Pembayaran Tagihan
E-Learning Bendahara
Pengeluaran/BPP
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Materi
1. Konsep Pengujian
2. Pengujian Tagihan
4. Pengujian Pembayaran
dengan PNBP dan PHLN
2
Konsep Pengujian
Konsep Pengujian Atas Tagihan
Terhadap APBN
1. Pengujian Wetmatigheid
– Pengujian menurut Hukum (Legalitasnya).
• Dalam HAN, setiap tindakan pejabat administrasi negara
harus ada dasar hukumnya (peraturan dasar yang
melandasinya).
Menjawab pertanyaan-pertanyaan :
apakah tagihan atas beban anggaran belanja negara itu sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau tidak?
apakah dana yang digunakan untuk membayar tagihan atas beban
anggaran belanja negara itu tersedia dalam DIPA atau tidak?
– Ketentuan :
1. Teknis
2. Keuangan
2. Pengujian rechmatigheid
– Pemeriksaan kebenaran formil menurut hak
– Dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas
pertanyaan, apakah para pihak yang mengajukan
tagihan atas beban anggaran belanja negara itu secara
formal adalah sah.
• Untuk keperluan pengujian rechmatigheid ini, maka kepada
para pihak penagih diminta untuk menunjukkan adanya surat-
surat bukti, sehingga tagihan dapat dipertanggungjawabkan.
Surat-surat bukti ini antara lain meliputi Surat Perintah Kerja,
Surat Perjanjian/Kontrak, Kuitansi, Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan dan lain sebagainya.
3. Pengujian Doelmatigheid
– Pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud
tujuan pengeluaran
– Dilakukan untuk mencari tahu, apakah
maksud/tujuan (output) dari suatu pekerjaan sesuai
dengan sasaran/keluaran kegiatan dan indikator
keluaran yang tertuang dalam DIPA atau tidak
• Berdasarkan pasal 18 dan 21 UU No. 1 tahun
2004 , Bendahara Pengeluaran berkewajiban
untuk melakukan Pengujian dan
melaksanakan pembayaran tagihan
terhadap tagihan kepada Negara yang
menjadi kewenangannya.
Mekanisme Pembayaran Tagihan
8
Pembayaran Tagihan melalui UP
3 Bendahara Pengeluaran/BPP
Uji
melakukan pengujian;
1 n dokumen
melakukan
pengujian
pengujian dokumen pendukung
SPM-GUP
Pengesahan Permintaan
penggantian UP KKP
Daftar Mengesahkan KKP
Pengeluaran Riil 4 dokumen dan bukti BP/BPP mengajukan
pengeluaran 7 permintaan
Daftar penggantian UP KKP
Berdasarkan ke PPK
2 dokumen kemudian
membuat daftar
Pembayaran
Tagihan
pengeluaran riil
Menerbitkan
5 SPBy
SPBy
Menerbitkan SPP-
SPP-GUP 8 GUP KKP
KKP
Pendebitan Rekening
11 BP/BPP
Pendebitan
10
Pengujian oleh Bendahara Pengeluaran
dalam penerimaan barang/jasa dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen
perjanjian /kontrak ;
e) pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6
digit) .
Pengujian Kelengkapan
Perintah Bayar
Surat Perintah Bayar (SPBy) :
• SPBy adalah bukti perintah PPK atas nama
KPA kepada Bendahara Pengeluaran/BPP
untuk mengeluarkan uang persediaan yang
dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/BPP
sebagai pembayaran kepada pihak yang dituju.
Company Logo
Lampiran SPBy :
A. Pembayaran Tunai :
1. Kuitansi/bukti pembelian yang telah disahkan PPK beserta
faktur pajak dan SSP; dan
2. Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen
pendukung lainnya yang diperlukan dan telah disahkan oleh
PPK.
C. BPP :
1. Penyaluran dana UP kepada BPP oleh Bendahara
Pengeluaran dilakukan berdasarkan SPBy yang
ditandatangani oleh PPK atas nama KPA yang dilampiri
rincian kebutuhan dana masing-masing BPP.
2. Atas penyaluran dana UP bagi BPP, Bendahara Pengeluaran
membuat kuitansi/bukti penerimaan atas penyaluran dana
UP sebanyak 2 (dua) lembar dengan ketentuan:
a. lembar ke-1 disampaikan kepada BPP sebagai bukti
bahwa dana UP telah diterima oleh BPP.
b. lembar ke-2 disimpan oleh Bendahara Pengeluaran.
Company Logo
Ilustrasi Lampiran SPBy
Bukti pembelian/
≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
pembayaran
Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta
Lunas
Dibayar
Setuju dibayar tanggal Tanggal
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran
Pembuat Komitmen
T. Tangan dan Stempel T. Tangan
(10) (11)
(Nama Jelas) (Nama Jelas)
Telah ada tanda tangan “Setuju Dibayar” oleh Atasan Langsung Bendahara
Pengeluaran dan “Lunas Dibayar” oleh Bendahara Pengeluaran
Pembayaran untuk pembelian barang ada keterangan barang yang telah diterima
dengan baik dan lengkap yang ditandatangani oleh Penanggung jawab/Kepala
Gudang/Pengurus barang.
Tanda bukti untuk pembelian pakaian pesuruh, tukang kebun,
montir dan laboratorium harus dilampiri daftar penerimaan
pakaian kerja dimaksud dan ditandatangani oleh yang berhak
menerimanya.
Barang sesuai
dengan kuitansi
Penjumlahannya
benar
Ditandatangani
oleh penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen Ditandatangi
Ditandatangi PPK penerima barang
NIP…………………..
Pengujian Bukti Pembelian
Nama Barang
Volume/Jumlah
Nilai Total
Ditandatangi PPK
NIP…………………..
https://ucbcliftlife.wordpress.com/2012/05/16/nota-dan-kwitansi-pembelian-kebutuhan-dan-
penyerahan-tali-asih/
Pengujian Kebenaran Hak Tagih Biaya
Perjalanan Dinas
Perjalanan DINAS Jabatan
UANG HARIAN :
Uang makan
Uang transport lokal
Uang saku
BIAYA TRANSPOR :
Pulang – Pergi
Retribusi
BIAYA PENGINAPAN :
Hotel
Tempat menginap lainnya
UANG REPRESENTASI
SEWA KENDARAAN DALAM KOTA
BIAYA MENJEMPUT/MENGANTAR JENAZAH
PERJALANAN DINAS JABATAN......(3)
SURAT TUGAS
1) Perjalanan Dinas Jabatan oleh Pelaksana SPD dilakukan sesuai
perintah atasan Pelaksana SPD yang tertuang dalam Surat Tugas.
2) Surat Tugas dimaksud diterbitkan oleh:
a. kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang
dilakukan oleh Pelaksana SPD pada satuan kerja berkenaan;
b. atasan langsung kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas
Jabatan yang dilakukan oleh kepala satuan kerja;
c. Pejabat Eselon II untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang
dilakukan oleh Pelaksana SPD dalam lingkup unit eselon
II/setingkat unit eselon II berkenaan; atau
d. Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I untuk
Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Menteri/
Pimpinan Lembaga/ Pejabat Eselon I/ Pejabat Eselon II.
3) Kewenangan penerbitan Surat Tugas dapat didelegasikan kepada
pejabat yang ditunjuk
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
PERJALANAN DINAS JABATAN......(4)
SURAT TUGAS DAN SPD
4) Surat Tugas paling sedikit mencantumkan :
a. Pemberi tugas;
b. Pelaksana tugas;
c. Waktu pelaksanaan tugas; dan
d. Tempat pelaksanaan tugas.
5) Surat Tugas menjadi dasar penerbitan SPD oleh PPK.
6) Dalam penerbitan SPD, PPK berwenang untuk menetapkan tingkat biaya
Perjalanan Dinas dan alat transpor yang digunakan untuk
melaksanakan Perjalanan Dinas Jabatan yang bersangkutan dengan
memperhatikan kepentingan serta tujuan Perjalanan Dinas tersebut.
7) Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8
(delapan) jam dapat dilakukan tanpa penerbitan SPD.
8) Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8
(delapan) jam tanpa penerbitan SPD, pembebanan biaya Perjalanan Dinas
Jabatan oleh PPK dicantumkan dalam Surat Tugas.
9) SPD dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I PMK.
