Pasal 1 angka 25, Pasal 29, Pasal 29A, Pasal 30, dan Pasal 31
Undang-undang KUP
Ketentuan Terkait Pemeriksaan
PP 74/2011 Tata Cara Pelaksanaan Hak Dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
Kebija-
Standar Pemerik- kan
PER-23/PJ/2013 Pemerik Pemerik- SE-15/PJ/2018
saan
saan saan
1 dan/
2
atau
tujuan lain dalam
menguji kepatuhan rangka melaksanakan
pemenuhan kewajiban ketentuan peraturan
perpajakan perundang-undangan
perpajakan
Kewenangan Pemeriksaan
▪ Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan
lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
[Ps. 29 ayat (1) UU KUP]
Tata Cara Pemeriksaan
➢Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
➢Diatur dengan PMK No. 17/PMK.03/2013
stdd PMK No. 184/PMK.03/2015
[Ps. 31 ayat (1) UU KUP]
Pemeriksaan Harus Sesuai Standar Pemeriksaan
➢ Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai
dengan standar Pemeriksaan.
➢ Pemeriksaan untuk tujuan lain, harus dilaksanakan
sesuai dengan standar Pemeriksaan.
[Ps 6(1) dan Ps 72(1) PMK-17/PMK.03/2013 stdd PMK No.184/PMK.03/2015]
Pemeriksaan Pemeriksaan
Rutin Khusus
dilakukan sehubungan
dengan pemenuhan hak keterangan lain berupa Analisisrisiko
dan/atau pelaksanaan data konkret (auditbased (risk based
kewajiban perpajakan Wajib on data) audit)
Pajak
dilakukan terhadap WP
yang berdasarkan dilakukan terhadap WP
keterangan lain berupa berdasarkan hasil analisis
data konkret menunjukkan risiko menunjukkan
adanya indikasi indikasi ketidakpatuhan
ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban
pemenuhan kewajiban perpajakan
perpajakan
Review Proses Pemeriksaan
Tahapan Pemeriksaan
[Menguji Kepatuhan]
Penugasan/ Tahap
Persetujuan/Instruksi Tahap Tahap
Pelaporan Hasil Pemeriksaan SKP/
Pemeriksan/Permintaan Persiapan Pelaksanaan
dan Pembuatan Nota STP
Pemeriksaan WP Lokasi Pemeriksaan Pemeriksaan
Penghitungan
Metode,Teknik,
dan
Prosedur
Pemeriksaan
ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN LAPANGAN
(Pemeriksaan Untuk MengujiKepatuhan)
Persiapan Pelaksanaan
MengumpulkandataWP, Penyampaian
Instruksi/Persetujuan/ Pemerik/
Mempelajari & SPPL dan
PenugasanPemeriksaan, Perte- Pengujiandi
menganalisis,Identifikasi Surat
Permintaan muan tempat WP
Masalah, Pos akan Panggiland/r
Pemeriksaan WPLokasi dengan & Peminja-
Diperiksa, Rencana Pem, Pertemuan
WP man Buku,
Program Pem, Sarana & Sehub PL kep
PengembalianBuku, Catatan,
PrasaranaPemeriksaan WP
Catatan,Dokumen Dokumen
Penolakan pemeriksaan
Tindak Lanjut
Nota SuratKetetapan Setelah
Penyegelan
Penghitungan Pajak, Surat Pengujian di
TagihanPajak Permintaan tempat WP
Pajak dan Pemerik
Penjelasan/Keterangan
buku, catatan,
PengungkapanKetidakbenaran dokumen
Pembahasan Pengisian SPT
Laporan Hasil dengan TimQA
Pemeriksaan(LHP) Pemeriksaan Pembahasan
Pembahasan
Temuan Sementara
Akhir Hasil
BeritaAcara Hasil Pemeriksaan,
Pemeriksaan Pemberitahuan
Pembahasan denganWP Hasil Pemeriksaan
AkhirHasil
Pelaporan (SPHP)&Tanggapan
Pemeriksaan WP
ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN KANTOR
(Pemeriksaan Untuk MengujiKepatuhan)
Persiapan Pelaksanaan
Instruksi/Persetujuan/ MengumpulkandataWP,
Penugasan Mempelajari & Penyampaian
Pemeriksaan, menganalisis,Identifikasi Surat Perte- Peminja-
Permintaan Masalah, Pos akan Panggilan muan manBuku,
Pemeriksaan WP Lokasi Diperiksa, Rencana Pem, dalamrangka dengan Catatan,
Program Pem, Sarana & Pemeriksaan WP Dokumen
PengembalianBuku, PrasaranaPemeriksaan Kantor
Catatan,Dokumen
Penolakan pemeriksaan
Nota SuratKetetapan Pemeriksaan
Penghitungan Pajak, Surat Permintaan buku,catatan,
Pajak TagihanPajak Penjelasan/ dokumen
Keterangan (pengujian)
PengungkapanKetidakbenaran
Pembahasan
PengisianSPT
Laporan Hasil dengan TimQA
Pemeriksaan(LHP) Pemeriksaan Pembahasan
Pembahasan Temuan Sementara
BeritaAcara Akhir Hasil Hasil Pemeriksaan,
Pemeriksaan Pemberitahuan
Pembahasan Hasil Pemeriksaan
AkhirHasil denganWP
Pelaporan (SPHP)&Tanggapan
Pemeriksaan WP
Jangka Waktu Pemeriksaan (Menguji Kepatuhan)
SPHP
Perpanjangan
Penyampaian
TanggapanTertulis
Pemanggilan
Wajib Pajak
(Pemeriksaan Kantor)
Pertemuan dengan Wajib Pajak Sehubungandengan
Pemeriksaan Lapangan
▪ Dilakukan di kantor UP2 atau di kantor DJP selain kantor UP2 dengan
mempertimbangkan lokasi Wajib Pajak, di ruangan khusus yang memiliki
alat perekam suara (audio) dan gambar (visual).
▪ Wajib Pajak yang menghadiri pertemuan dapat didampingi oleh pihak
lain. Pihak lain antara lain pegawai atau konsultan pajak yang memahami
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak.
Kewajiban Pemeriksa Pajak Apabila Wajib Pajak Hadir
dalam Pertemuan
1. memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan
(SP2) kepada Wajib Pajak.
2. memberikan penjelasan mengenai:
a. alasan dan tujuan pemeriksaan;
b. hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan pemeriksaan;
c. hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan
Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil pemeriksaan yang
terbatas pada dasar hukum koreksi yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak
dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, kecuali untuk
pemeriksaan atas keterangan lain berupa data konkret yang dilakukan dengan jenis
Pemeriksaan Kantor;
d. kewajiban dari Wajib Pajak untuk memenuhi permintaan peminjaman buku,
catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan,
dan dokumen lainnya.
dituangkan dalam Berita Acara Pertemuan dengan Wajib Pajak
Kewajiban Pemeriksa Pajak Apabila Wajib PajakHadir
dalam Pertemuan
3. menandatangani dokumen Pakta Integritas yang ditandatangani bersama antara
Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak yang dilakukan pemeriksaan serta diketahui oleh
Kepala UP2.
4. melakukan permintaan keterangan kepada Wajib Pajak yang diperiksa sesuai dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 29 ayat (3) huruf c Undang-Undang KUP.
5. melaksanakan hal-hal lain sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.
Apabila Wajib Pajak hadir namun menolak membantu kelancaran pemeriksaan [tidak
mau memberikan keterangan], Pemeriksa Pajak membuat catatan penolakan tersebut
dalam Berita Acara Pemberian Keterangan
Kewajiban Pemeriksa Pajak Apabila Wajib Pajak Tidak Hadir
dalam Pertemuan
a. membuat Berita Acara Ketidakhadiran yang ditandatangani oleh Tim
Pemeriksa Pajak;
b. melanjutkan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan [dengan melakukan
pengujian] di tempat Wajib Pajak yang didahului dengan melakukan
pertemuan dengan Wajib Pajak dengan kewajiban seperti apabila Wajib
Pajak hadir dalam pertemuan di kantor DJP.
Pemeriksa wajib melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak/ Wakil atau Kuasa
WP untuk menjelaskan:
• alasan dan tujuanPemeriksaan;
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan;
• hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim
Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum
disepakati antara tim Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan terbatas pada dasar hukum koreksii, kecuali untuk pemeriksaan
atas keterangan lain berupa data konkret
• kewajiban dari Wajib Pajak untuk memenuhi permintaan buku, catatan, dan/atau
dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang
Pertemuan dengan akan dipinjam dari WajibPajak
Wajib Pajak Sehubungan
Pemeriksaan Kantor
Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak
Tujuan Pengujian di Tempat Wajib Pajak
▪ Untuk mengetahui proses bisnis Wajib Pajak/gambaran kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak yang sebenarnya
▪ Untuk memperoleh gambaran mengenai sistem pengendalian intern
termasuk di dalamnya sistem akuntansi Wajib Pajak
▪ Untuk meyakinkan kebenaran/keberadaan secara fisik aktiva yang
dilaporkan oleh Wajib Pajak berikut kepemilikannya.
PEMERIKSAAN LAPANGAN:
Dokumen yang diperlukan dan
ditemukan pada saat pelaksanaan
pemeriksaan dipinjam saat itu juga. Bukti Peminjaman dan Pengembalian
Buku, Catatan danDokumen
PEMERIKSAAN KANTOR:
Dokumen yang dibawa saat wajib
pajak datang memenuhi panggilan Dokumen Belum
dipinjamkan
Surat Permintaan Peminjaman
Buku, Catatan, & Dokumen
(Dilampiri daftar dokumen ygwajib Harus dipenuhi WP dlm
jangka waktu 1 bulan
dipinjamkan)
1bulan
2 minggu 3 minggu
WP OP ygmelakukan
kegiatan usaha atau
WP Badan
pekerjaanbebas
Penghasilan Kena Pemeriksa Pajak dapat meminjam
Penghasilan Kena Tindak tambahan buku, catatan, dan/atau
Pajak dapat dihitung Pajak dapat dihitung dokumen serta keterangan lainselain
Lanjut secara jabatan
secara jabatan yang sudahdipinjam
Peminjaman Buku, Catatan, dan
Dokumen Wajib Pajak
Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang
dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh
Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau dikuasai oleh Wajib Pajak, Wajib
Pajak harus membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa buku,
catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara
elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak
dimiliki atau dikuasai oleh Wajib Pajak
Pasal 26A ayat (4) UUKUP
Dalam hal Wajib Pajak, wakil, kuasa Wajib Pajak, pegawai atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani berita acara, Pemeriksa Pajak membuat
catatan penolakan tersebut dalam berita acara
Permintaan Keterangan dan/atau Bukti Kepada Pihak Ketiga
▪ Dalam hal Wajib Pajak terbukti tidak melaporkan peredaran usaha maupun biaya-biaya yang sebenarnya atau
terdapat temuan-temuan yang bersifat material dalam SPT Pemeriksa Pajak dapat menyampaikan hak WP
untuk mengungkapkan ketidakbenaran pengisian SPT sdd Ps. 8 ayat (4) undang-undang KUP
▪ Apabila Wajib Pajak tidak memanfaatkan Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang KUP, Pemeriksa Pajak dapat
mengusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan
▪ Apabila Wajib Pajak tidak memanfaatkan Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang KUP dan tidak dilakukan pengusulan
Pemeriksaan Bukti Permulaan, Pemeriksa Pajak menyelesaikan pemeriksaan dengan membuat LHP sebagai
dasar penerbitan SKP dan/atau STP
Tindak Lanjut Pemeriksaan Setelah Pengujian di Tempat Wajib Pajak
Dilakukan sekali
untuk setiap SP2
dan dapat dilakukan 1 kali
revisi
untuk setiap SPHP
SPHP
Dilampiri daftar
temuan hasil Format dalam ketentuan
Pemeriksaan Tata Cara Pemeriksaan
yang berlaku
Syarat revisi : terdapat data baru atau data yang semula belum
terungkap saat pengujian, sepajang:
1. data tersebut baru ditemukan setelah penyampaian SPHP, misalnya
data hasil konfirmasi dari pihak ketiga
2. undangan pembahasan akhir belum dikirimkan kepada Wajib Pajak;
dan
3. masih dalam jangka waktu Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan
pelaporan.
Penyampaian SPHP dan Tanggapan Tertulis dari WajibPajak
Lembar
Secara Pernyataan
langsung/faksimili Persetujuan
7 HARI KERJA Hasil
SPHP Secara SEJAK Pemeriksaan
langsung /faksimili DITERIMANYA
SPHP Tanggapan
WP tertulis Setuju
Daftar
Temuan Menolak Perpanjangan
MenerimaSPHP Surat
TidakSetuju
Pemberitahuan 3 HARI
Perpanjangan Sebagian/
KERJA Seluruhnya
WP ttd Surat
Pernyataan
Penolakan
MenerimaSPHP Surat
Sanggahan
Tidak
menyampaikan
tanggapan
Menolaklagi
BA Pernyataan BA Tidak
Penolakan disampaikannya
MenerimaSPHP tanggapan
tertulis atasSPHP
Penyampaian SPHP & Tanggapan Tertulis
(Pemeriksaan Kantor atas Data Konkret)
BA TimQuality BA TimQuality BA
Ketidakhadiran Assurance Ketidakhadiran Assurance Ketidakhadiran
WP Dalam WP Dalam WP Dalam
Pembahasan Pembahasan Pembahasan
Akhir Hasil Akhir Hasil Akhir Hasil
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
RisalahTim Ditandatangani
Quality Tim QA, Tim
Assurance Pemeriksa,WP
Undangan
Pembahasan Pembahasan
Kakanwil/ Dir P2
dengan TimQA dengan TimQA
WP menolak
menandatangani
Dihadiri minimal
Ketua, Sekretaris, 1 Membuat catatan
anggota tim QA,dan mengenai penolakantsb
2 pemeriksa pada Risalah Tim QA
Suratpermohonan
(langsung/fax) SYARAT PENGAJUAN: WP tidak hadirdalam
• Risalah Pembahasan telah di ttd oleh pembahasan
Tim Pemeriksa dan WP
• BA Pembahasan Akhir Hasil BA Ketidakhadiran
Pemeriksaan belum di ttd pemeriksa WP+Risalah Tim QA
Max. 3 hari kerja
sejak penandatanganan dan WP
risalah pembahasan WP • terdapat perbedaan pendapat yang
Pembahasan dengan Tim
terbatas pada dasar hukum koreksi
QA dianggap telahdilakukan
antara WP dengan Pemeriksa Pajak
pada saat PAHP. New
Penandatanganan Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Surat Panggilan
untuk menandatangani
BA PembahasanAkhir
Hasil pemeriksaan
WP
WP Surat Pernyataan
menolak
menerima PenolakanMenerima
menerima
SuratPanggilan
WP menolak
menandatangani
BA Penolakan
Menerimasurat
panggilan
WP hadir dan bersedia
tanda tangan
Jk. Waktu untuk hadir adalah
3 hari kerja sejak tanggal WP hadir tapi menolak catatan pada BA PAHPmengenai
tanda tangan penolakan penandatangananBA
Surat Panggilan diterima
penghitungan peredaran
usaha atau penghasilan
bruto dalam rangka kredit pajaksebagai
penghitungan pengurang Pajak
penghasilan secara Penghasilan
jabatan Tim Penelaahan Sejawat
Dengan Surat Tugas
Pembatalan Hasil
Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan tanpa Pemeriksaan Tanpa Pembahasan Akhir
penyampaian SPHP Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
atau surat
ketetapan pajak
dibatalkan
Catatan:
Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP
dilanjutkan dgn penerbitan:
1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum
terlewati.
2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati.
METODE DAN TEKNIK PEMERIKSAAN
(SE-65/PJ/2013)
Metode Pemeriksaan
pernyataan pilihan Metode
Pemeriksaan, Teknik Pemeriksaan dan
Prosedur Pemeriksaan yang akan
SE-04/PJ/2012
dilaksanakan oleh Pemeriksa Pajak
dalam melakukan pemeriksaansesuai
dengan Rencana Pemeriksaan
Pos-pos SPT adalah pos-pos di dalam SPT atau pos turunannya termasuk lampiran
baik SPT Masa maupun SPT Tahunan
Pendekatan dalam Metode Tidak Langsung
• Terdapat 6 (enam) pendekatan, yaitu :
• Transaksi Tunai dan Bank;
• Sumber dan Penggunaan Dana;
• Penghitungan Rasio;
• Satuan dan/atau Volume;
• Penghitungan Biaya Hidup;
• Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth).
Penggunaan Metode Tidak Langsung
(Berdasarkan SE-65/PJ/2013)
• Digunakan dalam hal Metode Langsung tidak dapat diterapkan.
• Pemeriksa Pajak harus memiliki bukti bahwa Metode Langsung tidak
dapat digunakan.
• Dapat digunakan untuk mendukung penggunaan Metode Langsung
atau untuk melakukan identifikasi masalah.
• Pemeriksa Pajak dapat menggunakan satu atau lebih pendekatan
Metode Tidak Langsung dalam melakukan pemeriksaan.
Pendapat:
Untuk pemeriksaan WP Orang Pribadi, dalam rangka menguji penghasilan WP dari sisi penggunaannya,
penggunaan Pendekatan Biaya Hidup dan Pendekatan Pertambahan Kekayaan Bersih dapat dilakukan
walaupun metode langsung dapat diterapkan.
Penetapan Secara Jabatan
• Ps 12(3) UU KUP: Apabila Dirjen Pajak mendapatkan bukti jumlah
pajak yang terutang menurut SPT tidak benar, Dirjen Pajak
menetapkan jumlah pajak yang terutang.
• Penjelasan Ps 13(1) UU KUP: Bagi WP yang tidak menyelenggarakan
pembukuan atau pada saat diperiksa tidak memenuhi permintaan
sehingga Dirjen Pajak tidak dapat menghitung jumlah pajak yang
seharusnya terutang, Dirjen Pajak berwenang menerbitkan SKPKB
dengan penghitungan secara jabatan, yaitu penghitungan pajak
didasarkan pada data yang tidak hanya diperoleh dari Wajib Pajak
saja. Pembuktian atas uraian penghitungan yang dijadikan dasar
penghitungan secara jabatan oleh Dirjen Pajak dibebankan kepada
Wajib Pajak
1. Pendekatan Transaksi Tunai dan Bank
➢ Dalam pencatatan Wajib Pajak semua penghasilan dicatat di sisi debit dan
pengeluaran dicatat di sisi kredit, termasuk penghasilan-penghasilan yang bukan
merupakan objek pajak dan pengeluaran-pengeluaran yang tidak boleh
dikurangkan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
[Catatan: kalau datanya Rekening Koran Bank, maka penerimaan/penghasilan di
sisi kredit dan pengeluaran di sisi debit]
➢ Apabila jumlah sisi kredit melebihi jumlah sisi debit, selisihnya merupakan
penghasilan bruto Wajib Pajak yang perlu dipastikan apakah telah dilaporkan
atau tidak. Namun apabila jumlah sisi debit melebihi jumlah sisi kredit,
diperlukan keyakinan yang lebih mendalam karena ada kemungkinan Wajib
Pajak tidak melaporkan seluruh pengeluarannya.
➢ Untuk dapat menghitung Penghasilan Kena Pajak harus diperhitungkan
penghasilan yang bukan merupakan objek pajak dan pengeluaran yang tidak
boleh dikurangkan. Pengujian atas objek pajak lainnya dapat didasarkan pada
catatan yang ada dari kas/bank tersebut.
Formula Pendekatan Transaksi Tunai dan Bank
(Sesuai SE-65/PJ/2013)
Untuk menghitung penghasilan neto yang dikenakan pajak dengan tarif umum,
penghasilan bruto tersebut dikurangi dengan pengeluaran/biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dan pengeluaran lain yang
diperkenankan berdasarkan Undang-undang PPh dan peraturan pelaksanaannya.
2. Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana
Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana sebaiknya digunakan dalam
kondisi apabila terdapat data:
a. sumber pendanaan kegiatan usaha Wajib Pajak baik internal
maupun eksternal.
b. penggunaan dana Wajib Pajak baik untuk kegiatan operasional
maupun penambahan harta
2. Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana ...lanjutan
➢ Apabila semua penghasilan dan pengeluaran dilaporkan dengan
benar, minimal jumlah sumber dana akan sama besarnya dengan
jumlah penggunaan dana.
➢ Setiap penggunaan dana selalu didukung oleh adanya sumber dana.
➢ Dengan demikian bila penggunaan dana lebih besar daripada
sumber dana berarti ada sejumlah sumber dana yang tidak
dilaporkan oleh Wajib Pajak. Sumber dana perlu diyakini apakah
sumber dana itu berasal dari penghasilan atau bukan.
3. Pendekatan Penghitungan Rasio
Pendekatan Rasio sebaiknya digunakan dalam kondisi:
a. terdapat data yang dapat digunakan sebagai pembanding dan/atau
penghitungan rasio baik dari Direktorat Jenderal Pajak, Wajib Pajak,
maupun dari pihak lain.
b. kegiatan usaha Wajib Pajak dapat dibandingkan dengan rasio yang
diperoleh.
3. Pendekatan Penghitungan Rasio
3. Pendekatan Penghitungan Rasio ... lanjutan
➢ Pendekatan ini merupakan cara untuk menguji dan menghitung
kembali peredaran usaha, harga pokok penjualan, laba bruto, laba
bersih, ataupun penghasilan bruto secara keseluruhan,
➢ dengan cara mengalikan basis data dengan persentase atau rasio-
rasio pembanding.
Pendekatan Penghitungan Rasio...cont’
A Formula Dasar Penjuala Harga Biaya Piutan Moda Rasioyang
No n Pokok Usaha Persediaan g Aktiva l digunakan
1 Pos yang dihitung
Pos yang dihitung dapat berupa peredaran usaha, HPP, laba kotor, atau 1. Tidak Ada Ada Penjualan = HPP
x (1+GPM)
laba neto
2. Tidak Ada Tidak Penjualan = HPP
Basis data pada Setahun x (1+ GPM)
2 Proyeksi data setahun periode x 3. Tidak Tidak Ada Ada HPP =Rata-rata
PeriodeYang persediaan x ITO
yang diidentifikasi Teridentifikasi Penjualan = HPP
B Formula Rasio x (1+GPM)
1 Rasio Margin Laba
Kotor 4. Tidak Tidak Tidak Ada HPP =Rata-rata
(Gross Profit persediaan x ITO
Penjualan = HPP
Margin/GPM)
x (1+GPM)
2 Rasio Margin Laba
Bersih 5. Tidak Tidak Ada Ada Penjualan
(Net ProfitMargin/NPM) = Rata-rata
3 Perputaran Persediaan piutang x ART
Rata-Rata 6. Tidak Tidak Tidak Ada Penjualan
(Inventory = Rata-rata
Turnover/ITO) piutang x ART
4 Perputaran Piutang 7. Tidak Tidak Tidak Ada Laba Bersih=
Total Aktivax
Rata-Rata
RoA
(Account Receivable 8. Tidak Tidak Tidak Ada Laba Bersih=
Turnover/ART) Modal xRoE
5 Rasio Pengembalian
atas Aktiva
(Return on Asset/RoA)
6 Rasio Pengembalian
atas Modal
(Return on Equity/RoE)
4. Pendekatan Satuan/Volume
➢ Pendekatan Satuan dan/atau Volume adalah cara untuk menentukan
atau menghitung kembali jumlah penghasilan bruto Wajib Pajak atau
Pos SPT lainnya dengan menerapkan harga atau jumlah laba
terhadap jumlah satuan dan/atau volume usaha yang direalisasi oleh
Wajib Pajak.
➢ Satuan adalah segala sesuatu atau variabel dalam kuantum yang
memberikan petunjuk besarnya volume usaha. Pengertian satuan
atau unit tidak hanya mengacu pada jumlah barang yang diproduksi
atau terjual saja tetapi segala variabel (dalam kuantum) yang
memberi petunjuk besarnya volume usaha.
4. Pendekatan Satuan/Volume ... lanjutan
Contoh satuan:
a. Perdagangan = kuantitas barang dagangan terjual.
b. Pabrikasi = kuantitas barang jadi yang diproduksi, kuantitas
pemakaian bahan baku, bahan pembantu, upah satuan, rendemen.
c. Jasa = variabel yang mengidentifikasikan penghasilan
tergantung karakteristik usaha WP,misalnya:
1) jasa dokter yaitu jumlah kunjungan pasien;
2) jasa pengacara yaitu jumlah jam konsultasi;
3) hotel yaitu hari penggunaan kamar, penggunaan sabun, atau
barang pembantu lainnya.
Formula Pendekatan Satuan dan/atauVolume
Bukti yang cukup adalah bukti yang memadai untuk mendukung temuan hasil
pemeriksaan. Kecukupan terkait dengan pertimbangan profesional (professional
judgement) Pemeriksa Pajak.
Jenis Bukti Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik (physical examination)
2. Konfirmasi (confirmation)
3. Dokumentasi (documentation)
4. Prosedur analitis (analytical procedures)
5. Wawancara dengan klien (inquiries of the client)
6. Penghitungan kembali (recalculation)
7. Pelaksanaan ulang (Reperformance)
8. Observasi (observation)