Petunjuk Teknis
Kartu Kredit Pemerintah
MEI 2019
SATKER
Perubahan Proporsi Kanwil
- Surat Perubahan
Porsi KKP (Kanwil
SAS2019 DJPb)
Input Output - Surat Persetujuan
Ke
KKP (KPPN)
rja - Surat Penerbitan
sa KKP (Bank)
- ADK Kirim KKP ke
ma Kanwil dan KPPN
KPPN
BANK Penerbitan KKP
Persetujuan KKP
Penjelasan:
a. Satker melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank Penerbit KKP sebagai mitra kerjanya dalam
penggunaan KKP
b. Penetapan proporsi UP ditetapkan UP Tunai sebesar 60% dan UP KKP sebesar 40%. Apabila proporsi UP
KKP berubah, maka Satker menyampaikan surat dispensasi perubahan proporsi UP KKP ke Kanwil Ditjen
Perbendaharaan yang dilampiri Surat Pernyataan dan mengirim ADK.
c. Satker menginput data permohonan persetujuan proporsi UP KKP ke KPPN (jika berubah proporsi UP KKP,
maka harus lampirkan Surat Persetujuan dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan) dilampiri Surat Pernyataan Uang
Persediaan dan mengirim ADK.
d. Satker melakukan input data permohonan penerbitan (nama-nama penerima dan administrator) KKP ke Bank
dilampiri surat Persetujuan UP KKP dari KPPN mitra kerjanya.
e. Input data surat permohonan perubahan proporsi UP KKP, persetujuan dan penerbitan KKP dilakukan pada
modul PPSPM.
f. Satker Input data Nomor KKP pada masing-masing Pemegang KKP sebagai bahan pelaporan oleh BP/BPP
pada modul SILABI
Pada modul PPSPM, untuk pembuatan surat-surat sebagaiman alur dan penjelasan diatas, terdapat pada menu
Lainnya, sub menu Kartu Kredit Pemerintah dengan sub-sub menu sebagai berikut:
Dispensasi Proporsi KKP ke Kanwil
Permohonan Persetujuan ke KPPN
Permohonan Penerbitan ke Bank
Permohoan TUP KKP ke KPPN
Permohonan TUP Non KKP ke KPPN
No/Tgl. Permohonan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat Satker (nomor dan tanggal yang
sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
No/Tgl. Pernyataan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat Satker (nomor dan tanggal yang
sudah valid) ), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
Pejabat KPA : Diisi dengan pejabat KPA yang sudah direkam pada referensi pejabat
Kanwil DJPb : Diisi dengan Nama Kanwil (misal “Kanwil DItjen Perbendaharaan Prov.
DKI Jakarta”), alamat dan kota sebagai tujuan surat
Tombol Hitung UP : Digunakan untuk melakukan cek adat pagu, pagu UP, maksimal UP yang
bias diajukan,nilai UP/perubahan UP dan SPM UP (jika ada) dan
melakukan hitung proporsi UP KKP normal 60% dan 40%
UP Diminta : Diisi dengan nilai UP yang diminta/diperlukan, jika sudah ada (masa
transisi), UP diminta harus sama dengan nilai SPM UP awal
UP Tunai (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP tunai sesuai dengan
kebutuhan/diperlukan, misal 70
Kartu Kredit (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP Kartu Kredit sesuai dengan
kebutuhan/diperlukan, misal 30
Alasan Dispensasi : Diisi dengan alasan utama mengapa permohonan perubahan proporsi
UP KKP diajukan ke Kanwil DJPb. Contoh alasan sebagai berikut:
- Penyedia Barang/Jasa yang menerima pembayaran dengan KKP
masih terbatas
- Masih banyak terdapat kegiatan yang hanya bisa dibayarkan dengan
UP Tunai
- Kebutuhan UP Tunai Biro/Pusat/Unit Kerja masih tinggi
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang,
karena akan dibaca sebagai data awal saat pembuatan surat
permohonan persetujuan ke KPPN
Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.
No/Tgl. Surat : Diisi dengan nomor dan tanggal surat dari Kanwil DJPb (nomor dan tanggal yang
sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
UP Tunai (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP tunai sesuai dengan persetujuan Kanwil
DJPb, misal 70
Kartu Kredit (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP Kartu Kredit sesuai dengan persetujuan
Kanwil DJPb, misal 30
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang, karena
akan dibaca sebagai data awal saat pembuatan surat permohonan persetujuan
ke KPPN
CETAK SURAT
Tombol cetak digunakan untuk melakukan cetak surat permohonan dispensasi perubahan proporsi UP
KKP ke kanwil DJPb, hasilnya seperti dibawah ini:
Surat Permohonan Dispensasi:
REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat persetujuan dari KPPN UP KKP adalah sebagai berikut:
No/Tgl. Pernyataan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat pernyataan Satker (nomor dan tanggal
UP yang sudah valid) ), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
Pejabat KPA : Diisi dengan pejabat KPA yang sudah direkam pada referensi pejabat
Nama KPPN : Diisi dengan Nama KPPN (misal “KPPN Jakarta IV”), alamat dan kota
sebagai tujuan surat
Tombol Hitung UP : Digunakan untuk melakukan cek adat pagu, pagu UP, maksimal UP yang
bias diajukan,nilai UP/perubahan UP dan SPM UP (jika ada) dan melakukan
hitung proporsi UP KKP normal 60% dan 40%
UP Diminta : Diisi dengan nilai UP yang diminta/diperlukan, jika sudah ada (masa transisi),
UP diminta harus sama dengan nilai SPM UP awal (jika ada surat perubahan
proporsi dari Kanwil DJPb, isian akan disable)
UP Tunai (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP tunai sesuai dengan
kebutuhan/diperlukan, misal 70 (jika ada surat perubahan proporsi dari
Kanwil DJPb, isian akan disable)
Kartu Kredit (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP Kartu Kredit sesuai dengan
kebutuhan/diperlukan, misal 30 (jika ada surat perubahan proporsi dari
Kanwil DJPb, isian akan disable)
Alasan Dispensasi : Khusus pengecualian, diisi dengan 3 alasan utama mengapa permohonan
perubahan proporsi UP KKP diajukan ke KPPN. Contoh alasan sebagai
berikut
- Tidak ada mesin EDC pada penyedia barang/jasa
- Kegiatan yang cukup banyak yang masih memerlukan UP Tunai
- Pagu DIPA yang dapat dibelanjakan dengan UP di bawah Rp2,4 miliar.
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang, karena
akan dibaca sebagai data saat pengajuan SPP/SPM dan pembukuan oleh
BP/BPP pada aplikasi SILABI
Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.
No/Tgl. Surat : Diisi dengan nomor dan tanggal surat dari Kanwil DJPb (nomor dan
tanggal yang sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
CETAK SURAT
Tombol cetak digunakan untuk melakukan cetak surat permohonan, surat pernyataan, dan surat
persetujuan UP KKP, hasilnya seperti dibawah ini:
Surat Permohonan:
REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat permohonan penerbitan KKP adalah sebagai berikut:
No/Tgl. Permohonan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat Satker (nomor dan tanggal yang
sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
No/Tgl. Perjanjian KKP : Diisi dengan nomor dan tanggal surat perjanjian KKP antara pihak Satker
dan Bank sebelum mengajukan permohonan persetujuan/dispensasi
perubahan proporsi KKP
Pejabat KPA : Diisi dengan pejabat KPA yang sudah direkam pada referensi pejabat
Uraian Perjanjian : Diisi dengan uraian perjajian KKP antara pihak satker dan bank mitra
kerja satker (bank dengan rekening BP/BPP dibuka)
Nama bank : Diisi dengan nama bank mitra satker dimana rekening BP/BPP dibuka
Kota Bank : Diisi dengan kota bank (kota tujuan surat)
Petunjuk Teknis KKP – SAS | 12
Tombol Cek UP KKP : Digunakan untuk melakukan cek data pagu, pagu UP, maksimal UP yang
bias diajukan,nilai UP/perubahan UP dan SPM UP (jika ada) dan
melakukan hitung proporsi UP KKP yang telah di setujui KPPN
Tombol Rekam : Untuk mengaktifkan isian data merekam penerima KKP dan administrator
