Anda di halaman 1dari 3

Nomor : 032/SOP-BC/KPP MP C/2013 Tanggal : 1 Juli 2013

Revisi : Tanggal :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KPPBC TIPE MADYA PABEAN C
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAKSANAAN URUSAN GAJI
(PENYELESAIAN SPP LS S.D. SPM LS BELANJA PEGAWAI)

DASAR HUKUM :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286).
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355).
3. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-33/PB/2008 tentang Pedoman
Penggunaan Akun Pendapatan, Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal
Sesuai Dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 Tentang Bagan
Akun Standar.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tatacara Pembayaran
Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

DESKRIPSI :

1. SOP ini menjelaskan proses pembayaran tagihan belanja pegawai yang dibebankan
kepada APBN yang dimulai dari penyampaian tagihan oleh Petugas Pengelolaan
Administrasi Belanja Pegawai (PPAB) sampai dengan diterbitkannya Surat Perintah
Membayar-Langsung (SPM-LS) oleh Pejabat Penandatangan SPM (PP-SPM).
2. Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang
belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali
pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
3. Pengguna Anggaran (PA) / Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah Menteri/Pimpinan
Lembaga atau kuasanya yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada
Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
4. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA
untuk mengambil keputusan dan / atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
atas beban belanja negara.
5. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM) adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas Surat Permintaan Pembayaran
dan menerbitkan Surat Perintah Membayar.
6. Petugas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai (PPAB) adalah pembantu KPA yang
diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola pelaksanaan belanja pegawai.
7. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara(KPPN) adalah instansi vertikal Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
8. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh PPK
dan disampaikan kepada PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja
untuk selanjutnya diteruskan kepada PP-SPM berkenaan.
9. Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) adalah dokumen permintaan
pembayaran yang dibuat/diterbitkan oleh PPK yang dibayarkan langsung kepada
Bendahara Pengeluaran / Penerima Hak atas dasar kontrak kerja, surat keputusan, surat
tugas atau surat perintah kerja lainnya.
10. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan/digunakan oleh PA/KPA
atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau
dokumen lain yang dipersamakan.
11. Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) adalah SPM langsung kepada Bendahara
Pengeluaran/Penerima Hak yang diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk
atas dasar kontrak kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya.
12. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan
belanja negara dalam rangka pelaksanaan belanja APBN pada Kementerian
Negara/Lembaga dan/atau Satker.
13. Penerima Hak adalah pejabat negara/pegawai negeri/pihak ketiga/pihak lain yang berhak
menerima pembayaran atas pelaksanaan kegiatan/tugas yang membebani APBN.
14. Arsip Data Komputer (ADK) adalah arsip data dalam bentuk softcopy yang disimpan dalam
media penyimpanan digital.
15. SOP ini dilaksanakan oleh Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran.

PERSYARATAN :
1. Bukti-Bukti pengeluaran untuk belanja pegawai antara lain:
a.Daftar Penerimaan Gaji Pegawai
b.Daftar Potongan Gaji Pegawai (sewa rumah dinas)
2. SPM-LS akan diterbitkan apabila SPP-LS telah diuji kebenarannya.
BIAYA :
Tidak dipungut biaya.

NORMA WAKTU LAYANAN :


Norma waktu pelayanan SPP-LS paling lama 4 (empat) hari kerja sejak dokumen pendukung
SPP-LS diterima lengkap dan benar.
Norma waktu pelayanan SPM-LS paling lama 5 (lima) hari kerja sejak SPP-LS dan dokumen
pendukung SPP-LS diterima lengkap dan benar.
Norma waktu penyampaian SPM-LS dan ADK SPM kepada KPPN paling lama 2 (dua) hari
kerja sejak SPM-LS diterbitkan.

Mengetahui,
Sekretaris Direktorat Jenderal

-ttd-

Iyan Rubiyanto
NIP 19660927 199103 1 002
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 032/SOP-BC/KPP MP C/2013
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
TANGGAL : 1 JULI 2013
KPPBC TIPE MADYA PABEAN C
REVISI :
TANGGAL :
STANDAR PROSEDUR OPERASI
PELAKSANAAN URUSAN GAJI
(PENYELESAIAN SPP LS S.D. SPM LS BELANJA PEGAWAI)

NO AKTIVITAS KPPN KPA/PEJABAT DITUNJUK PPK PP-SPM PPABP

1 PPABP menyampaikan
tagihan dan dokumen START
pendukung SPP-LS yang
lengkap dan benar
kepada PPK
MENYAMP
AIKAN

TAGIHAN DAN
DOKUMEN
PENDUKUNG

2 PPK menguji tagihan dan


dokumen pendukung
SPP-LS, apabila tidak
lengkap dan benar PPK MENELITI
mengembalikannya
kepada PPABP secara
tertulis paling lambat 2
(dua) hari kerja setelah
diterimanya surat tagihan LENGKAP T
tersebut. &BENAR ?
PPK menerbitkan SPP-LS
dan disampaikan kepada
PP-SPM paling lambat 4
(empat) hari kerja setelah Y
dokumen pendukung
MENANDA
diterima lengkap dan TANGANI
benar dari PPABP.
PPK menyampaikan SPP-
LS beserta dokumen
pendukungnya kepada
PP-SPM. SPP-LS

3 PP-SPM melakukan
pengujian SPP-LS.
Apabila SPP-LS dan MENELITI
dokumen pendukung
tidak lengkap dan benar,
PP-SPM
mengembalikannya
kepada PPK secara LENGKAP&
tertulis paling lambat 2 BENAR?
(dua) hari kerja setelah
diterimanya SPP-LS
tersebut.
MENANDA
PP-SPM menerbitkan
TANGANI
SPM-LS paling lambat 5
(lima) hari kerja setelah
SPP-LS beserta dokumen
pendukung diterima SPM-LS,
lengkap dan benar dari DOKUMEN
PPK. PENDUKUNG

4 KPA atau pejabat yang


ditunjuk menyampaikan Penyampaian
SPM-LS beserta SPM-LS DAN SPM-LS+
DOKUMEN
dokumen pendukung dan PENDUKUNG Dokumen
ADK SPM kepada KPPN
paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah SPM
diterbitkan. END
ADK

Mengetahui
Sekretaris Direktorat Jenderal

-ttd-

Iyan Rubiyanto
NIP 19660927 199103 1 002

Anda mungkin juga menyukai