Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN STUDI KASUS

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :


STUDI KASUS
Dosen Pengampu :
Karisma Khoirul Hidayah, M.pd

Disusun oleh :

1. Fatwa Rifqi Noer Wibisono (126306202043)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


BIMBINGAN KONSELING ISLAM
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberi kelancaran penyusun dalam
menyelesaikan laporan tentang “Studi Kasus”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW sebagai pimpinan umat menuju jalan yang lurus berupa
ajaran Islam yang penuh anugrah beserta rahmat bagi alam semesta.
Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, mungkin penulisan
makalah ini tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapakan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk menempuh mata kuliah
Pengembangan Profesi Konselor.
2. Ibu Karisma Khoirul Hidayah, M.pd. selaku dosen mata kuliah Studi Kasus yang
selalu memberikan ilmu lebih kepada kami semua
3. Teman kelas yang sudah membantu kami, serta anggota kelompok yang telah
membantu proses pembuatan makalah ini.
Dengan demikian, tentu terdapat kekurangan penulis dalam laporan ini baik dari
segi materi maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya
kritik dan saran yang dapat dijadikan pembelajaran di masa mendatang serta laporan
ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Tulungagung, 29 Mei 2023

(Fatwa Rifqi Noer Wibisono)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 1

C. Manfaat 2

D. Sasaran Studi Kasus 2

BAB II PELAKSANAAN 3
A. Studi Kasus 3
1. Identifiksi Masalah 3
2. Diagnosis 3
3. Prognosis 4
4. Treatment 5
5. Evaluasi, Tindak Lanjut (follow up) 6
6. Kendala, Hambatan, dan Solusi 6

BAB III PENUTUP 7


A. Kesimpulan 7
B. Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam lembaga pendidikan formal tentu mengacu pada adanya tujuan dari pendidikan
nasional yaitu untuk mengembangkan peserta didikanya secara optimal dan mengubah
perilaku peserta didik dari hal-hal yang negatif menjadi positif. Permasalahan di dalam
suatu lembaga pendidikan yang terjadi pda peserta didik mungkin juga terbilang cukup
banyak. Oleh karena itu dari segi permasalahan yang terjadi di sekolah ini perlu antisipasi
untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di kalangan siswa karena jika tidak
diantisipasi maka dalam dunia pendidikan itu hanya bisa dikategorikan oleh masyarakat
sebagai lembaga pendidikan yang tidak mengfungsikan tanggung jawabnya sebagai
pendidik dan juga tidak profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tugas utama seorang guru adalah mengajar dam mendidik siswa. Guru menyadari bahwa
dalam tugas pembelajaran ternyata masalah-masalah belajar dialami siswa. Bahkan guru
harus memahami bahwa kondisi lingkungan siswa juga dapat menjadi sumber timbulnya
masalah-masalah belajar.
Bermacam-macam keadaan siswa tersebut menggambarkan bahwa pengetahuan
tentang masalah-masalah dalam belajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru.
Masalah-masalah dalam belajar juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Pada hal ini
mendorong peneliti untuk mencoba menerapkan pendekatan terhadap kasus mengenai
mengatasi malas belajar pada anak SD, serta memberikan reinforercement sebagai
pendorong agar anak mau berubah. Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswa calon
pendidik harus melaksanakan sebuah penelitian mengenai permasalahan pada anak usia
sekolah dasar agar dapat memahami karakteristikserta menanggulangi permasalahan-
permasalahan yang mungkin muncul .
B. Tujuan
Adapun tujuan dari studi kasus yang dilaksanakan adalah :
1. Sebagai dasar untuk menentukan, mengatasi, dan mentreatment suatu masalah
2. Sebagai dasar untuk mempelajari seseorang dalam rangka untuk membantu agar
mampu berkembang secara optimal
3. Mengungkapkan suatu penyebab atau latar belakang dari masaah seseorang agar dapat
membantu seseorang tersebut terlepas dari suatu permasalahannya
4. Sebagai dasar dalam studi terhadap individu yang tidak bermasalah dan hanya

1
untuk tujuan atau maksud mengembangkan individu secara tepat.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan
pengetahuan.
b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-
pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut terhadap objek
sejenis yang belum tercakup dalam penelitian ini.
c. Menambah wawasan bagi para praktisi ilmu sosial, psikologi dan
pendidikan, bahwa perilaku bullying tidak semata-mata timbul dari keinginan
pribadi pelaku.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan masukan bagi para
guru kelas maupun guru konseling berkaitan dengan hal-hal yang mempengaruhi
perilaku bullying sehingga dapat melakukan intervensi secara tepat dalam upaya
mencegah dan memberikan treatment pada anak yang memiliki perilaku bullying.
b. Sebagai bahan masukan bagi pelajar dan siswa, bahwa bullying adalah tindakan
merugikan yang harus dijauhi dan pintar-pintarlah dalam memilih teman.
c. Dapat menjadi masukan bagi orangtua hendaknya lebih memperhatikan
bagaimana dan dengan siapa anaknya bergaul agar anak terhindar dari perilaku-
perilaku yang tidak diinginkan seperti misalnya perilaku bullying.
D. Sasaran Studi Kasus
Kegiatan ini dilaksanakan dalam usaha menguasai pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam memberikan layanan konseling secara individual serta pembuatan
laporan studi kasus. Pada studi kasus ini diperlukan berbagai macam data, baik data
pribadi maupun data tentang lingkungan (lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat)
sebagai faktor yang turut mempengaruhi keberadaan konseli. Sasaran studi kasus pada
penelitian ini berfokuskan kepada peserta didik yang sedang menempuh jenjang
pendidikan sekolah menengah.

2
BAB II
PELAKSANAAN

A. Studi Kasus
1. Identifikasi Masalah
a. Identifikasi Individu
Nama : RAM
Tempat/Tanggal Lahir : Tulungagung, 15 juni 2005
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Anak ke- : 1 (satu)
Status Dalam Keluarga : Anak Kandung
Agama : Islam
Alamat : Sumbergempol, Tulungagung
Hobi : Olahraga Sepak Bola dan Game Online
Kesehatan : Sehat
Pekerjaan Orang tua : Wiraswasta
b. Gejala Yang Muncul
Subjek kasus memiliki kebiasaan yang kurang baik
2. Diagnosis
Berdasarkan data yang terkumpul maka dapat ditetapkan bahwa faktor penyebab
subjek kasus melakukan bullying sebagai berikut :
a. Faktor internal
1. keinginan mencoba sesuatu yang baru
Subjek kasus ini adalah anak yang pendiam saat dilingkungan rumah namun
karena pergaulan subjek kasus sering melakukan tindakan yang aneh kepada
temannya disekolah. Subjek kasus pada awalnya hanya ingin mencari teman
namun pada akhirnya menjadi kebiasaan membully atau sebagai pelampiasan
rasa kesalnya di rumah atau lingkungan keluarganya. Menurut subjek kasus
tindakan bullying yang dia lakukan adalah karena dia merasa di lingkungan
keluarganya merasa tertekan dan merasa tidak nyaman dengan pola asuh yang
di terapkan kepada kadua orangtuanya, akan tetapi subjek mengerti dan paham
hal tersebut di lakukan karena rasa sayang kedua orangtuanya kepada anak
satu-satunya, akan tetapi hal tersebut dirasa sangat berlebihan sehingga

3
membuat subjek menjadi bandel dan mencari sebuah pelampiasan yang
membuatnya senang.
2. Ingin mencari perhatian teman
Subjek kasus ini sebenarnya adalah anak yang tidak sangat kurang perhatian
dari kedua orang tuanya, akan tetapi subjek merasa tertekan dan merasa
perhatian kedua orangtuanya itu terlalu berlebihan, ditambah lagi disekolah
banyak teman yang kurang senang dengan cara dia bergaul. Maka subjek
kasus mencari perhatian teman dengan mengnnggu teman dikelasnya.
b. Faktor eksternal
1. Pola asuh orang tua
Orang tua subjek kasus tidak kurang pengawasan dalam lingkungan
rumahnya, akan tetapi kurang pengawasan dalam lingkungan sekolahan
terhadap subjek kasus sehingga subjek kasus tidak takut melakukan tindakan
yang menurutnya benar seperti bullying. Selain itu, orang tuanya juga sangat
berlebihan dalam mengatur dan mendidik subjek di lingkungan rumah,
sehingga subjek merasa tertekan dan tidak nyaman berada di rumah, oleh
karena itu, subjek mencari pelampiasan yang membuatnya merasa senang dan
bebas.
2. Kurangnya pengawasan di lingkungan sekolah
Kurangnya pengawasan di lingkungan sekolah juga merupakan faktor yang
menyebabkan subjek kasus melakukan tindakan bullying terhadap temannya,
pihak sekolah kurang memberikan pengawasan yang ketat terhadap peserta
didik mereka. Maka dari itu peserta didik yang kurang mendapat pengawasan
akan melakukan bullying kepada teman lain yang belum tentu dikenal dikelas.
3. Prognosis
a. Apabila masalah yang dihadapi RAM tidak segera diatasi, maka kemungkinan
yang dapat terjadi adalah :
1. Prestasi belajar subjek akan semakin menurun searah dengan perilaku buruk
dari subjek yang tidak kunjung berubah
2. Di jauhi dan tidak di sukai teman sebaya atau sepermainan di lingkungan
sekolahnya
3. Hubungan dengan orang tua dan keluarga akan menjadi buruk
b. Apabila masalah yang dihadapi RAM segera diatasi, maka kemungkinan yang
dapat terjadi adalah :

4
1. Prestasi belajar akan berangsur meningkat searah dengan perilaku buruk dari
subjek yang berubah ke arah yang lebih baik.
2. Akan mendapatkan banyak teman di lingkungan sekolahnya dan tentu saja
baik dan sayang terhadap RAM
3. Hubungan dengan orang tua dan keluarga akan membaik dan sayang kepada
orang tua.
4. Treatment
Dalam kasusnya subjek RAM masih dapat ditolong tentu dengan treatmen yang
tepat, namun tentu harus ada kesadaran dalam dirinya sendiri untuk merubah perilaku
buruknya terhadap lingkungan sekitarnya atau pun terhadap dirinya sendiri. Waktu
yang dibutuhkan tidak lama dan tidak sebentar karena RAM perlu menyadarinya
sendiri mengenai perilaku yang di lakukan nya benar atau salah. Tentu saja dengan
peran atau bantuan dari teman-temannya, peran orang tua, peran guru BK, wali kelas,
dan guru mata pelajaran yang lainnya. Treatmen dan bimbingan individual dari BK
perlu di lakukan secara berkala agar perubahan perilaku yang di harapkan segera
terealisasi dan terwujudkan. Contoh tratmen yang dapat di lakukan oleh seorang guru
BK misalnya diberikan bimbingan agar selain perubahan tingkah laku terhadap
dirinya juga memberikan penjelasan dan pengertian kepada subjek kasus mengenai
cara-cara berhenti melakukan bullying terhadap orang disekitar dan memberi
pemahaman tentang arti hidup. Peran dari wali kelas/ guru pengajar seperti
Memberikan masukan yang baik seperti diberi motivasi belajar dengan seringnya
berkomunikasi. Selain itu, peran orangtua juga sangat berpengaruh, memberikan
penjelasan dengan menjadi penengah antara kedua orangtuanya dengan subjek, yaitu
dengan cara memberikan kerua orangtuanya pemahaman-pemahaman yang berkaitan
dengan cara mendidik anak dengan baik dan benar tanpa adanya rasa pengekangan
kepada anak, agar anak tidak merasa tertekan. Begitupun sebaliknya, memberikan
pengetahuan kepada subjek, bahwasannya orangtua memberikan pengarahan, batasan,
dan aturan itu juga karena orangtua sangat menyayangi anaknya, orangtua tidak mau
anaknya satu-satunya kenapa-kenapa dan menjadi sosok anak yanh kurang baik, akan
tetapi caranya kurang benar atau bisa dibilang kurang baik, sehingga perlu adanya
evaluasi mengenai cara mendidik anak yang benar, sehingga si subjek dapat mengerti
dan tidak menjadi anak yang durhaka, bandel, dan nakal.

5
5. Evaluasi, Tindak Lanjut (follow up)
Subjek kasus sudah tidak bertingkah laku mencari pelampiasan mengenai
keadaannya dirumah, karena keadaan dirumah dan hubungannya dengan orangtuanya
berangsur membaik dan semakin dekat dengan bisa saling mengerti antara subjek
dengan kedua orangtuanya, serta sudah tida mengganggu teman dan mulai
menunjukkan sikap baik. Ketika istirahat subjek kasus berada dikelas dan
berhubungan baik bersama teman-teman kelasnya. Subjek kasus tampak tidak
melakukan bullying dikelas. Kegiatan tindak lanjut yang dapat di lakukan misalnya
seperti :
mengembangkan hobi bermain sepak bolanya agar potensi dan bakatnya bisa terasah
dengan baik. Selain peningkatan prestasi belajar atau akademik, peningkatan prestasi
di bidang non akademik juga perlu di lakukan. Agar subjek RAM bisa melupakan
perilaku buruknya di masa lalu.
6. Kendala, Hambatan, dan Solusi
Kendala yang saya rasakan dalam penyusunan studi kasus ini adalah pada
tahapan analisis dan evaluasi, karena pada tahap analisis saya harus mengkaji secara
mendalam dan menentukan permasalahan apa yang sedang di alami, kemudian terkait
dengan evalusi, proses ini juga cukup sulit karena saya harus menempatkan evalusi
dan tidak lanjut yang tepat agar dapat memecahkan permasalaahan yang ada, dalam
hal bullying. Solusinya yang saya berikan untuk studi khasus ini, cukup maksimal
dalam mengkaji permasalahan ini dengan bantuan dari berbagai sumber bacaan
berupa jurnal atau studi kasus yang terkait dengan permasalahan bullying.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Permasalahan berkaitan dengan berbagai aspek perkembangan dan kehidupan
individu dalam kaitannya dengan keempat dimensi kemanusiaannya. Sedangkan studi
kasus studi kasus dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang terkait
dengan permasalahan yang ada serta sebab-sebab timbulnya masalah dan selanjutnya
untuk dapat menetapkan langkah-langkah penanganan masalah tersebut. Konselor perlu
memiliki wawasan pemahaman dan penyikapan terhadap kasus pada umumnya serta
pemahaman dan cara-cara penanganan masalah-masalah yang terkandung dalam setiap
kasus secara khusus.
Upaya penanganan peserta didik yang melakukan bullying disarankan untuk
memberikan pengertian dan perhatian yang intensif dalam membimbing dan
memperhatikan perkembangan pendidikan subjek kasus. Oleh sebab itu, maka perlu
kerjasama antara kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, dan orang tua subjek
kasus. Subjek kasus ini di berikan pengertian bahwasannya cara mendidik kedua orang
tuanya dengan keras itu demi kebaikan subjek, begitupun sebaliknya, orangtua subjek
juga harus lebih bisa mendidik subjek dengan baik, tanpa ada rasa mengekang atau terlalu
berlebihan, sehingga subjek berfikiran bahwa lingkungan keluarganya toxic dan merasa
tertekan. Selain itu subjek juga disarankan untuk tetap menjalankan alternatif bantuan
yang sudah diberikan, serta belajar sesuai dengan jadwal belajar yang sudah dibuat.
Setiap semua peserta didik perlu diajarkan hubungan sosialnya lagi terlebih cara
berkomunikasi dan bertingkah laku mereka agar. Upaya bantuan yang sesuai untuk
mengatasi peserta didik yang berperilaku bullying menggunakan konseling individual.
B. Saran
Untuk mengatasi peserta didik yang berperilaku bullying, disarankan perlunya kerja
sama yang intensif dalam membimbing dan memperhatikan perilaku subjek kasus di
sekolah antara guru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua
subjek kasus, teman dekat subjek kasus, dan subjek kasus yaitu dengan cara: Guru
bimbingan dan konseling hendaknya memberikan layanan konseling individual dan
bimbingan sosial secara intensif agar peserta didik mampu bersosialisasi dengan baik
sehingga terhindar dari perilaku bullying. Guru mata pelajaran hendaknya membimbing

7
subjek kasus dengan baik agar subjek kasus lebih paham akan tanggung jawabnya sebagai
pelajar dan memiliki kepribadian yang baik. Wali kelas hendaknya memantau
perkembangan positif subjek kasus dan terus memberikan bimbingan secara kontinyu.
Orang tua subjek kasus hendaknya menanamkan nilai agama dan moral secara kontinyu
serta sabar dalam membimbing subjek kasus sehingga subjek kasus bisa mengerti dan
tidak merasa dikekang dan terbebani sehingga merasa lingkungan keluarganya toxic, pada
akhirnya berujung mencari pelampiasan yaitu dengan berperilaku kurang baik, atau
melakukan bullying di lingkungan sekolahnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mega Puspa Awalia. (2015). Bimbingan SD " Hasil Studi Kasus Permasalahan Anak SD ".
Program Studi Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Syarif Syafi''i. (2020). Laporan Studi Kasus. proggram Studi Pendidikan Geografi, Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Anda mungkin juga menyukai