Anda di halaman 1dari 2

Misalkan :

PT A menyajikan laporan keuangan sbb :

1. Saldo Awal piutang usaha Rp 10 juta


2. Saldo akhir piutang usaha Rp 12 juta
3. Penerimaan kas dan penerimaan bank seluruhnya 220 juta meliputi
a. penerimaan pinjaman ke pemegang sahama = 30 juta
b. penerimaan uang muka penjulan = 20 juta, dan saldo akhir uang muka penjualan sebesar
Rp 5 juta
c. penerimaan atas pinjaman bank = 30 juta
d. penerimaan dana yang berasal dari pencairan pokok deposito = Rp 20 juta
4. Atas Penghasilan sewa telah dipotong PPh pasal 23 sebesar Rp 5 juta
5. PPN yang dipungut sendiri dan dilaporkan pada SPT PPN (PK) masa Januari – Desember – 9,5
juta

Arus piutang :
Saldo akhir piutang usaha = Rp 12.000.000
Saldo awal piutang usaha = Rp 10.000.000 -/-
Pelunasan piutang usaha :
a. Penerimaan kas dan bank (Total) = 220.000.000
b. Penerimaan dari pinjaman = 30.000.000
c. Penerimaan dari pencairan bunga deposito = 20.000.000
d. Penerimaan uang muka penjualan = 5.000.000
e. Penerimaan dari pinjaman ke pemegang saham = 30.000.000
f. Penerimaan yan merupakan pelunasan piutang usaha = 135.000.000
Penambahan piutang usaha = 137.000.000
PPN yang dipungut sendiri = 9.000.000 -/-
PPh pasal 23 yang dipotong = 5.000.000 +/+
Jumlah penambahan penjualan = 133.000.000

Logika :
Pada 5 Maret , dicatat Jurnal penjualan ATK dg kredit Rp 100 juta, dan sudah diterima uang muka
penjualan sebesar Rp 11 juta tanggal 20 Februari maka :

1. Jurnal saat penerimaan uang muka penjualan


Kas/bank Rp 11 juta
Uang muka penjualan 10 juta
PPN Keluaran 1 juta

2. Jurnal saat pencatat penjualan


Piutang usaha 99 juta
Uang muka penjualan 10 juta
Penjualan Rp 100 juta
PPN Keluaran Rp 9 juta
3. Jurnal Saat pelunasan piutang usaha
Kas 99 juta
Piutang usaha 99 juta

dari jurnal 1-3 merupakan logika dasar arus piutang.


Dari jurnal diatas, terdapat beberapa akun yang dicatat pada LK sbb :
1) Kas/bank 11 juta (D)
2) Kas 99 juta (D)
Saldo --------------------------------------------------------------- 110
3) Uang muka penjualan 10 juta (K)
4) Uang muka penjualan 10 juta (D)
Saldo ----------------------------------------------------------------0
5) PPN Keluaran 1 juta (K)
6) PPN Keluaran 9 juta (K)
Saldo 10 juta
7) Piutang usaha 99 juta (D)
8) Piutang usaha 99 juta (K)
9) Penjualan Rp 100 juta (K)

Simpulan : saldo penjualan = 100 juta


Saldo PK = 10 juta
Piutang usaha = 99 juta
Uang muka penjualan = 10 juta

ARUS PIUTANG : ---- JUMLAH PENJUALAN = PENAMBAHAN PIUTANG USAHA


100 JUTA = 99 JUTA ---- KONDISI INI PERLU DIJELASKAN DENGAN
PENYESUAIAN yaitu:
Penambahan piutang usaha = 99 juta
Uang muka penjualan = 10 juta +/+
PPN yang dipungut = 9 juta -/-
Penjualan = 100 juta (hasil pengujian arus piutang)

ASUMSI Arus Piutang :


1) Semua yang diuji adalah penjualan kredit, apabila terdapat penjualan tunai maka data yang
diterima dipisahkan terlebih dahulu
2) Hasil pengujian arus piutang = jumlah penjualan secara kredit
3) Umumnya perbedaan hasil pengujian arus piutang diakibatkan = adanya perbedaan nilai
pelunasan piutang (yang berasal dari penerimaan kas dan bank). Hal ini diakibatkan penerimaan
kas/bank yang tidak dapat dijelaskan dianggap pelunasan piutang usaha

Anda mungkin juga menyukai