Anda di halaman 1dari 50

PEMERIKSAAN PAJAK

LATAR BELAKANG
Sistem self assessment

Perlu adanya mekanisme penegakan


hukum

Pemeriksaan merupakan mekanisme


pengendalian sistem self assesment
PEMERIKSAAN VS AUDIT
Pemeriksaan Audit
Pemeriksa Pajak
Auditor

Wajib Pajak
Perusahaan

Inisiatif oleh DJP Inisiatif oleh Auditee Objek: SPT

Objek: L/K

UU Pajak
PSAK

SKP, STP
Opini

Tidak ada konsep materialitas Konsep Materialitas Tidak ada fee

Ada fee
AGENDA

Kewajiban WP
Pengertian Tujua
yg diperiksa
n

Pemeriksaan
Penghitungan
Pajak yg Pemeriksaan
Penghasilan
ditindaklanjuti
Kena Pajak utk Tujuan Lain
Pemeriksaan
secara Jabatan
Bukper
PEMERIKSAAN PAJAK
Pasal 1 angka 25 UU KUP

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:

menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau


bukti

yang dilaksanakan secara objektif dan


profesional

berdasarkan suatu standar


pemeriksaan

untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Tujuan


dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
Pemeriksaan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
TUJUAN PEMERIKSAAN

menguji kepatuhan utk tujuan lain dlm rangka


pemenuhan kewajiban melaksanakan ket.
dan /
perpajakan peraturan per-UU an
atau
perpajakan
Kriteria Pemeriksaan
Harus WP mengajukan permohonan pengembalian kelebihan
dilakukan pembayaran pajak (Pasal 17B UU KUP)

a terdapat keterangan lain berupa data


konkret
b SPT LB selain Pasal 17B UU KUP

c
WP telah diberikan pengembalian
pendahuluan kelebihan pajak
d SPT Rugi;
penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi,
Pemeriksaan e pembubaran, atau akan meninggalkan
Menguji Indonesia untuk selama-lamanya;
kepatuhan
Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku
f atau metode pembukuan atau karena
Dapat penilaian kembali aktiva tetap
dilakukannya
dilakukan
Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT
g melampaui jangka waktu dalam Surat Teguran yang
terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan
analisis risiko

h Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan


yang terpilih untuk dilakukan
pemeriksaan berdasarkan analisis risiko
1. pemberian NPWP secara jabatan;
2. penghapusan NPWP;
3. pengukuhan atau pencabutan pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak;
4. Wajib Pajak mengajukan keberatan;
5. pengumpulan bahan guna penyusunan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto;
6. pencocokan data dan/atau alat keterangan;
7. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah
Pemeriksaa terpencil;
n 8. penentuan satu atau lebih tempat terutang
Tujuan Lain 10. penentuan
PPN; saat produksi dimulai atau
9. memperpanjang
pemeriksaan dalamjangka
rangka
waktu
penagihan
kompensasi
pajak;
kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas
perpajakan;
11. memenuhi permintaan informasi dari negara
mitra P3B

8
Kriteria Pemeriksaan

Pemeriksaa Pemeriksaa Pemeriksaa


n Rutin n Khusus n tujuan
lain
PEMERIKSAAN RUTIN
SPT LB yang tidak
disertai dengan
SPT Tahunan LB permohonan
SPT PPN LB Restitusi
Restitusi (Pasal 17B pengembalian
(Pasal 17B atau
atau 17C) kelebihan
17C)
pembayaran

Telah diberikan
SPT PPN LB
pengembalian SPT Rugi
Kompensasi
pendahuluan

WP yang melakukan
WP melakukan
perubahan tahun
penggabungan,
buku, metode
peleburan,
pembukuan,
pemekaran, likuidasi
dan/atau penilaian
atau pembubaran
kembali aktiva tetap
PEMERIKSAAN KHUSUS

Berdasarkan
analisis
risiko

PEMERIKSAAN TUJUAN LAIN

Melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-
undangan perpajakan
1. Meminta untuk diperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP2
2. Meminta untuk memberitahukan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan
3. Meminta untuk memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak
4. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan
dan tujuan Pemeriksaan
5. Menerima SPHP
6. Menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah
ditentukan
7. Mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim QA
8. Memberikan pendapat atau penliaian atas pelaksanaan pemeriksaan
Pemeriksaan Lapangan Pemeriksaan Kantor
1. Memperlihatkan/ 1. Memenuhi panggilan untuk
meminjamkan buku, catatan, datang menghadiri pemeriksaan
dokumen.
2. Memberi kesempatan pemeriksa 2. Memperlihatkan/meminjamkan
untuk mengakses/mengunduh data catatan/dokumen
elektronik
3. Memberi bantuan guna
3. Memberi kesempatan pemeriksa kelancaran pemeriksaan
untuk memasuki tempat/ruang
yang patut diduga digunakan
sebagai tempat menyimpan
buku/catatan/dokumen/uang
/barang. 4. Menyampaikan tanggapan secara
4. Memberi bantuan guna tertulis atas SPHP
kelancaran pemeriksaan 5. Meminjamkan kertas kerja
5. Menyampaikan tanggapan secara pemeriksaan yang dibuat
tertulis atas SPHP oleh Akuntan Publik
6. Memberikan keterangan lisan/tertulis 6. Memberikan keterangan
yang diperlukan lisan/tertulis yang diperlukan
1. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan atau Surat Panggilan
dalam rangka Pemeriksaan Kantor
2. Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP2 kepada Wajib Pajak
3. Memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak
4. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan
atas hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan
5. Menuangkan hasil pertemuan dalam BA Pertemuan
6. Menyampaikan SPHP
7. Memberikan hak untuk hadir kepada Wajib Pajak dalam rangka PAHP
8. Menyampaikan Kuesioner Pemeriksaan
9. Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya
10. Mengembalikan dokumen-dokumen yang telah dipinjam
11. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak atas segala sesuatu yang
berkaitan dengan Wajib Pajak
Pemeriksaan Lapangan Pemeriksaan Kantor
1. Melihat dan/atau meminjam 1. Memanggil Wajib Pajak untuk
buku, catatan, dokumen. datang menghadiri pemeriksaan
2. Mengakses/mengunduh data
elektronik 2. Melihat dan/atau meminjamkan
catatan/dokumen
3. Memasuki tempat/ruang yang
patut diduga digunakan sebagai 3. Meminta bantuan guna
tempat menyimpan kelancaran pemeriksaan
buku/catatan/dokumen/uang
/barang.
4. Meminta bantuan guna 4. Meminta keterangan
kelancaran pemeriksaan lisan/tertulis yang diperlukan
5. Melakukan Penyegelan tempat atau 5. Meminjamkan kertas kerja
ruang tertentu pemeriksaan yang dibuat
6. Meminta keterangan oleh Akuntan Publik
lisan/tertulis yang diperlukan dari 6. Meminta keterangan
Wajib Pajak dan/atau bukti
7. Meminta keterangan dan/atau dari pihak ketiga
bukti dari pihak ketiga
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Penyampaian Surat Pemberitahuan atau Surat Panggilan

Pertemuan dengan Wajib Pajak

Peminjaman Dokumen

Penolakan Pemeriksaan

Pengujian oleh Pemeriksa

Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT

Penyampaian SPHP

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Pembahasan dengan Tim QA Pemeriksaan

Penandatanganan BA PAHP
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Penyampaian Surat Pemberitahuan atau Surat Panggilan

SP PK disampaikan
melalui media
Pemeriksa Pajak
pengiriman dokumen
menyampaikan SP
dengan bukti
pengiriman

Dalam hal Wajib Pajak


tidak berada di tempat,
SP diterbitkan untuk
maka SP PL
masa, bagian tahun,
disampaikan kepada
atau tahun pajak
beberapa pihak
alternatif

Dalam hal penyampaian


SP PL disampaikan
SP PL scr langsung tdk
langsung pada saat
efisien, dapat
dimulainya
disampaikan melalui
pemeriksaan
sarana lain
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Pertemuan dengan Wajib Pajak

Pemeriksa Pajak Pemeriksa Pajak wajib Dalam hal WP menolak


melakukan pertemuan membuat BA hasil menandatangani BA
untuk menjelaskan hal-hal pertemuan dan tersebut, Pemeriksa Pajak
terkait proses pemeriksaan ditandatangani membuat BA Penolakan

