Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


DIREKTORAT PEMERIKSAAN DAN PENAGIHAN
PENGERTIAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:


 menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
 yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
 berdasarkan suatu standar pemeriksaan
 untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

(Pasal 1 angka 25 , Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009)
KEWENANGAN PEMERIKSAAN

Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan


pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan lain
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

(Pasal 29 ayat (1) Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009)
TATA CARA PEMERIKSAAN

 Tata Cara Pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan


Peraturan Menteri Keuangan
(Pasal 31 ayat (1) Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009)

 Diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


17/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Pemeriksaan stdtd
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015
STANDAR PEMERIKSAAN

 Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan


kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai dengan
standar Pemeriksaan
(Pasal 6 ayat (1) PMK-17/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Pemeriksaan stdtd PMK-
184/PMK.03/2015)

 Pemeriksaan untuk tujuan lain, harus dilaksanakan sesuai


dengan standar Pemeriksaan
(Pasal 72 ayat (1) PMK-17/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Pemeriksaan stdtd PMK-
184/PMK.03/2015)

Standar Pemeriksaan diatur dengan PER-23/PJ/2013


Jenis
Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Lapangan Kantor

dilakukan di tempat tinggal


atau tempat kedudukan WP,
tempat kegiatan usaha atau
dilakukan di kantor DJP
pekerjaan bebas WP, dan/atau
tempat lain yang ditentukan
oleh Dirjen Pajak
Ruang
Lingkup

PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN SATU
ATAU BEBERAPA SELURUH
JENIS PAJAK JENIS PAJAK
(ALL TAXES)

Satu atau
beberapa All Taxes
jenis pajak

• Satu atau Beberapa


Masa Pajak
• Bagian Tahun
• Bagian Tahun Pajak Pajak
• Tahun Pajak • Tahun Pajak

baik tahun-tahun lalu maupun


tahun berjalan
Menguji Kepatuhan
Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan

Kriteria Pemeriksaan dan/atau


Tujuan Lain Dalam
Rangka Melaksanakan
Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
Perpajakan
(SE-06/PJ/2016)

Kriteria
Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Rutin Khusus

dilakukan sehubungan
dengan pemenuhan hak keterangan lain Analisis risiko
dan/atau pelaksanaan berupa data (risk based
kewajiban perpajakan atau konkret audit)
diwajibkan oleh KUP
dilakukan terhadap WP
dilakukan terhadap WP
yang berdasarkan
berdasarkan hasil
keterangan lain berupa
analisis risiko
data konkret
menunjukkan indikasi
menunjukkan adanya
ketidakpatuhan
indikasi ketidakpatuhan
pemenuhan kewajiban
pemenuhan kewajiban
perpajakan
perpajakan
(SE-11/PJ/2017)

Pemeriksaan
Khusus

Keterangan lain Keterangan lain Analisis risiko


berupa data berupa data
harta bersih konkret (risk based audit)

dilakukan terhadap WP dilakukan terhadap WP


dilakukan terhadap WP
yang berdasarkan yang berdasarkan
berdasarkan hasil
keterangan lain berupa keterangan lain berupa
analisis risiko
harta bersih data konkret
menunjukkan indikasi
menunjukkan adanya menunjukkan adanya
ketidakpatuhan
indikasi ketidakpatuhan indikasi ketidakpatuhan
pemenuhan kewajiban
pemenuhan kewajiban pemenuhan kewajiban
perpajakan
perpajakan perpajakan
Dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan UU perpajakan

Dapat meliputi penentuan, pencocokan


atau pengumpulan materi yang
berkaitan dengan tujuan Pemeriksaan

Ruang Lingkup
Terdiri dari :

Fungsional Pemeriksa Petugas Pemeriksa tenaga ahli yang


Pajak Pajak (PPP) ditunjuk oleh Dirjen
Pajak

Diberikan Kartu Tanda Pengenal


pemeriksa pajak

Tim Pemeriksa Pajak :

Fungsional Pemeriksa Petugas Pemeriksa Gabungan FPP dan


Pajak Pajak (PPP) PPP
Terdiri dari :

PNS DJP selain pejabat FPP, yang ditunjuk Ka.KPP, Ka.Kanwil DJP
(Sesuai SE-06/PJ/2016)

Kasi dan Pelaksana Seksi Pemeriksaan harus ditunjuk sebagai PPP

PPP selain Kasi dan Pelaksana Pemeriksaan ditunjuk sesuai dengan


pertimbangan Kepala KPP

Petugas Pemeriksa Pajak yang ditunjuk harus diberikan pelatihan teknis


sehingga memiliki keterampilan sebagai PPP

Seluruh dokumentasi kegiatan Pemeriksaan yang dilakukan oleh Petugas


Pemeriksa Pajak dilakukan di Seksi Pemeriksaan.

* Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-27/PJ/2015


tentang Pemeriksaan oleh Petugas Pemeriksa Pajak dinyatakan
tidak berlaku
SDM PEMERIKSA PAJAK KPP PRATAMA
(SE-11/PJ/2017)
Pemeriksaan Rutin
LB All Taxes
FPP
Pemeriksaan
Khusus All Taxes

Gabungan
FPP & PPP Pemeriksaan
seksi Rutin LB PPN
Pemeriksaan

Kasi Pemeriksaan
Pemeriksaan dan tujuan lain,
Pelaksana Wajib
diangkat Pemsus Data Konkrit,
Kasi Waskon II, oleh Pemsus
PPP III, IV dan AR Kepala
KPP sbg
single/beberapa Jenis
Pajak.

Kasi PPP
Pemeriksaan tujuan
Ekstensifikasi dan lain, Pemsus Data
Konkrit, Pemsus
Pelaksana single/beberapa Jenis
Pajak.
Prosedur pemeriksaan kantor
(pemeriksaan untuk menguji kepatuhan)

Peminjaman
Dokumen
Surat Panggilan
Wajib Pertemuan
SP2 Pemeriksaan
Kantor Pajak dengan WP SPHP PAHP LHP

Permintaan
Keterangan
Pemeriksaan atas Data
Konkret
(SE-06/PJ/2016)

18
Data
Konkret

a. Hasil klarifikasi/konfirmasi Faktur Pajak;

b. Bukti pemotongan Pajak Penghasilan;

c. Data perpajakan atas WP yang tidak menyampaikan


SPT Tahunan (Jk. Waktu Pasal 3 ayat (3) KUP atau
sesuai Surat Teguran)

d. Bukti transaksi atau data yang dapat langsung


digunakan untuk menghitung kewajiban perpajakan
WP
Ruang Lingkup

• Pemeriksaan Satu Jenis Pajak

Pemeriksa
• Petugas Pemeriksa Pajak
• Pemeriksaan Kantor, tidak perlu audit plan dan hanya mengklarifikasi
data dan tidak perlu dilakukan peminjaman dokumen

Jangka Waktu Pemeriksaan

• Jangka waktu pengujian 1 bulan dan tidak dapat diperpanjang


• Jangka waktu pembahasan 10 hari, tidak ada pembahasan dengan
tim QA

Jangka Waktu Pemeriksaan


• Jika ditemukan data lain di luar data konkret yang sudah diterbitkan skp
untuk masa pajak dan jenis pajak yang sama, diusulkan Pemeriksaan Ulang
21
Jangka Waktu Pemeriksaan Pasal 15, 17

SP2 WP
Surat datang
Panggilan

penyampaian
SPHP

Undangan
PAHP

LHP
22 Pembahasan Akhir
Pasal 15

Undangan Pembahasan
SPHP Akhir

Tanggapan Tertulis

Perpanjangan
Penyampaian
Tanggapan Tertulis

Pembahasan Akhir
10 hari
Risalah kerja
Pembahasan

Permohonan
Pembahasan
dgn Tim QA
Pembahasan
Tim QA

Panggilan
Penandatanganan BA
Penandatanganan BA

LHP
23
Penyelesaian Pemeriksaan
Pasal 22
Wajib Pajak memenuhi panggilan
Wajib Pajak tidak memenuhi
panggilan dalam 1 bulan

SPHP
PAHP

LHP
Pemeriksaan Tujuan
Lain

24
1) Penerbitan NPWP dan/atau Pengukuhan PKP secara jabatan
2) Penghapusan NPWP, baik permohonan maupun secara jabatan
3) Pencabutan pengukuhan PKP, baik permohonan maupun secara
jabatan
4) WP mengajukan keberatan
5) Pengumpulan bahan guna penyusunan NPPN
6) Pencocokan data/alat keterangan
7) Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil
8) Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN
9) Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
10) Penentuan Saat Produksi Dimulai
11) Perpanjangan jangka waktu kompensasi kerugian sehubungan
dengan pemberian fasilitas perpajakan
12) Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra P3B
Kriteria 13) Pemeriksaan dalam rangka Mutual Agreement Procedure (MAP)
14) Pemeriksaan dalam rangka Advanced Pricing Agreement (APA),

Anda mungkin juga menyukai