Anda di halaman 1dari 98

Perpajakan atas

Pembayaran Beban
APBN

E-Learning Pejabat
Penandatangan Surat Perintah
Membayar
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Postur APBN
MATERI

1. Ruang Lingkup Perpajakan


Belanja Negara
2. Pengujian Pajak
Penghasilan

3. Pengujian PPN

4. Bea Meterai

3
Kegiatan Belajar 1
Ruang Lingkup Perpajakan Belanja Negara

4
Postur APBN
Peran PPSPM Dalam Pajak
Pengeluaran Keuangan Negara
pada instansi pemerintah
Aspek Perpajakan

PPSPM

Melakukan Pengujian terhadap pemotongan


/ pemungutan pajak

Ordonatur
PENGAMANAN
PENERIMAAN
4/11/2021
NEGARA 6
Dasar Hukum

PMK 190 /PMK.05/2012 (Pasal 17 ayat 3)


Pengujian SPP beserta dokumen pendukungnya
antara lain dilakukan terhadap:
• kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban
di bidang perpajakan dari pihak yang
mempunyai hak tagih;
• kepastian telah terpenuhinya kewajiban
pembayaran kepada negara oleh pihak yang
mempunyai hak tagih kepada negara

7
Pengujian Belanja

- Bukti Pendukung - Kelengkapan dokumen pendukung SPP


- Kebenaran dan
- Bukti perjanjian - Kesesuaian penandatangan SPP
kelengkapan - Kebenaran pengisian SPP
- Referensi Bank tagihan - Kesesuaian BAS
- BAPP - Kebenaran data - Ketersediaan Pagu
- BAST pihak yang berhak - Kebenaran formal
- BAP menerima - Kebenaran pihak yang meberima
- Kuitansi - Kesesuaian Spek - Kebenaran perhitungan tagihan dan
- Faktur dan SSP dan volume
pajak
- Jaminan Bank - Ketepatan Jangka
- Kepastian terpenuhinya kewajiban pembayaran
- Dokumen lain waktu kepada negara
- Kesesuaian Prestasi
SPM

SPBy DRPP
a. pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi: pihak, nilai
tagihan, jadwal waktu pembayaran, dan ketersediaan dana
b. pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran; dan
c. pemeriksaan dan pengujian ketepatan MAP
Pelaksanaan Pembayaran Dengan Kartu Kredit
Pemerintah

Pemegang PPK BP/BPP PPSPM KPPN


KKP
▪ Tagihan (e-billing)/ DTS
▪ ST/SPD/Perjanjian/
Kontrak
Pengujian Pengujian Pengujian SP2D
▪ Bukti-bukti Pengeluaran Berdasarkan
dokumen, PPK pengujian atas SPP-
Menerbitkan
BP/BPP melakukan 10 GUP KKP beserta 11
1
Mengumpulka
n dokumen
3 melakukan
pengujian 7 pengujian dokumen pendukung
SP2D

SPM-GUP
Pengesahan Permintaan
KKP
penggantian
Daftar Mengesahkan UP KKP
Pengeluaran Riil
4 sebagian/seluruhnya
dokumen dan bukti-
8
BP/BPP mengajukan
permintaan
bukti pengeluaran penggantian UP
Berdasarkan KKP ke PPK
2 dokumen kemudian
membuat Daftar
Menerbitkan
DPT KKP
Pengeluaran Riil
Menerbitkan
Surat
Pemberitahuan 6 SPBy

Penolakan 5 SPBy
Pendebitan
Menerbitkan SPP-
SPP-GUP 9 GUP KKP Rekening
KKP BP/BPP &
Pungut/Potong/
12
Pendebitan & Setor Pajak 9
Pungut/Potong/Setor Pajak

9
Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan
Nomor SE-36/PB/2007 tanggal 24
September 2007
• KPPN tidak berkewajiban melakukan
pengujian terhadap kebenaran
perhitungan besaran pajak yang
tercantum pada potongan SPM

10
PMK 196/PMK.05/2018

PMK 196 /PMK.05/2018 (Pasal 13)


Dalam penggunaan UP Kartu Kredit PPSPM
mempunyai kewenangan
a. Melakukan pengujian atas SPP GUP/SPP
PTUP Kartu Kredit Pemerintah beserta
dokumen pendukung yang disampaikan
PPK;

11
PMK 196/PMK.05/2018

PMK 196 /PMK.05/2018 (Pasal 14)


Dalam penggunaan UP KKP Bendahara
mempunyai tugas dan kewenangan

e. Mengajukan permintaan pembayaran


pertanggungjawaban pertanggungjawaban TUP
KKP kepada PPK dengan menyampaikan SPBy,
daftar pungutan/potongan pajak/bukan pajak
atas tagihan dalam SPBy, beserta dokumen
pendukung dalam hal pengujian SPBy telah
memenuhi persyaratan
12
Jenis – Jenis Pajak

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Penghasilan yang Diberikan Kepada


PPh 21 orang pribadi (Pegawai/bukan pegawai/peserta kegiatan)

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Penghasilan yang diterima subyek


PPh 26 pajak LN

Pembelian Barang
Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Olehsewa (selain
Jasa dan
22
PPh 23 Bendaharawan. oleh Bendaharawan
tanah/bangunan)

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Jasa (selain jasa


PPh 23 kontruksi) dan sewa (selain tanah/bangunan) oleh Bendaharawan

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Transaksi yang bersifatn


PPh Final Final Seperti Sewa Tanah/Bangunan, Jasa Konstruksi, PHTB, WP Tertentu,
Undian)

Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan atas transaksi Penjualan Barang


PPN / PPnBM Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak. 13
Jatuh tempo pembayaran dan pelaporan
Pajak

Jenis Pembayaran Batas Pembayaran Batas Pelaporan


(Selambat-lambatnya) (Selambat-lambatnya)

Pembayaran Disetor 7 (tujuh) hari


menggunaan setelah tanggal
mekanisme Uang pelaksanaan pembayaran
Persediaan
Tanggal 20 setelah
masa pajak
Pembayaran Disetor pada hari yang berakhir
menggunaan sama dengan tanggal
mekanisme pelaksanaan pembayaran
Langsung

Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran bertepatan dengan hari Dalam hal jatuh tempo penyampaian laporan
ibur, pembayaran atau penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya Bertepatan dengan hari libur, penyampaian
Laporan wajib pajak dilakukan paling lambat
pada hari kerja berikutnya tanggal jatuh tempo

PMK-231/PMK.03/2019
Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh
Pasal 21

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
untuk pembayaran pajak yang masih harus
100 Masa PPh Pasal 21
disetor yang tercantum dalam SPT Masa
PPh Pasal 21 termasuk SPT pembetulan
sebelum dilakukan pemeriksaan.
402 PPh Final Pasal 21 atas untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 atas
honorarium atau imbalan honorarium atau imbalan lain yang diterima
lain yang diterima Pejabat Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI
Negara, PNS, anggota dan para pensiunnya.
TNI/POLRI dan para
pensiunnya

15
Kode Akun Pajak 411122 Untuk Jenis Pajak PPh
Pasal 22

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
untuk pembayaran pajak yang harus disetor
100 Masa PPh Pasal 22
yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22
termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.
900 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
non bendahara dipungut oleh Pemungut selain bendahara
910 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendahara APBN dipungut oleh Pemungut bendahara APBN
920 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendahara APBD dipungut oleh Pemungut bendahara APBD
930 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendahara Dana Desa dipungut oleh Pemungut bendahara dana
desa
16
Kode Akun Pajak 411124 Untuk Jenis Pajak
PPh Pasal 23

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 Masa PPh Pasal 23 untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor (selain PPh Pasal 23 atas dividen,
bunga, royalti, dan jasa) yang tercantum dalam
SPT Masa PPh Pasal 23 termasuk SPT
pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.
104 PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas jasa yang dibayarkan kepada
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 23.

17
Kode Akun Pajak 411128 Untuk Jenis
Pajak PPh Final
KODE JENIS
JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
402 Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
403 Tanah dan/atau Bangunan (2) atas Persewaan Tanah dan/atau
Bangunan.
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Jasa untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
409
Konstruksi (2) atas jasa konstruksi.
PPh Final Pasal 15 atas Jasa Pelayaran untuk pembayaran PPh Final Pasal 15
410
Dalam Negeri atas jasa pelayaran dalam negeri.
PPh Final Pasal 15 atas Jasa Pelayaran untuk pembayaran PPh Final Pasal 15
411 dan/atau Penerbangan Luar Negeri atas jasa pelayaran dan/atau
penerbangan luar negeri.
499 PPh Final Lainnya untuk pembayaran PPh Final lainnya
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan untuk pembayaran PPh final WP dengan
420 dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh WP peredaran bruto tertentu
18
yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak
PPN Dalam Negeri

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
Pemungut PPN Dalam untuk penyetoran PPN dalam negeri yang
100
Negeri non Bendahara dipungut oleh pemungut selain bendahara
Pemungut PPN Dalam untuk penyetoran PPN dalam negeri yang
910 Negeri bendahara dipungut oleh pemungut bendahara APBN
APBN
Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang
920 Negeri Bendahara dipungut oleh Pemungut bendahara APBD
APBD
Pemungut PPN dalam untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang
930 Negeri Bendahara dipungut oleh Pemungut bendahara dana
Dana Desa desa
19
KEGIATAN BELAJAR 2

Kegiatan belajar 2

PENGUJIAN
PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN
PAJAK PENGHASILAN
Pengertian Pajak Penghasilan

• Pekerjaan atau jabatan


• Jasa dan
• Kegiatan
Yang Dilakukan Subjek Pajak Orang
Pribadi

Atas Penghasilan Berupa:


Gaji, Upah, Honorarium, Tunjangan, dan Pembayaran lain
dengan nama/bentuk apapun

Subjek Pajak DN Subjek Pajak LN

PPh Pasal 21 PPh Pasal 26


SUBYEK PAJAK PPh Pasal 21

22
Subyek PPh Ps 21

Pegawai : orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja,


berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik tertulis
maupun tidak tertulis untuk melaksanakan suatu pekerjaan
dalam jabatan atau kegiatan tertentu, penyelesaian pekerjaan
atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja termasuk OP
yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri

Bukan Pegawai : orang pribadi selain pegawai tetap dan pegawai


tidak tetap yg memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam
bentuk apapun dari pemotong PPh pasal 21/26 sebagai imbalan
berdasarkan perintah/permintaan dari pemberi penghasilan

Peserta Kegiatan : orang pribadi yang terlibat dalam suatu


kegiatan tertentu termasuk mengikuti rapat, sidang, seminar,
lokakarya, pendidikan, pertunjukan olahraga atau kegiatan
lainnya dan menerima imbalan sehubungan keikutsertaan dalam
23
kegiatan
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
PMK-101/PMK.010/2016

PTKP Sebelum Sekarang


Untuk diri pegawai 36.000.000 54.000.000
Tambahan untuk pegawai yang kawin 3.000.000 4.500.000
Tambahan untuk setiap anggota kel. 3.000.000 4.500.000
sedarah dan semenda dengan garis
keturunan lurus serta anak angkat yang
menjadi tanggungan pegawai
sepenuhnya (maksimal 3 anak)

T.M.T Tahun Pajak 2016

24
TARIF PPh Pasal 21
Berdasarkan Pasal 17 UU Nomor 36 Tahun 2008)
a. Untuk WPOP dalam negeri yang memiliki NPWP
Lapisan penghasilan Kena Pajak Tarif PPh
S.d. Rp.50.000.000,- 5%
Di atas Rp.50 juta s.d. Rp.250 juta 15 %
Di atas Rp.250 juta s.d. Rp.500 juta 25 %
Di atas Rp.500.000.000,- 30 %

b. Untuk WPOP dalam negeri yang tidak memiliki NPWP lebih


tinggi 20% dari tarif WPOP yang memiliki NPWP
dan hanya untuk PPh 21 yang bersifat tidak final
25
PPh pasal 21 atas Pejabat
Negara/PNS/TNI/Polri dan Pensiunannya
(PMK 262/PMK.03/2010)

26
Penghasilan yang dikenai PPh pasal 21
Ps 2, 3 PMK 262/PMK.03/2010

Penghasilan yang sifatnya tetap dan teratur


- Pejabat Negara (Gaji, Tunjangan, Imbalan lain)
- PNS, TNI, Polri (Gaji dan tunjangan)
- Pensiunan (Uang Pensiun dan Tunjangan)

Penghasilan lain berupa honorarium atau


imbalan lain dengan nama apapun yang menjadi
beban APBN/APBD
TIDAK TERMASUK BIAYA PERJALANAN DINAS

27
PENGHASILAN BRUTO

- GAJI KEHORMATAN - HONORARIUM


- GAJI - IMBALAN LAIN DGN
- TUNJANGAN YG TERKAIT NAMA APAPUN
YANG DTERIMA PEJABAT NEGARA,
PNS, ANGGOTA TNI/POLRI

DIKURANGI:
- BIAYA JABATAN, 5% DARI DIBEBANKAN KPD
PENGH. KEUANGAN NEGARA/
BRUTO MAKS DAERAH
Rp 6.000.000,-/ THN ATAU
Rp 500.000,-/BLN

- IURAN YG TERIKAT DGN DIPOTONG PPh Ps. 21 :


PENGH. TETAP (IURAN 0%/5%/15% DARI PENGH. BRUTO
PENSIUN, IURAN THT) (FINAL)

PENGHASILAN
NETO
Dikurangi
PTKP

TARIF PS.17 UU PPh PENGHASILAN KENA PAJAK

PAJAK TERUTANG
DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH 28
Pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan
yang bersifat tidak tetap dan tidak teratur

Honorarium dan imbalan lain yang dengan nama


apapun yg menjadi beban APBN/APBD, dikenai PPh
Pasal 21 bersifat final dengan tarif:

1. PNS Gol I dan Gol II


0% 2. Anggota TNI dan Polri pangkat Tamtama dan Bintara
3. Pensiuannya

1. PNS Gol.III
5% 2. Anggota TNI dan Polri pangkat Perwira Pertama
3. Pensiuannya

1. Pejabat Negara
2. PNS Gol.IV
15% 3. Anggota TNI dan Polri Pangkat Perwira Menengah dan Tinggi
4. Pensiuannya

TMT 01.01.2011
Latihan

• Bendahara Pusdiklat anggaran


membayarkan honorarium kelompok
kerja Paket Pekerjaan Renovasi
Gedung Anggrek pada tanggal 13
April 2020, dengan rincian sebagai
berikut
Nama: Golongan Jabatan Honorarium
Hendra Zain IV / a Ketua Rp.1.200.000,00
Dodi Santoso III / c Sekretaris Rp.1.000.000,00
Heri II / d Anggota Rp. 900.000,00

Bagaimana pemotongan pajak atas honorarium yang diterima


anggota Pokja tersebut ?
30
• Pengujian Perhitungan PPh pasal 21
Penghitungan PPh pasal 21 atas honor
tersebut didasarkan pada golongan
dari penerima honor sebagai berikut?

Nama Gol Honorarium Tarif Pph terutang


Hendra Z IV / a Rp.1.200.000,00 15% Rp.180.000,00
Dodi S III / c Rp.1.000.000,00 5% Rp. 50.000,00
Heri II / d Rp. 900.000,00 0% Rp. 0,00

31
• Pengujian Kebenaran Pengisian Bukti
setor
NPWP 00.030.485.6.404.0

Nama Bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan


Alamat Jalan raya Puncak KM 72 Gadog
Kota Bogor
Jenis Pajak PPh pasal 21 (411121)
Jenis Setoran Final / 402
Masa Pajak April s.d. April
Tahun Pajak 2020
Mata Uang Rupiah (Rp)
Jumlah Setor 230.000
32
• Pengujian batas waktu penyetoran
disetor paling lambat 20 April 2020

33
PPh pasal 21 Lainnya

34
PPh Pasal 21 atas Penghasilan
Pegawai Tidak Tetap

Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah pegawai


yang hanya menerima penghasilan apabila pegawai yang
bersangkutan bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja,
jumlah unit pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian
suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja

Penghasilan berupa upah harian, upah mingguan, upah


borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan

35
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 LAINNYA

Penerima Upah harian, Peserta Kegiatan


Pegawai tdk tetap, mingguan,satuan,
tenaga lepas borongan.
Tarif Ps 17 X Jmlh Bruto
gaji, uang pensiun, < Rp 450.000/hari
tunjangan, dan TIDAK DIPOTONG
sejenisnya
>Rp 450.000/hari;
Dikali 12 ≤4.500.000=
5% x (upah sehari – Rp
Dikurangi PTKP 450.000)

kali Tarif Pasal 17 Saat >Rp 4.500.000;


≤10.200.000
dlm 1 bln
dibagi 12
= 5% x (upah sehari–
=PPh Psl 21 sebulan PTKP/360)

Saat > 10.200.000


dlm 1 bln
= (disetahunkan – PTKP) / 12
Seto bekerja menanam rumput di halaman kantor Balai Diklat
Keuangan, pekerjaan tersebut dilakukan selama 6 (enam) hari
dengan upah per hari Rp 500.000,00, (Lima ratus ribu rupiah),
maka perhitungan PPh 21 bagi Seto adalah sebagai berikut:

Penghitungan PPh Pasal 21 terutang:


• Upah sehari Rp. 500.000,00
• Upah harian tidak dikenakan PPh Rp. 450.000,00 –
• Penghasilan Kena Pajak per hari Rp. 50.000,00
• PPh Pasal 21 (5% x Rp 50.000,00) = Rp. 2.500,00

PPh Pasal 21 yang harus dipotong


selama 6 hari = 6 hari x Rp.2.500.00 = Rp. 15.000.00

37
Bukan Pegawai
▪ Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri pengacara, akuntan,
arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris
▪ Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron,
bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/ti, pemain drama, penari,
pemahat, pelukis dan seniman lain
▪ Olahragawan
▪ Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator
▪ Pengarang, peneliti dan penerjemah
▪ Pemberi Jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya,
telekomunikasi, elektronika, gotografi, ekonomi dan sosial serta pemberi jasa kepada
suatu kepanitiaan
▪ Agen Iklan
▪ Pengawas atau pengelola proyek
▪ Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara
▪ Petugas Penjaja barang dagangan
▪ Petugas dinas luar asuransi
▪ Distributor perusahaan MLM
Berupa honorarium, komisi, fee dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk
apapun 38
Bukan Pegawai

Berkesinambungan
Tidak
Berkesinambungan 1. Tidak mendapat penghasilan di
tempat lain
2. Ber-NPWP

Tidak Memenuhi
Tarif Ps 17 X 50% x syarat Memenuhi syarat
Jmlh Bruto
50% Jml bruto x (50% Jml bruto-PTKP)
Tarif Pasal 17 x Tarif Pasal 17
(lapisan tarif (lapisan tarif berdasar
berdasar 50%x Jumlah PKP kumulatif)
Jumlah bruto
kumulatif)
Contoh PPh Pasal 21 –
Bukan Pegawai dan tidak berkesinambungan

Pembayaran uang jasa perbaikan komputer kepada Tony Berlianto


sebesar Rp 5.000.000,00 PPh 21 dipungut :

➢ Dasar Pengenaan Pajak


50% x Rp 5.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
➢ Memiliki NPWP
Pajak terutang =
5% x Rp 2.500.000,00 = Rp 125.000,00

➢ Tidak memiliki NPWP


120% x 5% x Rp.2.500.000,00 = Rp. 150.000,00
PPh pasal 21 atas Peserta kegiatan

1. Peserta Perlombaan dalam segala bidang


2. Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan atau
kunjungan kerja
3. Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu
4. Peserta Pendidikan dan pelatihan
5. Peserta Kegiatan lainnya

Penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun :


uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium,
hadiah atau penghargaan dan penghasilan sejenis lainnya
41
PPh Pasal 21:
Peserta Kegiatan

TARIF PS. 17
DITERAPKAN ATAS :

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

PEMBAYARAN YANG BERSIFAT UTUH


DAN TIDAK DAPAT DIPECAH
Contoh

❑ Saudara Retno mengikuti kegiatan bimbingan teknis


merangkai bunga pada SKB Kota parepare. Dia
menerima upah Rp.700.000,-
PPh pasal 21
5% x Rp.700.000 = Rp.35.000,-

43
44
PPh Pasal 22 adalah pajak yang
dipungut oleh Bendahara Pemerintah
sehubungan dengan pembayaran atas
penyerahan barang, dan badan-badan
tertentu yang melakukan kegiatan di
bidang impor atau kegiatan usaha di
bidang lain, serta Wajib Pajak badan
tertentu untuk memungut pajak dari
pembeli atas penjualan barang yang
tergolong sangat mewah.
(UU 36/2008 PASAL 22 AYAT 1 HURUF a, b, DAN c)

45
45
Obyek PPh pasal 22

• Penyerahan barang yang dibeli dari sumber dana


APBN/APBD
• Dikecualikan dari Pemungutan PPh pasal 22
a. Pembayaran atas penyerahan barang paling banyak 2
juta dan bukan jumlah yang dipecah-pecah (Tidak
Termasuk PPN)
b. Pembayaran dengan KKP
c. Pembayaran untuk pembelian BBM, listrik, gas, air
minum, benda pos
d. Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan
dengan penggunaan dana BOS
e. Pembayaran kepada wajib pajak yang dapat menyerahkan
fotokopi Surat Keterangan Bebas
46
SAAT PEMUNGUTAN

PADA SETIAP PELAKSANAAN


PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN
BARANG OLEH REKANAN

TARIF 1,5 %
DARI HARGA/NILAI
PEMBELIAN BARANG

Kalau Rekanan Tidak Memiliki NPWP


Tarif 100% lebih tinggi (3%)
47
• Apabila rekanan/penyedia tidak punya NPWP
maka penulisan NPWP pada SSP dapat
dilakukan :
a. 01.000.000.0-xxx.000 untuk WP badan
usaha
b. 04.000.000.0-xxx.000 untuk WP orang
pribadi

48
• PPSPM Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
menerima SPP LS atas transaksi pembayaran
pembelian brankas dari UD Sarana Kantor yang
beralamat di Jl. Soleh Iskandar No.5 Bogor dengan
NPWP No.01.432.356.2-404.000. Atas transaksi
tersebut diterbitkan faktur bernomor seri
010.000.11.00000215 senilai Rp.25.000.000,00 (harga
termasuk PPN) pada tanggal 17 Nopember 2020.
Sebelum menerbitkan SPM, PPSPM melakukan
pengujian?

49
1). Menguji kebenaran perhitungan Pajak terkait
Terhadap transaksi tersebut harus dipungut PPN dan PPh pasal
22. Penghitungan Pemungutan PPN dan PPh pasal 22 adalah
sebagai berikut
Dasar Pengenaan Pajak
• Nilai Kuitansi : Rp.25.000.000,00
• Dasar Pengenaan Pajak (100/110 x Rp.25.000.000) :
Rp.22.727.273,00
• PPN 10% x Rp.22.727.273,00
: Rp 2.272.727,00
• PPh pasal 22 1,5% x Rp.22.727.273,00
: Rp. 340.909,00
Dalam hal UD Sarana Kantor merupakan wajib pajak dengan peredaran bruto
tidak melebihi Rp.4,8 miliar dalam 1 tahun pajak, bendahara memotong PPh final
dengan tarif sebesar 0,5% sebagaimana diatur dalam Pp No.23 Tahun 2018.
Bendahara meminta surat keterangan dari CV Betacomp dan melaporkan
pemotongan dalam SPT PPh pasal 4 (2). 50
2). Menguji kebenaran pengisian e-faktur

Nama, alamat dan NPWP yang menyerahkan BKP/JKP


• Nama : UD Sarana Kantor
• Alamat : Jl. Soleh Iskandar No.5 Bogor
• NPWP : 01.432.356.2-404.000
Nama, alamat dan NPWP pembeli BKP/JKP
• Nama : Bendahara Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan
• Alamat : Jalan Raya Puncak KM.72, Gadog, Ciawi
• NPWP : 00.321.765.8-401.000

51
2). Menguji kebenaran pengisian e-faktur

Jenis barang atau jasa, jumlah harga jual atau penggantian dan
potongan harga
• Nama Barang : Pembelian 1 buah brankas
• Harga jual : Rp.25.000.000,00
Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut
• Dasar Pengenaan Pajak : Rp.22.727.273,00
• PPN : Rp 2.272.727,00
Kode, nomor seri dan tanggal pembuatan faktur pajak dan
• Kode dan Nomor Seri : 010.000.11.00000215, Tanggal 17
Nopember 2020
Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangan faktur
pajak, dimana tanda tangan dilakukan secara elektronik
52
3). Menguji kebenaran penyetoran

01.432.356.2-404.000
NPWP

Nama UD Sarana Kantor

Alamat Jl. Soleh Iskandar No.5 Bogor

Kota Bogor

Jenis Pajak PPN Dalam Negeri (411211)

Jenis Setoran 910

Masa Pajak Nopember s.d. Nopember

Tahun Pajak 2020

Mata Uang Rupiah (Rp)

Jumlah Setor 2.272.727,00


53
01.432.356.2-404.000
NPWP

Nama UD Sarana Kantor

Alamat Jl. Soleh Iskandar No.5 Bogor

Kota Bogor

Jenis Pajak PPh Pasal 22 (411122)

Jenis Setoran 910

Masa Pajak Nopember s.d. Nopember

Tahun Pajak 2020

Mata Uang Rupiah (Rp)

Jumlah Setor 340.909,00

54
3) Menguji Kebenaran Bea Meterai
• Dalam setiap pembuatan bukti
pembayaran, satker sebagai pihak
penerima kuitansi terutang bea
meterai.
• Untuk transaksi senilai
Rp.25.000.000,00 terutang bea
meterai senilai Rp6.000,00 di setiap
bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
55
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 23 ( PPh 23 )
Objek PPh Pasal 23

Tarif 15% dari jumlah Bruto:


1. Dividen,
2. Bunga,
3. Royalti,
4. Hadiah, penghargaan, Bonus dan sejenisnya
selain yang telah dipotong PPh Pasal 21 ayat (1)
huruf e UU No.36/2008

Tarif 2 % dari jumlah Bruto:


1. Sewa dan penghasilan lain penggunaan harta
2. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultan dan
Jasa lain selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

TIDAK ADA NPWP 100 % LEBIH


TINGGI
57
4/11/2021
Jumlah Brutto
SE-53/PJ/2009

Seluruh jumlah penghasilan tidak termasuk


• Pembayaran gaji, upah, honorarium dan
pembayaran lain.
• Pembayaran atas pengadaan/pembelian
barang atau material
• Pembayaran kepada pihak kedua (sebagai
perantara) untuk selanjutnya dibayarkan
kepada pihak ketiga
• Pembayaran penggantian biaya
(reimbursement)
Tidak termasuk jasa catering
58
JENIS JASA DIPOTONG PPh Psl 23 SEBESAR
2% DARI BRUTO
PMK-141/PMK.03/2015

1. Jasa Penilai (appraisal)


2. Jasa aktuaris
3. Jasa akuntansi,pembukuan dan atestasi LK
4. Jasa hukum
5. Jasa Arsitektur
6. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape
7. Jasa perancang (design)
8. Jasa pengeboran (drilling)
9. Jasa penunjang di bidang migas
10. Jasa penambangan dan jasa penunjang selain migas
11. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara
12. Jasa penebangan hutan
13. Jasa pengolahan limbah
14. Jasa penyedia tenaga kerja/outsourcing sevice
15. Jasa perantara dan atau keagenan
16. Jasa perdaganagan surat berharga kec oleh BE, KSEI, KPEI
17. Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan
18. Jasa pengisian suara dan atau sulih suara
4/11/2021 59
19. Jasa mixing film
20. Jasa pembuatan sarana promosi, iklan, slide, banner dll
21. Jasa sehubungan software komputer, termasuk perawatan,
pemeliharaan dan perbaikan
22. Jasa pembuatan dan atau pengelolaan website
23. Jasa internet termasuk sambungannya
24. Jasa penyimpanan, pengolahan dan atau penyaluran
informasi/program
25. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas,
AC, TV kabel, alat transportasi/kendaraan dan /atau bangunan,
selain yang dilakukan oleh WP yg ruang lingkupnya di bidang
konstruksi dan mempuyai izin dan atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi
26. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik,
telepon, air, gas, AC, TV kabel, alat transportasi/kendaraan dan /atau
bangunan, selain yang dilakukan oleh WP yg ruang lingkupnya di
bidang konstruksi dan mempuyai izin dan atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi
27. Jasa perawatan kendaraan dan atau alat transportasi
28. Jasa maklon
29. Jasa penyelidikan dan keamanan
4/11/2021 60
30. Jasa penyelenggara kegiatan atau event
organizer
31. Jasa penyediaan tempat dan atau waktu dalam
media masa, media luar ruangan atau media
lainnya untuk penyampaian informasi
32. Jasa pembasmian hama
33. Jasa kebersihan atau cleaning service
34. Jasa sedot septic tank
35. Jasa pemeiliharaan kolam
36. Jasa katering atau tata boga
37. Jasa freight forwarding
38. Jasa logistik
39. Jasa pengurusan dokumen
40. Jasa pengepakan
41. Jasa loading dan unloading
42. Jasa laboratorium dan atau pengujian kec yg
dilakukan oleh lembaga atau institusi pendidikan
dalam rangka penelitian akademis 61
43. Jasa pengelolaan parkir
44. Jasa penyondiran tanah
45. Jasa penyiapan dan atau pengolahan lahan
46. Jasa pembibitan dan atau penanaman bibit
47. Jasa pemeliharaan tanaman
48. Jasa pemanenan
49. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan dan atau perhutanan
50. Jasa dekorasi
51. Jasa pencetakan/penerbitan
52. Jasa penerjemahan
53. Jasa pengangkutan kec yg telah diatur dalam ps 15 UU PPh
54. Jasa pelayanan kepelabuhan
55. Jasa pengelolaan penitipan anak
56. Jasa pelatihan dan atau kursus
57. Jasa pengiriman dan pengisian uang atm
58. Jasa sertifikasi
59. Jasa survey
60. Jasa tester
61. Jasa selain diatas yang pembayarannya dibebankan pada
APBN/APBD 62
Dikecualikan dari pemotongan PPh
pasal 23

• Penghasilan yang diterima badan/lembaga


pemerintah dalam melaksanakan tugas pokoknya
• Kriteria :
a. Pendiriannya berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku (UU, PP, Perpres, Keppres)
b. Sumber dananya dari APBN/APBD
c. Pemeriksa badan tersebut dilakukan BPK, BPKP,
Itjen atau Bawasda
d. Sumber penerimaan tersebut merupakan
penerimaan negara

63
Penjelasan jasa catering
(PMK 18/PMK.03/2015)

• Jasa catering merupakan jasa penyediaan makanan


dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan
dan perlengkapan untuk proses pembuatan,
penyimpanan dan penyajian untuk disajikan di lokasi
yang diinginkan oleh pemesan
• Penyajian makanan dan atau minuman di lokasi
dapat dilakukan dengan atau tanpa peralatan dan
petugasnya
• Tidak termasuk dalam pengertian jasa boga atau
katering yaitu penjualan makanan dan atau
minuman yang dilakukan melalui tempat penjualan
berupa toko, kios dan sejenisnya untuk menjual
makanan dan atau minuman baik penjualan secara
langsung maupun tidak langsung/pesanan
64
PPSPM Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan menerima SPPuntuk
transaksi pembayaran pembuatan seragam kantor kepada PT Valino
yang beralamat di Jl. Baru No.5 Bogor dengan NPWP No.02.425.347.2-
404.000 pada tanggal 3 November 2020 dengan menerbitkan faktur
pajak bernomor seri 020.000.13.00000875. Dalam perjanjian disepakati
bahwa bahan baku kain berasal dari Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan, PT Valino menyediakan bahan tambahan. Imbalan
yang disepakati sebesar Rp.33.000.000,00 dengan rincian :
• Biaya jasa maklon Rp. 25.000.000,00
• Biaya untuk bahan tambahan Rp. 5.000.000,00
• PPN 10% Rp. 3.000.000,00
• Jumlah Rp. 33.000.000,00
Bagaimana kewajiban perpajakan?

65
Pemotongan/Pemungutan PPh
• Atas pembayaran ongkos pembuatan baju seragam kepada
PT Valino dipotong PPh pasal 23 atas jasa maklon sebesar
2% x Rp.25.000.000,00 = Rp.500.000,00
• Atas pembayaran bahan tambahan kepada PT Valino
dipungut PPh pasal 22 atas belanja barang sebesar
1,5% x Rp.5.000.000,00 = Rp. 75.000,00
• Namun apabila tidak ada bukti pendukung atas rincian
tagihan diatas jumlah bruto sebagai dasar pemotongan PPh
pasal 23 adalah sebesar Rp.30.000.000,00, sehingga
pengenaan pajak yang dilakukan bendahara sebesar
2 % x Rp.30.000.000,00 = Rp.600.000,00

Dalam hal CV Valino merupakan wajib pajak dengan peredaran bruto tidak
melebihi Rp.4,8 miliar dalam 1 tahun pajak, bendahara hanya memungut PPh
final dengan tarif sebesar 0,5% sebagaimana diatur dalam Pp No.23 Tahun 2018.
Bendahara meminta surat keterangan dari CV Valino dan Bendahara
melaporkan pemotongan dalam SPT PPh pasal 4 (2) 66
Pemungutan PPN
• Atas penyerahan jasa maklon dan
bahan tambahan tersebut.
Bendahara memungut PPN
sebesar
10% x Rp.30.000.000,00 =
Rp.3.000.000,00

67
• Kewajiban PPSPM
Kewajiban PPSPM pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan atas jasa maklon tersebut adalah
➢ Melakukan pengujian kebenaran besaran
potongan/pungutan pajak
➢ melakukan Pengujian / keabsahan E - Faktur Pajak yang telah
diisi dengan data Wajib Pajak CV Valino,
➢ Melakukan pengujian setoran elektronik PPh Pasal 22 dan PPN
atas nama CV. Valino paling lambat tanggal 10 Novemver
2020 dan PPh pasal 23 paling lambat 10 November 2020;
Data Penyetor, Besaran pajak, Akun, Kode Jenis setoran
➢ Pengujian pengenaan bea meterai

68
69
Obyek PPh pasal 4 (2)

Penghasilan dari Jasa


Kontruksi
PP 40 Tahun 2009 Penghasilan Jasa
Persewaan Tanah
dan/atau Penghasilan dari
Bangunan Pengalihan Hak
PP 34 Tahun 2017 atas Tanah
dan/atau
Bangunan
PP 34 Tahun 2016

70
JASA KONSTRUKSI

PPh Bersifat Final

Pelaksana Perencana/Pengawas
Kontruksi Kontruksi

Mempunyai Tidak Dengan Tanpa


kualifikasi Mempunyai kualifikasi kualifikasi
usaha kualifikasi usaha usaha usaha

Kecil Non Kecil

2% 3% 4% 4% 6%

71
PPh Ps 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan atau
Bangunan
• 10% (sepuluh persen)
DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG
MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN

PPh Ps 4 ayat (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah dan


atau Bangunan
• 2,5% (sepuluh persen) DARI JUMLAH Bruto
PEMBAYARAN kecuali pengalihan kepada
Pemerintah guna melaksanakan pembangunan
untuk kepentingan umum
PHTB
PP Nomor 34 Tahun 2016

• 2,5% dari jumlah bruto selain pengalihan berupa


Rumah Sederhana atau Rusun Sederhana yang
dilakukan WP yang usaha pokoknya melakukan
PHTB
• 1% dari jumlah bruto berupa Rumah Sederhana
dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan WP
yang usaha pokoknya melakukan PHTB
• 0% atas PHTB kepada pemerintah, BUMN yg
mendapat tugas khusus pemerintah atau BUMD
yang mendapat tugas khusus Kepala Daerah,
sebagaimana dimaksud dalam UU yang mengatur
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum
73
WP dengan Peredaran Bruto
Tertentu

Dipotong 0,5% oleh


pemotong/pemungut PPh

Ketentuan - Dilakukan untuk setiap


transaksi
- WP menyerahkan foto kopi
surat keterangan
Bukti Potong - SSP sebagai bukti potong dan
wajib diberikan kepada WP

74
Hadiah Undian

Ketentuan - Tarif 25% dari jumlah bruto


hadiah undian
- Nilai hadiah adalah nilai uang
atau nilai pasar apabila hadiah
diserahkan dalam bentuk
natura dan/atau barang

75
• PPSPM menerima SPP rehabilitasi gedung asrama
diklat dengan melakukan kontrak perencana
pekerjaan kontruksi kepada PT Indoraya konsultan
(ber NPWP dan sebagai PKP, mempunyai kualifikasi
usaha) dengan nilai kontrak Rp. 44.000.000,00
(termasuk PPN)
• Terhadap perikatan tersebut sudah dilakukan
pembayaran pada tanggal 5 November 2020
dengan faktur bernomor seri 020.000-13.00000950.
Bagaimana kewajiban terhadap perpajakan
tersebut

76
Pemungutan PPh pasal 4 (2)
Terhadap pembayaran tersebut dilakukan
pemotongan/pemungutan pajak sebesar :
• PT Indoraya Konsultan
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = Rp.44.000.000,00 x 100/110
= Rp.40.000.000,00
• PPh pasal 4 (2) = Rp.40.000.000,00 x 4%
= Rp.1.600.000,00
PPh final tersebut dipotong dari pembayaran kepada PT
Indoraya konsultan
Pemungutan PPN
Bendahara memungut PPN sebesar 10%
• PPN = Rp.40.000.000,00 x 10%
= Rp4.000.000,00
77
• Kewajiban PPSPM
Kewajiban PPSPM pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan atas jasa maklon tersebut adalah
➢ Melakukan pengujian kebenaran besaran
potongan/pungutan pajak
➢ melakukan Pengujian / keabsahan E - Faktur Pajak yang telah
diisi dengan data Wajib Pajak CV Indoraya Konsultan,
➢ Menguji SSP
Data Penyetor, Besaran pajak, Akun, Kode Jnis setoran
➢ Pengujian pengenaan bea meterai

78
Pemungutan PPN

BKP
JKP PKP Rekanan
Di Daerah Pabean
Faktur Pajak

UU PPN
Pasal 1
Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat
oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP
Pasal 14 (1)
Orang atau badan yang tidak dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak dilarang membuat Faktur Pajak
.
80
Dasar Hukum Penunjukan

Pasal 2 Kep Menkeu NOMOR 563/KMK.03/2003

1) Bendaharawan Pemerintah dan Kantor Perbendaharaan dan Kas


Negara ditetapkan sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
2) Pemungut Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) yang melakukan pembayaran atas penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
Rekanan Pemerintah atas nama Pengusaha Kena Pajak Rekanan
Pemerintah, wajib memungut, menyetor, dan melaporkan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang
terutang.
3) Bendaharawan Pemerintah yang melakukan pembayaran melalui
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara, wajib melaporkan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang
terutang oleh Pengusaha Kena Pajak yang telah dipungut oleh
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara dimaksud.
Objek Pajak
1. Penyerahan BKP dan atau JKP oleh PKP Rekanan
2. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah
Pabean didalam daerah Pabean
3. Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean
didalam Daerah Pabean

Dikecualikan dari pemungutan PPN dan PPn BM


1. Pembayaran ≤ Rp. 2 Juta termasuk PPN dan PPn BMdan
tidak dipecah
2. Pembayaran untuk pembebasan Tanah
3. Pembayaran dengan KKP
4. Pembayaran atas Penyerahan BKP dan atau JKP yang
menurut perundangan – undangan PPN men-dapat fasilitas
PPN PPn tidak dipungut atau dibebaskan dari pengenaan PPN
dan 5.
6.
Penyerahan BBM / Non BBM oleh Pertamina
Pembayaran Rekening Telepon
PPnBM 7. Jasa Angkutan Udara oleh Perusahaan Penerbangan
8. Pembayaran lain yang tidak dikenakan PPN
82
MINYAK MENTAH (CRUDE OIL)

GAS BUMI, PANAS BUMI


BR HASIL PERTAMB./
PENGEBOR. YG DIAMBIL PASIR & KERIKIL
LANGSUNG DARI SUM-
BERNYA BATUBARA SEB. DIPROSES MENJADI BRIKET
BIJIH BESI, BIJIH TIMAH, BIJIH EMAS, BIJIH
NIKEL , BIJIH TEMBAGA, BIJIH PERAK &
BIJIH BAUKSIT
BERAS, GABAH
BARANG BR KEBUTUH. JAGUNG
TIDAK KENA POKOK YG DI-
PAJAK BUTUHKAN SAGU
(Ps. 4A UU PPN 1984 jo RAKYAT
Ps 1-4 PP No. 144/2000) BANYAK KEDELAI

GARAM

MAKANAN & MINUMAN YG DI-


SEDIAKAN DI HOTEL, RESTORAN, DIKONSUMSI
RUMAH MAKAN, WARUNG & DITEMPAT/TIDAK
SEJENISNYA TERMASUK CATERING

UANG, EMAS BATANGAN,


SURAT BERHARGA .

Nonbkp-02 83
UNTUNG SUKARDJI-02
KELOMPOK JASA YANG TIDAK DIKENAKAN
PPN [UU 42/2009 PASAL 4A AYAT (3)]

• Jasa dibidang kesehatan medik, seperti dokter


umum, dokter spesialis, jasa dibidang pelayanan
sosial seperti panti asuhan, jasa pemakaman;
• Jasa dibidang pengiriman surat dengan perangko;
• Jasa pelayanan sosial;
• Jasa dibidang keagamaan seperti pemberian
khotbah/ dakwah;
• Jasa dibidang pendidikan, jasa dibidang kesenian
dan hiburan yang telah dikenakan pajak tontonan,
seperti pementasan kesenian tradisonil;
• Jasa dibidang penyiaran, seperti penyiaran radio dan
televisi yang bukan bersifat iklan.

84
• Jasa dibidang angkutan umum seperti angkutan umum
di darat dan di air;
• Jasa dibidang tenaga kerja seperti jasa
penyelenggaraan latihan bagi tenaga kerja;
• Jasa dibidang perhotelan
• Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
menjalankan pemerintahan umum.
• Jasa Perbankan
• Jasa kesenian dan hiburan, meliputi semua jenis jasa
yang dilakukan pekerja seni dan hiburan
• Jasa Boga atau Katering
85
PPN
dan
PPnBM

Tarif
PPN = 10 % dari harga barang
Dapat diubah serendah2nya 5% dan
setinggi-tingginya 15%
PPn BM = 10 % s.d. 200 % (Pasal 8 UU
PPN)

4/11/2021 86
STUDI KASUS

Bendahara melakukan pembayaran pembelian


brankas dari UD Sarana Kantor yang beralamat di Jl.
Soleh Iskandar No.5 Bogor dengan NPWP
No.01.432.356.2-404.000. Atas transaksi tersebut
diterbitkan faktur bernomor seri 010.000.11.00000215
senilai Rp.25.000.000,00 (harga termasuk PPN) pada
tanggal 18 Mei 2020.
Bagaimana perlakuan pajak atas transaksi tersebut
apabila :
1) Pembayaran dilakukan dengan UP Tunai?
2) Pembayaran dilakukan dengan UP KKP?
3) UD Sarana Kantor memberikan fotokopi Surat
Keterangan WP dengan Bruto tertentu
87
STUDI KASUS

a) Pembayaran dilakukan dengan UP tunai


• Terhadap transaksi tersebut harus
dipungut :
• PPN karena brankas merupakan barang
kena pajak dimana nilai transaksinya
diatas 2 juta rupiah, diserahkan oleh
pengusaha kena pajak, dan diserahkan
di daerah pabean.
• PPh pasal 22, karena nilai transaksinya
jumlahnya lebih dari 2 juta rupiah tidak
termasuk PPN
88
STUDI KASUS

Penghitungan Pemungutan PPN dan PPh pasal


22 adalah sebagai berikut
Dasar Pengenaan Pajak
• Nilai Kuitansi : Rp.25.000.000,00
• DPP : Rp.22.727.273,00
PPN
• 10% x DPP : Rp 2.272.727,00
PPh pasal 22
• 1,5% x DPP : Rp. 340.909,00

89
STUDI KASUS

b) Pembayaran dilakukan dengan UP KKP


• Sesuai PMK 231/PMK.03/2019 pasal 18,
Instansi pemerintah tidak memungut PPN
atas transaksi pembayaran dengan kartu
kredit pemerintah
• Sesuai PMK 231/PMK.03/2019 Pasal 12,
instansi pemerintah tidak melakukan
pemungutan PPh Pasal 22 atas transaksi
pembayaran dengan kartu kredit
pemerintah

90
STUDI KASUS

c) Penyedia menyerahkan Fotokopi Surat Keterangan


peredaran bruto tertentu
Terhadap transaksi tersebut dipungut PPN dan PPh Pasal 4
(2) sebesar
Dasar Pengenaan Pajak
• Nilai Kuitansi : Rp.25.000.000,00
• DPP : Rp.22.727.273,00
PPN
•10% x DPP : Rp 2.272.727,00
PPh pasal 4 (2)
•0,5% x DPP : Rp. 113.636,00
Terhadap pemotongan PPh pasal 4 (2) tersebut bendahara harus melampirkan
fotokopi surat keterangan dari penyedia yang sudah dilegalisir oleh KPP
dimana Surat Keterangan dikeluarkan
91
Prinsip pemungutannya :
a. Bea meterai dikenakan atas dokumen;
b. Satu dokumen hanya terutang satu bea
meterai;
c.Rangkap/tindasan (yang ikut
ditandatangani) terutang bea meterai
sama dengan aslinya.

93
Pengenaan Bea Meterai

No Objek Tarif
1 surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, Rp.10.000,00
atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya.
2 akta-akta notaris termasuk salinannya. Rp.10.000,00
3 akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Rp.10.000,00
termasuk rangkap-rangkapnya.
4 Dokumen yang memuat jumlah uang dengan nilai Rp.10.000,00
nominal lebih dari Rp.5.000.000 (lima juta rupiah)
a Menyebutkan penerimaan uang
b Berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau
sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan

94
Pengenaan Meterai

No Objek Tarif
5 surat berharga dengan nama dan dalam bentuk Rp.10.000,00
apa pun
6 Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Rp.10.000,00
Dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan
nama dan dalam bentuk apa pun
7 Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah Rp.10.000,00
lelang, minuta risalah lelang, salinan risalah
lelang, dan grosse risalah lelang
8 Dokumen lain yang ditetapkan dengan Peraturan Rp.10.000,00
Pemerintah
95
Saat Terutang

• Dokumen yang dibuat oleh satu pihak, terutang


pada saat dokumen itu diserahkan dan diterima
oleh pihak untuk siapa dokumen itu dibuat, jadi
bukan pada saat ditandatangani.
• Dokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak,
terutang pada saat dokumen itu telah selesai
dibuat, yang ditutup dengan pembubuhan tanda
tangan dari yang bersangkutan.
• Dokumen yang dibuat di luar negeri, terutang
pada saat digunakan di Indonesia.

96
97
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai