Anda di halaman 1dari 52

PEMAHAMAN

KEBIJAKAN
PEMERIKSAAN PAJAK
Penugasan-
SELAYANG
Persetujuan-
PANDANG
Instruksi-
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan PAJAK
Dasar Hukum Pemeriksaan

Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan

Kriteria Pemeriksaan

Jenis Pemeriksaan

Standar Pemeriksaan
SELAYANG
PEMERIKSAAN
PANDANG Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksa

PAJAK Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

Jangka Waktu Pemeriksaan


Dasar Hukum Pemeriksaan
• UU KUP
Pasal 29
“Direktur Jenderal Pajak Berwenang Melakukan
Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan
Kewajiban Perpajakan Dan Untuk Tujuan Lain
Dalam Rangka Melaksanakan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan Perpajakan”
Pasal 29A, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 35
• PMK 17/PMK.03/2013
Tata Cara Pemeriksaan Pajak
• PMK 18/PMK.03/2013
Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan
• Perdirjen No 35/PJ/2011
Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Tujuan Lain
• Perdirjen No 9/PJ/2010
Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan 
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.

TUJUAN PEMERIKSAAN

1 dan/
2
atau
tujuan lain dalam
menguji kepatuhan rangka melaksanakan
pemenuhan kewajiban ketentuan peraturan
perpajakan perundang-undangan
perpajakan.
KRITERIA PEMERIKSAAN
WP mengajukan permohonan
Harus
pengembalian kelebihan pembayaran
dilakukan
pajak (Pasal 17B UU KUP)

SPT LB, termasuk yang telah diberikan


pengembalian pendahuluan kelebihan pajak

Pemeriksaan SPT Rugi


Menguji Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT
kepatuhan melampaui jangka waktu dalam Surat Teguran
Dapat
dilakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi,
pembubaran, atau akan meninggalkan
Indonesia untuk selama-lamanya;

SPT memenuhi kriteria seleksi berdasarkan


hasil analisis risiko (risk based selection), ada
indikasi adanya kewajiban perpajakan WP
yang tidak dipenuhi
KRITERIA PEMERIKSAAN
1. pemberian NPWP secara jabatan;
2. penghapusan NPWP;
3. pengukuhan atau pencabutan pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak;
4. Wajib Pajak mengajukan keberatan;
5. pengumpulan bahan guna menyusunan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto;
6. pencocokan data dan/atau alat keterangan;
Pemeriksaan
7. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah
Tujuan Lain
terpencil;
8. penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN;
9. pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
10. penentuan saat produksi dimulai atau
memperpanjang jangka waktu kompensai
kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas
perpajakan;
11. memenuhi permintaan informasi dari negara mitra
P3B
JENIS PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
Kantor

dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak

Jenis
Pemeriksaan

Pemeriksaan
Lapangan

dilakukan di tempat kedudukan, tempat usaha


atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak,
atau tempat lain yang ditentukan oleh Dirjen Pajak
STANDAR PEMERIKSAAN

Standar Umum

a. Telah mendapat pendidikan dan


pelatihan teknis yang cukup serta
memiliki keterampilan sebagai
Standar Pemeriksa Pajak,
Pelaksanaan b. Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan
tercela, mengutamakan kepentingan
negara;
c. Taat terhadap berbagai ketentuan
peraturan perundang-undangan
Standar perpajakan, termasuk taat terhadap
Pelaporan batasan waktu yang ditetapkan.
STANDAR PEMERIKSAAN
a) persiapan yang baik, sesuai dg
tujuan Pemeriksaan
Standar Umum b) luas Pemeriksaan (audit scope) ditentukan
berdasarkan petunjuk yang diperoleh,
dikembangkan melalui pencocokan data,
pengamatan, permintaan keterangan, konfirmasi,
teknik sampling, dan pengujian lainnya
c) temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada
Standar bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan
Pelaksanaan ketentuan perUU perpajakan;
d) dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak.
e) dapat dilaksanakan di kantor DJP, tempat
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas WP, tempat
tinggal Wajib Pajak, atau ditempat lain yang
dianggap perlu oleh pemeriksa Pajak;
Standar
f) dilaksanakan pada jam kerja dan apabila
Pelaporan diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam kerja;
g) pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan
dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan;
h) Laporan Hasil Pemeriksaan digunakan sebagai
dasar penerbitan SKP dan/atau Surat Tagihan
Pajak.
i) Dapat dibantu tenaga ahli/pemeriksa instansi lain
STANDAR PEMERIKSAAN
a) LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat
Standar Umum ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai
dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan
Pemeriksa Pajak yang didukung temuan yang kuat
tentang ada atau tidak adanya penyimpangan
terhadap peraturan perundang-undangan
perpajakan, dan memuat pula pengungkapan
Standar informasi lain yang terkait dengan Pemeriksaan.
b) Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji
Pelaksanaan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
antara lain mengenai :
1. Penugasan Pemeriksaan;
2. Identitas Wajib Pajak;
3. Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
4. Pemenuhan kewajiban perpajakan;
Standar 5. Data/informasi yang tersedia;
Pelaporan 6. Buku dan dokumen yang dipinjam;
7. Materi yang diperiksa;
8. Uraian hasil Pemeriksaan;
9. Ikhtisar hasil Pemeriksaan;
10. Penghitungan pajak terutang;
11. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
Kewajiban Pemeriksa
1. menyampaikan surat pemberitahuan 5. menyampaikan Formulir Kuesioner
pemeriksaan (pemeriksaan lapangan) atau Pemeriksaan kepada Wajib Pajak;

Pemeriksa
Kewajiban
surat panggilan (pemeriksaan kantor) kepada 6. memperlihatkan Surat Tugas kepada Wajib
Wajib Pajak. Pajak apabila susunan tim Pemeriksa
2. memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;
Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan 7. menyampaikan SPHP
3. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak 8. memberikan hak hadir kepada WP dalam
dalam rangka memberikan penjelasan rangka Pembahasan Akhir Hasil
mengenai: Pemeriksaan dalam batas waktu yang telah
• alasan dan tujuan Pemeriksaan ditentukan;
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan 9. Memberi petunjuk kepada Wajib Pajak
setelah pelaksanaan Pemeriksaan; dalam memenuhi kewajiban
• hak Wajib Pajak untuk mengajukan perpajakannya untuk tahun-tahun
permohonan untuk dilakukan pembahasan selanjutnya agar sesuai dengan
oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan ketentuan
dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang 10. mengembalikan buku atau catatan, dokumen
belum disepakati antara Pemeriksa Pajak yang dipinjam dari WP max 7 hari sejak
dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Pemeriksa tanggal LHP
Kewajiban

Akhir Hasil Pemeriksaan; 11. merahasiakan kepada pihak lain yang tidak
4. menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib berhak segala sesuatu yang diketahui
Pajak dalam bentuk berita acara hasil atau diberitahukan WP dalam rangka
pertemuan; pemeriksaan
Wewenang Pemeriksa
1. Melihat/ meminjam buku atau catatan,
dokumen

Pemeriksaan
1. Memanggil WP untuk datang ke kantor

lapangan
2. mengakses dan/atau mengunduh data
yang dikelola secara elektronik; DJP
3. memasuki dan memeriksa tempat atau 2. Melihat/ meminjam buku atau catatan,
ruang, yang diduga digunakan untuk dokumen
menyimpan buku atau catatan 3. meminta kepada Wajib Pajak untuk
4. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna
memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
kelancaran Pemeriksaan 4. meminta keterangan lisan dan/atau
5. melakukan penyegelan tempat atau tertulis dari Wajib Pajak
ruang tertentu serta barang bergerak 5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan
dan/atau tidak bergerak; yang dibuat oleh Akuntan Publik
6. meminta keterangan lisan dan/atau melalui Wajib Pajak
tertulis dari Wajib Pajak;
Pemeriksaan 6. meminta keterangan dan/atau bukti
7. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan WP
Kantor
yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan WP melalui kepala UP2
melalui kepala UP2
Hak Wajib Pajak
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak 5. menerima Surat Pemberitahuan
untuk memperlihatkan Tanda Hasil Pemeriksaan;

Hak WP
Pengenal Pemeriksa Pajak dan
Surat Pemeriksaan; 6. menghadiri Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan dalam jangka
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak waktu yang telah ditentukan;
untuk memberikan surat
pemberitahuan pemeriksaan 7. mengajukan permohonan untuk
sehubungan dengan pelaksanaan dilakukan pembahasan oleh Tim
pemeriksaan lapangan; Quality Assurance Pemeriksaan,
sehubungan dengan masih
3. meminta kepada Pemeriksa Pajak terdapat hasil Pemeriksaan yang
untuk memberikan penjelasan belum disepakati antara Pemeriksa
tentang alasan dan tujuan Pajak dengan Wajib Pajak dalam
Pemeriksaan; Pembahasan Akhir Hasil
Hak WP
Pemeriksaan;
4. meminta kepada Pemeriksa Pajak 8. memberikan pendapat atau
untuk memperlihatkan surat tugas penilaian atas pelaksanaan
apabila susunan tim Pemeriksa Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak
Pajak mengalami perubahan;  melalui pengisian Kuesioner
Pemeriksaan.
Kewajiban Wajib Pajak
1. Memperlihatkan/meminjamkan

Pemeriksaan
catatan/pembukuan.

Lapangan
1. Memenuhi panggilan untuk datang
2. Memberi kesempatan pemeriksa
menghadiri pemeriksaan
untuk mengakses/mengunduh data
2. Memperlihatkan/meminjamkan
elektronik
catatan/pembukuan.
3. Memberi kesempatan pemeriksa
2. Memberi bantuan guna kelancaran
untuk memasuki tempat/ruang yang
pemeriksaan
patut diduga digunakan sebagai
3. Menyampaikan tanggapan secara
tempat menyimpan buku/catatan.
tertulis atas SPHP
4. Memberi bantuan guna kelancaran
4. Meminjamkan kertas kerja
pemeriksaan
pemeriksaan yang dibuat oleh
5. Menyampaikan tanggapan secara
Akuntan Publik
tertulis atas SPHP
5. Memberikan keterangan lain yang
6. Memberikan keterangan lain yang
Pemeriksaan
diperlukan
diperlukan
Kantor
Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan
Pemeriksaan Kantor Pemeriksaan Lapangan
Dapat perpanjangan 6
4 Bulan Diperpanjang 6 Bulan dapat bulan max 3 kali
max 4 bln diperpanjang max • WP KKS Migas
sejak tanggal WP
datang memenuhi
2 bulan • WP dlm 1 grup
Alasan tertentu • WP yg terindikasi melakukan
surat panggilan sejak tanggal surat
dan pertimbangan transaksi transfer pricing
sampai dengan pemberitahuan pemeriksaan
dan/atau transaksi khusus lain
tanggal LHP tertentu disampaikan sampai dengan yang berindikasi adanya
tanggal LHP rekayasa transaksi keuangan

Jangka waktu Perpanjangan Jangka waktu Perpanjangan

Perpanjangan
Apabila perpanjangan jangka waktu untuk Pemeriksaan Kantor
atau perpanjangan jangka waktu untuk Pemeriksaan Lapangan
berakhir, Pemeriksaan Kantor atau Pemeriksaan Lapangan
harus diselesaikan.
Pemeriksaan dlm rangka permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak (Pasal 17B UU KUP) harus memperhatikan
jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian
kelebihan tersebut
Jika dilakukan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan,
Pemeriksa Pajak harus menyampaikan pemberitahuan
secara tertulis kepada Wajib Pajak
Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan Untuk Tujuan Lain

paling lama paling lama


14 hari 4 bulan
sejak tanggal Wajib Pajak sejak tanggal surat
atau wakil, kuasa, pegawai, pemberitahuan
atau anggota keluarga yang pemeriksaan disampaikan
telah dewasa dari Wajib
Pemeriksaan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak atau
Pajak, datang memenuhi Kantor Lapangan wakil, kuasa, pegawai, atau
surat panggilan dalam anggota keluarga yang
rangka Pemeriksaan Kantor telah dewasa dari Wajib
sampai dengan tanggal Pajak, sampai dengan
LHP tanggal LHP
Dalam hal jangka waktu terlampaui,
Pemeriksaan harus
diselesaikan.
Pemeriksaan dalam rangka permohonan
penghapusan NPWP, jangka waktu Pemeriksaan
harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian
permohonan penghapusan NPWP

Pemeriksaan dalam rangka permohonan


pencabutan pengukuhan PKP, jangka waktu
Pemeriksaan harus memperhatikan jangka waktu
penyelesaian permohonan pencabutan
pengukuhan PKP
Penugasan-
Persetujuan-
ALUR
Instruksi-
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
MENGUJI KEPATUHAN
Alur Pemeriksaan
Instruksi/ Perencanaan Penerbitan SP2 &
Penugasan Pemeriksaan Pemberitahuan Peminjaman
Pemeriksan dan Audit Plan ke WP Dokumen