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Format SPD
Halaman 1
(Lampiran I PMK)
Nama Pejabat
Pembuat Komitmen
Nama Pelaksanan
Perjalanan Dinas
Pengkat/Golongan,
Jabatan, dan Tingkat
Maksud Perjalanan Biaya Perjalanan
Dinas Dinas
Pembebanan
Anggaran
Tanda Tangan PPK
Verifikasi Surat Perjalanan
Dinas
Ditandatangi PPK
Nama Penumpang
Biaya Transportasi
Verifikasi Boarding
Apakah sesuai tiket transprotasi
Pass
Nama Penumpang
Bandara Keberangkatan
Bandara Tujuan
Tanggal Keberangkatan
Verifikasi Daftar Pengeluaran Riil
Waktu menginap
Total Biaya
Ilustrasi
Tingkat Biaya
Verifikasi Biaya Perjalanan
Waktu Perjalanan Dinas
Memuat seluruh biaya
perjalanan dinas sesuai
ketentuan dalam peraturan
Dinas
Tempat kedudukan
Sesuai dengan Surat
Perjalanan Dinas (SPD)
Tempat tujuan
Transportasi yang
digunakan
Jabatan
Memperhatikan komponen biaya yang
bersifat at cost
• Biaya transportasi
• Biaya penginapan
• Biaya menjemput/mengantar jenazah meliputi biaya
bagi penjemput/pengantar, biaya pemetian dan biaya
angkutan jenazah
• Sewa kendaraan dalam kota
Kuitansi/bukti penerimaan
pembelian barang/jasa
Pengujian Ketapatan AKUN
Bagan Akun Standar (BAS)
Berdasarkan
• PMK No. 214/PMK.05/2013
Tentang Bagan Akun Standar
dan
• Kepdirjen Perbendaharaan
No.KEP-211/PB/2018
Tentang Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan
Akun Standar
52 - BELANJA BARANG
Belanja Modal
(53)
Belanja Modal
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Gedung dan Belanja Modal Jalan, Belanja Modal
Peralatan dan Mesin Bangunan Irigasi dan Jaringan Lainnya
(531)
(532) (533) (534) (536)
PEMBAYARAN NON TUNAI
64
Sarana Pembayaran/Pendebitan
Rekening Bendahara
Semula
Cek/Bilyet Giro
Menjadi
1. Cek/Bilyet Giro;
2. Internet Banking; atau
3. Kartu Debit.
65
Kewenangan Pendebitan Rekening
Bendahara Penerimaan
Bendahara Pengeluaran/BPP
66
PEMBAYARAN
SECARA KONVENSIONAL
(Cek/Bilyet Giro)
67
Mekanisme Pembayaran Secara
Konvensional
Tarik Bayar
CEK Tunai Tunai
SPBy
Transfer ke
Bilyet Rekening
Giro Penerima
68
PENDEBITAN REKENING
MELALUI INTERNET
BANKING
69
Mekanisme Pembayaran Dengan Internet
Banking
Rekening
Bendahara
Pengeluara
n/ BPP
Rekam Approval
SPBy oleh Transaksi oleh
Penerima
Transaksi oleh
PPK Pembayaran
BP/BPP KPA/PPK
1. Masuk ke internet banking memakai user dan 1. Masuk ke internet banking memakai user dan
password Maker. password Approver/Checker.
2. Mengambil kode konfirmasi untuk
2. Merekam transaksi sesuai jenis pembayaran
dimasukkan ke token.
yang akan dilaksanakan.
3. Memperoleh kode otentifikasi dari token
3. Memberitahukan kepada KPA/PPK atas untuk meng-approve transaksi
transaksi yang telah direkam untuk 4. Memasukkan kode otentifikasi ke internet
memperoleh persetujuan (approval). banking. 70
5. Transaksi berhasil.
PENGGUNAAN
KARTU DEBIT
71
Mekanisme Penarikan Uang Tunai
Dengan Kartu Debit
Rek. Bend.
Pengeluaran
/ BPP
Rek. Bend.
Pengeluaran
/BPP
SPBy dan
ATM/EDC Penerima
SPPR oleh
oleh BP/BPP Pembayaran
KPA/PPK
73
Pengujian Tagihan PNBP
74
Formula Pencairan Dana PNBP
MP = (PPP x JS) – JPS
MP = maksimum pencairan dana
PPP = proporsi pagu pengeluaran
terhadap pendapatan
JS = jumlah setoran
JPS = jumlah pencairan dana
sebelumnya s.d. SPM terakhir
Pengujian Tagihan PHLN
76
Ketentuan
• Penerbitan SPP, SPM dan SP2D untuk kegiatan yang sebagian/seluruhnya bersumber dari
Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, mengikuti ketentuan mengenai kategori, porsi
pembiayaan, tanggal closing date dan persetujuan pembayaran dari pemberi PHLN sesuai dengan
• Penerbitan SPP-UP/TUP, SPM-UP/TUP, dan SP2D-UP/TUP menjadi beban dana Rupiah Murni.
• Pertanggungjawaban dan penggantian dana Rupiah Murni atas SP2D-UP/TUP , dilakukan dengan
• Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan pencairan dana PHLN diatur oleh Direktur
Jenderal Perbendaharaan.
77
Penyiapan SPP (UP/TUP/GUP)
SPP GUP
• SPP
• Daftar Rincian Permintaan Pembayaran
• Kuitansi
• SPK dan resume, jika dipersyaratkan
• Perhitungan Porsi Pendanaan
• NOL atau Approval dari lender, jika dipersyaratkan
• SSP
• Surat ijin/dispensasi, jika dipersyaratkan
78
Data PHLN
Pembebanan UP
79
Porsi
Pinjaman
80
Dibayar ke rekanan
Dibayar ke rekanan
Tdk dipungut
Dibayar ke rekanan
Tdk dipungut
Dibayar ke rekanan
Pungut & setor
81
WWW.QUIZIZZ.COM