Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2 – Bisnis Internasional

Nama : Siska Ismawati Ningrum


NIM : 044528835

SOAL :
1. Beberapa instrument atau kebijakan dalam bisnis internasional digunakan oleh suatu
negara dalam rangka menjaga stabilitas ekonominya. Jelaskan pendapat Anda mengenai
apa yang dimaksud dengan Tarif dan Subsidi ekspor, berikan contohnya serta dampaknya
bagi ekonomi suatu negara. 

2. Dalam dunia bisnis internasional, terdapat organisasi yang disebut sebagai organisasi
internasional. Jelaskan pendapat Anda, bagaimana peran organisasi internasional dalam
bisnis internasional suatu negara? Berikan salah satu contoh organisasi internasional yang
memiliki peran penting dalam bisnis internasional.

JAWABAN :
NOMOR 1
Tarif atau Tariff
Salah satu bentuk instrumen kebijakan perdagangan internasional yang paling sering kita
temui dan akrab di telinga kita adalah pengenaan tariff. Tariff merupakan kebijakan
perdagangan yang paling tua dan secara tradisional telah digunakan sebagai sumber
penerimaan negara sejak lama.
Dalam memahami dan menghitung biaya dan manfaat tariff, dapat digunakan dua konsep
dalam analisis mikro ekonomi, yaitu yang dikenal dengan surplus konsumen dan surplus
produsen. Surplus konsumen mengukur besar kecilnya keuntungan konsumen dari pembelian
karena perbedaan antara harga yang sebenarnya dibayarkan dengan tingkat harga yang akan
sanggup konsumen bayar. Sementara itu, surplus produsen merupakan konsep analog dengan
surplus konsumen.
Banyaknya permasalahan mengenai tariff serta biaya antara produsen asing dan domestik
mendapatkan perhatian dari pemerintah sebagai pihak ketiga. Berdasarkan perhitungan
ekonomi, dapat dimengerti bahwa kerugian konsumen dikurangi keuntungan produsen
merupakan penerimaan pemerintah. Tariff termasuk faktor penting yang selalu diperhatikan
para produsen ataupun konsumen dalam mengambil keputusan. Dengan adanya tariff, impor
menjadi lebih mahal daripada harganya yang akan berlaku (Paul R. Krugman dan Maurice
Obstfeld, 1998).
Tariff dapat diartikan sebagai sejenis pajak atas barang-barang yang diperdagangkan.
Terdapat dua jenis tariff, yaitu tariff spesifik yang diberlakukan sebagai beban unit yang diimpor
dan tariff ad valorem yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai komoditas
yang diimpor.
Contohnya, cara AS dan Jerman mengenakan tariff impor atas barang manufaktur impor
menjelaskan bagaimana tariff dalam kerberlanjutannya bukan hanya terbatas sebagai
pemasukan bagi pemerintah, tetapi juga sebagai alat untuk melindungi sektor dalam negara
ketika berhadapan dengan pesaing yang mungkin lebih kompetitif. Seiring berjalannya waktu,
negara-negara mula meninggalkan pengenaan tariff sebagai upaya melindungi sektor domestik
dan beralih pada pola hambatan non-tariff melalui pembatasan ekspor ataupun impor, yaitu
memberlakukan kuota impor dan kuota ekspor.
Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada suatu
perusahaan atau perseorangan yang giat menjual barang ke luar negeri. Dengan subsidi ini,
harga suatu komoditas yang akan diperdagangkan akan dapat diturunkan sehingga dapat
bersaing di dunia internasional. Kebijakan subsidi ekspor adalah bentuk kebijakan perdagangan
yang hanya dapat berlaku bagi negara maju yang sudah memiliki perekonomian yang stabil
(Paul R. Krugman dan Maurice Obstfeld, 1998).
Contoh dari subsidi ekspor seperti keringanan pajak untuk eksportir, pinjaman biaya
rendah, ilan internasional yang dibiayai pemerintah, dan bantuan biaya modal atau biaya
pelatihan. Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor, pengirim
akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestik dan harga luar negeri
sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara
pengekspor sedangkan di negara pengimpor harganya turun.

Sumber:

 BMP Bisnis Internasional ABDI4432 Modul 5


 https://bbs.binus.ac.id/ibm/2018/05/kebijakan-kebijakan-perdagangan-internasional/
 https://cerdasco.com/subsidi-ekspor/

NOMOR 2
Peran organisasi internasional dalam bisnis internasional suatu negara dalam hubungan
internasional saat ini telah diakui karena keberhasilannya dalam memecahkan berbagai
permasalahan yang dihadapi suatu negara. Bahkan saat ini organisasi internasional dinilai dapat
mempengaruhi tingkah laku negara secara tidak langsung. Kehadiran organisasi internasional
mencerminkan kebutuhan manusia untuk bekerjasama, sekaligus sebagai sarana untuk
menangani masalah-masalah yang timbul melalui kerjasama tersebut.
Kehadiran Organisasi Internasional mencerminkan kebutuhan manusia untuk
bekerjasama, sekaligus menjadi sarana untuk bekerjasama, sekaligus sebagai sara untuk
mengetahui masalah-masalah yang timbul melalui kerjasama tersebut. Menurut Clive Archer,
peranan Organisasi Internasional dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:
1. Sebagai suatu instrumen. Organisasi internasional digunakan oleh beberapa negara-
negara anggota untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan tujuan politik negaranya.
Peranan organisasi internasional sebagai instrumen dianggap mempunyai suatu
kekuatan yang sangat mendukung bagi kepentingan nasional suatu negara. Gambaran
dari organisasi internasional sebagai instrumen bagi anggotanya tidak berarti bahwa
setiap keputusan yang diambil oleh organisasi internasional itu bertujuan untuk
memenuhi setiap kepentingan anggotanya.
2. Sebagai arena. Organisasi internasional merupakan tempat bertemu bagi anggota-
anggotanya untuk membicarakan dan membahas masalah-masalah yang dihadapi. Tidak
jarang organisasi internasional digunakan oleh beberapa negara untuk mengankat
masalah negerinya, ataupun masalah dalam negeri dengan tujuan mendapatkan
perhatian internasional. Dalam hal ini organisasi internasional menyediakan tepat-
tempat pertemuan bagi anggotanya untuk berkumpul bersama-sama untuk berdiskusi
dan bekerjasama. Sebagai suatu arena, organisasi internasional berguna bagi masing-
masing kelompok yang bersaing untuk menjadi forum bagi pandangan mereka serta
dapat pula menjadi kekuatan diplomatik bagi kebijakan-kebijakannya, baik di waktu
perang dingin ataupun perang dekolonialisasi (Archer,1983:136).
3. Sebagai aktor independen, dimana independen diartikan apabila organisasi
internasional dapat bertindak tanpa dipengaruhi kekuatan dari luar. Dalam hal ini,
organisasi internasional dapat memberikan masukan-masukan secara netral tanpa ada
kepentingan-kepentingan yang mempengaruhi dari luar. Organisasi internasional dapat
membuat keputusan-keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan atau paksaan
dari luar organisasi (Perwita&Yani, 2014:95).
Organisasi internasional sebagai suatu instrumen, dipakai oleh anggota-anggotanya untuk
tujuan tertentu, biasanya terjadi pada IGO (Inter Governmental Organization) dimana anggota-
anggotanya merupakan negara yang berdaulat yang dapat membatasi tindakan-tindakan
organisasi internasional. Maksudnya bahwa organisasi internasional tidak lebih dari instrumen
dari kebijakan pemerintah, sebagai alat untuk diplomasi dari berbagai negara-negara berdaulat.
Ketika suatu organisasi internasional dibuat, maka implikasinya adalah diantara negara-negara
suatu kesepakatan terbatas telah disetujui dalam bentuk institusional untuk pengaturan secara
multilateral aktivitas negara-negara dalam lingkup tertentu. Organisasi internasional penting
bagi pencapaian kebijakan nasional dimana koordinasi multilateral tetap menjadi sasaran dan
tujuan jangka panjang pemerintah nasional. Begitu pula halnya dengan WHO, sebagai institusi
atau organisasi yang didirikan oleh PBB.

Contoh organisasi internasional yang memiliki peran penting dalam bisnis internasional
yaitu Bank Dunia (World Bank). Sebagai bank dunia, World Bank merupakan sumber bantuan
pembangunan terbesar di dunia dan menyediakan dana pinjaman hampir USS16 miliar setahun
untuk negara-negara kliennya. Sebagian terbesar kredit atau pinjaman diberikan kepada
kelompok negara berkembang (Ball, et al, 2004).
Bank Dunia didirikan sebagai lembaga investasi internasional jenis baru untuk
memberikan atau menjamin kredit-kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan
pertumbuhan yang produktif. Dana untuk itu berasal dari modal Bank Dunia sendiri yang terdiri
atas kontribusi pemerintah negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal swasta. Saham
Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap risiko dalam melaksanakan kegiatannya
dibebankan kepada negara-negara asing berdasarkan kekuatan ekonomi mereka masing-
masing.
Bank Dunia juga merupakan organisasi antarpemerintahan (intergovernmental) yang
mendasarkan pada pasar modal di dunia sebagai sumber kuangannya. Fasilitas kredit yang
diberikan ole Bank Dunia pertama kali dilaksanakan tahun 1947 dan berjumlah US$500 juta
untuk program rekonstruksi di empat negara Eropa.
Semula sumber-sumber yang dimiliki oleh Bank Dunia ditujukan untuk membantu proses
rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena perang. Dengan kemajuan Marshal
Plan dari AS pada tahun 1948, Bank Dunia mengalihkan usaha-usahanya, terutama ditujukan
untuk kegiatan pembangunan.
Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman untuk proyek-proyek
produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang menjadi
anggotanya. Sebanyak kira-kira US$2,4 miliar telah disalurkan oleh Bank Dunia untuk proyek-
proyek pembangunan di Eropa, Australia, dan New Zeland. Selama 23 tahun terakhir ini (dari
data tahun 1970), sebanyak USS1,9 miliar untuk 28 negara Afrika, USS 4,3 miliar untuk 16
negara Asia, serta USS3,8 miliar untuk 22 negara-negara bagian AS dan bagian barat). Pinjaman
ini digunakan untuk industri pembangkit tenaga listrik, pembangunan jalan, rel kereta api,
pelatihan-pelatihan, pembangunan saluran pipa gas alam, telekomunikasi, pertanian, industri,
pengadaan air, dan pendidikan. Dalam hal-hal tertentu, pinjaman ditujukan untuk program
pembangunan yang lebih umum, termasuk impor.
Bank meminjamkan dana dalam dua skema berikut.
1. Berdasarkan skema IBRD, pinjaman uang diberikan melalui penjualan saham di pasar
modal internasional. Dalam skema ini, peminjaman harus membayar tarif suku bunga
pasar, yaitu biaya dana dari bank ditambah dengan margin untuk ongkos-ongkosnya.
Dalam kenyataannya, tarif bunga pasar ini jauh lebih besar dibandingkan dengan tarif
bunga pasar bank-bank komersial. Pada dasarnya, di bawah skema IBRD, bank
menawarkan pinjaman dengan bunga rendah kepada konsumen berisiko yang rating
kreditnya sering kali sangat buruk.
2. Skema yang dikembangkan oleh International Development Agency (IDA) adalah suatu
perpanjangan tangan bank yang dibentuk pada tahun 1960. Sumber dana untuk
mendanai pinjaman-pinjaman IDA diperoleh dari kontribusi negara-negara anggota yang
kaya, seperti AS, Jepang, dan Jerman. Pinjaman IDA ini diberikan hanya kepada negara-
negara yang dianggap paling miskin. Negara peminjam diberi waktu 50 tahun untuk
membayar bunga sebesar 1% per tahun (Rusdin, 2002).

Sumber:

 BMP Bisnis Internasional ABDI4432 Modul 6


 https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1051/8/UNIKOM_44314025_SU%E2%80%99UD
%20BANUN%20USWANAS_BAB%20II.pdf
 https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/455/jbptunikompp-gdl-rendihardi-22710-8-i-bab-
i.pdf

Anda mungkin juga menyukai