Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI
TIPE MADYA PABEAN C
Standar Operasional Prosedur
Pencairan Biaya Perjalanan Dinas Mekanisme
Pembayaran Langsung (LS) Setelah Perjalanan Dinas
No. SOP: Tanggal Penetapan: Tanggal Revisi: Revisi Ke -
22/TMPC/2017 19 Juni 2017 -
1. Deskripsi
a. SOP ini menjelaskan tentang pemrosesan pencairan biaya perjalanan dinas
dengan mekanisme pembayaran langsung (LS) setelah perjalanan dinas
yang dimulai sejak diajukannya Surat Permintaan Pembayaran (SPP) oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sampai dengan terbit SP2D dari KPPN.
b. Surat Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPD adalah dokumen
yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka
pelaksanaan Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai
Tidak Tetap, dan Pihak Lain.
c. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas Kota
dan/atau dalam Kota dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju,
melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula di dalam
negeri.
d. Atas pengajuan SPP SPD yang telah memenuhi persyaratan, maka dicetak
Surat Perintah Membayar (SPM) dan diajukan ke Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk dilakukan pencairan biaya
perjalanan dinas.
e. Apabila perjalanan dinas telah dilaksanakan, maka pegawai yang
bersangkutan harus menyampaikan dengan segera kepada PPK dokumen
pertanggungjawaban pelaksanaan dinas, berupa dokumen SPD,
bukti/kuitansi biaya pengeluaran perjalanan dinas yang sebenarnya
dikeluarkan, disertai Daftar Pengeluaran Riil, Surat Pernyataan kebenaran
dokumen, dan Surat Kuasa (bila perlu).
f. Unit Pelaksana SOP ini adalah Pejabat Penandatangan SPM dan Bendahara
Pengeluaran.

2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
b. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara.
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan
Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak
Tetap.
e. Peraturan Menteri Kuangan mengenai Standar Biaya Masukan.
f. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-22/PB/2013
tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam
Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap.
g. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-11/BC/2016
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengumandahan (Datasering) Pegawai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
h. Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-13/BC/2015
tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dinas.

3. Ketertautan
SOP ini memiliki ketertautan dengan SOP Penerbitan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) Perjalanan Dinas Mekanisme Langsung Setelah Perjalanan
Dinas.

4. Pihak-Pihak yang Terlibat


a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
b. Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM);
c. Pelaksana pada Urusan Keuangan;
d. Bendahara Pengeluaran;
e. Pelaksana SPD; dan
f. KPPN.

5. Persyaratan dan Perlengkapan


a. Berkas SPP yang dilengkapi dengan berkas pendukung, antara lain:
- Daftar Nominatif.
- Copy surat tugas atau surat keputusan pindah.
- Kelengkapan pendukung lainnya.
b. Pengajuan berkas SPP oleh PPK ke PPSPM dilakukan paling lambat 5 hari
kerja setelah dokumen pendukung perjalanan dinas lengkap.
c. Anggaran atas perjalanan dinas tersebut telah tersedia pada DIPA/POK
Satker.

6. Keluaran (Output)
a. Surat Perintah Membayar (SPM).
b. Tanda Terima Pembayaran.

7. Jangka Waktu Penyelesaian


Jangka waktu penyelesaian SOP ini terbagi atas beberapa tahap, yaitu:
a. Paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya SPP lengkap sampai
dengan SPM diantarkan ke KPPN.
b. Proses pencairan SPM selama di KPPN tidak dapat ditentukan norma
waktunya.
c. Paling lama 2 (dua) hari kerja sejak email SP2D dari KPPN diterima sampai
dengan pembayaran dari Bendahara Pengeluaran kepada Pelaksana
Perjalanan Dinas atau kuasanya.

8. Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi kinerja Pejabar Penandatangan SPM dan Bendahara
Pengeluaran dalam memberikan pelayanan pembayaran uang perjalan dinas
kepada pegawai yang melakukan perjalanan dinas secara efektif, efisien, tepat
jumlah, dan tepat waktu. Apabila tidak terlaksana dengan baik maka ada
resiko finansial dan pegawai yang melakukan perjalanan dinas tidak
mendapatkan haknya secara tepat jumlah dan tepat waktu.
9. Matriks RASCI
Pencairan Biaya Perjalanan Dinas Staf
Bend. Pelaksana
Mekanisme Pembayaran Langsung (LS) PPK PPSPM Pengelola KPPN
Pengeluaran SPD
Setelah Perjalanan Dinas Keuangan
Pemeriksaan Kelengkapan SPP S I R
Pengujian SPP I R S
Penerbitan SPM R/A S
Pemrosesan SPM ke KPPN I I R S
Pencairan Biaya Perjadin S R I

10. Prosedur Kerja


a. Staf Pengelola Keuangan menerima berkas SPP kemudian melakukan
penelitian/pemeriksaan awal terhadap kelengkapan berkas pengajuan
berkas SPP dari PPK, kemudian:
- Apabila berkas tidak lengkap, maka berkas dikembalikan.
- Apabila lengkap, mencetak konsep SPM kemudian menyampaikan
kepada PPSPM.
b. PPSPM menerima berkas dan melakukan pengujian terhadap kelengkapan
dan kebenaran konsep SPM, berkas SPP, dan dokumen pendukung dengan
aturan yang berlaku, kemudian:
- Apabila terdapat ketidaksesuaian maka mengembalikan konsep SPM
beserta berkas SPP dan dokumen pendukung ke Staf Pengelola
Keuangan.
- Apabila sesuai, maka PPSPM menandatangani SPM, kemudian
menyerahkan kepada Staf Pengelola Keuangan.
c. Staf Pengelola Keuangan menerima, menyusun, mengadministrasikan, dan
mengantar berkas SPM ke KPPN, kemudian:
- Apabila ada penolakan SPM dari KPPN, maka menyatukan SPM yang
ditolak beserta dokumennya dan menyampaikan kepada PPSPM untuk
dilakukan penelitian lebih lanjut.
- Apabila SPM diterima KPPN, maka menerima bukti penerimaan SPM,
dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran.
d. PPSPM melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap penolakan yang
dilakukan oleh KPPN, kemudian :
- Apabila kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki/dilengkapi tanpa perlu
perbaikan data/berkas dari PPK, maka memerintahkan Staf Pengelola
Keuangan untuk memperbaiki SPM.
- Apabila kesalahan yang terjadi perlu perbaikan data/berkas dari PPK,
maka SPP dan berkas kelengkapan SPD dikembalikan ke PPK untuk
dilakukan perbaikan.
e. Bendahara Pengeluaran melakukan kegiatan sebagai berikut :
- Menerima, mencatat, mengarsipkan berkas dokumen SPM.
- Mencocokkan SPM dengan SP2D dari email KPPN dan Rekening koran
dari Bank.
- Membayarkan kepada Pelaksana SPD atau Kuasanya.
11. Bagan Alir (Flowchart)
SOP Pencairan Biaya Perjalanan Dinas Mekanisme Pembayaran Langsung (LS)
Setelah Perjalanan Dinas
STAF PENGELOLA BENDAHARA
PPK PPSPM PELAKSANA SPD KPPN
KEUANGAN PENGELUARAN

MULAI

SOP Pene rbitan


Surat Pe rmintaan
Pembayaran (SPP)
Perjalanan Dinas
Me kanisme
Langsung Setelah
Perjalanan Dinas

KUITANSI
DAFTAR
NOMINATIF MENELITI
KELENGKAPAN
SPTB
BERKAS
SPP

T
LENGKAP?

MEMBUAT
KONSEP

DOK
PENDUKUNG
SPP
MENGUJI KONSEP SPM
KELENGKAPAN
DAN
KEBENARAN

T
SESUAI?

MENANDA-
TANGANI

DOK
PENDUKUNG
SPP
SPM MENGADMINIS-
TRASIKAN DAN
MENGANTAR
BERKAS SPM

MENELITI Y
MENYAMPAIKAN
ALASAN DITOLAK?
BERKAS SPM
PENOLAKAN

Y TANDA TERIMA
DAPAT MENYAMPAIKAN SPM
DIPERBAIKI? TANDA TERIMA
SPM

MENCOCOKKAN SP2D
SPM DENGAN
SP2D, MEMBA-
YARKAN SPD

KUITANSI KUITANSI

MULAI

Disahkan oleh:
Sekretaris Direktorat Jenderal

ttd

Kushari Suprianto
NIP 19661002 199103 1 001

Anda mungkin juga menyukai