Dalam hal Pemeriksa Pajak


Pada saat melakukan telah menandatangani BA
Dapat dilakukan dengan
pertemuan, Pemeriksa Hasil Pertemuan dan BA
wakil atau kuasa dari Wajib
Pajak wajib Penolakan maka
Pajak pertemuan sudah dianggap
memperlihatkan atributnya
dilaksanakan

Dalam hal PL, pertemuan


dilakukan bersamaan Dalam hal PK, pertemuan
dengan penyampaian SP PL dilakukan ketika WP
atau setelah menerima SP datang memenuhi SP
PL
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Peminjaman Dokumen

Dalam hal dokumen yang Dalam hal WP tidak


dipinjam belum dipenuhi sepenuhnya meminjamkan
Dokumen yang dipinjam
dalam jk waktu 1 (satu) bulan dokumen, Pemeriksa Pajak
disesuaikan dengan ruang
sejak surat permintaan, maka harus menentukan dapat atau
lingkup dan rencana
Pemeriksa Pajak akan tidaknya melakukan
pemeriksaan
menyampaikan peringatan pengujian berdasarkan bukti
tertulis kompeten yang cukup

Bukti Tidak Cukup


Pemeriksa dapat
Untuk PL, seluruh dokumen Setiap penyerahan dokumen, menentukan
yang akan dipinjam, Pemeriksa Pajak membuat Penghasilan Kena Pajak
dilakukan pada saat itu juga bukti peminjaman
dihitung secara jabatan

Dokumen yang akan


dipinjam, wajib diserahkan
Untuk PK, daftar dokumen
kepada Pemeriksa Pajak
yang dipinjam harus
paling lama 1 (satu) bulan
dilampirkan dalam SP
sejak surat permintaan
diterima
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Penolakan Pemeriksaan

Pemeriksa Pajak
Dalam hal terjadi berdasarkan dokumen-
penolakan, WP wajib dokumen sebelumnya maka
menandatangani surat penetapan pajak secara
pernyataan penolakan jabatan atau pengusulan
pemeriksaan Bukti Permulaan dapat
dilakukan

Apabila dalam jk waktu 1


Dalam hal surat tersebut (satu) bulan sejak SP PK,
ditolak juga, Pemeriksa WP tidak memenuhi
Pajak membuat BA panggilan maka dibuatkan
Penolakan Pemeriksaan BA Tidak Dipenuhinya
Panggilan

Dalam hal Pegawai WP


menolak untuk membantu
Untuk keperluan
kelancaran pemeriksaan,
pengamanan pemeriksaan,
Pemeriksa Pajak meminta
Pemeriksa Pajak dapat
pegawai tsb untuk
melakukan penyegelan
menandatangani surat
penolakan
PENGHASILAN KENA PAJAK DIHITUNG SECARA
JABATAN WP tidak atau hanya menyerahkan
sebagian dari buku, catatan, dan
dokumen yang wajib dipinjamkan

Pemeriksa harus menentukan dapat tidaknya


melakukan pengujian untuk menghitung
penghasilan kena pajak

Tidak dapat dihitung Dapat dihitung


berdasarkan bukti berdasarkan bukti
kompeten yang kompeten yang
cukup cukup
WP OP yg melakukan
kegiatan usaha atau
WP Badan
pekerjaan bebas
Penghasilan Kena Pemeriksa Pajak dapat
Penghasilan Kena Tindak meminjam tambahan buku,
Pajak dihitung secara Pajak dihitung secara catatan, dan/atau dokumen
jabatan
Lanjut jabatan serta keterangan lain selain
yang sudah dipinjam

Dasar Perhitungan Secara Jabatan


Pasal 14 ayat (5) Undang-undang PPh
PMK Nomor 15/PMK.03/2018
Perdirjen Nomor PER-17/PJ/2015
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Pengujian oleh Pemeriksa

Pemeriksaan dilakukan
berdasarkan metode,
teknik, dan prosedur yang
tercantum di dalam SE-
65/PJ/2013
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT

WP dapat mengungkapkan
SSP SKP diterbitkan
ketidakbenaran dalam
diperhitungkan ditambah
laporan tersendiri scr
sebagai kredit dengan sanksi
tertulis, sepanjang belum
pajak administrasi
disampaikan SPHP

Hasil pemeriksaan
Disampaikan ke
ada dua, terbukti
KPP terdaftar
dan tidak terbukti

Pemeriksaan dapat
Laporan tersendiri
dilanjutkan untuk
tsb harus
membuktikan
ditandatangani pengungkapan
oleh Wajib Pajak ketidakbenaran tersebut
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Penyampaian SPHP

Hasil pemeriksaan
diberitahukan kepada Wajib
Pajak melalui SPHP yang
dilampiri dengan daftar
temuan hasil pemeriksaan

Disampaikan Tanggapan tertulis


langsung oleh disampaikan secara
Pemeriksa Pajak langsung

WP wajib
Tanggapan tertulis harus
memberikan
disampaikan dalam jk
tanggapan tertulis
waktu 7 (tujuh) hari kerja
atas SPHP dan sejak tanggal
daftar temuan hasil diterimanya SPHP
pemeriksaan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

WP harus diberikan hak hadir Dalam hal WP tidak hadir,


dalam PAHP PAHP dianggap telah dilakukan

Dalam hal WP tidak


mengajukan permohonan
Hak hadir, diberikan melalui pembahasan dgn Tim QA, BA
penyampaian undangan PAHP dilampiri ikhtisar hasil
secara tertulis pembahasan akhir dibuat
berdasarkan risalah
pembahasan

Dalam hal terdapat hasil


pemeriksaan yang belum
Undangan harus disampaikan
disepakati dan WP
kepada WP dalam jk waktu
mengajukan permohonan
paling lama 3 (tiga) hari kerja
pembahasan dgn Tim QA, BA
sejak diterimanya tanggapan
PAHP dilampiri ikhtisar hasil
tertulis atas SPHP
pembahasan akhir dibuat
setelah pembahasan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Pembahasan dengan Tim QA Pemeriksaan

Dalam hal WP tidak hadir


WP menyampaikan surat
pada hari dan tanggal
permohonan kepada Kepala
sesuai undangan, maka
Kanwil atau Direktur
pembahasan dianggap telah
Pemeriksaan dan Penagihan
dilakukan

Pelaksanaan pembahasan
Permohonan dapat
akhir hasil pemeriksaan
dilakukan jika risalah telah
serta pelaksanaan
dittdni Tim Pemeriksa Pajak
pembahasan dengan Tim
dan WP; dan BA PAHP
QA harus
belum dittdni oleh Tim
mempertimbangkan jk
Pemeriksa Pajak dan WP
waktu PAHP dan pelaporan

Surat permohonan Tim QA Pemeriksaan harus


disampaikan dalam jk menyampaikan undangan
waktu 3 (tiga) kerja sejak kepada WP dan Pemeriksa
penandatanganan risalah Pajak untuk melakukan
pembahasan pembahasan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Penandatanganan BA PAHP

Kepala Unit Pelaksana


Pemeriksaan memanggil
WP dengan mengirimkan
surat panggilan untuk
menandatangani BA
PAHP

WP harus memenuhi
panggilan dalam jk
waktu paling lama 3
(tiga) hari kerja setelah
surat panggilan diterima
PENYELESAIAN PEMERIKSAAN
Menghentikan Pemeriksaan dengan membuat
LHP Sumir

Membuat LHP sebagai dasar penerbitan


SKP/STP

Pengembalian Dokumen

Pembatalan Hasil Pemeriksaan


JANGKA
WAKTU
PEMERIKSAAN
(Pengujian
Kepatuhan)

Jk Wkt Pembahasan
Jangka Waktu Akhir & Pelaporan
Pengujian 2 Bulan
Kantor : 4 Bulan + 2 Bulan
Lapangan : 6 bulan + 2
bulan
Jangka waktu sejak
Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan
Jk Wkt sejak tgl
disampaikan/Sejak WP SPHP
datang memenuhi disampaikan
panggilan s.d. tanggal sampai dg tgl
SPHP disampaikan
LHP
Jangka Waktu Pemeriksaan
SPHP
7 Hari
Tanggapan Tertulis

Perpanjangan
Penyampaian 3 Hari
Tanggapan Tertulis
Jangka waktu sejak Surat
Pemberitahuan 3 Hari
Pemeriksaan Jangka waktu sejak
Undangan P embahasan
disampaikan/Sejak WP tanggal SPHP disampaikan Ak hir
datang memenuhi sampai dengan tanggal
panggilan s.d. tanggal LHP
SPHP disampaikan Pembahasan Akhir

Risalah
2 Bulan
JANGKA WAKTU JANGKA WAKTU PEMBAHASAN Pembahasan
PENGUJIAN AKHIR DAN PELAPORAN
3 hari
KANTOR LAPANGAN Permohonan
4 Bulan + 6 Bulan + 2 BULAN
2 Bulan 2 Bulan Pembahasan
dgn Tim QA
Pembahasan
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN Tim QA

WP K3S MIGAS WP GRUP Panggilan


Penandatanganan BA
INDIKASI TRANSFER PRICING/ 3 Hari
TRANSAKSI KHUSUS LAIN (2 BULAN) Penandatanganan BA

KANTOR LAPANGAN LHP


4 Bulan + 6 Bulan +
3x6 Bulan 3x6 Bulan 29
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU PEMERIKSAAN
LAPANGAN

Alasan:
a. Pemeriksaan Lapangan
diperluas ke Masa Pajak, Bagian Apabila terkait dengan:
Tahun Pajak, atau Tahun Pajak
lainnya
WP K3S MIGAS WP GRUP
b. terdapat konfirmasi atau
permintaan data dan/atau INDIKASI TRANSFER PRICING/
keterangan kepada pihak TRANSAKSI KHUSUS LAIN
ketiga
c. ruang lingkup
Pemeriksaan meliputi
seluruh jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan
Kepala
UP2 2 BULAN 3x 6 BULAN

31
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU PEMERIKSAAN
KANTOR

Alasan:
Apabila dalam Pemeriksaan Kantor
a. Pemeriksaan kantor diperluas ke ditemukan indikasi transaksi yang terkait
Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, dengan transfer pricing dan/atau
atau Tahun Pajak lainnya transaksi khusus lain yang berindikasi
b. terdapat konfirmasi atau adanya rekayasa transaksi keuangan,
permintaan data dan/atau pelaksanaan Pemeriksaan Kantor
keterangan kepada pihak diubah menjadi Pemeriksaan
ketiga Lapangan
c. ruang lingkup
Pemeriksaan meliputi
seluruh jenis pajak Dalam hal dilakukan perpanjangan
d. berdasarkan pertimbangan jangka waktu pengujian
Kepala UP2 Pemeriksaan Lapangan atau
Pemeriksaan Kantor, Kepala UP2
harus menyampaikan
2 BULAN pemberitahuan secara tertulis
kepada Wajib Pajak

32
paling lama paling lama
4 bulan 14 hari
sejak tanggal surat sejak tanggal WP
pemberitahuan atau wakil, kuasa,
pemeriksaan Pemeriksaa Pemeriksaa
n n Kantor pegawai, atau
disampaikan kepada anggota keluarga
WP atau wakil, Lapangan
yang telah dewasa
kuasa, pegawai, atau dari WP, datang
anggota keluarga Dalam hal jangka waktu terlampaui, memenuhi surat
yang telah dewasa Pemeriksaan harus panggilan sampai
dari WP, sampai
diselesaikan. dengan tanggal LHP
dengan tanggal LHP
Pemeriksaan dalam rangka permohonan
penghapusan NPWP, harus
memperhatikan jangka waktu
penyelesaian permohonan
Pemeriksaan dalam rangka permohonan
pencabutan pengukuhan PKP, harus
memperhatikan jangka waktu
penyelesaian permohonan
33
Pemeriksaan
Pemeriksaan Bukti
Permulaan

• pada saat pelaksanaan Pemeriksaan


ditemukan adanya indikasi tindak pidana di
bidang perpajakan; atau

• Wajib Pajak menolak untuk dilakukan


Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 atau Pasal 37 dan terhadap Wajib
Pajak tersebut tidak dilakukan
penghitungan penghasilan kena pajak
secara jabatan.
USUL PEMERIKSAAN BUKPER

Terdapat indikasi tindak pidana perpajakan

WP menolak untuk diperiksa dan terhadap


WP tersebut tidak dilakukan
penghitungan pkp scr jabatan
Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dapat diusulkan Pemeriksaan Bukti
Permulaan secara terbuka apabila:

ditemukan adanya indikasi tindak pidana di bidang


perpajakan

Wajib Pajak menolak untuk dilakukan pemeriksaan


dan terhadap Wajib Pajak tersebut tidak dilakukan
penghitungan penghasilan kena pajak secara jabatan

Dalam hal Pemeriksaan yang dilakukan merupakan Pemeriksaan atas


permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17B Undang-Undang KUP, usulan Pemeriksaan Bukti
Permulaan secara terbuka harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut

Pasal 63 PMK-17/PMK.03/2013
s.t.d.d. PMK-184/PMK.03/2015
Dalam hal usulan Pemeriksaan Bkti Permulaan secara terbuka disetujui oleh pejabat yang berwenang,
pelaksanaan Pemeriksaan ditangguhkan

disampaikan
Pemeriksaan harus diberitahukan bersamaan dengan
secara tertulis kepada
ditangguhkan Wajib Pajak
disampaikannya SP2
Bukper secara terbuka

Buku, catatan, dan dokumen


yang terkait dengan
Pemeriksaan diserahkan
kepada Pemeriksa Bukti
Permulaan

Berita Acara
Serah Terima
Dokumen

(fotokopi BA diserahkan ke WP)


Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
(Bukper Terbuka)

WP meninggal dunia
Pemeriksaan
Tidak ditemukan dilanjutkan

Tidak Dilanjutkan bukti permulaan


penyidikan

Pengungkapan
ketidakbenaran Ps LHP SUMIR
8(3) KUP
Dilakukan
Pemeriksaan
Bukper Terbuka
Karena Ps 44A
Pemeriksaan
Tidak Dilanjutkan UU KUP dilanjutkan
Penuntutan
Karena Ps 44B LHP SUMIR
Dilanjutkan UU KUP
penyidikan
Terdapat putusan pengadilan
Pemeriksaan Dilanjutkan Pemeriksaan
Yang berkekuatan hukum tetap
ditangguhkan Penuntutan Dan salinan putusan dilanjutkan
sudah diterima DJP

membuat laporan
kemajuan Pemeriksaan
Pasl 44 B (revisi UU HPP)

Dilanjutkan
Penuntutan
Terdapat putusan pengadilan
Yang berkekuatan hukum tetap
Dan salinan putusan
sudah diterima DJP

Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa


Agung dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan paling
lama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permintaan.
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
(Bukper Tertutup)

Karena Ps 44A UU KUP

Dilanjutkan Pemeriksaan
Penuntutan dilanjutkan

Terdapat putusan pengadilan


Yang berkekuatan hukum tetap
Dan salinan putusan
Dilakukan sudah diterima DJP
Pemeriksaan
Bukper Tertutup dan
Dilanjutkan dengan
penyidikan

Tidak Dilanjutkan LHP SUMIR


Karena Ps 44B UU KUP
Penuntutan

Pemeriksaan
ditangguhkan

Pemeriksaan Bukti Permulaan secara tertutup dilakukan tanpa


membuat laporan
kemajuan Pemeriksaan pemberitahuan tentang adanya Pemeriksaan Bukti Permulaan kepada
orang pribadi atau badan yang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan

 Pemeriksaan yang dilanjutkan

jangka waktu pengujian/ perpanjangan


pengujian diperpanjang untuk jangka waktu
paling lama 4 (bulan) bulan
 Pemeriksaan yang dihentikan

Pemeriksa Pajak harus menyampaikan surat


pemberitahuan penghentian Pemeriksaan
kepada Wajib Pajak

Pemeriksaan yang dihentikan, masih dapat


dilakukan kembali apabila terdapat data selain
yang diungkapkan dalam Pasal 8 ayat (3)
Undang-Undang KUP atau Pasal 44B Undang-
Undang KUP
PEMERIKSAAN ULANG

Apabila terdapat data baru yang


belum terungkap
Dasar Alasan
• Persetujuan Dirjen Terdapat data baru,
Pajak termasuk data yang
• Instruksi Dirjen semula belum terungkap
Pajak

HASIL

tidak mengakibatkan
tidak mengakibatkan adanya tambahan atas
adanya tambahan atas
adanya tambahan atas jumlah pajak yang
jumlah pajak yang
jumlah pajak yang telah telah ditetapkan dalam
telah ditetapkan dalam
ditetapkan dalam surat surat ketetapan pajak
surat ketetapan pajak
ketetapan pajak sebelumnya sebelumnya tetapi
sebelumnya
terdapat perubahan
jumlah rugi fiskal

keputusan mengenai
SKPKBT LHP Sumir rugi fiskal
kepada Wajib Pajak diberitahukan digunakan sebagai dasar untuk
mengenai penghentian tersebut memperhitungkan rugi fiskal
ke tahun pajak berikutnya
Tindak Pidana Perpajakan

Pasal 39
Pasal 38
ayat (1)

Pasal 39 Pasal 39
ayat (3) A

*Berdasarkan Pasal 36A UU KUP


43
Penyidikan
Pajak
SERANGKAIAN TINDAKAN
YANG DILAKUKAN
PENYIDIK

UNTUK MENCARI DAN


MENGUMPULKAN BUKTI

MEMBUAT TERANG
TINDAK PIDANA MENEMUKAN
DI BIDANG TERSANGKANY
PERPAJAKAN A

*Berdasarkan Pasal 1 angka 31 UU KUP


44
PPNS DJP
PPNS DJP
Diangkat oleh Pejabat yang
berwenang sebagai penyidik

Mempunyai wewenang khusus melakukan


penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan

Dilaksanakan sesuai dengan KUHP

*Berdasarkan Pasal 44 UU KUP 45


Wewenang Penyidik Pajak
• menerima, mencari, mengumpulkan, dan
meneliti keterangan atau laporan agar
menjadi lebih lengkap dan jelas
• meneliti, mencari, dan mengumpulkan
keterangan mengenai OP atau badan tentang
kebenaran perbuatan yang dilakukan
• meminta keterangan dan bahan bukti dari OP Tindak
atau badan Pidana di
bidang
• memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain perpajakan
• melakukan penggeledahan
untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan,
pencatatan, dan dokumen lain, serta
melakukan penyitaan terhadap bahan bukti
tersebut meminta bantuan tenaga ahli

*Berd4as6arkan Pasal 44 UU KUP


Wewenang Penyidik Pajak
• menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang
meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan
sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda,
dan/atau dokumen yang dibawa

• memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana


di bidang perpajakan

• memanggil orang untuk didengar keterangannya dan


diperiksa sebagai tersangka atau saksi

• menghentikan penyidikan dan/atau melakukan tindakan


lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana
di bidang perpajakan menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan.

*Berd4as7arkan Pasal 44 UU KUP


Kewajiban Pihak Ketiga
(dalam pemeriksaan, penagihan pajak, penyidikan
tindak pidana perpajakan)
Pihak Ke III
Bank
Akuntan Publik
Notaris memberikan
Konsultan Pajak
WAJI
B Keterangan/
Kantor Administrasi
bukti
Pihak III lain

Pidana Kurungan paling


lama 1 tahun & denda *Berdasarkan UU Pasal 35 dan PMK
199/PMK.03/2007
paling banyak Rp 25 juta 48
Penghentian Penyidikan Pajak
PPNS Jaksa Agung

Permintaan Menkeu untuk


kepentingan penerimaan
negara

1. Tidak cukup bukti DENGAN SYARAT:


2. Bukan tindak pidana Setelah WP melunasi pajak yg
tidak atau kurang dibayar atau
3. Daluwarsa tidak seharusnya dikembalikan
4. Tersangka meninggal ditambah dengan sanksi
dunia administrasi berupa denda
sebesar 3x jumlah pajak yg
tidak atau kurang dibayar, atau
yg tidak seharusnya
dikembalikan

*Berdasarkan Pasal 44A & 44B UU KUP

Anda mungkin juga menyukai