Seperti yang kita ketahui bahwa setiap organisasi publik maupun swasta memiliki
tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi
yang dijabarkan dalam bentuk program-program atau aktivitas. Organisasi memerlukan
sistem pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi
organisasi secara efektif dan efisisen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian
manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu:
(1) Perencanaan,
(2) Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi,
(3) Komunikasi informasi,
(4) Pengambilan keputusan,
(5) Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan
tujuan organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi,
(6) Pengendalian,
(7) Penilaian kinerja.
Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi
karena adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam proses
pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada
bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efesien sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian manajemen tersebut harus didukung dengan
perangkat yang lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian
manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang
mendukung.
Struktur organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian manajemen, karena
sistem pengendalian manajemen berfokus pada unit-unit organisasi sebagai pusat
pertanggungjawaban tersebut merupakan basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian
kinerja. Manajemen sumber daya manusia harus dilakukan sejak proses seleksi dan
rekruitmen, training, pengembangan, dan promosi hingga pemberhentian karyawan. Faktor
lingkungan meliputi kestabilan politik, ekonomi, sosial, keamanan, dan sebagainya.
Kesemua unsur tersebut hendaknya dapat mendukung pelaksanaan strategi organisasi.
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya;
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi;
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence;
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat;
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan;
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisisen; dan
7. Sebagai alat pengendalian anggaran;
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan
menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal.
Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang
meliputi:
3. Penganggaran
5. Evaluasi kinerja
Saluran komunikasi informal dapat dilakukan melalui komunikasi langsung,
pertemuan informal, diskusi, atau melalui metoda management by walking around.
Seperti yang kita ketahui dalam tujuan organisasi setiap orang memiliki tujuan
personal (individual goal). Untuk menyikapi hal tersebut perlu adanya suatu
“jembatan” yang mampu mengantarkan organisasi mencapai tujuannnya, yaitu
tercapainya keselarasan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi.
Jadi, dalam hal ini, sistem pengendalian manajemen hendaknya dapat menjadi
jembatan dalam mewujudkan adanya goal congruence, yaitu keselarasan antara tujuan
organisasi dengan tujaun personal.
Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi ini
merupakan tugas dan tanggung jawab manajemen puncak (top management).
Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan menggunakan analisis SWOT
(strenght, weakness, opportunity, threath).
Olsen dan Eadie (1982) menyatakan proses perumusan strategi terdiri atas lima
komponen dasar, yaitu:
Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen
eksekutif organisasi dan memberikan kerangka pengembangan strategi serta target
yang akan dicapai.
Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran
(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang
harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan strategik.
Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi
Implementasi dan pengendalian rencana strategik
Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
Jadi dalam proses perumusan strategi, manajemen memutuskan visi, misi, dan
tujuan organisasi serta strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan
perencanaan strategik ini merupakan proses menurunkan strategi dalam bentuk
program-program.
Proses strategik merupakan proses yang sistematik yang memiliki prosedur dan
skedul yang jelas.
misalnya terjadinya beban kerja anggaran (budget workload) yang terlalu berat,
alokasi sumber daya yang tidak tepat sasaran, dan dilakukannya pilihan strategi yang
salah. Orientasi dilakukannya manajemen strategik pada organisasi publik menuntut
adanya strategic vision, strategic thinking, strategic leadership, dan strategic organization.
Perencanaan strategik bukan merupakan hasil akhir yang final. Perencanaan strategik
dapat digunakan untuk membantu mengantisipasi dan memberika arahan perubahan.
Perencanaan strategik perlu ditranslasikan dalam bentuk tindakan-tindakan konkrit. Maka
dari itu, perencanaan strategik harus didukung oleh hal-hal sebagai berikut:
Proses dan praktik implementasi di lapangan terkait dengan prosedur dan sistem
pengendalian. Perencanaan strategik harus didukung dengan budaya organisasi yang
kuat. Perencanaan strategik harus diikuti dengan perubahan perilaku dan sikap
anggota organisasi untuk melaksanakan program-program secara efektif dan efisien.
Penganggaran
Penilaian Kinerja
Imbalan yang bersifat psikologis dan sosial misalnya berupa promosi jabatan,
penambahan tanggung jawab dan kepercayaan, otonomi yang lebih besar,
penempatan kerja di lokasi yang lebih baik, dan pengakuan.