Anda di halaman 1dari 5

Review Vidio

Mata Kuliah : Konseling Keluarga dan Perkawinan

Dosen: Malida Fatimah, S.Psi., M.Cons

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

18081763 – ANISSA NURAINI

18081764 - NANDA WAHYUNING JATI

18081839 – YULIANINGSIH

18081937 – NAVA JULLYANTIKA

190820760 – FAOZIAH NUGRAHAININGSIH

Kelas: 33F

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA


Review video

Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama. Sebagai
satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasannya selalu ada hubungan darah, ikatan
perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang
kepala keluarga. Anak merupakan salah satu unit anggota dari keluarga ,yang sebagian
kepribadiannya juga dipengaruhi oleh lingkungan termasuk lingkungan keluarga.

Pokok permasalahan berawal dari Pak Bowo mengalami kasus tentang anaknya yang bernama
Tiara. Disekolah Tiara mengalami penurunan prestasi dan kelakuannya juga semakin tidak sopan
terhadap orang tuannya. Terutama terhadap ibunya, hal ini terjadi semenjak Oma ( neneknya )
yang dari Jakarta pindah dan tinggal bersama keluarga mereka.

Menurut Oma nya , menantunya ( istri Pak Bowo) sangat tidak modern caranya dalam
mengatur kehidupan berumah tangga. Oma beranggapan bahwa menantunya masih kental dalam
mengikuti adat dalam suku nya . Hal inilah yang dianggap kuno oleh mertua sehingga terjadi
percecokan dianatara menantu dan mertuanya tersebut.

Dalam hal ini Pak Bowo selaku kepala keluarga tidak tegas dan dia merupakan anak tunggal
dalam keluargannya, sehingga sangat sulit baginya untuk menempatkan posisinya sebagai
seorang suami , ayah , dan anak. Sehingga ketika ibunya terlalu ikut campur dalam urusan rumah
tangganya , Ia pun sulit mengungkapkan kebenarannya dan menyalahkan istrinya.

Sejak permasalahn itu muncul , Tiara sebagai seorang anak merasa tidak betah berada dirumah.
Tiara sering kluyuran diluar rumah bersama teman-temannya. Tiara juga menjadi sosok anak
yang pembangkang jika ditanya oleh orang tuanya. Dan parahnya lagi adalah tiara berani
membolos sekolah. Hal inilah yang membuat prestasi Tiara menurun dan menyebabkan tiara
terancam tinggal kelas.

Konselor memanggil tiara beserta kedua orang tua dan neneknya. Disana tiara diminta untuk
menceritakan penyebab kenapa dia menjadi pribadi yang seperti itu. Setelah bercertita
permasalannya tersebut, Konselor memberitahu bahwa factor internallah yang merusak masa
tumbuh dalam jiwanya dimana factor internal itu berasal dari kedua orang tuanya. Orang tua
yang cuek dan sibuk dengan urusannya sendiri serta oma yang terlalu ikut campur dalam
keluarganya membuat tiara tidak betah dirumah dan lebih memilih mencari kesenangan diluar
rumah.

Konselor juga meminta tiara menyampaikan keinginan tiara untuk keluarganya, setelah
mendengar ungkapan dari tiara. Orang tuanya meminta maaf dan merespon positif keinginan dari
tiara. Tiara berkomitmen jika keluaraganya kembali hangat seperti dulu dia akan menjadi anak
yang bisa membanggakan bagi keluarganya dan betah berada dirumah.

Teknik Yang Digunakan :

Berdasarkan Vidio yang telah kita amati dan cermati dapat disimpulkan bahwa video tersebut
menggunakan teknik konseling berupa :

1. Enactment
Enactment adalah cara yang digunakan konselor agar anggota keluarga atau pasangan
mampu berkomunikasi secara efektif.
Dalam cuplikan video tersebut konselor cenderung dan kebanyakan menggunakan teknik
konseling ini, karena dijelaskan dalam video seringkali, dalam sesi konseling, klien
bercerita/mengeluhkan masalahnya kepada konselor daripada menyatakan langsung
kepada anggota keluarganya. Sehingga, konselor perlu meminta klien untuk berbicara
langsung kepada anggota keluarga yang dituju.

Tujuan enactment
• Menciptkan komunkasi efektif diantara anggota keluarga
• Melihat lebih dalam tentang banyak hal yang terjadi pada struktur keluarga

Langkah-langkah
1. Amati pola komunikasi yang ada pada keluarga, apa masalahnya
2. Spesifikasikan topik/permasalahan
3. Minta klien merubah posisi untuk saling berhadapan
( Contoh : Dalam cuplikan video tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam keluarga ,
yang tampak komunikasi tidak baik adalah antara ibu mertua/nenek dengan ibu kandung
Tira. Namun di sini koteks nya saling menyalahkan, sehingga posisi duduk saling
mengelilingi dan saling berhadapan )
4. Minta klien untuk berbicara secara langsung apa yang dikeluhkan
5. Konselor tidak menginterupsi sampai klien merasa tersakiti, menyerah, diam, atau
merubah topik pembicaraan
6. Beri apresiasi mampu berbicara secara langsung
7. Buat kesimpulan, apa yang menjadi faktor penguat maupun penghalang
8. Beri pendapat dalam menghadapi faktor-faktor penghalang

2. Reframing
Reframing = relabeling
Dalam cuplikan video tersebut konselor juga sedikit menggunakan teknik konseling
berupa reframing, yaitu merubah atau memodifikasi cara pandang atau pemikiran
anggota keluarga terhadap masalah.

Tujuan
• Menyarankan anggota keluarga dalam melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda
• Merubah fokus utama dari “si kambing hitam”

Prosedur
1. Konselor merubah cara berpikir anggota keluarga dari kenyataan. Contoh: anak yang sulit
dikontrol = anak yang mandiri
2. Menggunakan reframing dengan memberi kualitas gejala yang umum. Contoh: sulit
menaati aturan = sulit berkembang
3. Memberi label baru pada masalah perilaku, dengan menggunakan makna yang positif.
Contoh: marah = mencari perhatian
4. Memberi label ulang kekurangan menjadi kekuatan. Contoh: anak yang nakal = bertujuan
agar orang tuanya dan keluarganya tidak terus berdebat.
5. Memaknai ulang dari sebuah situasi masalah. Contoh: anak/ Tira meninggalkan rumah
setelah melihat nenek dan ibunya berdebat = pergi berguna untuk menghindari
berdebatan.
6. Memberi PR untuk mendorong kepercayaan baru. Contoh: anak membuat orang tua lelah
= tuliskan setiap perilakunya

Anda mungkin juga menyukai