Anda di halaman 1dari 14

Sistem Pengendalian

Manajemen Sektor Publik

Bella Puspita Rininda


041724253029
Definisi Sistem Pengendalian
Manajemen Sektor Publik

 Pengendalian manajemen meliputi beberapa


aktivitas, yaitu:
1. Perencanaan
2. Koordinasi
3. Komunikasi informasi
4. Pengambilan keputusan
5. Memotivasi
6. Pengendalian
7. Penilaian kinerja.
Tipe Pengendalian Manajemen Sektor Publik

Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan


menjadi tiga kelompok, yaitu:

1.Pengendalian Preventif (Preventif Control)


2.Pengendalian Operasional (Operational Control)
3.Pengendalian Kinerja
Struktur Pengendalian
Manajemen
 Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur
organisasi yang baik.
 Tujuan dibuatnya pusat-pusat pertanggungjawaban adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja
manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya;
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi;
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence;
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki
kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat;
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan;
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif
dan efisisen; dan
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban

Pada dasarnya terdapat empat jenis pusat


pertanggungjawaban, yaitu:

1. Pusat Biaya (Expense Center)


2. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
3. Pusat Laba (Profit Center)
4. Pusat Investasi (Investment Center)

 Pusat pertanggungjawaban menjadi dasar untuk perencanaan dan


pengendalian anggaran serta penilaian kinerja.
 Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi harus
dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi bias atau
penyimpangan.
Fungi dari departemen anggaran yaitu:

a. Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran;


b. Mengkoordinasikan dan membuat asumsi-asumsi sebagai
dasar anggaran (asumsi tersebut misalnya tingkat inflasi, nilai
tukar, dan harga migas);
c. Membantu mengkomunikasikan anggaran ke seluruh bagian
organisasi;
d. Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat
rekomendasi kepada budgette (budget holder) dan manajer
pusat pertanggungajawaban;
e. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan,
mengintepretasikan hasil, dan menyiapkan ikhtisar laporan
untuk manajer pusat pertanggungjawaban; dan
f. Menyiapakan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan.
Proses Pengendalian Manajemen
Sektor Publik
 Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor
publik dapat dilakukan dengan menggunakan saluran
komunikasi formal maupun informal.
 Sistem pengendalian manajemen hendaknya dapat
menjadi jembatan dalam mewujudkan adanya goal
congruence, yaitu keselarasan antara tujuan organisasi
dengan tujaun personal.
Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

 Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi,


misi, tujuan, sasaran, target (outcome), arah dan kebijakan,
serta strategi organisasi.
 Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan
menggunakan analisis SWOT (strenght, weakness,
opportunity, threath).
 Tahap paling awal dari manajemen strategik pada sektor
publik adalah perencanaan dan perencanaan dimulai dari
perumusan strategi.
Olsen dan Eadie (1982) menyatakan proses perumusan strategi terdiri
atas lima komponen dasar, yaitu:

 Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh


manajemen eksekutif organisasi dan memberikan kerangka
pengembangan strategi serta target yang akan dicapai.
 Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan
pengukuran (assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan
akan terjadi dan kondisi yang harus dipertimbangkan pada saat
merumuskan strategi organisasi.
 Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan strategik.
 Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi.
 Implementasi dan pengendalian rencana strategik.
Perencanaan Strategik (Strategic Planning)

 Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-


program, aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan
oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi
sumber daya yang akan dibutuhkan.
 Proses strategik merupakan proses yang sistematik yang
memiliki prosedur dan skedul yang jelas.
Manfaat perencanaan strategik bagi organisasi,
yaitu:

a. Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang


efektif;
b. Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan
strategi yang telah ditetapkan;
c. Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannnya alokasi sumber
daya yang optimal (efektif dan efisien);
d. Sebagai kerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek
(short term action);
e. Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi
organisasi secara lebih jelas, dan
f. Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi.
Mengubah Perencanaan Strategik Menjadi
Tindakan Nyata

 Perencanaan strategik perlu ditranslasikan dalam bentuk


tindakan-tindakan konkrit. Maka dari itu, perencanaan strategik
harus didukung oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Struktur pendukung, baik secara manajerial
maupun political will.
b. Proses dan praktik implementasi di lapangan.
c. Kultur organisasi.
Penganggaran
 Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen
sektor publik merupakan tahap yang dominan.
 Proses penganggaran pada organisasi sektor publik memiliki
karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada
sektor swasta.

Penilaian Kinerja
 Penilaian kinerja merupakan bagian dari proses pengendalian
manajemen yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian.
 Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja dilakukan
dengan cara menciptakan mekanisme reward & punishment.
 Pemberian imbalan (reward) dapat berupa finansial dan nonfinansial.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai