbitkan surat yang berisi
perubahan tim Pemeriksa Pajak
SURAT PEMBERITAHUAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN
• Wajib diberitahukan kepada WP
• Dapat disampaikan secara langsung
kepada wajib pajak pada saat dimulainya
pemeriksaan lapangan atau disampaikan
melalui faksimili, pos dengan bukti
pengiriman surat, atau jasa pengiriman
lainnya dengan bukti pengiriman
• Dapat disampaikan kepada wakil atau
kuasa WP; atau pihak yang mewakili
(pegawai WP/ anggota keluarga yang
telah dewasa dari WP/pihak lain yang
dapat mewakili) dalam hal WP tidak
berada ditempat
Pemanggilan Wajib Pajak
(Pemeriksaan Kantor)
Pemeriksa wajib melakukan pertemuan dengan wajib pajak/ wakil atau kuasa WP
untuk menjelaskan:
• Alasan dan tujuan pemeriksaan;
• Hak dan kewajiban wajib pajak selama dan setelah pelaksanaan pemeriksaan;
• Hak wajib pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan tim quality
assurance pemeriksaan dalam hal terdapat hasil pemeriksaan yang belum disepakati antara
tim pemeriksa pajak dengan wajib pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan.
• Buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan
dokumen lainnya, yang akan dipinjam dari wajib pajak
PEMERIKSAAN LAPANGAN:
Dokumen yang diperlukan dan
ditemukan pada saat pelaksanaan
pemeriksaan dipinjam saat itu juga. Bukti Peminjaman dan
Pengembalian Buku, Catatan dan
PEMERIKSAAN KANTOR: Dokumen
Dokumen yang dibawa saat wajib
pajak datang memenuhi panggilan Dokumen Belum
dipinjamkan
Surat Permintaan Peminjaman Buku,
Catatan, & Dokumen Harus dipenuhi WP dlm jangka
(Dilampiri daftar dokumen yg wajib waktu 1 bulan
dipinjamkan)
1 Bulan
3 Minggu
2 Minggu
WP OP yg melakukan
kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas
WP Badan
Pemeriksa Pajak dapat meminjam
Penghasilan Kena Pajak Tindak Penghasilan Kena Pajak tambahan buku, catatan, dan/atau
dihitung secara jabatan Lanjut dihitung secara jabatan dokumen serta keterangan lain
selain yang sudah dipinjam
Dokumen Yang Dipinjam Pada Saat Pemeriksaan
Ditandatangani oleh pemeriksa pajak Dalam hal saksi menolak menandatangani berita acara
Dan 2 orang saksi dewasa penyegelan, Pemeriksa Pajak membuat catatan tentang
penolakan tersebut dalam berita acara penyegelan
Wajib Pajak telah memberi izin Wajib Pajak telah memberi izin
kepada Pemeriksa Pajak untuk Berdasarkan pertimbangan kepada Pemeriksa Pajak untuk
membuka atau memasuki tempat pemeriksa, penyegelan tidak membuka atau memasuki tempat
atau ruangan, barang bergerak atau atau ruangan, barang bergerak atau
diperlukan lagi
tidak bergerak yang disegel, dan/atau tidak bergerak yang disegel, dan/atau
telah memberi bantuan guna telah memberi bantuan guna
kelancaran Pemeriksaan kelancaran Pemeriksaan
Pembukaan segel harus dilakukan oleh Dalam hal tanda segel yang digunakan
Pemeriksa Pajak dengan disaksikan oleh untuk melakukan penyegelan rusak atau
2 orang saksi dewasa hilang
Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal penyegelan atau
jangka waktu lain dengan mempertimbangkan tujuan penyegelan
Wajib Pajak, wakil, atau kuasanya tetap tidak memberi izin untuk membuka
atau memasuki tempat atau ruangan, barang bergerak atau tidak bergerak
yang disegel, dan/atau tidak memberikan bantuan guna kelancaran
Pemeriksaan
WP TIDAK ADA
DITEMPAT
Sebatas Penyegelan
kewenangan dari Menolak lagi ?
pihak yg mewakili
Pemeriksaan
dilanjutkan BA Penolakan membantu
Kelancaran Pemeriksaan
Wajib Pajak
Wakil/Kuasa
Dapat dijadikan dasar untuk
Tetap Tidak ada
penetapan pajak secara
jabatan atau usul
pemeriksaan bukti
Pemeriksa meminta Pegawai/ Anggota permulaan
keluarga yg telah dewasa untuk
membantu kelancaran Pemeriksaan
Penolakan Pemeriksaan Kantor
1 Bulan sejak Surat Panggilan BA Tidak Dipenuhinya Panggilan Dapat dijadikan dasar untuk
Dalam Rangka Pemeriksaan Oleh WP penetapan pajak secara jabatan
diterima, WP sama sekali atau usul pemeriksaan bukti
tidak memenuhi panggilan permulaan
dan surat tidak kempos
Tata Cara Pemeriksaan Pajak
Pasal 1 ayat 4
Pemeriksaan Kantor Adalah Pemeriksaan yang dilakukan
di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
Pasal 1 ayat 3
WP menyampaikan Surat
Pemberitahuan yang menyatakan
Penentuan jenis pemeriksaannya
lebih bayar, selain yang mengajukan
permohonan pengembalian kelebihan diatur oleh DJP
pembayaran pajak
Tujuan dan Metode Pemeriksaan Pajak
WP menyampaikan Surat
Penentuan jenis pemeriksaannya
Pemberitahuan yang menyatakan
rugi
diatur oleh DJP
WP melakukan penggabungan,
peleburan, pemekaran, likuidasi, Penentuan jenis pemeriksaannya
pembubaran, atau akan
diatur oleh DJP
meninggalkan Indonesia untuk
selama-lamanya
WP menyampaikan Surat
Pemberitahuan yang terpilih untuk
dilakukan Pemeriksaan Analisis
Pemeriksaan Lapangan
Risiko
Meliputi:
Standar umum Pemeriksaan
Standar pelaksanaan Pemeriksaan
Standar pelaporan hasil Pemeriksaan
Standar Pemeriksaan Pajak
PMK Nomor 17/PMK.03/2013
PASAL 25 PASAL 28
Pemeriksaan lapangan
Standar umum
Pemeriksaan Peminjaman Dokumen
Diserahkan seluruhnya
Tujuan
Pemeriksa Pajak berwenang melakukan Penyegelan terhadap benda-benda yang dapat memberi petunjuk
tentang kegiatan usaha atau pekerjaan bebas WP yang diperiksa agar tidak dipindahkan, dihilangkan,
dimusnahkan, diubah, dirusak, ditukar, atau dipalsukan
Diberitahu ke WP Pasal 41
SPHP
Dilampiri dengan 7 hari
Tanggapan Tertulis
Hasil Pemeriksaan Daftar temuan Hasil Melakukan
Pemeriksaan perpanjangan
3hari kerja
3 hari
Pasal 60
Tanpa:
Dilaksanakan Penyampaiaan SPHP/ atau
Hasil Pemeriksaan
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Pasal 36 - 37
Dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor disampaikan kepada
WP dan surat penggilan tidak dikembalikan dan WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan Kantor
Pasal 68
Pasal 69
Pasal 81
Pasal 15
Paling lama 6 bulan sejak Surat Paling lama 10 hari kerja sejak tanggal
Pemeriksaan Lapangan Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan
disampaikan* SPHP disampaikan kepada Wajib Pajak
Paling lama 4 bulan sejak WP datang
Pemeriksaan Kantor memenuhi Surat Panggilan dalam
Rangka Pemeriksaan Kantor*
Sumber
Waktu perpanjangan hukum
Jangka waktu pengujian Paling lama 2 bulan a. Wajib Pajak Kontrak Kerja Sama Pasal 16
Pemeriksaan Lapangan (dapat diperpanjang untuk jangka Minyak dan Gas Bumi; PMK Nomor
waktu paling lama 6 bulan dan b. Wajib Pajak dalam satu grup; atau 17/PMK.03/2
dapat dilakukan paling banyak 3 c. Wajib Pajak yang terindikasi 013
kali) melakukan transfer pricing dan.atau
trasaksi khusus lain yang berindikasi
adanya rekayasa transaksi keuangan
Jangka waktu pengujian Paling lama 2 bulan Kecuali untuk Pemeriksaan atas Pasal 17
Pemeriksaan Kantor keterangan lain berupa data konkret yang PMK Nomor
184/PMK.03/
2015
Dalam hal perpanjangan jangka waktu, kepala unit pelaksana Pemeriksaan harus menyampaikan
pemberitahuan perpanjangan jangka waktu pengujian secara tertulis kepada Wajib Pajak
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENGUJIAN PMK Nomor 17/PMK.03/2013
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pajak terutang atas Pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang tidak ditemukan atau
tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan, ditetapkan secara jabatan
Perubahan Pasal PMK Nomor 17/PMK.03/2013
dan PMK Nomor 184/PMK.03/2015
PERUBAHAN PASAL 11
Ayat 2 Ayat 2
Pajak terutang yang ditetapkan secara Pajak terutang yang ditetapkan secara
jabatan apabila untuk Wajib Pajak jabatan apabila untuk Wajib Pajak
yang tidak ditemukan atau tidak yang tidak ditemukan atau tidak
memenuhi panggilan bagi Wajib Pajak memenuhi panggilan bagi Wajib Pajak
yang dilakukan Pemeriksaan yang dilakukan Pemeriksaan
sehubungan dengan permohonan sehubungan dengan permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pengembalian kelebihan pembayaran
pajak pajak dan Pemeriksaan atas
keterangan lain
PERUBAHAN PASAL 41
Secara garis besar, terdapat 6 ruang lingkup perubahan yang tercantum dalam pasal
105 pmk 18/2021
1. Penyesuaian atas perubahan frasa “keterangan lain” yang terdapat dalam beberapa
pasal pmk 17/2013 s.T.D.D. Pmk 184/2015.Penyesuaian tersebut merupakan tindak
lanjut dari perubahan pasal 13 ayat (1) huruf a dan c uu kup yang telah diubah melalui
uu cipta kerja. Perubahan frasa tersebut salah satunya terjadi pada pasal 4 ayat (1)
huruf b pmk 17/2013 s.T.D.D. Pmk 184/2015 yang mengatur mengenai dasar
dilakukannya pemeriksan untuk menguji kepatuhan.Sebelumnya, pasal 4 ayat (1)
huruf b menyatakan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dapat dilakukan dalam hal terdapat keterangan lain berupa data
konkret sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) huruf a uu kup. Namun, bunyi
pasal ini direvisi.“Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajaka,dilakukan dalam hal terdapat data konkret yang menyebabkan pajak yang
terutang tidak atau kurang dibayar,” demikian kutipan bunyi pasal 4 ayat (1) huruf b
pmk 17/2013 s.T.D.T.D. Pmk 18/2021.
2. Penambahan ruang lingkup pemeriksaan. Penambahan ini terkait dengan
pemeriksaan terhadap PKP yang tidak melakukan penyerahan dan/atau ekspor
BKP dan/atau JKP dan telah diberikan pengembalian pajak masukan atau telah
mengkreditkan pajak masukan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (6e) UU
PPN yang telah diubah melalui UU cipta kerja.Selain itu, ada pula penyesuaian
jenis pemeriksaan lapangan dan kantor serta perincian maksud dari data konkret
yang menyebabkan pajak terutang tidak/kurang dibayar dan berujung pada
dilakukannya pemeriksaan.
3. Penyesuaian ketentuan pemeriksaan akibat dihapusnya pasal 13A UU KUP.
seperti diketahui, salah satu cakupan perubahan UU KUP dalam UU cipta kerja
adalah dihapusnya pasal 13A UU KUP yang pada intinya mengatur pengenaan
sanksi administrasi karena kealpaan.
4. Penyesuaian karena adanya perubahan sanksi pengungkapan ketidakbenaran.
perubahan ini berkaitan dengan diubahnya sanksi administrasi yang dikenakan
terhadap wajib pajak yang mengungkapkan sendiri ketidakbenaran pengisian SPT
yang telah disampaikan. Sebelumnya, pengungkapan ketidakbenaran pengisian
SPT disampaikan dalam laporan tersendiri secara tertulis dan dilampiri dengan
surat setoran pajak (SSP) atas pembayaran sanksi administrasi berupa kenaikan
sebesar 50%. Namun, kini sanksi tersebut diubah menjadi berupa bunga sebesar
tarif bunga per bulan yang ditetapkan menteri keuangan.
5. Penyesuaian ketentuan pemeriksaan akibat dihapusnya pasal 13 ayat (5) dan 15
ayat (4) UU KUP yang telah diubah melalui UU cipta kerja