PENDAHULUAN
penerimaan
negara
dapat
dikelompokkan
menjadi
penerimaan yang berasal dari sektor Pajak, kekayaan alam, bea & cukai,
retribusi, iuran, sumbangan, laba dari Badan Usaha Milik Negara dan sumbersumber lainnya. Pemungutan pajak telah dilakukan sejak saat Negara Indonesia
belum meraih kemerdekaannya hingga saat sekarang ini, namun pada saat itu,
istilah pajak belum digunakan, istilah yang digunakan pada saat itu diantaranya
adalah Upeti. Pajak merupakan salah satu penghasil devisa terbesar bagi
keuangan negara yang sangat berperan terutama dalam pembiayaan negara
dan pembangunan nasional, hasil dari pajak ini akan dikelola dan kemudian
akan digunakan kembali oleh Pemerintah untuk Rakyat.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dan tujuan pemeriksaan pajak?
2. Apa saja ruang lingkup pemeriksaan pajak?
3. Apa saja jenis dan jangka waktu pemeriksaan pajak?
4. Apa saja metode dan tehnik pemeriksaan pajak?
5. Bagaimanakah penjelasan mengenai :
- Pemeriksaan khusus
- Pemeriksaan bukti permulaan
- Pemeriksan ulang
- Perluasan dan pengalihan pemeriksaan
6. Bagaimanakan jika WP menolak pemeriksaan dan dalam kondisi seperti
apakah penyegelan dilakukan?
7. Apa pengertian dari penyelesaian dan pembatalan pemeriksaan pajak?
8. Apa yang dimaksud gugatan dalam pemeriksaan pajak?
9. Apa saja Hak dan Kewajiban Wajib Pajak dalam pemeriksaan pajak?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Perpajakan dan Manajemen Pajak?
b. Mengetahui pengertian dan tujuan pemeriksaan pajak?
c. Mengetahui tentang ruang lingkup pemeriksaan pajak?
d. Mengetahui jenis dan jangka waktu pemeriksaan pajak?
e. Mengetahui metode dan tehnik pemeriksaan pajak?
f. Mengetahui pengertian dari penyelesaian dan pembatalan pemeriksaan
pajak?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemeriksaan Pajak
Menurut UU Nomor 16 Tahun 2009 KUP, pengertian pemeriksaan adalah
serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau
bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu
standar
pemeriksaan
untuk
menguji
kepatuhan
pemenuhan
kewajiban
kepatuhan
pemenuhan
kewajiban
perpajakan.
untuk
Pelaksanaan
neto.
Pencocokan data dan/atau alat keterangan.
Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil.
Penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai.
Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak.
Penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang jangka waktu
kompensasi kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas perpajakan,
dan/atau
k. Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran
Pajak Berganda.
2.3 Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak
Ruang lingkup pemeriksaan bisa juga disebut audit scope. Hanya saja, ruang
lingkup pemeriksaan pajak terkait dengan kewajiban SPT yang disampaikan
Wajib Pajak. Sedangkan kewajiban SPT tersebut terkait dengan periode
tertentu. Pertama, satu atau beberapa bulan (masa), yaitu ruang lingkup untuk
menguji kewajiban pemungutan dan pemotongan. Termasuk kewajiban
pemotongan dan pemungutan adalah PPN, PPnBM, PPh Pasal 21, PPh Pasal
22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, dan PPh Pasal 4 (2).
Kedua, bagian tahun pajak atau tahun pajak, yaitu ruang lingkup untuk
menguji kewajiban PPh Badan atau PPh OP. Bagian tahun pajak artinya tidak
12 bulan penuh. Bisa 1 sampai dengan 11 bulan. Saat terutang PPh Badan dan
PPh OP adalah pada akhir tahun. Dan periode pajak yang dihitung tahunan.
Sehingga ruang lingkup pemeriksaan juga satu tahun atau bagian tahun.
Contoh bagian tahun pajak adalah bulan April sebuah perusahaan dibubarkan
dan dilikuidasi bulan Agustus. Maka pemeriksaan tahun tersebut disebut bagian
tahun pajak karena periode yang dihitung adalah Januari sampai dengan
Agustus.
2.4 Kriteria Pemeriksaan Pajak
Kriteria Pemeriksaan Kriteria pemeriksaan merupakan alasan atau dasar
dilakukannya. Ada dua kriteria pemeriksaan pajak, yaitu kriteria rutin dan kriteria
khusus. Jenis-jenis kriteria rutin lebih lanjut diatur dalam surat edaran.
Pemeriksaan rutin merupakan pemeriksaan yang dilakukan sehubungan
dengan pemenuhan hak dan/atau pelaksanaan kewajiban perpajakan Wajib
Pajak yang tidak berdasarkan hasil analisis risiko. Sebelum SE-10/PJ/2008,
pemeriksaan rutin disebut wajib. Semua SPT yang masuk pemeriksaan rutin
4
untuk selama-lamanya
Pemeriksaan karena Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau
metode pembukuan atau karena dilakukannya penilaian kembali aktiva
tetap
melakukan
pengujian
atas kebenaran
pos-pos
Surat
Jenderal Pajak;
Pengujian keabsahan dokumen;
Evaluasi;
Analisis angka-angka
Penelusuran angka-angka (tracing)
Penelusuran bukti
Pengujian keterkaitan
Ekualisasi atau rekonsiiasi
Permintaan keterangan atau bukti
Konfirmasi\
Inspeksi
Pengujian kebenaran fisik
Pengujian kebenaran pengitungan matematis
Wawancara
Uji petik (sampling)
Teknik audit berbantuan computer (TABK)
Teknik-teknik lainnya.
Wajib
Pajak
yang
telah
diberikan
fasilitas
pengembalian
menandatangani
Surat
Pernyataan
Penolakan
Pemeriksaan.
Lalu
10
c. Pemeriksaan
12
diterima
Keputusan peradilan pajak tidak sesuai ketentuan atau kesalahan tulis
merupakan
untuk
dilakukan
pembahasan
oleh Tim
13
kepada
Pemeriksa
Pajak
untuk
memperlihatkan
Tanda
kepada
Pemeriksa
Pajak
untuk
memperlihatkan
Tanda
14
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Pemeriksaan
pajak
adalah
serangkaian
kegiatan
menghimpun
dan
menyatakan LB kompensasi.
Gugatan pemeriksaan ada 2 yaitu acara cepat dan acara biasa.
17