KKP
Tombol Ubah : Untuk mengaktifkan isian data merubah penerima KKP dan administrator
KKP
Tombol Simpan/Edit : Untuk simpan/ubah isian data penerima KKP dan administrator KKP ke
tabel database
Tombol Hapus : Untuk hapus data penerima KKP dan administrator KKP yang ada pada
table sementara/memory
Nama : Diisi dengan nama pemegang KKP atau administrator KKP
Tgl Lahir : Diisi dengan tanggal lahir pemegang KKP atau administrator KKP
Jabatan : Diisi dengan jabatan pemegang KKP atau administrator KKP
Jenis KKP : Diisi dengan jenis KKP :
1. KKP Belanja Operasional
2. KKP Perjalan Dinas
3. Administrator KKP
Limit KKP : Diisi dengan batasan/limit KKP pengguna yang diajukan ke Bank
Kode GOL : Diisi dengan kode golongan pegawai
NIK : Diisi dengan NIK pemegang KKP atau administrator KKP bersifat UNIQ
dan divalidasi tidak boleh digunakan untuk jenis kartu yang sama
NIP : Diisi dengan NIP pemegang KKP atau administrator KKP, jika bukan
pegawai diisi dengan NIK
NIP2 : Opsional diisi dengan NIP/NR dengan tambahan pangkat/jabatan
pemegang KKP atau administrator KKP
Telp/Fax : Diisi dengan nomor telepon/HP pemegang KKP atau administrator KKP
Email : Diisi dengan email aktif pemegang KKP atau administrator KKP
Aktif : Diisi dengan status penerima/pemegang KKP :
1. Aktif
2. Non Aktif
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang,
karena akan dibaca sebagai data awal saat pembuatan surat
permohonan persetujuan ke KPPN
Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.
HAPUS DATA
Jika data sudah dilakukan perekaman surat persetujuan dari Bank, maka untuk menghapus Surat
Persetujuan dari Bank dilakukan sebagai berikut:
1. Data persetujuan dari Bank dapat dihapus dengan menu hapus data.
2. Data persetujuan yang telah diisi nomor dan tanggal surat persetujuan dari Bank hanya dapat dihapus
apabila nomor surat persetujuan dari Bank telah dihapus terlebih dahulu.
3. Menu hapus data ini akan menghapus data secara permanen.
CETAK SURAT
Tombol cetak digunakan untuk melakukan cetak surat persetujuan UP KKP ke KPPN, hasilnya seperti
dibawah ini:
Surat Referensi:
Jika penerima KKP lebih dari 4 orang, maka daftar penerima dan administrator KKP pada surat referensi
akan dibuat terpisah/terlampir.
Jika Kartu Kredit yang dimiliki oleh satker tersebut lebih dari satu, maka pembebanan kenaikan batas/limit
perkartu dapat disesuaikan kebutuhan masing-masing satker, untuk kenaikan batas/limit tersebut satker
dapat berkoordinasi secara langsung dengan bank mitra kerjanya.
Pagu jenis belanja yang dapat dimintakan oleh satker untuk kegiatan yang dibiayai menggunkan TUP KKP
adalah untuk belanja barang dan belanja modal serta yang bersumber dana dari rupiah murni saja,
sedangkan untuk TUP Non KKP/Tunai (sumber dana RM atau PNBP) tidak terbatas jenis belanja kecuali
jenis belanja pegawai.
Combo pilih Satker : Pemilihan kode satker, dimungkinkan lebih dari satu satker jika dalam
aplikasi SAS memiliki lebih dari satu DIPA
REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat permohonan penerbitan KKP adalah sebagai berikut:
No/Tgl. Permohonan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat Satker (nomor dan tanggal yang
sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
No/Tgl. Pernyataan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat pernyataan yang ditandatangi oleh
KPA
Pejabat KPA : Diisi dengan pejabat KPA yang sudah direkam pada referensi pejabat
Nama KPPN : Diisi dengan nama KPPN, misal “KPPN Jakarta IV”, alamat dan kota
KPPN
Tombol Cek UP KKP : Digunakan untuk melakukan cek data pagu, pagu UP, maksimal UP yang
bias diajukan,nilai UP/perubahan UP dan SPM UP (jika ada) dan
melakukan hitung proporsi UP KKP yang telah di setujui KPPN
DIMINTA : Diisi dengan total nilai TUP KKP yang diminta/akan diajukan ke KPPN
Tanggal Keg. : Diisi dengan tanggal periode kegiatan yang akan dilaksanakan dan
dibiaya dengan TUP KKP
Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.
