HARMONISASI
PERATURAN
PERPAJAKAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DIREKTORAT P2HUMAS 2021 Fungsional Penyuluh Pajak Kanwil DJP Kepri www.pajak.go.id
1
Clustering 2
Prosedural,
Transparan, UU HPP PMK
Deliberatif
PMK
Carbon PPN PMK
BAB
BAB III
III PAJAK PENGHASILAN (Pasal 3) BAB
BAB VIII
VIII PERALIHAN (Pasal 15)
BAB IV
IV PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BAB
BAB BAB IX
IX PENUTUP (Pasal 16-19)
(Pasal 4)
1. Asas 2. Tujuan
a. Keadilan a. Meningkatkan pertumbuhan dan mendukung percepatan pemulihan
b. Kesederhanaan perekonomian
c. Efisiensi b. Mengoptimalkan penerimaan negara
d. Kepastian hukum c. Mewujudkan sistem perpajakan yang berkeadilan dan berkepastian hukum
e. Kemanfaatan d. Melaksanakan reformasi administrasi, kebijakan perpajakan yang
f. Kepentingan konsolidatif, dan perluasan basis pajak
nasional e. meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak
a. Sanksi pemeriksaan dan WP tidak menyampaikan b. Sanksi setelah upaya hukum namun
SPT/membuat pembukuan keputusan keberatan/pengadilan
menguatkan ketetapan DJP
2 Pemeriksaan Bukti Permulaan (Pasal 43A) 1. Menegaskan di Batang Tubuh bahwa Pemeriksaan Bukti Permulaan dilaksanakan oleh Pasal 43A Menambah 1 ayat baru di Pasal
Penyidik Pajak. 43A dan mengubah Penjelasan
2. Memperluas sumber Pem. Bukper di Penjelasan dari hanya kegiatan intelijen menjadi Pasal 43A ayat (1)
kegiatan intelijen dan/atau kegiatan lainnya.
3. Menegaskan di Penjelasan bahwa Pem. Bukper mempunyai tujuan dan kedudukan
yang sama dengan penyelidikan dalam KUHAP.
3 Tidak ada wewenang sita/blokir aset Menambah wewenang Penyidik Pajak untuk melakukan pemblokiran dan/atau penyitaan Pasal 44 ayat (2) Mengubah Pasal 44 ayat (2) dan
(Pasal 44 ayat (2)) aset sebagai jaminan pemulihan kerugian pada pendapatan negara. Penjelasan
4 Penghentian Penyidikan (Pasal 44A) 1. Perubahan referensi penghentian penyidikan di Pasal 44 ayat (2). Pasal 44A Mengubah Pasal 44A dan
2. Menambahkan kondisi baru yang dapat dilakukan penghentian penyidikan yaitu dalam penjelasan
hal WP melakukan pengungkapan ketidakbenaran perbuatan 8 ayat (3).
5 Upaya menghindari pemidanaan 1. Sanksi Pasal 44B dibuat berlapis (1x, 3x, 4x) sesuai dengan ancaman pidana di Pasal 38 Pasal 44B Mengubah Pasal 44B ayat (2)
(ultimum remedium) hanya di Penyidikan (alpa), Pasal 39 (sengaja) dan Pasal 39A (TBTS). dan Penjelasan, menambah 3
(Pasal 44B) 2. Wajib Pajak dapat melakukan upaya menghindari pemidanaan penjara sampai dengan ayat baru di Pasal 44B dan
tahap persidangan dengan melunasi pokok dan sanksi Pasal 44B. menghapus Pasal 44B ayat (3)
3. Pembayaran pokok dan sanksi Pasal 44B (proporsi) dapat diperhitungkan sebagai
pembayaran pidana denda.
6 Belum diatur pidana denda tidak 1. Pidana denda tidak dapat disubsider dan wajib dibayar terpidana. Pasal 44C Pasal baru terdiri dari 3 ayat
disubsider 2. Jika pidana denda tidak dibayar, jaksa melakukan penyitaan aset.
3. Jika setelah dilakukan penyitaan aset, pidana denda masih belum lunas, dapat diganti
pidana penjara tidak melebihi pidana yang diputus.
7 Belum diatur in absentia Dalam hal terdakwa telah dipanggil secara sah dan tidak hadir, perkara tetap dapat Pasal 44D Pasal baru terdiri dari 2 ayat
dilanjutkan dan diputus di pengadilan.
Bagi WP OP PP 23, dengan peredaran bruto sampai Rp 500 juta setahun tidak dikenai PPh .
Peredaran Usaha Peredaran Bruto Peredaran PPh final PPh final terutang
Peredaran Usaha
No Bulan Kumulatif Tidak Kena Pajak Usaha Kena terutang Setelah Sebelum RUU
(Rp)
(Rp) (Rp) Pajak (Rp) RUU HPP (Rp) HPP (Rp)
1 Januari 100,000,000 100,000,000 0 0 500,000
2 Februari 100,000,000 200,000,000 0 0 500,000
3 Maret 100,000,000 300,000,000 0 0 500,000
4 April 100,000,000 400,000,000 0 0 500,000
5 Mei 100,000,000 500,000,000 0 0 500,000
6 Juni 100,000,000 600,000,000 500,000,000 100,000,000 500,000 500,000
7 Juli 100,000,000 700,000,000 100,000,000 500,000 500,000
8 Agustus 100,000,000 800,000,000 100,000,000 500,000 500,000
9 September 100,000,000 900,000,000 100,000,000 500,000 500,000
10 Oktober 100,000,000 1,000,000,000 100,000,000 500,000 500,000
11 November 100,000,000 1,100,000,000 100,000,000 500,000 500,000
12 Desember 100,000,000 1,200,000,000 100,000,000 500,000 500,000
Jumlah 1,200,000,000 700,000,000 3,500,000 6,000,000
PAJAK PERTAMBAHAN
BAB IV
NILAI
Tarif Umum
Tarif Khusus
Untuk kemudahan dalam pemungutan PPN, atas jenis barang/jasa tertentu
atau sektor usaha tertentu diterapkan tarif PPN ‘final’ misalnya 1%, 2% atau
3% dari peredaran usaha, yang diatur dengan PMK.
PROGRAM PENGUNGKAPAN
BAB V
SUKARELA WAJIB PAJAK
www.pajak.go.id
CUKAI 37