Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2

Manajemen Keuangan

1. Ahmad sebagai analis keuangan memperkirakan suatu rencana investasi


yang akan memerlukan dana sebesar Rp100 juta. Investasi tersebut
diperkirakan mempunyai usia ekonomis 2 tahun. Taksiran rugi laba setiap
tahunnya adalah sebagai berikut.

Tahun Tahun
ke-1 ke-2

Penghasilan 100.000.0 110.000.0


penjualan 00 00

Biaya-biaya

40.000.00 40.000.00
Penyusutan 0 0

10.000.00 15.000.00
Yang bersifat tunai 0 0

50.000.00 55.000.00
Total biaya 0 0

50.000.00 55.000.00
Laba sebelum pajak 0 0
17.500.00 19.250.00
Pajak (35%) 0 0

32.500.00 35.750.00
Laba setelah pajak 0 0

Pada akhir tahun ke-2 diperkirakan akan diperoleh terminal cash inflow sebesar
Rp10 juta. Berapakah average rate of return dari investasi tersebut?

Jawaban :

ARR = (laba setelah pajak + Terminal cash inflow ) / investasi awal x 100

Dimana laab setelah pajak adalah keuntungan selama periode investasi.


Terminal cash inflow adalah penerimaan kas pada akhir tahun ke-2 (( 10juta).

Investasi awal atau besarnya investasi awal (100 juta)

Laba setelah pajak ( tahun ke-1) = 32.500.000

Laba setelah pajak ( tahun ke-2) = 35.750.000

Terminal cash inflow = 10.000.000

Investasi awal = 100.000.000

ARR = ( 32.500.000 +35.750.000 + 10.000.000 - 100.000.000) / 100.000.000 x


100

= (78.250.000 - 100.000.000) / 100.000.000 x 100

ARR = 21.750.000 / 100.000.000 x 100

= -21.75%

Jadi ARR adalah -21.75%


2. Anda memiliki sebidang tanah yang dibeli tahun lalu seharga Rp500 juta.
Tahun ini, ada yang menawarkan diri untuk membeli tanah Anda dengan harga
Rp540 juta. Apakah Anda akan menerima penawaran tersebut dengan
pertimbangan bahwa discount rate yang relevan adalah 15%?

Jelaskan dengan disertai perhitungan NPV nya !

Jawaban :

NPV = Arus Kas Bersih / (1 + Discount Rate)^Periode Waktu

Substitusikan nilai-nilai :

NPV = Rp40 juta / (1 + 0.15)^1

= Rp40 juta / 1.15

= Rp34.78 juta

Jadi, NPV dari penawaran tersebut adalah sebesar Rp34.78 juta.


Jika NPV positif, itu berarti nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan
melebihi biaya awal investasi. Dalam kasus ini, NPV positif menunjukkan
bahwa penawaran tersebut menghasilkan keuntungan sebesar Rp34.78 juta.
Oleh karena itu, Anda dapat menerima penawaran tersebut dengan
pertimbangan discount rate sebesar 15%.

3. Sebut dan jelaskan sumber-sumber pendanaan jangka pendek

Jawaban :

➢ Sumber-sumber Pendanaan Jangka Pendek

Jenis pendanaan jangka pendek terdiri dari dua jenis pendanaan spontan dan
tidak spontan :
1. Pendanaan Spontan

Pendanaan spontan merupakan jenis pendanaan yang dapat menyesuaikan


sendiri secara spontan pada perubahan yang terjadi di perusahaan. Misalnya,
ada pendanaan yang berasal dari utang akibat kegiatan atau transaksi yang
dilakukan perusahaan. Jika tidak ada kegiatan transaksi, maka pendanaan
spontan tidak muncul. Contohnya adalah utang pajak.

2. Pendanaan Tidak Spontan

Pendanaan tidak spontan merupakan jenis pendanaan yang tidak terpengaruh


oleh aktivitas perusahaan.

Contoh dari pendanaan tidak spontan adalah:

● Leasing
● Kredit Tanpa Agunan (KTA)
● Pinjaman dari kredit

➢ Contoh Pendanaan Jangka Pendek

1. Utang Dagang

Utang dagang muncul karena adanya perusahaan yang membeli stok bahan
baku atau barang kepada supplier dengan sistem kredit. Jika tidak membeli
secara kredit, maka sejak tanggal tersebut perusahaan bakal berutang kepada
supplier. Biasanya, utang dagang harus dilunasi tidak melebihi waktu satu
tahun.

2. Utang Pajak

Utang pajak muncul karena adanya aktivitas atau kegiatan perusahaan yang
memperoleh laba atau pendapatan, kemudian harus dibayar pada periode
tertentu. Utang pajak akan muncul saat perusahaan telah berhasil menjual dan
memperoleh laba. Besar atau kecilnya nominal tersebut, tergantung dari berapa
besar penjualan yang dilakukan.
3. Leasing

Leasing merupakan solusi pendanaan dengan tenggat waktu pendek yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan jika ingin memiliki aset, seperti kendaraan dan
perlengkapan. dengan tenggat waktu yang nantinya, perusahaan akan
memperoleh aset dan bukan uang tunai.

4. Kredit Tanpa Agunan (KTA)

Biasanya, KTA diberikan oleh lembaga keuangan non-bank yang tidak


mewajibkan adanya jaminan dari kredit. Kredit jenis tersebut memiliki batas
maksimal yang tidak terlalu tinggi tetapi tingkat bunganya agak besar.

5. Pinjaman dari Kredit

Pinjaman kredit merupakan pinjaman utang dari bank atau lembaga keuangan
non-bank. Umumnya, terdapat dua jenis pinjaman kredit, yaitu kredit lini dan
kredit transaksi. Kredit transaksi adalah kredit yang dikhususkan untuk tujuan
yang jelas. Sedangkan kredit lini, memungkinkan peminjamnya untuk
berhutang dalam nominal tertentu dan tidak melebihi batas waktu pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai