“Korupsi yang terjadi pada dana desa meningkat pesat, penyebabnya karena ketidakmampuan
aparat desa untuk membuat perencanaan” menurut pakar Kebijakan Publik dari Universitas
Indonesia, Zuliansyah Putra Zulkarnain.
1. Dari pernyataan tersebut, berilah tanggapan terkait hubungan kegagalan dan perencanaan,
kemudian kaitkan pembahasannya dengan perencanaan audit manajemen yang menjadi
pokok pembahasan pada sesi 2 ini!
2. Jelaskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dan disiapkan oleh auditor agar tidak
mengalami kegagalan dalam penugasan audit manajemen!
Jawaban:
2. Auditor perlu mempersiapkan Perencanaan Audit (Audit Planning) di awal untuk audit
manajemen yang berhasil dan menghindari adanya kegagalan dalam penugasan audit
manajemen. Perencanaan akan membantu auditor memahami hal-hal apa saja yang harus
dilakukan misalnya dalam mengalokasikan sumber daya ke bagian-bagian penting organisasi
dikarenakan tidak semua bagian organisasi bisa diaudit mengingatkan adanya keterbatasan
waktu dan biaya. Perencanaan yang kurang tepat justru akan memungkinkan auditor
mengerjakan bagian-bagian yang kurang penting dan melewatkan bagian yang seharusnya
diprioritaskan. Perencanaan audit harus sejalan dengan arah dan tujuan yang ingin dicapai
organisasi serta strategi yang akan diambil. Dalam pelaksanaan audit, prosesnya harus
fleksibel sehingga ketika strategi organisasi berubah maka apa yang sudah direncanakan juga
perlu ditinjau ulang. Perencanaan audit terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
a. Tujuan Organisasi. Hal awal dalam perencanaan audit adalah dalam tujuan organisasi
(visi organisasi). Manajemen harus menjelaskan tujuan dan cita-cita organisai sebelum
rencana dirumuskan sehingga umpan balik yang didapatkan sesuai dengan tujuan
perusahaan dan dapat dicapai dengan komunikasi yang aktif.
b. Menilai Risiko. Mengidentifikasi risiko dari setiap unit/area yang akan diaudit.
Menentukan riaiko yang menjadi prioritas.
c. Prioritas Sumber Daya. Menetapkan sumber daya yang sesuai untuk setiap unit yang
akan diaudit dan harus disediakan.
d. Rencana Strategis Audit. Menyelesaikan audit dengan sumber daya yang harus
dikembangkan. Audit yang dilakukan akan menghadapi berbagai kendala dan peluang
yang ajan berpengaruh, rencana strategis ini akan membawa kita ke tujuan yang
diharapkan dengan memperhatikan waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.
e. Rencana Audit Tahunan. Rencana audit untuk satu tahun ke depan yang diharapkan
oleh Komite Audit.
f. Rencana Audit Kuartalan. Rencana audit yang dapat diperoleh dari rencana audit
tahunan. Rencana audit kuartalan merupakan program kerja yang mendukung ketika
adanya perubahan di dalam organisasi.
g. Uraikan/Pernyataan Tujuan Audit. Manajemen audit dapat satu baris pernyataan (one
line) pernyataan harapan akan pekerjaan audit yang dilakukan.
h. Survei Awal/Pendahuluan. Survei awal igunakan untuk mengumpulkan informasi-
informasi yang relevan dengan bagian yang sedang ditinjau sehingga arah dari langkah
berikutnya dapat ditentukan.
i. Rencana Penugasan. Bagian ini merupakan waktu untuk menyusun rencana tugas
dengan membentuk acuan formal, anggaran, tanggal jatuh tempo, dan program audit
yang dilaksanakan.
j. Pelaksanaan Audit. Pekerjaan audit dilakukan. Progres dari setiap pekerjaan harus
dipantau dengan mengacu kepada kerangka kerja yang telah dibentuk.
k. Proses Pelaporan. Proses pelaporan terbentuk sepanjang proses audit yang dilakukan.