HAPUS DATA
Jika data sudah dilakukan perekaman surat persetujuan TUP KKP dari KPPN maka untuk mengahapus
surat persetujuan dari KPPN sebagai berikut:
1. Data persetujuan TUP KKP dari KPPN dapat dihapus dengan menu hapus data.
2. Data persetujuan yang telah diisi nomor dan tanggal surat persetujuan TUP KKP dari KPPN hanya
dapat dihapus apabila nomor surat persetujuan TUP KKP dari KPPN telah dihapus terlebih dahulu.
3. Menu hapus data ini akan menghapus data secara permanen.
INPUT RINCIAN
Surat permohonan TUP KKP dapat dicetak apabila satker telah melakukan input data rincian detail TUP
KKP, dan nilai total rincian sudah sama dengan total TUP KKP yang diinput diawal perekaman surat. Untuk
perekaman data rincian, klik tombol “RINCIAN”, sehingga muncul jendela aplikasi seperti dibawah ini:
Alur perekaman yaitu lik tombol “Pilih Akun”, sehingga muncul pilihan pagu sebagai berikut:
Klik pada grid yang akan dipilih, lalu tekan tombol “Pilih”, selanjutnya Klik tombol “Rekam Data”, sehingga
textbox input detail rincian aktif.
Tombol Rekam Data : Untuk merakam data rincian setelah pilih pagu dan mengaktifkan inputan
textbox detil rincian
Uraian Rincian : Diisi dengan uaraian rincian kegiatan, misalnya “Belanja bahan/KIT
seminar untuk peserta”
Jumlah Item : Diisi dengan jumlah item barang atau paket kegiatan sesuai kebutuhan
Satuan : Diisi dengan nama satuan, misal orang, buah, paket, OJ, OH dan lainnya
Nilai Rinci : Diisi dengan nilai rupiah/uang rincian kegaiatan yang nantinya dikalikan
dengan jumlah item
Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.
CETAK SURAT
Tombol cetak digunakan untuk melakukan cetak surat persetujuan UP KKP ke KPPN, hasilnya seperti
dibawah ini:
Surat Permohonan:
Rincian TUP :
Tata cara perekaman dan output surat sama seperti TUP KKP penjelasan diatas, yang membedakan
adalah penayangan pagu jenis belanja tidak dibatasi pada akun belanja barang dan belanja modal saja,
tetapi semua jenis belanja ditampilkan.
REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat permohonan penerbitan KKP adalah sebagai berikut:
Nama : Diisi dengan nama lengkap pemegang KKP sesuai identitas yang
berlaku
NIP : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai pemegang KKP atau kosongkan
jika pemegang kartu adalah Non PNS
NIP 1 : Terisi otomatis sesuai data pada kolom NIP atau kosongkan jika
pemegang kartu adalah Non PNS
Pangkat : Diisi dengan pangkat pemegang KKP atau kosongkan jika pemegang
kartu adalah Non PNS
Golongan : Diisi dengan golongan pemegang KKP atau kosongkan jika
pemegang kartu adalah Non PNS
Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.
HAPUS DATA
Untuk melakukan hapus per data referensi pemegang KKP, dapat dilakukan dengan klik pada baris
referensi pemegang KKP yang akan dihapus sehingga berwarna biru, kemudian klik tombol hapus.
No_SPD : Diisi dengan Nomor SPD untuk transaksi Perjalanan Dinas. Kolom
akan disable jika jenis KKP adalah KKP Modal/Operasional
Tgl_DPR : Diisi dengan tanggal Daftar Pengeluaran Riil
Tgl_SPD : Diisi dengan tanggal SPD. Kolom akan disable jika jenis KKP adalah
KKP Modal/Operasional
Kota : Diisi dengan lokasi kota satker
No_KKP : Pilih KKP yang melakukan transaksi dengan memilih tombol
Jenis : Terisi otomatis sesuai data referensi KKP
Limit : Terisi otomatis sesuai data referensi KKP
Pejabat : Pilih Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan memilih tombol
Kolom Tabel “Jumlah” : Diisi nilai rupiah transaksi sesuai baris pos anggaran
Rincian : Diisi dengan rincian transaksi KKP. Misal: Pembelian kertas, tiket
perjalanan dinas Jakarta-Palu, dsb.
Bukti : Dipilih sesuai ketersediaan bukti transaksi
Pagu : Terisi otomatis sesuai ketersediaan pagu
Jumlah : Terisi otomatis sesuai isian pada “Kolom Tabel Jumlah”
Simpan : Untuk menyimpan detail transaksi DPR
Batal : Untuk membatalkan perekaman detail transaksi DPR
Tombol “Daftar : Untuk menampilkan daftar DPR yang perlu verifikasi oleh PPK
Pengeluaran Riil”
Tombol “Rincian” : Untuk menampilkan rincian DPR yang perlu verifikasi oleh PPK
Tombol “Proses” : Untuk menampilkan daftar DPR yang belum diverifikasi PPK
Tombol “Setuju” : Untuk menampilkan daftar DPR yang telah disetujui PPK
Tombol “Tolak” : Untuk menampilkan daftar DPR yang telah ditolak PPK
Proses verifikasi oleh PPK dilakukan dengan menampilkan daftar DPR yang perlu diverifikasi melalui klik
Tombol “Daftar Pengeluaran Riil” kemudian checklist baris DPR, kemudian klik Tombol “Rincian”
sehingga akan tampil tayangan sebagai berikut:
Tombol “DPT” : Untuk mengambil ADK DPT yang telah dikirimkan sebelumnya melalui
modul SILABI Pengeluaran. Kolom pengisian berikutnya akan terisi
secara otomatis sesuai data DPT.
Setelah proses perekaman SPP GUP/PTUP KKP selesai, selanjutnya proses catat, cetak, dan kirim
SPP/SPM mengikuti prosedur umum Aplikasi SAS.
REKAM/UBAH DATA
Perekaman Kuitansi dimulai dengan klik tombol Rekam yang akan menampilkan pop-up pilihan cara
transaksi, yakni KKP atau Non KKP (Tunai).
Tabel : Menampilkan daftar DPR yang telah disetujui PPK sebagai dasar
perekaman kuitansi.
Nomor Kuitansi : Terisi otomatis melanjutkan nomor kuitansi terakhir, dapat diubah jika
diperlukan
Tgl kuitansi : Diisi dengan tanggal kuitansi
Uraian : Diisi dengan uraian kuitansi
Baris kolom pajak : Terisi otomatis sesuai input data saat perekaman Daftar Pengeluaran
(PPN, PPh 21, dst) Riil pada modul PPK.
Validasi : Untuk memproses form isian sebelum proses simpan data dan
merubah status Proses pada baris transaksi DPR menjadi Approved.
Simpan : Untuk menyimpan kuitansi dan menayangkan/mencetak Daftar
Pungutan/Potongan Pajak atas KKP dalam SPBy
HAPUS DATA
Untuk melakukan hapus kuitansi, dapat dilakukan dengan klik pada baris kuitansi yang akan dihapus
sehingga berwarna biru, kemudian klik tombol hapus.
B. RUH Transaksi
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data Transaksi termasuk Transaksi KKP berdasarkan
kuitansi yang telah direkam sebelumnya..
Ceklist kode/jenis transaksi, selanjutnya tekan tombol pilih untuk menampilkan form berikutnya.
Ceklist baris kuitansi, selanjutnya tekan tombol pilih untuk menampilkan form berikutnya.
Tanggal buku : Menampilkan daftar DPR yang telah disetujui PPK sebagai dasar
perekaman kuitansi.
No Dok Sumber : Terisi otomatis sesuai nomor kuitansi yang telah dipilih
Tgl Dok Sumber : Terisi otomatis sesuai tanggal kuitansi yang telah dipilih
Uraian : Terisi secara default berdasarkan kuitansi, dapat diubah jika
diperlukan
Jumlah : Terisi otomatis sesuai nilai kuitansi yang telah dipilih
Akun : Diisi kode akun pembebanan.
Rekening : Dipilih nomor rekening BP/BPP.
Simpan : Untuk menyimpan transaksi.
Batal : Untuk membatalkan perekaman transaksi atau keluar dari menu
perekaman transaksi
HAPUS DATA
Untuk melakukan hapus transaksi, dapat dilakukan dengan klik pada baris transaksi yang akan dihapus
sehingga berwarna biru, kemudian klik tombol hapus.
REKAM/UBAH DATA
Perekaman DPT dimulai dengan klik tombol Rekam yang akan menampilkan tayangan sebagai berikut:
No_DPT : Terisi otomatis melanjutkan nomor DPT terakhir, dapat diubah jika
diperlukan