Penyisihan Penghapusan Aset Produktif yang selanjutnya disingkat PPAP adalah cadangan
yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari baki debet berdasarkan penggolongan
kualitas Aset Produktif.
Pengertian secara umum tentang aset produktif menurut peraturan ojk adalah penyediaan dana
bpr dalam mata uang rupiah untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk kredit, sertifikat
bank indonesia, dan penempatan pada bank lain.
Dalam koperasi syariah tidak ada menjelaskan secara khusus mengenai Aktiva Produktif dan
PPAP. Kalau dibaca secara umum pengertian aktiva produktif pada Koperasi Syariah adalah
berupa pemberian pembiayaan secara angsuran baik barang maupun jasa. Aset produktif pada
Koperasi Syariah contonya akad murabahah, akad Ijarah, akad Mudharabah dan Akad lain
yang sesuai dengan kententuan Syariah.
Contoh :
Pada Neraca Saldo Koperasi Syariah Nusantara tanggal 31 Desember 2017, terdapat akun
sebagai berikut :
Debitur Ijarah
Nama Debitur Jumlah Tanggal Jatuh Tempo
Ny Devi Rp. 15.000.000 1 November 2017
Tn Joni Rp 15.000.000 20 Desember 2017
Tn Erik Rp. 20.000.000 15 Desember 2018
Total Rp. 50.000.000
Persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan aturan OJK sebagai berikut
Jatuh Tempo Kualitas AP Persentase Kerugian
Belum Jatuh Tempo Lancar 0,5%
Lewat JT 1-30 Hari Perhatian Khusus 3%
Lewat JT 31-60 Hari Kurang Lancar 10%
Lewat JT 61- 90 Hari Diragukan 50%
Lewat JT > 90 hari Macet 100%
Berdasarkan data tersebut, dibuat analisis umur piutang sebagai berikut :
Berdasarkan analisis umur piutang tersebut, kemudian dihitung beban kerugian piutang tahun
2017 sebagai berikut :
Beban
Persentase
Jatuh Tempo Kualitas AP Jumlah Kerugian
Kerugian
Piutang
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
DEBIT KREDIT
31/12/17 Saldo 750.000
Penyesuaian 15.425.000 16.175.000