Surat Ketetapan Pelaksanaan


Pajak Pengujian
Nota Hitung (SKPKB, SKPN, Dokumen
SKPLB)

Laporan Hasil
Pembahasan
Pembahasan Pemberitahuan
Pemeriksaan (LHP) dengan Tim QA
Akhir dengan WP Hasil
(Closing Pemeriksaan
Berita Acara Hasil conference) (SPHP)
Pembahasan
Akhir
Penugasan-
Persetujuan-
PEMBERITAHUAN
Instruksi-
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
SURAT PEMBERITAHUAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN

• Wajib diberitahukan kepada WP


• HARUS disampaikan max 5 hari kerja setelah
tanggal SP2
• disampaikan secara langsung kepada WP
pada saat dimulainya Pemeriksaan Lapangan
atau melalui faksimili, pos, atau jasa
pengiriman lain
Pemberitahuan • dapat disampaikan kepada Wakil atau Kuasa
Pelaksanaan WP; atau pihak yang mewakili (pegawai WP/
Pemeriksaan Lapangan anggota keluarga yang telah dewasa dari
WP) dalam hal WP tidak berada ditempat
SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA
PEMERIKSAAN
• Tim Pemeriksa Pajak (melalui Kepala UP2),
memanggil Wajib Pajak dengan
menggunakan Surat Panggilan Dalam
Rangka Pemeriksaan
• Surat Panggilan dilampiri dengan Daftar
Buku, Catatan dan Dokumen Yang Wajib
Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan.
Pemanggilan • harus dikirimkan kepada WP max 5 hari
Wajib Pajak kerja setelah tanggal SP2.
(Pemeriksaan • WP wajib memenuhi panggilan sesuai
Kantor) dengan hari, tanggal, dan tempat yang
tercantum dalam Surat Panggilan Dalam
Rangka Pemeriksaan.
PENYAMPAIAN KUESIONER PEMERIKSAAN

Formulir Kuesioner
Pemeriksaan

Tim Pemeriksa Disampaikan saat


pertemuan dengan WP Wajib Pajak

Jika pemeriksaan Jika pemeriksaan


oleh Dit P2 oleh KPP

Dir P2 Kakanwil

PENGAWASAN PENGAWASAN
DAN EVALUASI DAN EVALUASI
Penugasan-
PEMINJAMAN
Persetujuan-
DOKUMEN
Instruksi-
&
Pemeriksaan
PENYEGELAN
KELENGKAPAN DOKUMEN

Jangka Waktu
WP wajib menyerahkan buku, cat & dokumen
Pemenuhan yang dipinjam pemeriksa maks 1 bulan sejak
Pinjaman Surat Permintaan Peminjaman disampaikan

1 bulan
2 minggu 3 minggu

Tidak atau hanya


Diserahkan
sebagian saja yg
seluruhnya
diserahkan

Surat Permintaan Surat Peringatan I Surat Peringatan II


Peminjaman Buku,
Cat, Dokumen
disampaikan ke WP Dilampiri dengan Daftar buku, cat,
& dokumen yg belum dipinjamkan
BA Tidak Dipenuhinya Berita Acara Pemenuhan
Permintaan Peminjaman Seluruh Peminjaman Buku,
Buku, Cat, Dokumen Catatan dan Dokumen
Pemeriksa harus menentukan dapat
Dilampiri dengan Daftar buku, cat, &
tidaknya melakukan pengujian dokumen yg belum dipinjamkan
berdasar bukti yang kompeten dan
standar pemeriksaan
PENYEGELAN

a. WP/Wakil/Kuasa tidak memberi kesempatan


memasuki tempat atau ruang serta barang bergerak
dan/atau tidak bergerak, yang diduga atau patut
diduga digunakan untuk menyimpan buku, catatan,
dan/atau dokumen

b. WP/Wakil/Kuasa menolak memberi bantuan guna


kelancaran Pemeriksaan

c. WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan tidak


ada pihak yang mempunyai kewenangan untuk
bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak,
sehingga diperlukan upaya pengamanan
Pemeriksaan sebelum Pemeriksaan ditunda

d. WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan pihak


yang mempunyai kewenangan untuk bertindak
selaku yang mewakili Wajib Pajak menolak memberi
bantuan guna kelancaran pemeriksaan
Penugasan-
METODE DAN TEKNIK
Persetujuan-
PEMERIKSAAN
Instruksi-
Pemeriksaan
Prosedur
Pemeriksa
an
Hierarki

Program
Pemeriksa
an
Pengertian
Teknik dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan Cara-cara pengumpulan bukti, pengujian,
terhadap buku, catatan, dan dokumen serta data, dan/atau pembuktian yang dikembangkan
informasi, dan keterangan lain, yang terdiri atas oleh Pemeriksa Pajak untuk meyakini
metode langsung dan metode tidak langsung kebenaran pos-pos yang diperiksa

Title in Title in
Metode Teknik
here
Pemeriksaan
here
Pemeriksaan

Prosedur
Title in
Pemeriksaan
here

Serangkaian langkah dalam suatu teknik pemeriksaan,


berupa petunjuk rinci yang biasanya tertulis dalam bentuk
perintah, untuk dilakukan oleh Pemeriksa Pajak
Metode Pemeriksaan

Metode Pemeriksaan
Metode Langsung
teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan
pengujian atas kebenaran pos-pos Surat Pemberitahuan
(SPT) termasuk lampirannya, yang dilakukan secara
langsung terhadap buku, catatan, dan dokumen terkait

Metode Tidak langsung


teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan
pengujian atas kebenaran pos-pos Surat Pemberitahuan
(SPT) termasuk lampirannya, yang dilakukan secara
tidak langsung melalui suatu pendekatan penghitungan
tertentu

Pos-pos SPT adalah pos-pos di dalam SPT atau pos


Pos-Pos SPT turunannya termasuk lampiran baik SPT Masa
maupun SPT Tahunan
Temuan Pemeriksaan

Metode Langsung Metode Tidak


Langsung

Temuan Pemeriksaan

Temuan Pemeriksaan harus didasarkan


pada bukti kompeten yang cukup dan
berdasarkan pada ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Metode Tidak langsung

Digunakan dalam Dapat pula digunakan


untuk mendukung Pemeriksa dapat
hal Metode
penggunaan Metode menggunakan lebih
Langsung tidak
Langsung atau untuk dari satu Metode
dapat diterapkan
melakukan identifikasi Tidak Langsung
masalah
Teknik Pemeriksaan
pemanfaatan informasi internal
dan/atau eksternal DJP

pengujian keabsahan dokumen

analisis angka-angka

penelusuran angka-angka (tracing)

penelusuran bukti

permintaan keterangan atau bukti inspeksi

pengujian kebenaran penghitungan


konfirmasi matematis

wawancara

uji petik (sampling)

Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)

Teknik-teknik Pemeriksaan lainnya


Penugasan-
Persetujuan-
PEMBERITAHUAN
Instruksi-
HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
SPHP DAN TANGGAPAN TERTULIS DARI WAJIB PAJAK

Secara
langsung/kurir,
SPHP pos, jasa 7 HARI
pengiriman KERJA
Tanggapan
WP tertulis Setuju

Daftar
Menolak Lembar
Temuan Perpanjangan
Pernyataan
Menerima SPHP Surat
Pemberitahuan Persetujuan
3 HARI
Perpanjangan Hasil
KERJA
Pemeriksaan
WP ttd Surat
Pernyataan
Penolakan
Menerima SPHP

Tidak Setuju Sebagian/ Surat


Menolak lagi Seluruhnya Sanggahan

BA Pernyataan
Penolakan
Menerima SPHP
Penugasan-
Persetujuan-
PEMBAHASAN
Instruksi- AKHIR
HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
BAGAN PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN
TANGGAPAN
TERTULIS

Tidak Setuju Tidak Menyampaikan


Tanggapan/ Dianggap
Setuju Sebagian/ tidak menyampaikan
3 Hari Seluruhnya 3 Hari tanggapan 3 Hari
Kerja Kerja Kerja

Undangan Pembahasan Undangan Pembahasan Undangan Pembahasan


Akhir Hasil Pemeriksaan Akhir Hasil Pemeriksaan Akhir Hasil Pemeriksaan

Hadir Tidak hadir Hadir Tidak hadir Hadir Tidak hadir


Risalah Risalah Risalah Risalah Risalah Risalah
Pembahasan pembahasan Pembahasan pembahasan Pembahasan pembahasan
BA BA
BA BA
Pembahasan ketidakhadiran
Beda Pendapat ketidakhadiran Ketidakhadiran
Akhir Hasil Wajib Pajak Beda Pendapat
Wajib Pajak WP Dalam
Pemeriksaan dalam
dalam Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Akhir Hasil Akhir Hasil
Tim Quality Akhir Hasil Tim Quality Pemeriksaan
Pemeriksaan
Assurance Pemeriksaan Assurance
Pembahasan Akhir Pembahasan Akhir Pembahasan Akhir
dianggap telah dianggap telah dianggap telah
dilakukan dilakukan dilakukan
Penugasan-
TIM QUALITY
Persetujuan-
ASSURANCE
Instruksi-
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
Tim Quality Assurance
Tim Quality Assurance Pemeriksaan bertugas berdasarkan permintaan
Wajib Pajak untuk membahas hasil Pemeriksaan yang belum disepakati
dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Tugas Tim Quality Assurance Pemeriksan:


1. membahas perbedaan pendapat antara
Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak
dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan;
2. memberikan simpulan dan keputusan
atas perbedaan pendapat antara Wajib
Pajak dengan Pemeriksa Pajak; dan
3. membuat Risalah Tim Quality
Assurance Pemeriksaan yang berisi
simpulan dan keputusan hasil
pembahasan.
Tim Quality Assurance
Kanwil/Dit P2
Risalah Tim
Tim Quality Quality
Assurance Assurance

WP Minta
pembahasan
oleh Tim Quality
Assurance
Beda
Pendapat

Risalah
KPP
Pembahasan

Closing Conference
Tim Pemeriksa Wajib Pajak
Pajak
Penugasan-
FOKUS
Persetujuan-
PEMERIKSAAN
Instruksi-
2013
Pemeriksaan
Fokus Pemeriksaan

Sektor Usaha yang memiliki kontribusi


signifikan terhadap perekonomian dan
penerimaan pajak

Sektor Usaha dengan tingkat kepatuhan


tahun 2012 dan tahun sebelumnya
masih rendah

Sektor Usaha yang pada tahun 2013


memiliki kemampuan membayar (ability
to pay) tinggi
FOKUS
PEMERIKSAAN Sektor usaha yang sedang menjadi
perhatian publik
Fokus Pemeriksaan
WP Badan

1. Sektor Usaha Kelapa Sawit,


2. Sektor Usaha Pertambangan,
3. Sektor Usaha Perkebunan,
4. Sektor Usaha Real Estate,
5. Sektor Usaha Otomotif,
6. Sektor Usaha Industri Bahan Kimia,
7. Sektor Usaha Industri Pengolahan,
8. Sektor Usaha Elektronik;
9. Sektor Usaha Bank dan Asuransi,
10.Sektor Usaha Perdagangan Besar,
11.Sektor Usaha Perhotelan dan

Rencana dan Strategi Pemeriksaan 2012


Fokus Pemeriksaan
WP Orang Pribadi

Dokter
1 Pengacara/Advokat
Notaris
• OP yang memiliki kekayaan besar baik
2 berdasarkan informasi media massa maupun
informasi masyarakat
• OP yg melakukan transaksi pembelian
kendaraan mewah dan/atau rumah/apartemen
mewah
• OP yg memiliki kenaikan harta signifikan
• WP OP yg terdapat indikasi ketidakpatuhan
yang tinggi
• WP OP yang memiliki keterkaitan dengan WP
Badan yang sedang/telah dilakukan
pemeriksaan

