Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI
TIPE MADYA PABEAN C
Standar Operasional Prosedur
Tata Cara Pembuatan Usulan Pencegahan Penanggung Bea
Masuk dan/atau Cukai Berpergian ke Luar Negeri
No. SOP: Tanggal Penetapan Tanggal Revisi Revisi ke-
13/TMPC/2016 7 Desember 2016
1. Deskripsi:
a. SOP ini menjelaskan tentang proses tata cara pembuatan usulan
pencegahan Penanggung Bea Masuk dan/atau Cukai berpergian ke luar
negeri sejak Kepala Kantor menerbitkan Surat Paksa sampai dengan Surat
Permintaan Pencegahan dan dokumen pendukungnya disampaikan
kepada Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis.
b. Pencegahan adalah larangan yang bersifat sementara terhadap
Penanggung Bea Masuk dan/ atau Cukai tertentu untuk berpergian keluar
wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan alasan tertentu sesuai
ketentuan perundang-undangan.
c. Kepala Kantor Pelayanan dapat mengajukan permohonan pencegahan
terhadap Penanggung Bea Masuk dan/ atau Cukai bepergian ke luar
negeri atas suatu utang Bea Masuk dan/ atau Cukai yang belum dilunasi
sekurang-kurangnya sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan
diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang Bea Masuk dan/ atau
Cukai.
d. Tindakan pencegahan dapat dilakukan terhadap beberapa orang sebagai
Penanggung Bea Masuk dan/ atau Cukai atau ahli waris.
e. Jangka waktu pencegahan paling lama 6 bulan dan dapat diperpanjang
untuk selama-lamanya 6 (enam) bulan.
f. Pencegahan dilakukan berdasarkan usulan dari Kantor Pelayanan dimana
Penanggung Bea Masuk dan/ atau Cukai terdaftar.
g. Unit pelaksana SOP ini adalah Seksi Perbendaharaan Kantor Pengawasan
dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C.

2. Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tanggal 20 Desember 2000
tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat
Paksa.
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/ PMK.04/2013 tentang Tata Cara
Penagihan Bea Masuk dan/ atau Cukai.
e. Keputusan Menteri Keuangan nomor 693/KMK.01/2015 tentang
Penunjukan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Bertindak Untuk dan Atas
Nama Menteri Keuangan Menandatangani Surat Dan/Atau Keputusan
Menteri Keuangan Mengenai Pencegahan Penanggung Bea Masuk Dan/
Atau Cukai Berpergian Ke Luar Negeri, Perpanjangan Pencegahan
Penanggung Bea Masuk Dan/ Atau Cukai Berpergian Ke Luar Negeri, dan
Pencabutan Pencegahan Penanggung Bea Masuk Dan/ Atau Cukai
Berpergian Ke Luar Negeri.
3. Ketertautan:
SOP ini memiliki ketertautan dengan kegiatan penyelesaian permohonan
pencegahan di Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis.

4. Pihak-Pihak yang Terlibat:


a. Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis
b. Kepala Kantor
c. Kepala Seksi Perbendaharaan
d. Kepala Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian
e. Jurusita
f. Pelaksana

5. Persyaratan dan Perlengkapan:


a. Fotocopy Surat Penetapan Tarif Dan/ Atau Nilai Pabean atau STCK-1,
Surat Teguran atau STCK-2, Surat Paksa
b. Akta Pendirian Badan Usaha dan Perubahannya (Khusus Penanggung Bea
Masuk dan/ atau Cukai berbentuk Badan Usaha)
c. Fotokopi Kartu Identitas Penanggung Bea Masuk dan/ atau Cukai
d. Fotokopi NPWP Penanggung Bea Masuk dan/ atau Cukai
e. Foto Penanggung Bea Masuk dan/ atau Cukai.

6. Keluaran (Output):
a. Surat Permintaan Pencegahan Bepergian Ke Luar Negeri kepada Menteri
Keuangan
b. Daftar Kelengkapan Data Pencegahan
c. Ikhtisar Pencegahan ke Luar Negeri

7. Jangka Waktu Penyelesaian:


Jangka waktu penyelesaian SOP ini adalah paling lama 7 hari sejak Kepala
Kantor menerbitkan Surat Paksa sampai dengan penyampaian Surat Usulan
Pencegahan ke Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis.

8. Perhatian:
SOP ini bermanfaat bagi kinerja Kantor Pelayanan dalam menagih piutang Bea
Masuk dan/atau Cukai. Dalam hal SOP ini tidak terlaksana dengan baik, maka
penanggung Bea Masuk dan/atau Cukai dapat bepergian ke luar negeri
sehingga Bea Masuk dan/atau Cukai tidak tertagih.

