Pembayaran Beban
APBN
E-Learning Pejabat
Penandatangan Surat Perintah
Membayar
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Postur APBN
MATERI
3. Pengujian PPN
4. Bea Meterai
3
Kegiatan Belajar 1
Ruang Lingkup Perpajakan Belanja Negara
4
Postur APBN
Peran PPSPM Dalam Pajak
Pengeluaran Keuangan Negara
pada instansi pemerintah
Aspek Perpajakan
PPSPM
Ordonatur
PENGAMANAN
PENERIMAAN
4/11/2021
NEGARA 6
Dasar Hukum
7
Pengujian Belanja
SPBy DRPP
a. pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi: pihak, nilai
tagihan, jadwal waktu pembayaran, dan ketersediaan dana
b. pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran; dan
c. pemeriksaan dan pengujian ketepatan MAP
Pelaksanaan Pembayaran Dengan Kartu Kredit
Pemerintah
SPM-GUP
Pengesahan Permintaan
KKP
penggantian
Daftar Mengesahkan UP KKP
Pengeluaran Riil
4 sebagian/seluruhnya
dokumen dan bukti-
8
BP/BPP mengajukan
permintaan
bukti pengeluaran penggantian UP
Berdasarkan KKP ke PPK
2 dokumen kemudian
membuat Daftar
Menerbitkan
DPT KKP
Pengeluaran Riil
Menerbitkan
Surat
Pemberitahuan 6 SPBy
Penolakan 5 SPBy
Pendebitan
Menerbitkan SPP-
SPP-GUP 9 GUP KKP Rekening
KKP BP/BPP &
Pungut/Potong/
12
Pendebitan & Setor Pajak 9
Pungut/Potong/Setor Pajak
9
Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan
Nomor SE-36/PB/2007 tanggal 24
September 2007
• KPPN tidak berkewajiban melakukan
pengujian terhadap kebenaran
perhitungan besaran pajak yang
tercantum pada potongan SPM
10
PMK 196/PMK.05/2018
11
PMK 196/PMK.05/2018
Pembelian Barang
Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Olehsewa (selain
Jasa dan
22
PPh 23 Bendaharawan. oleh Bendaharawan
tanah/bangunan)
Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran bertepatan dengan hari Dalam hal jatuh tempo penyampaian laporan
ibur, pembayaran atau penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya Bertepatan dengan hari libur, penyampaian
Laporan wajib pajak dilakukan paling lambat
pada hari kerja berikutnya tanggal jatuh tempo
PMK-231/PMK.03/2019
Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh
Pasal 21
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
untuk pembayaran pajak yang masih harus
100 Masa PPh Pasal 21
disetor yang tercantum dalam SPT Masa
PPh Pasal 21 termasuk SPT pembetulan
sebelum dilakukan pemeriksaan.
402 PPh Final Pasal 21 atas untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 atas
honorarium atau imbalan honorarium atau imbalan lain yang diterima
lain yang diterima Pejabat Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI
Negara, PNS, anggota dan para pensiunnya.
TNI/POLRI dan para
pensiunnya
15
Kode Akun Pajak 411122 Untuk Jenis Pajak PPh
Pasal 22
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
untuk pembayaran pajak yang harus disetor
100 Masa PPh Pasal 22
yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22
termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.
900 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
non bendahara dipungut oleh Pemungut selain bendahara
910 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendahara APBN dipungut oleh Pemungut bendahara APBN
920 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendahara APBD dipungut oleh Pemungut bendahara APBD
930 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendahara Dana Desa dipungut oleh Pemungut bendahara dana
desa
16
Kode Akun Pajak 411124 Untuk Jenis Pajak
PPh Pasal 23
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 Masa PPh Pasal 23 untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor (selain PPh Pasal 23 atas dividen,
bunga, royalti, dan jasa) yang tercantum dalam
SPT Masa PPh Pasal 23 termasuk SPT
pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.
104 PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas jasa yang dibayarkan kepada
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 23.
17
Kode Akun Pajak 411128 Untuk Jenis
Pajak PPh Final
KODE JENIS
JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
402 Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
403 Tanah dan/atau Bangunan (2) atas Persewaan Tanah dan/atau
Bangunan.
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Jasa untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
409
Konstruksi (2) atas jasa konstruksi.
PPh Final Pasal 15 atas Jasa Pelayaran untuk pembayaran PPh Final Pasal 15
410
Dalam Negeri atas jasa pelayaran dalam negeri.
PPh Final Pasal 15 atas Jasa Pelayaran untuk pembayaran PPh Final Pasal 15
411 dan/atau Penerbangan Luar Negeri atas jasa pelayaran dan/atau
penerbangan luar negeri.
499 PPh Final Lainnya untuk pembayaran PPh Final lainnya
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan untuk pembayaran PPh final WP dengan
420 dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh WP peredaran bruto tertentu
18
yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak
PPN Dalam Negeri
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
Pemungut PPN Dalam untuk penyetoran PPN dalam negeri yang
100
Negeri non Bendahara dipungut oleh pemungut selain bendahara
Pemungut PPN Dalam untuk penyetoran PPN dalam negeri yang
910 Negeri bendahara dipungut oleh pemungut bendahara APBN
APBN
Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang
920 Negeri Bendahara dipungut oleh Pemungut bendahara APBD
APBD
Pemungut PPN dalam untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang
930 Negeri Bendahara dipungut oleh Pemungut bendahara dana
Dana Desa desa
19
KEGIATAN BELAJAR 2
Kegiatan belajar 2
PENGUJIAN
PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN
PAJAK PENGHASILAN
Pengertian Pajak Penghasilan
22
Subyek PPh Ps 21
24
TARIF PPh Pasal 21
Berdasarkan Pasal 17 UU Nomor 36 Tahun 2008)
a. Untuk WPOP dalam negeri yang memiliki NPWP
Lapisan penghasilan Kena Pajak Tarif PPh
S.d. Rp.50.000.000,- 5%
Di atas Rp.50 juta s.d. Rp.250 juta 15 %
Di atas Rp.250 juta s.d. Rp.500 juta 25 %
Di atas Rp.500.000.000,- 30 %
26
Penghasilan yang dikenai PPh pasal 21
Ps 2, 3 PMK 262/PMK.03/2010
27
PENGHASILAN BRUTO
DIKURANGI:
- BIAYA JABATAN, 5% DARI DIBEBANKAN KPD
PENGH. KEUANGAN NEGARA/
BRUTO MAKS DAERAH
Rp 6.000.000,-/ THN ATAU
Rp 500.000,-/BLN
PENGHASILAN
NETO
Dikurangi
PTKP
PAJAK TERUTANG
DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH 28
Pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan
yang bersifat tidak tetap dan tidak teratur
1. PNS Gol.III
5% 2. Anggota TNI dan Polri pangkat Perwira Pertama
3. Pensiuannya
1. Pejabat Negara
2. PNS Gol.IV
15% 3. Anggota TNI dan Polri Pangkat Perwira Menengah dan Tinggi
4. Pensiuannya
TMT 01.01.2011
Latihan
31
• Pengujian Kebenaran Pengisian Bukti
setor
NPWP 00.030.485.6.404.0
33
PPh pasal 21 Lainnya
34
PPh Pasal 21 atas Penghasilan
Pegawai Tidak Tetap
35
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 LAINNYA
37
Bukan Pegawai
▪ Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri pengacara, akuntan,
arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris
▪ Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron,
bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/ti, pemain drama, penari,
pemahat, pelukis dan seniman lain
▪ Olahragawan
▪ Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator
▪ Pengarang, peneliti dan penerjemah
▪ Pemberi Jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya,
telekomunikasi, elektronika, gotografi, ekonomi dan sosial serta pemberi jasa kepada
suatu kepanitiaan
▪ Agen Iklan
▪ Pengawas atau pengelola proyek
▪ Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara
▪ Petugas Penjaja barang dagangan
▪ Petugas dinas luar asuransi
▪ Distributor perusahaan MLM
Berupa honorarium, komisi, fee dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk
apapun 38
Bukan Pegawai
Berkesinambungan
Tidak
Berkesinambungan 1. Tidak mendapat penghasilan di
tempat lain
2. Ber-NPWP
Tidak Memenuhi
Tarif Ps 17 X 50% x syarat Memenuhi syarat
Jmlh Bruto
50% Jml bruto x (50% Jml bruto-PTKP)
Tarif Pasal 17 x Tarif Pasal 17
(lapisan tarif (lapisan tarif berdasar
berdasar 50%x Jumlah PKP kumulatif)
Jumlah bruto
kumulatif)
Contoh PPh Pasal 21 –
Bukan Pegawai dan tidak berkesinambungan
TARIF PS. 17
DITERAPKAN ATAS :
43
44
PPh Pasal 22 adalah pajak yang
dipungut oleh Bendahara Pemerintah
sehubungan dengan pembayaran atas
penyerahan barang, dan badan-badan
tertentu yang melakukan kegiatan di
bidang impor atau kegiatan usaha di
bidang lain, serta Wajib Pajak badan
tertentu untuk memungut pajak dari
pembeli atas penjualan barang yang
tergolong sangat mewah.
(UU 36/2008 PASAL 22 AYAT 1 HURUF a, b, DAN c)
45
45
Obyek PPh pasal 22
TARIF 1,5 %
DARI HARGA/NILAI
PEMBELIAN BARANG
48
• PPSPM Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
menerima SPP LS atas transaksi pembayaran
pembelian brankas dari UD Sarana Kantor yang
beralamat di Jl. Soleh Iskandar No.5 Bogor dengan
NPWP No.01.432.356.2-404.000. Atas transaksi
tersebut diterbitkan faktur bernomor seri
010.000.11.00000215 senilai Rp.25.000.000,00 (harga
termasuk PPN) pada tanggal 17 Nopember 2020.
Sebelum menerbitkan SPM, PPSPM melakukan
pengujian?
49
1). Menguji kebenaran perhitungan Pajak terkait
Terhadap transaksi tersebut harus dipungut PPN dan PPh pasal
22. Penghitungan Pemungutan PPN dan PPh pasal 22 adalah
sebagai berikut
Dasar Pengenaan Pajak
• Nilai Kuitansi : Rp.25.000.000,00
• Dasar Pengenaan Pajak (100/110 x Rp.25.000.000) :
Rp.22.727.273,00
• PPN 10% x Rp.22.727.273,00
: Rp 2.272.727,00
• PPh pasal 22 1,5% x Rp.22.727.273,00
: Rp. 340.909,00
Dalam hal UD Sarana Kantor merupakan wajib pajak dengan peredaran bruto
tidak melebihi Rp.4,8 miliar dalam 1 tahun pajak, bendahara memotong PPh final
dengan tarif sebesar 0,5% sebagaimana diatur dalam Pp No.23 Tahun 2018.
Bendahara meminta surat keterangan dari CV Betacomp dan melaporkan
pemotongan dalam SPT PPh pasal 4 (2). 50
2). Menguji kebenaran pengisian e-faktur
51
2). Menguji kebenaran pengisian e-faktur
Jenis barang atau jasa, jumlah harga jual atau penggantian dan
potongan harga
• Nama Barang : Pembelian 1 buah brankas
• Harga jual : Rp.25.000.000,00
Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut
• Dasar Pengenaan Pajak : Rp.22.727.273,00
• PPN : Rp 2.272.727,00
Kode, nomor seri dan tanggal pembuatan faktur pajak dan
• Kode dan Nomor Seri : 010.000.11.00000215, Tanggal 17
Nopember 2020
Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangan faktur
pajak, dimana tanda tangan dilakukan secara elektronik
52
3). Menguji kebenaran penyetoran
01.432.356.2-404.000
NPWP
Kota Bogor
Kota Bogor
54
3) Menguji Kebenaran Bea Meterai
• Dalam setiap pembuatan bukti
pembayaran, satker sebagai pihak
penerima kuitansi terutang bea
meterai.
• Untuk transaksi senilai
Rp.25.000.000,00 terutang bea
meterai senilai Rp6.000,00 di setiap
bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
55
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 23 ( PPh 23 )
Objek PPh Pasal 23
63
Penjelasan jasa catering
(PMK 18/PMK.03/2015)
65
Pemotongan/Pemungutan PPh
• Atas pembayaran ongkos pembuatan baju seragam kepada
PT Valino dipotong PPh pasal 23 atas jasa maklon sebesar
2% x Rp.25.000.000,00 = Rp.500.000,00
• Atas pembayaran bahan tambahan kepada PT Valino
dipungut PPh pasal 22 atas belanja barang sebesar
1,5% x Rp.5.000.000,00 = Rp. 75.000,00
• Namun apabila tidak ada bukti pendukung atas rincian
tagihan diatas jumlah bruto sebagai dasar pemotongan PPh
pasal 23 adalah sebesar Rp.30.000.000,00, sehingga
pengenaan pajak yang dilakukan bendahara sebesar
2 % x Rp.30.000.000,00 = Rp.600.000,00
Dalam hal CV Valino merupakan wajib pajak dengan peredaran bruto tidak
melebihi Rp.4,8 miliar dalam 1 tahun pajak, bendahara hanya memungut PPh
final dengan tarif sebesar 0,5% sebagaimana diatur dalam Pp No.23 Tahun 2018.
Bendahara meminta surat keterangan dari CV Valino dan Bendahara
melaporkan pemotongan dalam SPT PPh pasal 4 (2) 66
Pemungutan PPN
• Atas penyerahan jasa maklon dan
bahan tambahan tersebut.
Bendahara memungut PPN
sebesar
10% x Rp.30.000.000,00 =
Rp.3.000.000,00
67
• Kewajiban PPSPM
Kewajiban PPSPM pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan atas jasa maklon tersebut adalah
➢ Melakukan pengujian kebenaran besaran
potongan/pungutan pajak
➢ melakukan Pengujian / keabsahan E - Faktur Pajak yang telah
diisi dengan data Wajib Pajak CV Valino,
➢ Melakukan pengujian setoran elektronik PPh Pasal 22 dan PPN
atas nama CV. Valino paling lambat tanggal 10 Novemver
2020 dan PPh pasal 23 paling lambat 10 November 2020;
Data Penyetor, Besaran pajak, Akun, Kode Jenis setoran
➢ Pengujian pengenaan bea meterai
68
69
Obyek PPh pasal 4 (2)
70
JASA KONSTRUKSI
Pelaksana Perencana/Pengawas
Kontruksi Kontruksi
2% 3% 4% 4% 6%
71
PPh Ps 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan atau
Bangunan
• 10% (sepuluh persen)
DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG
MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN
74
Hadiah Undian
75
• PPSPM menerima SPP rehabilitasi gedung asrama
diklat dengan melakukan kontrak perencana
pekerjaan kontruksi kepada PT Indoraya konsultan
(ber NPWP dan sebagai PKP, mempunyai kualifikasi
usaha) dengan nilai kontrak Rp. 44.000.000,00
(termasuk PPN)
• Terhadap perikatan tersebut sudah dilakukan
pembayaran pada tanggal 5 November 2020
dengan faktur bernomor seri 020.000-13.00000950.
Bagaimana kewajiban terhadap perpajakan
tersebut
76
Pemungutan PPh pasal 4 (2)
Terhadap pembayaran tersebut dilakukan
pemotongan/pemungutan pajak sebesar :
• PT Indoraya Konsultan
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = Rp.44.000.000,00 x 100/110
= Rp.40.000.000,00
• PPh pasal 4 (2) = Rp.40.000.000,00 x 4%
= Rp.1.600.000,00
PPh final tersebut dipotong dari pembayaran kepada PT
Indoraya konsultan
Pemungutan PPN
Bendahara memungut PPN sebesar 10%
• PPN = Rp.40.000.000,00 x 10%
= Rp4.000.000,00
77
• Kewajiban PPSPM
Kewajiban PPSPM pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan atas jasa maklon tersebut adalah
➢ Melakukan pengujian kebenaran besaran
potongan/pungutan pajak
➢ melakukan Pengujian / keabsahan E - Faktur Pajak yang telah
diisi dengan data Wajib Pajak CV Indoraya Konsultan,
➢ Menguji SSP
Data Penyetor, Besaran pajak, Akun, Kode Jnis setoran
➢ Pengujian pengenaan bea meterai
78
Pemungutan PPN
BKP
JKP PKP Rekanan
Di Daerah Pabean
Faktur Pajak
UU PPN
Pasal 1
Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat
oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP
Pasal 14 (1)
Orang atau badan yang tidak dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak dilarang membuat Faktur Pajak
.
80
Dasar Hukum Penunjukan
GARAM
Nonbkp-02 83
UNTUNG SUKARDJI-02
KELOMPOK JASA YANG TIDAK DIKENAKAN
PPN [UU 42/2009 PASAL 4A AYAT (3)]
84
• Jasa dibidang angkutan umum seperti angkutan umum
di darat dan di air;
• Jasa dibidang tenaga kerja seperti jasa
penyelenggaraan latihan bagi tenaga kerja;
• Jasa dibidang perhotelan
• Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
menjalankan pemerintahan umum.
• Jasa Perbankan
• Jasa kesenian dan hiburan, meliputi semua jenis jasa
yang dilakukan pekerja seni dan hiburan
• Jasa Boga atau Katering
85
PPN
dan
PPnBM
Tarif
PPN = 10 % dari harga barang
Dapat diubah serendah2nya 5% dan
setinggi-tingginya 15%
PPn BM = 10 % s.d. 200 % (Pasal 8 UU
PPN)
4/11/2021 86
STUDI KASUS
89
STUDI KASUS
90
STUDI KASUS
93
Pengenaan Bea Meterai
No Objek Tarif
1 surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, Rp.10.000,00
atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya.
2 akta-akta notaris termasuk salinannya. Rp.10.000,00
3 akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Rp.10.000,00
termasuk rangkap-rangkapnya.
4 Dokumen yang memuat jumlah uang dengan nilai Rp.10.000,00
nominal lebih dari Rp.5.000.000 (lima juta rupiah)
a Menyebutkan penerimaan uang
b Berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau
sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan
94
Pengenaan Meterai
No Objek Tarif
5 surat berharga dengan nama dan dalam bentuk Rp.10.000,00
apa pun
6 Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Rp.10.000,00
Dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan
nama dan dalam bentuk apa pun
7 Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah Rp.10.000,00
lelang, minuta risalah lelang, salinan risalah
lelang, dan grosse risalah lelang
8 Dokumen lain yang ditetapkan dengan Peraturan Rp.10.000,00
Pemerintah
95
Saat Terutang
96
97
Terima Kasih