2. Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tanggal 20 Desember 2000
tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat
Paksa.
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/ PMK.04/2013 tentang Tata Cara
Penagihan Bea Masuk dan/ atau Cukai.
e. Keputusan Menteri Keuangan nomor 693/KMK.01/2015 tentang
Penunjukan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Bertindak Untuk dan Atas
Nama Menteri Keuangan Menandatangani Surat Dan/Atau Keputusan
Menteri Keuangan Mengenai Pencegahan Penanggung Bea Masuk Dan/
Atau Cukai Berpergian Ke Luar Negeri, Perpanjangan Pencegahan
Penanggung Bea Masuk Dan/ Atau Cukai Berpergian Ke Luar Negeri, dan
Pencabutan Pencegahan Penanggung Bea Masuk Dan/ Atau Cukai
Berpergian Ke Luar Negeri.
3. Ketertautan:
SOP ini memiliki ketertautan dengan kegiatan penyelesaian permohonan
pencegahan di Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis.
6. Keluaran (Output):
a. Surat Permintaan Pencegahan Bepergian Ke Luar Negeri kepada Menteri
Keuangan
b. Daftar Kelengkapan Data Pencegahan
c. Ikhtisar Pencegahan ke Luar Negeri
8. Perhatian:
SOP ini bermanfaat bagi kinerja Kantor Pelayanan dalam menagih piutang Bea
Masuk dan/atau Cukai. Dalam hal SOP ini tidak terlaksana dengan baik, maka
penanggung Bea Masuk dan/atau Cukai dapat bepergian ke luar negeri
sehingga Bea Masuk dan/atau Cukai tidak tertagih.
9. Matriks RASCI
Tata Cara
Kepala
Pembuatan Usulan
Kepala Subseksi
Pencegahan Jurusita
Kepala Seksi Administrasi Direktorat
Penanggung Bea Pelaksana Bea dan
Kantor Perbenda Penagihan PPS
Masuk dan/atau Cukai
haraan dan
Cukai Bepergian Ke
Pengembalian
Luar Negeri
Penerbitan Surat
R/A I I
Paksa
Identifikasi Piutang I I R R R
Pengumpulan
C C S R
dokumen
Penerbitan Surat
Permintaan R/A R R S S
Pencegahan
Penyampaian Surat
Permintaan R I
Pencegahan
10. Prosedur Kerja
a. Kepala Kantor menerbitkan Surat Paksa dan mendisposisikan kepada
Jurusita Bea dan Cukai dan Kepala Seksi Perbendaharaan.
b. Jurusita mengidentifikasi piutang-piutang yang telah berstatus Surat
Paksa.
c. Jurusita memeriksa kelengkapan dokumen penagihan berupa Surat
Penetapan Pabean/Surat Penetapan Tarif dan atau Nilai Pabean/Surat
Keputusan Keberatan/Putusan Banding, Surat Teguran/STCK-1 dan
Surat Paksa/STCK-2 dan membuat salinan dokumen tersebut.
d. Jurusita mengumpulkan kelengkapan dokumen dari identitas Penanggung
Bea Masuk dan/atau Cukai diantaranya Kartu Tanda Penduduk, Paspor,
serta kartu identitas lainnya serta foto diri Penanggung Bea Masuk
dan/atau Cukai.
e. Jurusita melakukan analisis tentang adanya petunjuk bahwa Penanggung
Bea Masuk dan/atau Cukai diragukan itikad baiknya dalam pelunasan
utang Bea Masuk dan/atau Cukai.
f. Dalam hal ditemukan indikasi penanggung Bea Masuk dan/atau Cukai
diragukan itikad baiknya, maka Jurusita membuat konsep Surat Usulan
Permintaan Pencegahan Bepergian ke Luar Negeri kepada Direktur
Penerimaan dan Perencanaan Strategis dilampiri dengan salinan dokumen
penagihan bea masuk dan/atau cukai dan ikhtisar pencegahan yang berisi
uraian tentang adanya petunjuk bahwa Penanggung Bea Masuk dan/atau
Cukai diragukan itikad baiknya dalam pelunasan utang bea masuk
dan/atau cukai dan menyampaikan kepada Kepala Subseksi Administrasi
Penagihan dan Pengembalian.
g. Kepala Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian meneliti
dokumen penagihan dan memaraf konsep Surat Usulan Permintaan
Pencegahan dan ikhtisar pencegahan, kemudian menyampaikan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan.
h. Kepala Seksi Perbendaharaan melegalisir dokumen penagihan serta
meneliti dan memaraf konsep Surat Permintaan Pencegahan Bepergian ke
Luar Negeri dan ikhtisar pencegahan kepada Direktur Penerimaan dan
Perencanaan Strategis serta menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
i. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Surat Permintaan
Pencegahan Bepergian ke Luar Negeri dan ikhtisar pencegahan kepada
Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis.
j. Pelaksana menatausahakan Surat Permintaan Pencegahan Bepergian ke
Luar Negeri serta dokumen pendukung, kemudian menyampaikan kepada
Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis melalui Subbagian Umum
(SOP Administrasi Surat Keluar).
Catatan :
Dalam hal Jurusita di KPPBC tidak tersedia, maka tugas Jurusita dapat
dilaksanakan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan, Kepala Subseksi
Administrasi Penagihan dan Pengembalian dan Pelaksana pada Seksi
Perbendaharaan.
11. Bagan Alir (flowchart)
Tata Cara Pembuatan Usulan Pencegahan Penanggung Bea Masuk dan atau Cukai Bepergian Keluar Negeri
Mulai
Surat Paksa
Identifikasi piutang
berstatus Surat
Paksa
Mengumpulkan dokumen
penagihan dan membuat
salinan
Dokumen
penagihan
Mengumpulkan dokumen
identitas Penanggung
BM/Cukai
Dokumen
identitas
Itikad baik
Pelunasan
· Meneliti dokumen
Meneliti dan · Legalisasi dokumen Membuat konsep Surat
pencegahan
menandatangani Surat · Meneliti dan memaraf Usulan Pencegahan,
· Meneliti dan memaraf
Usulan dan Ikhtisar konsep Surat Usulan ikhtisar pencegahan dan
konsep Surat Usulan
Pencegahan dan Ikhtisar Pencegahan dokumen pelengkap
dan Ikhtisar Pencegahan
Menatausahakan dan
mendistribusikan Surat
Usulan Pencegahan
Tata Cara
Penyampaian
Permohonan
Pencegahan kepada
Menteri Keuangan
Selesai
Disahkan oleh:
Sekretaris Direktorat Jenderal
ttd
Kushari Suprianto
NIP 19661002 199103 1 001