Rencana dan Strategi Pemeriksaan 2012


USULAN
PEMERIKSAAN
BUKTI PERMULAAN
USUL PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN

Pemeriksaan lapangan dapat Pemeriksaan kantor dapat


diusulkan menjadi pemeriksaan diusulkan menjadi pemeriksaan
Bukper apabila: Bukper apabila:
a) Ditemukan adanya indikasi a) Ditemukan adanya indikasi
tindak pidana di bidang tindak pidana di bidang
perpajakan; perpajakan;
b) WP Badan diperiksa, tidak dapat b) WP Badan diperiksa, tidak dapat
dilakukan pengujian untuk dilakukan pengujian untuk
menghitung besarnya menghitung besarnya
penghasilan kena pajak penghasilan kena pajak
c) WP menolak untuk dilakukan c) Wajib Pajak menolak untuk
Pemeriksaan Lapangan dilakukan Pemeriksaan Kantor
d) WP dianggap menolak untuk
dilakukan pemeriksaan
e) Pihak yang diminta mewakili WP
menolak membantu kelancaran
pemeriksaan lapangan
USULAN PEMERIKSAAN BUKPER
Pasal 29 ayat (3a) UU KUP
WP tidak meminjamkan Dilakukan jika
buku, catatan, dokumen berdasarkan data
yang ada
Pasal 29 ayat (3b) UU KUP pemeriksa tidak
dapat menghitung
WP tidak memberi besarnya
kesempatan memasuki penghasilan kena
Usul pajak Persetujuan/
tempat ruang yang Penolakan max
Bukper dianggap perlu 1 bulan sejak
Disampaikan usulan
setelah
pemeriksa
meyakini WP
diduga telah
Selain karena tidak melakukan tindak
dipenuhinya ketentuan Ps 29 pidana
ayat (3a) atau (3b) UU KUP perpajakan

Usul bukper yang berasal dari pemeriksaan


atas SPT Restitusi, harus memperhatikan Dalam hal usul bukper atas SPT restitusi
jangka waktu pemeriksaan dan disetujui, tim pemeriksa harus membuat
perpanjangannya serta jangka waktu Laporan Kemajuan Pemeriksaan Yang
penyelesaian permohonan restitusi Ditingkatkan Menjadi Pemeriksaan Bukper
PEMERIKSAAN YANG DISETUJI DILAKUKAN PEMERIKSAAN BUKPER

Pemeriksaan Bukti
Permulaan disetujui
oleh pejabat yang
berwenang
bukan merupakan merupakan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas atas permohonan
permohonan pengembalian pengembalian kelebihan
kelebihan pembayaran pembayaran pajak (Pasal
pajak 17B Undang-Undang KUP)

Pemeriksaan dihentikan Pemeriksaan ditangguhkan


dengan membuat laporan dengan membuat laporan
hasil pemeriksaan sumir kemajuan pemeriksaan

Penghentian atau penangguhan


Pemeriksaan dilakukan sebelum
penerbitan SP2 Bukper

diberitahukan secara tertulis


kepada WP paling lambat bersamaan
dengan disampaikannya SP2 Bukper
TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN YANG
DITANGGUHKAN (1)
Pemeriksaan yang ditangguhkan dilanjutkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, apabila:

Pemeriksaan Bukti Permulaan tidak dilanjutkan dengan penyidikan dan


tidak ada penerbitan surat ketetapan pajak;

penyidikan dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 44A Undang-Undang KUP

diterima putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum


tetap yang menyatakan Wajib Pajak bebas atau lepas dari segala
tuntutan hukum

Dalam hal Pemeriksaan dilanjutkan, jangka waktu Pemeriksaan


diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan
TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN YANG
DITANGGUHKAN (2)
Pemeriksaan yang ditangguhkan dihentikan dan dibuat
laporan hasil pemeriksaan sumir, apabila:

Pemeriksaan Bukti Permulaan tidak dilanjutkan dengan penyidikan namun


diselesaikan dengan menerbitkan surat ketetapan pajak;

Pemeriksaan Bukti Permulaan tidak dilanjutkan dengan penyidikan karena Wajib


Pajak mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang KUP;

Penghentian
Pemeriksaan penyidikan dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana
harus dimaksud dalam Pasal 44B Undang-Undang KUP
diberitahukan
kepada WP
dengan
menyampaikan diterima putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang
Surat menyatakan Wajib Pajak telah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
Pemberitahuan
Penghentian
BAGAN PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN BUKPER

Dilakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan LHP SUMIR
dihentikan
Bukper
SPT Bukan
Restitusi

Pemeriksaan
Tidak ada penerbitan SKP
dilanjutkan

Tidak Dilanjutkan
penyidikan Penerbitan SKP LHP SUMIR

Pengungkapan
SPT Restitusi
Ps 17B
ketidakbenaran LHP SUMIR
Ps 8(3) KUP
Dilakukan
Pemeriksaan
Bukper Karena Ps 44A UU KUP
Pemeriksaan
Tidak Dilanjutkan dilanjutkan
Penuntutan
Karena Ps 44B UU KUP LHPSUMIR
Dilanjutkan
penyidikan
WP Tidak Melakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan Tindak Pidana dilanjutkan
Dilanjutkan
ditangguhkan
Penuntutan WP Melakukan
Tindak Pidana
LHP SUMIR
LOGO

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Anda mungkin juga menyukai