Anda di halaman 1dari 33

LAMPIRAN II

Nota Dinas Direktur Jenderal


Perbendaharaan
Nomor : ND-607/PB/2019
Tanggal : 31 Mei 2019

Petunjuk Teknis
Kartu Kredit Pemerintah

Aplikasi SAS 2019


Versi 19.0.6

MEI 2019

DIT. PA DAN DIT. SITP SISTEM APLIKASI SATKER

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 1


Petunjuk Penggunaan Menu KKP
Kartu Kredit Pemerintah (KKP) adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran atas belanja yang dapat dibebankan pada APBN, dimana kewajiban pembayaran
pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh Bank Penerbit Kartu Kredit Pemerintah, dan Satker berkewajiban
melakukan pelunasan kewajiban pembayaran pada waktu yang disepakati dengan pelunasan secara sekaligus.
Dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan KKP pada Satuan Kerja, KPPN, Kanwil dan Kantor Pusat Ditjen
Perbendaharaan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 196/PMK.05/2018, Kantor Pusat Ditjen
Perbendaharaan menyediakan fasilitas pembuatan surat permohonan dispensasi ke Kanwil DJPb, persetujuan
KKP ke KPPN, dan penerbitan KKP ke bank melalui aplikasi SAS 2019 pada modul PPSPM.
Secara umum, alur permohonan penerbitan KKP adalah sebagai berikut:

SATKER
Perubahan Proporsi Kanwil

- Surat Perubahan
Porsi KKP (Kanwil
SAS2019 DJPb)
Input Output - Surat Persetujuan
Ke
KKP (KPPN)
rja - Surat Penerbitan
sa KKP (Bank)
- ADK Kirim KKP ke
ma Kanwil dan KPPN

KPPN
BANK Penerbitan KKP
Persetujuan KKP

Penjelasan:
a. Satker melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank Penerbit KKP sebagai mitra kerjanya dalam
penggunaan KKP
b. Penetapan proporsi UP ditetapkan UP Tunai sebesar 60% dan UP KKP sebesar 40%. Apabila proporsi UP
KKP berubah, maka Satker menyampaikan surat dispensasi perubahan proporsi UP KKP ke Kanwil Ditjen
Perbendaharaan yang dilampiri Surat Pernyataan dan mengirim ADK.
c. Satker menginput data permohonan persetujuan proporsi UP KKP ke KPPN (jika berubah proporsi UP KKP,
maka harus lampirkan Surat Persetujuan dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan) dilampiri Surat Pernyataan Uang
Persediaan dan mengirim ADK.
d. Satker melakukan input data permohonan penerbitan (nama-nama penerima dan administrator) KKP ke Bank
dilampiri surat Persetujuan UP KKP dari KPPN mitra kerjanya.
e. Input data surat permohonan perubahan proporsi UP KKP, persetujuan dan penerbitan KKP dilakukan pada
modul PPSPM.
f. Satker Input data Nomor KKP pada masing-masing Pemegang KKP sebagai bahan pelaporan oleh BP/BPP
pada modul SILABI

Pada modul PPSPM, untuk pembuatan surat-surat sebagaiman alur dan penjelasan diatas, terdapat pada menu
Lainnya, sub menu Kartu Kredit Pemerintah dengan sub-sub menu sebagai berikut:
 Dispensasi Proporsi KKP ke Kanwil
 Permohonan Persetujuan ke KPPN
 Permohonan Penerbitan ke Bank
 Permohoan TUP KKP ke KPPN
 Permohonan TUP Non KKP ke KPPN

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 2


Pada modul PPK, menu yang digunakan adalah:
1. Menu Referensi, pilih sub menu Kartu Kredit Pemerintah
 Perekaman data referensi pemegang Kartu Kredit Pemerintah
2. Menu Lainnya  Sub Menu Kartu Kredit Pemerintah
 Penatausahaan Daftar Pengeluaran Riil
 Persetujuan Daftar Pengeluaran Riil oleh PPK
3. Menu SPP  RUH SPP, Cetak SPP, /Transfer ADK SPP

Pada modul SILABI Pengeluaran, menu yang digunakan adalah:


1. Menu Bendahara Pengeluaran  sub menu RUH Kuitansi
 Perekaman kuitansi KKP
2. Menu Bendahara Pengeluaran  sub menu RUH Transaksi
 Perekaman transaksi KKP
3. Menu Bendahara Pengeluaran  sub menu RUH DPT
 Perekaman Daftar Pembayaran Tagihan

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 3


Penjelasan Menu-menu Kartu Kredit Pemerintah
I. MODUL PPSPM
Sebelum melakukan input data-data surat permohoan perubahan proporsi, persetujuan dan penerbitan KKP,
Satker harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pastikan pagu DIPA telah ditansfer ke dalam aplikasi SAS (khusus awal tahun anggaran)
2. Merekam Supplier Bendahara (01 Satker) pada menu supplier Referensi I level admin
3. Melakukan input data pejabat perbendaharaan khususnya KPA
4. Update Aplikasi SAS yang telah mendukung KKP
Jika 4 poin diatas telah terpenuhi, maka untuk pembuatan surat-surat KKP siap dilakukan.

A. Dispensasi Proporsi KKP ke Kanwil


Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data surat permohonan perubahan proporsi UP KKP dari
UP Tunai 60% dan UP KKP 40% ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan sesuai dengan kebutuhan Satker yang
bersangkutan.

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:


1) Buka Aplikasi SAS dengan user level PPSPM;
2) Selanjutnya masuk pada menu Lainnya, pilih sub menu Kartu Kredit Pemerintah, dan pilih sub sub
menu Dispensasi Proporsi KKP ke Kanwil;

Penjelasan jendela aplikasi:


Combo Box pilih : Pemilihan kode satker, dimungkinkan lebih dari satu satker jika dalam
Tahun-Satker aplikasi SAS memiliki lebih dari satu DIPA
Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru
Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data yang sudah ada
Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data perekaman, jika data telah input surat persetujuan
kanwil, yang dihapus adalah persetujuannya dahulu, kemudian hapus data
perekaman
Tombol “Kanwil” : Untuk merekam surat persetujuan perubahan proporsi dari Kanwil DJPb
Tombol “Cetak” : Untuk mencetak surat perubahan proporsi UP KKP ke dalam word document
yang siap ditandatangani

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 4


REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat permohoanan perubahan proporsi UP KKP adalah sebagai
berikut:

No/Tgl. Permohonan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat Satker (nomor dan tanggal yang
sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK

No/Tgl. Pernyataan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat Satker (nomor dan tanggal yang
sudah valid) ), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
Pejabat KPA : Diisi dengan pejabat KPA yang sudah direkam pada referensi pejabat
Kanwil DJPb : Diisi dengan Nama Kanwil (misal “Kanwil DItjen Perbendaharaan Prov.
DKI Jakarta”), alamat dan kota sebagai tujuan surat
Tombol Hitung UP : Digunakan untuk melakukan cek adat pagu, pagu UP, maksimal UP yang
bias diajukan,nilai UP/perubahan UP dan SPM UP (jika ada) dan
melakukan hitung proporsi UP KKP normal 60% dan 40%
UP Diminta : Diisi dengan nilai UP yang diminta/diperlukan, jika sudah ada (masa
transisi), UP diminta harus sama dengan nilai SPM UP awal
UP Tunai (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP tunai sesuai dengan
kebutuhan/diperlukan, misal 70
Kartu Kredit (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP Kartu Kredit sesuai dengan
kebutuhan/diperlukan, misal 30
Alasan Dispensasi : Diisi dengan alasan utama mengapa permohonan perubahan proporsi
UP KKP diajukan ke Kanwil DJPb. Contoh alasan sebagai berikut:
- Penyedia Barang/Jasa yang menerima pembayaran dengan KKP
masih terbatas
- Masih banyak terdapat kegiatan yang hanya bisa dibayarkan dengan
UP Tunai
- Kebutuhan UP Tunai Biro/Pusat/Unit Kerja masih tinggi
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang,
karena akan dibaca sebagai data awal saat pembuatan surat
permohonan persetujuan ke KPPN

Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 5


HAPUS DATA
1. Data persetujuan dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan dapat dihapus dengan menu hapus data.
2. Data persetujuan yang telah diisi nomor dan tanggal surat persetujuan dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan hanya dapat dihapus apabila nomor surat persetujuan dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan telah dihapus terlebih dahulu.
3. Menu hapus data ini akan menghapus data secara permanen.

ISI SURAT KANWIL


Surat permohonan dispensasi proporsi UP KPP yang telah disetujui oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan
akan diterbitkan surat persetujuan dispensasi. Surat dispensasi tersebut harus diinput oleh Satker ke dalam
aplikasi. Data yang harus diisikan adalah nomor dan tanggal surat persetujuan serta nilai dan prosentase
proporsi UP KKP tersebut.

No/Tgl. Surat : Diisi dengan nomor dan tanggal surat dari Kanwil DJPb (nomor dan tanggal yang
sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK

UP Tunai (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP tunai sesuai dengan persetujuan Kanwil
DJPb, misal 70
Kartu Kredit (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP Kartu Kredit sesuai dengan persetujuan
Kanwil DJPb, misal 30
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang, karena
akan dibaca sebagai data awal saat pembuatan surat permohonan persetujuan
ke KPPN

Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Proses”.

CETAK SURAT
Tombol cetak digunakan untuk melakukan cetak surat permohonan dispensasi perubahan proporsi UP
KKP ke kanwil DJPb, hasilnya seperti dibawah ini:
Surat Permohonan Dispensasi:

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 6


Surat Pernyataan KPA:

B. Permohonan Persetujuan ke KPPN


Sub menu ini digunakan untuk melakukan perekaman data permohoan persetujuan UP KKP dari KPPN
mitra kerja Satker yang bersangkutan.
Pada jendela aplikasi ini memiliki 3 kondisi perekaman, yaitu:
1. Kondisi normal/tidak ada perubahan proporsi UP sesuai PMK-196/PMK.05/2018 yaitu UP Tunai 60%
dan UP KPP 40%
2. Apabila satker mengajukan perubahan proporsi UP KKP, maka pastikan bahwa surat persetujuan dari
Kanwil Ditjen Perbendaharaan sudah direkam pada proses sebelumnya karena pada saat perekaman
permohonan persetujuan ke KPPN akan membaca surat dispensasi perubahan proporsi UP dari Kanwil
Ditjen Perbendaharaan
3. Pengecualian penggunaan UP KPP untuk satker yang memiliki nilai pagu UP yang dibawah 2,4 milyar
atau UP maksimal 100 juta dan tidak terdapat penyedia barang/jasa yang menerima pembayaran
Petunjuk Teknis KKP – SAS | 7
dengan mesin EDC. Pengajuan UP Tunai 100% dapat dilakukan tanpa mengajukan permohonan
dispensasi perubahan proporsi ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan, tetapi harus membuat surat
pernyataan yang memuat alasan perubahan proporsi tersebut.
Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:

Penjelasan jendela aplikasi:


Combo box pilih : Pemilihan kode satker, dimungkinkan lebih dari satu satker jika dalam aplikasi
Tahun-Satker SAS memiliki lebih dari satu DIPA

Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru


Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data yang sudah ada
Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data perekaman, jika data telah input surat persetujuan
kanwil, yang dihapus adalah persetujuannya dahulu, kemudian hapus data
perekaman
Tombol “KPPN” : Untuk merekam surat persetujuan dari KPPN
Tombol “Cetak” : Untuk mencetak surat perubahan proporsi UP KKP ke dalam word document
yang siap ditandatangani

REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat persetujuan dari KPPN UP KKP adalah sebagai berikut:

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 8


No/Tgl. : Diisi dengan nomor dan tanggal surat Satker (nomor dan tanggal yang sudah
Permohonan valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK

No/Tgl. Pernyataan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat pernyataan Satker (nomor dan tanggal
UP yang sudah valid) ), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
Pejabat KPA : Diisi dengan pejabat KPA yang sudah direkam pada referensi pejabat
Nama KPPN : Diisi dengan Nama KPPN (misal “KPPN Jakarta IV”), alamat dan kota
sebagai tujuan surat
Tombol Hitung UP : Digunakan untuk melakukan cek adat pagu, pagu UP, maksimal UP yang
bias diajukan,nilai UP/perubahan UP dan SPM UP (jika ada) dan melakukan
hitung proporsi UP KKP normal 60% dan 40%
UP Diminta : Diisi dengan nilai UP yang diminta/diperlukan, jika sudah ada (masa transisi),
UP diminta harus sama dengan nilai SPM UP awal (jika ada surat perubahan
proporsi dari Kanwil DJPb, isian akan disable)
UP Tunai (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP tunai sesuai dengan
kebutuhan/diperlukan, misal 70 (jika ada surat perubahan proporsi dari
Kanwil DJPb, isian akan disable)
Kartu Kredit (%) : Diisi dengan prosentase proporsi UP Kartu Kredit sesuai dengan
kebutuhan/diperlukan, misal 30 (jika ada surat perubahan proporsi dari
Kanwil DJPb, isian akan disable)
Alasan Dispensasi : Khusus pengecualian, diisi dengan 3 alasan utama mengapa permohonan
perubahan proporsi UP KKP diajukan ke KPPN. Contoh alasan sebagai
berikut
- Tidak ada mesin EDC pada penyedia barang/jasa
- Kegiatan yang cukup banyak yang masih memerlukan UP Tunai
- Pagu DIPA yang dapat dibelanjakan dengan UP di bawah Rp2,4 miliar.
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang, karena
akan dibaca sebagai data saat pengajuan SPP/SPM dan pembukuan oleh
BP/BPP pada aplikasi SILABI

Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 9


HAPUS DATA
Jika data sudah dilakukan perekaman surat persetujuan dari KPPN, maka untuk menghapus Surat
Persetujuan dari KPPN dilakukan sebagai berikut:
1. Data persetujuan dari KPPN dapat dihapus dengan menu hapus data.
2. Data persetujuan yang telah diisi nomor dan tanggal surat persetujuan dari KPPN hanya dapat
dihapus apabila nomor surat persetujuan dari KPPN telah dihapus terlebih dahulu.
3. Menu hapus data ini akan menghapus data secara permanen.

ISI SURAT KPPN


Setelah surat permohonan UP KPP disetujui oleh KPPN, Satker merekam data surat persetujuan dari
KPPN ke dalam aplikasi berupa nomor dan tanggal surat persetujuan serta nilai dan prosentase proporsi
UP KKP tersebut.

No/Tgl. Surat : Diisi dengan nomor dan tanggal surat dari Kanwil DJPb (nomor dan
tanggal yang sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK

Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang,


karena akan dibaca sebagai data awal saat pembuatan surat
permohonan persetujuan ke KPPN

Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Proses”.

CETAK SURAT
Tombol cetak digunakan untuk melakukan cetak surat permohonan, surat pernyataan, dan surat
persetujuan UP KKP, hasilnya seperti dibawah ini:

Surat Permohonan:

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 10


Surat Pernyataan UP:

Surat Pernyataan (Khusus pengecualian):

C. Permohonan Penerbitan ke Bank


Jika surat persetujuan dari KPPN telah terbit, maka langkah selanjutnya adalah satuan kerja mengajukan
surat permohonan penerbitan Kartu Kredit Pemerintah (Corporate Card) ke Bank mitra kerja.

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 11


Combo pilih : Pemilihan kode satker, dimungkinkan lebih dari satu satker jika dalam aplikasi
Satker SAS memiliki lebih dari satu DIPA

Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru


Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data yang sudah ada
Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data perekaman, jika data telah input surat persetujuan
Bank, yang dihapus adalah persetujuannya dahulu, kemudian hapus data
perekaman
Tombol “BANK” : Untuk merekam surat persetujuan dari Bank
Tombol “KKP” : Digunakan untuk melakaukan perekaman Nomor dan Nama KKP yang sudah
diterbitkan oleh pihak Bank
Tombol “Cetak” : Untuk mencetak surat permohonan penerbitan KKP dalam word document
yang siap ditandatangani

REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat permohonan penerbitan KKP adalah sebagai berikut:

No/Tgl. Permohonan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat Satker (nomor dan tanggal yang
sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK
No/Tgl. Perjanjian KKP : Diisi dengan nomor dan tanggal surat perjanjian KKP antara pihak Satker
dan Bank sebelum mengajukan permohonan persetujuan/dispensasi
perubahan proporsi KKP
Pejabat KPA : Diisi dengan pejabat KPA yang sudah direkam pada referensi pejabat
Uraian Perjanjian : Diisi dengan uraian perjajian KKP antara pihak satker dan bank mitra
kerja satker (bank dengan rekening BP/BPP dibuka)
Nama bank : Diisi dengan nama bank mitra satker dimana rekening BP/BPP dibuka
Kota Bank : Diisi dengan kota bank (kota tujuan surat)
Petunjuk Teknis KKP – SAS | 12
Tombol Cek UP KKP : Digunakan untuk melakukan cek data pagu, pagu UP, maksimal UP yang
bias diajukan,nilai UP/perubahan UP dan SPM UP (jika ada) dan
melakukan hitung proporsi UP KKP yang telah di setujui KPPN
Tombol Rekam : Untuk mengaktifkan isian data merekam penerima KKP dan administrator
KKP
Tombol Ubah : Untuk mengaktifkan isian data merubah penerima KKP dan administrator
KKP
Tombol Simpan/Edit : Untuk simpan/ubah isian data penerima KKP dan administrator KKP ke
tabel database
Tombol Hapus : Untuk hapus data penerima KKP dan administrator KKP yang ada pada
table sementara/memory
Nama : Diisi dengan nama pemegang KKP atau administrator KKP
Tgl Lahir : Diisi dengan tanggal lahir pemegang KKP atau administrator KKP
Jabatan : Diisi dengan jabatan pemegang KKP atau administrator KKP
Jenis KKP : Diisi dengan jenis KKP :
1. KKP Belanja Operasional
2. KKP Perjalan Dinas
3. Administrator KKP
Limit KKP : Diisi dengan batasan/limit KKP pengguna yang diajukan ke Bank
Kode GOL : Diisi dengan kode golongan pegawai
NIK : Diisi dengan NIK pemegang KKP atau administrator KKP bersifat UNIQ
dan divalidasi tidak boleh digunakan untuk jenis kartu yang sama
NIP : Diisi dengan NIP pemegang KKP atau administrator KKP, jika bukan
pegawai diisi dengan NIK
NIP2 : Opsional diisi dengan NIP/NR dengan tambahan pangkat/jabatan
pemegang KKP atau administrator KKP
Telp/Fax : Diisi dengan nomor telepon/HP pemegang KKP atau administrator KKP
Email : Diisi dengan email aktif pemegang KKP atau administrator KKP
Aktif : Diisi dengan status penerima/pemegang KKP :
1. Aktif
2. Non Aktif
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang,
karena akan dibaca sebagai data awal saat pembuatan surat
permohonan persetujuan ke KPPN

Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.

HAPUS DATA
Jika data sudah dilakukan perekaman surat persetujuan dari Bank, maka untuk menghapus Surat
Persetujuan dari Bank dilakukan sebagai berikut:
1. Data persetujuan dari Bank dapat dihapus dengan menu hapus data.
2. Data persetujuan yang telah diisi nomor dan tanggal surat persetujuan dari Bank hanya dapat dihapus
apabila nomor surat persetujuan dari Bank telah dihapus terlebih dahulu.
3. Menu hapus data ini akan menghapus data secara permanen.

ISI SURAT BANK


Jika surat persetujuan dari bank sudah terbit, maka satker harus melakukan input nomor dan tanggal surat
persetujuan dari Bank tersebut.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 13


Nomor/Tanggal Bank : Diisi dengan nomor dan tanggal surat dari bank penerbit KKP, isian
nomor dan tanggal harus valid karena data tersebut akan dijadikan dasar
oleh SILABI untuk pembukuan di BP/BPP
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang,
karena akan dibaca sebagai data pembukuan oleh BP/BPP pada aplikasi
SILABI
Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Proses”.

CETAK SURAT
Tombol cetak digunakan untuk melakukan cetak surat persetujuan UP KKP ke KPPN, hasilnya seperti
dibawah ini:

Surat Permohonan Penerbitan KKP:

Surat Referensi:

Jika penerima KKP lebih dari 4 orang, maka daftar penerima dan administrator KKP pada surat referensi
akan dibuat terpisah/terlampir.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 14


Berita Acara Serah Terima KKP:

D. Permohonan TUP KKP/Non KKP ke KPPN


Sub menu ini digunakan untuk input data-data rincian permohonan TUP KKP untuk membiayai kegiatan
Satker yang sifatnya mendesak dan tidak dapat dibayarakan secara LS. TUP KKP ini sifatnya akan
menambah/meningkatkan batas/limit belanja Kartu Kredit yang dimiliknya.

Jika Kartu Kredit yang dimiliki oleh satker tersebut lebih dari satu, maka pembebanan kenaikan batas/limit
perkartu dapat disesuaikan kebutuhan masing-masing satker, untuk kenaikan batas/limit tersebut satker
dapat berkoordinasi secara langsung dengan bank mitra kerjanya.

Pagu jenis belanja yang dapat dimintakan oleh satker untuk kegiatan yang dibiayai menggunkan TUP KKP
adalah untuk belanja barang dan belanja modal serta yang bersumber dana dari rupiah murni saja,
sedangkan untuk TUP Non KKP/Tunai (sumber dana RM atau PNBP) tidak terbatas jenis belanja kecuali
jenis belanja pegawai.

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:

Combo pilih Satker : Pemilihan kode satker, dimungkinkan lebih dari satu satker jika dalam
aplikasi SAS memiliki lebih dari satu DIPA

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 15


Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru
Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data yang sudah ada
Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data perekaman, jika data telah input surat persetujuan
KPPN, yang dihapus adalah persetujuannya dahulu, kemudian hapus data
perekaman
Tombol “RINCIAN” : Untuk merekam rincian dan pembebanan pagu kegiatan menurut kegiatan,
output, sub output, komponen, sub kompnen, akun dan detil rincian
Tombol “KPPN” : Untuk merekam persetujuan TUP KKP yang diterbitkan oleh KPPN
Tombol “Cetak” : Untuk mencetak surat permohonan TUP KKP dalam word document yang
siap ditandatangani

REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat permohonan penerbitan KKP adalah sebagai berikut:

No/Tgl. Permohonan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat Satker (nomor dan tanggal yang
sudah valid), akan divalidasi dan dibawa dalam ADK

No/Tgl. Pernyataan : Diisi dengan nomor dan tanggal surat pernyataan yang ditandatangi oleh
KPA
Pejabat KPA : Diisi dengan pejabat KPA yang sudah direkam pada referensi pejabat
Nama KPPN : Diisi dengan nama KPPN, misal “KPPN Jakarta IV”, alamat dan kota
KPPN
Tombol Cek UP KKP : Digunakan untuk melakukan cek data pagu, pagu UP, maksimal UP yang
bias diajukan,nilai UP/perubahan UP dan SPM UP (jika ada) dan
melakukan hitung proporsi UP KKP yang telah di setujui KPPN
DIMINTA : Diisi dengan total nilai TUP KKP yang diminta/akan diajukan ke KPPN
Tanggal Keg. : Diisi dengan tanggal periode kegiatan yang akan dilaksanakan dan
dibiaya dengan TUP KKP

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 16


Uraian Keg. : Diisi dengan uraian kegiatan yang akan dilaksanakan oleh satuan kerja
pada sesuai isian periode tanggal
Default : Jika perekaman data terakhir/ pembaharuan wajib diceklist/ centang,
karena akan dibaca sebagai data saat pembuatan SPP/SPM PTUP-KKP

Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.

HAPUS DATA
Jika data sudah dilakukan perekaman surat persetujuan TUP KKP dari KPPN maka untuk mengahapus
surat persetujuan dari KPPN sebagai berikut:
1. Data persetujuan TUP KKP dari KPPN dapat dihapus dengan menu hapus data.
2. Data persetujuan yang telah diisi nomor dan tanggal surat persetujuan TUP KKP dari KPPN hanya
dapat dihapus apabila nomor surat persetujuan TUP KKP dari KPPN telah dihapus terlebih dahulu.
3. Menu hapus data ini akan menghapus data secara permanen.

INPUT RINCIAN
Surat permohonan TUP KKP dapat dicetak apabila satker telah melakukan input data rincian detail TUP
KKP, dan nilai total rincian sudah sama dengan total TUP KKP yang diinput diawal perekaman surat. Untuk
perekaman data rincian, klik tombol “RINCIAN”, sehingga muncul jendela aplikasi seperti dibawah ini:

Alur perekaman yaitu lik tombol “Pilih Akun”, sehingga muncul pilihan pagu sebagai berikut:

Klik pada grid yang akan dipilih, lalu tekan tombol “Pilih”, selanjutnya Klik tombol “Rekam Data”, sehingga
textbox input detail rincian aktif.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 17


Tombol Pilih Akun : Untuk memilih pagu akun detail rincian yang terdiri atas program,
kegiatan, output, sub output, komponen, sub komponen, akun

Tombol Rekam Data : Untuk merakam data rincian setelah pilih pagu dan mengaktifkan inputan
textbox detil rincian
Uraian Rincian : Diisi dengan uaraian rincian kegiatan, misalnya “Belanja bahan/KIT
seminar untuk peserta”
Jumlah Item : Diisi dengan jumlah item barang atau paket kegiatan sesuai kebutuhan
Satuan : Diisi dengan nama satuan, misal orang, buah, paket, OJ, OH dan lainnya
Nilai Rinci : Diisi dengan nilai rupiah/uang rincian kegaiatan yang nantinya dikalikan
dengan jumlah item

Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.

CETAK SURAT
Tombol cetak digunakan untuk melakukan cetak surat persetujuan UP KKP ke KPPN, hasilnya seperti
dibawah ini:

Surat Permohonan:

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 18


Surat Pernyataan:

Rincian TUP :

E. Permohonan TUP Non KKP ke KPPN


Sub menu ini digunakan untuk input data-data rincian permohonan TUP Non KKP (RM dan PNBP Tunai)
untuk membiayai kegiatan Satker yang sifatnya mendesak dan tidak dapat dibayarakan secara LS. TUP
Non KKP ini sifatnya akan menambah/meningkatkan batas/limit UP Tunai.

Tata cara perekaman dan output surat sama seperti TUP KKP penjelasan diatas, yang membedakan
adalah penayangan pagu jenis belanja tidak dibatasi pada akun belanja barang dan belanja modal saja,
tetapi semua jenis belanja ditampilkan.

II. MODUL PPK


A. Referensi Pemegang Kartu Kredit Pemerintah (KKP)
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data informasi pemegang KKP sesuai dengan surat
persetujuan Penerbitan KKP oleh Bank.

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:


1) Buka Aplikasi SAS dengan user level PPK;
Petunjuk Teknis KKP – SAS | 19
2) Selanjutnya masuk pada menu Referensi, pilih sub menu Kartu Kredit Pemerintah.

Penjelasan jendela aplikasi:

Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru

Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data yang sudah ada


Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data yang sudah ada
Tombol/Kolom ”Cari” : Untuk mencari data pemegang KKP sesuai isian.
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub menu perekaman referensi pemegang KKP.

REKAM/UBAH DATA
Penjelasan perekaman data baru untuk surat permohonan penerbitan KKP adalah sebagai berikut:

Nama : Diisi dengan nama lengkap pemegang KKP sesuai identitas yang
berlaku

NIP : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai pemegang KKP atau kosongkan
jika pemegang kartu adalah Non PNS
NIP 1 : Terisi otomatis sesuai data pada kolom NIP atau kosongkan jika
pemegang kartu adalah Non PNS
Pangkat : Diisi dengan pangkat pemegang KKP atau kosongkan jika pemegang
kartu adalah Non PNS
Golongan : Diisi dengan golongan pemegang KKP atau kosongkan jika
pemegang kartu adalah Non PNS

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 20


Jabatan : Diisi dengan Jabatan pemegang KKP
Unit Kerja : Diisi dengan Unit Kerja pemegang KKP
Nomor KKP : Diisi dengan Nomor KKP yang telah diterbitkan oleh Bank
Nama KKP : Diisi dengan Nama pada KKP yang telah diterbitkan oleh Bank
Jenis : Pilih sesuai jenis KKP yang telah diterbitkan oleh Bank
Limit : Diisi dengan nilai limit KKP dalam rupiah

Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan”, jika melakukan ubah data, makan
tombol “Simpan” akan berubah menjadi tombol “Edit”.

HAPUS DATA
Untuk melakukan hapus per data referensi pemegang KKP, dapat dilakukan dengan klik pada baris
referensi pemegang KKP yang akan dihapus sehingga berwarna biru, kemudian klik tombol hapus.

B. Daftar Pengeluaran Riil (DPR)


Sub sub menu ini digunakan untuk merekam daftar transaksi KKP yang telah dilakukan oleh masing-
masing pemegang KKP.

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:


1) Buka Aplikasi SAS dengan user level PPK;
2) Selanjutnya masuk pada menu Lainnya, pilih sub menu Kartu Kredit Pemerintah, pilih sub sub menu
Daftar Pengeluaran Riil.

Penjelasan jendela aplikasi:

Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru

Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data yang sudah ada


Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data perekaman. Proses hapus tidak dapat
dilanjutkan sistem jika data transaksi telah terbit kuitansinya
Tombol “Cetak” : Untuk mencetak Daftar Pengeluaran Riil atau Surat Pemberitahuan
Penolakan Bukti-Bukti Pengeluaran KKP

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 21


Tombol “Filter” : Untuk mencari data transaksi KKP sesuai parameter isian
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub sub menu Daftar Pengeluaran Riil

REKAM/UBAH HEADER DPR


Penjelasan perekaman data baru untuk transaksi KKP adalah sebagai berikut:

No_DPR : Diisi dengan nomor Daftar Pengeluaran Riil

No_SPD : Diisi dengan Nomor SPD untuk transaksi Perjalanan Dinas. Kolom
akan disable jika jenis KKP adalah KKP Modal/Operasional
Tgl_DPR : Diisi dengan tanggal Daftar Pengeluaran Riil
Tgl_SPD : Diisi dengan tanggal SPD. Kolom akan disable jika jenis KKP adalah
KKP Modal/Operasional
Kota : Diisi dengan lokasi kota satker
No_KKP : Pilih KKP yang melakukan transaksi dengan memilih tombol
Jenis : Terisi otomatis sesuai data referensi KKP
Limit : Terisi otomatis sesuai data referensi KKP
Pejabat : Pilih Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan memilih tombol

Tombol : Untuk mengubah detail Daftar Pengeluaran Riil


Tombol : Untuk merekam detail Daftar Pengeluaran Riil

Tombol : Untuk menghapus detail Daftar Pengeluaran Riil

Setelah melengkapi data-data diatas, selanjutnya klik tombol “Simpan.

REKAM/UBAH DETAIL DPR


Perekaman detail DPR melalui Tombol akan menghasilkan tampilan sebagai berikut:

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 22


Kolom Tabel “Kode – : Menampilkan ketersediaan pagu sampai dengan detail item untuk
Uraian – Pagu – pagu dengan Sumber Dana Rupiah Murni yang bisa di UP-kan
Realisasi – Sisa”

Kolom Tabel “Jumlah” : Diisi nilai rupiah transaksi sesuai baris pos anggaran
Rincian : Diisi dengan rincian transaksi KKP. Misal: Pembelian kertas, tiket
perjalanan dinas Jakarta-Palu, dsb.
Bukti : Dipilih sesuai ketersediaan bukti transaksi
Pagu : Terisi otomatis sesuai ketersediaan pagu
Jumlah : Terisi otomatis sesuai isian pada “Kolom Tabel Jumlah”
Simpan : Untuk menyimpan detail transaksi DPR
Batal : Untuk membatalkan perekaman detail transaksi DPR

HAPUS DATA DPR


Untuk melakukan hapus data DPR, dapat dilakukan dengan klik pada baris DPR yang akan dihapus,
kemudian klik tombol hapus.

C. Persetujuan Daftar Pengeluaran Riil (DPR) oleh PPK


Sub sub menu ini digunakan untuk verifikasi PPK atas Daftar Pengeluaran Riil yang telah direkam
sebelumnya.

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:


1) Buka Aplikasi SAS dengan user level PPK;
2) Selanjutnya masuk pada menu Lainnya, pilih sub menu Kartu Kredit Pemerintah, pilih sub sub menu
Persetujuan Daftar Pengeluaran Riil.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 23


Penjelasan jendela aplikasi:

Tombol “Daftar : Untuk menampilkan daftar DPR yang perlu verifikasi oleh PPK
Pengeluaran Riil”

Tombol “Rincian” : Untuk menampilkan rincian DPR yang perlu verifikasi oleh PPK
Tombol “Proses” : Untuk menampilkan daftar DPR yang belum diverifikasi PPK
Tombol “Setuju” : Untuk menampilkan daftar DPR yang telah disetujui PPK
Tombol “Tolak” : Untuk menampilkan daftar DPR yang telah ditolak PPK

Proses verifikasi oleh PPK dilakukan dengan menampilkan daftar DPR yang perlu diverifikasi melalui klik
Tombol “Daftar Pengeluaran Riil” kemudian checklist baris DPR, kemudian klik Tombol “Rincian”
sehingga akan tampil tayangan sebagai berikut:

Penjelasan jendela aplikasi:

Status : Dipilih sesuai hasil verifikasi transaksi oleh PPK

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 24


Alasan : Diisi sesuai hasil verifikasi transaksi oleh PPK
Nilai : Diisi nilai rupiah sesuai hasil verifikasi transaksi oleh PPK
Tombol “Proses” : Untuk memproses form isian sebelum proses simpan data
Tombol “Simpan” : Untuk menyimpan data verifikasi transaksi DPR dan tayang/cetak
SPBy
Tombol “Batal” : Untuk membatalkan perekaman verifikasi transaksi DPR

D. RUH Surat Permintaan Pembayaran (SPP)


Sub menu ini digunakan untuk merekam/input SPP berdasarkan data DPT yang telah diinput dan dikirim
pada modul SILABI Pengeluaran.

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:


1) Buka Aplikasi SAS dengan user level PPK;
2) Selanjutnya masuk pada menu SPP, pilih sub menu RUH SPP.

Penjelasan jendela aplikasi:

Jenis SPP/SPM : 26 = untuk SPP/SPM GUP KKP


27 = untuk SPP/SPM PTUP KKP

Tombol “DPT” : Untuk mengambil ADK DPT yang telah dikirimkan sebelumnya melalui
modul SILABI Pengeluaran. Kolom pengisian berikutnya akan terisi
secara otomatis sesuai data DPT.

Setelah proses perekaman SPP GUP/PTUP KKP selesai, selanjutnya proses catat, cetak, dan kirim
SPP/SPM mengikuti prosedur umum Aplikasi SAS.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 25


III. MODUL SILABI PENGELUARAN
A. RUH Kuitansi
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data Kuitansi termasuk Kuitansi KKP berdasarkan data DPR
yang telah disetujui oleh PPK.

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:


1) Buka Aplikasi SAS dengan user level Bendahara Pengeluaran;
2) Selanjutnya masuk pada menu Bendahara Pengeluaran, pilih sub menu RUH Kuitansi.

Penjelasan jendela aplikasi:

Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru

Tombol “Edit” : Untuk melakukan perubahan data yang sudah ada


Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data yang sudah ada
Tombol ”Pejabat” : Untuk memilih BP/BPP Penandatangan Kuitansi.
Tombol ”Cetak” : Untuk mencetak kuitansi/bukti pembayaran.
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub menu RUH Kuitansi.
Tombol “XLS” : Untuk mengunduh daftar kuitansi ke dalam format excel (.xls).
Tombol “Penyesuaian : Untuk perbaikan database kuitansi/re-index.
Data”

REKAM/UBAH DATA
Perekaman Kuitansi dimulai dengan klik tombol Rekam yang akan menampilkan pop-up pilihan cara
transaksi, yakni KKP atau Non KKP (Tunai).

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 26


Setelah cara transaksi dipilih, selanjutnya tekan tombol proses untuk menampilkan form berikutnya.

Penjelasan perekaman kuitansi KKP adalah sebagai berikut:

Kode PPK : Pilih PPK

Tabel : Menampilkan daftar DPR yang telah disetujui PPK sebagai dasar
perekaman kuitansi.
Nomor Kuitansi : Terisi otomatis melanjutkan nomor kuitansi terakhir, dapat diubah jika
diperlukan
Tgl kuitansi : Diisi dengan tanggal kuitansi
Uraian : Diisi dengan uraian kuitansi
Baris kolom pajak : Terisi otomatis sesuai input data saat perekaman Daftar Pengeluaran
(PPN, PPh 21, dst) Riil pada modul PPK.
Validasi : Untuk memproses form isian sebelum proses simpan data dan
merubah status Proses pada baris transaksi DPR menjadi Approved.
Simpan : Untuk menyimpan kuitansi dan menayangkan/mencetak Daftar
Pungutan/Potongan Pajak atas KKP dalam SPBy

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 27


Batal : Untuk membatalkan perekaman kuitansi atau keluar dari menu
perekaman kuitansi

HAPUS DATA
Untuk melakukan hapus kuitansi, dapat dilakukan dengan klik pada baris kuitansi yang akan dihapus
sehingga berwarna biru, kemudian klik tombol hapus.

B. RUH Transaksi
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data Transaksi termasuk Transaksi KKP berdasarkan
kuitansi yang telah direkam sebelumnya..

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:


1) Buka Aplikasi SAS dengan user level Bendahara Pengeluaran;
2) Selanjutnya masuk pada menu Bendahara Pengeluaran, pilih sub menu RUH Transaksi.

Penjelasan jendela aplikasi:

Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru

Tombol “Edit” : Untuk melakukan perubahan data yang sudah ada


Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data yang sudah ada
Tombol “XLS” : Untuk mengunduh daftar transaksi ke dalam format excel (.xls).
Tombol ”Filter” : Untuk mencari data transaksi KKP sesuai parameter isian.
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub menu RUH Transaksi.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 28


REKAM/UBAH DATA
Perekaman transaksi dimulai dengan klik tombol Rekam yang akan menampilkan pilihan kode/jenis
transaksi.

Ceklist kode/jenis transaksi, selanjutnya tekan tombol pilih untuk menampilkan form berikutnya.

Ceklist baris kuitansi, selanjutnya tekan tombol pilih untuk menampilkan form berikutnya.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 29


Penjelasan perekaman transaksi KKP adalah sebagai berikut:

No Pembukuan : Terisi otomatis melanjutkan nomor transaksi terakhir, dapat diubah


jika diperlukan

Tanggal buku : Menampilkan daftar DPR yang telah disetujui PPK sebagai dasar
perekaman kuitansi.
No Dok Sumber : Terisi otomatis sesuai nomor kuitansi yang telah dipilih
Tgl Dok Sumber : Terisi otomatis sesuai tanggal kuitansi yang telah dipilih
Uraian : Terisi secara default berdasarkan kuitansi, dapat diubah jika
diperlukan
Jumlah : Terisi otomatis sesuai nilai kuitansi yang telah dipilih
Akun : Diisi kode akun pembebanan.
Rekening : Dipilih nomor rekening BP/BPP.
Simpan : Untuk menyimpan transaksi.
Batal : Untuk membatalkan perekaman transaksi atau keluar dari menu
perekaman transaksi

HAPUS DATA
Untuk melakukan hapus transaksi, dapat dilakukan dengan klik pada baris transaksi yang akan dihapus
sehingga berwarna biru, kemudian klik tombol hapus.

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 30


C. RUH Daftar Pembayaran Tagihan (DPT)
Sub menu ini digunakan untuk merekam/input data Daftar Pembayaran Tagihan KKP berdasarkan
transaksi yang telah direkam sebelumnya.

Berikut penjelasan proses perekaman data seperti dibawah ini:


1) Buka Aplikasi SAS dengan user level Bendahara Pengeluaran;
2) Selanjutnya masuk pada menu Bendahara Pengeluaran, pilih sub menu RUH DPT.

Penjelasan jendela aplikasi:

Tombol “Rekam” : Untuk memulai perekaman baru

Tombol “Ubah” : Untuk melakukan perubahan data yang sudah ada


Tombol “Hapus” : Untuk menghapus data yang sudah ada
Tombol “Cetak” : Untuk mencetak DPT
Tombol ”Kirim” : Untuk mencari data transaksi KKP sesuai parameter isian.
Tombol “Keluar” : Untuk keluar dari sub menu RUH DPT.

REKAM/UBAH DATA
Perekaman DPT dimulai dengan klik tombol Rekam yang akan menampilkan tayangan sebagai berikut:

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 31


Penjelasan jendela aplikasi:

No_DPT : Terisi otomatis melanjutkan nomor DPT terakhir, dapat diubah jika
diperlukan

Tgl_DPT : Diisi tanggal DPT


Hapus : Untuk menghapus data yang sudah ada
Jenis : Diisi dengan Jenis KKP:
1. Perjalanan Dinas
2. Modal/Operasional
Pejabat : Diisi Nama dan NIP Pejabat melalui pilihan pada tombol
PPK : Diisi Nama dan NIP PPK melalui pilihan pada tombol
Kota : Diisi nama kota sesuai lokasi satker.

REKAM DETAIL DPT


Perekaman detail DPR melalui Tombol akan menghasilkan tampilan sebagai berikut:

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 32


Tombol “Semua” : Untuk ceklist semua transaksi yang muncul pada daftar
Tombol “Proses” : Untuk menyimpan detail transaksi DPT

HAPUS DETAIL DPT


Untuk melakukan hapus data detail DPT, dilakukan dengan ceklist baris pada daftar detail DPT yang akan
dihapus kemudian klik tombol

Petunjuk Teknis KKP – SAS | 33

Anda mungkin juga menyukai