9. Matriks RASCI
Tata Cara
Kepala
Pembuatan Usulan
Kepala Subseksi
Pencegahan Jurusita
Kepala Seksi Administrasi Direktorat
Penanggung Bea Pelaksana Bea dan
Kantor Perbenda Penagihan PPS
Masuk dan/atau Cukai
haraan dan
Cukai Bepergian Ke
Pengembalian
Luar Negeri
Penerbitan Surat
R/A I I
Paksa
Identifikasi Piutang I I R R R
Pengumpulan
C C S R
dokumen
Penerbitan Surat
Permintaan R/A R R S S
Pencegahan
Penyampaian Surat
Permintaan R I
Pencegahan
10. Prosedur Kerja
a. Kepala Kantor menerbitkan Surat Paksa dan mendisposisikan kepada
Jurusita Bea dan Cukai dan Kepala Seksi Perbendaharaan.
b. Jurusita mengidentifikasi piutang-piutang yang telah berstatus Surat
Paksa.
c. Jurusita memeriksa kelengkapan dokumen penagihan berupa Surat
Penetapan Pabean/Surat Penetapan Tarif dan atau Nilai Pabean/Surat
Keputusan Keberatan/Putusan Banding, Surat Teguran/STCK-1 dan
Surat Paksa/STCK-2 dan membuat salinan dokumen tersebut.
d. Jurusita mengumpulkan kelengkapan dokumen dari identitas Penanggung
Bea Masuk dan/atau Cukai diantaranya Kartu Tanda Penduduk, Paspor,
serta kartu identitas lainnya serta foto diri Penanggung Bea Masuk
dan/atau Cukai.
e. Jurusita melakukan analisis tentang adanya petunjuk bahwa Penanggung
Bea Masuk dan/atau Cukai diragukan itikad baiknya dalam pelunasan
utang Bea Masuk dan/atau Cukai.
f. Dalam hal ditemukan indikasi penanggung Bea Masuk dan/atau Cukai
diragukan itikad baiknya, maka Jurusita membuat konsep Surat Usulan
Permintaan Pencegahan Bepergian ke Luar Negeri kepada Direktur
Penerimaan dan Perencanaan Strategis dilampiri dengan salinan dokumen
penagihan bea masuk dan/atau cukai dan ikhtisar pencegahan yang berisi
uraian tentang adanya petunjuk bahwa Penanggung Bea Masuk dan/atau
Cukai diragukan itikad baiknya dalam pelunasan utang bea masuk
dan/atau cukai dan menyampaikan kepada Kepala Subseksi Administrasi
Penagihan dan Pengembalian.
g. Kepala Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian meneliti
dokumen penagihan dan memaraf konsep Surat Usulan Permintaan
Pencegahan dan ikhtisar pencegahan, kemudian menyampaikan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan.
h. Kepala Seksi Perbendaharaan melegalisir dokumen penagihan serta
meneliti dan memaraf konsep Surat Permintaan Pencegahan Bepergian ke
Luar Negeri dan ikhtisar pencegahan kepada Direktur Penerimaan dan
Perencanaan Strategis serta menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
i. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Surat Permintaan
Pencegahan Bepergian ke Luar Negeri dan ikhtisar pencegahan kepada
Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis.
j. Pelaksana menatausahakan Surat Permintaan Pencegahan Bepergian ke
Luar Negeri serta dokumen pendukung, kemudian menyampaikan kepada
Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis melalui Subbagian Umum
(SOP Administrasi Surat Keluar).

Catatan :
Dalam hal Jurusita di KPPBC tidak tersedia, maka tugas Jurusita dapat
dilaksanakan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan, Kepala Subseksi
Administrasi Penagihan dan Pengembalian dan Pelaksana pada Seksi
Perbendaharaan.
11. Bagan Alir (flowchart)
Tata Cara Pembuatan Usulan Pencegahan Penanggung Bea Masuk dan atau Cukai Bepergian Keluar Negeri

Kepala Subseksi Direktorat Penerimaan


Kepala Seksi
Kepala Kantor Administrasi Penagihan Pelaksana Juru Sita dan Perencanaan
Perbendaharaan
dan Pengembalian Strategis

Mulai

Surat Paksa

Surat Paksa Surat Paksa

Identifikasi piutang
berstatus Surat
Paksa

Mengumpulkan dokumen
penagihan dan membuat
salinan

Dokumen
penagihan

Mengumpulkan dokumen
identitas Penanggung
BM/Cukai

Dokumen
identitas

Menganalisis itikad baik


pelunasan

Itikad baik
Pelunasan

· Meneliti dokumen
Meneliti dan · Legalisasi dokumen Membuat konsep Surat
pencegahan
menandatangani Surat · Meneliti dan memaraf Usulan Pencegahan,
· Meneliti dan memaraf
Usulan dan Ikhtisar konsep Surat Usulan ikhtisar pencegahan dan
konsep Surat Usulan
Pencegahan dan Ikhtisar Pencegahan dokumen pelengkap
dan Ikhtisar Pencegahan

Dokumen pencegahan Dokumen pencegahan


Ikhtisar pencegahan Ikhtisar pencegahan
Surat Usulan Konsep Surat Usulan
Pencegahan Pencegahan

Menatausahakan dan
mendistribusikan Surat
Usulan Pencegahan

Tata Cara
Penyampaian
Permohonan
Pencegahan kepada
Menteri Keuangan

Selesai

Disahkan oleh:
Sekretaris Direktorat Jenderal

ttd

Kushari Suprianto
NIP 19661002 199103 1 001

Anda mungkin juga menyukai