Anda di halaman 1dari 38

SOSIALISASI

PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN KARTU
KREDIT PEMERINTAH
KAMIS, 5 SEPTEMBER 2019
RUANG RAPAT MAHAKAM, BAGIAN KEUANGAN

Download Materi
http://monevkeu.ekon.go.id
Pelaksanaan Pembayaran Dengan Kartu Kredit Pemerintah
Click to edit Master title style
Alur Pertanggungjawaban Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah
Pemegang PPK BP/BPP PPSPM KPPN
KKP
 Tagihan (e-billing)/ DTS
 ST/SPD/Perjanjian/
Kontrak
Pengujian Pengujian Pengujian SP2D
 Bukti-bukti Pengeluaran
Berdasarkan pengujian atas SPP-
Menerbitkan
Mengumpulkan 3 dokumen, PPK
melakukan pengujian 7
BP/BPP melakukan
pengujian
10 GUP KKP beserta 11 SP2D
1 dokumen
dokumen pendukung

Permintaan SPM-GUP
Pengesahan KKP
penggantian UP
Daftar Mengesahkan KKP
Pengeluaran Riil 4 sebagian/seluruhnya BP/BPP mengajukan
dokumen dan bukti-
bukti pengeluaran
8 permintaan
penggantian UP KKP
Berdasarkan Menerbitkan DPT ke PPK
2 dokumen kemudian
membuat Daftar
KKP
Pengeluaran Riil
Menerbitkan
Surat 6 SPBy
Pemberitahuan
Penolakan 5 SPBy
Menerbitkan SPP- Pendebitan
SPP-GUP 9 GUP KKP Rekening BP/BPP
KKP &
12 Pungut/Potong/
Pendebitan & Setor Pajak
2
Pungut/Potong/Setor Pajak
Click to edit Master title style

MODUL PPK
A. Referensi Pemegang Kartu Kredit Pemerintah (KKP)
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data informasi pemegang KKP sesuai dengan surat persetujuan Penerbitan
KKP oleh Bank.
Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:
1. Buka Aplikasi SAS dengan user level PPK;
2. Selanjutnya masuk pada menu Referensi, pilih sub menu Kartu Kredit Pemerintah.

Penjelasan jendela aplikasi


Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru
Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data
yang sudah ada
Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data yang sudah
ada
Tombol/Kolom ”Cari: Untuk mencari data pemegang
KKP sesuai isian.
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub menu
perekaman referensi pemegang KKP.
REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat permohonan penerbitan KKP adalah sebagai berikut:
Nama : Diisi dengan nama lengkap pemegang KKP sesuai identitas yang berlaku
NIP : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai pemegang KKP
NIP 1 : Terisi otomatis sesuai data pada kolom NIP
Pangkat : Diisi dengan pangkat pemegang KKP
Golongan : Diisi dengan golongan pemegang KKP
Jabatan : Diisi dengan Jabatan pemegang KKP
Unit Kerja : Diisi dengan Unit Kerja pemegang KKP
Nomor KKP : Diisi dengan Nomor KKP yang telah diterbitkan oleh Bank
Nama KKP : Diisi dengan Nama pada KKP yang telah diterbitkan oleh Bank
Jenis : Pilih sesuai jenis KKP yang telah diterbitkan oleh Bank
Limit : Diisi dengan nilai limit KKP dalam rupiah
Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan tombol
“Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.
 
 HAPUS DATA
Untuk melakukan hapus per data referensi pemegang KKP, dapat dilakukan dengan klik pada baris referensi pemegang
KKP yang akan dihapus sehingga berwarna biru, kemudian klik tombol hapus.
B. Daftar Pengeluaran Riil (DPR)
Sub sub menu ini digunakan untuk merekam daftar transaksi KKP yang telah dilakukan oleh masing masing pemegang KKP.
Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:
1. Buka Aplikasi SAS dengan user level PPK;
2. Selanjutnya masuk pada menu Lainnya, pilih sub menu Kartu Kredit Pemerintah, pilih sub sub menu Daftar Pengeluaran
Riil.
Penjelasan jendela aplikasi:
Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru
Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data
yang sudah ada
Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data
perekaman. Proses hapus tidak dapat dilanjutkan sistem
jika data transaksi telah terbit kuitansinya
Tombol “Cetak” : Untuk mencetak Daftar
Pengeluaran Riil atau Surat Pemberitahuan Penolakan
Bukti-Bukti Pengeluaran KKP
Tombol “Filter” : Untuk mencari data transaksi KKP
sesuai parameter isian
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub sub menu
Daftar Pengeluaran Riil
REKAM/UBAH HEADER DPR
Penjelasan perekaman data baru untuk transaksi KKP adalah sebagai berikut:
Kolom Tabel “Kode – Uraian – Pagu – Realisasi – Sisa” : Menampilkan
ketersediaan pagu sampai dengan detail item untuk pagu dengan
Sumber Dana Rupiah Murni yang bisa di UP-kan
Kolom Tabel “Jumlah”: Diisi nilai rupiah transaksi sesuai baris pos
anggaran
Rincian : Diisi dengan rincian transaksi KKP. Misal = Pembelian
kertas, tiket perjalanan dinas Jakarta-Palu, dsb.
Bukti : Dipilih sesuai ketersediaan bukti transaksi
Pagu : Terisi otomatis sesuai ketersediaan pagu
Jumlah : Terisi otomatis sesuai isian pada “Kolom Tabel Jumlah”
Simpan : Untuk menyimpan detail transaksi DPR
Batal : Untuk membatalkan perekaman detail transaksi DPR
 HAPUS DATA DPR
Untuk melakukan hapus data DPR, dapat dilakukan dengan klik pada
baris DPR yang akan dihapus, kemudian klik tombol hapus.
C. Persetujuan Daftar Pengeleuaran Riil (DPR) oleh PPK
Sub sub menu ini digunakan untuk verifikasi PPK atas Daftar Pengeluaran Riil yang telah direkam sebelumnya.
Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:
1. Buka Aplikasi SAS dengan user level PPK;
2. Selanjutnya masuk pada menu Lainnya, pilih sub menu Kartu Kredit Pemerintah, pilih sub sub menu Persetujuan
Daftar Pengeluaran Riil.
Penjelasan jendela aplikasi:
Tombol “Daftar Pengeluaran Riil” : Untuk menampilkan daftar DPR
yang perlu verifikasi
oleh PPK
Tombol “Rincian” : Untuk menampilkan rincian DPR yang perlu
verifikasi oleh PPK
Tombol “Proses” : Untuk menampilkan daftar DPR yang belum
diverifikasi PPK
Tombol “Setuju” : Untuk menampilkan daftar DPR yang telah
disetujui PPK
Tombol “Tolak” : Untuk menampilkan daftar DPR yang telah
ditolak PPK
Proses verifikasi oleh PPK dilakukan dengan menampilkan daftar DPR yang perlu diverifikasi melalui klik Tombol “Daftar
Pengeluaran Riil” kemudian checklist baris DPR, kemudian klik Tombol “Rincian” sehingga akan tampil tayangan sebagai
berikut:

Penjelasan jendela aplikasi:


Status : Dipilih sesuai hasil verifikasi transaksi oleh PPK
Alasan : Diisi sesuai hasil verifikasi transaksi oleh PPK
Nilai : Diisi nilai rupiah sesuai hasil verifikasi transaksi
oleh PPK
Tombol “Proses” : Untuk memproses form isian sebelum proses
simpan data
Tombol “Simpan” : Untuk menyimpan data verifikasi transaksi
DPR dan tayang/cetak SPBy
Tombol “Batal” : Untuk membatalkan perekaman verifikasi
transaksi DPR
D. RUH Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input SPP berdasarkan data DPT yang telah diinput dan dikirim pada modul
SILABI Pengeluaran.
Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:
1. Buka Aplikasi SAS dengan user level PPK;
2. Selanjutnya masuk pada menu SPP, pilih sub menu RUH SPP.

Penjelasan jendela aplikasi:


• Jenis SPP/SPM :
26 = untuk SPP/SPM GUP KKP
27 = untuk SPP/SPM PTUP KKP
• Tombol “DPT” : Untuk mengambil ADK DPT yang telah
dikirimkan sebelumnya melalui modul SILABI Pengeluaran.
Kolom pengisian berikutnya akan terisi secara otomatis sesuai
data DPT.
Setelah proses perekaman SPP GUP/PTUP KKP selesai, selanjutnya
proses catat, cetak, dan kirim SPP/SPM mengikuti prosedur umum
Aplikasi SAS.
E. WEWENANG DAN TUGAS DALAM UANG PERSEDIAAN KKP
Dalam penggunaan UP Kartu Kredit Pemerintah, PPK mempunyai tugas dan wewenang:
a. mencantumkan kebutuhan UP Kartu Kredit Pemerintah dalam Surat Pernyataan UP;
b. menyampaikan Daftar Usulan Pemegang Kartu Kredit Pemerintah dan Daftar Usulan Administrator Kartu Kredit
Pemerintah kepada KPA;
c. melakukan pengujian terhadap kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas be ban APBN,
kebenaran materiil dan perhitungan bukti-bukti pengeluaran, kebenaran perhitungan Tagihan (e-billing)/Daftar
Tagihan Sementara, kesesuaian perhitungan antara bukti pengeluaran dengan Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan
Sementara, kesesuaian jenis belanja yang dapat dibayarkan dengan Kartu Kredit Pemerintah, dan kesesuaian
spesifikasi teknis dan volume barang/jasa dalam perjanjian/kontrak, dokumen serah terima barang/ jasa, dan barang/
jasa yang diserahkan oleh penyedia barang/jasa;
d. mengesahkan sebagian/ seluruhnya bukti-bukti pengeluaran;
e. menolak bukti-bukti pengeluaran dalam hal terdapat bukti-bukti pengeluaran yang tidak memenuhi ketentuan;
f. menerbitkan DPT Kartu Kredit Pemerintah atas bukti-bukti pengeluaran yang memenuhi ketentuan;
g. menyampaikan Surat Pemberitahuan Penolakan kepada Pemegang Kartu Kredit Pemerintah atas bukti-bukti
pengeluaran yang tidak memenuhi ketentuan;
h. atas nama KPA menerbitkan SPBy;
i. menyampaikan SPBy kepada BP/BPP;
j. menerbitkan dan menyampaikan SPP-GUP/SPP-PTUP Kartu Kredit Pemerintah kepada PPSPM; dan
k. melakukan verifikasi atas indikasi penyalahgunaan Kartu Kredit Pemerintah
F. PENGUJIAN OLEH PPK
Berdasarkan Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Operasional Dan Belanja Modal Dengan Kartu Kredit Pemerintah dan/ atau
Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan Kartu Kredit Pemerintah beserta dokumen
kelengkapannya (billing dari bank dan kelengkapan SPJ), PPK melakukan pengujian terhadap:
a. kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban APBN;
b. kebenaran materiil dan perhitungan bukti-bukti pengeluaran;
c. kebenaran perhitungan Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan Sementara termasuk memperhitungkan kewajiban
penerima pembayaran kepada negara;
d. kesesuaian perhitungan antara bukti pengeluaran dengan Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan Sementara;
e. kesesuaian Jen1s belanja yang dapat dibayarkan dengan Kartu Kredit Pemerintah; dan
f. kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa dalam perjanjian/kontrak, dokumen serah terima barang/jasa,
dan barang/jasa yang diserahkan oleh penyedia barang/jasa
g. Berdasarkan hasil pengujian, PPK mengesahkan seluruh bukti-bukti pengeluaran dan menerbitkan DPT Kartu Kredit
Pemerintah. Dalam hal terdapat bukti-bukti pengeluaran yang tidak memenuhi ketentuan, PPK menolak bukti-bukti
pengeluaran.
h. Penolakan bukti-bukti pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Pemegang Kartu Kredit
Pemerintah melalui Surat Pemberitahuan Penolakan paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah daftar pengeluaran rill
dan dokumen sebagaimana dimaksud diterima. Surat Pemberitahuan Penolakan sesuai dengan format tercantum
dalam Lampiran huruf I PMK 196/PMK.05/2018.
G. PENERBITAN SPBy OLEH PPK
Berdasarkan DPT Kartu Kredit Pemerintah yang telah diterbitkan PPK atas nama KPA menerbitkan SPBy paling lambat 2
(dua) hari kerja setelah DPT Kartu Kredit Pemerintah ditetapkan.
 
PPK menyampaikan SPBy kepada BPP paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah diterbitkan, dilampiri dengan dokumen
sebagai berikut
a. Surat Tugas/Surat Perjalanan Dinas/Perjanjian /Kontrak;
b. kuitansi/bukti pembelian yang telah disahkan oleh PPK;
c. faktur pajak dan/ a tau Surat Setoran Pajak (SSP) sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang
perpajakan;
d. nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang diperlukan yang telah disahkan oleh PPK;
e. DPT Kartu Kredit Pemerintah yang telah ditetapkan oleh PPK; dan
f. Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan Sementara
 
H. PENERBITAN SPP OLEH PPK
Berdasarkan permintaan penggantian UP Kartu Kredit Pemerintah yang disampaikan oleh BP/BPP, PPK menerbitkan dan
menyampaikan SPP-GUP Kartu Kredit Pemerintah kepada PPSPM paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dokumen dan
bukti-bukti pendukung diterima secara lengkap dan benar.
 
Click to edit Master title style

MODUL SILABI
A. RUH Kuitansi
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data Kuitansi termasuk Kuitansi KKP berdasarkan data DPR yang telah
disetujui oleh PPK.
Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:
1. Buka Aplikasi SAS dengan user level Bendahara Pengeluaran;
2. Selanjutnya masuk pada menu Bendahara Pengeluaran, pilih sub menu RUH Kuitansi.
Penjelasan jendela aplikasi:
Tombol “Rekam”: Untuk memulai perekaman baru
Tombol “Edit”: Untuk melakukan perubahan data yang
sudah ada
Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data yang sudah ada
Tombol ”Pejabat” :Untuk memilih BP/BPP Penandatangan
Kuitansi.
Tombol ”Cetak”:Untuk mencetak kuitansi/bukti
pembayaran.
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub menu RUH
Kuitansi.
Tombol “XLS” : Untuk mengunduh daftar kuitansi ke
dalam format excel (.xls).
Tombol “Penyesuaian Data”:Untuk perbaikan database
kuitansi/re-index.
REKAM/UBAH DATA
Perekaman Kuitansi dimulai dengan klik tombol Rekam yang akan menampilkan pop-up pilihan cara transaksi, yakni KKP
atau Non KKP (Tunai).

Setelah cara transaksi dipilih, selanjutnya tekan tombol


proses untuk menampilkan form berikutnya.
Penjelasan perekaman kuitansi KKP adalah sebagai
berikut:
Kode PPK : Pilih PPK
Tabel : Menampilkan daftar DPR yang telah disetujui
PPK sebagai dasar perekaman kuitansi.
Nomor Kuitansi: Terisi otomatis melanjutkan nomor
kuitansi terakhir, dapat diubah jika diperlukan
Tgl kuitansi : Diisi dengan tanggal kuitansi
Uraian : Diisi dengan uraian kuitansi
Baris kolom pajak (PPN, PPh 21, dst) : Terisi otomatis
sesuai input data saat perekaman Daftar Pengeluaran Riil
pada modul PPK.
Validasi : Untuk memproses form isian sebelum proses
simpan data dan merubah status Proses pada baris
transaksi DPR menjadi Approved.
Simpan : Untuk menyimpan kuitansi dan
menayangkan/mencetak Daftar Pungutan/Potongan Pajak
atas KKP dalam SPBy
Batal : Untuk membatalkan perekaman kuitansi atau
keluar dari menu perekaman kuitansi
HAPUS DATA
Untuk melakukan hapus kuitansi, dapat dilakukan dengan klik pada baris kuitansi yang akan dihapus sehingga berwarna
biru, kemudian klik tombol hapus.
B. RUH Transaksi
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data Transaksi termasuk Transaksi KKP berdasarkan kuitansi yang telah
direkam sebelumnya.
Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:
1. Buka Aplikasi SAS dengan user level Bendahara Pengeluaran;
2. Selanjutnya masuk pada menu Bendahara Pengeluaran, pilih sub menu RUH Transaksi.
Penjelasan jendela aplikasi:
Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru
Tombol “Edit” : Untuk melakukan perubahan data yang
sudah ada
Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data yang sudah
ada
Tombol “XLS” : Untuk mengunduh daftar transaksi ke
dalam format excel (.xls).
Tombol ”Filter” : Untuk mencari data transaksi KKP
sesuai parameter isian.
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub menu RUH
Transaksi.
REKAM/UBAH DATA
Perekaman transaksi dimulai dengan klik tombol Rekam yang akan menampilkan pilihan kode/jenis transaksi.
Ceklist kode/jenis transaksi, selanjutnya tekan tombol pilih untuk menampilkan form berikutnya.

Ceklist baris kuitansi, selanjutnya tekan tombol pilih untuk menampilkan form berikutnya.
Penjelasan perekaman transaksi KKP adalah sebagai
berikut:
No Pembukuan : Terisi otomatis melanjutkan nomor
transaksi terakhir, dapat diubah jika diperlukan
Tanggal buku : Menampilkan daftar DPR yang telah
disetujui PPK sebagai dasar perekaman kuitansi.
No Dok Sumber : Terisi otomatis sesuai nomor
kuitansi yang telah dipilih
Tgl Dok Sumber : Terisi otomatis sesuai tanggal
kuitansi yang telah dipilih
Uraian : Terisi secara default berdasarkan kuitansi,
dapat diubah jika diperlukan
Jumlah : Terisi otomatis sesuai nilai kuitansi yang
telah dipilih
Akun : Diisi kode akun pembebanan.
Rekening : Dipilih nomor rekening BP/BPP.
Simpan : Untuk menyimpan transaksi.
Batal : Untuk membatalkan perekaman transaksi
HAPUS DATA atau keluar dari menu perekaman transaksi
Untuk melakukan hapus transaksi, dapat dilakukan dengan klik pada baris transaksi yang akan dihapus sehingga
berwarna biru, kemudian klik tombol hapus.
C. RUH Daftar Pembayaran Tagihan (DPT)
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data Daftar Pembayaran Tagihan KKP berdasarkan transaksi yang telah
direkam sebelumnya.
Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:
1. Buka Aplikasi SAS dengan user level Bendahara Pengeluaran;
2. Selanjutnya masuk pada menu Bendahara Pengeluaran, pilih sub menu RUH DPT.
Penjelasan jendela aplikasi:
Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru
Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data
yang sudah ada
Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data yang sudah
ada
Tombol “Cetak” : Untuk mencetak DPT
Tombol ”Kirim” : Untuk mencari data transaksi KKP
sesuai parameter isian.
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub menu RUH
DPT.
REKAM/UBAH DATA
Perekaman DPT dimulai dengan klik tombol Rekam yang akan menampilkan tayangan sebagai berikut:
• Tombol “Semua” : Untuk ceklist semua transaksi yang muncul pada daftar
• Tombol “Proses” : Untuk menyimpan detail transaksi DPT
• Cetak lembar DPT untuk menjadi lampiran SPP GUP KKP
• Kirim untuk membuat ADK DPT yang akan digunakan untuk membuat SPP GUP KKP
D. Tugas dan Wewenang BP/BPP
Dalam penggunaan UP Kartu Kredit Pemerintah, BP/BPP mempunyai tugas dan wewenang:
1. menyampaikan kebutuhan UP Kartu Kredit Pemerintah Satker kepada PPK;
2. melampirkan daftar rincian yang menyatakan jumlah UP Tunai dan UP Kartu Kredit Pemerintah yang dikelola oleh
masing-masing BPP dalam pengajuan UP dan/ atau pengaJuan perubahan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah
Satker ke KPPN;
3. melakukan pengujian atas SPBy, pengujian ketersediaan dana UP Kartu Kredit Pemerintah, dan penyusunan daftar
pungutan/potongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy;
4. mengajukan permintaan penggantian UP Kartu Kredit Pemerintah kepada PPK dengan menyampaikan SPBy, daftar
pungutan/potongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy, beserta dokumen pendukung;
5. menolak SPBy yang diajukan dan mengembalikan kepada PPK dalam hal SPBy tidak memenuhi persyaratan untuk
dibayarkan;
6. mengajukan permintaan pembayaran pertanggungjawaban TUP Kartu Kredit Pemerintah kepada PPK dengan
menyampaikan SPBy, daftar pungutan/potongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy, beserta dokumen
pendukung dalam hal pengujian SPBy telah memenuhi persyaratan;
7. melakukan pemungutan/pemotongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy dan melakukan penyetoran atas
pemungutan/pemotongan pajak/bukan pajak ke kas Negara sebelum mmelakukan pembayaran tagihan Kartu Kredit
Pemerintah; dan
8. melakukan pembayaran tagihan Kartu Kredit Pemerintah melalui pendebitan rekening BP ke rekening Bank Penerbit
Kartu Kredit Pemerintah setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP
E. Penerimaan dan Pengujian SPBy
1. Berdasarkan SPBy yang disampaikan PPK, BPP melakukan:
a. pengujian atas SPBy;
b. pengujian ketersediaan dana UP Kartu Kredit Pemerintah; dan
c. penyusunan daftar pungutan/ potongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy
2. Pengujian atas SPBy meliputi:
d. penelitian kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPK;
e. pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi:
f. pihak yang ditunjuk untuk menenma pembayaran;
g. nilai tagihan yang harus dibayar;
h. jadwal waktu pembayaran; dan
i. ketersediaan dana yang bersangkutan.
j. pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi teknis yang disebutkan dalam penerimaan barang/jasa
dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen perjanjian/kontrak; dan
k. pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit).
3. Dalam hal pengujian SPBy telah memenuhi persyaratan, BPP mengajukan permintaan penggantian UP Kartu Kredit
Pemerintah kepada PPK dengan menyampaikan SPBy, daftar pungutan/potongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam
SPBy, beserta dokumen pendukung
4. Pengajuan permintaan penggantian UP Kartu Kredit Pemerintah dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak SPBy
diterima
5. Dalam hal berdasarkan pengujian, SPBy tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan, BP /BPP menolak SPBy yang
diajukan dan mengembalikan kepada PPK paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak SPBy diterima
F. LIMIT DAN PEMBAYARAN TAGIHAN KARTU KREDIT
1. Bendahara Pengeluaran Pembantu selaku Administrator unit mengajukan permohonan billing tagihan kepada Bank
Penerbit Kartu.
2. BPP berkoordinasi dengan Bendahara Pengeluaran terkait permohonan kenaikan limit kartu jika diperlukan,
pembayaran pajak, dan pembayaran tagihan kartu kredit.
3. Bendahara Pengeluaran Pembantu menyampaikan fotokopi DPT UP KKP yang akan di revolve.
4. Bendahara Pengeluaran mencocokkan SP2D GUP KKP dengan DPT UP KKP sebelum membayarkan tagihan kartu kredit
pemerintah kepada Bank Penerbit.
5. BP melakukan pembayaran tagihan Kartu Kredit Pemerintah melalui pendebitan rekening BP ke rekening Bank Penerbit
Kartu Kredit Pemerintah paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP.
6. Pendebitan rekening BP /BPP dilakukan sejumlah tagihan yang harus dibayar sebagaimana tercantum dalam DPT Kartu
Kredit Pemerintah
7. Sebelum melakukan pembayaran tagihan Kartu Kredit Pemerintah, BP /BPP melakukan pemungutan/ pemotongan
pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy dan melakukan penyetoran atas pemungutan/pemotongan pajak/bukan
pajak ke kas Negara sesuai dengan daftar pungutan/potongan
Click to edit Master title style

KELENGKAPAN DOKUMEN SPP GUP KKP


Dokumen kelengkapan yang harus dilampirkan dalam pertanggungjawaban SPP GUP KKP tidak berbeda dengan
kelengkapan SPP GUP secara tunai, namun terdapat beberapa penyesuaian diantaranya sebagai berikut.
A. Dokumen Perjalanan Dinas (Tiket dan Hotel) :
1. Daftar Pembayaran Tagihan (DPT)
2. Daftar Pengeluaran Riil (DPR)
3. Daftar Pungutan Pajak (jika ada)
4. Lembar Nominatif
5. Kuitansi dan/atau Bukti Bayar dan/atau struk dari mesin EDC dan/atau fotocopy billing dari bank yang disahkan dari
PPK
6. Dokumen lain yang dipersyaratkan dengan catatan :
• Surat Tugas (ST) dapat berupa fotocopy apabila ST asli dilampirkan pada pertanggungjawaban uang saku
• Surat Perjalanan Dinas (SPD) dapat berupa fotocopy apabila SPD asli dilampirkan pada pertanggungjawaban uang
saku
• Rincian biaya hanya terdiri dari tiket transportasi dan/atau biaya penginapan, serta biaya materai (jika ada). Uang
harian dan pengeluaran riil (jika ada) ditagihkan melalui mekanisme lain (UP Tunai atau LS Bendahara) pada SPP
terpisah
• Uang harian yang ditagihkan pada SPP terpisah tetap melampirkan FC Boarding Pass/tiket transportasi dan FC kuitansi
hotel yang aslinya telah dilampirkan pada SPP GUP KKP
• Sangat diimbau agar pertanggungjawaban uang tiket dan hotel melalui UP KKP dan uang harian melalui LS Bendahara
diajukan pada saat yang sama.
B. Dokumen Belanja Oerasional/Modal non Perjalanan Dinas :
1. Daftar Pembayaran Tagihan
2. Daftar Pengeluaran Riil
3. Daftar Pungutan Pajak (jika ada)
4. Lembar Nominatif
5. Kuitansi dan/atau Bukti Bayar dan/atau struk dari mesin EDC dan/atau fotocopy billing dari bank yang disahkan dari
PPK
6. Dokumen lainnya yang dipersyaratkan seperti biasa.
DPT KKP (SEPERTI DRPP DI GUP TUNAI)
DPR GUP KKP
DAFTAR PUNGUTAN PAJAK
LEMBAR NOMINATIF
Contoh Kasus
•Hotel Perjadin Bali 3-5 September 2019 a.n. Rahmat 2 Juta
•Tiket Pesawat Perjadin Bali 3-5 September 2019 a.n. Rahmat 3 juta
Click to edit Master title style

DISKUSI & TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai