NIM : 210901601007 BAB 1_DEFENISI PEMERIKSAAN PAJAK BAB 2_PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BAB 1_DEFENISI PEMERIKSAAN PAJAK
Pemeriksaan pajak adalah kegiatan menghipun
data,keterangan, ataupun bukti secara objektif dan profesional sesuai dengan standar pemeriksaan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dari pemeriksaan pajak oleh wajib pajak demi tujuan lainnya. Pemeriksaan pajak memiliki dua tujuan, yaitu pemeriksaan pajak untuk menguji kepatuhan dan pemeriksaan pajak untuk tujuan lain. Pemeriksaan untuk menguji lepatuhan terbagi dalam: 1. Pemeriksaan khusus, dilakukan karena adanya indikasi ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, baik berdasarkan data konkret maupun hasil analisis risiko. 2. Pemeriksaan rutin, merupakan pemeriksaan yang dilakukan sehubungan dengan pemenuhan hak dan/ atau pelaksanaan kewajiban perpajakan wajib pajak.. Pemerikasaan tujuan lain dilakukan dalam daerah terpencil. rangka: Penetapan besarnya biaya pada Penerbiatan Nomor Pokok Wajib Pajak tahapan eksplorasi. (NPWP) dan/atau pengukuhan Penagihan pajak. pengusaha kena pajak (PKP) secara Keberatan. jabatan. Pengumpulan bahan guna Penghapusan NPWP dan/atau penyusunan norma perhitungan pencabutan Pengukuhan PKP penghasilan neto. berdasarkan permohonana wajib pajak. Penghapusan NPWP dan/ atau Penentuan saat produksi dimulai. pencabutan PKP secara jabatan. Penentuan wajib pajak berlokasi di BAB 2_PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
Ruang lingkup pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dapat meliputi satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak, baik untuk satu atau beberapa masa pajak, Bagian tahun pajak atau tahun pajak dalam tahun-tahun lalu maupun tahun berjala. Pemeriksaan untuk pengujian kepatuhan pemenuhan keawjiban perpajakan wajib pajak harus dilakukan dalam hal wajib pajak mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebangaimana dimaksud dalam pasal 17B Undang-Undang KUP. Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak dapat dilakukan dalam hal wajib pajak: a. Menyampaikan surat pemebritahuan yang menyatakan lebih bayar, termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak. b. Menyampaikan surat pemberitahuan yang menyatakan rugi. c. Tidak menyampaikan atau menyampaikan surat pemebritahuan tetapi melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan dalam surat teguran. d. Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi,pembubaran, atau akan meninggalkan indonesia selama-lamanya. e. Menyampaikan surat pemberitahuan yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil anlisis risiko (risk based selection) menginditifikasi adanya kewajiban perpajakan wajib pajak yang tidak dipenuhi sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan. Pemerikasaan kantor dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling lambat 6 (enam) bulan yang dihitung sejak tanggal wajib pajak datang memenuhi surat panggilan dalam rangka pemeriksaan kantor sampai dengan tanggal laporan hasil pemrikasaan. Pemeriksaan lapangan dilakukan. Dalam jangka waktu . paling lama 4 (empat) bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling lama 8 (delapan) bulan yang dihitung sejak tanggal surat perintah pemeriksaan sampai dengan tanggal laporan hasil pemriksaan. Apabila dalam pemeriksaan lapangan ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transfer pricing dan/atau tansaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan yang memerlukan pengujian yang lebih mendalam serta memerlukan waktu yang lebih lama 2 (dua) tahun dan pemeriksaan kantor diubah menjadi pemeriksaan lapangan. KESIMPULAN Pemeriksaan pajak adalah kegiatan menghipun data,keterangan, ataupun bukti secara objektif dan profesional sesuai dengan standar pemeriksaan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dari pemeriksaan pajak oleh wajib pajak demi tujuan lainnya. Ruang lingkup pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dapat meliputi satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak, baik untuk satu atau beberapa masa pajak, Bagian tahun pajak atau tahun pajak dalam tahun-tahun lalu maupun tahun berjala. Pemeriksaan untuk pengujian kepatuhan pemenuhan keawjiban perpajakan wajib pajak harus dilakukan dalam hal wajib pajak mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebangaimana dimaksud dalam pasal 17B Undang-Undang KUP.