Anda di halaman 1dari 27

PEMERIKSAAN DAN

PENYIDIKAN PAJAK
Pertemuan Pertama:

GAMBARAN UMUM
PEMERIKSAAN

Dikompilasi dan dilengkapi oleh Suwadi


Ketentuan Terkait Pemeriksaan
• Undang-undang KUP
• Peraturan Pemerintah
• Peraturan Menteri Keuangan
• Peraturan Direktur Jenderal Pajak
• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Ketentuan Terkait Pemeriksaan
PP 50/2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
à mulai berlaku 12 Des 2022
Sebelumnya: PP 74 Tahun 2011 stdd PP 9 Tahun 2021

PMK No. 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara


Pemeriksaan stdd PMK No. 184/PMK.03/2015
dan PMK No.18/PMK.03/2021

Standar Kebijakan
Pemerik-
PER-23/PJ/2013 Pemerik- Pemerik- SE-15/PJ/2018
saan
saan saan

SE-126/PJ/2010 Audit Plan KKP SE–08/PJ/2012


SE-04/PJ/2012 Audit Program
LHP SE–28/PJ/2017
Pedoman
SE-65/PJ/2013 Metode & Teknik
Hub Istimewa PER–22/PJ/2013
PER-07/PJ/2017 Pem. Lapangan
Peraturan/
Hub Istimewa SE-50/PJ/2013 pengaturan
SE-10/PJ/2017 Pem. Lapangan Juknis WP Grup SE–26/PJ/2013 lainnya
1. Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan: Pengertian
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Ps. 1 angka 25 UU KUP

1 dan/
2
atau
tujuan lain dalam
menguji kepatuhan rangka melaksanakan
pemenuhan kewajiban ketentuan peraturan
perpajakan perundang-undangan
perpajakan
Kewenangan Melakukan Pemeriksaan
§ Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak
dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Ps. 29 ayat (1) UU KUP

Mengikuti Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Ps. 31 ayat (1) UU KUP
2. Ruang Lingkup, Jenis, dan
Kriteria Pemeriksaan
Ruang Lingkup
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN SATU
ATAU BEBERAPA SELURUH
JENIS PAJAK JENIS PAJAK (ALL
TAXES)

Satu atau beberapa


jenis pajak selain PPh
Tahunan Badan atau All Taxes
OP

• Satu atau Beberapa


Masa Pajak • Bagian Tahun
• Bagian Tahun Pajak Pajak
• Tahun Pajak • Tahun Pajak

baik tahun-tahun lalu maupun


tahun berjalan
Dalam hal SPT Tahunan PPh Badan atau OP diperiksa maka ruang lingkup
pemeriksaan dilakukan dengan cakupan seluruh jenis pajak.
Ruang Lingkup

Dalam rangka melaksanakan ketentuan


peraturan UU perpajakan

Dapat meliputi penentuan, pencocokan


atau pengumpulan materi yang berkaitan
dengan tujuan Pemeriksaan
Jenis
Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Lapangan Kantor

dilakukan di tempat tinggal atau


tempat kedudukan WP, tempat
kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas WP, lokasi Objek Pajak
atau tempat kedudukan Subjek
Pajak atau Wajib Pajak untuk
dilakukan di kantor DJP
pemeriksaan PBB, dan/atau
tempat lain yang dianggap perlu
oleh Pemeriksa Pajak
Kriteria
Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Rutin Khusus

dilakukan sehubungan
dengan pemenuhan hak keterangan lain berupa Analisis risiko
dan/atau pelaksanaan data konkret (audit based (risk based
kewajiban perpajakan Wajib on data) audit)
Pajak
dilakukan terhadap WP
yang berdasarkan dilakukan terhadap WP
keterangan lain berupa berdasarkan hasil analisis
data konkret menunjukkan risiko menunjukkan
adanya indikasi indikasi ketidakpatuhan
ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban
pemenuhan kewajiban perpajakan
perpajakan
Kriteria Dilakukan Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan
[Pasal 4 PMK No. PMK-17/PMK.03/2013 stdd PMK No.184/PMK.03/2015 & PMK No. 18/PMK.03/2021]

Ayat (1)

a. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan


pembayaran pajak sdd Pasal 17B Undang-Undang KUP;

b. terdapat keterangan lain berupa data konkret sdd Pasal 13 ayat (1) huruf
a Undang-Undang KUP yang menyebabkan pajak terutang tidak atau
kurang dibayar;

c. Wajib Pajak menyampaikan SPT yang menyatakan lebih bayar, selain


yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
sdp huruf a;

d. Wajib Pajak yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan


pembayaran pajak;

e. Wajib Pajak menyampaikan SPT yang menyatakan rugi;


Kriteria Dilakukan Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan
[Pasal 4 PMK No. PMK-17/PMK.03/2013 stdd PMK No.184/PMK.03/2015 & PMK No. 18/PMK.03/2021]
Ayat (1)
f. Wajib Pajak melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau
akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;

g. Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau metode pembukuan atau karena
dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap;

h. Wajib Pajak tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT tetapi melampaui jangka waktu
yang telah ditetapkan dalam surat teguran yang terpilih untuk dilakukan Pemeriksaan
berdasarkan Analisis Risiko; atau

i. Wajib Pajak menyampaikan SPT yang terpilih untuk dilakukan Pemeriksaan berdasarkan
Analisis Risiko.

j. Pengusaha Kena Pajak tidak melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena
Pajak dan/atau ekspor Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dan telah diberikan
pengembalian Pajak Masukan atau telah mengkreditkan Pajak Masukan sdd Pasal 9 ayat (6e) UU
PPN 1984 dan perubahannya.
Ayat (2)
Ketentuan mengenai Analisis Risiko sdp ayat (1) huruf h dan huruf i dilaksanakan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jenis Pemeriksaaan Terkait Kriteria Pemeriksaan
Untuk Menguji Kepatuhan
[Pasal 5 PMK No. PMK-17/PMK.03/2013 stdd PMK No.184/PMK.03/2015 & PMK No. 18/PMK.03/2021]

(1) Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban


perpajakan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan atau
Pemeriksaan Kantor.
(2) Pemeriksaan sdd Pasal 4 ayat (1) huruf a [Restitusi Ps. 17B UU KUP]
dilakukan dengan Pemeriksaan Kantor, dalam hal permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran tersebut diajukan oleh Wajib Pajak
yang memenuhi persyaratan:
a. laporan keuangan Wajib Pajak untuk Tahun Pajak yang diperiksa
diaudit oleh akuntan publik atau laporan keuangan salah satu Tahun
Pajak dari 2 (dua) Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak yang diperiksa
telah diaudit oleh akuntan publik, dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian; dan
b. Wajib Pajak tidak sedang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan,
Penyidikan, atau Penuntutan Tindak Pidana Perpajakan, dan/atau
Wajib Pajak dalam 5 (lima) tahun terakhir tidak pernah dipidana
karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.
Jenis Pemeriksaaan Terkait Kriteria Pemeriksaan
Untuk Menguji Kepatuhan
[Pasal 5 PMK No. PMK-17/PMK.03/2013 stdd PMK No.184/PMK.03/2015 & PMK No. 18/PMK.03/2021]

(3) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b


[terdapat keterangan lain berupa data konkret yang menyebabkan pajak
yang terutang tidak atau kurang dibayar] dilakukan dengan Pemeriksaan
Kantor.
(4) Pemeriksaan dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) huruf c sampai dengan huruf g dan huruf j dilakukan dengan
Pemeriksaan Kantor atau Pemeriksaan Lapangan.
(5) Pemeriksaan dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(2) huruf h dan huruf i [berdasarkan Analisis Risiko] dilakukan dengan
jenis Pemeriksaan Lapangan.
(6) Dalam hal Pemeriksaan Kantor ditemukan indikasi transaksi yang terkait
dengan transfer pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi
adanya rekayasa transaksi keuangan, pelaksanaan Pemeriksaan Kantor
diubah menjadi Pemeriksaan Lapangan.
1) Penerbitan NPWP dan/atau Pengukuhan PKP secara jabatan
2) Penghapusan NPWP, baik permohonan maupun secara jabatan
3) Pencabutan pengukuhan PKP, baik permohonan maupun secara
jabatan
4) WP mengajukan keberatan
5) Pengumpulan bahan guna penyusunan NPPN
6) Pencocokan data/alat keterangan
7) Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil
8) Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN
9) Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
10) Penentuan Saat Produksi Dimulai
11) Perpanjangan jangka waktu kompensasi kerugian sehubungan
dengan pemberian fasilitas perpajakan
12) Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra P3B
Kriteria
3. Perbedaan Pemeriksaan Pajak
dengan Pemeriksaan Akuntansi
Komersial (Audit KAP)
Perbedaan Pemeriksaan Pajak dengan Pemeriksaan
Laporan Keuangan Komersial (Audit KAP)
Pemeriksaan Pajak Audit KAP
Tujuan untuk menguji kepatuhan Memberikan pendapat atas laporan
pemenuhan kewajiban perpajakan keuangan apakah laporan keuangan
dan/atau untuk tujuan lain dalam disajikan secara wajar menurut
rangka melaksanakan ketentuan standar akuntansi
peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Objek SPT (pemeriksaan untuk tujuan Laporan keuangan
audit menguji kepatuhan) atau fakta
(pemeriksaan untuk tujuan lain)
Jenis Audit ketaatan (compliance audit) Audit atas laporan keuangan
audit (financial statement audit)
4. Unit Pelaksana Pemeriksaan dan
Pemeriksa Pajak
(PMK No. 206.2/PMK.01/2014 jo Kep Dirjen No.
127/PJ/2015 )

Direktorat Pemeriksaan dan


Penagihan

Kantor Wilayah DJP


New

UP2 Kantor Pelayanan Pajak


UP2 Lokasi UP2 Domisili

KPP Direktorat
P2/Kanwil
DJP

Melakukan pemeriksaan terhadap kewajiban Melakukan pemeriksaan dalam rangaka


perpajakan dalam rangka menguji kepatuhan menguji kepatuhan pemenuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan lokasi kewajiban perpajakan domisili
dan/atau terhadap kegiatan usaha di lokasi
selain domisili Wajib Pajak Dapat melakukan pemeriksaan seluruh
jenis pajak atau pemeriksaan satu atau
Dapat melakukan pemeriksaan satu atau
beberapa jenis pajak beberapa jenis pajak
Terdiri dari :

Fungsional Pemeriksa Pajak Petugas Pemeriksa Pajak tenaga ahli yang ditunjuk
(PPP) oleh Dirjen Pajak

Diberikan Kartu Tanda Pengenal


pemeriksa pajak

Tim Pemeriksa Pajak :

Fungsional Pemeriksa Pajak Petugas Pemeriksa Pajak


(PPP)
Terdiri dari :

PNS DJP selain pejabat FPP, yang ditunjuk Ka. KPP atau Ka. Kanwil DJP yang
diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab oleh Diirjen Pajak untuk
melaksanakan pemeriksaan

Kasi dan Pelaksana pada Seksi Pemeriksaan harus ditunjuk sebagai PPP

PPP selain Kasi dan Pelaksana pada Seksi Pemeriksaan ditunjuk sesuai
dengan pertimbangan Kepala KPP

PPP yang ditunjuk harus diberikan pelatihan teknis sehingga memiliki


ketrampilan sebagai PPP

Seluruh dokumentasi kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh PPP


dilakukan di Seksi Pemeriksaan
Tim Pemeriksa Pajak:
§ Supervisor
§ Ketua Tim
§ Anggota Tim
Slide yang digunakan dalam
pembelajaran ini sebagian menggunakan
slide dari DJP
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai