Anda di halaman 1dari 83

Pengujian dan

Pembayaran Tagihan

E-Learning Bendahara
Pengeluaran/BPP

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Materi

1. Konsep Pengujian

2. Pengujian Tagihan

3. Pembayarn non Tunai

4. Pengujian Pembayaran
dengan PNBP dan PHLN

2
Konsep Pengujian
Konsep Pengujian Atas Tagihan
Terhadap APBN

1. Pengujian Wetmatigheid
– Pengujian menurut Hukum (Legalitasnya).
• Dalam HAN, setiap tindakan pejabat administrasi negara
harus ada dasar hukumnya (peraturan dasar yang
melandasinya).
Menjawab pertanyaan-pertanyaan :
apakah tagihan atas beban anggaran belanja negara itu sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau tidak?
apakah dana yang digunakan untuk membayar tagihan atas beban
anggaran belanja negara itu tersedia dalam DIPA atau tidak?
– Ketentuan :
1. Teknis
2. Keuangan
2. Pengujian rechmatigheid
– Pemeriksaan kebenaran formil menurut hak
– Dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas
pertanyaan, apakah para pihak yang mengajukan
tagihan atas beban anggaran belanja negara itu secara
formal adalah sah.
• Untuk keperluan pengujian rechmatigheid ini, maka kepada
para pihak penagih diminta untuk menunjukkan adanya surat-
surat bukti, sehingga tagihan dapat dipertanggungjawabkan.
Surat-surat bukti ini antara lain meliputi Surat Perintah Kerja,
Surat Perjanjian/Kontrak, Kuitansi, Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan dan lain sebagainya.
3. Pengujian Doelmatigheid
– Pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud
tujuan pengeluaran
– Dilakukan untuk mencari tahu, apakah
maksud/tujuan (output) dari suatu pekerjaan sesuai
dengan sasaran/keluaran kegiatan dan indikator
keluaran yang tertuang dalam DIPA atau tidak
• Berdasarkan pasal 18 dan 21 UU No. 1 tahun
2004 , Bendahara Pengeluaran berkewajiban
untuk melakukan Pengujian dan
melaksanakan pembayaran tagihan
terhadap tagihan kepada Negara yang
menjadi kewenangannya.
Mekanisme Pembayaran Tagihan

• Pembayaran atas beban APBN dapat dilakukan


dengan dua cara :
1. Pembayaran langsung, yaitu melalui
pemindahbukuan atau transfer dari rekening Kas
Negara ke rekening pihak yang mempunyai hak tagih
kepada negara (pihak ketiga/rekanan, bendahara
pengeluaran);
2. Dilakukan melalui Uang Persediaan (UP) yang
dikelola Bendahara Pengeluaran untuk jenis belanja
dan jumlah tertentu.

8
Pembayaran Tagihan melalui UP

No Uraian Pihak Ketiga/ PPK Bendahara


Penerima Uang Pengeluaran/
Muka Kerja BPP
1 a. Pihak ketiga mengajukan
tagihan disertai bukti
pendukung; atau
b. Penerima Uang Muka Kerja Tagihan Pihak
mengajukan permintaan Ketiga / Uang
Uang Muka Kerja disertai Muka Kerja
bukti pendukung.
2 PPK menguji tagihan atas
UP,apabila memenuhi syarat
maka diterbitkan Surat Perintah Uji
Bayar (SPBy);
3 SPBy beserta bukti pendukung SPBy dan Bukti
disampaikan kepada Bendahara Pendukung
Pengeluaran/BPP;

3 Bendahara Pengeluaran/BPP
Uji
melakukan pengujian;

4 Setelah memenuhi syarat SPBy


dibayar oleh Bendahara Bayar
9
Click to edit Master title style

Alur Pertanggungjawaban Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah


Pemegang PPK BP/BPP PPSPM KPPN
KKP
 Tagihan
 ST/Perjanjian/
Kontrak
Pengujian Pengujian Pengujian SP2D
 Bukti Pengeluaran
Berdasarkan pengujian atas SPP-
Mengumpulka 3 dokumen, PPK
6
BP/BPP melakukan
9 GUP KKP beserta 10 Menerbitkan SP2D

1 n dokumen
melakukan
pengujian
pengujian dokumen pendukung
SPM-GUP
Pengesahan Permintaan
penggantian UP KKP
Daftar Mengesahkan KKP
Pengeluaran Riil 4 dokumen dan bukti BP/BPP mengajukan
pengeluaran 7 permintaan
Daftar penggantian UP KKP
Berdasarkan ke PPK
2 dokumen kemudian
membuat daftar
Pembayaran
Tagihan
pengeluaran riil
Menerbitkan
5 SPBy

SPBy
Menerbitkan SPP-
SPP-GUP 8 GUP KKP
KKP
Pendebitan Rekening
11 BP/BPP
Pendebitan

10
Pengujian oleh Bendahara Pengeluaran

a) meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPK;

b) pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi:

1) pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran

2) nilai tagihan yang harus dibayar;

3) jadwal waktu pembayaran;

c) menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;

d) pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi teknis yang disebutkan

dalam penerimaan barang/jasa dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen

perjanjian /kontrak ;

e) pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6

digit) .
Pengujian Kelengkapan
Perintah Bayar
Surat Perintah Bayar (SPBy) :
• SPBy adalah bukti perintah PPK atas nama
KPA kepada Bendahara Pengeluaran/BPP
untuk mengeluarkan uang persediaan yang
dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/BPP
sebagai pembayaran kepada pihak yang dituju.

Company Logo
Lampiran SPBy :

A. Pembayaran Tunai :
1. Kuitansi/bukti pembelian yang telah disahkan PPK beserta
faktur pajak dan SSP; dan
2. Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen
pendukung lainnya yang diperlukan dan telah disahkan oleh
PPK.

B. Uang Muka Kerja :


3. rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran;
4. rencana kebutuhan dana; dan
5. batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka
kerja, dari penerima uang muka kerja.
Company Logo
Lampiran SPBy :

C. BPP :
1. Penyaluran dana UP kepada BPP oleh Bendahara
Pengeluaran dilakukan berdasarkan SPBy yang
ditandatangani oleh PPK atas nama KPA yang dilampiri
rincian kebutuhan dana masing-masing BPP.
2. Atas penyaluran dana UP bagi BPP, Bendahara Pengeluaran
membuat kuitansi/bukti penerimaan atas penyaluran dana
UP sebanyak 2 (dua) lembar dengan ketentuan:
a. lembar ke-1 disampaikan kepada BPP sebagai bukti
bahwa dana UP telah diterima oleh BPP.
b. lembar ke-2 disimpan oleh Bendahara Pengeluaran.

Company Logo
Ilustrasi Lampiran SPBy

Pengadaan barang/jasa yang nilainya sampai


dengan Rp. 10.000.000
• Bukti pembelian/kuitansi bukti pembayaran
• Nota Pembelian/Faktur penjualan/Nota
Penerimaan Barang (apabila dibutuhkan)
• faktur pajak (apabila terutang PPN)
• Surat Setoran Pajak (MPN G3 tidak perlu
membuat SSP manual)
Ilustrasi Lampiran SPBy

Pengadaan barang/jasa yang nilainya di atas


Rp.10.000.000 sd Rp.50.000.000:
• kuitansi bukti pembayaran
• Nota Pembelian/Faktur penjualan/Nota
Penerimaan Barang (apabila dibutuhkan)
• faktur pajak (apabila terutang PPN)
• Surat Setoran Pajak (MPN G3 tidak perlu
membuat SSP manual)
Bukti-bukti Pendukung atas Penetapan
Keputusan

 Surat Keputusan/Surat Tugas


 Daftar penerima pembayaran; dan/atau
 Dokumen pendukung lainnya sesuai
ketentuan.
Contoh: Kelengkapan Pembayaran
Honorarium
• Surat Keputusan
• Daftar Penerima Pembayaran Honorarium
Lampiran Uang Muka Perjalanan Dinas
Dokumen Pendukung Pertanggungjawaban Biaya
Perjalanan Dinas
Dokumen Pendukung SPP-GUP:

a. Daftar Rincian Permintaan Pembayaran;


b. Bukti Pengeluaran:
 Kuitansi/bukti pembelian yang telah disahkan PPK beserta
fatur pajak dan SPP; dan
 Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen
pendukung lainnya yang diperlukan yang telah disahkan
PPK
c. SSP yang telah dikonfirmasi KPPN
Pengujian Kebenaran Hak Tagih
Pengajuan Tagihan
 Penerima hak mengajukan tagihan kepada negara atas
komitmen berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk
memperoleh pembayaran.
 PPK melakukan pengujian atas tagihan kepada negara.
 Pelaksanaan pembayaran tagihan dilakukan dengan
Pembayaran LS kepada pihak penyedia barang/ jasa atau
Bendahara Pengeluaran/ pihak lainnya.
 Dalam hal pembayaran LS tidak dapat dilakukan, pembayaran
tagiah kepada penerima hak dilakukan dengan UP.
Khusus pembayaran komitmen dalam rangka pengadaan barang/
jasa berlaku ketentuan :
a. Pembayaran tidak boleh dilakukan sebelum barang/ jasa
diterima;
b. Dalam hal pengadaan barang/ jasa yg karena sifatnya harus
dilakukan pembayaran terlebih dahulu, pembayaran atas
beban APBN dapat dilakukan sebelum barang/ jasa diterima;
c. Pembayaran pd huruf b tersebut dilakukan setelah penyedia
barang/ jasa menyampaikan jaminan atas uang pembayaran
yang akan dilakukan.
Bentuk Kontrak
Bentuk kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi

Bukti pembelian/
≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
pembayaran

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

Surat Perintah > 50 juta s.d > 50 juta s.d


≤ 200 juta ≤ 100 juta
Kerja (SPK) 200 juta 200 juta

Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

e-purchasing/pembelian melalui toko  


Surat pesanan
daring
Pasal 28 27
Pengujian Kuitansi
*) Kuitansi ini dibuat apabila
tidak diperoleh kuitansi dari KUITANSI UP
penyedia barang/jasa
TA: (1)
Nomor Bukti: (2)
MAK: (3)
KUITANSI / BUKTI PEMBAYARAN

Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran


satke/satker sementara ..........(4).......................................................................

Jumlah uang : Rp...................(5)........................................................................................................


Terbilang : ..............................(6).......................................................................................................

Untuk pembayaran : ..............(7) ......................................................................................................


Tempat/Tgl ....(8)..................
Jabatan Penerima Uang
T. Tangan dan Stempel
(9)
(Nama Jelas)

Lunas
Dibayar
Setuju dibayar tanggal Tanggal
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran
Pembuat Komitmen
T. Tangan dan Stempel T. Tangan
(10) (11)
(Nama Jelas) (Nama Jelas)

Barang/pekerjaan tersebut telah diterima/diselesaikan dengan lengkap dan baik


Pejabat yang
Bertanggungjawab
T.Tangan
(12)
(Nama Jelas) 29
Pengujian Kuitansi
Atas nama jabatan dan tidak diperkenankan atas nama
pribadi.

Jumlah uang yang ditulis dengan angka dan huruf harus


benar, terang dan jelas.

Jumlah yang ditulis dengan angka harus sama dengan


yang tertulis dengan huruf.

Ditandatangani oleh yang berhak dan dibawah tanda


tangan harus tertulis nama lengkap dan jelas.

Tidak terdapat coretan/penghapus tip ex dan perubahan


tulisan (tulisan bertindih) dalam kwitansi.
Memuat nomor wajib pajak ( NPWP ) dari yang menerima
pembayaran.

Telah ada tanda tangan “Setuju Dibayar” oleh Atasan Langsung Bendahara
Pengeluaran dan “Lunas Dibayar” oleh Bendahara Pengeluaran

Memuat keterangan tujuan /kegunaan pembelian barang.

Untuk pembelian barang yang mempunyai SPESIFIKASI


( Misalnya : Merek, nomor mesin, tipe dan sebagainya ) dimuat
dalam kwitansi yang berkenaan atau dalam faktur terlampir.

Pembayaran untuk pembelian barang ada keterangan barang yang telah diterima
dengan baik dan lengkap yang ditandatangani oleh Penanggung jawab/Kepala
Gudang/Pengurus barang.
Tanda bukti untuk pembelian pakaian pesuruh, tukang kebun,
montir dan laboratorium harus dilampiri daftar penerimaan
pakaian kerja dimaksud dan ditandatangani oleh yang berhak
menerimanya.

Tanda bukti pembelian beberapa macam barang dari


toko/rekanan harus ada faktur dan cap toko/rekanan
yang bersangkutan.

Pembayaran honorarium yang mempergunakan surat


kuasa dilampirkan surat kuasanya pada SPJ.

Untuk pembayaran dengan tanda tangan cap jempol


harus disaksikan oleh dua orang saksi yang dikenal kedua
belah pihak.
Tidak diperkenankan meng-SPJ-kan kwitansi yang menggunakan
stempel tanda tangan.

Kwitansi senilai diatas Rp.5.000.000 keatas dibubuhi meterai Rp.


10.000,-

Kuitansi Konsumsi harus dilengkapi dengan daftar hadir.


Pengujian Faktur Penjualan
• http://blogakuntansi.blogspot.com/2011/11/invoice.html
Nama Penyedia Sama
dengan Kuitansi

Barang sesuai
dengan kuitansi

Penjumlahannya
benar

Total penjualan sama


dengan nilai kuitansi

Ditandatangani
oleh penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen Ditandatangi
Ditandatangi PPK penerima barang
NIP…………………..
Pengujian Bukti Pembelian

Sekurang-kurangnya harus memuat:


• Identitas penyedia
• Nilai pembelian
• Jenis dan jumlah barang/jasa
• Tanda tangan PPK sebagai tanda
mengetahui
Pengujian Bukti Pembelian
Nama Penyedia

Nama Barang

Volume/Jumlah

Nilai Total

Ditandatangi PPK

Pejabat Pembuat Komitmen

NIP…………………..
https://ucbcliftlife.wordpress.com/2012/05/16/nota-dan-kwitansi-pembelian-kebutuhan-dan-
penyerahan-tali-asih/
Pengujian Kebenaran Hak Tagih Biaya
Perjalanan Dinas
Perjalanan DINAS Jabatan

 Melewati LUAR KOTA


 Dilaksanakan di dalam KOTA
 > 8 jam
 < 8 jam
Biaya Perjalanan DINAS Jabatan
(PMK 113/2012)

 UANG HARIAN :
 Uang makan
 Uang transport lokal
 Uang saku
 BIAYA TRANSPOR :
 Pulang – Pergi
 Retribusi
 BIAYA PENGINAPAN :
 Hotel
 Tempat menginap lainnya
 UANG REPRESENTASI
 SEWA KENDARAAN DALAM KOTA
 BIAYA MENJEMPUT/MENGANTAR JENAZAH
PERJALANAN DINAS JABATAN......(3)
SURAT TUGAS
1) Perjalanan Dinas Jabatan oleh Pelaksana SPD dilakukan sesuai
perintah atasan Pelaksana SPD yang tertuang dalam Surat Tugas.
2) Surat Tugas dimaksud diterbitkan oleh:
a. kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang
dilakukan oleh Pelaksana SPD pada satuan kerja berkenaan;
b. atasan langsung kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas
Jabatan yang dilakukan oleh kepala satuan kerja;
c. Pejabat Eselon II untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang
dilakukan oleh Pelaksana SPD dalam lingkup unit eselon
II/setingkat unit eselon II berkenaan; atau
d. Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I untuk
Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Menteri/
Pimpinan Lembaga/ Pejabat Eselon I/ Pejabat Eselon II.
3) Kewenangan penerbitan Surat Tugas dapat didelegasikan kepada
pejabat yang ditunjuk
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
PERJALANAN DINAS JABATAN......(4)
SURAT TUGAS DAN SPD
4) Surat Tugas paling sedikit mencantumkan :
a. Pemberi tugas;
b. Pelaksana tugas;
c. Waktu pelaksanaan tugas; dan
d. Tempat pelaksanaan tugas.
5) Surat Tugas menjadi dasar penerbitan SPD oleh PPK.
6) Dalam penerbitan SPD, PPK berwenang untuk menetapkan tingkat biaya
Perjalanan Dinas dan alat transpor yang digunakan untuk
melaksanakan Perjalanan Dinas Jabatan yang bersangkutan dengan
memperhatikan kepentingan serta tujuan Perjalanan Dinas tersebut.
7) Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8
(delapan) jam dapat dilakukan tanpa penerbitan SPD.
8) Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8
(delapan) jam tanpa penerbitan SPD, pembebanan biaya Perjalanan Dinas
Jabatan oleh PPK dicantumkan dalam Surat Tugas.
9) SPD dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I PMK.
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Format SPD
Halaman 1
(Lampiran I PMK)

Pada Keterangan lain-lain dicantumkan


Nomor dan tanggal Surat Tugas
Format SPD
Halaman 2
(Lampiran I PMK)

Untuk PDJ yang biayanya


dibebankan pada DIPA
Pelaksana SPD
ditandatangani oleh Kepala
Satker atau Pejabat yang
ditunjuk pada instansi
Pelaksana SPD

Untuk PDJ yang biayanya


dibebankan pada DIPA Satker
Penyelenggara, tidak perlu
ditandatangani oleh Kepala
Satker atau Pejabat yang
ditunjuk atau Atasan
Pelaksana SPD
Pengujian Kebenaran Dokumen Pembayaran
Belanja Perjalanan Dinas
Verifikasi Surat Tugas

Nama Pelaksana Tugas

Waktu Pelaksanaan Tugas

Tempat Pelaksanaan Tugas

Pejabat Pemberi Tugas


Apakah sesuai
peraturan
terkait
Verifikasi Surat perjalanan dinas
Perjalanan Dinas
Apakah sesuai
Surat Tugas
Verifikasi Surat Perjalanan Dinas

Nama Pejabat
Pembuat Komitmen
Nama Pelaksanan
Perjalanan Dinas
Pengkat/Golongan,
Jabatan, dan Tingkat
Maksud Perjalanan Biaya Perjalanan
Dinas Dinas

Alat Angkut Yang


Dipergunakan

Lamanya Perjalanan Tempat Berangkat


Dinas, Tanggal Dan Tujuan
Berangkat, dan
tanggal harus
kembali

Pembebanan
Anggaran
Tanda Tangan PPK
Verifikasi Surat Perjalanan
Dinas

Diisi tempat kedudukan,


tempat tujuan, tanggal
keberangkatan dan
ditantangani pejabat yang
berwenang

Diisi tiba dilokasi tujuan,


tanggal, dan ditandangani
pejabat yang berwenang
Diisi keberangkatan dari
tempat tujuan, tanggal, dan
ditandangani pejabat yang
berwenang

Ditandatangi PPK

Diisi tiba di tempat


kedudukan, tanggal, dan
ditandatangani pejabat yang
berwenang
Verifikasi Tiket
Apakah sesuai dengan SPD
Transportasi

Nama Penumpang

Tempat dan tanggal


Bandara Keberangkatan

Tempat dan tanggal


Bandara tujuan

Biaya Transportasi
Verifikasi Boarding
Apakah sesuai tiket transprotasi
Pass

Nama Penumpang

Bandara Keberangkatan

Bandara Tujuan

Tanggal Keberangkatan
Verifikasi Daftar Pengeluaran Riil

Nama Pelaksana PD seusai SPD

Sesuai nomor dan tanggal SPD

Rincian biaya dan jumlahnya

Ditandatangani Pelaksana SPD dan


Disahkan PPK
Verifikasi Kuitansi Penginapan Apakah sesuai SPD
Nama Yang Menginap

Waktu menginap

Total Biaya

Kota tempat menginap

Ilustrasi
Tingkat Biaya
Verifikasi Biaya Perjalanan
Waktu Perjalanan Dinas
Memuat seluruh biaya
perjalanan dinas sesuai
ketentuan dalam peraturan
Dinas

Tempat kedudukan
Sesuai dengan Surat
Perjalanan Dinas (SPD)
Tempat tujuan

Transportasi yang
digunakan

Jabatan
Memperhatikan komponen biaya yang
bersifat at cost
• Biaya transportasi
• Biaya penginapan
• Biaya menjemput/mengantar jenazah meliputi biaya
bagi penjemput/pengantar, biaya pemetian dan biaya
angkutan jenazah
• Sewa kendaraan dalam kota

Memperhatikan komponen biaya yang


bersifat lumsum
• Uang harian
• Uang representasi
• Biaya Perjalanan dinas pindah

Memperhatikan batas tertinggi komponen


biaya
• Biaya penginapan
• Uang Harian
• Uang representasi
• Biaya Perjalanan dinas pindah
Menguji ketersediaan dana
yang bersangkutan
Uji
Pembukuan
Ketersediaan
Bendahara
Pagu
Pengeluaran
DIPA/POK
Pemeriksaan Kesesuaian
Pencapaian Keluaran
Uji Spesifikasi Teknis
Barang/Jasa

Kuitansi/bukti penerimaan
pembelian barang/jasa
Pengujian Ketapatan AKUN
Bagan Akun Standar (BAS)
Berdasarkan
• PMK No. 214/PMK.05/2013
Tentang Bagan Akun Standar
dan
• Kepdirjen Perbendaharaan
No.KEP-211/PB/2018
Tentang Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan
Akun Standar
52 - BELANJA BARANG

Pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk


memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak
dipasarkan, barang dan jasa yang digunakan untuk riset dan
pengembangan, pelatihan staf, riset pasar termasuk.
• ATK dan operasional kantor lainnya;
• Biaya pemeliharaan;
• Biaya perjalanan;
• Barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau
dijual kepada masyarakat.
Belanja Modal

Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk perolehan


aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu
periode akuntansi.
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud, tagihan
penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan, dan aset
kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan).
Struktur Belanja Modal

Belanja Modal
(53)

Belanja Modal
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Gedung dan Belanja Modal Jalan, Belanja Modal
Peralatan dan Mesin Bangunan Irigasi dan Jaringan Lainnya
(531)
(532) (533) (534) (536)
PEMBAYARAN NON TUNAI

64
Sarana Pembayaran/Pendebitan
Rekening Bendahara

Semula

Cek/Bilyet Giro

Menjadi

1. Cek/Bilyet Giro;
2. Internet Banking; atau
3. Kartu Debit.
65
Kewenangan Pendebitan Rekening

Pejabat yang berwenang melakukan pendebitan rekening Bendahara


1 Penerimaan:
Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan
negara; dan

Bendahara Penerimaan

Pejabat yang berwenang melakukan pendebitan rekening Bendahara


2 Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP):
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Pejabat Pemegang Komitmen
atas nama KPA; dan

Bendahara Pengeluaran/BPP
66
PEMBAYARAN
SECARA KONVENSIONAL
(Cek/Bilyet Giro)

67
Mekanisme Pembayaran Secara
Konvensional

Tarik Bayar
CEK Tunai Tunai

SPBy
Transfer ke
Bilyet Rekening
Giro Penerima

68
PENDEBITAN REKENING
MELALUI INTERNET
BANKING

69
Mekanisme Pembayaran Dengan Internet
Banking

Rekening
Bendahara
Pengeluara
n/ BPP

Rekam Approval
SPBy oleh Transaksi oleh
Penerima
Transaksi oleh
PPK Pembayaran
BP/BPP KPA/PPK

1. Masuk ke internet banking memakai user dan 1. Masuk ke internet banking memakai user dan
password Maker. password Approver/Checker.
2. Mengambil kode konfirmasi untuk
2. Merekam transaksi sesuai jenis pembayaran
dimasukkan ke token.
yang akan dilaksanakan.
3. Memperoleh kode otentifikasi dari token
3. Memberitahukan kepada KPA/PPK atas untuk meng-approve transaksi
transaksi yang telah direkam untuk 4. Memasukkan kode otentifikasi ke internet
memperoleh persetujuan (approval). banking. 70

5. Transaksi berhasil.
PENGGUNAAN
KARTU DEBIT

71
Mekanisme Penarikan Uang Tunai
Dengan Kartu Debit

Rek. Bend.
Pengeluaran
/ BPP

SPPR oleh ATM oleh


Brankas
KPA/PPK BP/BPP

SPPR: Surat Perintah Pendebitan Rekening 72


Mekanisme Pendebitan Rekening
Dengan Kartu Debit

Rek. Bend.
Pengeluaran
/BPP

SPBy dan
ATM/EDC Penerima
SPPR oleh
oleh BP/BPP Pembayaran
KPA/PPK

73
Pengujian Tagihan PNBP

74
Formula Pencairan Dana PNBP
MP = (PPP x JS) – JPS
MP = maksimum pencairan dana
PPP = proporsi pagu pengeluaran
terhadap pendapatan
JS = jumlah setoran
JPS = jumlah pencairan dana
sebelumnya s.d. SPM terakhir
Pengujian Tagihan PHLN

76
Ketentuan
• Penerbitan SPP, SPM dan SP2D untuk kegiatan yang sebagian/seluruhnya bersumber dari

Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, mengikuti ketentuan mengenai kategori, porsi

pembiayaan, tanggal closing date dan persetujuan pembayaran dari pemberi PHLN sesuai dengan

petunjuk pelaksanaan pencairan dana PHLN berkenaan.

• Penerbitan SPP-UP/TUP, SPM-UP/TUP, dan SP2D-UP/TUP menjadi beban dana Rupiah Murni.

• Pertanggungjawaban dan penggantian dana Rupiah Murni atas SP2D-UP/TUP , dilakukan dengan

penerbitan SPP-GUP/GUP Nihil/PTUP, SPM-GUP/GUP Nihil/PTUP, dan SP2D-GUP/GUP

Nihil/PTUP yang menjadi beban PHLN berkenaan.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan pencairan dana PHLN diatur oleh Direktur

Jenderal Perbendaharaan.

77
Penyiapan SPP (UP/TUP/GUP)

SPP GUP
• SPP
• Daftar Rincian Permintaan Pembayaran
• Kuitansi
• SPK dan resume, jika dipersyaratkan
• Perhitungan Porsi Pendanaan
• NOL atau Approval dari lender, jika dipersyaratkan
• SSP
• Surat ijin/dispensasi, jika dipersyaratkan

78
Data PHLN

Pembebanan UP

79
Porsi
Pinjaman

80
Dibayar ke rekanan
Dibayar ke rekanan

Tdk dipungut

Pungut & setor

Dibayar ke rekanan
Tdk dipungut

Dibayar ke rekanan
Pungut & setor

81
WWW.QUIZIZZ.COM

GAME CODE : 501237


Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai