Anda di halaman 1dari 4

Nama : Helmi Rizal Taupik

NIM : 18862321013
Semester : V PGMI
Mata kuliah : Bimbingan Konseling
Dosen pengampu : Ernawati, M.Pd

UTS BIMBINGAN KONSELING


Contoh kasus :
Jamilah adalah anak kedua dari 3 bersaudara.Saat ini dia kelas 6 SD di salah satu Sd
Negeri di Kotanya.Setiap hari dia selalu membantu orangtuanya memasak,mencucui pakaian
dan mencuci piring.Dia juga kadang-kadang bermain dengan teman-temannya.Saat pulang
sekolah dia selalu belajar mengulng kembali materi yang disampaikan oleh gurunya sehingga
prestasi di sekolahannyapun bagus dan selalu masuk 10 besar.
Kakak pertama Jamilah adalah Kak Tina, saat ini dia berusia 20 tahun dan adiknya laki-
lakinya berumur 9 tahun kelas 4SD.Setelah kedua orangtuanya memutuskan untuk menjadi
TKI di Arab, kini Jamilah tinggal dengan adik dan kakaknya.
Jamilah sebenarnya tidak suka jika kakaknya setiap hari membawa pacarnya untuk
menginap dirumahnya.Dan pada suatu malam sekitar pukul 11 malam,Kakaknya pulang
dengan pacarnya,Kakaknya tampak lemas dan tidak sadar seperti mabuk.Malam itu ketika
semua sudah tertidur tiba-tiba pacar kakaknya Jamilah menghampiri Jamilah mencoba merayu
dan memegang rambutnya.Dengan kaget Jamilah berteriak namun dengan cepat Jamilah
dipukul dan tidak sadrkan diri.
Keesokan harinya saat Jamilah bangun,ia melihat gumpalan darah dicelananya.Ia pun
kaget karena dia juga tidak sedang mengalami menstruasi.Sejak kejadian malam itu ia mulai
berubah,Jamilah tampak murung dan sedih.Ia juga jarang bergaul dengan teman-temannya
lagi.Disekolah prestasinya menurun.Saat ditanya oleh gurunya kenapa beberapa hari tidak
masuk? Ia hanya menjawab sedang sakit dan tidak mau menceritakan tentang masalah yang
sedang dialaminya
Dua bulan berlalu Jamilahpun akan menceritakan kejadian yang dialaminya kepada
kakaknya karena sudah satu bulan lebih ia tidak mengalami menstruasi.Ternyata saat kakaknya
mengajaknya untuk periksa ke dokter,ternyata Jamilah hamil.Kehidupan Jamilahpun
berubah.Ia dikeluarkan dari Sekolah.Setelah orang tuanya mengetahui bahwa Jamilah hamil
tanpa seorang suami karena laki-laki yang menghamili Jamilah telah melarikan diri setelah
kakaknya juga dihamili oleh dia.Kini keluarga Jamilah menjadi berantakan.Ayah dan ibunya
tidak perah pulang lagi ke Indonesia karena malu mempunyai 2 anak yang sedang hamil tanpa
suami.Adik Jamilah pun menjadi liar dan ikut bergabung dengan geng-geng nakal.Sehingga ia
juga dikeluarkan dari sekolah.

A. IDENTIFIKASI MASALAH
− Gejala yang Nampak
a. anak menjadi minder
b. anak menjadi murung
c. berdiam diri tidak mau menceritakan apaa yang terjadi
d. keadaan fisiknya mulai berubah
e. prestasi belajarnya menurun
B. DIAGNOSIS
Jenis masalah Bentuk masalah
Keluuarga
a. kurangnya perhatian dari orangtua
b. orangtua malah meninggalkannya ketika ia sedang membutuhkan bantuan
c. kurang akrab dengan kakaknya
Lingkungan
a. dikeluarkan dari sekolah
b. menjadi minder dan pendiam
C. PROGNOSIS
Dalam permasalahan ini bentuk bantuannya dengan menggunakan strategi
interaktif.Dilaksanakan dalam bentuk interaksi langsung antar siswa dengan anak
yang menghadapi masalah,baik dengan pendekatan individual maupun
kelompok.Bentuk bantuan ini misalnya nasihat,konseling,konsultasi atau pengajaran
individual.Tapi tidak dengan strategi interaktif saja tetapi juga membutuhkan bantuan
yang disebut referral atau alih tangan.Pada kasus ini yaitu anak yang mengalami
gangguan moral dan mental maka penanganannya diserahkan ke dokter dan
psikolog.Langkah-langkahnya dapat ditempuh sebagai berikut:
1. Jenis masalah : masalah keluarga
Bentuk masalah: kurangnya perhatian keluarga
2. Intensitas masalah yang lebih besar adalah Jamilah dan kakaknya hamil dan
ditinggal oleh orangtuanya.
3. Urutan prioritas sesuai dengan intensitas masalah.
a. Setelah ditinggal orangtuanya anak kurang perhatian
b. Setelah kejadian pemerkosaan itu anak menjadi minder
c. Perubahan fisik anak yang drastis
d. Dikucilkan keluarganya dan lingkungannya
e. Hidupnya menjadi berantakan

4. Alternatif yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan masalah tersebut.


a. Dengan pendekatan agar anak itu mau berbicara tentang masalah yang
sedang dihadapinya
b. Mengajak anak untuk konsultasi di bimbingan konseling yang ada
disekolahnya
5. a. Dengan melakukan pendekatan karena dengan cara ini anak akan lebih
lebih diperhatikan dan mau memberitahukan tentang apa yang sedang
dialaminya.
b. Dengan mengajak anak konsultasi membuat anak semakin terbuka dan
membantu untuk memecahkan masalahnya.
6. Rencana pemberian bantuan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
b. Kapan dilaksanakannya?
Saat jam pulang sekolah guru dapat memberikan pendekatan terhadap anak
sehingga anak akan lebih terbuka
c. Dimana tempatnya?
Diruang BK yang khusus untuk konsultasi
d. Siapa yang melaksanakan?
Anak yang mempunyai masalah dan guru Bk maupun wali kelas
e. Bagaimana pengelolaannya?
Guru melakukan pendekatan terhadap anak,lalu mencoba memecahkan
masalahnya dengan berbagai strategi yang dilakukan dan beberapa
pendekatan interaksi setelah itu dilakukan konferensi kasus.

D. PEMBERIAN BANTUAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola pemberian bantuan antara lain:
a. Perencanaan program
Program apa saja yang harus dilakukan oleh guru BK dalam menangani kasus
tersebut.
Seperti program temu wali murid untuk mendekatkan siswa dengan orangtua serta
teman-temannya.
b. Pengorganisasian
Sistem organisasinya harus jelas agar pelaksanaan pemberian bantuan dapat
mencapai hasil yang maksimal.
c. Pengaturan dan pembagian tugas diantara personal yang terkait
Pembagian tugas harus jelas diantara para personal yang akan menghadapi
berbagai macam masalah.
d. Pendekatan dan teknik yang digunakan
Dengan menggunakan pendekatan dan teknik emosional gejala jiwa yang
ada di dalam diri seseorang. Emosi berhubungan dengan masalahnperasaan.
Seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu,baik perasaan
jasmaniah maupun perasaan rohaniah.Perasaan rohaniah di dalamnya ada perasaan
intelektual,perasaan estetis,perasaan etis,perasaan social,dan perasaan harga diri.
e. Koordinasi
Dengan melakukan pembagian dan koordinasi yang jelas diantara personil yang
terkait.
f. Pemantauan dan evaluasi
Melakukan evaluasi setelah permasalahan itu diselesaikan apakah masih
berdampak pada anak ataupun tidak.

E. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


Langkah evaluasi dan tindak lanjut dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan
tindakan dan hasil pelaksanaan bantuan yang diberikan pada kasus tersebut sehingga
setelah permasalahan itu selesai dapat diketahui sejauh mana upaya dan pemberian
bantuan itu dapat mencapai hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai