MEKANISME PENYUSUNAN
DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ)
1 Alur Proses Dana Ganti Uang (GU)
6 Pajak
1. Alur Proses Dana Ganti Uang (GU)
Bendahara Pencairan
Bukti LPJ
Pengeluaran Dana
2. Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
SPJ adalah singkatan dari Surat Pertanggungjawaban, merupakan sebuah laporan dari suatu
kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam SPJ memuat pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan, realisasi belanja, siapa yang melaksanakan dan keluaran (output) dari kegiatan
tersebut.
SPJ pada prinsipnya merupakan wujud dari tanggungjawab dan transparansi dalam sistem
birokrasi pemerintahan. SPJ merupakan mekanisme pertanggungjawaban pengeluaran
uang (belanja) dan kinerja yang diperoleh.
3. Alur Mekanisme Penyusunan
Dokumen Pertanggungjawaban (SPJ)
TIDAK
SESUAI
2 PPTK dengan mencantumkan formulir kendali
berisi catatan alasan pengembalian berkas guna
SESUAI
diperbaiki, jika dokumen SPJ sesuai maka akan
diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran.
PPK-SKPD
BENDAHARA
3 dokumen SPJ dan DPA, jika sudah sesuai Bendahara
akan memberikan dokumen SPJ kepada PPK-SKPD.
PENGELUARAN
3 Kwitansi Dinas
Dokumen Kelengkapan
SPJ Perjalanan Dinas Dalam Daerah
1 Surat Tugas
3 Kwitansi Dinas
Konsumsi rapat merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai kebutuhan
pengadaan konsumsi rapat biasa yang diselenggarakan di kantor. Di dalamnya sudah
termasuk makan dan kudapan.
Dokumen Kelengkapan
SPJ Konsumsi Rapat
1 Kwitansi dinas
Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas merupakan biaya yang digunakan
untuk perencanaan kebutuhan biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas yang
digunakan untuk mempertahankan kendaraan dinas agar tetap dalam kondisi normal dan
siap pakai sesuai dengan peruntukannya.
Dokumen Kelengkapan
SPJ Pemeliharaan
1 Kwitansi dinas
Biaya keperluan sehari-hari perkantoran digunakan untuk kebutuhan biaya keperluan sehari-
hari perkantoran, berupa barang habis pakai yang secara langsung menunjang
penyelenggaraan operasional dan memenuhi kebutuhan minimal agar suatu kantor dapat
memberikan pelayanan secara optimal terdiri atas: alat tulis kantor (ATK), barang cetak, alat-
alat rumah tangga, langganan surat kabar/berita/majalah, dan air minum pegawai.
Dokumen Kelengkapan
SPJ Keperluan Kantor Sehari-hari
1 Kwitansi dinas
Honorarium yang diberikan kepada Pejabat Negara/ Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
melaksanakan tugas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK), Bendahara, Pengurus Barang SKPD/UPTD dan Honorarium yang diberikan
kepada Pegawai Non Apatur Sipil Negara.
Dokumen Kelengkapan
SPJ Keperluan Kantor Sehari-hari
1 Kwitansi Dinas
Pengadaan barang/ jasa pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa adalah
kegiatan pengadaan barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang
dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya dimulai dengan identifikasi kebutuhan sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan. (Perpres No.16 Tahun 2018).
Pemilihan Penyedia
Pengadaan Barang/ Jasa melalui penyedia adalah cara memperoleh barang/jasa yang
disediakan oleh Pelaku Usaha. Dalam hal ini Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah
memilih penyedia untuk mendapatkan barang/jasa yang diinginkan.
Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa
Kontrak pengadaan barang/jasa adalah perjanjian tertulis antara PA/KPA/PPK dengan
penyedia atau pelaksana swakelola.
2. Seleksi/Penunjukkan Langsung untuk paket pengadaan jasa konsultasi dengan nilai Pagu
Anggaran paling sedikit diatas Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
2. Seleksi/Penunjukkan Langsung untuk paket pengadaan jasa konsultasi dengan nilai Pagu
Anggaran paling sedikit di atas Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
Bentuk Kontrak
Bukti pembelian/ pembayaran, digunakan untuk pengadaan barang/jasa lainnya dengan
nilai paling banyak Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).
Kwitansi, digunakan untuk pengadaan barang/jasa lainnya dengan nilai paling banyak
Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Surat Perintah Kerja (SPK), digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi dengan nilai paling
banyak Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah), Pengadaan barang/jasa lainnya dengan nilai
paling sedikit diatas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan nilai paling
banyak Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan Pengadaan pekerjaan kontruksi dengan
nilai paling banyak Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).
3 Kwitansi bermaterai
7 Fotocopy NPWP
Pajak Barang
Sampai dengan 1 juta tidak dipungut PPN dan PPh 22
Diatas 1 juta dipungut PPN tarif 11% dengan syarat penjual adalah Pengusaha Kena Pajak
(apabila bukan Pengusaha Kena Pajak tidak dipungut PPN) Diatas 2 juta dipungut PPh 22
Tarif 1,5% dan PPN tarif 11% dengan syarat penjual adalah Pengusaha Kena Pajak (apabila
bukan Pengusaha Kena Pajak tidak dipungut PPN).
Apabila telah terdapat pungutan PPN dalam struk, Bendahara tidak perlu melakukan
pungutan PPN.
Pajak Jasa
Dipotong Pph Pasal 23
SPJ Pengadaan Barang
(Rp10.000.000,- sampai dengan Rp50.000.000,-)
1 Surat Perintah Bayar (SPBy)
2 Kwitandi bermaterai
4 Fotocopy NPWP
Pajak Barang
Sampai dengan 1 juta tidak dipungut PPN dan PPh 22
Diatas 1 juta dipungut PPN tarif 11% dengan syarat penjual adalah Pengusaha Kena Pajak
(apabila bukan Pengusaha Kena Pajak tidak dipungut PPN) Diatas 2 juta dipungut PPh 22
Tarif 1,5% dan PPN tarif 11% dengan syarat penjual adalah Pengusaha Kena Pajak (apabila
bukan Pengusaha Kena Pajak tidak dipungut PPN).
Apabila telah terdapat pungutan PPN dalam struk, Bendahara tidak perlu melakukan
pungutan PPN.
Pajak Jasa
Dipotong Pph Pasal 23
SPJ Pengadaan Barang
(Rp50.000.000,- sampai dengan Rp200.000.000,-)
1 Surat Perintah Bayar (SPBy)
3 Surat Perjanjian
4 Kwitansi bermaterai
8 Fotocopy NPWP
10 Realisasi Kontrak
Pajak Barang
Dipungut PPh 21 Tarif 1,5% dan PPN tarif 11% dengan syarat penjual adalah Pengusaha Kena
Pajak (apabila bukan PKP tidak dipungut PPN).
Pajak Jasa
Dipotong Pph Pasal 23
SPJ Pengadaan Barang
(Di atas Rp200.000.000,-)
1 Surat Perintah Bayar (SPBy)
3 Surat Perjanjian
4 Kwitansi bermaterai
8 Fotocopy NPWP
10 Realisasi Kontrak
Pajak Barang
Dipungut PPh 21 Tarif 1,5% dan PPN tarif 11% dengan syarat penjual adalah Pengusaha Kena
Pajak (apabila bukan PKP tidak dipungut PPN).
Pajak Jasa
Dipotong Pph Pasal 23
6. Pajak
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dibebankan atas transaksi jual-beli
barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang telah
menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP). Tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) adalah 11% (sebelas
persen).
Pajak Penghasilan Pasal 21 dan PPh 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang
pribadi subyek pajak dalam negeri.
Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh 22) adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak
yang dilakukan satu pihak terhadap wajib pajak dan berkaitan dengan kegiatan perdagangan
barang.
Pajak penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23) adalah pajak yang dikarenakan apada penghasilan
atas modal, penyerahan jasa, dan hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh
Pasal 21.